KOMPLEKS KOBALT(II) PIRIDIN-2,6-DIKARBOKSILAT:
SINTESIS, KARAKTERISASI DAN UJI TOKSISITAS
Mahbub Alwathoni NRP. 1409201716 Supervisor
Dr. Fahimah Martak, M.Si
KANKER
KEMOTERAPI PEMBEDAHAN
RADIOTERAPI IMMUNITERAPI
KOMPLEKS ANTIKANKER BARU
KOBALT(II) DIPIC
Cisplatin Carboplatine
Osmium (II) dipikolinat Carbocobalt
Latar belakang
Hasil Penelitian Sebelumnya
Kobalt - organologam – aspirin (Ingo et al., 2009)
Osmium(II) 2-piridin karboksilat (Van Rijt et al., 2008)
Kobalt(II) piridin-2,6-dikarboksilat (Yang et al., 2002)
Kobalt(II) 2-metilamino piridin (El-Naggar et al., 1998)
Kobalt(II) 2-metilamino piridin (El-Naggar et al., 1998)
Antikanker
Antikanker
Antikanker
Antikanker
? Diabetes
Perumusan Masalah
KOMPLEKS KOBALT(II) PIRIDIN-2,6- DIKARBOKSILAT
[CoII(dipic)(μ-dipic)CoII(H2O)5].2H2O (1) [CoII(H2dipic)(dipic)].3H2O (2)
UJI TOKSISITAS
Belum ada laporan tentang pH optimum pada pembentukan kedua kompleks tersebut. Pembentukan Kompleks (1) pada kisaran pH 2 - 5, kompleks (2) pada pH ~ 1 (Yang et al., 2002).
Kompleks (1) : penguapan filtrat pertama dari reaksi K2CO3 + CoCl2 + H2dipic , belum ada laporan sintesis langsung CoCl2 + H2dipic
Tujuan Penelitian
Mendapatkan padatan kompleks (1) dan (2) pada pembentukan pH optimum.
Mendapatkan data karakterisasi kompleks melalui ; AAS, CHN Micro analyzer, UV-Vis, FT-IR, XRD, DTA/
TGA.
Mendapatkan nilai LC50 dari kompleks (1) dan (2)
Manfaat Penelitian
Memberikan kontribusi kepada perkembangan ilmu kimia secara umum, khususnya disiplin kimia-koordinasi dan kimia medisinal
Road map Penelitian
Penelusuran Pustaka Masalah
Pelaksanaan Penelitian :
Persiapan bahan dan instrumen
Optimasi pH
Variasi Kontinyu
Sintesis
Karakterisasi (UV-Vis, AAS-CHN, IR, XRD, TGA/DTA)
Uji Toksisitas
DATA Kesimpulan Penyusunan Laporan
Penelusuran Pustaka Masalah Penyusunan Proposal
Skema Kerja Optimasi pH kompleks (1)
CoCl2 0,01 M
H2(dipic)
0,01 M
pH 1 pH 2 pH 3 pH 4 pH 5 pH 6
Melalui UV-Vis masing-masing dicari nilai absorbansi maksimum
Skema Kerja Optimasi pH kompleks (2)
CoCl2.6 H2O 0,01 M
H2(dipic)
0,02 M
pH 0,5 pH 1,0 pH 1,5 pH 2,0 pH 2,5 pH 3,0
Melalui UV-Vis masing-masing dicari nilai absorbansi maksimum
Skema Kerja Perbandingan logam-ligam kompleks (1)
CoCl2 0,01 M
H2(dipic) 0,01 M
0:10 1:9 2:8 3:7 4:5 5:5 6:4 7:3 8:2 9:1 10:0
Dicari nilai absorbansi maksimum masing-masing larutan, selanjutnya variasi kontinyu melalui metoda Job’s
Skema Kerja Perbandingan logam-ligam kompleks (2)
CoCl2.6 H2O 0,01 M
H2(dipic) 0,01 M
0:10 1:9 2:8 3:7 4:5 5:5 6:4 7:3 8:2 9:1 10:0
Dicari nilai absorbansi maksimum masing-masing larutan, selanjutnya variasi kontinyu melalui metoda Job’s
Skema Kerja Sintesis kompleks (1)
Padatan 5 mmol CoCl2
+
Larutan panas (60oC) 50 mL H2dipic 5 mmolDiaduk selama 2 jam dalam beaker glass 50 mL, pada suhu 90oC.
larutan dibiarkan menguap dan disisakan 20 mL
Larutan didinginkan dalam udara terbuka selama 10 hari
Terbentuk kristal deep purple- brown
Dicuci dengan aquabides
Karakterisasi dan uji toksisitas pH = 3
Skema Kerja Sintesis kompleks (2)
Larutan 5 mmol CoCl26H2O 25 mL
+
Larutan panas (60oC) 25 mL H2dipic 10 mmolDiaduk selama 2 jam dalam beaker glass 50 mL, pada suhu 90oC.
larutan dibiarkan menguap dan disisakan 20 mL
Larutan didinginkan dalam udara terbuka selama 10 hari
Terbentuk kristal deep red- purple
Dicuci dengan aquabides
Karakterisasi dan uji toksisitas pH = 1
Skema Kerja Uji Toksisitas Kompleks (1)
0 ppm 1 ppm 10 ppm 100 ppm
1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
Kompleks(1) H 2(dipic)
Uji BSLT terhadap 10 ekor larva udang Artemia salina
Probit
LC 50
1000 ppm
0 ppm
Skema Kerja Uji Toksisitas Kompleks (2)
0 ppm 1 ppm 10 ppm 100 ppm
1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
Kompleks(2)CoCl 2.6H 2O H 2(dipic)
Uji BSLT terhadap 10 ekor larva udang Artemia salina
Probit
LC 50
1000 ppm
0 ppm 0 ppm
Panjang Gelombang Maksimum Kompleks (1)
Perbandingan logam : ligan 1 : 1
Pergeseran panjang gelombang maksimum (λmaks) kearah
yang lebih pendek,
mengindikasikan ligan piridin- 2,6-dikarboksilat lebih kuat dibandingkan ligan Cl-.
4T1g(F) 4T2g v1(9401 cm-1)
4T1g(F) 4A2g v2(19344 cm-1)
4T1g(F) 4T1g(P) v3(20161 cm-1)
Splitting Energy (10Dq) Kompleks (1)
20161 cm-1 (v3)
--- = 1,044 ≈ (24/23) 19649 cm-1 (v2)
∆o/B = 11,5
E = 19305 cm-1 E/B = 23
B = 19305 cm-1/23
∆o/B = 11,5
∆o = 9648 cm-1
10Dq kompleks 1 (9648 cm-1) < SPE Co2+ (22500 cm-1) dinyatakan
kompleks 1 berada dalam medan lemah-spin tinggi.
Optimasi pH Kompleks (1)
Perbandingan Logam:Ligan 1:1
Kompleks binuklir (1) mulai terbentuk pada pH=1,
pH=3 menunjukkan absorbansi tertinggi pada λmaks=496 nm, yaitu A= 0,1145.
Dinyatakan pada pH=3 telah dicapai pembentukan kompleks (1) secara optimal).
Penambahan basa NaOH menyebabkan H2dipic mengalami deprotonasi menjadi ion dipic-2.
Variasi Kontinyu Kompleks (1)
Puncak absorbansi kompleks (1) terjadi pada fraksi mol logam 0,48. Sehingga n pada [CoLn) :
0,48
--- = 0,91 ≈ 1 1-0,48
Pada fraksi mol ini terdapat perbandingan mol logam:ligan 1:1
Sintesis Kompleks (1)
Kompleks (1) : reaksi padatan CoCl2 ( 5mmol;
0,650 gram) dengan larutan H2dipic (5 mmol;
0,835 gram; 50 mL) pada pH = 3.
Warna komplementer kristal ungu kecoklatan, menunjukkan warna yang sama seperti yang dilaporkan oleh Yang, et, al., (2002)
λmaks CoCl2 > λmaks larutan logam:ligan 1:1, ligan Cl- mudah tersubstitusi oleh ligan dipic-2. Ion kobalt yang melimpah dengan
perbandingan 1:1 menghasilkan kompleks inti ganda dengan O-dipic sebagai bridging ligand
Analisis Mikro Unsur AAS & C,H,N Kompleks (1)
Rumus Senyawa % Co % C % H % N
Sampel eksperimen 20,34 28,82 3,42 4,64
[Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5] 21,90 31,24 2,99 5,20 [Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].0,5H2O 21,54 30,73 3,13 5,11 [Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].H2O 21,19 30,23 3,26 5,03 [Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].1,5H2O 20,85 29,75 3,38 4,95 [Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].2H2O 20,52 29,28 3,51 4,87 [Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].2,5H2O 21,21 28,83 3,62 4,80
Analisis Inframerah Kompleks (1)
3200-3400 cm-1 v(O –H)s
1712 cm-1 v(C = O)m
1620 cm-1 v(N = C)vs
686 cm-1 v(Co – N)vs
424 cm-1;331 cm-1 v(Co – O)vs
IR H2dipic
Analisis Difraksi sinar-X (XRD-Powder) Kompleks (1)
Melalui pendekatan komputasi FULPROF 2006 didapatkan :
• Sistem kristal monoklinik P2/m
• a=13,3572 ; b=3,2344 ; c=8,6196
• β= 101,372o
Struktur Kompleks (1)
Oksigen Karbon Nitrogen Kobalt Hidrogen
[CoII(dipic)(μ-dipic)CoII(H2O)5].2H2O (1)
Panjang Gelombang Maksimum Kompleks (2)
Perbandingan logam : ligan 1 : 2
Pergeseran panjang gelombang maksimum (λmaks) kearah
yang lebih pendek,
mengindikasikan ligan piridin- 2,6-dikarboksilat lebih kuat dibandingkan ligan Cl-.
4T1g(F) 4T2g v1(8132 cm-1)
4T1g(F) 4A2g v2(17241 cm-1)
4T1g(F) 4T1g(P) v3(21505 cm-1)
Splitting Energy (10Dq) Kompleks (2)
21505 cm-1 (v3)
--- = 1,24 ≈ (23/18,5) 17241 cm-1 (v2)
∆o/B = 10
E = 17241 cm-1 E/B = 18,5
B = 17241 cm-1/18,5
∆o/B = 10
∆o = 9310 cm-1
10Dq kompleks 1 (9310 cm-1) < SPE Co2+ (22500 cm-1) dinyatakan
kompleks 2 berada dalam medan lemah-spin tinggi.
Optimasi pH Kompleks (2)
Perbandingan Logam:Ligan 1:2
pH= 1,0 menunjukkan absorbansi
tertinggi pada λmaks=465 nm, yaitu A=
0,0562.
Dinyatakan pada pH=1,0 telah dicapai pembentukan kompleks (1) secara optimal).
Penambahan basa NaOH menyebabkan H2dipic mengalami deprotonasi menjadi ion dipic-2. Pada suasana keasaman yang ekstrim sebagian asam dipikolinat tidak mengalami deprotonasi dan tetap dalam bentuk H2dipic ketika berkoordinasi dengan logam.
Variasi Kontinyu Kompleks (2)
Puncak absorbansi kompleks (2) terjadi pada fraksi mol ligan 0,6536. Sehingga n pada [CoLn) :
0,6536
--- = 1,88 ≈ 2 1-0,6536
Pada fraksi mol ini terdapat perbandingan mol logam:ligan 1:2
Sintesis Kompleks (2)
Kompleks (2) : reaksi padatan CoCl2.6H2O (5 mmol; 1,19 gram) dengan larutan H2dipic (10 mmol; 1,67 gram; 50 mL) pada pH = 1.
Rendemen 50,45%
Warna komplementer kristal merah tua keunguan, menunjukkan warna yang sama seperti yang dilaporkan oleh Yang, et, al., (2002)
λmaks CoCl2.6H2O > λmaks larutan logam:ligan 1:2, ligan Cl- mudah tersubstitusi oleh ligan dipic-2.
Analisis Mikro Unsur AAS & C,H,N Kompleks (2)
Rumus Senyawa % Co % C % H % N
Sampel eksperimen 12,77 37,98 3,31 6,96
[Co(H2dipic)(dipic)] 15,06 42,98 2,06 7,16
[Co(H2dipic)(dipic)].0,5H2O 14,72 42,02 2,26 7,00
[Co(H2dipic)(dipic)].H2O 14,40 41,09 2,46 6,84
[Co(H2dipic)(dipic)].2H2O 13,79 39,36 2,83 6,55 [Co(H2dipic)(dipic)].2,5H2O 13,51 38,54 3,00 6,42 [Co(H2dipic)(dipic)].3H2O 13,23 37,76 3,16 6,29
Analisis Inframerah Kompleks (2)
3402,43 cm-1 v(O –H)s
1373 cm-1 v(C – C)s
671 cm-1 v(Co – N)m
316 cm-1 432 cm-1 v(Co – O)vs
1620 cm-1 v(C = N)s
Pola Difraksi XRD Kompleks Mono inti
Melalui pendekatan komputasi FULPROF 2006 didapatkan :
• Sistem kristal monoklinik P2/m
• a=11,064 ; b=11,61 ; c=6,46
• β= 92,8o
Oksigen Karbon Nitrogen Kobalt Hidrogen
[CoII(H2dipic)(dipic)].3H2O (2)
Struktur Kompleks (2)
Uji Toksisitas CoCl2.6H2O
Kontrol (0 ppm) 1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
1 4 7 9 10
0 3 6 10 10
1 5 6 7 10
0 2 8 8 10
0 3 7 9 10
Jumlah 2 17 34 43 50
Rata-rata 0.4 3.4 6.8 8.6 10
% M 4 30 64 82 96
0 0 1 2 3
Konsentrasi Kobalt(II) klorida
Mortalitas Artemia
y = 0.044x - 1.509
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 20 40 60 80 100 120
Prosentase kematian Artemia Salina
Log konsentrasi
Y= 0.044X– 1.509 X= 50
Y= 0.691 ; antilog = 4.91
LC
50= 4.91 ppm
Uji Toksisitas H2dipic
Kontrol (0 ppm) 1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
1 1 4 7 9
0 2 5 5 10
1 1 4 6 7
0 2 6 7 8
1 2 3 8 7
Jumlah 3 8 22 33 41
Rata-rata 0.6 1.6 4.4 6.6 8.2
% M 6 10 38 60 76
0 0 1 2 3
Konsentrasi Asam Piridin-2,6-dikarboksilat (H2dipic)
Mortalitas Artemia
y = 0.044x - 0.560
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 20 40 60 80
Prosentase kematian Artemia Salina
Log konsentrasi
Y= 0.044X– 0.560 X= 50
Y= 1.64; antilog = 43.65
LC
50= 43.65 ppm
Uji Toksisitas Kompleks binuklir (1)
Kontrol (0 ppm) 1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
0 3 8 9 10
2 5 7 10 10
1 4 6 8 10
0 3 7 10 10
1 4 7 9 10
Jumlah 4 19 35 46 50
Rata-rata 0.8 3.8 7 9.2 10
% M 8 30 62 84 92
0 0 1 2 3
Konsentrasi Kompleks (1)
Mortalitas Artemia
y = 0.045x - 1.519
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 20 40 60 80 100
Prosentase kematian Artemia Salina
Log konsentrasi
Y= 0.045X– 1.519 X= 50
Y= 0.731; antilog = 5.38
LC
50= 5.38 ppm
Uji Toksisitas Kompleks (2)
Kontrol (0 ppm) 1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm
1 4 7 7 10
0 5 6 9 10
1 4 6 7 10
2 3 8 9 10
1 3 7 8 10
Jumlah 5 19 34 40 50
Rata-rata 1 3.8 6.8 8 10
% M 10 28 58 70 90
0 0 1 2 3
Konsentrasi Kompleks (2)
Mortalitas Artemia
y = 0.049x - 1.515
-0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0 20 40 60 80 100
Prosentase kematian Artemia Salina
Log konsentrasi
Y= 0.049X– 1.515 X= 50
Y= 0.935 ; antilog = 8.61
LC
50= 8.61 ppm
LC50
Sample LC
50(ppm)
CoCl
2.6H
2O 4.91
H
2dipic 43.65
[Co(dipic)(μ-dipic)Co(H
2O)
5].2H
2O(1) 5.38 [Co(H
2dipic)(dipic)].3H
2O(2) 8.61
Interaksi CoCl
2.6H
2O Out side binding
Interaksi kompleks (1) Grove binding + interkalasi
Interaksi kompleks (2) Grove binding + interkalasi
Kesimpulan
Karakterisasi kompleks melalui spektroskopi serapan atom (AAS), analisis mikro unsur CHN, FTIR , XRD serta TGA/DTA menunjukkan bahwa kedua kompleks adalah
[Co(dipic)(μ-dipic)Co(H2O)5].2H2O (1) dan [Co(H2dipic)(dipic)].3H2O (2)
Kompleks (1) terbentuk pada pH optimal 3, perbandingan logam:ligan 1:1 dengan
rendemen 47,9 %. Kompleks (2) terbentuk pada pH optimal 1, perbandingan logam:ligan 1:2 dengan rendemen 50,45 %.
Splitting energy (10Dq) kompleks (1) = 9648 cm-1 ; kompleks (2) = 9310 cm-1.
LC50 kompleks (1) = 5.38 ppm ; kompleks (2) = 8.61 ppm.
Saran
Uji BSLT pada umumnya memiliki korelasi terhadap agen-agen antikanker, untuk itu perlu dilakukan uji antikanker terhadap kedua kompleks khususnya kompleks binuklir (1) yang memiliki nilai LC50 paling rendah.