• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEST PRACTICE MELDA ANDINI

N/A
N/A
Melda Andini

Academic year: 2022

Membagikan "BEST PRACTICE MELDA ANDINI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMP NEGERI 5 NEGARA

Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajar siswa terhadap materi Bahasa Bali

Penulis Ni Putu Melda Andini

Tanggal 6 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah sebagai berikut.

Motivasi siswa yang masih rendah dalam pembelajaran bahasa Bali serta hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Bali masih rendah dikarenakan guru belum mampu menggunakan metode pembelajaran inovatif.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

1.

Ingin berbagi pengalaman kepada guru- guru lain yang mempunyai permasalahan yang sama, serta memberikan referensi kepada ibu/ bapak guru yang mengalami masalah yang sama.

2.

Untuk memperbaiki metode mengajar guru sehingga motivasi serta hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Bali meningkat.

3.

Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya

4.

Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

1. Peran saya sebagai guru mata pelajaran dan dalam praktek ini sebagai mahasiswa yang ditugaskan untuk melaksanakan praktek pengalaman lapangan, dimana saya harus memecahkan permasalahan pembelajaran yang telah dianalisis yaitu motivasi siswa yang masih rendah dalam pembelajaran bahasa Bali serta hasil belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Bali masih

(2)

rendah. Dalam melakukan tindakan aksi, mahasiswa mendapat arahan dan bimbingan dari ibu dosen Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. dan Guru pamong Ida Bagus Witara, S.Pd mengenai apa saja yang harus disiapkan dalam melaksanakan PPL mulai dari penyusunan rencana pembelajaran sampai teknik dalam melakukan praktek pembelajaran.

2. Tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah menentukan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang telah dianalisis dengan melakukan penyusunan media yang inovatif, evaluasi menyeluruh yang menyenangkan dan penggunaan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Bali sehingga tujuan yang ingin di harapkan tercapai dengan baik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

Setelah melakukan identifikasi masalah melalui refleksi diri, wawancara terhadap Kepala Sekolah, Pakar Pendidikan dan teman sejawat maka terdapat tantangan sebagai berikut.

1.

Motivasi siswa yang masih rendah dalam pembelajaran bahasa Bali sehingga guru harus mampu meningkatkan motivasi siswa dengan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas dengan menerapkan TPACK di dalam proses pembelajaran.

2.

Guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional dan monoton sehingga guru harus mampu menerapkan model pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

3.

Sarana dan prasarana yang masih belum memadai di sekolah yang menyebabkan pembelajaran menjadi kurang inovatif sehingga guru harus menggunakan media evaluasi yang menarik serta guru harus menyusun media pembelajaran yang inovatif.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang

dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang

diperlukan untuk

Adapun langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Guru menggunakan media ajar yang berkolaborasi dengan TPACK (Video Pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa dan video yang diunduh dari youtube) dan bahan ajar berbentuk power point agar mudah dipahami oleh peserta didik.

2. Guru menentukan model pembelajaran.

(3)

melaksanakan strategi ini Model pembelajaran yang digunakan guru dalam memecahkan masalah yang diidentifikasi adalah Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini dipilih karena Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif dan memaksimalkan kemampuan berpikir kritis untuk mendapatkan solusi dari sebuah masalah dengan tujuan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pembelajar yang mandiri. Langkah- langkah dalam PBL adalah sebagai berikut.

a. Orientasi peserta didik pada masalah

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

3. Guru menentukan pendekatan pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan oleh guru adalah pendekatan saintifik karena pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, membentuk kemampuan dalam menyelesaikan masalah secara sistematik, menciptakan kondisi pembelajaran supaya peserta didik merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih peserta didik dalam mengemukakan ide-ide, meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan mengembangkan karakter peserta didik.

4. Menyusun rencana evaluasi.

Menyusun evaluasi berupa instrumen penilaian afektif, kognitif dan psikomotor. Guru memilih aplikasi quizizz dan google form untuk melakukan evaluasi hasil belajar siswa. Guru juga menggunakan evaluasi berbasis HOTS (High Order Thinking Skills) dalam proses evaluasi.

5. Menyusun LKPD

Guru menyusun LKPD sebagai pedoman bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKPD berisikan antara lain:

uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi dan latihan ulangan. Adapun aplikasi yang digunakan dalam menyusun LKPD adalah canva

(4)

dan microsoft word.

6. Menentukan waktu praktek mengajar.

Dalam menentukan waktu praktek mengajar guru meminta ijin terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah terkait aksi prektek mengajar yang akan dilaksanakan, memberitahukan kepada guru yang ada di lingkungan sekolah, menyiapkan siswa yang akan dijadikan subjek dalam melaksanakan rencana aksi, meminta bantuan kepada rekan sejawat sebagai kameramen untuk mendokumentasikan praktek pembelajaran yang akan dilakukan.

7. Pelaksanaan Praktik Mengajar.

Dalam praktik mengajar ini, guru/ mahasiswa melakukannya selama 4 kali praktek. Sesuai dengan masalah yang telah dianalisis dan dicarikan solusi yang relevan maka dipilih model pembelajaran yang sesuai yaitu model PBL. Praktek yang pertama sampai dengan keempat menggunakan model PBL. Dalam pelaksanaan praktek mengajar, guru berusaha menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah disusun dalam RPP, dan sesuai dengan sintak- sintak dari model pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan diharapkan.

Selain itu, guru juga menerapkan ice breaking dalam proses pembelajaran agar siswa termotivasi dan selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

8. Yang terlibat dalam praktik mengajar.

Dalam praktik mengajar, saya selaku mahasiswa mendapat dukungan dari berbagi pihak, di antaranya: Ibu Dosen, Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. yang senantiasa menuntun dan memotivasi mahasiswa dalam setiap kegiatan, guru pamong, Ida Bagus Witara, S.Pd. yang memberikan arah dan jalan bagi mahasiswa untuk melaksanakan praktek mengajar, kepala sekolah, Ida Bagus Km.

Suwindu Putra, S.Pd. yang memberikan dukungan untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi, rekan guru selaku teman yang senantiasa memberikan motivasi, bantuan baik dari segi materi maupun pemikiran, rekan mahasiswa PPG yang selalu antusias dalam memberikan solusi, siswa SMP Negeri 5 Negara yang selalu bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelaksanaan praktek mengajar ini, serta yang tidak terlupakan dalam praktik ini, yaitu kedua orang tua mahasiswa, suami yang selalu memberikan pemikiran yang positif, serta anak yang selalu membuat mahasiswa

(5)

bersemangat.

9. Sumber daya atau materi

Sumber daya dan materi yang diperlukan untuk melaksanakan praktek ini di antaranya tenaga, waktu, pemikiran, ruang dan material. Tenaga yang ekstra diperlukan untuk menyelesaikan praktek mengajar ini terutama kesehatan jasmani. Waktu, pengaturan waktu yang baik adalah kunci keberhasilan dalam menyelesikan praktek ini. Pemikiran, menentukan strategi yang tepat akan berdampak pada hasil yang diharapkan, penguasaan materi, penguasaan media pembelajaran sangatlah penting dalam proses praktik ini karena akan mempermudah mahasiswa dalam menyampaikan hal yang menjadi target tujuan yang dicapai.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

1. Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan, antara lain seperti berikut.

a. Mahasiswa selaku guru mata pelajaran bahasa Bali, dalam praktek pembelajaran ini mahasiswa mampu menggunakan strategi mengajar yang inovatif dari segi model dan metode pembelajaran yang dulunya menggunakan metode monoton dari segi media pembelajaran, teknik evaluasi pembelajaran dan pendekatan yang dilakukan, namun sekarang metode yang digunakan sudah bervariatif sehingga peserta didik menjadi termotivasi dalam belajar dan mudah dalam mengerti setiap materi yang disampaikan oleh guru.

b. Bagi siswa sangat berdampak efektif. Hal tersebut bisa dilihat dari perolehan nilai yang di capai peserta didik telah mengalami peningkatan, yang semula rata- rata 65%

peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM dengan KKM 70. Setelah melakukan praktek dengan model, metode, media inovatif yang telah disusun capaian hasil belajar siswa meningkat dengan 80% siswa mendapatkan nilai diatas KKM mata pelajaran bahasa Bali. Peserta didik juga lebih bersemangat dan termotivasi mengemukakan pendapat pada proses pembelajaran bahasa Bali ketika menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) yang berpusat pada siswa dengan berkolaborasi dengan TPACK serta menggunakan evaluasi dengan quizziz dan google form.

2. Respon orang lain terkait strategi yang digunakan.

Respon yang dirasakan sangat positif terutama

(6)

dari guru, kepala sekolah, dan rekan sejawat karena ada perubahan teknik mengajar guru yang mampu menggunakan metode mengajar yang inovatif dengan memanfaatkan IT sebagai media pembelajaran seperti HP, Internet, laptop, dan LCD Proyektor. Dari segi penyampaian materi/ sumber ajar yang tidak hanya bersumber dari buku paket maupun LKS, namun sudah dikemas melalui video pembelajaran dan PPT atau berbasis digital yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di era modern ini. Kemudian dilihat dari teknik guru dalam melakukan evaluasi yang lebih efektif yaitu menggunakan quizizz dan google form dimana berdampak dalam efisiensi penggunaan kertas, dan efisien waktu.

3. Faktor keberhasilan.

Faktor keberhasilan dari praktik pembelajaran ini yaitu bimbingan dan dukungan Dosen Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Ibu Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd., M.Pd. dan guru pamong, Ida Bagus Witara, S.Pd, kepala sekolah SMP Negeri 5 Negara, bapak Ida Bagus Km. Suwindu Putra, S.Pd, rekan guru yang ada di lingkungan sekolah SMP Negeri 5 Negara, teman yang membantu dalam proses dokumentasi praktek, siswa SMP Negeri 5 Negara dan sarana prasarana SMP Negeri 5 Negara. Semua komponen tersebut menjadi faktor keberhasilan terlaksananya praktek mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sesuai target capaian yang diinginkan.

4. Pembelajaran yang didapat dari proses yang telah dilakukan.

Sebagai tenaga pendidik sangat wajib dalam meningkatkan kompetensi keprofesionalan.

Guru harus inovatif dalam menerapkan model, metode, media pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan yang berdampak pada kualitas dan kuantias peserta didik kedepannya. Maka dari itu guru yang ideal adalah guru yang mampu memilih model pembelajaran inovatif untuk menjadikan para siswa bersemangat mengikuti pembelajaran.

5. Dokumentasi Praktik PPL AKSI 1

Praktik PPL Aksi 1 Edit :

https://youtu.be/bs80GkuabZk

(7)

PPL AKSI 2

Praktik PPL Aksi 2 Edit : https://youtu.be/X6xjucvJjx8 PPL AKSI 3

Praktik PPL Aksi 3 Edit :

https://youtu.be/G-_GdvT-1WM PPL AKSI 4

Praktik PPL Aksi 4 Edit :

https://youtu.be/8bXWthK8apE

Referensi

Dokumen terkait

Dalam praktek mengajar, setiap mahasiswa praktikan dibimbing oleh seorang guru pembimbing sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dan dibimbing oleh seorang

Praktek mengajar Pelaksanaan praktek mengajar menggunakan MMR pelajaran bahasa (perdati dan percami) dengan tema mainan (pistol air) dengan aspek (bicara,

Melaksakan praktek mengajar siswa kelas 1 B dengan mata pelajaran Agama, matematika, bahasa indonesia, seni budaya Guru pembimbing mengevaluasi proses pembelajaran dan

Dalam praktek mengajar, setiap mahasiswa praktikan dibimbing oleh seorang guru pembimbing sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dan dibimbing oleh seorang

Dalam praktek mengajar, setiap mahasiswa praktikan dibimbing oleh seorang guru pembimbing sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dan dibimbing oleh seorang

Kompetensi : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan menerapkan teori maupu praktek tentang cara mengajar penjasorkes yang berfokus

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Dari informasi yang diperoleh, penerapan strategi dalam pembelajaran umumnya belum berjalan maksimal pada setiap mata pelajaran

Wawancara Dalam hal ini peneliti mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Arab, “dari segi kelancaran sendiri tidak semua peserta didik mampu berbicara bahasa Arab dengan lancar