• Tidak ada hasil yang ditemukan

RTL Best Practice

N/A
N/A
Ni Putu Cipta Wardani

Academic year: 2022

Membagikan "RTL Best Practice"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA TINDAK LANJUT BEST PRACTICE

A. Identitas

Nama Penulis : Ni Putu Cipta Wardani, S.Pd Lokasi : SD Negeri 5 Kesiman Waktu Pelaksanaan : 14 Nopember 2022

B. Permasalahan

Hasil Belajar Peserta Didik Masih dibawah KKM

Adapun penyebab dari permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran masih menggunakan pendekatan teacher center dalam proses pembelajaran dimana guru berperan penuh dalam proses pembelajaran dengan cara mentrasfer informasi bahkan mentrasfer isi materi pada buku

2. Pembelajaran belum beroentasi pada penyampaian masalah yang kontekstual, pembelajaran hanya dilakukan dengan mencatat dan memberikan pertanyaan terkait apa yang telah dicatat

3. Belum optimalnya penggunaan media pada proses pembelajar. Proses pembelajaran hanya menggunakan buku siswa dan tidak menggunakan media yang berbasis TPACK.

C. Solusi

Adapun solusi untuk menangi permasalahan tersebut adalah dengan menerapakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL), dengan berbantuan media powerpoint. Media yang langsung dilibatkan oleh peserta didik adalah qr scaner bercode dan aplikasi canva untuk membuat sebuah produk.

D. Proses Penerapan Solusi

Proses pemilihan model ini diawali dengan guru mempelajari jenis-jenis model pembelajaran inovatif, memahami karakteristik materi, dan memahami karakteristik peserta didik. Selanjutnya guru menetapkan sebuah model yang tepat diterapkan pada praktik baik ini yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Model pembelajaran PjBL dipilih karena sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik, dapat mengembangkan keterampilan abad 21 yang meliputi 4C, mampu mendorong peserta didik berpikir HOTS, terintegrasi dengan teknologi (TPACK), serta memungkinkan peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna, dan peserta didik membuat sebuah proyek dengan kreasi sendiri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model ini antara lain pemahaman guru tentang model pembelajaran PjBL dan juga pemahaman guru akan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran. Disini guru memilih media dengan menggunakan power point yang dilengkapi dengan video pembelajaran dan qr scaner barcode, serta aplikasi canva. Guru menyusun qr scaner barcode yang berisikan puzzle yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam kelompok. Kedua, merancang materi pada slide power point dan melengkapi dengan video pembelajaran yang sesuai dengan

(2)

materi pelajaran. Agar dapat menarik perhatian peserta didik, slide pada power point dirancang semenarik mungkin, seperti dilengkapi dengan gambar-gambar dan animasi bergerak serta guru mengarahkan peserta didik untuk mendownload aplikasi canva yang akan digunakan untuk membuat proyek.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang diterapakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapakan fase-fase pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), di awali dengan fase pertanyaan mendasar dilakukan dengan peserta didik menyimak video pembelajaran dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi. Fase kedua yaitu mendesain perencanaan produk peserta didik merancangan desain produk yaitu pop up book dan teks nonfiksi di canva. Fase ketiga yaitu menyusun jadwal peserta didik bersama guru membuat kesepakatan waktu yang diperlukan dalam membuat produk. Fase keempat memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek peserta didik mengerjakan proyek dalam kelompok dengan bimbingan guru. Fase kelima menguji hasil peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok lain melalui diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain serta didampingi oleh guru sebagai fasilitator. Fase keenam evaluasi pengalaman belajar peserta didik menyimak penjelasan guru terkait produk yang telah dihasilkan serta melakukan game binggo serta kuis melalui aplikasi kahot

E. Dampak Aksi

Dampak yang dialami oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran terlihat dari peserta didik aktif dalam mengerjakan proyek baik itu pop up book dan teks nonfiksi pada aplikasi canva

2. Proses pembelajaran lebih bermakna bagi peserta didik terlihat dari wawancara yang telah dilakukan kepada peserta didik yang mengatakan bahwa proses pembelajarannya sesuai dengan kenyatan dilapangan terkait hewan-hewan dan jenis makananya serta teks yang sesuai dengan hewan tersebut.

3. Peserta didik mengalami pengalaman belajar yang menarik hal ini terlihat dari peserta didik dalam proses pembelajaran antusias dalam menyimak video pembelajaran serta antusias dalam mendesain canva serta mengoperasikan qr bercode scaner.

4. Peserta didik menghasilkan produk yang dibuat dalam kelompok hal ini terlihat dari beberapa produk pop up book telah dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran serta sesuai dengan cakupan materi.

5. Peserta didik terampil dalam menggunakan canva terlihat dari produk yang di desain di canva menarik dengan menyelipkan beberapa foto hewan serta foto dari penulis sehingga desain canva yang dibuat menjadi menarik.

6. Berdasarkan hasil evaluasi menunjukan hasil belajar peserta didik meningkat dan 95% nilai peserta didik sangat diberikan evaluasi berada di atas KKM.

(3)

F. Kekurangan dalam Proses Pembelajaran

Adapun beberapa kekurang dari proses pembelajaran yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Aspek Sarana Prasarana

a) Terjadi kendala teknis seperti speker tidak terkonek dengan laptop sehingga proses perekaman menjadi mudur.

b) Tampilan LCD masih kecil sehingga tidak terlihat oleh seluruh peserta didik.

2. Aspek Guru

a) Belum optimalnya pemberian penguatan pada saat peserta didik menanggapi persentasi dari kelompok lainnya.

b) Dalam membuat produk terlihat beberapa peserta didik masih keluar dari kelompok sehingga terlihat kelas kurang terkondusif

3. Aspek Peserta Didik

a) Terdapat beberapa popup book yang mengalami masalah seperti kurangnya alat dan bahan yang disiapkan oleh peserta didik dalam membuat popup book b) Terdapat salah satu kelompok yang popupbooknya belum maksimal karena

kerjasama kelompok yang masih kurang

c) Beberapa peserta didik cenderung belum memiliki kepercayaan diri untuk mengomentari atau menanggapi persentasi dari kelompok lainya

d) Terdapat beberapa peserta didik yang kesulitan join pada game kahot

G. Rencana Tindak Lanjut

Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, adapun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Aspek Sarana Prasarana

a) Mengecek kembali sarana dan prasarana yang akan digunakan sebelum dilakukan perekaman

b) Mengotimalkan posisi untuk peletakan LCD agar terlihat oleh seluruh peserta didik

2. Aspek Guru

a) Mengotimalkan pemberian reward terhadap keberhasilan peserta didik dalam hal menjawab, menyampaikan pendapat , dan menanggapi persentasi dari kelompok lain.

b) Mengotimalkan pengaturan kelas dengan cara memberikan ice breaking disela- sela proses pengerjaan proyek.

(4)

3. Aspek Peserta Didik

a) Mengotimalkan pengarahan terkait apa yang perlu disiapakan untuk membuat alat peraga melalu dengan memberikan pengarahan kembali melalui aplikasi whatshap group.

b) Mengoptimalkan pembagian tugas dalam kelompok serta pembetukan kelompok yang lebih heterogen

c) Mengotimalkan peningkatan rasa percaya diri peserta didik dengan pemberian game untuk menunjuk kelompok yang akan menanggapi dan yang akan persentasi secara acak.

d) Menyampaikan hasil penilaian diakhir pembelajaran, yang akan dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kerjasama dalam kelompok.

e) Mengarahkan dengan cermat dan memberikan video tutorial dalam mengakses kahot melalui aplikasi whatshap group

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan desain elemen beton (balok dan kolom) dan elemen baja (profil IWF) yang terdapat struktur jembatan penyeberangan, perlu terlebih dahulu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tepung cangkang rajungan terhadap mie basah yang dihasilkan, mengetahui konsentrasi optimum

Yang juga biasa disebut sebagai stone kelas I atau Hydrocal memiliki nilai minimum kekuatan tekan 20,7 Mpa (3000 psi) (tabel 1.1), tapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000 psi). Bahan

Kategori ini menggambarkan faktor-faktor tidak berwujud yang menarik dari seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun citra dan reputasi dapat dilakukan melalui

Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh Lima puluh persen dari kegagalan yang terjadi adalah oleh kesalahan teknik mengerjakan sterilisasi; semakin rumit

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Mnemonik Terhadap peningkatan Kemampuan Mengingat Pada Mata Pelajaran Ilmu

Benar ianya adalah guru PNS pada Madrasah Tsanawiyah Swasta Simpang kanan Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh dan yang bersangkutan telah melaporkan dan

Oleh karena itu, diharapkan semua peserta dari masing-masing sekolah, termasuk guru dan kepala sekolah untuk duduk bersama menyusun RTL sekaligus membuat