PROPOSAL
PEMBUKAAN PROGRAM STUDI
PROGRAM STRATA SATU (S1) KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALU
2019
Pengajuan Pembukaan Program Studi
I. Pendahuluan A. Latar Belakang
B. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi II. Studi Kelayakan
A. Kondisi Obyektif prodi yang sudah dilaksanakan B. Need Assessmen
C. Analisis Job Market D. Analisis Market Share III. Proyeksi Program Studi
A. Kurikulum
B. Sumber Daya Manusia C. Sarana dan Prasarana D. Proyeksi Pendanaan E. Proyeksi Kerja Sama IV. Penutup
V. Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Akte Notaris Pendirian BP-PTAI Lampiran 2. Statuta/AD-ART lembaga Lampiran 3. Sertifikasi Kepemilikan Tanah
Lampiran 4. SK/Sertifikasi akreditasi program studi yang ada Lampiran 5. Ijazah Dosen dan tenaga kependidikan
Lampiran 6. SK Pengangkatan Dosen
Lampiran 7. Biodata Dosen dan tenaga kependidikan
Lampiran 8. Surat Pernyataan dosen mengenai kesediaan Mengajar Lampiran 9. Koleksi Perpustakaan yang relevan
Lampiran 10. Referensi Bank atau rekening lembaga pengusul
A. Latar Belakang
Dengan dicanangkannya program industry 4.0 oleh pemerintah Indonesia, maka perubahan secara massif terjadi di semua lini kehidupan bangsa Indonesia. Perubahan ini sudah barang tentu menuntut perubahan paradigm dalam pengelolaan kualitas manusia dan bumi Indonesia.
Menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan kuat. Menciptakan lingkungan dan iklim yang kondusif dalam mendukung hal tersebut.
Penciptaan kualitas SDM dan lingkungan ini tentu terkait erat dengan pendidikan. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan tinggi. Sulawesi Tengah, sebagai salah satu provinsi di Indonesia, yang secara geografis dan ketersediaan SDA menjadi sangat strategis perlu sebuah dorongan yang besar dalam pengelolaannya. Terlebih dengan dicanangkannya perpindahan ibukota Negara ke pulau Kalimantan, tentunya semakin menjadikan Sulawesi Tengah sebagai wilayah yang semakin penting perannya.
Tuntutat pembangunan yang terjadi secara berkelanjutan, urbanisasi masyarakat ke kota-kota utama akan menambah kompleksitas kondisi suatu wilayah. Hal tersebut harus dikelola secara baik, utamanya masalah sanitasi dan kesehatannya. Mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Masyarakat yang kuat harus memiliki lingkungan yang sehat.
Hal tersebut untuk juga berusaha dijawab oleh semua pihak. Kebutuhan Negara terhadap tenaga sanitarian, utamanya mereka yang memiliki kefahaman terhadap bencana. Sesuai dengan data dari Kementerian Kesehatan bahwa kebutuhan akan tenaga kesehatan dalam bidang sanitasi masih dalam kategori defisit, bahkan mencapai lebih dari angka 40.000 tenaga sanitarian yang masih dibutuhkan. Di samping kondisi geografis Indonesia yang berada para ring of fire dan masih rawan dengan bencan alam, membutuhkan penangan yang khusus.
Melihat hal tersebut, UIN Datokarama Palu, sebagai PTKIN utama di Sulawesi Tengah merasa bertanggung jawab untuk menghasilkan SDM-SDM yang mumpuni dalam membangun lingkungan yang sehat tersebut serta menjadi pionir dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam beragama dan berbangsa. SDM ini diharapkan tidak hanya memberikan perbaikan kualitas hidup secara fisik, tapi juga siap dalam kesehatan ruhani. Niatan tersebut diwujudkan dengan menetapkan pendirian Program Studi Kesehatan Lingkungan di bawah Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.
Prodi yang diharapkan dapat menghasilkan sanitarian-sanitarian yang memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang sanitasi lingkungan, keselamatan kerja, dan mitigasi kebencanaan. Hal tersebut didukung pula dengan pola pemikiran keislaman yang moderat dan kebangsaan yang berlandaskan empat pilar bangsa sebagai ciri utama UIN Datokaram Palu.
Program studi ini tidak hanya diharap menjadi jawaban untuk menciptakan tenaga sanitarian handal dalam lingkup lokal Sulawesi Tengah, namun juga menjawab kebutuhan nasional. Dengan berorientasi manusia berkualitas secara intelektual dan nilai keislaman dan kebangsaan yang menjadi pionir pengembangan bangsa pada 2035. Merujuk kepada masih tingginya kebutuhan bangsa terhadap tenaga sanitarian, utamanya mereka yang memiliki kefahaman terhadap kebencanaan menjadikan pembukaan program studi Kesehatan Lingkungan di ruang UIN Datokarama Palu semakin penting.
Dengan berlandas kepada pembangunan nasional berkemanusiaan baik pada jangka menengah maupun panjang, serta merujuk kepada kebutuhan negera terhadap tenaga sanitarian yang masih sangat tinggi. UIN Datokarama Palu mencanangkan pembuatan program studi Kesehatan Lingkungan, memenuhi standar mutu yang ditetapkan, baik SDM maupun fasilitas penunjangnnya sesuai dengan visi yang ditetapkan dan berkelanjutan.
B. Visi, Misi, dan Tujuan Program Studi
Visi Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu adalah menjadi Program Studi Kesehatan Lingkungan yang mendukung Visi Universitas dengan menciptakan Prodi Kesehatan Lingkungan yang unggul, religius, menjadi pionir Kesehatan Lingkungan yang integratif dengan nilai Islam yang Moderat dan terbaik di regional pada tahun 2035.
Misi Program Studi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu adalah:
1. Menjadikan Prodi Kesehatan Lingkungan yang dapat membentuk karakter pemikiran yang menjaga nilai-nilai agama, bangsa dan budaya dengan bercirikan karakter yang moderat dan inovatif.
2. Menghasilkan Sarjana Kesehatan Lingkungan yang berwawasan luas dan dapat menjadi pionir pengembangan kesehatan lingkungan dan masyarakat.
3. Menjadi lembaga pengembang khazanah kesehatan lingkungan dalam bingkai empiris dan rasional, sesuai dengan penelitian yang menunjang kebutuhan masyarakat dan keilmuan integratif.
4. Menjalankan fungsi sebagai penunjang tridharma perguruan tinggi dalam bidang Kesehatan Lingkungan secara inovatif dan integratif.
Tujuan Program Studi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu:
1. Menciptakan karakter civitas akademika dalam bidang keilmuan Kesehatan Lingkungan yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya serta memiliki karakter dan pemahaman keIslaman yang baik.
2. Menghasilkan Sarjana Kesehatan Lingkungna yang memiliki kemampuan akademis, ahli dalam ilmu kesehatan lingkungan, terampil dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kesehatan lingkungan.
3. Mendorong terciptanya penelitian-penelitian dalam bidang Kesehatan Lingkunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
4. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menumbuhkan iklim akademis yang supportif dalam peningkatan kualitas.
5. Mendorong pengabdian kepada masyarakat yang lebih komprehensif dengan berorientasi pada penciptaan kondisi masyarakat dan lingkungan yang lebih sehat dan Islami.
Tujuan Program Studi Kesehatan Lingkunan itu terbagi kedalam tiga dimensi, yaitu:
dimensi kemampuan berpikir akademis, dimensi keahlian dalam ilmu kesehatan lingkungan, dan dimensi Islami dalam pengabdian. Masing-masing dimensi ini dijabarkan ke dalam indikator sebagai berikut:
a. Dimensi Kemampuan Berpikir Akademis
Berpikir secara akademis, akan melahirkan sikap dan perilaku yang proporsionalitas, yakni:
1) Selalu berpikiran positif (Positive Thinking)
2) Selalu berpikir kearah kemajuan (Constructive Thinking) 3) Selalu berpikir dengan cerdas (Smart Thinking)
4) Selalu berpikir yang kreatif (Creative Thinking)
5) Selalu berpikir sesuatu yang produktif (Productive Thinking) 6) Selalau Berpikir secara Seni dan keindahan (Art Thinking) 7) Selalu Berpikir Seimbang (Harmonisasi Thinking)
8) Selalu berpikir sesuai aturan (Normative Thinking) 9) Selalu berpikir tentang kualitas (Exellence Thinking) 10) Selalu berpikir yang terbaik (Perfect Thinking) 11) Selalu berpikir prestasi (chievement Thinking)
12) Selalu berpikir secara agamis/Islami (Religious Thinking) b. Dimensi ahli dalam ilmu kesehatan lingkungan
1. Menguasai analisa kondisi sanitasi, kesehatan lingkungan dan tata kelola kebencanaan.
2. Menguasai kemampuan pemetaan dan manajemen kondisi lingkungan dan masyarakat.
3. Mampu memberdayakan sumber-sumber pengelolaan dan pengembangan kesehatan dan sanitasi.
5. Mampu menggali potensi wilayah dan masyarakat untuk pelaksanaan pengembangan secara optimal.
6. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan seluruh elemen dan komunitas terkait.
d. Dimensi islami dalam pengabdian
Performance Islami dalam pengabdian adalah performance seorang yang beragama secara inklusif, sesuai dengan jiwa Islam sebagai “rahmatal lilalamin,” dan sebagai pengejawantahan Islam yang universal dan unggul. Beberapa indikator dari dimensi ini terdiri atas:
1. Saling kasih terhadap sesama (menerima perbedaan) 2. Komitmen dan konsisten dengan ajaran agama (ketaatan) 3. Empati dan toleran beragama
4. Solidaritas beragama 5. Sadar beragama
6. Menjaga kebersamaan dan persamaan 7. Menjaga kinerja dari berbgai penyimpangan 8. Sabar dan ikhlas dalam pengabdian
9. Jujur dan bertanggungjawab dalam amanah 10. Memelihara pakaian yang pantas
11. Berbicara yang pantas
12. Memiliki disiplin (etos kerja) yang tinggi 13. Memiliki semangat juang yang tinggi 14. Belajar dan berjuang kearah prestasi puncak
15. Memelihara sikap dan perilaku Islami (performance)
II. STUDI KELAYAKAN
A. Kondisi Obyektif Prodi Yang Sudah Dilaksanakan
IAIN Palu sebagai pelaksana akademik mempunyai tugas menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi termasuk dalam bidang sistem dan teknologi informasi yang bernafaskan Islam. IAIN Palu dalam perannya sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang bernuansa islami, terutama untuk merespons perkembangan masyarakat global, jurusan, telah berupaya melakukan inovasi dalam proses perkuliahan. IAIN Palu saat ini terdiri dari 4 fakultas penyelenggara pendidikan S1 yakni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Fakultas Syariah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan memiliki 23 Jurusan/Program Studi yang tersebar pada keempat fakultas tersebut.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menaungi 9 jurusan/program studi yang terdiri dari Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Tadris Bahasa Inggris (TBI), Tadris IPS (TIPS), Tadris IPA (TIPA) dan Tadris Matematika (TMAT). Fakultas Usluhuddin Adab dan Dakwah (FUAD) terdiri dari 8 jurusan/program studi yakni Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Jurusan Aqidah dan Filsafat (AFI), Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Sejarah Peradaban Islam (SPI), Ilmu Perpustakaan (IPI), dan Ilmu Pemikiran Politik Islam (IPPI). Fakultas Syariah terdiri dari 4 Jurusan/Program Studi yang meliputi Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI), Jurusan Hukum Ekonomi Islam (HES), Jurusan Hukum Tata Negara Islam (HTNI), serta Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terdiri dari 2 Jurusan/Program Studi yaitu Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah.
Sejak beralih status, IAIN Palu terus diminati oleh calon mahasiswa dari berbagai provinsi.
Jumlah peminatnya pun juga semakin meningkat siginfikan. Adapun gambaran jumlah mahasiswa IAIN Palu lima tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1
Penerimaan Mahasiswa Baru IAIN Palu Tahun 2014-2018
No. Tahun Mahasiswa Baru
Ket.
Pendaftar Diterima Pertumbuhan
1 2014 953 796 9,4% IAIN
2 2015 1585 1000 20% IAIN
3 2016 1793 1235 19% IAIN
4 2017 2237 1550 20% IAIN
5 2018 3035 1980 22% IAIN
1. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman terhadap Program Studi yang telah dilaksanakan
Untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman program studi secara komperhensif diperlukan kejujuran, kejelian serta ketajaman analisis dalam mencermati lima komponen utama yang dijadikan indikator kelayakan program (five thershold indicators). Kelima indikator kelayakan tersebut adalah sumber daya manusia, pengelolaan program, infrastruktur, sistem informasi dan pembiayaan program.
Kelima unsur tersebut secara obyektif harus dinilai melalui analisis SWOT yang bertumpu pada sejauh mana relevansi program, iklim akademik, komitmen institusi, keberlangsungan program dan efesiensi pelaksanaan program dalam merealisasikan visi dan misi program.
2. Kekuatan
a. Dosen IAIN Palu terdiri atas 222 Dosen Tetap, baik yang telah berstatus PNS maupun non- PNS, dengan perincian 194 Dosen PNS dan 28 Dosen Tetap Non PNS. Jumlah dosen yang berpendidikan S3 atau bergelar Doktor berjumlah 52 orang atau sekitar 23,4%. Jumlah dosen yang mempunyai jabatan fungsional Lektor Kepala berjumlah 50 orang atau 32,26% dan Guru Besar 5 orang. Seluruh dosen telah familiar dengan teknologi informasi. Untuk meningkatkan kinerja pendidikan dan pengajaran, para dosen aktif melakukan kegiatan publikasi dan penelitian, serta aktif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga lembaga telah menyediakan akses internet LAN dan nirkabel (Wifi) sehingga bisa mengakses informasi dan melakukan kegiatan komunikasi di area kampus.
b. Tenaga pendukung (pegawai) terdiri dari pegawai PNS, pegawai wiyata bhakti, dan pegawai kontrak. Setiap karyawan memiliki kompetensi sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan ditempatkan diberbagai unit seperti unit pusat penjamin mutu pendidikan, unit akademik dan kemahasiswaan, jurusan, perpustakaan, kepegawaian, keuangan, Unit Pengembangan Bahasa, ICT, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), dan lain-lainnya. Setiap pegawai harus memiliki kesiapan untuk menjalankan tugas-tugas baru untuk meningkatkan kompetensinya.
c. Prodi-Prodi di IAIN Palu juga memiliki kekuatan dalam bidang pendanaan Program. Meskipun sumber dana utama masih bersumber DIPA, DIPA-R, dan DIPA-PNBP, akan tetapi karena dalam menetapkan anggaran sudah dikalkulasi secara cermat dan juga didukung oleh sistem efisiensi penggunaan keuangan, maka pengelola tidak menemukan kendala yang berarti dalam hal pendanaan. Bahkan, pengelola optimis bahwa Prodi-prodi di IAIN Palu dapat meningkatkan kesejahteraan dosen dan pengelola di kemudian hari. Hal ini dibuktikan dengan indikator adanya kegiatan tambahan dalam bentuk proyek maupun kerjasama dengan berbagai lembaga maupun instansi yang dapat menghasilkan tambahan sumber dana.
d. Dari segi input program, Program Studi di IAIN Palu cukup optimis. Indikator yang dapat digunakan sebagai pertimbangan banyaknya peminat program studi ini adalah jumlah pendaftar dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini selalu mengalami peningkatan. Tentu dapat diprediksikan bahwa jumlah pendaftar pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat secara signifikan. Hal tersebut terutama dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, setelah peralihan status dari STAIN menjadi IAIN, dimana rerata kenaikan jumlah pendaftar mencapai di atas 20%.
e. Perkembangan pesat kondisi masyarakat, baik wilayah permukiman maupun industry menuntut tata kelola terkait sanitasi dan kesehatan lingkungan yang semakin tinggi. Hal tersebut secara langsung berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan dunia kerja terhadap SDM yang memiliki kompetensi di bidang tersebut setiap tahunnya.
f. Dalam konteks IAIN Palu, kebijakan Pemerintah merupakan daya dukung untuk membuka Program studi baru yaitu Program studi Kesehatan Lingkungan yang berada dibawah naungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu. Dari segi sumber daya yang diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu kualitas hidup masyarakat, utamanya
dalam hal kesehatan dan sanitasi, di samping meningkatkan kesadaran dan kapabilitas terkait mitigasi bencana di Indonesia, utamanya Sulawesi Tengah.
g. Sampai saat ini IAIN Palu telah memiliki 3 orang dosen tetap bidang kesehatan lingkungan yang dapat memberikan pelayanan optimal bagi mahasiswa Program Studi Kesehatan Lingkungan.
h. Dari segi geografis, letak IAIN Palu di mana Program studi Kesehatan Lingkungan akan didirikan sudah sangat mendukung. Hal tersebut mengingat rancangan pemerintah ke depan, terutama terkait pemindahan ibukota di pulau Kalimantan, dimana secara tidak langsung akan menuntut peningkatan SDM bagi wilayah-wilayah yang berada di sekitar pulau Kalimantan, salah satunya Sulawesi Tengah.
i. Sebagai wilayah yang rawan akan bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami, diperlukan kesiapan masyarakat yang faham akan mitigasi kebencanaan dan penanganan kesehatan dalam kondisi darurat. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari prodi Kesehatan Lingkungan, yaitu menghasilkan tenaga ahli dalam bidang mitigasi kebencanaan dan penanganan kesehatan kondisi masyarakat, sebagaimana tercermin dalam kurikulum prodi Kesehatan Lingkungan.
3. Kelemahan
Mahasiswa IAIN Palu kebanyakan berasal dari daerah-daerah yang ada di Sulawesi Tengah, hampir 90% latar belakang sosial ekonomi orang tua mahasiswa adalah golongan menengah ke bawah, sebagai Perguruan Tinggi Negeri, operasionalisasi semua kegiatan sangat tergantung pada pemerintah. Namun kelemahan tersebut tidak menjadi suatu hambatan dalam pelaksanaan Program Studi di IAIN Palu.
Selain itu, sebagai Prodi yang baru akan diusulkan izin operasionalnya, pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu, tentu saja memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain, masih minimnya sarana dan parasarana penunjang, terutama laboratorium, bahan ajar, modul praktikum dan referensi tentang ilmu kesehatan lingkungan yang tersedia di perpustakaan. Selain itu, tentu saja karena minimnya pengalaman dosen Kesehatan Lingkungan UIN Datokarma Palu di dalam mengelola Prodi Kesehatan Lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dengan Prodi Kesehatan Lingkungan dari perguruan tinggi lain yang lebih berpengalaman dalam mengelola Prodi Kesehatan Lingkungan, terutama dalam hal tenaga pengajar (dosen-dosen) Kesehatan Lingkungan untuk ikut ambil bagian
dalam proses pembelajaran di Prodi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.
4. Peluang
Pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu akan memenuhi kebutuhan para lulusan SMA, baik sekolah menengah umum, maupun madrasah dan pesantren, yang tersebar di 13 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Tengah, khususnya jurusan MIA untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke S1 dalam bidang Kesehatan Lingkungan. Disebut demikian karena selama ini masih banyak lulusan SMA/MA yang sederajat yang berminat melanjutkan studi S1 Kesehatan Lingkungan di beberapa perguruan tinggi yang ada di Palu, terpaksa ditolak karena daya tampung yang terbatas atau harus memilih melanjutkan studi di luar kota karena keterbatasan pilihan.
Selain itu, karena kurangnya sarjana bidang Kesehatan Lingkungan dapat menghambat perkembangan pengintegrasiannya dalam industri dan bisnis sehingga masih banyak Lembaga, Badan Usaha atau organisasi yang masih belum standarisasi sanitasi, kesehatan, dan keselematan kerja yang seharusnya dimiliki. Dengan demikian, dibukanya Program Studi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu akan meminimalisir kekurangan tersebut. Selain itu, lulusan Prodi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu dapat pula berkiprah di berbagai sektor lainnya.
Kondisi perekonomian yang fluktuatif beberapa tahun terakhir diperkirakan merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam memilih Prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu sebagai tempat belajar yang secara ekonomis terjangkau dimana pembayaran SPP relatif murah.
Letak UIN Datokarama Palu berada di wilayah yang strategis dan tersentralisir memberikan kemudahan akses terhadap masyarakat, utamanya yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah dan sekitarnya sehingga mengundang minat mahasiswa untuk melanjutkan studinya di Prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu, serta menjadikan perguruan tinggi ini sebagai tujuan studi. Disamping itu, UIN Datokarama Palu merupakan satu-satunya perguruan tinggi Islam negeri yang ada di Sulawesi Tengah.
Di samping itu program pengembangan daerah di sekitar wilayah ibukota Negara yang baru, sesuai dengan rencana pemerintah pusat, yaitu pulau Kalimantan akan membuat kebutuhan SDM di wilayah seperti Sulawesi Tengah menjadi perhatian khusus.
5. Ancaman
Pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu tentu saja akan mendapat tantangan dan hambatan terutama karena lulusannya akan bersaing dengan lulusan jurusan Kesehatan Lingkungan yang ada di Perguruan Tinggi lain, yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap dalam proses pembelajarannya.
Selain itu, lulusan Prodi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu akan bersaing pula dengan lulusan jurusan Kesehatan Lingkungan dari perguruan tinggi lain yang sudah lama mendapatkan izin operasional dalam hal bursa kerja. Ancaman internal pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu juga tetap ada, terutama seringnya terjadi putus kuliah di kalangan mahasiswa dengan berbagi sebab, terutama ketidakmampuan melanjutkan kuliah karena masalah biaya dan atau pindah ke Prodi lain karena ketidakmampuan mengikuti Perkuliahan di Prodi yang selama ini diikuti.
B. Need Assessment
Perkembangan wilayah yang sangat dinamis, baik pada kondisi permukiman penduduk, bisnis, maupun industri membutuhkan tata kelola lingkungan yang baik, termasuk sanitas dan kesehatannya. Merujuk kepada hal tersebut perlu untuk memiliki SDM yang ahli dalam mengelola hal tersebut.
Lebih khusus, wilayah Sulawesi Tengah yang secara geografis membuat wilayah ini rawan akan bencana alam, sehingga perlu penanganan khusus dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait mitigasi kebencanaan. Pembukaan Prodi Kesehatan Lingkungan menjadi suatu keniscayaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
1. Kebutuhan Kualifikasi dan Kompetensi Sarjana Kesehatan Lingkungan yang Profesional Di era globalisasi saat ini pengembangan kondisi ekonomi dan social masyarakat bergerak begitu cepat, urbanisasi, perubahan kultur agraris menjadi industry dan sebagainya, membuat penyikapan yang tepat dalam peningkatan kualitas SDM menajdi perlu. Kesiapan dalam memenuhi hak-hak dasar manusia, seperti kesehatan dan sanitasi, semakin menjadi penting dalam dinamika bisnis serta pengembangan organisasi dan komunitas dalam kehidupan global saat ini.
Dengan demikian kompetensi pada bidang kesehatan lingkungan dibutuhkan sebagai dasar dalam pengembangan dan inovasi dalam manajemen masyarakat. Kompetensi tersebut meliputi:
1. Menguasai analisa kondisi sanitasi, kesehatan lingkungan dan tata kelola kebencanaan.
2. Menguasai kemampuan pemetaan dan manajemen kondisi lingkungan dan masyarakat.
3. Mampu memberdayakan sumber-sumber pengelolaan dan pengembangan kesehatan dan sanitasi.
4. Mampu menggali potensi wilayah dan masyarakat untuk pelaksanaan pengembangan secara optimal.
5. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan seluruh elemen dan komunitas terkait.
2. Keberlanjutan Program
Begitu dinamisnya perkembangan social dan ekonomi masyarakat saat ini telah menjangkau berbagai bidang dalam kehidupan dan berimplikasi pada kebutuhan yang mendesak dan dipandang untuk terus mengembangkan Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan untuk semakin memperkokoh kompetensi profesinya. Selain itu, terbangunnya networking yang sangat baik antara IAIN Palu dengan Pemerintah Daerah di Kota/Kabupaten maupun Propinsi Sulawesi Tengah dan berbagai badan usaha serta organisasi khususnya yang berada di Sulawesi Tengah tentang kebutuhan tenaga dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan lingkungan menjadi peluang tersendiri bagi keberlanjutan (sustainability) program S-1 Kesehatan Lingkungan di masa depan.
Sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, dukungan rektorat dan keseriusan dari seluruh civitas akademika IAIN Palu semakin memperkuat keberadaan Program S-1 Kesehatan Lingkungan FKM di lingkungan UIN Datokarama Palu.
Indonesia diperkirakan masih membutuhkan banyak tenaga kerja di bidang kesehatan lingkungan seiring dengan semakin tumbuhnya jumlah penduduk dan ekonomi Indonesia belakangan ini. Bahkan menurut data resmi Kementerian Kesehatan hingga tahun 2019, Indonesia masih membutuhkan lebih dari 49.000 tenaga kesehatan lingkungan. Bahkan diprediksi di tahun 2025 kebutuhan tersebut semakin meningkat hingga mencapai 59.000 tenaga ahli kesehatan lingkungan.
Hal ini tentu menjadi peluang bagi keberlanjutan (sustainability) program S-1 Kesehatan Lingkungan, terutama di wilayah Indonesia Tengah dan Timur dimana rasio tenaga kesehatan lingkungan masih jauh dari standar minimum. Selain itu, setiap tahunnya jumlah lulusan SMA/MA dan yang sederajat khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan dalam 3 tahun terakhir yang juga selaras dengan peningkatan yang terjadi secara nasional. Berdasarkan data yang diperoleh dari puspendik kemdikbud (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id) pada tahun 2017 jumlah lulusan SMA/MA sederajat di Sulawesi Tengah adalah 11.688 siswa, tahun
2018 mencapai 13.013 dan pada tahun 2019 kembali mengalami peningkatan menjadi 13.251 siswa. Hal ini tentu menjadi harapan yang menjanjikan bagi keberlangsungan Program Studi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu.
3. Prospek Masa Depan
a) Perkembangan jumlah penduduk dan ekonomi masyarakat semakin bertumbuh, yang berimplikasi secara langsung terhadap kebutuhan akan kondisi kesehatan dan sanitas yang semakin tinggi.
b) Persepsi dan kepercayaan masyarakat yang baik terhadap IAIN Palu yang telah berhasil mengelola program pendidikan di berbagai bidang keilmuan.
c) Minat masyarakat yang semakin meninggi, terlihat dari jumlah pendaftar yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
4. Daya Tampung Program Studi S1 Sistem Informasi
Dengan tidak adanya Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan pada berbagai Perguruan Tinggi Agama Islam baik negeri maupun swasta yang ada di Sulawesi Tengah, maka Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan sangat berpeluang memberikan solusi yang tepat dan berperan bagi penerimaan calon mahasiswa yang berasal dari lulusan SMA/MA dan sederajat.
Tabel 2
Perkiraan Daya Tampung Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu
No Asumsi Tahun Penerimaan
2020 2021 2022 2023 2024
1 Pendaftar 70 90 120 150 200
2 Kekuatan Persaingan (%) 50 40 28,5 23,5 17,5
3 Mahasiswa Baru 35 35 35 35 35
4 Jumlah Mahasiswa Terdaftar 35 70 105 140 140
5 Jumlah Lulusan - - - - 35
6 Jumlah Dosen 5 7 10 10 10
7 Rasio mahasiswa dosen 1:7 1:10 1:10 1:14 1:14
C. Analisis Job-Market
Bidang kesehatan sebagai salah satu bidang yang akan selalu menjadi kebutuhan primer masyarakat, selain pendidikan dan pangan, menjadi bidang yang sangat penting untuk selalu terpenuhi ketersediaannya. Dinamika perkembangan kondisi global, termasuk Indonesia, membuat perubahan kondisi social dan ekonomi masyarakat juga bergeser. Terlebih Indonesia mulai menggeser paradigm ekonominya, dari agraris menjadi industri. Hal tersebut semakin mendorong terpenuhinya fasilitas kesehatan, termasuk SDM, yang mampu menjawab kebutuhan tersebut.
Berdasarkan data BMKG kondisi udara kota-kota di Indonesia seringkali masuk pada kategori tidak sehat, entah karena kondisi alam seperti kemarau maupun polusi dari industri dan kendaraan bermotor. Di samping itu, banyaknya daerah-daerah baru yang bertransformasi menjadi kota industri maupun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti wilayah kabupaten Morowali maupun kota Palu di Sulawesi Tengah tentunya akan semakin mempengaruhi kebutuhan akan penciptaan lingkungan yang sehat dan menjamin masyarakat dapat hidup dengan nyaman, selain kewajiban terpenuhinya standar kesehatan dasar oleh dunia industry dan bisnis. Secara nasional, menurut rilis, Kementerian Kesehatan kebutuhan akan tenaga ahli kesehatan lingkungan atau sanitarian di Indonesia mencapai 49.000 orang pada tahun 2019.
Pemenuhan kebutuhan pasar yang begitu tinggi, baik pemerintah maupun swasta akan tenaga kesehatan lingkungan atau sanitarian harus dapat dijawab oleh lembaga penyedia pendidikan, termasuk PTKIN yang berada di bawah Kementerian Agama RI. Hal tersebut semakin urgen bagi provinsi Sulawesi Tengah yang notabene berada di wilayah Indonesia tengah dan rawan akan bencana. Tenaga sanitarian, yang juga dituntut harus memiliki keahlian dalam kemampuan mitigasi bencana, menjadi sangat vital dalam hal pemenuhan kebutuhan daerah.
Menjawab kebutuhan tersebut tentu akan menjadi sangat sulit, jika IAIN Palu dalam transformasinya menjadi UIN Datokarama Palu tidak memiliki prodi Kesehatan Lingkungan.
Keahlian para lulusan kesehatan lingkungan dalam bidang sanitasi, keselamatan kerja, dan mitigasi bencana menjadi sangat urgen. Sebagai bagian dari pemerintah, penyediaan pendidikan yang baik menjadi tanggung jawab bersama, termasuk UIN Datokarama Palu. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka sudah barang tentu bahwa kebutuhan masyarakat dan pasar akan tenaga kesehatan lingkungan perlu dijawab dengan mendirikan prodi kesehatan lingkungan di UIN Datokarama Palu.
D. Analisis Market Share
Perkembangan masyarakat dan wilayah yang semakin dinamis, mempengaruhi pola hidup masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia dan Provinsi Sulawesi Tengah secara khusus. Kondisi ini memicu pertumbuhan bidang-bidang yang semakin beragam, terutama dari pemenuhan ketersediaan SDM. Hal tersebut termasuk pertumbuhan kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan.
Saat ini provinsi Sulawesi Tengah secara ekonomi telah mengalami kemajuan, hal tersebut ditunjukkan dengan dipilihnya kota Palu menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Eksklusif dan masuknya arus investasi asing di Sulawesi Tengah, seperti wilayah Kabupaten Morowali. Arus urbanisasi akan semakin deras dan berimplikasi langsung terhadap kebutuhan akan kondisi kesehatan yang terjamin.
Ditinjau dari aspek tersebut, maka UIN Datokarama Palu, perlu kiranya untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan menyediakan tenaga sanitarian yang ahli. Dorongan itu semakin jelas dengan munculnya ide-ide arus bawah terkait perlunya dibuka program studi khusus yang menaungi kebutuhan itu, yaitu program studi Kesehatan Lingkungan. Program studi ini yang dipastikan akan mendukung keterpenuhan masyarakat dan pasar akan tenaga sanitarian yang ahli, tidak hanya pada kesehatan lingkungan masyarakat, namun juga industri dan bisnis. Di samping keahlian dalam mitigasi kebencanaan dan kesehatan dasar bagi masyarakat.
III. Proyeksi Program Studi A. Kurikulum
Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai Visi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan Belajar Mengajar (Keputusan Mendiknas Nomor: 232/V/2000 BAB 1 Pasal 1 Ayat 6). Kurikulum Program Studi diupayakan sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan.
Kurikulum Kesehatan Lingkungan yang disusun, merujuk kepada dimensi yang dikemukakan oleh bapak Kurikulum yakni, Ralp W. Tyler (1949), dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction. Tyler mengemukakan ada empat dimensi yang dapat dikembangkan dalam sebuah kurikulum, yaitu: Pertama, Tujuan Pendidikan dan pembelajaran.
Kedua, Materi Ajar/Mata Kuliah (Content). Ketiga, Pengalaman Belajar/Proses Pembelajaran (Experience). Keempat, Evaluasi. Berikut diuraikan keempat dimensi tersebut ke dalam deskripsi dan indikator kurikulum Tadris IPA FTIK IAIN Palu.
1. Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran
Tujuan Program Studi Kesehatan Lingkunan itu terbagi kedalam tiga dimensi, yaitu: dimensi kemampuan berpikir akademis, dimensi keahlian dalam ilmu kesehatan lingkungan, dan dimensi Islami dalam pengabdian.
2. Materi pembelajaran/Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan
Struktur content kurikulum sangat menentukan bagi capaian kompetensi sarjana Kesehatan Lingkungan yang akan dilahirkan. Setiap sebaran mata kuliah, haruslah menjawab kompetensi yang ingin dicapai. Olehnya itu, kompetensi harus terukur dan terjangkau oleh mata kuliah yang akan disebarkan dalam proses pembelajaran setiap semester. Struktur kurikulum yang ideal harus makin menunjukkan kompetensi prodi/jurusan yang bersangkutan. Kalau digambarkan struktur kurikulum ini, adalah sebagai berikut: Komponen keahlian Institut/Lembaga hanya diporsikan 22 sks dari total 147 sks. Sedangkan komponen Fakultas mengambil porsi sejumlah 25 sks dari 147 sks. Komponen program studi/jurusan mengambil porsi terbesar yakni sekitsar 100 sks, termasuk
10 sks yang bersifat pilihan. Total secara keseluruhan dari 147 sks yang ditawarkan untuk program Kesehatan Lingkungan ini terdapat sejumlah 49 mata kuliah wajib dan 10 mata kuliah pilihan.
Tugas pokok IAIN Palu adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu pengetahuan agama Islam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyelenggaraan pendidikan tinggi pada IAIN Palu dilaksanakan atas dasar kurikulum yang disusun sesuai dengan sasaran program studi (Pasal 66).
Atas Dasar Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor:
232/U/2000 Jo. Nomor: 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar mahasiswa, maka kurikulum IAIN Palu terbagi menjadi dua bagian yaitu Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional yang disesuaikan dengan arah IAIN serta kebutuhan akan tenaga kerja pembangunan daerah setempat, sehingga output IAIN Palu diharapkan siap memasuki dunia kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Kurikulum yang diberlakukan di IAIN Palu adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Edaran dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. Struktur kurikulum program S-1 Kesehatan Lingkungan berdasarkan Kompetensi yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 2. Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 3. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
4. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB)
5. Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Berdasarkan dari kelima komponen matakuliah tersebut, kemudian dikelompokkan menjadi 4 komponen yaitu:
1. Komponen/Kelompok Matakuliah yang disajikan untuk semua jurusan dan program studi di IAIN Palu.
2. Komponen/Kelompok Matakuliah Fakultas yang disajikan pada Fakultas tertentu di IAIN Palu.
3. Komponen/Kelompok Matakuliah program studi yang disajikan untuk program studi tertentu di IAIN Palu.
4. Komponen/Kelompok Matakuliah pilihan Fakultas yang harus diambil oleh mahasiswa pada Fakultas tertentu minimal 6 sks dan maksimal 10 sks serta tidak diperbolehkan memprogram matakuliah pilihan lintas Fakultas.
Tabel IV
Kompetensi Program Studi
Standar Kompetensi Lulusan Program Studi
Jenis profesi
Aspek standar kompetensi
Pengetahuan Sikap Ketrampilan
PROFESI UTAMA
Mampu memahami materi bidang studi, manajemen kesehatan dan sanitasi
lingkungan,
keselamatan kerja, dan pengelolaan terkait mitigasi kebencanaan
Berkomitmen tinggi sebagai tenaga kesehatan lingkungan yang responsif, inovatif dan kreatif
Mampu
menyelenggara-kan pemberdayaan sanitasi dan kesehatan
lingkungan secara inovatif dan profesional PROFESI
TAMBAHAN A
Mampu memahami pengetahuan keIslaman yang memadai serta menguasai metodologi Studi Islam
Menjalankan syariat Islam secara konsisten
Mempraktekkan ibadah secara baik dan benar melalui kerangka studi Islam
PROFESI TAMBAHAN B
Mampu memahami, teknologi informasi, Bahasa Asing,
Konseling dan berfikir akademis
Terbiasa menggunakan teknologi
informasi, bahasa asing, konseling
Mempraktekkan teknologi
informasi, bahasa asing dan konseling dalam
pengembangan
dan berfikir akademis
pembelajan serta berfikir akademis
Kompetensi Dasar Program Studi
Jenis profesi
Aspek standar kompetensi
Pengetahuan Sikap Ketrampilan
PROFESI UTAMA
• Mampu menganalisa kondisi kesehatan dan sanitasi lingkungan
• mampu menguasai bidang studi secara tuntas
• mampu
menyelenggarakan pembinaan
masyarakat terkait pengelolaan
sanitasi lingkungan
• mampu
mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan
• menyenangi profesinya sebagai tenaga kesehatan lingkungan, K3, dan Manajemen Kesehatan Mitigasi Kebencanaan
• berkemauan tinggi dalam
meningkatkan profesinya
• Mampu membuat desain pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan dan sanitasi
• Mampu
mempraktekkan manajemen pemberdayaan masyarakat dan lingkungan
• Mampu
memetakan dan merencanakan tata kelola kota
berorientasi kesehatan dan sanitasi lingkungan
PROFESI TAMBAHAN
A
• Mampu memahami bacaan al-Qur'an secara baik dan benar
• mampu memahami pedoman beribadah secara baik dan benar
• mampu memahami akhlak yang baik dan benar
• mampu
mengembangkan metodologi Studi Islam
• Mengembangkan sikap iman , Islam dan Ihsan dalam kehidupan sehari-hari
• Membiasakan sikap Iman, Islam dan Ihsan dan kehidupan sehari- hari
• Membiasakan penggunaan kerangka metodologi dalam studi Islam
• Mempraktekkan bacaan al-Qur'an secara baik dan benar
• Mempraktekkan ibadah dengan baik dan benar
• Mempraktekkan akhlak secara benar
• Mempraktekkan penggunaan kerangka
metodologi dalam studi Islam
PROFESI TAMBAHAN B
• Memahami bahasa Asing: Arab dan Inggris
• Memahami
teknologi tepat guna dalam pendidikan dan pembelajaran
• Memahami konsep bimbingan dan konseling
• Membiasakan berbahasa asing
• Menyenagi teknologi
• Memanfaatkan kemajuan iptek dalam Pendidikan
• Mempraktekkan komunikasi bahasa asing dengan standar tertentu
• Mempraktekkan bahasa asing untuk komunikasi dan
pengembangan keilmuan
• Menerapkan teknologi informasi pada proses
pembelajaran.
Indikator Kompetensi Program Studi
Jenis profesi
Aspek standar kompetensi
Pengetahuan Sikap Ketrampilan
PROFESI UTAMA
Mampu menguasai materi kurikulum Kesehatan
Lingkungan dengan baik
• Mampu mengelola dan menganalisa kondisi
lingkungan yang sehat dan bersih
• Mampu merancang program pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kondisi
lingkungan
• Mampu melaksanakan standarisasi K3 dengan baik
• Mampu melaksanakan
• Membiasakan kemampuan
komunikasi dengan masyarakat secara baik
• Membiasakan perencanaan manajemen sanitas lingkungan yang baik
• Membiasakan pelaksanaan K3 secara baik dan tepat
• Membiasakan pengelolaan mitigasi kebencanaan secara baik.
• Terampil dalam membangun komunikasi
• terampil membuat analisa kesehatan dan sanitasi lingkungan
• terampil
melaksanakan K3
• Terampil dalam mengelola sanitasi dan kesehatan lingkungan
terdampak bencana
tindakan tepat guna dalam pengelolaan mitigasi kebencanaan
• Mampu mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik dan benar
PROFESI TAMBAHAN
A
• Memahami Ilmu- ilmu Keislaman
• Memahami
pedoman beribadah secara baik dan benar
• mampu memahami akhlak yang baik dan benar Mampu
• memahami metodologi studi Islam
• Membiasakan sikap Iman, Islam dan Ihsan dan kehidupan sehari-hari
• Mengembangkan sikap iman , Islam dan Ihsan dalam kehidupan sehari- hari
• Membiasakan penggunaan kerangka
metodologi dalam studi Islam
• Terampil membaca dan menulis al-Qur'an secara baik dan
• Hafal juz amma
• Trampil menjalankan ibadah praktis
• Memprakekkan penggunaan kerangka
metodologi dalam studi Islam
PROFESI
TAMBAHAN B
• Menguasai audio visual melalalui program aplikasi minimal (word, Powerpoint, Excel,
• Membiasakan penggunaan bahasa asing sebagai alat pemahan ilmu pengetahuan
• Mempraktekkan penggunaan audio visual melalui program aplikasi minimal dalam pembelajaran
Website/ Internet (e- Learning)
• Menguasai bahasa Arab tulis dan lesan
• Menguasai Konsep IPA tulis dan lisan
• Menguasai konsep bimbingan dan konseling
• Mampu berfikir akademis
• Membiasakan berbahasa asing secara lesan
• Menyenagi teknologi audio visual sebagai pengembangan pembelajaran
• Memanfaatkan kemajuan iptek dalam Pendidikan
• Terbiasa berfikir akademis
• Mempraktekkan bahasa arab dan inggris baik secara tertulis maupun lisan sebagai alat bantu pengembangan pembelajaran
• Mempraktekkan bimbingan dan konseling baik
dengan sesama teman maupun diri sendiri dalam menghadapi problem
pembelajaran
• Mempraktekkan berfikir akademis dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Penyebaran Mata Kuliah Prodi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu
Mata Kuliah Penciri Nasional
No Kode Mata Kuliah SKS
1. NAS.01 Pancasila 2
2. NAS.02 Kewarganegaraan 2
3. NAS.03 Bahasa Indonesia 2
Jumlah 6
Mata Kuliah Penciri Institut
No Kode Mata Kuliah SKS
1. INS.01 Kajian Islam Moderat 3
2. INS.02 Metodologi Studi Islam 3
3. INS.03 Studi Qur’an 3
4. INS.04 Studi Hadits 3
5. INS.05 KKN 4
Jumlah 16
Mata Kuliah Penciri Fakultas
No Kode Mata Kuliah SKS
1. FKM.01 Bahasa Arab 3
2. FKM.02 Bahasa Inggris 3
3. FKM.03 Psikologi Kesehatan 2
4. FKM.04 Kepemimpinan Organisasi 2
5. FKM.05 Statistika Penelitian 3
6. FKM.06 Metodologi Penelitian 3
7. FKM.07 Komprehensif 3
8. FKM.08 Skripsi 6
Jumlah 25
Mata Kuliah Prodi
No Kode Mata Kuliah SKS
1 KL.01 Dasar-Dasar K3 dan Kebencanaan 3
2 KL.02 Sains Lingkungan 2
3 KL.03 Sejarah Ilmu Kesehatan Islam 2
4 KL.04 Penyakit Akibat Kerja 2
5 KL.05 Dasar-dasar Pengelolaan Limbah 3
6 KL.06 Sanitasi Lingkungan Perumahan 3
7 KL.07 Sanitasi Makanan 3
8 KL.08 P3K Dasar 2
9 KL.09 Fiqh Kesehatan 3
11 KL.11 Sanitasi Industri dan Lingkungan Kerja 3
13 KL.13 SMK3 (Sistem Manajemen K3) 2
14 KL.14 Pengelolaan Limbah Cair 3
15 KL.15 Pengelolaan Limbah Padat 3
16 KL.16 Mitigasi Bencana I 3
17 KL.16 P3K Kebencanaan 3
18 KL.17 P3K Industri dan Lingkungan Kerja 3
19 KL.18 Mitigasi Bencana II 2
20 KL.19 Penyehatan Pangan 2
22 KL.21 Penyehatan Air dan Udara I 2
24 KL.23 Sanitasi Pasca Bencana 3
25 KL.24 Manajemen Sampah Perkotaan 3
27 KL.26 Penyehatan Air dan Udara II 2
28 KL.27 Pengendalian Vektor I 2
29 KL.28 Pemberdayaan Masyarakat Sehat 3
30 KL.29 Pengendalian Vektor II 2
31 KL.30 Klinik Sanitasi 3
32 KL.31 Manajemen Penanganan Pasca Bencana 3 33 KL.32 Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) 3
34 KL.33 Toksikologi Lingkungan 3
35 KL.34 Pengolahan Limbah 3
36 KL.35 Praktikum Kesehatan Lingkungan, K3 &
Kebencanaan 4
37 KL.36 Magang Kesehatan Lingkungan, K3 &
Kebencanaan 4
Total 87
Mata Kuliah Pilihan Prodi
No Kode Mata Kuliah SKS
1 P.KL.10.1 Pencemaran dan Polusi Lingkungan 2
2 P.KL.10.2 Pencemaran Air dan Udara 2
3 P.KL.12.1 Parasitologi Lingkungan 3
4 P.KL.12.2 Epidomiologi Lingkungan 3
5 P.KL.20.1 Etika Sanitarian 3
6. P.KL.20.2 Komunikasi Masyarakat 3
7. P.KL.22.1 Kesehatan dan Degradasi Lingkungan 2
8. P.KL.22.2 Pemberdayaan Lingkungan Sehat 2
9 P.KL.25.1 Sanitasi Pariwisata 3
10 P.KL.25.2 Sanitasi Tempat Publik 3
Jumlah 26
Penyebaran Mata Kuliah Prodi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu
Semester I
No Kode Mata Kuliah SKS
1. NAS.01 Pancasila 2
2. FKM. 02 Bahasa Inggris 3
3. FKM. 01 Bahasa Arab 3
4. NAS.03 Bahasa Indonesia 2
5. INS.04 Studi Hadits 3
6. KL.01 Dasar-Dasar K3 dan Kebencanaan 3
7. KL.02 Sains Lingkungan 2
8. INS.03 Studi Qur’an 3
Jumlah 21
Semester II
No Kode Mata Kuliah SKS
1. NAS.02 Kewarganegaraan 2
2. KL.03 Sejarah Ilmu Kesehatan Islam 2
3. KL.04 Penyakit Akibat Kerja 2
4. KL.05 Dasar-dasar Pengelolaan Limbah 3
5. KL.06 Sanitasi Lingkungan Perumahan 3
6. KL.07 Sanitasi Makanan 3
7. KL.08 P3K Dasar 2
8. KL.09 Fiqh Kesehatan 3
9. P.KL.10.1 Pencemaran dan Polusi Lingkungan 2
Jumlah 22
Semester III
No Kode Mata Kuliah SKS
1. KL.11 Sanitasi Industri dan Lingkungan Kerja 3
2. INS.01 Kajian Islam Moderat 3
3. P.KL.12.1 Parasitologi Lingkungan 3
4. INS.02 Metodelogi Studi Islam 3
6. KL.13 SMK3 (Sistem Manajemen K3) 2
7. KL.14 Pengelolaan Limbah Cair 3
8. KL.15 Pengelolaan Limbah Padat 3
9. KL.16 Mitigasi Bencana I 3
Jumlah 23
Semester IV
No Kode Mata Kuliah SKS
1. KL.16 P3K Kebencanaan 3
2. KL.17 P3K Industri dan Lingkungan Kerja 3
3. KL.18 Mitigasi Bencana II 2
4. FKM. 03 Psikologi Kesehatan 2
5. KL.19 Penyehatan Pangan 2
6. P.KL.20.1 Etika Sanitarian 3
7. KL.21 Penyehatan Air dan Udara I 2
8. FKM. 04 Kepemimpinan Organisasi 2
9. P.KL.22.1 Kesehatan dan Degradasi Lingkungan 2
Jumlah 22
Semester V
No Kode Mata Kuliah SKS
1. KL.23 Sanitasi Pasca Bencana 3
2. KL.24 Manajemen Sampah Perkotaan 3
3. FKM. 05 Statistika Penelitian 3
4. P.KL.25.1 Sanitasi Pariwisata 3
5. FKM. 06 Metodologi Penelitian 3
6. KL.26 Penyehatan Air dan Udara II 2
7. KL.27 Pengendalian Vektor I 2
8. KL.28 Pemberdayaan Masyarakat Sehat 3
Jumlah 22
Semester VI
No Kode Mata Kuliah SKS
1. KL.29 Pengendalian Vektor II 2
2. KL.30 Klinik Sanitasi 3
3. KL.31 Manajemen Penanganan Pasca Bencana 3
4. KL.32 Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) 3
5. KL.33 Toksikologi Lingkungan 3
6. KL.34 Pengolahan Limbah 3
7. KL.35 Praktikum Kesehatan Lingkungan, K3 &
Kebencanaan 4
Jumlah 21
Semester VII
No Kode Mata Kuliah SKS
1. KL.36 Magang Kesehatan Lingkungan, K3 & Kebencanaan 4
2. INS.08 KKN 4
Jumlah 8
Semester VIII
No Kode Mata Kuliah SKS
1. FKM. 07 Komprehensif 3
2. FKM. 08 Skripsi 6
Jumlah 9
3. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran sangat menentukan bagi tercapainya materi yang diajarkan. Mengingat peserta didik yang dihadapi adalah mereka yang relatif memasuki usia dewasa, maka digunakan variasi metode pendekatan dalam pembelajaran, diantaranya pendekatn andragogis. Pendekatan andragogis lebih diarahkan bagi kematangan peserta didik dalam akademis, keilmuan dan keterampilan. Selain itu untuk menunjang kesemua elemen tersebut materi-materi yang bersifat praktikal untuk menunjang kemampuan calon lulusan juga dipersiapkan secara matang.
4. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah usaha untuk mengukur ketercapaian standar yang ditetapkan bagi peserta didik. Evaluasi harus lebih mengandalkan evaluasi menyeluruh, yaitu: evaluasi formatif, evaluasi sumatif, evaluasi alternatif, evaluasi komprehensif dan portfolio. Selain evaluasi yang sudah populer yakni formatif dan sumatif, sebaiknya menggunakan evaluasi dalam bentuk lain yang dikenal dengan evaluasi alternative dan komprehensif. Evaluasi ini digunakan lebih untuk melihat aspek lain, selain aspek kognitif. Sebagaimana diketahui, bahwa penilaian dengan menggunakan tes formatif dan sumatif, hanya dapat mengukur kemampuan peserta didik dari ranah kognitif atau pengetahuan. Sementara ranah afektif dan psikomotor, relatif belum tersentuh melalui tes-tes tersebut. Untuk itulah berkembang pandangan, dengan memberikan alternatif evaluasi dalam bentuk lain yaitu alternatif dan komprehensif.
a. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif, lebih difokuskan pada pemberian berbagai aktivitas melalui tagihan belajar baik di kelas maupun di luar kelas. Tagihan belajar yang dievaluasi harus sesuai dengan topik materi yang di ajarkan. Hal ini, penting diperhatikan, karena kalau tagihan belajar yang dievaluasi tidak sesuai dengan materi, maka tidak akan memberikan kontribusi bagi peserta didik untuk pencapaian kompetensinya. Oleh karena itu, evaluasi alternatif juga adalah alat ukur bagi ketercapaian kompetensi seseorang. Beberapa jenis evaluasi alternatif yang dapat dilakukan di antaranya:
1) Resume buku
2) Kliping koran/majalah
3) Paper/makalah 4) Tugas keterampilan
5) Pekerjaan rumah (PR/take home) 6) Kinerja
7) Kompetensi 8) Partisipasi 9) Kehadiran
Semua tugas yang dievaluasi ini, ada yang dapat dilakukan langsung oleh para mahasiswa dan ada juga yang harus di bawa pulang, dan atau harus mengumpulkan dari berbagai sumber.
Semua tugas yang diberikan, harus dibaca dan dinilai oleh para tenaga pendidik dengan teliti dan sungguh-sungguh, agar tidak salah dalam melakukan evaluasi atas hasil pekerjaan peserta didik.
Merujuk kepada hal tersebut, maka diciptakan pula sebuah alat ukur standar yang digunakan dalam pembelajaran:
• Memuaskan = 80-100 (A)
• Sangat Baik = 70-79 (B)
• Baik = 60-69 (B)
• Sedang = 40-59 (B)
• Cukup = 65-69 (C)
Aspek yang dinilai, juga harus dibuat standarnya. Hal ini untuk menghindari penilaian subjektif dan bias terhadap peserta didik. Penilaian yang bias, selain merugikan peserta didik juga mengaburkan capaian kompetensi hasil belajar yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi Komprehesif
Penilaian komprehensif adalah evaluasi yang lebih menekankan pada aspek kemampuan peserta didik secara keseluruhan. Penilaian ini didasarkan atas kinerja yang dicapai baik dikelas maupun di luar kelas. Penilaian komprehensif biasanya dilengkapi dengan lembar atau buku portfolio peserta didik. Penekanan utama penilian komprehensif diutamakan berbasis kelas, karena dalam konteks penilaian ini seorang guru langsung merekam setiap perkembangan belajar peserta
didik, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Kemudian, sisi mana yang dipandang guru masih lemah, maka guru melakukan perbaikan dalam pembelajaran.
B. Sumber Daya Manusia 1. Dosen Kesling
Untuk membuka Program Studi S-1 Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu telah menyiapkan dosen tetap seperti pada Tabel berikut:
Tabel VI
Data Dosen Tetap Yang Bidang Keahliannya Sesuai Dengan Program Studi
No Nama Dosen Tetap Tgl. Lahir Jabatan Akademik
Pendidikan S1, S2, S3
dan Asal Universitas
Bid. Keahlian
(1) (2) (3) (4) (4) (5)
1 Muhammad Bukhari, M.Sc.
Universitas Gajah Mada
Ilmu Lingkungan
2 Yudiawati Vidiana, M.Kes. Universitas
Hasanuddin
Promosi Kesehatan
3 Miranti Widya, M.P.W.P. Universitas
Tadulako
Perencanaan Wilayah dan Mitigasi Bencana
4 Mohamad Syafri, M.Pd.
Universitas Islam Negeri Jakarta
Pendidikan Bahasa Inggris
5 Nur Eka Wahyuningsih
Riyadi, M.Pd.I IAIN Palu
Pendidikan Agama Islam
Pengembangan kualitas masyarakat yang harus berorientasi pada terciptanya kondisi masyarakat dan lingkungan yang sehat merupakan peran yang harus diemban semua pihak.
Termasuk lembaga pendidikan tinggi yang memiliki kewajiban dalam menghasilkan pendidikan yang baik bagi masyarakat dan menciptakan SDM yang mumpuni dalam bidangnya. Pembentukan SDM tersebut tentunya berkaitan erat dengan dapat berjalannya suatu pola pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan standar yang ada.
Terkait penyediaan pembelajaran yang baik tersebut, SDM tenaga dosen/pengajar perlu menjadi orientasi utama di sini. Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang hendak bertransformasi menjadi pilar pendidikan di Indonesia umumnya, serta Sulawesi Tengah khususnya, UIN Datokarama Palu memiliki kewajiban menyediakan pembelajaran yang berkualitas dengan SDM yang ahli pada bidangnya. Tentunya dengan visi menjadikan prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu sebagai pionir pada 2035, maka SDM yang disiapkan pun harus memiliki standar yang telah ditetapkan. Mereka yang menjadi tenaga pengajar di UIN Datokarama Palu, tentu diharapkan tidak hanya memiliki keahlian pada bidangnya masing-masing, namun juga kefahaman terhadap nilai-nilai keIslaman yang rahmatan lil alamin, bersikap moderat dan toleran kepada semua makhluk, serta berwawasan kebangsaan yang berasas kepada 4 pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai lembaga yang memiliki pilar keIslaman, maka Prodi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu juga diharapkan menghasilkan mereka yang secara keilmuan telah matang dan dapat terjun ke masyarakat secara maksimal. Dengan penyiapan SDM pengajar yang mumpuni, maka setidaknya ada tiga kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh para lulusan prodi Kesehatan Lingkungan, antara lain:
- Kompetensi Keilmuan dalam Peningkatan Kesadaran Kesehatan Lingkungan dan Mitigasi Kebencanaan
- Pemberdayaan Masyarakat secara Berkelanjutan
- Pengembangan Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Masyarakat.
Ketiga kompetensi ini menjadi standar minimal yang harus dimiliki oleh para lulusan dengan didorong oleh pembelajaran yang sesuai dari para ahlinya.
2. Tenaga Administrasi dan Penunjang Akademik
Tenaga Pendukung/Pegawai yang dimiliki oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu sebanyak … orang pegawai tetap. Pegawai tetap diangkat oleh Depag Pusat melalui jalur pengangkatan PNS dan … orang pegawai tidak tetap diangkat sesuai dengan kemampuan program/Jurusan.
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi, dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada Staf Administrasi untuk mengambil studi lanjut (S.1 atau S.2) di luar jam kerja dan mengikuti berbagai pelatihan teknis sesuai bidang kerjanya.
Sementara pembinaan tenaga pendukung/pegawai administrasi dilakukan melalui rapat mingguan antar pimpinan dengan karyawan. Selain itu juga diselenggarakan kegiatan Jum’at Sehat/Bersih, berupa kegiatan olah raga dan kebersihan yang diikuti oleh para dosen dan semua karyawan serta komponen mahasiswa. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, secara berkala para pegawai diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis, baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar lingkungan UIN Datokarama Palu.
3. Sarana Prasarana
Tabel VII
Data Sarana Prasarana Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu
Ruang Kerja Dosen Jumlah
Ruang Jumlah Luas (m2)
(1) (2) (3)
Ruang untuk lebih dari 4 dosen 4 160 m2
Ruang untuk 3 - 4 dosen 4 210 m2
Ruang untuk 2 dosen 4 129 m2
Ruang untuk 1 dosen (bukan pejabat
struktural) 1 24 m2
No. Nama Ruang Volume Jumlah Ket.
1 Ruang Perkuliahan 92 ruang 12.203 m2 Permanen 2 Ruang Perkantoran 8 ruang 2.326 m2 Permanen
3 Rektorat 1 unit 610 m2 Permanen
4 Ruang Perpustakaan 1 ruang 800 m2 Permanen
5 Perpustakaan Digital 1 unit 20 m2 Permanen
6 Ruang Laboratorium Bahasa 1 ruang
(lt.1) 105 m2 Permanen 7 Ruang Laboratorium Komputer 1 ruang
(lt.2) 105 m2 Permanen
8 Ruang Dosen 1unit/gedun
g
1.205,5 m2
Permanen 9 Ruang seminar/diskusi 4 ruang 144 m2 Permanen
10 Audotorium 2 ruang 3.274 m2 Permanen
11 Unit Kegiatan Mahasiswa
(Student Center) 2unit 586 m2 Permanen
12 Masjid 1 unit 600 m2 Permanen
22 Gedung IT 1 unit 132m2 Permanen
23 Gedung Pascasarjana 1 unit 2.550 m2 Permanen
24 Lapangan Volly Ball 2 unit 90 m2 Permanen
25 Lapangan Futsal 1 unit 90 m2 Permanen
26 Sarana Panjat dinding 2 unit 50 m2 Permanen 27 Rumah susun sewa (Rusunawa) 2 unit 6.846 m2 Permanen
No. Nama Laboratorium
Jenis Peralatan
Utama
Jumlah Unit
Kepemilikan Kondisi Rata-rata Waktu
Penggunaan (jam/minggu) SD SW Tera
wat
Tidak Terawat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Laboratorium In Focus 1 Unit • - • - 24jam/minggu
Komputer 1 Unit • - - • -
Screen
Projektor 8 Unit • - - - -
2 Laboratorium Klinik
Kesehatan
In Focus 1 Unit • - - - 30 jam/Minggu
Laptop 1 Unit • - - - -
Printer 2 Unit • - - - -
a. Fasilitas Kendaraan
Untuk menunjang kelancaran mobilitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu memiliki satu unit mobil berupa Xenia. Disamping satu kendaraan tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu juga bisa memanfaatkan 2 buah Bus UIN Datokarama Palu untuk keperluan operasionalnya, maupun mobil operasional lain jika diperlukan.
b. Sarana lain
Sarana lain juga tersedia di Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu seperti LCD/infocus, Camera digital, komputer, laptop, whiteboard, wireless, microphone, speaker dan lain-lain yang dimaksimalkan untuk proses belajar mengajar.
Pengelolaan infrastruktur Program Studi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu dilakukan dengan asas efektivitas dan efisiensi. Pengelolaan seluruh sarana prasarana dilakukan secara profesional, di bawah tanggung jawab Kabag Umum dan Perlengkapan, yang secara struktural bertanggungjawab kepada Kepala Biro Umum. Seluruh inventaris telah didata dan diberi penomoran, yang setiap periode tertentu dilakukan pengecekan ulang.
Secara umum, seluruh sarana prasarana telah dimanfaatkan untuk optimalisasi kegiatan akademik dan kemahasiswaan, baik yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan lain yang secara tidak langsung dapat menunjang prestasi akademik mahasiswa.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan dengan dua cara:
1. Untuk pembangunan dan perencanaan fisik gedung secara keseluruhan direncanakan secara terpadu melalui rencana induk (master plan) pengembangan UIN Datokarama Palu.
Untuk pemeliharaan dan perbaikan keseharian seperti pengecatan, rehabilitasi ringan, penataan keindahan lingkungan kampus, dilakukan oleh UIN Datokarama Palu, dengan proyeksi anggaran DIPA-R (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran–Rutin) dan DIPA-P, DIPA-R, PNBP Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.
Gedung Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu tediri dari … unit, … unit dengan tiga lantai, yang secara fisik dirancang untuk ruang belajar, ruang kerja dan unit kegiatan mahasiswa. Satu unit untuk Kantor Fakultas terdiri dari dua lantai.
A. Proyeksi Pendanaan
1. Kebutuhan Dana Investasi
Dana pembiayaan Program Studi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu dirancang melalui sumber primer dan sekunder. Sumber primer melalui pendapatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Proyek (DIPA-Proyek), Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Rutin (DIPA- R) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran-Penerimaan Negara Bukan Pajak (DIPA-PNBP) bersumber dari dana Kementerian Agama Pusat, sedangkan DIPA-R berasal dari SPP mahasiswa yang besarnya ditetapkan oleh Rektor UIN Datokarama Palu. Sumber sekunder diperoleh dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta dalam bentuk kerjasama atau bentuk lain yang halal dan tidak mengikat.
2. Kebutuhan Dana Operasional dan Pemeliharaan
Dana yang berasal dari DIPA-P & DIPA-R dipergunakan untuk keperluan operasional program yang bersifat rutin, seperti pengadaan ATK, pembayaran dosen-dosen honorer, pegawai
honorer. Sedang yang berasal dari DIPA digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung, termasuk laboratorium pembelajarana, pengadaan meubelair dan peralatan, serta penyediaan beberapa fasilitas yang diperlukan.
Dalam mengelola keuangan, Program Studi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu menganut prinsip anggaran yang berimbang. Dana yang dikeluarkan sesuai dengan dana yang diperoleh. Untuk mematangkan perencanaan penggunaan keuangan, setiap menjelang tahun ajaran baru disusun PO (pedoman operasional) penggunaan uang dan RAB (rencana anggaran belanja), yang selanjutnya disahkan oleh Dekan Fakultas. Struktur penganggaran yang dibuat adalah; 30%
untuk peningkatan kualitas dosen, 30% untuk kemahasiswaan, 30% untuk peningkatan kualitas PBM sedangkan 10% sisanya untuk manajemen. Untuk memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan, disusun SPJ (Surat Pertanggung jawaban) yang dilanjutkan dengan pembukuan.
3. Penerimaan Internal
Ada tiga kategori sumber penerimaan keuangan rutin di UIN Datokarama Palu, yaitu DIPA- P, DIPA-R dan DIPA-PNBP. Keuangan DIPA-P dan DIPA-R berasal dari Pemerintah Pusat sedangkan keuangan DIPA-PNBP berasal dari SPP dan penerimaan mahasiswa baru, wisuda serta sumber penerimaan keuangan lain yang termasuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), yang berasal dari hasil penyewaan sarana-sarana yang ada di UIN Datokarama Palu seperti auditorium, laboratorium bahasa, micro-teaching, komputer dan lapangan Tenis Meja
Secara umum jumlah penerimaan keuangan UIN Datokarama Palu menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Jumlah penerimaan keuangan dari DIPA-P dan DIPA-R dalam banyak hal sangat tergantung pada kondisi keuangan negara, karena dua jenis sumber keuangan ini berasal dari Pemerintah Pusat. Sedangkan penerimaan dari DIPA-PNBP dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dikarenakan jalinan kerjasama dengan berbagai pihak berjalan dengan baik. Disamping itu untuk menambah penerimaan dari sumber DIPA-PNBP lain seperti diuraikan di atas, juga terus diupayakan meningkat. Untuk itu proses pembenahan aset UIN Datokarama Palu, terus dilakukan untuk didayagunakan sebesar mungkin dalam proses penggalian dana. Diharapkan dengan terus meningkatnya penerimaan dari DIPA-PNBP baik dari SPP maupun sumber lainnya, keuangan UIN Datokarama Palu akan sustainable, mampu
menjamin berlangsungnya seluruh kegiatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Datokarama Palu.
Sedangkan pada aspek pengeluaran diupayakan berimbang dengan penerimaan yang ada.
Disamping berimbang, pengeluaran diupayakan mengikuti prinsip efektif dan efisien, artinya pemasukan yang didapat diupayakan seoptimal mungkin memiliki manfaat sebesar-besarnya bagi pencapaian visi dan misi jurusan.
4. Analisis Rencana Pembiayaan Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan
a. Biaya pengadaan ruang kuliah untuk Prodi Kesehatan Lingkungan minimal 4 kelas.
b. Biaya pengadaan penambahan kursi untuk perkuliahan minimal 120.
c. Biaya pengadaan lemari arsip Kesehatan Lingkungan 2 buah.
d. Biaya pengadaan infocus minimal 5 buah.
e. Biaya pengadaan kendaraan bermotor untuk Prodi Kesehatan Lingkungan minimal 1 unit.
f. Biaya honorarium tenaga pengajar (dosen LB).
g. Biaya honorarium tenaga administrasi.
h. Biaya honorarium pembimbing skripsi.
i. Biaya honorarium penguji skripsi.
j. Biaya honorarium penasihat akademik.
k. Biaya honorarium pembimbing PPL.
l. Biaya honorarium pembimbing KKL.
m. Biaya operasional administrasi.
n. Biaya rapat dan lokakarya.
o. Biaya perawatan sarana prasaran milik Prodi TIPA Tabel 8
Rincian anggaran sarana dan prasarana yang dibutuhkan Prodi Kesehatan Lingkungan FKM
IAIN Palu
No Nama Barang Jumlah Barang
Harga Satuan Total Harga
1 2 3 4 5
1 Ruang kuliah 4 lokal @Rp. 50.000.000 Rp. 200.000.000 2 Kursi perkuliahan 120 buah @Rp. 100.000 Rp. 12.000.000 3 Lemari Arsip 2 unit @Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000 4 Komputer 2 unit @Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 5 Laptop 1 unit @Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000 6 Infocus 5 unit @Rp. 7.000.000 Rp. 28.000.000 7 Perpustakaan 1 lokal @Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000 8. Laboratorium 1 lokal @Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 9. Kursi Lab 30 buah @Rp. 100.000 Rp. 3.000.000 10. Meja Lab 3 buah @Rp. 16.000.000 Rp. 48.000.000 11. Peralatan Lab
Kesehatan
@Rp. 49.000.000 Rp. 49.000.000
Total Rp. 512.000.000
B. Proyeksi Kerja Sama
Penggendalian mutu Program Studi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu tidaklah mungkin dilakukan secara internal saja, melainkan perlu menjalin kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait. Tujuan kerjasama dan kemitraan dengan instansi terkait antara lain untuk mengetahui kebutuhan dan harapan para pengguna lulusan Program Studi Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu berkenaan dengan kualitas atau mutu lulusannya. Kerjasama dan kemitraan Program Studi Kesehatan Lingkungan UIN Datokarama Palu dengan instansi terkait dapat dipaparkan sebagai berikut.
Instansi terkait yang menjadi mitra Program Kesehatan Lingkungan FKM UIN Datokarama Palu antara lain:
Mitra instansi internal