• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEMAJUAN HIBAH INTERNAL - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEMAJUAN HIBAH INTERNAL - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEMAJUAN

HIBAH INTERNAL - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDAMPINGAN PENYUSUNAN LAPORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA DESA CILEDUGKULON, KEC. CILEDUG, KAB.

CIREBON.

Tim Dosen Akuntansi : Dr. Ramdany, SE.Ak, M.Ak, CA, CPA (NIDN 0310107202) Drs. H. Rawidjo, Ak, M.Si (NIDN. 8810901019)

Maria Suryaningsih, SE, M.Ak (NIDN 0314058305) Susi Susilawati, SE, MM (NIDN 0310018603)

Samukri, SE.Ak, M.Ak, CA, CPA (NIDN. 0302016802)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA

Februari 2021

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul : Pendampingan Penyusunan Pajak Bumi dan Bangunan serta Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

2. Daftar Mitra : Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon 3. Ketua Tim

a. Nama b. NIDN

c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi

: Susi Susilawati, SE.,MM : 0310018603

: Lektor/IIIB : D3 Akuntansi

: STIE Muhammadiyah Jakarta 4. Anggota Tim

a. Nama b. NIDN

c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi

: Dr. Ramdany, SE.Ak, M.Ak, CA, CPA : 0310107202

: Lektor/IIIB : D3 Akuntansi

: STIE Muhammadiyah Jakarta 5. Anggota Tim

b. Nama b. NIDN

c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi

: Maria Suryaningsih SE, M.Ak : 0314058305

: Lektor/IIIC : D3 Akuntansi

: STIE Muhammadiyah Jakarta 6. Anggota Tim

c. Nama b. NIDN

c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi

: Drs. H. Rawidjo, Ak, M.Si : 8810901019

: Lektor/IIIC : S1 Akuntansi

: STIE Muhammadiyah Jakarta 7. Anggota Tim

d. Nama b. NIDN

c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi

: Samukri, SE.Ak, M.Ak, CA, CPA : 0302016802

: Lektor/IIIB : S1 Akuntansi

: STIE Muhammadiyah Jakarta

Mengetahui Jakarta, 10 Februari 2021

Ketua STIE Muhammadiyah Jakarta Ketua Tim Pengmas

(Dr. Lela Nurlaela Wati, SE, MM) (Susi Susilawati, SE.,MM)

NIDN. 0307127801 NIDN. 031018603

Mengetahui Ketua LPM STIEM J

(Mohamad Lutfi, SE, MM) NIDN. 0303027002

(3)

ii

RINGKASAN

Dalam sejarahnya, dahulu Cirebon adalah sebagai ibu kota kerajaan besar yang kekuasaannya meliputi seluruh Jawa Barat. Kota Cirebon terdiri dari 5 kecamatan seluas 37,36 km2 dengan jumlah penduduk sejumlah 272.263 jiwa. Kota Cirebon terus melakukan pembangunan dan perbaikan perkembangan kota. Berkaitan dengan pendapatan Asli Daerah (PAD), Pada tahun 2020 Kabupaten Cirebon menargetkan pendapatan dari PBB sebesar Rp 28,5 miliar dan realisasinya sekitar 80,2% yaitu sebesar Rp 25,5 miliar. Meskipun angkanya tidak memenuhi target, namun kinerja Kabupaten Cirebon tahun ini dikatakan baik karena memiliki peningkatan pendapatan asli daerah dari PBB sebesar 9,44% dimana tahun sebelumnya (2019) realisasinya hanya mencapai 70,76%.

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu penyelesaian permasalahan dalam menyusun laporan atas pajak bumi dan bangunan serta bagaimana strategi dalam pencapaian pajak bumi dan bangunan pada Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon. Tim pengabdian masyarakat yaitu Staf Pengajar STIE Muhammadiyah Jakarta yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan keuangan. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan lancar dan tepat waktu serta sesuai dengan sasaran pokok pengadaan kegiatan. Proses pengabdian pada masyarakat ini dimulai dengan identifikasi permasalahan yang terjadi di Desa Ciledugkulon terkait pembuatan laporan atas pendapatan daerah khususnya dari PBB kemudian dilanjutkan dengan dilakukannya pendampingan dan pelatihan dalam penilaian nilai objek pajak serta pembuatan laporannya.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia- Nya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pendampingan Penyusunan Pajak Bumi dan Bangunan serta Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon” dapat diselesaikan dengan baik sebagai salah satu perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ciledugkulon ini dimulai dari identifikasi permasalahan di Desa tersebut terkait dengan adanya kesulitan dalam hal penyusunan laporan pajak bumi dan bangunan, kemudian melakukan pendampingan dan pelatihan termasuk strategi dalam pencapaian pajak bumi dan bangunan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mitra tentang pengelolaan, pelaporan pajak bumi dan bangunan serta tercapainya efektivitas dalam pencapaian PBB. Semua itu sangat penting karena pajak ini adalah sumber pemasukan dalam pembangunan daerah. Dalam kesempatan ini kami Tim pengabdian masyarakat dari STIE Muhammadiyah Jakarta mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Ciledugkulon dan Segenap Jajarannya yang telah bersedia menjadi mitra kami dan bersedia meluangkan waktunya untuk menerima segala masukan dan pelatihan dari kami.

Terima kasih kepada STIE Muhammadiyah Jakarta yang telah bersedia mendanai pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua Staf Pengajar STIE Muhammadiyah Jakarta yang telah terlibat dalam proses pengabdian masyarakat ini.

Semoga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas laporan pajak bumi dan bangunan serta strategi pencapaiannya untuk meningkatkan pendapatan daerah kota Cirebon khususnya Desa Ciledugkulon. Kegiatan Pengabdian ini semoga menjadi bekal dalam penyusunan laporan keuangan pendapatan asli daerah (terutama terkait PBB) Desa Ciledugkulon yang lebih baik lagi.

Jakarta, 10 Februari 2021 Ketua,

Susi Susilawati SE.,MM

(5)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………i

RINGKASAN ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Permasalahan Mitra ... 3

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN... 4

2.1 Solusi Yang Ditawarkan ... 4

2.2 Target Luaran ... 4

BAB III METODE PELAKSANAAN ... 5

3.1 Metode Pelatihan ... 5

3.2 Metode Pendampingan ... 5

3.3 Rencana pelaksanaan kegiatan... 5

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ... 7

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi ... 9

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL ... 8

5.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian... 8

5.2 Hasil Yang Dicapai ... 9

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 10

6.1 Kesimpulan ... 10

6.2 Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung (Windiarti & Sofyan, 2018). Pajak juga merupakan salah satu sumber penerimaan negara untuk meningkatkan pembangunan nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut pentingnya pengelolaan pajak menjadi prioritas bagi pemerintah (Budhiartama & Jati, 2016). Pajak memiliki peran yang sangat penting terhadap kelangsungan masyarakat, terutama di Indonesia. Setiap harta yang dimiliki wajib pajak dikenakan pajaknya sesuai dengan peraturan yang ada.

Pajak merupakan iuran wajib yang dibayar oleh rakyat dengan dasar hukum yang jelas dan dikelola oleh Pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan melakukan pembangunan dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyat. Peranan pajak dalam suatu negara adalah sebagai salah satu pendapatan negara yang dapat menjadi aset negara.

Selain itu pajak pada dasarnya memiliki empat fungsi, yaitu budgetair (fungsi anggaran) dan regulation (fungsi mengatur), fungsi stabilitas, dan fungsi redistribusi pendapatan.

Budgetair yaitu sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Sedangkan dengan regulation pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Sebagai fungsi stabilitas, pemerintah memiliki dana (berasal dari pajak) untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Berikutnya yang terakhir adalah sebagai fungsi redistribusi pendapatan yaitu bahwa pajak dapat digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat (pajak.go.id).

Dalam bidang perpajakan, untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah pemerintah pusat telah memberikan bagian penerimaan yang berasal dari pajak pusat

(7)

2

untuk kegiatan pembiayaan dan pembangunan bagi pemerintah daerah. Saat ini, pajak pusat yang sebagian penerimaannya telah diberikan kepada pemerintah daerah salah satunya adalah Pajak Bumi dan Bangunan (Sari, 2010), pajak tersebut merupakan pajak yang dikenakan atas harta tak bergerak. Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak yang memiliki peranan penting dan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat. PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan atau bangunan. PBB ini merupakan Pajak Pusat tetapi hampir seluruh realisasi penerimaannya diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota (Pajak.go.id). Pajak bumi adalah pengenaan pajak atas permukaan bumi (lahan) berdasarkan UU nomor 12 Tahun 1985. Sedangkan pajak bangunan adalah pengenaan pajak atas konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada lahan;

konstruksi teknik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, atau tempat berusaha, atau tempat yang dapat diusahakan berdasarkan UU nomor 12 Tahun 1985.

Dampak yang dirasakan lebih luas sebab hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sepenuhnya untuk pembangunan daerah yang bersangkutan sesuai dengan Undang- Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Budhiartama &

Jati, 2016).

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dapat memberikan sumbangan yang besar pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) harus dilakukan secara efektif, sehingga dapat memenuhi target pemungutan yang telah ditetapkan (Rinti & Setiamandani, 2016). Menurut ketentuan, target Pajak Bumi dan Bangunan yang dibagikan setiap Desa ke Wajib Pajak masing-masing harus memenuhi target yang ditentukan. Adapun pencapaian target pemenuhan Pajak Bumi dan Bangunan yang dibebankan kepada Desa Ciledugkulon ini bisa terpenuhi bila adanya sinergitas dari aparatur Desa terkait untuk terjun langsung ke setiap Wajib Pajak memberikan penjelasan dan pendampingan secara persuasif dalam mewujudkan tujuan dari Desa tersebut yaitu terpenuhinya target pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Dalam membantu mewujudkan pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan dan tepat, serta pencapaian target pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan bagi seluruh Wajib Pajak Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon maka kami dari STIE Muhammadiyah Jakarta bermaksud mengadakan Pendampingan Penyusunan Laporan Pajak Bumi dan Bangunan serta Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon.

(8)

3

1.2 Permasalahan Mitra

Dalam hal realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menunjukkan hasil yang baik, tetapi permasalahan yang dihadapi mitra dalam hal ini adalah perlu adanya Pendampingan Penyusunan Laporan Pajak Bumi dan Bangunan serta Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon sehingga apa yang menjadi visi dan misi dari Desa tersebut dapat tercapai.

Sangat perlu bagi Aparatur Desa untuk memperoleh pendampingan dan pelatihan atas pembuatan laporan PBB yang benar dan sesuai dengan yang seharusnya. Dan meskipun selama ini dalam pencapaian target sudah baik, tetapi masih sangat perlu penambahan pemahaman dan pelatihan terkait dengan strtategi yang tepat dalam mencapai pendapatan yang optimal ataupun strategi yang dapat mempengaruhi adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan kewajiban dalam membayar pajak (PBB) sehingga diharapkan dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan dan mampu mencapai target.

(9)

4

BAB II

SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Solusi Yang Ditawarkan

Berdasarkan paparan permasalahan diatas maka diperlukan beberapa solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan mitra tersebut. Adapun solusi yang ditawarkan dalam Pengabdian Masyarakat ini adalah model pelatihan dan pendampingan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan; 2) Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan; 3) Tahap Pelaksanaan Program atau Kegiatan; 4) Tahap Evaluasi Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat menitikberatkan pada upaya Strategi pencapaian dan penyusunan Pajak Bumi dan Bangunan bagi Aparatur Pemerintah Desa.

Metode pelaksanaan program yang akan dilakukan berupa Pendampingan dan Pelatihan tentang : 1) Penyusunan Pajak Bumi dan Bangunan 2). Strategi pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan.

2.2 Target Luaran

Target dari pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini adalah : 1. Kepala Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

2. Aparatur pemerintah Desa bagian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledug Kulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

3. Wajib Pajak/Warga Desa Ciledug Kulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon Luaran yang diharapkan adalah :

1. Meningkatkan kemampuan kompetensi mitra baik secara individu maupun secara tim;

2. Meningkatkan pemahaman mitra tentang Strategi pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan

(10)

5

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode yang dipakai dalam program pengabdian masyarakat ini berkenaan dengan masalah kemitraan antara lain :

3.1 Metode Pelatihan

 Melakukan pelatihan dalam pembuatan laporan Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

 Memberikan pelatihan dalam strategi pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

3.2 Metode Pendampingan

 Melaksanakan pendampingan kepada Kepala Desa dan Aparatur Desa dalam pembuatan laporan tentang Pajak Bumi dan Bangunan serta bagaimana strategi pemungutan pajak yang tepat untuk mencapai pendapatan sesuai target khususnya di Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon

3.3 Rencana pelaksanaan kegiatan

Kegiatan direncanakan dilakukan selama 3 bulan. Dengan perincian sebagai berikut :

Uraian Kegiatan Bulan

1 2 3

Penelusuran

Identifikasi masalah Pendampingan Penyusunan Pajak Bumi dan Bangunan Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Pendampingan Asesmen Pimpinan terhadap Aparatur Pemerintahan Desa Evaluasi

Laporan Akhir

(11)

6 Lampiran :

Gambaran IPTEK yang akan ditransfer kepada mitra

KadesCiledug Kulon, Kec. Ciledug, Cirebon- Jawa Barat

Penelusuran Identifikasi masalah

Pendampingan Penyusunan Laporan PBB

Pelatihan Peningkatan Aparatur Desa Produktifitas

Evaluasi Seluruh Kegiatan

Kepala Desa Ciledug Kulon :

1. Meningkatkan kemampuan kompetensi mitra baik secara individu maupun secara tim;

2. Meningkatkan pemahaman mitra tentang pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan

3. Mampu merancang strategi efektif dalam pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan dengan dukungan aparatur Desa yang cakap dan handal

(12)

7

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kelayakan Perguruan Tinggi

Pengalaman dan kerja tim pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta dibawah Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) STIE Muhammadiyah Jakarta, merupakan salah satu kunci keberhasilan program. LPM STIE Muhammadiyah Jakarta akan menjalin kerja sama dengan Desa Ciledugkulon, Kec.

Ciledug, Kab. Cirebon. Bentuk kerjasama yang dilakukan berupa Pendampingan Penyusunan Laporan Pajak Bumi dan Bangunan serta Strategi Pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan Desa Ciledugkulon Bagi Aparatur Pemerintah. Tim Pengabdian masyarakat terdiri dari Staf pengajar STIE Muhammadiyah Jakarta yang umum memiliki pengalaman dan kompetensi yang tinggi dibidangnya.

(13)

8

BAB V

PEMBAHASAN DAN HASIL

5.1 Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian

Persiapan pelaksanaan kegiatan pengabdian di Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon sudah dilaksanakan sejak awal Januari 2021 terkait pengurusan izin dan keterlibatan mitra dalam kegiatan pengabdian. Tujuan utama dari pengabdian pada masyarakat kali ini adalah untuk pendampingan dan pelatihan penyusunan laporan Pajak Bumi dan Bangunan serta strategi pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah mengadakan seminar atau workshop.

Kegiatan seminar dan workshop dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2021 yang dihadiri oleh Kepala Desa dan Aparatur Desa. Seminar ini berisi tentang pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan Serta Strategi-strategi yang tepat yang dapat dilakukan dalam pemungutan pajak untuk dapat mengoptmalkan pendapatannya.

Transfer keilmuan yang diberikan pada kegiatan pengabdian ini berfokus pada keahlian yang mendukung kegiatan mitra, yaitu penyusunan laporan pajak bumi dan bangunan serta perencanaan strategi pencapaian target.

Materi yang diberikan dalam seminar dan workshop merupakan komponen penting dalam pembekalan mitra untuk pelaksanaan pembuatan laporan PBB. Pembicaraan/ sesi tanya jawab pada acara tersebut juga memberikan tambahan wawasan bagi mitra terkait kendala-kendala yang dialaminya terkait laporan PBB dan strategi pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilanjutkan pada tanggal 16-17 Januari 2021.

Sehingga kegiatan dilakukan selama tiga hari. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini baru mencapai 70% sehingga masih dibutuhkan waktu untuk sampai kepada tahap evaluasi secara keseluruhan. Kendala pada pelaksanaan pengabdian ini adalah, mengingat kondisi adanya wabah virus COVID-19 tidak memungkinkan untuk tatap muka atau interaksi secara langsung, maka kegiatan dilakukan melalui media daring via zoom, tetapi tidak mengurangi keefektifan kegiatan yang berlangsung.

(14)

9 5.2 Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam program pengabdian masyarakat adalah :

1. Meningkatkan kemampuan kompetensi mitra baik secara individu maupun secara tim;

2. Meningkatkan kemampuan kompetensi dalam pembuatan laporan PBB

3. Meningkatkan pemahaman mitra tentang pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan 4. Mampu merancang strategi efektif dalam pencapaian Pajak Bumi dan Bangunan

dengan dukungan aparatur Desa yang cakap dan handal.

(15)

10

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian bersama dengan Desa Ciledugkulon, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon, dengan capaian 70%

menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan pendampingan dan pelatihan penyusunan laporan pajak bumi dan bangunan merupakan salah satu upaya yang diakukan guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aparatur desa dalam menyajikan laporan yang benar, sesuai dengan ketentuan dan berkualitas.

2. Pelatihan strategi dilakukan dalam rangka pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Bumi dan Bangunan diperoleh secara optimal dan memenuhi target sehingga capaiannya setiap tahun mengalami kenaikan. Strategi ini juga dapat menambah pengetahuan aparatur desa dalam memberikan pelayanan yang baik dan berkulitas kepada masyarakat sehingga menjadi lebih efektif.

6.2 Saran

Berdasarkan pencapaian kegiatan pengabdian hingga tahap ini merumuskan saran sebagai berikut :

1. Diperlukan semangat dan kesadaran dari Aparatur Desa untuk terus melakukan pengembangan diri salah satunya terkait dengan pembuatan laporan pajak bumi dan bangunan yang tentunya untuk menghasilkan laporan berkualitas, dan informatif diperlukan keahlian, keandalan dan jiwa profesionalisme dari setiap pegawai/aparatur desa tersebut..

2. Kooperatif dari masyarakat sangat penting dalam menyukseskan pencapaian target pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Karena diperlukan juga kesadaran dari warga akan pentingnya kepedulian mereka atas pajak tersebut yang mana

(16)

11

manfaatnya juga salah satunya untuk pembangunan daerah. Oleh karena itu aparatur desa harus memiliki strategi yang tepat guna mencapai hasil yang optimal.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Budhiartama, G. P., & Jati, I. K. (2016). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pengetahuan Perpajakan Pada Kepatuhan Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan . E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2, Hal.1510-1535.

Rinti, R., & Setiamandani, E. D. (2016). Peran Pemerintah Desa Dalam Menigkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB). . JISIP:

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . Vol. 5, No. 2, Hal 71-75.

Sari, Y. A. (2010). Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Pajak Bumi Dan Bangunan Terhadap Pendapatan Daerah Di Kota Bandung. Jurnal Wacana Kinerja. Volume 13, No.2, Hal.

173-185.

Windiart, W. i., & Sofyan, M. (2018). Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Kota Depok. . Jurnal Ilmiah Ekbank, Volume 1 Nomor 2. , Hal 29-39.

UU nomor 12 Tahun 1985 UU No. 28 Tahun 2009

Artikel :

http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jabar/cirebon.pdf. (n.d.). dikutip tgl 07/02/2021 https://bandung.bisnis.com/read/20201222/549/1334212/penerimaan-pbb-di-kabupaten-

cirebon-gagal-penuhi-target. (n.d.). dikutip tgl 07/02/2021 https://www.pajak.go.id/id/fungsi-pajak. (n.d.). dikutip tgl 07/02/2021

(18)

LAMPIRAN 1

STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA

LAPORAN KEUANGAN PENGABDIAN MASYARAKAT DI DESA CILEDUGKULON KEC CILEDUG, KABUPATEN CIREBON VIA FLATFORM ZOOM

Jakarta, Jumat 15 Januari 2020

Penerimaan

Hibah Internal PKM dari STIE Muhammadiyah Jakarta

3.500.000

Pengeluaran

Kuota Internet Zoom , Cirebon

1.000.000

Biaya Transfer

6.500

Pemateri :

Drs H Rawidjo , M.Si

200.000

Budiman Abdulah, SE, MM

200.000

Konsumsi Makan Siang untuk Tim Dosen

340.000

Pengganti Kuota Dosen + Tim Pendukung

650.000

Biaya Transfer

6.500

Spanduk

300.000

Entertain

100.000

Makan Minum Survey lokasi PKM

300.000

Pulsa

100.000

Biaya Fotocpy dan Jilid Untuk Pembuatan Laporan Kemajuan

297.000

Jumlah Pengeluaran

3.500.000

(19)

SURPLUS/DEFISIT

-

Jakarta, 08 Februari 2021

Ketua PKM Bendahara

Susi Susilawati, SE, MM Maria Suryaningsih, SE, M.Ak

(20)

LAMPIRAN 2

(21)

LAMPIRAN 3

(22)

LAMPIRAN 4

(23)

LAMPIRAN 5

SUSUNAN ACARA PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA PADA DESA CILEDUGKULON, KEC. CILEDUG

KABUPATEN CIREBON – JAWA BARAT Tanggal : 15 Januari 2021

1. PEMBUKAAN (MC) (PAK OMAN) (08.30 WIB)

2. SAMBUTAN KEPALA DESA CILEDUG KULON (08.30 – 08.40 WIB)

BAPAK H. WAWAN HERMAWAN

3. SAMBUTAN KETUA STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA

BAPAK Dr. RAMDANY, SE. Ak, CA, CPA (08.40 – 08.50 WIB)

4. ACARA PUNCAK PENGABDIAN MASYARAKAT

TIM DOSEN MANAJEMEN : (08.50 – 09.30 WIB) A. PEMATERI : BUDIMAN,SE, MM, Dosen Tetap STIE

Muhammadiyah Jakarta.

B. TIM DOSEN AKUNTANSI : (09.30 – 10.10 WIB) PEMATERI : Drs. H. RAWIDJO, Ak, M.Si,

Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jakarta.

5. TANYA JAWAB (10.10 – 11.00 WIB)

Antara Peserta dengan Narasumber seputar permasalahan yang dipresentasikan tadi

6. PENUTUP

(24)

LAMPIRAN 6

(25)
(26)
(27)

LAMPIRAN 6 - MATERI

(28)

PENYUSUNAN LAPORAN PBB serta STRATEGI PENCAPAIAN PENAGIHAN PBB

( study kasus pada Ds Ciledug, Kec Ciledug Kab Cirebon Jawa Barat )

PENGABDIAN MASYARAKAT TIM DOSEN STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA

15 Januari 2021

(29)

Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1.2. Pokok Permasalahan Bab II. Teori

Bab III. Pengumpulan Data / Study Kasus

(30)

LATAR BELAKANG.

1. Belum tercapainya target penagihan PBB thn 2020 , walaupun ada kenaikan realisasi penagihan tahun 2019 sebesar 71 % menjadi 90 %.

2. RAPB dari sektor PBB Kabupaten Cirebon tahun 2020 Rp. 43,2 M.

3. SDM sebagai pengelola Sistem Administrasi

Keuangan ( Rekonsiliasi Bank )

(31)

Pokok Permalahan.

1. Tahun 2019 sebanyak 320 dari 412 desa yang sudah berpartisipasi dan berkontribusi dalam Pembangunan melalui pelunasan kewajiban melunasi PBB.

2. PPOB ( Payment Point Onlne Bank ) yang di bentuk di Desa2 belum maksimal.

3. Belum maksimalnya penggunakan jasa pembayaran pajak ( indomaret, tokopedia transfer bank).

4. 92 Desa yang perlu Sosialisasi PBB secara

terus menerus

(32)

Pengumpulan Data :

1. Berdasarkan studi pustaka.

2. Dengan masa Pandemi Covid 19 tahun 2020

ini , kami tem Dosen STIE Muhaammadiyah

Jakarta tidak bisa melakukan observasi ke

Lokasi

(33)

Teori.

(34)
(35)

DASAR HUKUM

1. UU No. 12 Tahun 1985 tentang PBB ( njop 2 jt) 2. UU No. 12 Tahun 1994 tentang PBB( njop 8jt) 3. UU No. 34 Tahun 2000 PDRD

4. UU No. 28 Tahun 2009 PDRD

5. UU No. 17 Tahun 2003 Keuangan Negara

6. UU No. 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara

7. KMK No. 23/PMK.03/2014 Penyesuaian NJOPTKP PBBP2 8. KMK No. 523/KMK.04/1998 Klasifikasi golongan TB

9. KMK No. 67 / KMK.03 / 2011 NJOPTKP mak 24 jt 10. Peraturan Bupati Ciamis No. 20 tahun 2016 tentang

Penghargaan

11. Dan lain-lain

(36)

PENERIMAAN PAJAK

Sumber APBN th 2019

JENIS PAJAK JUMLAH ( RUPIAH

TRILIUN )

PPh 894,4

PPN 655,45

Cukai 165,5

Bea Masuk 38,9

PBB 19,1

Pajak lainnya 8,6

Bea Keluar 4,4

Total penerimaan Pajak 1.786,35

(37)

Arti Pajak

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar

rakyat untuk negara dan akan digunakan

untuk kepentingan pemerintah dan

masyarakat umum. Rakyat yang membayar

pajak tidak akan merasakan manfaat

dari pajak secara langsung, karena pajak

digunakan untuk kepentingan umum, bukan

untuk kepentingan pribadi

(38)

Arti PBB

Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi dan atau bangunan. Keadaan subjek tidak ikut menentukan besarnya pajak.

PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah

dan atau bangunan yang didasarkan pada azas

kenikmatan dan manfaat, dan dibayar setiap

tahun.

(39)

OBYEK PAJAK

1. Yang menjadi Obyek Pajak adalah bumi dan/atau bangunan.

2. Klasifikasi Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Menteri Keuangan

Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah

dan perairan pedalaman serta laut wilayah

Indonesia dan tubuh bumi yang ada di

bawahnya. Bangunan adalah kontruksi teknik

yang di tanam atau di letakkan secara tetap

pada tanah dan/atau perairan.

(40)

Subjek Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB )

Yang menjadi Subyek Pajak adalah orang atau

badan yang secara nyata mempunyai suatu

hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat

atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai,

dan/atau memperoleh manfaat atas

bangunan.

(41)

PBB

1. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan atau PBBP2 (PAJAK DAERAH)

2. Pajak Bumi dan Bangunan Perkebunan,

Perhutanan, dan Pertambangan atau PBB P3

( PAJAK PUSAT )

(42)

Pajak Daerah Dati II

No UU No. 34 Tahun 2000 UU No. 28 Tahun 2009

1. Pajak Hotel Pajak Hotel

2. Pajak Restoran Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan Pajak Hiburan

4. Pajak Reklame Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Parkir Pajak Parkir

7. Pajak Pengambilan lahan galian gol C Pajak mineral bahan Logam dan Batuan

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang burung Walet

10. PBB Pedesaan dan Perkotaan ( PBB P2)

11. Bea Perolehan Hak atas tanah &

bangunan

(43)

Penagihan Pajak Daerah

1. Self Assesment System : Wajib Pajak di beri kebebasan untuk menghitung dan menyetor serta melapor kewajiban perpajakan .

Contoh : Pajak Hotel

2. Official Assesment System : Wajib pajak tinggal membayar kewajiban pajaknya, di manan hutang pajak telah di hitung oleh Pemerintah.

Contoh : PBB ( PBB P2 atau PBB P3)

(44)

TAHAP 2 PENAGIHAN PBBP2:

1. Tahap persiapan, meliputi kegiatan :

1.pemantauan penyampaian SPPT PBB-P2 oleh Kelurahan;

2.pemantauan pembayaran PBB-P2; dan

3.inventarisasi target dan realisasi penerimaan PBB-P2.

2. Tahapan konfirmasi pembayaran, meliputi kegiatan :

1.konfirmasi pada bank, kantor pos dan tempat lain yang ditunjuk; dan

2.pencocokan SPPT PBB-P2 dan DHKP yang

masih tertinggal pada bank, kantor pos,

tempat lain yang ditunjuk dan Kelurahan.

(45)

Tahapan Mencari Tunggakan PBBP2

1. Mencari Tunggakan PBB P2:

1. Inventarisasi data tunggakan pajak 2. Verifikasi data tunggakan pajak

3. Mengelompokkan tanggakan pajak berdasarkan tahun pajak

4. Inventarisasi dokumen Surat Tagihan Pajak atau surat sejenisnya

5. Laporan kegiatan tunggakan PBB P2

2. Mencari Tunggakan setelah menjadi wewenang Dati II dari KPP PRATAMA:

1. Inventarisasi data tunggakan tahun berjalan.

2. Verifikasi Data Tunggakan

3. Mengelompokkan Tunggakan Pajak berdasarkan MASA

pajak.

(46)

Obyek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan

1. digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

2. digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu;

3. merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;

4. digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan atas perlakuan timbal balik;

5. digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi

internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

(47)

Tabel Penerimaan Pajak tahun 2016

( data perkembangan penerimaan pajak 2013 sampai 2017)

Realisasi Budget Varians ( %) PAJAK 1.330.8 T 1.472.3 T 91 %

Terdiri dari :

Pajak 1.147.59 T 1.283.6 T 90 %

Migas 50.3 T 41.8 T 120,40 %

Non Migas 1.097.2 T 1.241.8 T 88,4 % Terdiri dari :

Non migas 595.3 T 742.2 T 80,2 %

PPn 478.4 T 475.5 T 100,6 %

PBB P2 ( 2016 ) 22.739 T 21.003 T 108.28 %

PBB P2 ( 2017 22.731 T 21.495 T 105,75 %

(48)

Pendekatan Penilaian PBB

1. Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) Pendekatan Data Pasar adalah suatu metode perhitungan NJOP dengan cara membandingkan antara objek pajak yang sejenis dengan objek lain yang telah diketahui harga pasarnya.

2. Pendekatan Biaya (Cost Approach) Pendekatan Biaya adalah suatu metode perhitungan NJOP dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutannya.

3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan Pendapatan adalah suatu metode

perhitungan NJOP dengan cara mengkapitalisasikan

pendapatan satu tahun dari objek pajak yang

bersangkutan.

(49)

Cara Penilaian PBB

1. Penilaian Massal (Mass Appraisal)

– NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang terdapat pada setiap Zona Nilai Tanah (ZNT).

– NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB).

– Perhitungan penilaian massal dilakukan dengan menggunakan komputer (Computer Assisted Valuation/CAV)

2. Penilaian Individual (Individual Appraisal)

– Objek pajak bumi yang nilainya di atas Rp3.200.000 meter persegi.

– Objek pajak bangunan yang nilainya di atas Rp 1.366.000 meter persegi.

– Objek pajak yang nilai jualnya Rp500.000.000 atau lebih.

– Objek pajak tertentu, seperti rumah mewah, pompa bensin,

jalan tol, lapangan golf, objek rekreasi, usaha perkebunan,

perhutanan dan pertambangan.

(50)

Faktor Perhitungan PBB

1. Tarif Pajak

Tarif PBB mempunyai tarif tunggal (single tariff) sebesar 0,5%

yang berlaku sejak Undang-undang PBB tahun 1985 Tarip PBB P2 setinggi tingginya 0,3 %.

2. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar. Apabila tidak terdapat transaksi secara wajar, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP Pengganti.

SETIAP 3 TAHUN ditinjau kembali oleh Menteri Keuangan

(51)

3. Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

NJKP adalah nilai jual yang digunakan sebagai dasar perhitungan pajak, yaitu suatu persentase tertentu dari nilai jual sebenarnya.

Besarnya persentase NJKP:

– Objek pajak perkebunan, kehutanan dan pertambangan adalah 40%

– Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan):

• apabila NJOP-nya ≥ Rp1.000.000.000,00 adalah 40%

• apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%

4. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)

Di dalam pengenaan PBB terdapat suatu batas nilai yang tidak dikenakan pajak , sesuai KMK No. 201/KMK.04/2000 tanggal 6 Juni 2000 besarnya ( (SETINGGI TINGGINYA ) NJOPTKP Rp. 12.000.000,-

PEMERINTAH DAERAH MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK MENYESUAIKAN NJOPTKP

CONTOH :

TAHUN 2016 DKI NJOPTKP Rp. 15.000.000,.

KOTA BEKASI Rp. 10.000.000

Di DKI NJOP < Rp. 1.000.000 = bebas PBB

(52)

PBB Terutang

PBB Terutang = Tarif x Nilai Jual Kena Pajak Dengan ketentuan :

1. NJKP = 20 % → PBB Terutang = 0,5 % x 20 % x ( NJOP – NJOPTKP )

= 0,1 % x ( NJOP – NJOPTKP )

2. NJKP = 40 % → PBB Terutang = 0,5 % x 40 % x ( NJOP – NJOPTKP )

= 0,2 % x ( NJOP – NJOPTKP )

(53)

Contoh Perhitungan PBB

Luas Tanah 1.000 m , nilai jual Rp. 840.000/m

Tanah termasuk klas A17, dengan nilai Jual Rp. 802.000/ m Luas Bangunan 400 m dengan nilai jual Rp. 1.000.000,-

Bangunan termasuk klas A2 dengan nilai jual Rp. 968.000/m

(54)

Contoh Perhitungan PBB P3

PBB Terutang = Tarif x Nilai Jual Kena Pajak

= Tarif x ( NJOP – NJOPTKP )

= 0,5 % x 40% x NJOP

= 0,5 % x NJKP

NJOP Tanah = 1.000 x Rp. 802.000 = Rp. 802.000.000 NJOP Bangunan = 400 x Rp. 968.000 = Rp. 387.200.000

NJOP = Rp.1.189.200.000 NJOPTKP = Rp. 12.000.000

NJOP PBB = Rp. 1.177.200.000 NJKP= 40% x Rp. 1.177.200.000 = Rp. 470.880.000

PBB = 0,5 % x Rp. 470.880.000 = Rp. 2.354.400

(55)

PERHITUNGAN PBB P2

NJOP Tanah = 1.000 x Rp. 802.000 = Rp. 802.000.000 NJOP Bangunan = 400 x Rp. 968.000 = Rp. 387.200.000

NJOP = Rp.1.189.200.000 NJOPTKP = Rp. 15.000.000

NJOP PBB P2 = Rp. 1.174.200.000

PBB P2 terutang : 0,1 % x Rp. 1.174.200.000 = Rp. 1.174.200

(56)

Alur ( Siklus ) Akuntansi

(57)
(58)
(59)
(60)
(61)

PETUGAS PBB P2

1. Bupati , Wali Kota dan Wakilnya.

2. Sekretaris Daerah Kabupaten 3. Dinas Pendapatan Daerah

4. Camat

5. Kepala Desa / Lurah

6. Pemungut PBB tingkat Kecamatan

7. Pemungut PBB Tingkat Desa / Kelurahan

(62)

Tugas Pungut PBB Tkt Kepala Desa / Kelurahan

1. Melaksakan pendataan objek, subjek Pajak

2. Menyampaikan SPPT , SKP, SPT kepada WP PBB 3. Melaksanakan penagihan PBB

4. Koordinasi, pelaksanaan penagihan dan penyetoran PBB.

5. Mengusulkan Juru Pungut PBB Kelurahan ke Camat

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaaan penagihann dan penyetoran PBB

7. Melaksanakan pelayanan umum PBB di Kelurahan 8. Melaporkan setiap minggu ke Kecamatan.

9. Membuat dan menyampaikan laporan mingguan penerimaan dan penyetoran PBB ke Kecamatan.

10. Menyeleksi SPPT PBB yang ditingkat Kelurahan 11. Menyampaikan SPPT PBB ke WP PBB

12. Melaksanakan tagihan PBB kepada WPPBB untuk periode sekarang dan PBB yang menunggak

13. Menyetorkan langsung hasil penagihan PBB ke Kecamatan dalam waktu 24 jam

14. Mengadakan regristasi WP yang belum bayar PBB

(63)

Tugas Pemungut PBB tingkat Kecamatan

1. Pendataan Objek dan Subjek PBB

2. Menyampaikan SPPT, SKP , SPT , kepada WP PBB 3. Melaksanakan pengiriman PBB

4. Koordinasi pelaksanaan pemungutan dan penyetoran PBB yang dilaksanakan petugas Kecamatan

5. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan penyetoran PBB oleh tugas pajak kelurahan / desa

6. Melaksanakan pelaporan PBB Desa / Kelurahan

7. Membuat dan menyampaikan Laporan MINGGUAN atas perkembangan penyampaian SPPT PBB kepada instansi yg berwenang

8. Menjelaskan SPPT PBB kepada WP PBB

9. Melaporkan kepada Kades / Kelurahan adanya SPPT PBB yang belum sesuai dengan Objek Pajak.

10. Melakukan tagihan PBB kepada WP PBB baik untuk saat sekarang maupun PBB yang menunggak

11. Menyetor langsung ke Bank dalam waktu 24 jam

12. Mengadakan regristrasi WP yg belum membayar PBB sampai akhir

tahun depan

(64)

TARGET PENGUMPULAN PBB

Pasal 15 Peraturan Bupati Ciamis No. 20/2016

No KECAMATAN KELURAHAN / DESA

Kelmp 1 s/d Rp. 50.000.000 Kelp 1 s/d. Rp. 35.000.000 Kelmp 2 Rp 50 jt s/d 650 jt Kelp 2 Rp. 35 jt s/d Rp. 50 jt Kelmp 3 Rp. 650 jt s/d Rp. 80 Jt Kelp 3 Rp. 50 jt s/d Rp. 65 jt Kelmp 4 diatas Rp. 80 juta Kelp 4 Rp. 65 jt s/d Rp. 80 jt Kelp 5 Rp. 80 jt s.d Rp. 95 jt Kelp 6 Rp. 95 jt s/d, 115 jt

PBB >Rp. 800.000.000 = 80% PBB > Rp. 115. 000.000 = 90 %

PBB > Rp. 1.000.000.000 = 90 % PBB > Rp. 200.000.000 = 90 %

(65)

Kreteria pemberian penghargaan

Bab II Peraturan Bupati Ciamis No. 20 / 2016.

Pasal 3 dan 4

(66)

Bagaimana cara membayar PBB ?

Wajib pajak membayar PBB terutang melalui :

1. Bank atau Kantor Pos yang tercantum pada SPPT atau.

2. ATM bank-bank tertentu (BCA, BII).

3. Counter/teller bank-bank tertentu (Bank Nusantara Parahyangan) .

4. On line system

5. Petugas pemungut PBB Kelurahan/Desa yang ditunjuk resmi dengan SK Walikota/Bupati.

Catatan : Pembayaran harus dilakukan sekaligus (tidak

diperkenankan mencicil).

(67)

Pembayaran PBB P2 melalui on line

1. ATM dan Counter Teller Bank DKI untuk objek pajak yang berada di wilayah Propinsi DKI Jakarta.

2. ATM dan Counter Teller Bank Jatim untuk objek pajak yang berada di wilayah Propinsi Jawa Timur.

3. ATM dan Counter Teller Bank Bumiputera untuk objek pajak di seluruh Indonesia.

4. ATM dan Counter Teller Bank Bukopin untuk objek pajak di seluruh Indonesia.

5. Counter Teller Bank Nusantara Parahyangan untuk objek pajak di seluruh Indonesia.

6. Internet Banking, Phone Plus, ATM dan Teller BNI untuk objek pajak di seluruh Indonesia.

7. Internet Banking dan ATM BCA untuk objek pajak di seluruh Indonesia.

8. Internet Banking, SMS Banking, Phone Banking, dan ATM Mandiri, untuk

objek pajak di seluruh Indonesia.

(68)

Tahapan pembayaran PBB melalui ATM sebagai berikut :

1. Cari menu pembayaran kemudian pilih.

2. Cari menu pajak kemudian pilih.

3. Masukkan Nomor Objek Pajak.

4. Masukkan tahun pembayaran PBB.

5. Kemudian akan muncul informasi tentang objek pajak, tagihan, dan namanya.

6. Periksa dengan teliti identitas dan jumlah pokok pajak yang harus dibayar.

7. Jika sudah sesuai, tekan tombol bayar

Bila melakukan pembayaran melalui metode online, ada satu hal

yang perlu Anda ingat. Yakni, jangan buang bukti

pembayaran karena ini merupakan barang bukti pembayaran Pajak

Bumi dan Bangunan yang sah melalui ATM.

(69)

Bukti SPPT dan Bukti Pembayaran

(70)

Efektifitas

1. Efektivitas menurut Abdul Halim (2004, h.129) menyatakan efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah.

2. Mardiasmo (2004, h.2) menyatakan bahwa kontribusi

output terhadap pencapaian tujuan sasaran yang

telah ditetapkan secara sederhana, efektivitas

menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari

keluaran program dalam mencapai tujuan program.

(71)

Kriteria Penilaian Efektivitas

Prosentase ( Anggaran/ Realisasi KRETERIA

> 100 % Sangat efektif

90 % s/d. 100 % Efektif

80 % s/d. 90 % Cukup efektif

60 % s/d. 80 % Kurang Efektif

< 60 % Tidak efektif

Sumber : Depdagri .kemendagri No.

690.900.327 tahun 1996

(72)

SARAN untuk meningkatkan EFEKTIFITAS penagihan PBB P2

1. Tingkatkan kepatuhan WP dengan mengadakan sosialisasi / penyuluhan di setiap ada kegiatan / pertemuan kepada Warga sebagai WP PBB P2 bahwa Pajak khususnya PBB P2 merupakan Kewajiban yang dibayar setiap tahun .

2. Optimalisasi penggalian potensi pemungutan pajak PBB P2 yang dilaksanakan oleh petugas dengan metode Door to door ,

3. Meningkatkan fungsi PELAYANAN ( tax service ).

4. Meningkatkan fungsi PENGAWASAN.

5. WP PBB P2 diminta untuk bayar PBB P2 dilebihkan

untuk biaya operasional .

(73)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra solusi yang ditawarkan kepada mitra dalam pelaksanaan IbM ini disepakati akan menjawab permasalahan-permasalahan utama yang dihadapi

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini ditawarkan beberapa metoda

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut diatas, maka solusi yang akan dilakukan adalah memberikan motivasi kepada masyarakat UMKM mitra dalam

Propofol IV 1-2,5 mg/kgbb menimbulkan induksi anestesia secepat thiopental, tetapi dengan pemulihan yang lebih cepat dan pasien segera “merasa lebih baik”

Panca Logam Makmur dapat memahami keingi- nan dan kebutuhan masyarakat sekitarnya; (2) secara operasional dalam program CSR, publik memiliki fungsi dengan menjalankan

Mempelajari Komputer Publik meliputi : Abad Informasi dan Teknologi Informasi, Masyarakat Informasi (Ciri-ciri Masyarakat Informasi, Dimensi Masyarakat Informasi), Pengertian

Ungkapan pantang larang ini biasanya disampaikan para pendahulu (nenek moyang) kepada ibu hamil. Makna dari ungkapan pantang larang ini sebenarnya menasihati ibu