BUKU AJAR
MATA KI.ILIAH
SEJARAH TEORI ANTROPOLOGI
- ilr'lil Iii{E
:"ii: I'l[$
:. BUrut.i [r lvt
tiR
:T A NE6AL
OLEH
Drs. ETMI HARDI M.Hum
[4lL
li(
r]r-i.i,.UNIU.
f{Egt:il
r'-r ) q.._-. ,, i.
I
ilr:iSA l{S.rr. I"1-i ,.,a--;il
i i.i.I
il
KEPAL}.,
Yun
a,di,
M13,59
8275
4
Drs
NIP
5t.MlLElt FEliiiiST*i{,{,fi!{
Uili\r.i.:i
:.:lii
iri,[.Y,itiIltTEH,ihtfr T[:.
Gl!+.{ T:B I l' !'i ir
i
4e!rtrLLrt, iti,l-', -;.1
i(0LEii!!
Itg.
[t.}iilt:? i
l(LRg!!'!:iL si
:I_Lg1:l ol
DIEH
;,KI
t0 009 -+*b)
/{rr- ap
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU ILMU SOSIAL TMIIVERSITAS NEGERI PADANG
T
2003
t
f
KATA PENGANTAR
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa
dalam memahami materi antroplologi, khususnya dalam matakuliah
Sejarah Teori Antropologi.Hal ini
disebabkanmasih
terbatasnyabuku-buku yang
membicarakan tentang teori antropologi dari sudut sejarah. Kebanyakan karya- karya yang berkaitan denganini
masihdalam edisi
bahasaasing
sehingga mahasiswamengalami
kesulitan-kesulitan untuk memahaminya dan mempelaj arinya.Buku ini
mencobauntuk melihat
sejarah kemunculan dan perkembangan empat rumpunteori
penting dalam antropologi, yakni Evolusi, Fungsionalisme, Strukturalisme, danKonflik
Pada setiap rumpunteori itu
akan diketengahkan beberapa orang tokohteoritisi berikut
pandangan-pandangannya, sepertiHerbert
Spencer,Malinowski, 6vi
Strauss, dan Ralf Dahrendorf.
Penulis menyadari bahwa
buku ini
masih mengandung banyak kekurangan dan kelemahan-kelemahan.Oleh
sebabitu
penulis sangat mengharapkankritik
serta saran dari berbagai pihak guna perbaikandi
masa depan. Sekalipun demikian tanggung jawab sepenuhnyaterletak di tangan penulis.
Mudah-mudahankehadiran buku ini
dapat memberi manfaatbagikita
semua.Padang, September
2fi)3
Penulis
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar
Isi
... .BAB
IPENDAHULUAN BAB II
TEORIEVOLUSI
A.
Tujuan Khusus PerkuliahanB.
PendahuluanC. Materi
-
Teori Evolusi CharlesDarwin
-
Teori Evolusi Sosial Herbert Spencer (1820-
1903) ...-
Teori Evolusi Keluarga J.J Bachopen ... .-
Teori Evolusi Kebudayaan L.H. Morgan (1818- tggt) -
Teori EvolusiReligi
E.B.Tylor
-
TeoriIlmu
Gaib danReligi
J.G. FrazerD.
Rangkuman ... .E.
Evaluasi...
BAB III
TEORIFUNGSIONALISME
A.
Tujuan Khusus PerkuliahanB.
PenmdahuluanC. Materi
-
Hakekat Teori Fungsionalisme .-
FungsionalismeMalinowski ...
Teori Fungsionalisme Struktural Hocart
-
FungsionalismeFortesD.
Rangkuman....
E.
Evaluasi..
I.. ii
,. ..1
...3 ...3 ...3
...4
..4 ..5 .6..7 .8
l0
.11
t2
t3
.13 ..13..t4
.14 .15 ..21 .22 24 .25
lt
BAB IV
STRTIKTURALISMEA.
Tujuan Khusus PerkuliahanB.
Pendahuluan...C. Materi
-
Hakekat Teori Strukturalisme-
Teori StnrkturalLevi
Stauss ..D.
Rangkuman....E.
EvaluasiBAB V
TEORIKONFLIK
A.
Tujuan Khusus Perkuliahan . .. ..B.
Pendahuhuln..C. Materi
-
Hakekat TeoriKonflik
-
TeoriKonflik Karl Marx
-
TeoriKonflik Ralf
Dahrendorf ..D.
Rangkuman....
E.
Evaluasi....
Daftar Pustaka ... ...
26 .26 .26 ..27
.28 .28 .34 ,34
35 .35 ..35 ..36 ..36 ..37 ..40 .42 .43 44
i.d.;;ii
i
r-I}r:t
rT ,vltr-di,.
J-,EII,uilSUl{lU.
r[L:CEii,l.r
,
ltl
!,
f
BAB I
PEI\IDAHT]LUAN
Abad ke-20 ditandai dengan keberagaman teori-teori
antropogi. Hal ini
tentu saja amat berlainan dengan perkembangan pada abad 19,di
mana terdapatnya keseragamanteori dalam antropologi.
Pada masaini
pandangan dan analisis para antropolog lebih banyak dopengaruhi olehteori evolusi.
Misalnya dalam analisis kebudayaan, perspektif evolusioner menjadi satu-satunya
alatanalisisis untuk menjelaskannya.Di
sampingitu
perkembangan-perkembanganteori
antropologi pada abadke
19amat dipengaruhi oleh paham positivistic, sehingga
penjelasan-penjelasan tentang masyarakatdan
kebudayaanseringkali mengikuti prosedur-prosedur
eksplanasiilmu
alam' Contohnya
anggapanyang
mengatakanbahwa
perkembangan kebud ayaanmanusia dipengaruhi oleh ratio, sehingga makin berkembang ratio manusia, maka makin berkembang pula kebudayaannya.
Persepektif evolusionisme dan eksplanasi
model ilmu alam
secara lambat launmulai
ditinggalkanorang. Hal ini
disebabkan keberhasilan paraahli
antropologi untuk membengun teori-teori yanglebih
kompleks dan beragam tentang fenomena masyarakat dankebudayaan' oleh
sebabitu
pada abadke 20
dikenal beberapateori
utama dalamantropologi, seperti teori
fungsionalisme,strukturalisme, konflik, dan
evolusionisme sendiri.Teori-teori
fungsionalisme, strukturalisme,konflik, dan evolusi, dalam
tataranteori lebih dikenal
dengan namaGrqnd
Theory(Teori
Agung),yakni
suatujenis
teoritataran atas yang
dipakai
oleh banyak cabangilmu
pengetahuan.oleh
sebabitu
adalahI
amat sukar
untuk
mengklaim bahwateori-teori
tersebut adalahmilik
satudisiplin ilmu
tertentu.
Kesukaran
seperti
disebutkandi
atasjuga
terasadalam menpsun buku
ajar SejarahTeori Antropologi ini.
Kadangkala suatu rumpunteori
tertentu berada dalam domain beberapadisiplin ilmu,
seperti sosiologi, sejarah, dan antropologi. Kadangkalajuga
seorangteoritisi
(tokoh teori)diklaim
sebagai sesepuh beberapa cabangilmu. Untuk
mengatasi kesukaran-kesukaran sepertiitu,
dalambuku ini
dicoba menyampaikan dan mencari teori-teori yang beradapadatararanbawah (LawLevel
Theory),yakni teori-teori yang secara tegas berada dalam satu lingkupilmu
tertentu. Oleh sebabitu
teori-teori yangbanyak
diketengahkandi sini adalah teori yang lazim
dipergunakandalam ilmu
antropologi.
Buku ini terdiri dari
empat bagian(di luar
bab pendahuluan). Bagian pertama memuatteori
evolusi,mulai
daritokoh
peletakteori ini, yakni
CharlesDarwin,
sampaikepada tokoh-tokoh yang berjasa
mengembangkannyake dalam ilmu
antroplologi, seperti Herbert Spencer, J.J. Bachofen, L.H. Morgan, E.B. Tylor, dan J.G. Frazer.Bagran kedua buku
ini
berusaha mengetengahkan teori fungsionalisme, mulai dariMalinowski, Radcliffe Brown, samapi
kepadaHocart dan Fortes. Di bagian
ketiga disajikanteori strukturalisme
dengan tokoh utamanyaLevi
Strauss. Bagian terakhir babini
(BabV)
mencoba menyajikanteori Konflik, baik
yang beraliranMarxis
(ortodoks), maupunNon-Marxis (aliran baru). Teori konflik
ortodoksdiwakili oleh
peletak dasarteori
tersebut,Karl Marx.
Sementarateori konflik
yang bersifatNon-Marxis diwakili
oleh Ralf Dahrendorf.
2
BAB tr
TEORI EVOLUSI
A. Tujuan
KhususPerkuliahaan
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian teori evolusi2.
Mahasiswa dapatmenjelaskan asal usul dan perkembangan teori evolusi3-
Mahasiswa dapat menjelaskaninti
teori evolusi social Herbert Spencer4.
Mahasiswa dapat menjelaskaninti
teori evolusi keluarga J.J. Bachofen5.
Mahasiswa dapatmenjelaskaninti
teori evolusi kebudayaan L.H. Morgan6.
Mahasiswa dapatmenjelaskaninti
teori evolusi E.B.Tylor
7
-
Mahasiswa dapat menjelaskaninti
teori evolusiilmu
gaib danreligi
J.G. FrazerB.
PendahuluanCikal bakal teori
evolusi berasaldari
CharlesDarwin
(1809-
1882), seorang ahlibiologi
Inggris.Inti
pemikiranDarwin
dapatdilihat
dari dua buku terkenalnya, yalgIli: TheOrigin of
Species(1859),
dan Descent ofMan (1871). Teori ini
kemudian diadopsi ke dalamilmu
sosiologi oleh Herbert Spencer dalam bukunya DescriptiveSociologt
(1g73-
1934), yang
terdiri dari l5 jilid itu,
sehingga melahirkan teori evolusi social universal.Dalam
perkembanganberikutnya teori evolusi social
mengalami berbagai bentuk perkembangan barudan dimodifikasi
oleh para sarjana-sarjanailmu
social lainnya, ke dalam berbagaidisiplin ilmu,
termasukAntropologi. Akibatnya
padaakhir
abadke
19 dan abad20 lahir
beraneka ragamteori evolusi. Di
antarateori-teori
evolusi yang akan diuraikan berikutini
adalah: teori evolusi keluarga J.J. Bachofen, teori evolusi social L.H.Morgan,
teori
evolusiReligi E.B.
Taylor,teori ilmu
gaib J.G. Frazer, sertateori
evolusi social Herbert Spencer sendiri.J
C. Materi
Teori Evolusi
CharlesDarwin
Pada
tahun
1859 CharlesDarwin
menerbitkan sebuahbuku yang
menghebohkan masyarakat Eropa padawaktu ifi1
khususnyaWra ilmuan. Dalam buku yang
diberijudul
TheOrigin
of Species,Darwin mengatakan bahwa.bentuk hidup dan jenis makhlukhidup
yangkini
adadi dunia
berevolusi atau berkembang secara lambatdari
bentuk-bentuk yang
sangat sederhanayang lambat laun
berkembangke arah yang
lebihkompleks.
Dengan katalain
semua makhluk hidup yang ada di dunia adalahsebuah hasil proses evolusi, tidak terkecuali manusia.Dua belas tahun kemudian
terbit
buku keduaDarwin
yangbe{udul
Descent of lulan(1871).
Dalam buku barunyaitu Darwin
mencoba menjelaskan lebihjauh
tentang proses evolusi yangdilalui
makhluk hidup, khususnya manusia. Menurut Darwin proses evolusimakhluk
hidup dipengaruhioleh
alam, dengan katalain
seleksi alam amat menentukandalam
prosesevolusi. Makhluk hidup yang mampu
mengatasialam dan
melakukan adaptasi denganalam
mampu bertahan, sedangkan yangtidak
mampu melakukanitu
akan musnah, sehingga proses seleksi
itu
digambarkan olehDarwin
sebagai perjuangan untukhidup:
"suryival ofthefittest".
Sekalipun
pikiran-pikiran Darwin
banyak ditentangoleh
orang, termasuk kalangangereja sendiri di Eropa pada
abadke-19, namun tidak sedikit pula ilmuan
yangmendukung pemikirannya dan mencoba
mengembangkanteori yang
dibangunnya.Sekalipun sampai saat
ini
pro-kontra tentang pemikiran Darwin masih terjadi,tetapi
teori evolusi makhluk hidupDarwin
tetap digunakan oleh banyak orang sebagai analisis untuk menjelaskanproses kehadiran berbagai makhluk hidupdi
dunia, termasuk manusia.4
Teori Evolusi
SosialHerbert
Spencer (1820-1903)Herbert Spencer adalah orang pertama yang mencoba membawa
teori
evolusi ke dalamilmu
social, khususnya sosiologi. Spencer termasuk penganut paham positivisme sehinggaia
berusahauntuk
menerapkanprinsipprinsip ilmu
alam dalam studi tentang masyarakatmanusia. Konsep evolusi social
Spencertermuat dalam bukunya
yang berjudul DescriptiveSociologt
(1573-1934). Bukuini terdiri dari
15jilid
dan diterbitkan secara bertahap.Descriptive Socilogy memuat informasi yang
komprehensif tentang berbagai bentuk dan sejarah masyarakatdari
berbagai bangsa atau suku bangsadi
dunia. Karya pokok Spencer yang memuatteori evolusi
social terdapat padajilid
ketiga dari bukunyaitu
yang berjudulPrinciple
ofSociologt
(1876-1896).Inti teori
Spencer adalah: "Bahwa seluruhalam, baik yang berwujud non
organis, maupun super organis (kebudayaan) berevolusi karenadi
dorongoleh
"kekuatanmutlak" (evolusi universal)". Lebih lanjut
dijelaskan."
Perkembangan masyarakat dan kebudayaantiap-tiap
bangsadi
dunia akan melalui tahaptahap evolusi yang sama, sekalipun variasi-variasi mungkin sajaterjadf'.
Contoh pemikiran evolusioner universal Spencer
dapatdilihat dari
teorinya tentang asal mulareligi.
Menurut Spencer awal mula timbulnyareligi
pada semua bangsadi
dunia adalah karena manusia sadar dan takut akan maut. Oleh sebabitu
bentukreligi
yang paling tuadi dunia
adalah pemujaan roh nenek moyang(animisme).
Bentukreligi
yang tertuaini
menurut Spencer secara evolusi berkembang ke arah yang lebih komplekslagi, yaitu
penyembahan dewa-dewa(politeisme).
Sekalipun perkembanganini
bersifat universaltetapi tidak
tertutup kemungkinan terdapat penyimpangan pada setiap bangsasehingga melahirkan variasi-variasi dalam system
kepercayaan.Misalnya
adanya5
keyakinan pada suatu bangsa tentang kelahiran kembali (reinkarnasi), sehingga roh orang yang sudah meninggal dapat
hidup lagi
dalam bentuklain,
sepertibinatang.
Akibatnyaterladilah
penyembahan atau pemujaan terhadap binatang pada suatu bangsa atau suku bangsa tertenfu.Teori Evolusi
rea J.J. BachofenBachofen adalah seorang ahli hukum Jerman, yang sekaligus juga dikenal sebagai seorang antroplolog,
berkat
teori yang dikembangkanya tentang evolusi hukummilik
danhukum waris. Pokok-pokok teori hukum
Bachohentermuat dalam bukunya
DasMutterrech, (1861).
Bukunyaini ditulis
dengan menggunakan berbagai bahan etnografidari
berbagai bangsadi Asia, Afrika
danAmerika
Selatan, termasukjuga Yunani
dan Romawi kuno.Menurut teori
Bachofen bahwa keluarga manusiadi
seluruh dunia berkembangmelalui
empat tahap, yakni: promiskuitas, matriarchate,potriarchate
danparental.
Pada tahappromiskuitas
manusiahidup tak
obahnya seperti sekawananbinatang.
Merekahidup berkelompok di mana wanita dan laki-laki
berhubungan secarabebas
dan melahirkan keturunan tanpa ikatan apapun. Kelompok keluargainti
belum dikenal pada waktuitu.
Padat
hapmotriarchate
mulai terbentuk keluargainti
yang berfokus kepadaibu (wanita) dan anak-anaknya. Dalam
keluargainti
sepertiini ibu menjadi
kepala keluargadi
mana anak-anak hanya mengenalibu
mereka, dantidak
mengenal ayahnya.Garis keturunan diperhitungkan menurut garis
ibu
sehingga perkawinan menurut garsisibu
sangat dilarang. Pada perkembanganberikutnya laki-laki mulai tidak
puas dengan statusnya sehinggamulai
mengambilistri-istri di
luar kelompoknya, lalu memasukkan kedalam kelompok mereka sendiri. Lambat laun timbullah kelompok-kelompok
baru6
dengan
ayah
sebagaikepala (inti
keluarga), sehingga melahirkan tahapketiga
dalam perkembangan keluarga,yakni
tahappotriarchate.
Padatahap terakhir(parental)
terjadipola
perkawinan endogami yang menyebabkan anak-anakmulai
berhubungan langsung dengan kerabat ayah maupunibunya. Garis
keturunanpundihitung
berdasarkan garis ayah dan ibu, dan anak-anak menjadi tanggung jawab pihak wanita danlaki-laki.
Teori Evolusi
kebudavaanL.H. Morqan
(1818-1881)Sebelum menjadi seorang antropolog
Morgan
adalahseorang ahli hukum terkenal yang pernahtinggal
cukuplama di
antara suku-suku bangsaIndian Iroquois di
daerahhulu sungai St. Lawrence,
sehinggaia
mendapatbahan yang cukup kaya
tentang kebudayaan orang-orangIndian.
Bahan-bahanitu
amat berguna bagi Morganketika
ia menerbitkan buku etnografinyayangpertama dengan judail Leaque of the Ho-de-no-Sau-nie or lroquois,
yang berpusat pada susunan kemasyarakatan dan sistem kekerabatan.Sumbangan terbesar Morgan
bagi ilmu Antropologi
adzlah memperkenalkan suatu carayang paling mudah dalam mempelajari sistem
kekerabatan,yakni
berdasarkan padagejalakesejajaran
yangadadi
dalam setiap system kekerabatan (kinship system).Sementara
teori Morgan yang
khusus menguraikanteori evolusi
masyarakattermuat
dalam bukunya Ancient Society(1877). Dalam
karyanyaitu
Morgan mencoba menjelaskan tentang proses evolusi masyarakat dan kebudayaan melalui delapan tingkat yang bersifat universal, yakni sebagai berikut:1.
ZamanLiar
Tua,yakni
zaman sejak adanya manusia samapi ditemukannyaapi.
Pada masaini
manusiahidup dari meramtl mencari
akar-akar dan tanaman liar.7
2.
ZamanLiar
madya,yaitu
zaman sejak manusia menemukanapi
sampaimereka menemukan senjata busur panah. Pada masa ini
kehidupan masyarakat mulai berubah dari meramu menjadi pencari ikan dan pemburu.3. zaman Liar Muda, yaitu sejak ditemukannya busur panah
sampaimendapatkan kepandaian membuat barang-barang tembikar. Mata
pencaharian pokok masih berburu.
4.
ZamanBarbar Tua, yaiyu
zamar. sejak manusia menemukan kepandaian membuat tembiakar sampai beternak dan bercocok tanam.5.
zaman BarbarMadya, yaitu
zaman sejak manusia beternak dan bercocok tanam sampai ditemukannya kepandaian membuat benda-ben da dari logam.6.
Zaman Barbar Muda, yaitu sejak manusia menemukan kepandaian membuatbenda-benda logam sampai mereka menemukan fulisan.
7.
Zaman Peradaban Purba, dimana manusiamulai
memabangun kebudayaandan
peradabankuno.8. Zaman
peradabanmasakini, yakni lahirnya
berbagai kemampuan untuk membangun teknologi danilmu
pengetahuan modern.Teori Evolusi Reliei E.B. Tvlor
E.B. Tylor (1832-1917) adalah
seorang warganegaraInggns yang
awalnya mendalami kesusasteraan dan peradaban Yunani dan Romawi klasik, tetapi ia kemudiantertarik
kepada bidang arkeologi. Keterlibatannya dengan sebuah ekspedisi penggalianarkeologi di Mexico
menyebabkania
berhasilmenulis
sebuahbuku etnografi
tentang kebudayaanMexico. Buku
tersebutdiberi judul Anahuac, or Mexico ond
Mexican,Ancient and A,[odern (1861). Setelah itu beratus-ratus buku lainnya lahir
dari8
pemikirannya, yaflg
sebahagianbesar amat penting
sumbangannyaterhadap ilmu
antropologi.
Teori evolusi
religi Tylor
termuat dalam karyanyaPrimitive Culture:
Researchesinto
the Development oflvlythologt,
Philosophy, Religion, Languange,Art
and Custom, yangditulis
pada tahun1874.
MenurutTylor
asal mulatimbulnya religi
adalah adanya kesadaran manusia akanjiwa.
Munculnya kesadaranini
didasarkan atas dua fenomena.Pertama,
adanyahal-hal
yanghidup
dan yangmati.
Suatuketika
organisma bergerakarinya hidup,
namun padawaktu lain
organismaitu diam
makaberarti
mati. Kedua peristiwamimpi,
dimana manusia melihat dirinya berada di tempat lain, yang berartijiwa dapat pergt
meninggalkantubuh. Lebih lanjut lagi menurut Tylor jiwa dapat
hidup langsung (sendiri) lepas dari tubuh jasmaninya, misalnya sewaktu manusia pingsan atautidur. Jika manusia mati maka
hubunganjiwa lepas
denganjasmani, maka jiwa
menjelma
menjadi "jiwa merdeka". Alam
semesta penuh denganjiwa-jiwa
merdeka yang dapat berbuat sekehendaknya.Jiwa
merdekaitu
disebutoleh Tylor
denganspirit
(makhluk halus atau roh).Sesuai dengan
prinsip
adanyajiwa
merdeka, menurutTylor
padatingkat
tertuadalam evolusi religi
maka manusia percaya akan adanyamakhluk-makhluk halus
disekitarnya. Makhluk-makhluk halus ini menjadi obyek
penyembahanyang
disertai dengan doa-doa, saji-sajian, bahkan pengorbanan. Religr sepertiini
dinamakan animisme.Pada tahap berikutnya manusia punya keyakinan bahwa alam semesta
juga
dipenuhi olehjiwa-jiwa,
sehingga gerak alam dan peristiwa-peristiwadi
alam semesta dipengaruhi dan dikendalikan olehjiwa
dan roh-rohtadi.
Kepercayaanini
padagilirannya
melahirkanpoliteisme.
Ketika manusia sudah mengenal system kenegaraaan, seperti kerajaantimbul
9
keyakinan bahwa dewa-dewa yang menguasai
alam
semestajuga punya
susunan danhirarkhi
seperti halnya manusia. Akibatnya muncullah kesadaran baru dalamdiri
mereka bahwa pada dasarnya dewa-dewayang
banyak berasaldari
satudewa
saja, sehingga melahirkan paham dewa tertinggr, yang bersifat monotheisme.Teori rlmu Gaib
danRelisi
J.G.Frazer
Frazer adalah seorang
ahli folklor
Inggns yang banyak menulis tentang etnografi.Teori
Frazer yang memuatevolusi ilmu gaib
danreligi termuat
dalam bukunya yangberjudul
Totenism and Exogamy (1910),dan
The Golden Bough (1911-1913). Menurut Frazer asal mula timbulnyailmu
gaib danreligi
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia dalamhidupnya.
Pada awalnya manusia mencoba memecahkan masalah-masalah tersebut dengan akal dan system pengetahuan yangdimilikinya.
Akantetapi akal dan system
pengetahuanmanusia itu terbatas,
sehinggatidak
mampu menyelesaikan semua persoalanhidup
yangdihadapinya. Akhirnya
manusia mencoba mencarialternatif
lairqyakni
dengan menggunakanilmu
gaib(magic).
Karena ternyata tindakan-tindakan magic lebih menampakkan hasilk maka pada akhimya manusiamulai menyadari dan mempercayai adatya makhluk-makhluk halus yang lebih
berkuasa, sehingga lambat laun lahirlah systemreligi.
Menurut Frazer magic adalahsemua tindakan manusiauntuk
mencapai suatu maksudmelalui
kekuatan-kekuatanyang
adadi
alam semesta.Frazerjuga mencoba membedakan antara
ilmu
gaib danreligi. Ilmu gaib
adalah seluruh systemtingkah laku
dan sikap manusiauntuk
mencapai suatu maksud dengan menguasaidan
menggunakan kekuatan-kekuatandan
kaidah-kaidahgaib
yang adadi alam semesta.
Sementarareligi adalah
segala systemtingkah laku
manusia untuk10
mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan
diri
kepada kemauan dan kekuasaan makhluk-makhluk halus, seperti rotr,jin,
dewa, dan sebagainya.D.
RangkumanSejak dibangun oleh
Darwin
dan Herbert Spencer pada parohan kedua abad ke- 19,teori
evolusi telah mengalami perkembangan dan kemajuan luar biasa. Bahkan pada awal abad ke 20 teori evolusi menjadi satu teori yang cukup popular di kalangan sosiologdan antropolog untuk
menganalisisberbagai fenomena social yang terjadi
dalam masyarakat.Hakekat
teori
evolusi adalah memandang bahwa seluruh organisma dan makhluk hidup yang adadi
alamini
berubah secara perlahan ke arah bentuk yang lebih kompleks,termasuk
masyarakatdan
kebudayaan.Darwin lebih
memfokuskanteori
evolusinya untuk menjelaskan fenomena kehadiran berbagai makhlukhidup
yang adadi
dunia padawaktu itu,
khususnyamanusia.
SementaraHerbert
Spencer menekankan pada proses evolusi masyarakat dan kebudayaan bahwa perkembangan masyarakat dan kebudayaan tiap-tiap bangsadi
dunia cenderung mengalami arah yang sama.J.J. Bachofen, seorang
ahli
hokum Jerman kemudian membawateori
evolusi ke dalaminstitusi
keluarga,di
manaia melihat
adanya empat tahap penting yangdilalui
masyarakatdalam
proses pembentukankeluarga, yakni: promiskuitas,
matriarchate, patriarchate, dan parental. Selanjutnya L.H. Morgan menjadikan teori evolusi sebagai alat analisis untuk menjelaskan proses perkembangan kebudayaan-kebudayaanmanusia,yang juga
mengalami tahap-tahap yang sama. Menurut Morgan ratio (akal) adalah factor yangpaling
menentukandalam proses evolusi
kebudayaan.Dua orang ahli
antropologi berkebangsaanInggris, E.B. Tylor dan J.G.
Frazer mencoba menjelaskanasal
usul11
terbentuknya
religi umat manusia dengan
pendekatanteori evolusi, bahwa
system kepercayaan(religi)
yangdimiliki oleh
setiap suku bangsa atau bangsadi
duniajuga
merupakan sebuah hasil dari proses evolusi.E.
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan j elas dan benar !
1.
Jelaskan hakekat teori evolusi!2.
Jelaskan bagaimana awal lahirnya teori evolusi!3.
Jelaskan apa sumbangan Herbert Spencer dalam perkembangan teori evolusi!4.
Kemukakaninti
teori evolusi Bachofan dan Morgan!5.
Jelaskan bagaimana perbedaan teori evolusireligi Tylor
dengan Frazertt2
BAB Itr
TEORI FT]NGSIONALISME
A. Tujuan
KhususPerkuliahaan
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat (dasarpikir)
teori fungsionalisme.2. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah lahir dan perkembangan
teorifungsionalisme.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan teori fungsionalisme Malinowski
dan sumbangannya terhadapilmu
antropologi4. Mahasiswa dapat menjelaskan
perbedaanteori fungsionalisme Malinowski
dengan Radcliffe Brown5.
Mahasiswa dapatmenjelaskaninti
teori fungsionalisme Hocart6.
Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaanpikiran
fungsionalisme Fortes denganMalinowski
dan Radcliffe Brown.B.
PendahuluanBapak dari fungsionalisme adalah Radcliffe Brown (1881-1955),
seorangketurunan Inggris, akan tetapi orang pertama yang
dianggap sebagaipeletak
dasar fungsionalismedalam ilmu antropologr
adalahBronislaw Malinowski
(1864-1942).Malinowski lahir di
Cracow, Polandia, berasal dari kalangan keluarga bangsawan.Mula-
mula ia menekuni bidangilmu
alam, namun kemudian lebih mengembangkan karirnyadi
bidanganfopologi
dan psikologi social.Malinowski
banyak melakukan penelitian atas suku-suku bangsa yang terdapatdi
daerah Oceanea,seperti
orang-orangMailu dan Trobriand di
PapuaNiugini,
sertat3
penduduk
asli Australia
(orang-orangAborigin).
Karya-karya besarMalinowski
yangmemuat tentang pemikiran
fungsionalismenya,terutama adalah kajiannya
tentang masyarakat Trobiand. PemikiranMalinowski
kemudian dikembangkanlebih lanjut
oleh ahli-ahli antropologi lain, seperti Radcliffe Brown, Hocart, dan Fortes.C.
Materi
Hakekat Teori
FungsionalismeFungsionalisme seringkali dianggap sebagai sebuah pendekatan, namun seringkali
pula
dianggap sebagai sebuahteori.
Fungsionalismelebih
menekankan kepada fungsi-fungsi
tertentu dalam kebudayaan dan masyarakat, khususnya menyangkut tentang role (peranan) danunity
(kegunaan) dalam sebuah system. Jadi intinya
adalah peran dan kegunaan dari sesuatu, misalnya fungsi rumah bagi masyarakat Dayak dan Minangkabau.Kajian dari fungsionalisme menyangkut tiga hal pokok: pertamq
kesatuan system; kedua,role
danunity;
danketiga,
hubunganantar elemen.
Masyarakat dan kebudayaan dapat diibaratkan dengan tubuh manusia yang merupakan kesatuan system.Di dalamnya
adaribuan-ribuan
systemkecil lainnya yang memiliki role dan unity
sendiri-sendiri, misalnya system pendengaran, system penglihatan, system pencernaan, dan systempernapasan.
Sistem-sistemtersebut
dapatberdiri
sendiri,tetapi tidak
bisahidup
tanpa berhubungan dengan sistem-sistemlainnya. Ini yang
dinamakan dengan hubungan antar elemen.Dalam
fungsionalisme ada anggapanbahwa
sistem-sistem tersebuttidak
diam(mati), tetapi ia hidup
(bergerak) sehingga ada perubahan-perubahandari
system. Oleh sebabitu di dalam tubuh
system adainput,
proses,dan out-put. Menurut
pandangan fungsionalisme untuk bisa jalannya sebuah system adatiga syarat yang mesti terpenuhi.t4
Pertama, komponen input, proses, dan out-pur harus
terpenuhi.
Kedua, systemifu
harus sehat,dalam arti
beradadalam
keadaan seimbang(equilibrium). Ketiga,
agar suatu system bisa bertahan hidup dan tumbuh, maka factor-faktor yang adadiluar
system yang selalu mempengaruhi keseimbangan system harus diadaptasi (proses adaptasi).Fungsionalisme
Malinowski
Bronislaw Malinowski lahir
padatahun
1884dan meninggal tahun 1942.
Ia berasal dari keluarga bangsawandi
kota Croscow, Polandia. Bapaknya juga seorang guru besardalam bidang
SastraSlavik.
Pada awalnyaia
mendalamipsikologi di
negara Jerman, namun kemudian memutuskan untuk melanjutkan studidi
Inggns dalam bidangilmu
SosiologiEmpirikal,
sehingga meraih gelar Ph.D di bidangitu
pada tahun 1916.Minat Malinowski yang
amat besar padafolklore
dan dongeng-dongeng rakyatpada akhirnya
mengantarkannyamenjadi
seorangahli antropologi, terutama
setelahProfesor
Seligman, seorangetnolog terkemuka Inggns, memberi
rekomendasi untukmeneliti
masyarakatTrobiand di
bahagian tenggara PapuaNiugini
padatahun
1914.Berkat
karya-karyanyatentang masyarakat Trobiand Malinowski menjadi
seorangAntropolog
yang amatterkenal,
apalagi sejakhasil
penelitiannya tentang masyarakt Trobiand dipublikasikan untuk pertamakalinya
pada tahun 1922, denganjudul Argount
of the WesternPasfic.
Karyanya ini juga menempatkanMalinowski
sebagai pelopor dan peletak dasar teori fungsionalisme.Kajian Malinowski
tentang masyarakat Trobiand yang amat terkenal yangjuga
menampakkanpikiran-pikiran
fungsionalismenya adalah tentang systemkula.
SekaliprxrMalinowski tidak memberikan
batasanyang cukup jelas tentang kula, namun
dari penjelasannyapaling tidak dapat ditangkap
mainstreamdari
konseptersebut. Kula
t5
adalah suatu mekanisme peredaran
alat
pengangkutan perdaganganantar suku
yang bernuansa aristocrat, danmeliputi
aktivitas masyarakat di seluruh pulau-pulau di kawasanTrobiand. Oleh sebab itu secara primer kula sering dipahami sebagai
sestemperdagangan dalam gerakan-gerakan yang
melingkar.
Akan tetapi secara sekunder sesuai dengan realitasnya, pelayaranlaut
dengan systemkula itu tidak
hanya mempertukarkanbarang-barang
melainkanjuga melibatkan:
benda-benda berharga, pesta danmakanan, upacara
ritual
dan seksual,laki-laki
dan perempuan. Mengingat beragamnya benda-benda danaktivitas
yangterkait
dengan systemkulq
maka systemini memiliki
dimensi yang amat kompleks.
Malinowski juga
menjelaskan bahwakula
adalah tempat berkumpulnya berbagai pranatasocial
masyarakatTrobiand.
Fenomenaini
tergambardari
adanya transaksi perdagangankula yang dilaksanakan menurut pola-pola interaksi
atas dasarnorna- norna
adatyang ketat, dantidak
sepenuhnya berorientasiprofit.
Sementara pertukaran barang-barang danreciprocity
harusdilakukan melalui
upacara yangkhidmat,
bahkantidak jarang
acara dalamritual
keagamaan yangbersifat sacral.
Benda-benda penting yang dipertukarkan antaralain
vaygu'a,yakni
semacam benda yang diperlalcukan seperti mata uang, yangterdiri
dari duajenis:
mwali dansonlava. Di
sampingitu
barang-baranglainnya yang biasa dipertukarkan dalam
systemkula
adalah perhiasan, senjata, dan kerang.Transaksi
kula
pada umumnya adalah tukar menukar biasa(gimwati)
yang dapat dilalcukan oleh berbagai lapisan masyarakat, kecuali dalam uvalaku (perdagangan besar).Sejalan dengan system
kula
terbentuklah hubungan kerjasamayang dibakukan
arfiara pihak-pihak terkait, bahkan terbuka pula pasar yangdapatmelibatkan pribadi-pribadi darit6
s)s o7 4 6r/ Yl 0oo\- 5zU1
/la,-
suku -suku yang melakukan p"nuf.urrP*rsebut.
Bersamaan denganitu
beredarlah pemberiandi
antara pasangan-pasangan kula sebagai pelengkap dalam suatu matarantai yang tidak putus-putusnya. Melalui
asosiasi-asosiasiyang terbentuk
mekanisme hubungan dibalrukan, dan upacara-upacararitual
dilakukan, sehingga terlaksana fungsi- fungsi tertentu guna memperkokoh integrasi masyarakat setempat.Pandangan fungsionalisme Malinowski makin terlihat dalam
karya-karya berikutnya, seperti The SexualLife
of the Sovages(1929),
dan Coralgardens
and TheirfuIagic (1935). Inti teori
fungsionalismeMalinowski dapat dilihat dari
kata-katanyaberikut:
"Segala aktivitas budaya sebenarnya bermaksud untuk memuaskan serangkaiankebutuhan naluriah makhluk manusia yang berhubungan dengan
keseluruhan kehidupannya".Malinowski
memberi contoh dalam bidang kesenian, yang pada dasarnyamuncul
sebagai upaya manusiauntuk
memenuhi nalurinya akan keindahan, yang padaakhirnya melahirkan
berbagai variasi-variasikebudayaan. Menurut Malinowski tidak sedikit unsure
kebudayaanyang lahir dari kombinasi
pemenuhan beberapa macam kebutuhan manusia (human needs)itu.
Konsep teori Malinowski pada
dasarnyaberangkat dari dua asumsi
pokok.Pertama, eksistensi
dari
setiap unsure kebudayaan adalahunfuk
memenuhi basic needmanusia dan budaya
masyarakatsetempat. Kedtru, struktur social timbul
sebagai tanggapan terhadap tipe persyaratan pembentukan budaya, mencakup kebutuhan biologis,psikologis, dan
deviden needs guna memelihara kebudayaan dan pola-pola organisasi social .Dalam
karya pertamanya tentang masyarakatTrobiand
konsep fungsionalismeMalinowski sudah terlihat, sekalipun masih amat
sederhana,di mana ia
mencobat7
membedakan tiga
tingkat
fungsi social yangdilihat
dari perspektif adat, pranata social, dan unsure-unsur kebudayaan pada tarafabstarksi. Ketiga fungsi
tersebut adalah:l).
Pengaruh atau efeknya terhadap adat,
tingkah laku
manusia, dan pranatasocial
secara menyeluruh;2).
Pengaruh atau efeknya yang hanya mencakup kebutuhan suatu aspekkhas dari adat atau
pranatalain untuk
mencapaimaksud tertentu,
sebagaimana ia dikonseptualisasikanoleh
masyarakatsetempat; 3).
Pengaruhatau efek fungsi
yang mengacu pada kebutuhanmutlak untuk
memelihara integrasi masyarakatdalam
suatu system social tertentu.Setelah menerima banyak
kritikan
dariahli-ahli
antropologi lainnya,Malinowski
mengembangkan konsep fungsinya padatingkat
abstraksi keempat,yakni
fungsi unsure-unsur
kebudayaanyang bersifat
sangatkompleks.
Sebenarnyapemikiran ini
sudah tampakjuga dalam
karyanya tentang systemkula dalam
masyarakatTrobiand,
yang memperlihatkanaklivitas
kehidupan masyarakatTrobiand
sebagai suatu sistem socialyang terintegrasi
secarafungsional. Malinowski
menegaskanbahwa: semua
aspek kehidupan kesukuan,religi, magic, dan
ekonomijalin menjalin menjadi
satu, namun organisasi social kesukuan dibangun di atas segala sesuatu yang lainnya.Radcliffe Brown Tentang Fungsi Unacara Keagamaan Dalam Masvarakat Andaman
Radcliffe Brown
(1881-1955) adalah seorangantropolog Inggris,
yang mula- mula mendalami bidangilmu
filsafat. Pertemuannya dengan beberapa orang ahli etnologiterkemuka seperti A. Haddoru dan C.G. Seligman di Trinity College,
Cambridge, merubah minatnya untuk lebih mendalamiAntropologi,
sehingga meraih gelar doctordi
bidangitu. Disertasinya
tentang pendudukNegnto di
Kepulauan Andaman, akhirnya18
diterbitkan
dalam bentuk buku padatahun
1922denganjudul
The Andaman Islanders.Sebuah karya yang
ditulis
dengan menggunakan pendekatankultur
histories.Inti teori
fungsionalismeRadcliffe Brown dapat dirangkum
sebagai berikut:Pertama, kebudayaan
muncul
karenatuntutan kondis-kondisi yang diperlukan
untuk menjaga eksistensi suatumasyarakat.
Kedua, analisis fungsional harus dikembangkan berdasarkantiga
asumsipokok, yakni
ketahanan masyarakat hanya bisa terwujudjika
tercipta integrasi antar bagian-bagqanrrya;
taraf
integrasi (fungsi) tersebut harsus selalu dipeliharaoleh
mayoritas anggota masyarakat;ciri-ciri
structural dalam masyarakatitu
berguna untuk memelihara solidaritas social.
Karya Radcliffe Brown tentang masyarakat Andaman sebenarnya
hanya mengandung deskripsi mengenai organisasisocial
masyarakatdi
kepulauanitu
secara umum,fidak
mendetail, dan banyak memuat bahgan-bahan tentang upacara keagamaan, keyakinan keagamaan,dan mitologi.
Sementara deskripsinyatentang teknologi
dan bahasayang dilakukannya sangat minim, bahkan hanya dilampirkan pada
bagianappendix. Dalam karyanya itu ia
menguraikankaitan berbagai
upacara keagamaan dengan dongeng-dongengsuci,
seperti shaman(meratapi
orangyang
meninggal) danefeknya terhadap struktur hubungan antar warga dalam komunitas desa
setempat.Skalipun
karyaini tidak
sekayahryuMalinowski,
namun para antropolog kontemporer cendgrungmenilai bahwa
The AndamanIslander
merupakan contoh pertama tentang deskripsi masyarakat yang terintegrasi secara fungsional.Deskripsi
tentang berbagai upacara keagamaan dengan dongeng-dongeng suci dilakukan RadcleffeBrown
dengan penuh kesadaran.Terbukti
dengan ditempatkannya bagianitu
pada bagran pertama bukunya denganjudul
bab"Upacara''.
Dalambagianini
t9
Radcliffe Brown
mengemukakan beberapa hal berikut: Pertama, agar suatu masyarakat dapathidup
langgeng harus ada suatu sentimen dalamjiwa
para warga yang mampu merangsang merekauntuk berperilaku
sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.Kedua, setiap unsure system social,
fenomena-fenomenaatau
benda-benda yang mempunyai efek pada solidaritas masyarakat akan menjadi orientasi pokok dari sentimentersebut Ketiga, sentimen itu muncul dari pikiran individu yang menjadi
warga masyarakat sebagaiimplementasi
pengaruhkehidupan masyarakat. Keempat,
adat istiadat upacara merupakan wahana untuk mengekspresikan sentimen-sentimen tersebut secarakolektif
dan dilakukan berulang pada saat-saattertentu. Kelima,
ekspresikolektif untuk
memelihara intensitas sentimen tersebut dalamjiwa
warga masyarakat tujuannya tidaklain
adalahuntuk bisa diteruskan kepada generasi penerus.Dalam The Andaman Islanders Radcliffe Brown juga menyarankan istilah
"fungsi social" unfuk
menyatakanefek dari keyakinan,
adat atau pranata terhadap solidaritas social dalam masyarakatAndaman.
Fungsi socialitu di
kalangan masyarakat Andaman ditransformasikan dari suafu generasi ke generasi berikutnya,di
mana masyarakatterikat terhadap keberadaannya. Deskripsi Radcliffe Brown dalam karyanya itu juga
menggambarkan
hubungan social dari kelompok-kelompok social setempat
secara terintegratif.Pikiran-pikiran Radcliffe Brown tentang perspektif fungsi social,
upacara keagamaandan mitologis dalam
menjaga kelangsunganintegrasi
suatu system socialhampir mirip
denganMalinowski.
Keduanya hanya berbeda dalam memahami hakekatdari struktur social. Malinowski
berprinsip bahwastruktur social lebih bersifat
statis, sementaraRadcleffe Brown,
sekalipunjuga melihat struktur social
sebagaihal
yangtrltLttl
P6J?,r-fuS
t.e,ri44il
;l-n - --
(utjjtl,ri
,i
s4
rt's .,20
utJju.
,lJ
bersifat tetap,
namunrealitas wujudnya
adalahbersifat dinamis
karenaterdiri
dari person-person yang berintegrasi secara fungsional.Teori
FunqsionalismeStruktural Hocart
Arthur Maurice Hocart
(1883-1939) adalah seorang sarjanaInggns
yang hiduphampir
sezamandengan Malinowski dan Radcliffe Brown. Hocart tidak
pernah menempuh pendidikanformal di
bidangilmu
antropologi dan sosiologi, namun berhasilmenulis
beberapakarya antropologi yang
bemuansa fungsionalisme.Namun
konsep- konsep fungsional yang dikemukakanHocart
cukupunik,
berbeda denganMalinowski
dan Radcliffe Brown.Dalam tahun 1909 Hocart
ikut
dalam sebuah ekspedisi ke Kepulauan Solomon di Melanesia,di
bawahpimpinan
seorangantropolog
terkemuka,W.H.R.
Rivers. Setelahitu ia
mengabdi sebagai seorangguru di
sebuah sekolahdi Frji
padatahun
1912.Di
Kepulauan
itu
ia meneliti tentang kebudayaan orang-orangFlji,
kemudian melanjutkandi
Kepulauan Rotuna,walis,
Samoa dan Tonga, atas biaya universitasoxford.
Usai
PerangDunia I Hocart diangkat menjadi
pegawaiDinas Arkeologi
diSrilangka. la mulai bertugas di Colombo pada tahun 1921, tetapi
kemudian diberhentikan pada tahun 1929 karena menderita sakit.Pada
tahun
1930,Hocart berhasil menjadi Lektor dalam ilmu antropologi di
Universitas College, London. Kemudian padatahun
1934ia
dikukuhkan sebagai Guru Besarantropologi di
Universitasraja
Fuad,Kairo. Ketika itulah Hocart
menerbitkan berbagai karya dalam bidang antropologi,di
antaranya The Progress of lulan and Kingsand Cotmcellors.
Dengan menggunakan berbagai bahanetnografi yang
berasal dari empatpuluh
delapan suku bangsa dan peradaban, serta bahan sejarah dan arkeologi, ia2t
berhasil
mengembangkanhipotesis
mengenaiterjadinya
organisasi pemerintah, yang disebutlrya negara dalam masyarakat manusia, serta hipotesis tentang fungsi dari upacara serta tindakan-tindakan simbolikdi
dalamnya.Fungsiopalisme
Fortes
Fortes dianggap sebagai salah seorang antropolog yang be{asa
dalam menyempurnakanteori
fungsionalisme. Ia adalah seorang warganegara Inggris kelahiranAfrika Selatan. Awalnya ia lebih
menekuni bidangpsikologi, tetapi
kemudian mulaitertarik
denganantropologi
setelahmengikuti
serangkaiankuliah
denganRadcliffe Brown. Sekalipun ia adalah murid Radcliffe Brown, namun pemikiranya
banyakdipengaruhi oleh Malinowski. Ini terlihat da/r
karya-karyayang
dihasilkannya yang sebahagianbesar
menggunakanmetode kuslitstif intensif seperti yang
dilakukanMalinowski.
Karya
besar Fortes yang memberi sumbangan berarti terhadapilmu
antropologi adalah TheAnamic of
Clanship Amongthe Tallensi (|945), dan
The Webof Kinship
Among the Tallensi(1949).
Dalam kedua karyanyaitu
Fortes mencoba melihat jaringan hubunganantar klen dan
sub-subklen dalam suku
bangsaTallensi di bagian lltara
Ghana. Fokusnya adalah pada
dinamika
dan kontinuitas, serta proses sosialisasi dalamlingkungan keluarga inti (nuclear family), maupun keluarga
htas (extendedfamily)
terhadap eksistensikekerabatan. Dalam
hubunganitu ia
menemukan bahwa proses-proses sosialisasi individual dzlam lingkungan kekerabatan akan memberi
coraktersendiri pada kontinuitas struktur social,
sebagaimanayang terlihat dalam
etnis Tallensi.22
Lewat tulisannya
ifu
ia mengecam seluruh konsep struldur social dan pembedaan bentuk struktur social dari RadcliffeBrown.
Jika Radcliffe Brown melihat struktur social sebagaijaringan
hubungan antar person yang seakan-akan bersifat statis dalam konteksflulng
dan waktu, maka Fortes sebaliknya melihat struktur social sebagai jaringan bagran antara bagian-bagian dari suatu masyarakat yang memelihara azas-azastya untuk jangkawaktu yang
terbatas.Kemudian
pandanganRadcliffe Brown
tentangbentuk
struktursocial yang
statis dan yang berubah hanyalahrealitas wujud struktur social di
arfiara person-person yang berintegrasi, ditentangoleh
Fortes.Menurut
Fortesstruktur
social selalu berubah, baik dalam bentuk maupun wujudnya.Penelitian yang dilakukan Fortes untuk mengungkapkan dinamika
dandiskontinuitas dalam
proses pertumbuhanstruktur social juga
menggunakan metodekuantitatif
(pengukuranstatistik). Model pnelitian ini juga
diterapkan Fortes ketikameneliti
masyarakatAshanti di
bagian selatan Ghana.Dalam
studinyaitu ia
mencoba membandingkan dinamika perubahanrumah
tangga dan hubungannya denganklen
dan sub-subklen di dua kota di
Ghana, satu bercoraktradisional, dan
satulainnya
lagibercorak "modern" (progresif). Fortes berhasil
menemukantentang
kecenderungan perubahan masyarakatyang
berlangsungdalam dimensi waktu dari strukhr
social masyarakatbersangkutan.
Menurutnyastrulrhlr social itu bersifat dinamis dan
selalu berubah sesuai dengan proses-proses sosialisasi yang berlangsungdalam
kekerabatan.Perubahan
itu
ada yang berlangsung secara lambat tarryadisertaikonflik
yang berarti, dan ada pula yang berlangsung secara cepat dalam intensitaskonllik
yang tinggi.Sumbangan konseptual
yang diberikan Fortes dalam ilmu antropologi
dapat dirangkum sebagai berikut. Pertama, stnrktur social dan kebudayaan akan selalu berubah.23
Kedua, Perubahan
itu
dapatterjadi
dalam tiga bentuk, yakni: (1). Bergerak dalam ruang dan waktu, karena setiap pola hubunganitu
berlangsung dalam durationtime
tersendiri;(2). Bergerak dalam artian
terjadi
kontinuitas atau diskontinuitas struktur social tertentu,baik yang
berlangsung secaralambat maupun progresif; (3).Bergerak dalam
artian pertumbuhan(bukan kotinuitas), misalnya hadirnya
eksponenstruktur yang baru di dalam struktur keluarga.
Fortes menegaskan bahwadalam studi antropologi
dua tipe gerak terakhirinilah
yangamatpenting dalam menganalisis struktur social.D. Rangkuman
Teori
fungsionalimemulai
dibangun dalamilmu
antropologi pada awal abad ke-20. Radcliffe Brown
dianggap sebagai bapakdari aliran ini,
tetapi yang berjasa dalam mengembangkanfungsionalisme adalah Malinowski, seorang keturunan
Polandia.Fungsionalisme kadang
kala
dianggap sebagai sebuah pendekatan, dan seringkali pula dikatakan sebagai sebuah teori.Pikiran fungsionalisme Malinowski dapat dilihat dari karya
monumantalnyatentang
orang-orangTrobiand di
PapuaNiugini.
Sementara pandangan-pandangan fungsionalismeRadcliffe Brown
termuat dalam karyanya tentang penduduk Andaman.Kedua tokoh ini memberi
sumbangan konseptualterpenting tentang struktur
social, sekalipun merekamemiliki
sisi pikiran yang berbeda tentang konsep tersebut.Hocart dan Fortes adalah dua orang sarjana yang mencoba
mengikuti
pemikiranMalinowski
danRadcliffe Brown,
dan mencoba mengembangkan fungsionalisme secaralebih jauh. Namun pemikiran kedua tokoh tersebut tidaklah persis sama
dengan pendahulunyaitu,
bahkan dalam banyakhal
mereka berbeda.Hocart
mempergunakankonsepkonsep structural fungsional
secaraunik
lepasdari
pengaruhMalinowski
dan24
Radcliffe Brown. Bahkan pemikiran Fortes amat bertolak
belakang dengan gurunyaRadcliffe
Brown, terutama pandangannya tentang konsep struktur social.E.
Evaluasi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan benar:
1.
Kemukakan hakekat teori fungsionalisme!2.
Jelaskan apa sumbangan terpentingMalinowski
danRadcliffe Brown
dalamfungsionalisme!
3.
Kemukakaninti teori
fungsionalismeMalinowski!
4.
Kemukakaninti
teori fungsionalisme Radcliffe Brown!5.
Jelaskan bagaimana pemikiran fungsionalisme Hocart!6.
Kemukakanpokok pikiran
fungsionalisme Fortes, danjelaskan
bagaimana perbedaan pikirannya dengan Radcliffe Brown danMalinowski!
1 25
I
BAB
TVSTRI]KTURALISME
A. Tujuan
Umumperkuliahaan
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat teori strukturalisme2.
Mahsiswa dapat menjelaskan landasan berpikir teori strukturalisme3.
Mahasiswa dapat membedakan teori fungsionalisme dengan strukturalisme4.
Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah munculnya strukturalisme5.
Mahasiswa dapatmenjelaskaninti
teori strukturalismeLevi
Strauss6.
Mahasiswa dapat menjelaskan sumbanganLevi
Strauss bagiilmu
antropologiB.
PendahuluanDalam
banyakhal pikiran
strukturalismehampir mirip
dengan fungsionalisme, sehinggaseringkali teori ini
disatukan dengan fungsionalisme.Namun
adadi
antaraantropolog dan
sosiologyang
mencoba memisahkan keduateori ini
karena terdapat perebedaan yang cukup mendasar antarakedua teori atau pendekatan ini.Inti
strukturalismejuga
menyangkut tentang system, namunteori ini
cenderungmencari model-model
penentu (GoverningModels) dalam
kebudayaan,misalnya
ide, gagasan dan sebagainya. Tekananteori ini
adalah padamakna
atau pemahaman, atau mencari hubungan-hubungan yang bermakna dalam sebuah kebudayaan.Yang
dianggap sebagaibapak dari aliran strukturalisme
adalahlevi
Strauss, seorang keturunanYahudi
yanglahir di
Brussel,Belgia.
Semasa mudanyaia
banyak mendalamiilmu
hukum danfilsafat,
dan sangat senang membaca buku-buku psikologi dangeologi.
Namun setelah menyelesaikan gelar kesarjaannya ia lebih banyak menekturi26
bidang sosiologi dan antropologi,
sehinggapada akhirnya
mengantarkannya menjadi seorang antropolog terkemuka.C. Materi
Hakekat teori Strukturalisme
Sebagaimana
dijelaskan strukturalisme lebih
menekankankepada
Governing Models,yakni
model-model yang paling menentukan dalam suatu kebudayaan. Setelahitu dalam proses analisis lebih memfokuskan pada
pemah,naan(interpretasi),
atauberusaha menemukan koherensi (hubungan-hubungan) yang bermakna
dalam kebudayaan.Hal ini
disebabkan landasan pokok stnrkhralisme adalahlinguistik.
Dalam strukturalisme ada asumsibahwa struknr terdiri dari
bermacam-macam dikhotomi.Dikhotomi itu tidak
selalu bersifat pertentangan, namunjuga
berbentuk hubungan yanghirarkhi,
misalnya dalam abjad ada hurufa,b,
c, dan seterusnya. a tidaklah bertentangan denganb,
tetapi hubungan a dengan b lebih bersifathirarkhi.
Contohlain
adalah dalamnot balok: do, re, mi, dan
seterusny4yang lebih
menunjukkansifat
hubungan yang hirarkhi.Dari
berbagaibentuk
strukf,uryang dikhotomi itu,
seorangpeneliti
harus bisa menemukan koherensi atau hal-hal yang saling berhubungan yang bersifat konstektual, sehingga dapat ditemukan maknadi
dalam struktur tersebut. Misalnya dalam not balok,do-re-mi, dan
sterusnyabaru
punyamakna kalau dia
merupakan satu kesatuan yangkoherensi.
Kesatuan not balokitu
dapat membentuk sebuah lagu seperti Indonesia raya.Demikian juga struktur dalam
kebudayaanbaru punya arti kalau bisa
ditemukan hubungan-hubungan koherensinya.27
Analisis
strukturalisme biasanya menyangkuttiga hal pokok.
Pertama,Laws of
Relotion, yakni hukum-hukum yang berhubungan. I^ow of Relation terdiri dari
dua bentuk,yakni relational dan
oposisional.Relational
mencobamencari
makna-makna yang saling berhubungan yang bersifat konstektual danhirarkhial
(makna yang sejajar),misalnya dalam not balok.
Sementaraoposisional
berusahamencari makna
yang"berbeda
dari" (kontradiksi) dari
sesuatu, misalnyahitam
denganputih,
siang denganmalam, dan kurus
dengangemuk. Kedua, Low of Transformation, yakni
berusahamenemukan
perubahan-perubahandalam masyarakat dan
kebudayaan,baik
yang berbentukdialaonik
(iangka panjang), maupunsinkronik (seketika).
Ketiga, koherence,yakni
interpretasi terhadap suatuobyek Koheren
atautidaknya
suatustruktur
dapat diketahui dengan caraidentifikasi,
danklasifikasi
elemen-elemen dari suatu system, atau dengancara melakukan analisis
tentang hubungan-hubungan serta aturan-aturan dari sebuah struktur.Teori Struktural Levi
StaussLevi
Strauss adalah seorangantropolog
Prancis kelahiran Brussels,Beligia. Ia pada awalnya lebih menekuni bidang ilmu hukum dan filsafat,
sehingga berhasil mendapat gelarsarjana
hukumdari
universitas Prancis padatahun
1932. Setelahitu
ia bekerja sebagai seorang gurudi
sebuah sekolah menengah di kota Paris.Perjalanan hidupnya
jadi
berubahketika ia diminta
menjadi guru besar sosiologidi Universiatas Sao Polo, Brazil, pada tahun 1934.
Padamasa itulah ia
berhasil mengadakanpe{alanan ke
daerah-daerah pedalaman sepanjang sungai Amazone gunamengunjungi suku-suku Indian yang masih hidup bercocok tanam di ladang , di
antaranya adalah auku bangsa Bororo.
28
Kunjungan-kunjungan lapangan yang dilakukan nya terhadapa suku-suku Indian
Amazone,
ditambahlagi
dengan bacaan-bacaunnya yang cukup banyak tentang buku- buku antropologr, menyebabkan ia berhasil menulis karangan etnolgrafinyayangpertamapadatahun 1936, denganjudul Sociale des Indiens Bororo.
Selama Perang
Dunia II Levi
Strauss memutuskanuntuk tinggal di Amerika
Serikat.Di
negeri Paman Samitu ia
banyak bergaul dengan cendekiawan-cendekiawan Amerika dan Eropa, sepertiahli
antropologi R.H.Lowie
dan E.Metraux;
ahliLinguistik
R. Jakobson, dan ahli filsafat Prancis J.P. Sartre. R. Jakobson amat
banyakmempengaruhi
pemikirannya
sehinggaLevi
Straussberhasil
mengembangkan suatu model analisis antropologi menurutilmu Linguistik.
Gagasan-gagasan barukvi
Strausstentang analisis
kebudayaanitu termuat dalam
karyanyaA'Analyse Structurale
enLinguistique et en Antropologie (Analisa Struktural Dalam Linguistik dan
DalamAntropologi)
pada tahun 1945.Model analisis
kebudayaanbaru tersebut kemudian banyak digunakan Levi
Straussdalam
karya-karyaberikutnya. Ketika ia diangkat oleh
pemerintah Prancis sebagai atase kebudayaandi
Washington usai PerangDunia II, Levi
Strauss berhasilmenulis
sebuahbuku yang
membuatnyamenjadi amat populer, yakni Les
Structures Elementaires de la Parente (Struktur ElementerDari
kekerabatan). Demikian juga ketikaia ditunjuk
sebagai Sekretaris JenderalInternational Council of the
Sosial Science di UNESCO,Levi
Strauss berhasil menulis beberapa karanganpnting, di
antaranya Thestructural
study of nnyth (1955) dan Antropologie structurare (195s).'lrltlil(
29 UNIU. rPERPUSTI.KAAN NEOERI
PfiilANG
Karya Levi Strauss yang bequdul Antropologie Structurale (Antropologi Strukfural)
secara khususmemuat tentang "segitiga kuliner"
sebagaimodel
analisis kebudayaan.Model
segitiga kuliner tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:SINTESA
\ ,7o$
,'.tt i'$f
\ \
TESA
\ , ANTITESA
tv I
Sebagaimana
dijelaskan di bagian awal materi bahwa dalam
strukturalisme berangkatdari
asumsi bahwa bahwastruktur terdiri
dari bermacam-macam dikhotomi,baik
yang bersifat bertentangan, maupunhirarkhial. Inilah
yang dinamakan Tesa danAntitesa. Dari dikhotomi
stnrkturitu
seorangpeneliti
harus menemukan koherensinya, yang disebutSintesa.
Paradigmatik adalah yang menghubungkan Tesa denganAntitesa, sehinggamembentuk Sintesa.
SementaraSintagmatik
adalahkoherensi
(hubungan) semua struktur sehigga ia menjadi bermakna (rantai struklur).Dalam karyanya Le Cru et le Cuit (1964),yang berarti
"Hal-Hal
Yang mentah dan FIal-Hal Yang Masak",Levi
Strauss menjelaskan secara lebih jauh tentang model segitiga kulinernya. Menurutlevi
Strauss makanan manusiaterdiri
dari tiga jenis, yakni: makananmelalui
proses pemasakan, makananmelalui
proses fermentasi, danmakanan
mentah (bebas dari proses/non-elabore).Melalui
akalnya manusia Mpatmemilih di
antarajenis
amakanan yang ada.Di
antarajenis
makananitu
adayangbebas dari penggarapan tangan manusia (bebasdari
proses), dan sebagianlagi
ada yang kena proses(elabore).
Jenis30
\
makanan terakhir ada yang digolongkan ke dalam dua exffem (dikhotomi),
yaitu makanan yang dimasak dan makanan yang terkenan prosesfermentasi.
Golongan yangdisebutkan pertama adalah golongan kebudayaan, sedangkan yang kedua
adalahgolongan alam. Namun menurut Levi
Straussakal
manusiaselalu
mencoba unfukmencari
arfiaradua extrem dalam
suafukontinuum, yakni
suafu keadaan antaru yang dapat menghubungkan kedua extremtadi. Akhirnya
golongan makanan mentahitulah
yang menjadi keadaan antarayang ditemukan olehmanusia.
Sekalipun makanan mentahtermasuk golongan alam karena tidak kena campur tangan manusia, namun jenis
makananini juga
termasuk kebudayaan,sebab sumber makanan yang berupa tumbuh- tumbuhanyang ditanam
atau binatangyang dipellhara
ataudiburu juga
kena prosestangan manusia.
Konsepsi Levi
strausstentang kategori-kategori apa yang
secara elementer dipergunakan oleh akal manusia untuk mengklasifikasikan seluruh alam semesta beserta segalaisinya,
dapatdilihat dari
bukunyayang
memuat tentangtotemisme, yakti
Le TotemismeAulourd'hui
(1962), serta karya lanjutannya La Pensee Sawage.Pranata
totenisme labih satu abad
lamanyamenjadi bahan
pembicaraan dan perdebatan paraantropolog.
Gejalaitu
pertama-tama dilaporkan oleh seorang pedagangkeliling
bernamaJ. Long.
Sebagai pedagangkeliling J. Long
banyak berhubungan&ngan
suku-sukuIndian Algonguin
danChip pewai di
kawasan danau-danau basar di Kanada Selatan. Hasil laporan pedalanannyaitu
dimuat dalam karyaTrwels
of anIndian Interpreter and
Trader(1701). Untuk
pertamakalinya
J. Long mendreskripsikan suatukeyakitlan di
antara wargasuku
bangsaOjibwa tentang
adarrya suaturoh
pelindung3t
totem yang
bermukin di
dalamtubuh
sejenis binatang tertentu, karenaitu
binatangitu
dilarang memburu atau membunuhnya.
Lewat tulisan-tulisan antropologi terkemuka, seperti
Tylor
dan J. Frazer, konseptotem
danpranata
totemismemenjadi
konsep penting yang banyakdiprgunakan
oleh berbagai pengumpul data etnologi, maupunahli-ahli
etnologi, sehinggaA.
van Gennep mencatattidak
kurang 41 hipotesa danteori
yanglahir
tentangtotemisme. Akan
tetapiteori Levi
Strausstidak dapat menyetujui
satupundari
hipotesadan teori
tersebut.Kesalahan mendasar mereka
menurut
Strauss adalah menganggap gejala-gejala social,politik, dan
keagamaansebagai satu pranata saja, padahal
gejala-gejalaitu
amat kompleks.Menurut Levi
Straussarti kata totem yang
sebenarnya adalah oteteman, yang dalam bahasaOjibwa
berrarti:"dia
adalah kerabatpria saya".
Secara unversal manusia cenderunguntuk berpikir
dan merasa bahwadirinya
kerabat atau berhubungan denganhal-hal tertentu dalam alam
semestadi sekelilingnya,
atau dengan manusia-manusiatertentu dalam lingkungan social
budayanya, ata,umenurut
bahasaLevi
Strauss:"ia
merasakandirinya
ber-oteteman denganhal-hal itu". Dalam
hubunganseperti itu
manusia mengklasifikasikan lingkungan alam semesta serta social budayanyake
dalam kej adian-kej adian yang elementer.Pada tahap
awal
manusia membagi lingkungannyake
dalam: lingkungan alam dan lingkungan kebudayaan (social budaya). Secara khusus alam semestaterdiri
dari hal-hal
yangkolektif dan khas. Demikian juga
kebudayaan yangterdiri dari
kelompok-kelompok
dan person-person.Oleh
sebabitu
ada caralogika
elementerakal
manusia32