STRI]KTURALISME
C. Materi
Hakekat teori Strukturalisme
Sebagaimana
dijelaskan strukturalisme lebih
menekankankepada
Governing Models,yakni
model-model yang paling menentukan dalam suatu kebudayaan. Setelahitu dalam proses analisis lebih memfokuskan pada
pemah,naan(interpretasi),
atauberusaha menemukan koherensi (hubungan-hubungan) yang bermakna
dalam kebudayaan.Hal ini
disebabkan landasan pokok stnrkhralisme adalahlinguistik.
Dalam strukturalisme ada asumsibahwa struknr terdiri dari
bermacam-macam dikhotomi.Dikhotomi itu tidak
selalu bersifat pertentangan, namunjuga
berbentuk hubungan yanghirarkhi,
misalnya dalam abjad ada hurufa,b,
c, dan seterusnya. a tidaklah bertentangan denganb,
tetapi hubungan a dengan b lebih bersifathirarkhi.
Contohlain
adalah dalamnot balok: do, re, mi, dan
seterusny4yang lebih
menunjukkansifat
hubungan yang hirarkhi.Dari
berbagaibentuk
strukf,uryang dikhotomi itu,
seorangpeneliti
harus bisa menemukan koherensi atau hal-hal yang saling berhubungan yang bersifat konstektual, sehingga dapat ditemukan maknadi
dalam struktur tersebut. Misalnya dalam not balok,do-re-mi, dan
sterusnyabaru
punyamakna kalau dia
merupakan satu kesatuan yangkoherensi.
Kesatuan not balokitu
dapat membentuk sebuah lagu seperti Indonesia raya.Demikian juga struktur dalam
kebudayaanbaru punya arti kalau bisa
ditemukan hubungan-hubungan koherensinya.27
Analisis
strukturalisme biasanya menyangkuttiga hal pokok.
Pertama,Laws of
Relotion, yakni hukum-hukum yang berhubungan. I^ow of Relation terdiri dari
dua bentuk,yakni relational dan
oposisional.Relational
mencobamencari
makna-makna yang saling berhubungan yang bersifat konstektual danhirarkhial
(makna yang sejajar),misalnya dalam not balok.
Sementaraoposisional
berusahamencari makna
yang"berbeda
dari" (kontradiksi) dari
sesuatu, misalnyahitam
denganputih,
siang denganmalam, dan kurus
dengangemuk. Kedua, Low of Transformation, yakni
berusahamenemukan
perubahan-perubahandalam masyarakat dan
kebudayaan,baik
yang berbentukdialaonik
(iangka panjang), maupunsinkronik (seketika).
Ketiga, koherence,yakni
interpretasi terhadap suatuobyek Koheren
atautidaknya
suatustruktur
dapat diketahui dengan caraidentifikasi,
danklasifikasi
elemen-elemen dari suatu system, atau dengancara melakukan analisis
tentang hubungan-hubungan serta aturan-aturan dari sebuah struktur.Teori Struktural Levi
StaussLevi
Strauss adalah seorangantropolog
Prancis kelahiran Brussels,Beligia. Ia pada awalnya lebih menekuni bidang ilmu hukum dan filsafat,
sehingga berhasil mendapat gelarsarjana
hukumdari
universitas Prancis padatahun
1932. Setelahitu
ia bekerja sebagai seorang gurudi
sebuah sekolah menengah di kota Paris.Perjalanan hidupnya
jadi
berubahketika ia diminta
menjadi guru besar sosiologidi Universiatas Sao Polo, Brazil, pada tahun 1934.
Padamasa itulah ia
berhasil mengadakanpe{alanan ke
daerah-daerah pedalaman sepanjang sungai Amazone gunamengunjungi suku-suku Indian yang masih hidup bercocok tanam di ladang , di
antaranya adalah auku bangsa Bororo.
28
Kunjungan-kunjungan lapangan yang dilakukan nya terhadapa suku-suku Indian
Amazone,
ditambahlagi
dengan bacaan-bacaunnya yang cukup banyak tentang buku-buku antropologr, menyebabkan ia berhasil menulis karangan etnolgrafinyayangpertamapadatahun 1936, denganjudul Sociale des Indiens Bororo.
Selama Perang
Dunia II Levi
Strauss memutuskanuntuk tinggal di Amerika
Serikat.Di
negeri Paman Samitu ia
banyak bergaul dengan cendekiawan-cendekiawan Amerika dan Eropa, sepertiahli
antropologi R.H.Lowie
dan E.Metraux;
ahliLinguistik
R. Jakobson, dan ahli filsafat Prancis J.P. Sartre. R. Jakobson amat
banyakmempengaruhi
pemikirannya
sehinggaLevi
Straussberhasil
mengembangkan suatu model analisis antropologi menurutilmu Linguistik.
Gagasan-gagasan barukvi
Strausstentang analisis
kebudayaanitu termuat dalam
karyanyaA'Analyse Structurale
enLinguistique et en Antropologie (Analisa Struktural Dalam Linguistik dan
DalamAntropologi)
pada tahun 1945.Model analisis
kebudayaanbaru tersebut kemudian banyak digunakan Levi
Straussdalam
karya-karyaberikutnya. Ketika ia diangkat oleh
pemerintah Prancis sebagai atase kebudayaandi
Washington usai PerangDunia II, Levi
Strauss berhasilmenulis
sebuahbuku yang
membuatnyamenjadi amat populer, yakni Les
Structures Elementaires de la Parente (Struktur ElementerDari
kekerabatan). Demikian juga ketikaia ditunjuk
sebagai Sekretaris JenderalInternational Council of the
Sosial Science di UNESCO,Levi
Strauss berhasil menulis beberapa karanganpnting, di
antaranya Thestructural
study of nnyth (1955) dan Antropologie structurare (195s).'lrltlil(
29 UNIU. rPERPUSTI.KAAN NEOERI
PfiilANG
Karya Levi Strauss yang bequdul Antropologie Structurale (Antropologi Strukfural)
secara khususmemuat tentang "segitiga kuliner"
sebagaimodel
analisis kebudayaan.Model
segitiga kuliner tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:SINTESA
\ ,7o$
,'.tt i'$f
\ \
TESA
\ , ANTITESA
tv I
Sebagaimana
dijelaskan di bagian awal materi bahwa dalam
strukturalisme berangkatdari
asumsi bahwa bahwastruktur terdiri
dari bermacam-macam dikhotomi,baik
yang bersifat bertentangan, maupunhirarkhial. Inilah
yang dinamakan Tesa danAntitesa. Dari dikhotomi
stnrkturitu
seorangpeneliti
harus menemukan koherensinya, yang disebutSintesa.
Paradigmatik adalah yang menghubungkan Tesa denganAntitesa, sehinggamembentuk Sintesa.
SementaraSintagmatik
adalahkoherensi
(hubungan) semua struktur sehigga ia menjadi bermakna (rantai struklur).Dalam karyanya Le Cru et le Cuit (1964),yang berarti
"Hal-Hal
Yang mentah dan FIal-Hal Yang Masak",Levi
Strauss menjelaskan secara lebih jauh tentang model segitiga kulinernya. Menurutlevi
Strauss makanan manusiaterdiri
dari tiga jenis, yakni: makananmelalui
proses pemasakan, makananmelalui
proses fermentasi, danmakanan
mentah (bebas dari proses/non-elabore).Melalui
akalnya manusia Mpatmemilih di
antarajenis
amakanan yang ada.Di
antarajenis
makananitu
adayangbebas dari penggarapan tangan manusia (bebasdari
proses), dan sebagianlagi
ada yang kena proses(elabore).
Jenis30
\
makanan terakhir ada yang digolongkan ke dalam dua exffem (dikhotomi),
yaitu makanan yang dimasak dan makanan yang terkenan prosesfermentasi.
Golongan yangdisebutkan pertama adalah golongan kebudayaan, sedangkan yang kedua
adalahgolongan alam. Namun menurut Levi
Straussakal
manusiaselalu
mencoba unfukmencari
arfiaradua extrem dalam
suafukontinuum, yakni
suafu keadaan antaru yang dapat menghubungkan kedua extremtadi. Akhirnya
golongan makanan mentahitulah
yang menjadi keadaan antarayang ditemukan olehmanusia.
Sekalipun makanan mentahtermasuk golongan alam karena tidak kena campur tangan manusia, namun jenis
makananini juga
termasuk kebudayaan,sebab sumber makanan yang berupa tumbuh-tumbuhanyang ditanam
atau binatangyang dipellhara
ataudiburu juga
kena prosestangan manusia.
Konsepsi Levi
strausstentang kategori-kategori apa yang
secara elementer dipergunakan oleh akal manusia untuk mengklasifikasikan seluruh alam semesta beserta segalaisinya,
dapatdilihat dari
bukunyayang
memuat tentangtotemisme, yakti
Le TotemismeAulourd'hui
(1962), serta karya lanjutannya La Pensee Sawage.Pranata
totenisme labih satu abad
lamanyamenjadi bahan
pembicaraan dan perdebatan paraantropolog.
Gejalaitu
pertama-tama dilaporkan oleh seorang pedagangkeliling
bernamaJ. Long.
Sebagai pedagangkeliling J. Long
banyak berhubungan&ngan
suku-sukuIndian Algonguin
danChip pewai di
kawasan danau-danau basar di Kanada Selatan. Hasil laporan pedalanannyaitu
dimuat dalam karyaTrwels
of anIndian Interpreter and
Trader(1701). Untuk
pertamakalinya
J. Long mendreskripsikan suatukeyakitlan di
antara wargasuku
bangsaOjibwa tentang
adarrya suaturoh
pelindung3t
totem yang
bermukin di
dalamtubuh
sejenis binatang tertentu, karenaitu
binatangitu
dilarang memburu atau membunuhnya.
Lewat tulisan-tulisan antropologi terkemuka, seperti
Tylor
dan J. Frazer, konseptotem
danpranata
totemismemenjadi
konsep penting yang banyakdiprgunakan
oleh berbagai pengumpul data etnologi, maupunahli-ahli
etnologi, sehinggaA.
van Gennep mencatattidak
kurang 41 hipotesa danteori
yanglahir
tentangtotemisme. Akan
tetapiteori Levi
Strausstidak dapat menyetujui
satupundari
hipotesadan teori
tersebut.Kesalahan mendasar mereka
menurut
Strauss adalah menganggap gejala-gejala social,politik, dan
keagamaansebagai satu pranata saja, padahal
gejala-gejalaitu
amat kompleks.Menurut Levi
Straussarti kata totem yang
sebenarnya adalah oteteman, yang dalam bahasaOjibwa
berrarti:"dia
adalah kerabatpria saya".
Secara unversal manusia cenderunguntuk berpikir
dan merasa bahwadirinya
kerabat atau berhubungan denganhal-hal tertentu dalam alam
semestadi sekelilingnya,
atau dengan manusia-manusiatertentu dalam lingkungan social
budayanya, ata,umenurut
bahasaLevi
Strauss:"ia
merasakandirinya
ber-oteteman denganhal-hal itu". Dalam
hubunganseperti itu
manusia mengklasifikasikan lingkungan alam semesta serta social budayanyake
dalam kej adian-kej adian yang elementer.Pada tahap
awal
manusia membagi lingkungannyake
dalam: lingkungan alam dan lingkungan kebudayaan (social budaya). Secara khusus alam semestaterdiri
darihal-hal
yangkolektif dan khas. Demikian juga
kebudayaan yangterdiri dari kelompok-kelompok
dan person-person.Oleh
sebabitu
ada caralogika
elementerakal
manusia32
untuk
mengklasifikasikanalam
semestadan
masyarakatke dalam
beberapa kategori dasar.Salah satu cara yang paling
elementer adalahmembagi alam ke dalam
dua golongan berdasarkancirri-ciri
yang saling bertentangan, atalukebalikannya.
Caraini disebut binary opposition atau oposisi
berpasangan.Dua
golonganitu
dapat bersifatmutlak, contohnya bumillangit, hidup/mati,
manusia./binatang,pria/wanita,
danmanusia/dewa. Akan tetapi dapat juga bersifat relatrif, sepereti
kiri/kanan, depan/belakang, kerabatlorangluar,
dan kerabat pemberi gadis/kerabat penerima gadis.Oposisi
tipe
pertamatidak
sukaruntuk
dipahami,tetapi
pada oposisitipe
kedua satupihak
menempati kedudukan tertentu terhadappihak
lainnya.Misalnya kiri
menempatikiri
terhadap kanan, namunkiri
menempati kedudukan kanan terhadap hal-hallain
yang adadi
sebelahkirinya. Dalam
kebudayaan orang-orangBatak,
marga yang memberi gadis menempati kedudukan hula-hulayang lebih tinggi dari pihak
margaboru
yang menerimagadis.
Namun sebaliknya, marga penerima gadisitu
menempati kedudukan hula-hula yang lebihtinggr dai.
marga ketiga kepada siapa mereka memberi gadis-gadis mereka.Konsep elementer pembagian ke dalam dua golongan yang relatif
telahmenimbulkan konsep akan adanya golongan ketiga yang bisa menempati
kedua kedudukandalam
keduapihak dari
suatu pasanganbinary. Pihak ketiga dalam
caraberpikir
bersahaja dianggap merupakan suatu golongan antara yangmemiliki cirri-ciri
dari kedua belah pihak, namun tidak tercampur, melainkan saling terpisah dalam keadaan saling berlainan.firf$L
tK
pEuNtv" tji!s
iiPi.tsi6.fiAAN
iiiti
piiill.4 HGJJ
D. Rangkuman
Teori
strukturalisme berasaldari ilmu linguistik, dan
dikembangkan sebagai analisis kebudayaan dalamantropologi oleh Levi
Strauss, seorang antropolog Prancis terkemuka. Tekanan utama strukturalisme adalah pada makna atau interpretasi,karenaitu
yang dicari adalah hubungan-hubungan (koherensi) struktur dalam kebudayaan.
Seorang penganut skukturalisme biasanya berusaha unfuk menemukan governing models atau model-model yang menentukan dalam suatu kebudayaan. Dengan demikian stnrktur sudah dibentuk dalam