• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. mendeskripsikan kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. mendeskripsikan kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini,"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN

A. Model Penelitian & Pengembangan

Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode guna mendeskripsikan kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development), karena penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah

produk serta menguji bagaimana produk yang telah dikembangkan oleh peneliti. Menurut (Purnama, 2016 : 20) penelitian dan pengembangan atau R&D (Research and Development) merupakan sebuah metode penelitian yang menghasilkan suatu produk serta menguji keefektifannya.

Penelitian ini dilakukan di SDN Junrejo 02 Kota Batu khususnya pada kelas IV, penelitian ini merupakan penelitian pengembangan serta menghasilkan produk bahan ajar berupa buku ajar berbasis kearifan lokal

“BUKALOK”, guna meningkatkan pemahaman siswa pada proses kegiatan pembelajaran serta menggali potensi melalui pengenalan kearifan lokal yang ada di Kota Batu. Pengembangan bahan ajar berupa buku ajar ini menggunakan penelitian model Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation atau sering disebut model penelitian ADDIE.

Alasan peneliti menggunakan model penelitian Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE) karena model tersebut

mempunyai ketentuan serta aspek yang relevan atau cocok dengan bahan ajar berupa buku ajar yang dikembangkan, hal tersebut didukung oleh pendapat (Premana, Suharsono, and Tegeh, 2013) yakni model ADDIE sangat mudah

(2)

35

untuk dijadikan sebagai sebuah landasan dan pedoman dalam mengembangkan sebuah produk, karena model ADDIE menggunakan langkah langkah secara sistematis serta tedapat evaluasi dalam setiap tahapannya sehingga dalam mengembangkan sebuah media dapat berlangsung dengan maksimal. Menurut (Noviyanti and Gamaputra, 2020 : 109) model ADDIE memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan atau revisi serta evaluasi didalam setiap tahapan, sehingga buku ajar yang dikembangkan menghasilkan buku ajar yang valid dan reliable. Berikut ini merupakan lima tahapan dalam pengembangan dengan menggunakan model ADDIE :

Gambar 3.1 Diagram Tahapan Model Pengembangan ADDIE (Tegeh, 2014 : 42)

EVALUATION ANALIZED

DEVELOPMENT

DESIGN IMPLEMENTA

TION

(3)

36

B. Prosedur Penelitian & Pengembangan

Terdapat 5 tahapan dalam penelitian pengembangan model ADDIE menurut (Tegeh, Jampel, and Pudjawan, 2015 : 210) yakni analysis, design, development, implementation, evaluation. Adapun uraiannya adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Analisis (Analyze)

Pada tahap analisis ini diawali dengan survey peserta didik dan lingkungan guna menentukan masalah pembelajaran yang akan menjadi prioritas dalam mengembangkan bahan ajar. Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan yakni (1) menelaah pengetahuan atau kompetensi yang dicapai oleh siswa (2)memahami karakteristik siswa meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. (3) menelaah materi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

2. Tahap Perencanaan (Design)

Pada tahap perencanaan (design) ini mengacu pada siswa sebagai subjek pembelajaran, tujuan pembelajaran sebagai batasan capaian, metode sebagai suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran, dan evaluasi guna mengetahui tingkat pemahaman siswa. Maka dari itu, perancangan di utamakan pada 3 kegiatan, yakni (1) menelaah materi yang sesuai dengan karakteristik siswa dan ketentuan kompetensi yang diharapkan. (2) strategi pembelajaran yang digunakan. (3) metode dan evaluasi assessment.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Didalam tahap yang ketiga ini yaitu tahap development, mencakup beberapa kegiatan didalamnya yakni analisis berbagai sumber yang sesuai

(4)

37

serta mengkongkritkan design sehingga menghasilkan prototype produk yang dijadikan sebagai produk pengembangan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yakni pengembangan materi, penyusunan layout, pembuatan instrument validasi yang nantinya produk pengembangan akan diuji kevalidannya oleh validator.

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Pada tahap implementasi (Implementation) ini hasil dari pengembangan di terapkan pada proses kegiatan pembelajaran guna mengetahui bagaimana efesiensi dan kualitas serta kemenarikan produk yang telah dikembangkan, yakni dilihat dari tingkat kesenangan dan motivasi siswa serta tingkat pencapaian tujuan/kompetensi dari produk yang telah dikembangkan.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi (Evaluation) merupakan tahap yang terakhir pada model ADDIE, pada tahap ini dilakukannya proses evaluasi yang meliputi (1) evaluasi formatif yakni evaluasi pengumpulan data pada setiap tahapan guna penyempurnaan. (2) evaluasi sumatif yakni evaluasi guna mengetahui pengaruh hasil pengembangan terhadap proses kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa.

Berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan menggunakan model ADDIE yakni Pengembangan “BUKALOK” (Buku Ajar Kearifan Lokal) Kota Batu Pada Pembelajaran Tematik Tema Berbagai Pekerjaan Untuk Kelas IV Sekolah Dasar, diuraikan sebagai berikut:

(5)

38

1. Tahap Analisis (Analyze)

Tahap ini merupakan tahap dasar yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan menganalisis serta mencari informasi melalui observasi dan wawancara kepada Ibu Dwi Kurniasih, S.Pd selaku wali kelas IV di SDN Junrejo 02 pada tanggal 8 Oktober 2021. Pada tahap pertama peneliti melakukan analisis kebutuhan, sehingga ditemukan beberapa informasi terkait proses pembelajaran serta sarana dan prasarana. Siswa kelas IV mengalami beberapa kendala dalam prosesnya, yakni (1) siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pada saat proses pembelajaran (2) budaya membaca dan meneliti siswa rendah, ditunjukkan dengan kebiasaan siswa dalam mencari pengetahuan masih mengandalkan guru (3) rendahnya semangat belajar siswa, ditunjukkan pada saat proses pembelajaran seringkali siswa tidak konsentrasi dan minimnya rasa ingin tahu siswa, sehingga pada saat proses pembelajaran siswa seringkali mudah bosan. (4) kurangnya bahan ajar seperti buku ajar yang digunakan menyebabkan pembelajaran menjadi monoton.

2. Tahap Perencanaan (Design)

Pada tahap perencanaan (Design) peneliti mulai mendapatkan ide berdasarkan analisis pada tahap yang pertama, yakni mengembangkan buku ajar berbasis kearifan lokal yang diberi nama “BUKALOK” (Buku Ajar Kearifan Lokal) untuk kelas IV pada tema Berbagai pekerjaan.

“BUKALOK” memuat 3 pembelajaran yang didalamnya terdapat materi, LKPD, dan soal evaluasi yang didesign semenarik mungkin. Peneliti merancang buku ajar berlandaskan pada Rencana Pelaksanaan

(6)

39

Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya. Design awal pengembangan ini meliputi menetapkan KD dan indikator, merancang materi berdasarkan indikator, menetapkan urutan isi buku, memberi bahan pendukung seperti gambar.

3. Tahap Pengembangan (Development)

Pada tahap ini peneliti memanifestasikan hasil dari tahap perencanaan (design), peneliti melakukan pengembangan produk yang telah dirancang meliputi penyempurnaan produk dan penyempurnaan isi produk, yakni :

a. Buku ajar memuat kearifan lokal Kota Batu, meliputi kesenian, kerajinan tangan dan potensi alam yang ada di Kota Batu

b. Buku ajar dilengkapi dengan gambar gambar secara nyata (real)

Produk yang telah dikembangkan akan di validasi. Tahap validasi yang dilakukan melalui dua tahapan, yakni validasi ahli bahan ajar dan ahli materi, sehingga dari validasi yang telah dilakukan akan mendapatkan kritik dan saran dari validator untuk memperbaiki bahan ajar yang dikembangkan sebelum di implementasikan ke sekolah.

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Pada tahap implentasi (Implementation), peneliti mengimplementasikan atau menguji cobakan bahan ajar yang telah dikembangkan yaitu “BUKALOK” (Buku Ajar Kearifan Lokal) di SDN Junrejo 02 Kota Batu khusunya kelas IV pada saat proses kegiatan pembelajaran yakni pada pembelajaran tema 4 “Berbagai Pekerjaan”

Subtema 1 “Jenis Jenis Pekerjaan”. Buku ajar yang dikembangkan di uji

(7)

40

cobakan supaya mengetahui bagaimana efisiensi, kualitas dan kemenarikan buku ajar yang dikembangkan.

Pada pelaksanaannya peneliti mengambil data dari kelompok kecil berjumlah kurang lebih 18 siswa, dikarenakan saat ini masih berada pada masa pandemi dan sekolah tidak memperbolehkan melaksanakan proses pembelajaran dengan jumlah siswa secara menyeluruh, sehingga uji coba yang dilakukan peneliti dengan cara pengambilan sampel.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi (Evaluation) merupakan tahap yang terakhir dimana tahap ini menggunakan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif merupakan evaluasi pengumpulan data disetiap tahapannya guna penyempurnaan. Evaluasi sumatif merupakan evaluasi guna mengetahui pengaruh hasil pengembangan terhadap proses kegiatan pembelajaran serta hasil belajar siswa, guna menyempurnakan buku ajar yang telah dikembangkan sehingga buku ajar menjadi lebih baik, efisien dan menarik.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di SDN Junrejo 02 yang beralamatkan di Jalan Dewi Sartika, Dusun Junwatu, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil/genap tahun ajaran 2021/2022.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian pengembangan, diperlukan teknik pengumpulan data karena teknik pengumpulan data merupakan suatu proses yang utama dalam mendapatkan sebuah informasi. Pada penelitian pengembangan “BUKALOK”

(8)

41

(Buku Ajar Kearifan Lokal) ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, dokumentasi, angket atau kuesioner, uraiannya adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Menurut (Yuhana and Aminy, 2019 : 91) observasi merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan secara terstruktur dan terencana dengan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung dengan menggunakan indera terutama mata. Peneliti pengembangan melakukan observasi pada hari Jumat, 8 Oktober 2021 di SDN Junrejo 02 Kota Batu khususnya kelas IV SD. Pada kegiatan ini peneliti menggunakan penelitian nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat secara langsung dalam prosesnya, peneliti hanya mengamati karakteristik siswa, proses kegiatan pembelajaran serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran.

2. Wawancara

Menurut (Yuhana and Aminy, 2019 : 92) wawancara atau yang disebut interview adalah suatu kegiatan interaksi tanya jawab atau percakapan yang dilakukan oleh dua orang yakni pewawancara sebagai pencari informasi dan narasumber sebagai pemberi informasi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada ibu Dwi Kurniasih, S.Pd selaku guru wali kelas IV di SDN Junrejo 02 Batu pada hari Jumat, 8 Oktober 2021. Wawancara dilakukan untuk mencari informasi terkait siswa, proses pembelajaran, serta kendala atau permasalahan yang dialami pada saat proses kegiatan pembelajaran.

(9)

42

3. Dokumentasi

Menurut (Sani, 2013) dokumentasi merupakan peristiwa yang telah berlalu, dokumentasi tersebut dapat berupa gambar, rekaman, tulisan.

Dokumentasi merupakan suatu teknik pegumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian, dokumentasi merupakan salah satu komponen yang penting karena dapat digunakan sebagai bukti dan penjelasan bahwa kegiatan dilakukan secara nyata. Pada penelitian pengembangan ini, peneliti mengambil dokumentasi pada saat pengimplementasian pengembangan

“BUKALOK” pada kelas IV SDN Junrejo 2 Batu.

4. Angket atau Kuisioner

Menurut (Zulfiah and Sulistyarto, 2016 : 52) angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pemberian seperangkat susunan pertanyaan atau pertanyaan secara tertulis guna di isi dan dijawab oleh siswa atau responden. Angket atau kuisioner yang diberikan digunakan untuk mengetahui serta mengumpulkan informasi terkait kevalidan buku ajar yang dikembangkan yaitu

“BUKALOK” dari tim ahli guna menghasilkan bahan ajar yang lebih baik lagi serta angket atau kuisioner responden untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap buku ajar yang dikembangkan yakni “BUKALOK”.

E. Instrumen Penelitian

Instrument Penelitian merupakan suatu alat yang digunakan saat penelitian guna mengukur suatu objek dan mengumpulkan informasi dari suatu variabel (Matondang, 2009 : 96). Adapun kisi kisi instrument penelitian diuraikan sebagai berikut :

(10)

43

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

No Aspek Indikator Teknik Instrument Subjek

1. Analisis (Analyze)

- Membuat lembar observasi

- Membuat pedoman wawancara

- Melakukan observasi - Menyusun analisis

kebutuhan

- Observasi - Wawancara

- Lembar Observasi - Lembar

Wawancara

- Siswa Kelas IV - Guru

Kelas IV

2. Perencanaan (Design)

- Membuat rancangan bahan ajar

- Menentukan materi dan merancang materi sesuai dengan KI dan KD

- Wawancara/

Interviw

- Lembar Wawancara

- Guru Kelas IV

3. Pengembangan (Development)

- Membuat prototype - Pengembangan materi

ajar

- Menyusun lembar angket validasi

- Angket/

Quisioner

- Lembar angket validasi ahli bahan ajar - Lembar

angket validasi ahli materi

- Validator ahli bahan ajar - Validator

ahli materi 4. Implementasi

(Implementation)

- Mengimplementasika n bahan ajar yang telah dikembangkan

- Dokumentasi - Alat

Dokumentasi

- Siswa Kelas IV 5. Evaluasi

(Evaluation)

- Melakukan evaluasi formatif

- Melakukan evaluasi sumatif

- Angket/

Quisioner

- Lembar angket respon siswa dan validator

- Siswa Kelas IV - Ahli

Validator

1. Instrumen Observasi

Observasi dilaksanakan secara langsung untuk memperoleh informasi terkait pembelajaran kelas IV di SDN Junrejo 02 Kota Batu.

Adapun kisi kisi pedoman atau lembar observasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi Kisi Instrumen Observasi

No Aspek Indikator

1. Kondisi Sekolah

- Gedung Sekolah Dasar SDN Junrejo 2 Batu - Lingkungan Sekolah SDN Junrejo 2 Batu - Kelas (Khususnya Kelas IV)

2. Peserta didik - Karakteristik siswa kelas IV SDN Junrejo 02 Batu - Keaktifan dan partisipan siswa kelas IV SDN Junrejo 02

Batu pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung

(11)

44

3. Proses Pembelajaran

- Proses kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Junrejo 02 Batu

- Keselarasan materi pembelajaran yang dilaksanakan dengan Kompetensi Inti(KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

- Pengimplementasian metode pembelajaran di kelas IV SDN Junrejo 02 Batu pada saat proses pembelajaran - Fasilitas yang digunakan dikelas IV SDN Junrejo 02

Batu pada saat proses pembelajaran.

4. Bahan Ajar - Penggunaan bahan ajar di kelas IV SDN Junrejo 02 pada saat proses kegiatan pembelajaran

- Kelengkapan Sumber Belajar

2. Instrument Wawancara

Peneliti melakukan wawancara secara langsung terhadap ibu Dwi Kurniasih, S.Pd selaku wali kelas IV di SDN Junrejo 02, wawancara dilaksanakan guna memperoleh informasi secara langsung dari ibu Dwi Kurniasih, S.Pd selaku wali kelas IV dan narasumber.

Adapun kisi kisi lembar instrument wawancara sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Wawancara

No Aspek Indikator No

Butir 1. Pembelajaran - Kurikulum yang digunakan disekolah SDN

Junrejo 02 Batu

- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka - Metode dan model pembelajaran yang

digunakan

1

2 3

2. Bahan Ajar - Penggunaan bahan ajar

- Kelemahan bahan ajar yang digunakan - Bahan ajar penunjang yang pernah dibuat guru - Rekomendasi penyusunan bahan ajar

4 5 6 7 3. Peserta Didik - Jumlah siswa kelas IV SDN Junrejo 02 Batu

- Kondisi siswa kelas IV SDN Junrejo 02 Batu saat proses kegiatan pembelajaran

8 9

(12)

45

- Kesulitan atau kendala yang dihadapi siswa kelas IV SDN Junrejo 02 Batu saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung

10

4. Pendidik - Kesulitan atau kendala yang dihadapi pendidik atau guru saat proses kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Junrejo 02 Batu

- Solusi menghadapi hambatan

11

12

3. Instrumen Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pegumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian, dokumentasi merupakan salah satu komponen yang penting karena dapat digunakan sebagai bukti dan penjelasan bahwa kegiatan dilakukan secara nyata. Pada penelitian pengembangan ini, peneliti mengambil dokumentasi pada saat pengimplementasian pengembangan “BUKALOK” pada kelas IV SDN Junrejo 2 Batu, adapun kisi kisi instrument dokumentasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrumen Dokumentasi

No Aspek Indikator

1. Proses Pembelajaran

- Proses kegiatan pembelajaran

- Proses kegiatan implementasi BUKALOK

- Proses pengerjaan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan soal evaluasi

Hasil Kerja Peserta Didik

- Hasil pengerjaan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) dan soal evaluasi

4. Instrumen Angket atau Kuisioner

Angket atau kuisioner merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui serta mengumpulkan informasi terkait kevalidan buku ajar yang dikembangkan yakni “BUKALOK” (Buku Ajar Kearifan Lokal) dari tim ahli guna menghasilkan bahan ajar yang lebih baik lagi dan

(13)

46

kuisioner responden untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap “BUKALOK” di kelas IV SDN Junrejo 02. Angket yang digunakan dalam penelitian pengembangan (R & D) ada 2 macam yaitu angket untuk validasi dan angket untuk respon siswa.

a. Angket Validasi

Menurut (Sugiyono, 2014 : 267) validitas merupakan tingkat kesesuaian antara data yang terjadi pada objek penelitian, untuk mendapatkan hasil yang valid. Jenis angket validasi yang digunakan yaitu angket penelitian untuk ahli materi dan ahli bahan ajar, didalam angket ini memuat tentang penelitian, komentar, dan saran validator terkait bahan ajar yang dikembangkan. Adapun kriteria validator diuraikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Validator No Validator Kriteria

1. Ahli Materi - Dosen jurusan PGSD

- Menguasai tentang materi tematik

- Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S2

2. Ahli Bahan Ajar - Dosen jurusan PGSD

- Menguasai tentang bahan ajar tematik

- Telah menempuh jenjang pendidikan minimal S2

Validasi produk oleh validator mempunyai tujuan yakni sebagai acuan guna melakukan perbaikan supaya menghasilkan bahan ajar yang lebih baik lagi. Adapun kisi kisi instrument validasi adalah sebagai berikut :

(14)

47

1) Validasi Ahli Materi

Tabel 3.6 Kisi Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi

No Aspek Indikator No

Butir 1. Kurikulum - Kerespondensasian materi dengan

kurikulum

1 2. Indikator dan

tujuan pembelajaran

- Indikator sesuai dengan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia, SBDP, IPA dan IPS - Tujuan pembelajaran sesuai dengan ABCD

(Audience, Behavior, Condition, Degree)

2 3 3. Kesesuaian

Materi

- Kelengkapan konsep materi pembelajaran - Kerespondensasian konsep materi

- Kerespondensasian materi dengan Kompetensi Inti (KI)

- Kerespondensasian materi dengan Kompetensi Dasar (KD)

- Kerespondensasian materi dengan subtema - Mampu mencapai indikator pembelajaran - Mampu mencapai tujuan pembelajaran

4 5 6 7 8 9 10 4. Tematik - Materi terintegrasi secara tematik 11 5. Kearifan

lokal

- Materi terintegrasi dengan kearifan lokal Kota Batu

12 6. Evaluasi - Terdapat pertanyaan pertanyaan / soal

evaluasi

- Terdapat penugasan / Lembar Kegiatan Peserta didik

- Penilaian mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik

13 14 15

2) Validasi Ahli Bahan Ajar

Tabel 3.7 Kisi Kisi Instrumen Validasi Ahli Bahan Ajar

No Aspek Indikator No

Butir 1. Design - Design cover menarik

- Design layout menarik - Fleksibel

- Ilustrasi gambar menarik - Kejelasan ukuran huruf

- Kemenarikan tampilan bukalok

1 2 3 4 5 6 2. Penggunaan

Bahasa dan Kata

- Penyampaian materi pada bahan ajar menggunakan bahasa dan kata yang jelas - Bahasa yang dipakai mudah dipahami

dan dimengerti

- Bahasa yang digunakan komunikatif - Kerespondensasian kata dengan EYD

7 8 9 10 3. Pembelajaran - Bahan ajar dapat digunakan sebagai

penunjang pembelajaran

- Kesesuaian bahan ajar dengan tujuan pembelajaran

- Kesesuaian bahan ajar dengan lingkungan sekitar

- Kesesuaian bahan ajar dengan karakteristik siswa

11 12 13 14

(15)

48

- Bahan ajar dapat menarik perhatian siswa

- Bahan ajar dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi siswa - Kemampuan bahan ajar untuk

meningkatkan motivasi serta sebagai stimulus siswa

- Efisiensi bahan ajar terkait waktu

15 16 17

18

b. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa bertujuan untuk memperoleh data respon dari siswa terkait bahan ajar yang dikembangkan yaitu BUKALOK, adapun kisi kisi instrument angket respon siswa adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.8 Kisi Kisi Instrumen Angket Respon Siswa

No Aspek Indikator No

Butir 1. Penggunaan - Meningkatkan semangat dan memotivasi

siswa dengan penggunaan BUKALOK - BUKALOK mudah untuk digunakan - Materi pada BUKALOK lebih mudah

dipahami

1 2 3 2. Respon

Siswa

- Siswa senang menggunakan bahan ajar BUKALOK

- Siswa tertarik terhadap pembelajaran saat menggunakan bahan ajar BUKALOK

4 5 3. Pendapat

siswa terkait bahan ajar

- Tampilan cover atau sampul BUKALOK menarik

- Kejelasan kalimat, kata, bahasa yang digunakan dalam bahan ajar BUKALOK - Memudahkan siswa dalam memahami

materi saat menggunakan bahan ajar BUKALOK

- Kemenarikan gambar yang ada pada bahan ajar BUKALOK

- Menambah wawasan terkait kearifan lokal 6 7 8

9 10

F. Teknik Analisis Data

Penelitian pengembangan di SDN Junrejo 02 ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan cara analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

Teknik analisis data yang digunakan peneliti diuraikan sebagai berikut :

(16)

49

1. Data Kualitatif

Menurut (Sugiyono, 2014 : 9) merupakan penelitian yang memiliki dasar filsafat postpositivisme, yang bertujuan untuk meneliti pada suatu objek yang natural atau alamiah. Teknik analisis yang digunakan dalam analisis data kualitatif yakni analisis deskriptif. Analisis data kualitatif guna mengolah suatu data yang dikumpulkan dari observasi awal dan wawancara dengan guru wali kelas IV SDN Junrejo 02 kota Batu yakni observasi penggunaan media BUKALOK pada pembelajaran tematik, selain itu juga komentar, kritikan, saran dan masukan dari validator ahli materi dan ahli bahan ajar, serta respon siswa terkait bahan ajar yang dikembangkan yaitu BUKALOK, kemudian ditarik kesimpulan guna menyempurnakan

pengembangan bahan ajar BUKALOK.

2. Data Kuantitatif

Menurut (Sugiyono, 2014 : 8) teknik analisis data kuantitatif merupakan penelitian yang memiliki dasar filsafat postpositivisme, yang bertujuan untuk meneliti suatu populasi atau sampel dan analisis data bersifat statistik guna menguji hipotesis yang telah ditentukan. Teknik analisis data kuantitatif ini digunakan mengetahui kevalidan bahan ajar BUKALOK yang dikembangkan, dengan mengolah data dari angket atau

kuisioner ahli vadisasi dan respon siswa. Pada teknik analisis data kuantitatif, peneliti menggunakan skala likert. Menurut (Sugiyono, 2014 : 93) skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang. Berikut ini analisis data angket validasi ahli dan analisis data angket respon siswa dengan skala likert :

(17)

50

a. Analisis Data Angket Validasi Ahli

Tabel 3.9 Skala Likert

No Skor Keterangan

1. 4 Sangat Baik (SB)

2. 3 Baik (B)

3. 2 Kurang (K)

4. 1 Sangat Kurang (SK)

Sumber : Sugiyono, 2014 : 93

Presentase yang didapat berdasarkan ahi validasi diperoleh rumusan sebagi berikut :

Sumber : Sugiyono, 2014 : 95

Keterangan :

P : Presentase yang dicari Ʃ𝑅 : Jumlah Skor Perolehan

N : Skor Maksimal

Data yang telah dihitung presentasenya, maka hasil dari perhitungan presentase diinterval sebagai berikut :

Tabel 3.10 Analisis Data Presentase

No Tingkat

Pencapaian

Kualifikasi Keterangan 1. 81 ≤ x ≤ 100% Sangat Baik (SB) Sangat valid, tidak perlu

direvisi

2. 61 ≤ x ≤ 80% Baik (B) Valid, tidak perlu direvisi

3. 41 ≤ x ≤ 60% Cukup Baik (CB) Kurang valid, perlu direvisi

4. 21 ≤ x ≤ 40% Kurang Baik (KB) Tidak valid, perlu direvisi

Pengembangan bahan ajar BUKALOK dikatakan valid apabila mendapat kualifikasi Sangat Baik (SB) dan Baik (B), serta dikatakan

P = Ʃ𝑅/𝑁 𝑋 100%

(18)

51

kurang valid/tidak valid apabila mendapatkan kualifikasi Cukup Baik (CB) dan Kurang Baik (KB)

b. Analisis data angket (Kuisioner) respon siswa

Data analisis angket yang diperoleh dari respon siswa berupa pernyataan yang dicentang “Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS)” sebagai berikut :

Tabel 3.11 Skala Likert

No Skor Keterangan

1. 4 Sangat Setuju (SS)

2. 3 Setuju (S)

3. 2 Kurang Setuju (KS)

4. 1 Tidak Setuju (TS)

Sumber : Sugiyono, 2014 : 93

Data analisis angket respon siswa diperoleh rumusan sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono, 2014 : 95

Keterangan :

P : Presentase yang dicari Ʃ𝑅 : Jumlah Skor Perolehan

N : Skor Maksimal

Data yang telah dihitung presentasenya, maka hasil dari perhitungan presentase diinterval sebagai berikut :

Tabel 3.12 Analisis Data Presentase

No Tingkat

Pencapaian

Kualifikasi Keterangan 1. 81 ≤ x ≤ 100% Sangat Baik (SB) Sangat menarik, tidak

perlu direvisi 2. 61 ≤ x ≤ 80% Baik (B) Menarik, tidak perlu

direvisi

3. 41 ≤ x ≤ 60% Cukup Baik (CB) Kurang menarik, perlu direvisi

4. 21 ≤ x ≤ 40% Kurang Baik (KB) Tidak menarik, perlu direvisi

P = Ʃ𝑅/𝑁 𝑋 100%

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian tersebut dalam menentukan jawaban dari factoid question digunakan metode named entity recognition dengan menghitung jarak terdekat antara kata kunci

Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji instrument yang meliputi uji validitas dan uji reabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan

Komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi.” Tujuan merupakan komponen utama yang paling penting dalam kegiatan

Bila ketersediaan komputer terbatas atau tidak memungkinkan dibawa ke kelas, alternatif yang dapat dilakukan adalah menggunakan Lab TIK sebagai kelas untuk mengajar sehingga team

Melakukan revisi kedua terhadap produk (sesuai dengan data yang sudah dianalisis dari hasil uji coba kelompok kecil). Data wawancara, obeservasi dan kuesioner

Pembelajaran kelas gabungan atau juga disebut Pembelajaran Kelas Rangkap atau dalam istilah lain yaitu multigrade Teaching adalah suatu bentuk pembelajaran

Tindakan untuk menurunkan pengeluaran yang kami lakukan telah membuahkan hasil seperti yang terlihat dalam penurunan 13% beban crewing menjadi US$ 11,1 juta

Secara lebih detail agen komputasi adalah agen yang keputusannya dan tindakannya dapat dijelaskan dalam bentuk perhitungan. Artinya keputusan dapat di pecah