• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. IDENTITAS PROYEK

Judul Peningkatan mutu layanan pada UPT Laboratorium Lingkunan BPPLH Kota Bandar Lampung Melalui Review Prosedur Kerja

Deskrispi Mutu layanan laboratorium saat ini masih belum optimal karena prosedur layanan terlalu rumit dan lambat, karena itu perlu dilakukan review prosedur untuk meningkatkan mutu layanan laboratorium.

Sponsor Kepala Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung (REJAB, SE.)

Project Leader

Kepala UPT Laboratorium Lingkungan (AHMAT WAHYUDI, ST.M.Si)

Sumber daya Tim

1. SK Kepala BPPLH No.

800/007/III.20/16 2. Sumber daya manusia

3. Dana

Struktur Manajemen Mutu Organisasi Lab BPPLH Kota Bandar Lampung Internal

1. Kasubbag TU UPT Lab (manajer Adm)

2. Staf Lab (Manajerr teknis) 3. Staf Lab (Manajer mutu) 4. Staf Lab (Penyelia lab) 5. Staf Lab (Analis lab)

6. Staf Lab (Petugas pengambil contoh)

7. Kabid Wasdal & Gakum BPPLH 8. Kabid Penataan & Pemanfaatan )Swadaya

2. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)

Isu-isu lingkungan hidup di kota Bandar Lampung yang belum terselesaikan sampai saat ini diantaranya pencemaran sungai, laut dan air tanah akibat limbah industri, kegiatan transportasi, pelabuhan dan domestik. Selain itu kualitas udara juga cenderung mulai turun akibat kegiatan industri dan transportasi yang semakin meningkat (RPJMD/Renstra BPPLH, 2000-2015)

Visi BPPLH Kota Bandar Lampung adalah “ Mewujudkan Masyarakat yang Sadar Lingkungan dan Keselarasan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Fungsi Lingkungan Hidup Secara Berkelanjutan

(2)

Sedangkan misi BPPLH Kota Bandar Lampung adalah

a. Penataan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan Hidup.

c. Pendayagunaaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

d. Koordinasi pengelolaan lingkungan hidup

e. Peningkatkan kesadaran masyarakat melalui pembinaan dan penyuluhan lingkungan hidup.

f. Konservasi lingkungan hidup

g. Peningkatan fungsi kelembagaan dan kualitas sumber daya manusia.

h. Peningkatkan akses informasi lingkungan i. Penegakan hukum lingkungan

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, tugas pokok Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup

Dalam penyusunan kebijakan tersebut diperlukan data dan informasi mengenai kualitas lingkungan (kualitas udara, air). Data dan informasi tersebut bersumber dari hasil pengukuran/analisis laboratorium yang merupakan produk dari UPT Laboratorium. Bila data dan informasi yang digunakan tidak valid maka kebijakan yang dihasilkan juga tidak akan tepat bahkan dapat menyesatkan.

Uraian Tugas Pokok dan Fungsi UPT Laboratorium

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 41 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung, Tugas Pokok UPT Laboratorium Lingkungan BPPLH Kota Bandar Lampung adalah melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau teknis penunjang di bidang pengujian parameter kualitas lingkungan hidup, pemeliharaan alat, sarana dan prasarana laboratorium

UPT Laboratorium memiliki fungsi :

1) Perencanaan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi kebijakan teknis dibidang pengujian parameter kualitas lingkungan hidup dan/atau kalibrasi.

(3)

2) Perencanaan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi pemeliharaan alat, sarana dan prasarana laboratorium

3) Perencanaan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi pengelolaan dan penyajian data dan bank data kualitas lingkungan

4) Perencanaan, pelaksanaan pemantauan, evaluasi pembuatan bahan acuan standar, sertifikasi dan bahan uji parameter kualitas lingkungan

5) Pelaksanaan kerjasama penelitian di bidang lingkungan

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala BPPLH sesuai tugas pokok dan fungsinya

Kepala UPT Laboratorium bertanggungjawab terhadap kegiatan laboratorium dan bertanggungjawab dalam memimpin organisasi laboratorium untuk mencapai tingkat prestasi yang baik

Kepala UPT laboratorium sebagai manajer puncak memiliki wewenang :

Membuat keputusan terhadap kebijakan maupun sumber daya lab untuk mencapai mutu data pengujian dan/atau kalibrasi sesuai kebutuhan dan kepuasan pelanggan

Tugas kepala UPT Laboratorium sebagai manajer puncak :

Memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan teknis operasional dan atau penunjang di bidang pengujian parameter kualitas lingkungan hidup, pengelolaan aset lab, sarana dan prasarana lab

Uraian tugas kepala UPT Laboratorium adalah sebagai berikut : 1) Mengesahkan panduan mutu

2) Menyelenggarakan kaji ulang manajemen min 12 bulan sekali 3) Menetapkan dan memelihara sasaran mutu lab

4) Mempromosikan kebijakan mutu dan sasaran mutu di seluruh level organisasi untuk meningkatkan kesadaran, motivasi dan pelibatan

5) Memastikan fokus perhatian pada persyaratan pelanggan

6) Memastikan bahwa proses yang sesuai diterapkan dan memungkinkan persyaratan pelanggan atau pihak lain yang berkepentingan dipenuhi dan sasaran mutu dicapai 7) Memastikan bahwa suatu sistem manajemen mutu yang efektif dan efisien telah

diterapkan, diimplementasikan dan dipelihara untuk mencapai sasaran mutu Memastikan tersedianya sumber daya yang diperlukan

8) Meninjau sistem manajemen mutu secara periodik

9) Memutuskan tindakan bagi perbaikan sistem manajemen mutu

(4)

Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPT Laboratorium terkait dengan isu aktual dan lingkungan strategis dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

Tabel 1

Perbandingan kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan

Kondisi saat ini Kondisi yang diinginkan Sumber daya manusia

• Kompetensi staf kurang

• Status pegawai mayoritas TKS

• Kompetensi staf baik

• Status pegawai PNS Tata laksana

• Prosedur rumit

• Jumlah formulir yang dibutuhkan 15 buah

• Waktu proses lama

• Prosedur sederhana

• Jumlah formulir seminimal mungkin

• Waktu lebih singkat Program Kerja

• Lab belum terakreditasi • Lab terakreditasi Organisasi

• Tugas pokok dan fungsi sangat luas tidak sebanding dengan SDM

• Jumlah jabatan struktural hanya dua buah

• Tugas pokok dan fungsi sebanding dengan kualitas dankuantitas SDM

• Jumlah jabatan struktural sesuai dengan SNI/ISO EIC 17025-2008

1) Sumber daya manusia

• Kompetensi personel masih kurang karena kurangnya pelatihan/pengetahuan dasar personel sementara status kepegawaian honorer menyulitkan untuk penugasan (DIKLAT) ke luar daerah

2) Tata Laksana

• Prosedur pelaksanaan kerja belum lengkap dan yang sudah ada kurang efektif dan efisien karena terlalu rumit, dan waktu penyelesaiannya masih lama

3) Program kerja

• Laboratorium belum terakreditasi menyebabkan ruang gerak pengembangan program kerja pelayanan sangat terbatas. Data hasil pengujian akan diragukan akurasi dan presisinya

4) Organisasi

• Fungsi organisasi terlalu luas tidak sebanding dengan kemampuan SDM

• Struktur organisasi hanya mencakup kepala lab dan kepala TU, sementara SNI/ISO-IEC 17025-2008 menghendaki adanya personel manajemen berupa (manajer puncak, manajer teknis, manajer mutu dan manajer administrasi

(5)

Dari beberapa permasalah tersebut ditentukan skala prioritas masalah mana yang akan diselesaikan terebih dahulu dengan mempertimbangkan faktor urgensi, seriousness dan growth (USG) maka dipilih prioritas masalah yang akan diselesaikan terlebih dahulu adalah tata laksana yaitu review prosedur pelaksanaan kerja. sebagai mana dapat dilihat pada tabel 2. :

Tabel 2

Pemilihan skala prioritas masalah yang akan diselesaikan

No Identifikasi Isu Aktual

Penentuan Prioritas

Jml Urutan Prioritas Urgen

t

Serious Growth

1 Kompetensi SDM masih kurang 4 4 4 12 II

2 Prosedur kerja belum lengkap dan belum efektif

5 4 4 13 I

3 Laboratorium belum terakreditasi 2 3 4 9 III

4 Tugas pokok dan fungsi terlalu luas tidak sesuai dengan struktur organisasi

2 2 3 7 IV

Keterangan :

Urgency :

5 : Sangat Mendesak 4 : Mendesak

3 : Cukup Mendesak 2 : Tidak Mendesak

1 : Sangat Tidak Mendesak

Serious :

5 : Sangat Berpengaruh 4 : Berpengaruh

3 : Cukup Berrpengaruh 2 : Tidak Berpengaruh 1 : Sangat Tidak berpengaruh

Growth:

5 : Sangat Berdampak 4 : Berdampak

3 : Cukup Berdampak 2 : Tidak Berdampak

1 : Sangat Tidak Berdampak

Dari uraian diatas dengan mempertimbangkan faktor urgensi, pengaruh, dampak serta kewenangan yang dimiliki maka dipilih area perubahan yang akan dijadikan proyek perubahan adalah tata laksana dengan judul “Peningkatan Mutu Layanan Pada UPT Laboratorium Lingkunan BPPLH Kota Bandar Lampung Melalui Review Prosedur Kerja”

3. TUJUAN

A. Tujuan Jangka Pendek

1) Menyusun dan mereview SOP pelayanan

2) Melakukan uji coba dan evaluasi penerapan SOP B. Jangka Menengah

(6)

1) Meningkatkan akurasi dan presisi data yang dihasilkan

2) Mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) C. Jangka Panjang

Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan secara berkelanjutan (Continual improvement)

4. MANFAAT

No Jenis Perubahan

Reformasi birokrasi Manfaat

1 Pemerintahan bersih dan bebas KKN

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berupa pelayanan yang jelas dan transparan

2 Kualitas pelayanan publik

meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih cepat, mudah/sederhana dan menjamin kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal.

3 Kapasitas dan akuntabilitas kinerja

meningkatkan kinerja dan akuntabilitas organisasi 5 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek perubahan ini adalah sebagai berikut :

1. Brainstorming

2. Pembentukan Tim pelaksana 3. Pengumpulan data

4. Rapat penyusunan SOP 5. Uji coba SOP pelayanan 6. Evaluasi SOP

7. Pembuatan baner SOP pelayanan 8. Penyusunan laporan

6. OUTPUT KUNCI (KEY PROJECT DELIVERABLE)

Nama Kegiatan Deskripsi

A.Jangka pendek

1) Brain storming.

2) Pembentukan Tim

3) Pengumpulan data

 Memberikan penjelasan dan

mendapatkan input terhadap proyek perubahan

 Tim pelaksana proyek perubahan yang terdiri dari tim pengumpulan data, tim olah data, tim penyusun dan tim evaluasi

 Tim pengumpul data mengumpulan data

(7)

4) Rapat penyusunan SOP

5) Uji coba SOP pelayanan

6) Evaluasi SOP pelayanan

7) Pembuatan baner alur pelayanan

8) Penyusunan laporan B.Jangka Menengah

Mendapatkan akreditasi dari KAN C.Jangka Panjang

Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan secara berkelanjutan (Continual improvement)

dan informasi sebanyak banyaknya dari berbagai sumber terkait penyusunan SOP pelayanan

 Tim penyusunan SOP melakukan rapat rapat penyusunan SOP menggunakan data /informasi yang telah dikumpulkan

 Tim uji coba melakukan Uji coba/simulasi SOP yang telah dibuat oleh tim

penyusun SOP

 SOP dievaluasi apakah sudah cukup baik atau perlu perbaikankembali

 Apabila SOP dinilai sudah baik, maka dilanjutkan dengan pembuatan baner informasi alur pelayanan.

 Penyusunan laporan proyek perubahan.

7. PENTAHAPAN (MILESTONES)

NO TAHAP UTAMA WAKTU

A.

B.

C.

Jangka pendek Persiapan

1) Brain storming.

2) Pembentukan Tim 3) Pengumpulan data Pelaksanaan

4) Rapat penyusunan SOP 5) Uji coba SOP pelayanan Evaluasi

6) Evaluasi SOP pelayanan

7) Pembuatan baner alur pelayanan 8) Penyusunan laporan

Jangka Menengah

Mendapatkan akreditasi dari KAN Jangka Panjang

Meningkatkan kualitas dan cakupan

pelayanan secara berkelanjutan (Continual improvement)

1 minggu

4 minggu

3 minggu.

Sampai akhir tahun 2017

Akhir 2020

08.TATA KELOLA PROYEK

STRUKTUR DESKRIPSI

• Sponsor

1. Memberikan

Sponsor 7

Tim

(8)

persetujuan, dukungan, arahan adanya proyek perubahan

2. Mengkoordinasikan kegiatan

3. Membantu menyelesaikan hambatan

• Project Leader

1. Memimpin jalannya proyek perubahan mulai dari merencanakan, mengkoordinasikan, membentuk Tim

Pelaksana, penjadwalan, memotitor dan evaluasi dengan bimbingan sponsor dan coach.

2. Memberikan arahan strategi kepada Tim 3. Menyusun rencana kerja

Tim

4. Melakukan komunikasi dan kesepakataan dengan Stakeholders 5. Melaporkan pelaksanaan

proyek dan hasilnya 6. Menyelesaikan masalah

yang tidak dapat diselesaikan oleh Tim

•Tim Pengumpulan Data Bertugas mengumpulkan data/informasi untuk penyusunan SOP

•Tim Penyusuan

Bertugas menyusun SOP dan

mengevaluasi/memperbaiki setelah dilakukan uji coba

•Tim Uji coba

Bertugas melakukan

simulasi/uji coba penerapan SOP

• Coach / Counselor

1. Melakukan diskusi dan memberikan maasukan daalam menyusun rancangan proyek 2. Memonitor kegiatan

peserta

3. Membantu melakukan intervensi bila peserta mengalami

permasalahan

(9)

4. Melakukan komunikasi dengan mentor terkait kegiatan peserta

5. Membantu dokumentasi proses dan memonitor perkembangan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

09.ANGGARAN

JUMLAH DESKRIPSI

Jangka Pendek Jangka Menengah

Jangka Panjang

Cetak banner Rp.150.000

Persiapan dan pelaksanaan akreditasi Rp.200.000.000

• Bahan kimia, standar dan CRM (QC) Rp.70.000.000

• Perawatan dan kalibrasi alat Rp.30.000.000

• Penyusunan dokumen sistem mutu Rp.10.000.000

• Pelatihan personel Rp.50.000.000

• Biaya Akreditasi Rp.15.000.000

• Perbaikan sarana & prasarana Rp.10.000.000

10 IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

Nama

Stakeholder tupoksi Hubungan dgn

kegiatan Manfaat Pengendalian Kepala BPPLH memimpin,mengkoordin

asikan, dan

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup

Pengambil keputusan Pendukung utama proyek, alokasi sumber daya

Komunikasi personal

Bidang Wasdal Gakum

pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum l

Pelanggan internal Umpan balik Komunikasi personal

Bidang Penataan penataan dan

pemanfaatan lingkungan hidup meliputi

pelaksanaan teknis, koordinasi penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup

Pelanggan internal Umpan balik Komunikasi personel

Bidang Konservasi

pembinaan, koordinasi, konservasi, rehabilitasi lingkungan hidup dan mitra lingkungan

Pelanggan internal Umpan balik Komunikasi personel

UPT Lab BPLHD Provinsi

Lampung

Pengujian parameter lingkungan dan

pembinaan laboratorium kab/kota

Pembina lab Kab/Kota Dukungan teknis, pembinaan, benchmarking

Komunikasii personel.

Lab Poltekes Pengujian parameter Linkungan

mitra kerja Benchmarking Komunikasi personal

(10)

PPES Pengelolaan lingkungan hidup & kehutanan tk sumatera

Pembina Dukungan teknis, pembinaan

Komunikasi, forum lab kluster

Lab

PUSARPEDAL

Laboratorium pusat Pembina Dukungan teknis, pembinaan

Komunikasi personal Rumah sakit Pelayanan kesehatan Pelanggan ekternal Umpan balik

pelanggan

komunikasi

Industri Produksi barang Pelanggan ekternal Umpan balik pelanggan

Komunikasi personal

NET MAP

Referensi

Dokumen terkait

2011 telah melakukan Pembukaan Penawaran secara online melalui website : www.lpse.sumutprov.go.id, kegiatan Rehab Bak Perawatan Benih BBIS Kerasaan pada Dinas Kelautan

Untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada UMKM diharapkan agar tidak terpaku

paling berat dari seluruh kejahatan terhadap nyawa manusia.” 9 sedangkan Menurut soesilo, “Pembunuhan berencana (Moord) merupakan suatu pembunuhan biasa (doodslag) tersebut

Siklus II dianggap berhasil jika kemampuan gerak dasar lompat tinggi memperoleh nilai lebih baik dari siklus I dengan KKM 75 yang telah ditentukan sekolah, ketuntasan

Universitas Negeri Makassar Page 8 Membalik urutan integral artinya kita akan melakukan integral terhadap

Pengaruh tersebut positif dan signifikan sehingga dengan adanya brand credibility yang baik maka customer satisfaction sepeda motor merek Honda juga akan meningkat

Setelah klik Cash pada diagram chart atau pilih sub menu Stock & Cash maka akan tampil informasi akun terkait transaksi saham seperti settlement, dan informasi terkait

ekonomi masyarakat yang heterogen... Akan tetapi, keduanya sama-sama mengkaji bahasa sebagai fenomena sosial dan budaya karena bahasa merupakan unsur yang digunakan manusia