• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MI BAHRUL ULUM CANDINEGORO WONOAYU SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MI BAHRUL ULUM CANDINEGORO WONOAYU SIDOARJO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MI BAHRUL ULUM CANDINEGORO WONOAYU SIDOARJO

Sisca Dewi Agustin;

Suharmono Kasiyun;

Syamsul Gufron;

Akhwani.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya siscadewiagustin@gmail.com;

suharmono@unusa.ac.id;

syamsulghufron@unusa.ac.id;

akhwani@unusa.ac.id.

ABSTRAK

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi active learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan yang diwawancarai meliputi: guru kelas IV dan tiga siswa kelas IV. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan. Implementasi strategi active learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum CandinegoroWonoayu Sidoarjo berdampak positif dan berjalan dengan baik. Adanya peningkatan kegiatan pembelajaran, siswa lebih aktif dalam artian siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaiakan pendapat, serta mampu memecahkan masalah yang didiskusikan atas usahanya sendiri. Nilai akademik siswa meningkat, prestasi akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai lulusan yang semakin baik.

Kata kunci : Implementasi, Strategi Active Learning, Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Pendidikan berguna

meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.

Semua masyarakat membutuhkan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitas manusia.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk menjadikan anak- anak generasi muda demi menunjang perannya di masa yang akan datang.

Pendidikan merupakan hal yang

penting bagi kehidupan setiap manusia. Pendidikan ini menjadikan manusia dari yang belum tahu menjadi tahu, dari yang belum mengerti menjadi mengerti.

Pendidikan di Indonesia sekarang ini menganut dan berpedoman pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. Sebagai pengganti dari kurikulum yang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

(2)

Pendidikan) diharapkan kurikulum 2013 tersebut dapat menjadi pedoman agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai secara efektif dan optimal.

Mengacu pada kenyataan yang ada kedua kurikulum ini yaitu KTSP dan kurikulum 2013 masih digunakan disekolah-sekolah. Sejauh ini terdapat sekolah yang masih mengacu kurikulum KTSP dan ada yang sudah mengacu pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. Perbedaan penggunaan kurikulum yang dianut oleh lembaga sekolah di Indonesia disebabkan oleh faktor keadaan sekolah, siswa, guru, dan lingkungan sekitar. Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum KTSP. Banyak aspek dan bagian yang mengalami perubahan dalam kurikulum yang baru ini, sehingga dalam proses penerapan kurikulum 2013 harus dilakukan dengan penuh keefektifan dan organisasi yang baik agar kurikulum yang baru dapat berjalan dengan baik.

Menurut Crow and Crow (2004:4) pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang datang. Tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembangannya menuju ke tingkat kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefinisikan beberapa ciri pendidikan yaitu, (a) Pendidikan

mengandung tujuan, kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup.

(b) Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), strategi dan teknik penilaiannya yang sesuai. (c) Kegiatan pendidikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan non formal).Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangan berbagai hal, seperti : konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab dan ketrampilan.

Dalam pendidikan juga terdapat proses pembelajaran, sedangkan pengertian pembelajaran adalah kegiatan yang membutuhkan penataan yang teratur dan sistematis, karena pembelajaran terkait dengan apa yang ingin dicapai (tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai), artinya sebuah proses perencanaan yang matang, agar implementasinya dapat dilakukan dengan efektif.

Dalam penyusunan sistem pembelajaran, guru seharusnya menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang lebih

mempertimbangkan kondisi siswa, sehingga guru dapat menyusun sistem pembelajaran yang sesuai. Seorang guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang dapat memberikan gairah dan motivasikepada para siswa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa

(3)

kegiatan pembelajaran akan bermakna bagi siswa jika kegiatan pembelajaran tersebut mengutamakan interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dan siswa, artinya kegiatan pembelajaran yang dilakukan merupakan tempat bagi siswa dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

Sesuai dengan UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan penjelasan peraturan pemerintahan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang terkait dengan visi misi Pendidikan Nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan bahwa:

Penyelenggaraan pendidikan dinyatakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,di mana dalam proses tersebut harus ada pendidikan yang memberikan keteladanan dan mampu membangun kemauan serta mengembangkan potensi dan kreativan peserta didik.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Guru yang baik harus bisa menyampaikan materi dengan mengunakan metode atau alat bantu agar siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

Adanya materi yang sulit atau tidak mudah dipahami oleh siswa juga bisa memunculkan masalah apalagi guru

kurang berkomponen

menyampaikannya. Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran. Dengan adanya media siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Untuk mengatasi problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu diperlukan strategi pembelajaran yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan untuk mengondisikan siswa. Guru dituntut harus mampu menggunakan dan memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk membantu siswanya mencapai hasil belajar yang maksimal dalam belajar.

Hasil belajar merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk melihat apakah siswa telah melakukan proses belajar. Hasil belajar perlu diketahui, sebab sangat sulit bagi guru untuk menyaksikan proses belajar. Hasil belajar dikatakan meningkat jika terjadi adanya peningkatan kemampuan yang dikuasai terhadap pelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan melihatnilai ulangan yang cenderung terjadi peningkatan. Pembelajaran yang berkualitas adalah perolehan

(4)

nilai hasil belajar siswa. Semakin tinggi nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa, maka dapat dikatakan semakin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran. Dengan pembelajaran yang bermutu mampu menghasilkan niai hasil belajar siswa yang baik. Nilai hasil belajar siswa dapat meningkat apabila dalam mengikuti proses pembelajaran didalam kelas siswa memperhatikan pembelajaran, memberikan respon positif terhadap pembelajaran dan aktif dalam menggali informasi tentang materi pembelajaran yang kurang dikuasinya. Untuk mengetahui apakah ada hasil yang diperoleh oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, maka perlu diadakan evaluasi.

Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa (Daryanto, 1999:1).

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan salah satu strategi yang yang dapat digunakan untuk memotivasi dan meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa adalah dengan mengunakan stategi Active Learning. Meningkatnya nilai pada siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Mi Bahrul Ulum Candinegoro Kec

Wonoayu Kab Sidoarjo mencapai 90- 95. Salah satu pendekatan yang cocok untuk mengatasi permasalahan ini adalah strategi active learning.

Dengan strategi ini memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran yang baik dalam bentuk interaksi antara sisea maupun siswa yang lainnya dengan guru.

Pembelajaran aktif cenderung membuat siswa lebih mengingat mati yang diajarkan, karena pembelajaran ini merupakan alternatif yang harus diperhatikan jika kualitas lulusan ingin menjadi lebih baik.

Penelitian ini merumuskan masalah penelitian yang akan dilakukan yaitu : Bagaimana implementasi penggunaan strategi Active Learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum CandinegoroWonoayu Sidoarjo? Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui Implementasi strategi Active Learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas

IV MI Bahrul Ulum

CandinegoroWonoayu Sidoarjo.

METODE

Penelitian yang berjudul

“Implementasi Stategi Active Learning dalam Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo” menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian

(5)

setelah penelitian berada di lapangan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi yang disampaikan oleh subjek penelitian pada saat wawancara, tindakan yang dilakukan oleh subjek penelitian, dan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi Active Learning di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo.

Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan desember 2019. Lokasi penelitian ini diambil di MI Bahrul Ulum Candinegoro yang berada di kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) Observasi Partisipan, teknik ini digunakan untuk menggali data sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar, (2) Wawancara, yaitu percakapan dengan maksud tertentu.

Penelitian ini, kegiatan wawancara dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam (Indepth Interview) yang diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tatap muka langsung dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran yang lengkap

tentang topik yang diteliti, dan (3) Dokumentasi, yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu yang dapat berupa tulisan, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiono,2008:240).

Teknik ini digunakan untuk pengumpulan data berupa nilai hasil belajar Bahasa Indonesia siswa di kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo.

HASIL

Kurikulum yang diterapkan di MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo adalah kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menggunakan perpaduan antara kurikulum SD satu dengan SD yang lainnya. Proses pembelajaran di MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo (pendidikan akademik, keagamaan dan keterampilan), yang berarti dalam program pendidikan di ajarkan secara terjadwal sesuai dengan alokasi waktu.

Peserta Didik MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo merupakan komponen terpenting dalam lembaga pendidikan. Tampa peserta didik, pimpinan, guru dan karyawan tidak pernah ada, oleh karena itu peserta didik harus mendapatkan perhatian lebih. Untuk mendapatkan peserta didik yang berkualitas perlu

(6)

penyaringan yang ketat. Peserta didik yang sudah ada juga harus benar- benar mengikuti proses pendidikan dengan tekun dan tertib, bila inputnya bagus,diproses dengan benar, maka output yang didapatkan MI akan baik dan berkualitas.

Implementasi strategi active learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo sangat berjalan dengan baik. Menurut Suryanto, S.Pd selaku wali kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo Strategi Active Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator. Maksudnya dalam proses belajar mengajar siswa yang lebih aktif untuk berfikir, mencari tahu serta memahami suatu materi yang dipelajari secara mandiri. Guru hanya mengarahkan saja, setelah itu siswa yang akan berusaha memahami materi secara mandiri. Adapun prinsip-prinsip dari strategi Active Learning yaitu prinsip motivasi, prinsip latar, prinsip keterarahan langsung, prinsip pengulangan, prinsip balikan dan penguatan, dan yang terakhir prinsip memecahkan masalah.

Komponen-komponen strategi active learning menurut peneliti sama dengan pembelajaran yang lain yaitu ada kegiatan pendahuluan, menurut B

Hamzah (2007:04) disini guru harus bisa membuat siswa tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Selanjutnya ada pengalaman, menurut Sukandi (2003:10) maksudnya dalam kegiatan pembelajaran guru mengaktifkan semua indera siswa, hal ini dilakukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. adanya ineraksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru dalam membahas suatu materi dalam pembelajaran. Adanya komunikasi atau pengungkapan pikiran antara siswa dengan siswa lainnya atau siswa dengan guru tentang materi yang dipelajari. Yang terakhir refleksi yaitu adanya umpan balik yang diberikan siswa terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Ciri-ciri dari pembelajaran strategi Active Learning antara lain, berpusat pada siswa, maksudnya siswa lebih banyak berpartisipasi dalam pembelajaran kemudian dalam pembelajaran guru hanya membimbing dan mengarahkan proses pembelajaran dan yang terakhir penilaiannya bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemajuan perkembangan siswa dan hasil belajarnya.

Adapun kutipan teori karakteristik active learning menurut Prof. Dr. T. Reka Joni (Dimyati, 1999:120) mengatakan antara lain:

(7)

(1) Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa berperan lebih aktif dalam pengembangan proses belajar mandiri, siswa perperan serta pada perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses belajar, pengalaman siswa lebih diutamakan memutuskan titik tolak kegiatan. (2) Guru adalag pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar, guru bukan satunya sumbur informasi, guru merupakan salah satu sumber belajar yang harus memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui usahanya sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya. (3) Tujuan kegiatan tidak hanya untuk sekedar mengajar standar akademis, selain mencapai standar akademis, kegiatan ditekankan mengembangkan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang. (4) Pengelolahan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreatifitas siswa, dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai konsep-konsep dengan baik. (5) Penilaian dilaksanakan untuk mengamati, mengatur kegiatan dan kemajuan siswa serta mengukur berbagai keterampilan yang tidak dikembangkan misalnya keterampilan berbahasa, keterampilan sosial,

keterampilan lainnya serta mengukur hasil belajar siswa.

Kelebihan pembelajaran strategi Active Learning adalah siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran, dapat diartikan pembelajaran berpusat pada siswa.

Kegiatan terasa menyenangkan, siswa lebih mandiri dalam menggali pengetahuannya sendiri.

Menggunakan metode dan media pembelajaran secara bervariasi. Guru lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran.

selain itu juga bisa meningkatkan kreativitas siswa. Untuk kelemahan dari strategi belajar aktif sendiri yaitu, keterbatsan waktu, membutuhkan persiapan yang matang dan panjang, pembelajaran kelas besar yang hasilnya tidak bisa maksimal, terbatasnya alat peraga atau media pembelajaran.

Implementasi strategi Active Learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai dampak bagi sekolah, dengan adanya implementasi pembelajaran Active Learning berdampak positif bagi sekolah yaitu adanya peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran. Diantara dampak positif tersebut adalah adanya peningkatan kegiatan pembelajaran, maksudnya disini pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. kemudian siswa lebih aktif (aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan,

(8)

bercurah pendapat, diskusi, debat, serta menyelesaikan tugas yang diberikan atas usahanya sendiri), kreatif dan inovatif. Maksudnya siswa akan terbiasa belajar aktif dan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Siswa juga akan lebih kritis dalam menanggapi dan memahami materi yang dipelajari.

Nilai akademik siswa meningkat, prestasi akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai lulusan yang semakin baik.

Implementasi strategi Active Learning juga memiliki kekurangan yaitu masalah terbatasnya waktu.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia perlu waktu yang lama misalnya bermain peran, mempraktikkan drama yang ada pada buku siswa dan lain-lain. selain itu ukuran kelas besar menjadikan pembelajaran tidak maksimal serta keterbatasan alat peraga atau media pembelajaran.

Dengan adanya implementasi strategi active learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa merasa sangat senang, siswa merasa lebih mandiri dan giat dalam belajar, siswa merasa pembelajaran tidak membosankan sehingga siswa lebih aktif dalam berpendapat dan bertanya.

PEMBAHASAN

Setiap sekolah memilliki ciri khas masing-masing untuk mempertahankan popularitas, kualitas serta prestasinya. Mempertahankan ketiga hal tersebut sangat sulit.

Namun di MI Bahrul Ulum

Candinegoro berhasil

mempertahankan ketiga hal tersebut.

Cara untuk mempertahankan ketiga hal tersebut dengan cara meningkatkan kegiatan pembelajaran melaui implementasi strategi active learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Implementasi strategi aktif merupakan salah satu inovasi dalam dunia pendidikan dan strategi ini sudah diterapkan di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo. Implementasi strategi active learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari segi proses pembelajaran, perubahan perilaku siswa kearah yang positif yaitu lebih aktif, peningkatan nilai akademik dan lain sebagainya.

Dari segi peserta didik hampir dari semua siswa bahwasannya lebih semangat dan giat belajar saat guru menerapkan strategi active learning.

Siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan metode-metode yang digunakan oleh guru. Metode-metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran dengan audio visual, metode curah pendapat, metode

(9)

diskusi kelompok, metode tulis berantai, metode debat, metode bermain peran, dan metode simulasi.

Dengan guru menggunakan metode- metode tersebut siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.

Dari segi guru di MI Bahrul Ulum Candinegoro menerapkan strategi active learning dalam kegiatan pembelajaran. Karena menurut guru strategi ini sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk persiapannya sendiri biasanya guru membuat RPP terlebih dahulu, dalam pembuatan RPP ini guru harus memodifikasi suatu pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswanya. Untuk merencanakan suatu pembelajaran yang menarik dan aktif guru harus lebih kreatif dalam memilih strategi, metode serta media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Ketiga hal tersebut sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan aktif. Ketiga hal tersebut juga harus disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Jadi keberhasilan suatu pembelajaran yang aktif ada pada perencannan yang matang yang dibuat oleh guru.

Setelah pembuatan RPP dan pembuatan media guru tinggal mengaplikasikan rencana yang telah dibuat.

Dari segi situasi mengajar

kegiatan pembelajaran guru biasanya menggunakan beberapa metode yang bisa mengaktifkan siswa seperti CTL (Contextual Teaching and Learning), PAKEM, diskusi kelompok, bermain peran (role play), praktik (eksperimen) dan lain-lain. Setiap harinya beliau menggunakan metode yang berbeda-beda tetapi tetap sesuai dengan materi yang dipelajari.

kemudian dari berbagai metode tersebut dipilih, kemudian beliau membuat rencana pembelajaran dengan metode yang telah dipilih dan disesuaikan dengan tema yang akan dipelajari. Kemudian untuk pengenalan strategi active learning kepada siswa dilakukan dengan menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai.

Implementasi active learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo berdampak positif bagi sekolah. Siswa akan terbiasa belajar aktif dan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas.

Siswa juga akan lebih kritis dalam menanggapi dan memahami materi yang dipelajari. nilai akademik siswa meningkat, prestasi akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai lulusan yang semakin baik.. Menurut Lepiyanto Agil (2017) Kriteria pembelajaran aktif adalah siswa

(10)

melakukan sesuatu dan memikirkan apa yang mereka lakukan seperti :Menulis, berdiskusi, berdebat.

memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menjelaskan, menganalisis, mensintesa dan mengevaluasi.

Menurut Hamzah B (2011:76) Pembelajaran aktif tidak bisa berjalan secara hampa tanpa intervensi dari guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam strategi ini dapat dipilih dalamgambaran metodenya yaitu: (1) Metode pembelajaran dengan audio visual. (2) Metode curah pendapat. (3) Metode studi kasus. (4) Metode demonstrasi. (5) Metode penemuan. (6) Metode jigsaw. (7) Metode kegiatan lapangan. (8) Metode ceramah. (9) Metode diskusi kelompok. (10) Metode pembicara tamu (11) Metode tulis berantai. (12) Metode debat.

(13) Metode bermain peran (14) Metode simulasi. (15) Metode tugas proyek. (16) Metode presentasi. (18) Metode penilaian sejawat. (19) Metode bola salju. (20) Metode kunjung karya.

Implementasi active learning memiliki kendala dalam penerapannya yaitu masalah terbatasnya waktu. Menurut Heheoye (2016) kelemahan-kelemahan alam penerapan pendekatan active learning

adalah: (1) Keterbatasan waktu yaitu waktu yang disediakan untuk pembelajaran sudah ditentukan sebelumnya, sehingga untuk kegiatan pembelajaran yang memakan wktu lama akan terputus menjadi dua atau lebih pertemuan. (2) Kemungkinan bertambahnya waktu untuk persiapan yaitu waktu yang digunakan untuk persiapan kegiatan akan bertambah, baik waktu untuk merancang kegiatan maupun untuk mempersiapkan agar peserta didik siap untuk melakukan kegiatan. (3) Ukuran kelas yang besar yaitu kelas yang memunyai jumlah peserta didik yang relatif banyak akan mempersulit terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan active learning. Kegiatan diskusi tidak akan dapat memperoleh hasil yang optimal. (4) Keterbatasan materi, peralatan dan sumberdaya yaitu keterbatasan materi, peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran, serta sumberdaya akan menghambat kelancaran penerapan active learning dalam pembelajaran.

(5) Resiko penerapan active learning yaitu hambatan terbesar adalah keengganan pendidik untuk mengambil berbagai resiko diantaranya resiko peserta didik tiodak akan berpartisipasi, menggunakan kemampuan berpikir yang lebih tinggi atau mempelajari konten yang cukup. Pendidik takut untuk dikritik dalam mengajar,

(11)

merasa kehilangan kendali kelas, serta keterbatasan keterampilan.

KESIMPULAN

Implementasi strategi active learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo sudah berjalan dengan baik, dimana guru menggunakan beberapa metode yang bervariasi sesuai dengan karakteristik materi dan siswa yang akan diajar.

Dalam implementasi strategi belajar aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia metode yang diterapkan adalah metode sosial drama, metode pembelajaran dengan audio visual, metode project based learning, metode snowball, dan metode bermain peran. Dari penggunaan metode yang bervariasi tersebut membuat kegiatan pembelajaran menarik dan siswa lebih banyak pertartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Implementasi active learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Bahrul Ulum Candinegoro Sidoarjo berdampak positif bagi sekolah. Diantara dampak positif tersebut adalah adanya peningkatan kegiatan pembelajaran, maksudnya disini pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. kemudian siswa lebih aktif, dalam artian siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaiakan pendapat, mengkritisi topik yang dibahas, serta

mampu memecahkan masalah yang didiskusikan atas usahanya sendiri.

Selain itu siswa menjadi kreatif dan inovatif. Nilai akademik siswa meningkat, prestasi akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai lulusan yang semakin baik.namun, selain itu implementasi belajar aktif juga memiliki kendala dalam penerapannya yaitu masalah terbatasnya waktu, masalah kelas besar yang mempersulit kegiatan pembelajaran berjalan secara maksimal, serta terbatasnya alat peraga atau media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Agil Lepiyanto, Bevo Wahono dan

Nur Ana Masruroh:

Pembelajaran Aktif

Inifatif,Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) https://duniagil.wordspress.com /2011/03/07/38/, diakses 4 januari 2017 jam 20.45 WIB.Crow, A dan Crow, L.

2004. Psycologi Pendidikan.

Nur Cahaya. Yogyakarta.

Dimyati dkk. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

(12)

Heheoye, Active Learning : Suatu

Pendekatan Dalam

Pembelajaranhttps://heheoye.w ordpress.com/2011/06/22/active -learning-suatu-pendekatan dalam-pembelajaran/, diakses 23 November 2016 jam 20.35 WIB.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, 2011. Belajar

dengan pendekatan

pembelajaran Aktif Inofatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta : Bumi Aksa.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sukandi. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu, Apa, Mengapa dan Bagaimana. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Undang_undang RI No.20 tahun 2003. 2006. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, dimana peserta didik didorong

Ho 1 : There is no correlation between Vocabulary I and Speaking I achievements of the English Department students of the 1994!1995.. academic year of Widya

Namun, yang menjadi perhatian adalah ternyata budaya ghasab tidak hanya terjadi di pesantren salaf, namun di pesantren khalaf atau pesantren modern tetap mewabah (Nabila,

Ada tiga pokok masalah penelitian dalam skripsi ini, pertama; bagaimana proses penyelesaian tindak pidana penganiayaan di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie

Penelitian yang dilakukan oleh Shohib (2015), yang berjudul sikap terhadap uang dan perilaku dalam berhutang dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengetahui kondisi faktor internal dan eksternal pada Kampoeng Roti Menganti Kabupaten Gresik, (2) mengetahui kondisi

Karya tulis ilmiah ini berupa skripsi ini dengan judul “Mikrostruktur Geopolimer Foamed Concrete dengan Variasi Foaming Agent dan Air” telah dipertahankan dihadapan tim

Pimpinan keluarga, komunitas atau kelompok, kampung, dan suku serta pimpinan ritual siklus hidup seperti salametan ( hajat ), inisiasi, perkawinan, kematian, pemujaan