• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODAL KERJA, JENIS PRODUK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR UMUM GILIMANUK KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MODAL KERJA, JENIS PRODUK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR UMUM GILIMANUK KABUPATEN JEMBRANA SKRIPSI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODAL KERJA, JENIS PRODUK, TINGKAT PENDIDIKAN DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR UMUM GILIMANUK KABUPATEN JEMBRANA

SKRIPSI

Oleh :

ANNISSA ZARRA REZKITA NIM : 1306105066

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratanmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

2017

(2)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal 13 Juli 2017

Tim Penguji: TandaTangan :

1. Ketua :Ni Made Tisnawati, SE., M.Si ...

2. Sekretaris :Dr. I Gede Wardana, M.Si ...

3. Anggota : Prof. Dr. I Ketut Sudibia, SE., SU ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Pembimbing

Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE.,M.Si Ni Made Tisnawati, SE.,M.Si NIP. 195802191986012001 NIP. 197806072005012021

(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalamNaskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalamnaskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur- unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Denpasar, Juli 2017 Mahasiswa,

Annissa Zarra Rezkita 1306105066

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Modal Kerja, Jenis Produk, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Siselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE., M.Si dan Dr. Made Henny Urmila Dewi, SE., M.Si masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Drs. I Gusti Putu Nata Wirawan, M.Siselaku Pembimbing Akademik.

5. Prof. Dr. I Ketut Sudibia, SE., SU selaku dosen penguji atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

6. Ni Made Tisnawati, SE.,M.Siselaku dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

7. Dr. I Gede Wardana, M.Siselaku dosen pembahas atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen pengajar serta segenap pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

9. Bapak dan Ibu yang bertugas di Kantor Kelurahan Gilimanuk dan di Kantor Pasar Umum Gilimanuk serta seluruh masyarakat di Kelurahan Gilimanuk.

10. Keluarga tercinta, kedua orang tua Joko Suharsono dan Erlin Herlianiserta adik tercinta Rifatiza Qalbi Raziqin terimakasih atas dukungan serta doanya selama ini yang tiada hentinya selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(5)

v

11. Dewi Wahyuni, Lailatus Sofia, Dhesy Kurniasari, Nashahta Ardiaty Nurfiat dan Syamrotul Maslikah, terimakasih untuk motivasinya dan selalu menemani, terimakasih untuk semua sahabat, teman-teman tercinta dan teman-teman seperjuangan di Ekonomi Pembangunan angkatan 2013 dan teman-teman di Program Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan terimakasih teruntuk Fidiniyucki Arbaningrum Kusuma, Diah Mentari Cahyani, Kakak Fathurrahmaniah dan Rezi Dwiputriyang selalu memberikan dukungan dan semangat, teman-teman KKN GILIMANUK 2016 serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Juli 2017

Penulis

(6)

vi

Judul : Pengaruh Modal Kerja, Jenis Produk, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana

Nama : Annissa Zarra Rezkita NIM : 1306105066

Abstrak

Kelurahan Gilimanuk merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana. Sebagai kelurahan kedua yang terpadat penduduknya, Kelurahan Gilimanuk juga sebagai salah satu pusat perekonomian.

Salah satu pasar yang terdapat di Kelurahan Gilimanuk yaitu Pasar Umum Gilimanuk.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk serta pengaruh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk. Analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan variabel bebas jenis produk sebagai variabel Dummy. Sampel dalam penelitian ini adalah para pedagang di Pasar Umum Gilimanuk sebanyak 73 orang dengan metode Proportional Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, wawancara dan observasi.

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk. Nilai koefisien determinasi (R Square) menunjukkan nilai 64,0 persen berarti variasi perubahan dari pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk mampu dijelaskan oleh variasi perubahan dari variabel-variabel yang dimasukkan pada model penelitian ini. Hasil uji t-test menunjukkan bahwa variabel modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana untuk mendorong agar secara berkelanjutan untuk meningkatkan modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara kuantitas dan kualitas. Diharapkan para pedagang lebih berkonsistensi dalam menjual jenis produk barang dagangannya agar produk-produk yang dijual di pasar lebih beragam dan produk yang diperjualbelikan mempunyai kualitas baik, dan untuk pengelola pasar sendiri diharapkan mengeluarkan surat izin dagang bagi para pedagang di pasar, untuk bisa mengetahui jenis-jenis produk apa saja yang diperjualbelikan oleh para pedagang.

Kata Kunci : Pendapatan, Modal Kerja, Jenis Produk, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha

(7)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 15

1.3 Tujuan Penelitian ... 16

1.4 Kegunaan Penelitian... 16

1.5 Sistematika Penulisan ... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Hipotesis 2.1.1 Konsep Pasar Persaingan Sempurna... 19

2.1.2 Konsep Pendapatan... 22

2.1.3 Konsep Modal Kerja ... 25

2.1.4 Konsep Jenis Produk ... 29

2.1.5 Konsep Tingkat Pendidikan ... 32

2.1.6 Konsep Lama Usaha ... 34

2.1.7 Hubungan Antara Modal Kerja Dengan Pendapatan ... 36

2.1.8 Hubungan Antara Jenis Produk Dengan Pendapatan ... 36

2.1.9 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Pendapatan ... 37

2.1.10 Hubungan Antara Lama Usaha Dengan Pendapatan ... 38

2.2 Hipotesis Penelitian ... 38

(8)

viii BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ... 40

3.2 Lokasi Penelitian ... 40

3.3 Subyek dan Obyek Penelitian ... 41

3.4 Identifikasi Variabel ... 41

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 41

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 44

3.6.1 Jenis Data ... 44

3.6.2 Sumber Data ... 44

3.7 Populasi dan Sampel ... 45

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 48

3.9 Teknik Analisis Data ... 49

3.9.1 Regresi Linear Berganda ... 49

3.9.2 Uji Asumsi Klasik ... 50

3.9.3 Uji Signifikansi Regresi Secara Simultan ... 52

3.9.4 Uji Signifikansi Koefisien Beta Secara Parsial ... 53

BAB IVDATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitan ... 60

4.2 Analisis Deskriptif ... 64

4.2.1 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 64

4.2.2 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 65

4.2.3 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Status Perkawinan ... 66

4.2.4 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Lama Usaha ... 68

4.2.5 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Besarnya Modal Kerja... 69

4.2.6 Karakteristik Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Berdasarkan Besarnya Pendapatan ... 70

4.2.7 Proporsi Jenis Produk ... 71

4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 71

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 71

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 73

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 73

4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 74

4.3.2.3 Uji Multikolinearitas ... 75

4.3.3 Hasil Uji Signifikansi ... 76

4.3.3.1 Pengujian Signifikansi Koefisien Variabel Independen Secara Simultan (Uji F) ... 76

4.3.3.2 Pengujian Signifikansi Koefisien Variabel Dependen Secara Parsial (Uji t) ... 78

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

(9)

ix BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 88 5.2 Saran ... 88

DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN LAMPIRAN

(10)

x DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Jembrana Tahun 2012-2015……….…… 4 1.2 Perkembangan Penduduk Jembrana sampai dengan Desember

Tahun 2016………. 6

1.3 Jumlah Tenaga Kerja yang diserap Menurut Lapangan Usaha dan

Jenis Kelamin di Kabupaten Jembrana Tahun 2016…..……… 6 1.4 Jumlah Penduduk di Kabupaten Jembrana berdasarkan Kecamatan,

Tahun 2015……… 7

1.5 Jumlah Penduduk Desa di Kecamatan Melaya………. 8 1.6 Pasar Tradisional dan Jumlah Pedagang di Kabupaten Jembrana

dirinci per Kecamatan………. .. 10 3.1 Jumlah Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana

Menurut Kelompok Barang Tahun 2016………….……… . 46 3.2 Jumlah Sampel Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten

Jembrana……….………… 47 3.3 Populasi Sampel Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten

Jembrana……… 47

4.1 Ekonomi Masyarakat Gilimanuk………... 61 4.2 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

Berdasarkan Lama Usaha ... 68 4.3 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

BerdasarkanBesarnya Modal Kerja………... 69 4.4 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

Berdasarkan Besarnya Pendapatan……… 70 4.5 Distribusi Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Menurut Jenis

Produk……… 71 4.6 Hasil Analisis Linear Berganda……….… 72

4.7 Hasil Uji Normalitas……….. 74

(11)

xi

4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas……….… 75 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas………. 75 4.10 Hasil Koefisien Determinasi……….. 78

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

3.1 Model Analisis Regresi Pengaruh Modal Kerja, Jenis Produk, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Umum GilimanukKabupaten Jembrana………. ... 50 4.1 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin………... 65 4.2 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

Berdasarkan Tingkat Pendidikan………... 66 4.3 Jumlah Responden Pedagang di Pasar Umum Gilimanuk

Berdasarkan Status Perkawinan………. 67 4.4 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

Variabel X1……… 79

4.5 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

Variabel X2i……….. 81

4.6 Daerah HasilPengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

Variabel X3……….. .. 82

4.7 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

Variabel X4……….. .. 84

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran

1. Kuisioner Pengaruh Modal Kerja, Jenis Produk, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Umum

Gilimanuk Kabupaten Jembrana... 1

2. Tabulasi Data Penelitian ... 5

3. Uji Normalitas ... 8

4. Uji Multikolinearitas ... 8

5. Uji Heteroskedastisitas ... 9

6. Hasil Regresi ... 10

(14)

xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian pada saat ini bisa dilihat dari adanya pembangunan pusat perdagangan yang makin meningkat di Indonesia.Adanya pusat perdagangan merupakan salah satu indikator paling berpengaruh nyata dalam kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.Bentuk fisik dari pusat perdagangan dibagi menjadi dua jenis yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

Dilihat dari sisi kepentingan ekonominya, semakin meningkat jumlah pusat perdagangan, baik yang tradisional maupun modern mendorong terwujudnya peluang kerja bagi masyarakat luas.Mulai dari jasa tenaga satuan pengamanan, penjaga toko, pengantar barang, cleaning service, hingga jasa transportasi.Artinya, kehadiran adanya pusat perdagangan ini ikut berkontribusi dalam mengentaskan masalah pengangguran dan kemiskinan.Dari sisi sosial, keberadaan pasar modern dapat mengancam para pedagang pasar tradisional yang merupakan golongan ekonomi menengah ke bawah.

Sektor informal sebaiknya mendapatkan dukungan dan perhatian dari pemerintah karena keberadaan sektor informal dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga berperan dalam membentuk perekonomian yang terbuka dan fleksibel.Sektor informal juga berkaitan dengan jalur distribusi barang dan jasa di tingkat bawah sehingga dapat lebih memeratakan perekomomian pada masyarakat menengah kebawah yang menjadi permasalahan di negara berkembang.Dalam hubungannya dengan, perekonomian daerah sektor informal memiliki suatu

(15)

xv

keterkaitan yang tinggi dengan sektor perdagangan.Oleh sebab itu, pengembangan sektor informal merupakan suatu cara yang cukup baik untuk dapat mengatasi permasalahan ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi antar wilayah di suatu daerah (Tumbunan, 1996).

Untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih tinggi dilaksanakan dengan memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi serta pemerataan yang lebih adil yang akan diikuti oleh kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah salah satunya adalah menggalakkan sektor industri, terutama industri kecil dan menengah sebagai wadah usaha bagi sebagian masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan andil besar serta menduduki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di Provinsi Bali, terutama dari potensinya yang banyak menyerap tenaga kerja dan banyaknya jumlah usaha yang tersedia (Erawan, 2003).

Sangat mudah menemukan minimarket, supermarket bahkan hipermarket di perkotaan maupun pedesaan. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan pasar modern saat ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat. Pasar tradisional juga masih memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki pasar modern. Diantaranya adalah masih adanya kontak sosial saat tawar menawar antar pedagang dan pembeli. Pasar tradisional juga menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat kebanyakan (Martini dan Widyani, 2016). Di Provinsi Bali sendiri, melemahnya kebanggaan

(16)

xvi

masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan tradisional berbasis keaarifan lokal sudah mulai tampak dengan terjadinya pergeseran trend berbelanja. Diantara berbagai segmen, dari pasar tradisional yang dikelola secara konvensional ke pasar modern yang dikelola secara lebih profesional (Rahyuda, dkk. 2012, dalam Martini, 2016).

Adanya daya tarik pasar tardisional yang khas sebagai bagian dari obyek wisata yang didukung budaya lokal, sesungguhnya dapat dijadikan sebagai peluang yang dapat dikembangkan sepanjang mampu mensinergikan semua potensi yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan pasar tradisional di Provinsi Bali secara lebih profesional dengan tidak meninggalkan kearifan lokal, sesungguhnya mampu menstrategiskan posisinya karena dapat menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat menengah kebawah dan juga melibatkan hajat hidup masyarakat yang lebih banyak (Martini dan Widyani, 2016).

Pengembangansektor industri merupakan upaya yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat mengingat usaha ini sangat beraneka ragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang tersedia.Peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan agar lebih berkembang dan merata, sehingga hasil-hasil pembangunan tersebut tidak hanya dinikmati oleh sebagian penduduk saja melainkan seluruh penduduknya.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Jembrana diikuti dengan pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada besaran PDRB perkapita.

Tingkat kemakmuran suatu daerah salah satunya dapat tercermin dari besarnya

(17)

xvii

PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan penduduk secara nyata, karen angka ini hanya merupakan rata-rata.

PDRB perkapita Kabupaten Jembrana meningkat cukup pesat, pada tahun 2010 PDRB perkapita Kabupaten Jembrana sebesar Rp 21.574.943,34 menjadi Rp 33.431.122,40 pada tahun 2014 atau meningkat rata-rata sebesar 13,74 persen per tahun. Dari angka tersebut di atas dapat memberikan gambaran PDRB perkapita Kabupaten Jembrana secara rata-rata perbulan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 2.785.926,87. Terjadi peningkatan cukup besar jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2010 yang hanya sebesar Rp 1.797.911,94.

Tabel 1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Jembrana Tahun 2012-2015 (dalam juta Rp)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014 2015

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 1 524 157,4 1 648 866,2 1 850 134,2 2 132 795,1

B Pertambangan dan Penggalian 74 071,9 82 867,5 91 863,4 93 126,3

C Industri Pengolahan 341 071,1 380 969,9 442 429,5 506 411,2

D Pengadaan Listrik dan Gas 6 798,7 6 540,5 8 576,1 11 312,2

E Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 7 053,1 7 421,4 8 188,4 9 258,1

F Konstruksi 736 072,1 804 388,3 862 256,3 974 903,9

G Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda 698 796,8 769 395,8 889 811,5 1 019 069,8 H Transportasi dan Pergudangan 1 063 822,5 1 241 712,6 1 538 797,8 1 735 529,4

I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 920 075,4 1 074 369,8 1 327 112,0 1 515 795,2

J Informasi dan Komunikasi 418 169,6 434 260,1 480 746,0 540 581,5

K Jasa Keuangan dan Asuransi 214 001,4 249 709,3 288 916,2 330 885,6

L Real Estate 371 324,5 409 692,4 470 073,3 528 358,5

M

N Jasa Perusahaan 49 971,3 55 333,6 63 641,3 74 724,9

O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan, dan Jaminan 203 087,5 202 577,7 232 312,2 261 058,9

P Jasa Pendidikan 125 427,4 150 923,0 175 146,5 200 589,2

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 126 138,2 146 541,1 169 890,2 202 374,6

R Jasa Lainnya 92 910,7 104 284,8 119 900,8 136 618,2

Produk Domestik RegionalBruto

(PDRB) 6 972 949,70 7 769 853,83 9 019 795,70 10 273392,52

Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2016

(18)

xviii

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 nilai sektor perdagangan besar dan eceran terhadap PDRB Jembrana sebesar Rp 698.796,8 juta, dan di tahun 2013 sebesar Rp 769.395,8 juta, hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 10,1 persen. Peningkatan bertambah pada tahun 2014 sebanyak Rp 889.811,5 juta atau sekitar 15,7 persen dan di tahun 2015 meningkat menjadi Rp 1.019.069,8 miliar atau sekitar 14,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran terus meningkat setiap tahunnya.Dipandang sebagai upaya sangat strategis dan rasional mengingat usaha ini sangat beraneka ragam seperti halnya pasar tradisional, sehingga dapat disesuaikan dengan potensi, kondisi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia.

Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Jembrana memberikan peluang bagi dunia perdagangan untuk mengembangkan usaha tersebut sehingga mendorong untuk mempertahankan kontinuitas dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara efektif dan efisien.Sumber- sumber tersebut meliputi sumber daya manusia sebagai penggerak perdagangan dan sumber daya modal yang menunjang jalannya serta kelancaran usaha dagang tersebut serta skill atau keahlian yang dimiliki oleh sumber daya manusia dalam meningkatkan produktivitas usahanya.

Kabupaten Jembrana merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Bali, terletak di belahan barat Pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8°09'30" - 8°28'02" LS dan 114°25'53" - 114°56'38" BT. Menurut data BPS luas wilayah Jembrana 841.800 km² atau 14,96 persen dari luas wilayah Pulau

(19)

xix

Bali.Berdasarkan data yang tercatat pada Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan, jumlah penduduk Kabupaten Jembrana sampai dengan Desember tahun 2015 berdasarkan jenis kelamin adalah sebanyak 311.995 jiwa atau sekitar 24,5 persen dengan distribusi pada Tabel 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2 Perkembangan Penduduk Jembrana sampai dengan Desember, Tahun 2016 (berdasarkan jenis kelamin)

2012 2013 2014 2015

Laki-laki 158.398 160.337 160.204 156.368

Perempuan 158.719 160.671 160.056 155.627

Total 317.117 321.003 320.260 311.995

Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2016

Tabel 1.3 Jumlah Tenaga Kerja yang diserap Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Jembrana, Tahun 2016

Lapangan Usaha

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

(1) (2) % (3) % (4) %

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,

Perburuan dan Perikanan 26,226 32,59 3,980 6,42 40,206 28,22

2 Pertambangan dan Penggalian 0 0 282 0,46 282 0,20

3 Industri 6,553 8,14 14,648 23,64 21,201 14,89

4 Listrik, Gas dan Air Minum 645 0,80 0 0 645 0,46

5 Konstruksi 12,950 16,09 1,426 2,30 14,376 10,10

6 Perdagangan, Rumah Makan dan

Jasa Akomodasi 18,959 23,56 22,075 35,62 41,034 28,80

7 Transportasi, Pergudangan dan

Komunikasi 3,128 3,89 0 0 3,128 2,20

8

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan

1,009 1,25 833 1,34 1,842 1,30

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

Perorangan 11,007 3,68 8,713 14,07 19,720 13,84

Jumlah 80,477 61,957 142,434

Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2016

Pada Tabel 1.3 ditunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja pada tahun 2015 menurut lapangan usaha dan jenis kelamin, sektor perdagangan, rumah makan dan

(20)

xx

akomodasi menduduki peringkat pertama yaitu sebanyak 41.034 atau 28,80 persen penduduk laki-laki dan perempuan. Jumlah penduduk di Kabupaten Jembrana semakin meningkat diikuti oleh peningkatan jumlah tenaga kerja laki- laki maupun tenaga kerja perempuan. Semakin berkembangnya zaman kesempatan bekerja bagi perempuan semakin bertambah banyak secara kuantitatif, hal ini menyebabkan semakin banyaknya perempuan yang masuk ke pasar kerja. Dilihat pada Tabel 1.3 banyaknya tenaga kerja perempuan di bidang perdagangan memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan perekonomian dan kesejahteraan rumah tangga serta masyarakat. Tambahan penghasilan dari hasil kerja akan dapat mengangkat kesejahteraan bagi keluarga (Mayaswari, 2015). Pada Tabel 1.3 dapat dilihat, bahwa pada sektor perdagangan tenaga kerja wanita lebih banyak di serap yaitu mencapai 22.075 jiwa penduduk atau 35,62 persen.

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk di Kabupaten Jembrana Berdasarkan Kecamatan, 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Melaya 26,14 26,10 52,24

2 Negara 40,96 40,59 81,55

3 Jembrana 26,46 27,44 53,90

4 Mendoyo 28,27 29,37 57,64

5 Pekutatan 12,97 13,30 26,27

Jumlah 134,80 136,80 271,60

2014 133,90 135,90 269,80

2013 133,00 135,00 268,00

2012 132,10 134,10 266,20

2011 131,20 133,20 264,40

Sumber : BPS Kabupaten Jembrana, 2016

(21)

xxi

Dari tabel 1.4 ditunjukkan bahwa kepadatan penduduk laki-laki maupun perempuan berada pada Kecamatan Negara yaitu sebesar 81,55 persen dan paling sedikit penduduk pada Kecamatan Pekutatan yakni hanya sebesar 26,27 persen.

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Desa di Kecamatan Melaya

No. Desa/Kelurahan Jenis Kelamin

Laki-laki % Perempuan %

1 Gilimanuk 4.155 16,44 4.197 16,7

2 Melaya 5.287 20,93 5.233 20,83

3 Candikusuma 2.268 8,97 2.264 9,01

4 Tuwed 2.131 8,43 2.119 8,43

5 Tukadaya 3.048 12,06 2.914 11,59

6 Manistutu 3.506 13,88 3.412 13,58

7 Warnasari 1.004 3,97 1.027 4,14

8 Nusa Sari 1.457 5,76 1.538 6,12

9 Ekasari 1.986 7,86 2.039 8,11

10 Blimbingsari 417 1,65 379 1,5

Jumlah 25.259 25.122

Sumber : BPS Jembrana, 2016

Berdasarkan Tabel 1.5 terlihat bahwa banyaknya penduduk Kelurahan Gilimanuk menempati urutan kedua sebesar 33,14 persen setelah Kelurahan Melaya. Sebagai kelurahan yang memiliki penduduk cukup padat, hal ini menjadikan keberadaan pasar tradisional sangat penting dikembangkan. Adanya pasar tradisional akan memudahkan penduduk di Kelurahan Gilimanuk untuk melakukan kegiatan ekonomi serta berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Pasar tradisional merupakan salah satu jenis pasar persaingan sempurna.

Pasar persaingan sempurna memiliki arti dimana suatu kondisi pasar terdapat banyak penjual dan pembeli. Pasar tradisional memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pusat perbelanjaan modern yaitu adanya sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara penjual dan pembeli. Di pasar tradisional terdapat

(22)

xxii

suatu komunikasi yang tidak akan ditemui di pusat perbelanjaan modern. Sistem tawar menawar dalam transaksi jual beli di pasar tradisional membuat suatu hubungan tersendiri antar penjual dan pembeli.Berbeda dengan pusat perbelanjaan modern, dimana harga barang sudah ditetapkan dan tidak ada komunikasi antara penjual dan pembeli.

Pasar sebagai salah satu subyek perdagangan tempat bertemunya penjual dan pembeli dan transaksi jual-beli yang tidak selalu memerlukan lokasi fisik.Pada dasarnya pasar yang merupakan salah satu konsentrasi para pedagang (menengah kebawah) dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.Keberadaan pasar khususnya pasar tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.Pasar tradisional sejatinya memiliki keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar modern.Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang lengkap, harga yang rendah dan sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban antara pejual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pasar tradisional.

Berikut disajikan pada Tabel 1.6keberadaan pasar tradisional dan jumlah pedagang yang terdapat di Kabupaten Jembrana :

Tabel 1.6 Pasar Tradisional dan Jumlah Pedagangdi Kabupaten Jembrana dirinci per Kecamatan

(23)

xxiii

No Kecamatan Nama Pasar Jumlah

Pedagang %

1. Melaya Pasar Umum Gilimanuk 272 11,82

2. Melaya Pasar Umum Melaya 221 9,60

3. Negara Pasar Anyar Banjar Tengah 190 8,26

4. Jembrana Pasar Umum Negara 956 41,56

5. Jembrana Pasar Umum Jembrana 70 3,04

6. Jembrana Pasar Senggol Malam 88 3,82

7. Mendoyo Pasar Tegal Cangkring 156 6,79

8. Mendoyo Pasar Yehembang 112 4,87

9. Pekutatan Pasar Pekutatan 206 8,97

10. Pekutatan Pasar Tradisional Pekutatan 29 1,27

Jumlah 2300 100

Sumber : Perusda, 2016

Pada Tabel 1.6 dapat dilihat dari segi jumlah pasar tradisional yang paling banyak menyerap tenaga kerja yaitu Pasar Umum Negara, penyerapannya sebanyak 41,56 persen dikarenakan pasar tersebut berada di pusat kota. Peringkat kedua pedagang terbanyak terdapat di Pasar Umum Gilimanuk yaitu sebesar 11,82 persendan yang terakhir pedagang paling sedikit terdapat di Pasar Tradisional Pekutatan hanya 1,26 persen pedagang, dikarenakan di Pasar Tradisional Pekutatan hanya menjual makanan dan minuman ringan. Berdasarkan hasil diatas rasio pedagang pasar tradisional antara Pasar Umum Negara, Pasar Umum Gilimanuk dan Pasar Tradisional Pekutatan yakni sekitar 32:9:1. Penting halnya untuk menjaga keberlanjutan pasar tradisional dikarenakan selain dapat menyerap tenaga kerja, juga menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan menggali berbagai potensi ekonomi (Perda Kabupaten Jembrana, 2016).

Jenis usaha dagang di Pasar Umum Gilimanuk sangat bervariatif seperti kebutuhan sehari-hari sembako, perlengkapan rumah tangga, buah, daging, sayur

(24)

xxiv

dan masih banyak lagi, sehingga wajar saja pedagang yang terdapat di Pasar Umum Gilimanuk cukup banyak. Jenis produk juga akan mempengaruhi berapa besarnya modal dan pendapatan para pedagang pasar yang nantinya akan mempengaruhi kesejahteraan pasar.

Di Pasar Umum Gilimanuk jenis usaha yang diperjualbelikan para pedagang ini tidak tetap.Para pedagang biasanya menjual barang dagangan mereka berubah- ubah. Seperti halnya para pedagang ikan yang apabila barang dagangannya tidak habis terjual karena menurunnya tingkat konsumsi masyarakat, maka para pelaku bisnis tersebut akan beralih menjual barang dagang seperti sayur dan lainnya yang lebih diminati oleh para konsumen saat itu, sehingga data pedagang yang tercantum di pengelola pasar masih jenis usaha dagang yang lama sesuai izin dagang yang diajukan oleh pedagang. Di Pasar Umum Gilimanuk juga terjadi penurunan pedagang yang siginifkan, dikarenakan pendapatan yang kurang menentu yang diperoleh para pedagang ( Kepala PD Pasar Umum Gilimanuk).

Dari jenis usaha yang dilakukan oleh para pedagang, pendapatan juga menjadi faktor yang mengakibatkan adanya pedagang yang berhenti berdagang di Pasar Umum Gilimanuk. Jika pendapatan yang dimiliki salah satu pedagang rendah, pedagang tersebut lebih memilih berhenti berdagang di pasar, dan memilih untuk beralih ke profesi lain atau beralih menjual jenis usaha yang lain.

Pendapatan merupakan hal yang sangat penting bagi para pedagang, karena pendapatan tersebut akan digunakan oleh para pedagang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, oleh karena itu tingkat keramaian pasar yang tinggi bisa mengakibatkan permintaan cukup tinggi sehingga sangat berpengaruh

(25)

xxv

terhadap pendapatan. Walaupun modal pedagang yang relatif kecil tetapi jika sirkulasinya cukup tepat dan digunakan dengan baik, maka perputaran pendapatan dan modal tersebut akanberjalan dengan sempurna. Modal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : besarnya modal, jumlah tenaga kerja, jam kerja, pengalaman kerja, jenis barang yang dijual dan lain-lain.

Usaha peningkatan pendapatan pada dasarnya ditujukan terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan perkapita.Usaha ini dilaksanakan secara efektif dan efisien serta memiliki daya saing yang tinggi.Pendapatan merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi, namun perlu ditekankan kembali bagaimana agar pendapatan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan masyarakat menjadi sejahtera. Pertumbuhan saat ini yang tercipta dari adanya proses pembangunan yang dijalankan haruslah semakin berkualitas. Hal ini perlu diperluasnya kesempatan kerja dan ditumbuhkembangkan swadaya dan kemampuan berusaha khususnya bagi usaha kecil dan menengah serta usaha informal dan tradisional baik usaha masyarakat di pedesaan maupun perkotaan (Devi, 2011).

Kebutuhan hidup yang semakin meningkat mengakibatkan munculnya keinginan setiap manusia untuk memenuhinya, demikian pula yang dialami oleh para keluarga pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana, untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.Pendapatan yang diperoleh tidak tentu setiap harinya sehingga

(26)

xxvi

mereka harus mengatur sebaik-baiknya penjualan dan pendapatan yang mereka hasilkan.

Pemenuhan kebutuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga, semakin tinggi tingkat pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga maka semakin besar pula tingkat pemenuhan akan kebutuhan hidup keluarganya, demikian pula pada jumlah tanggungan keluarga semakin banyak jumlah tanggungan keluarga dalam suatu rumah tangga maka semakin banyak pula kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh suatu keluarga tersebut.

Penelitian ini menggunakan variabel modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana. Modal merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan tujuan memperoleh laba yang optimal. Modal merupakan kunci dari setiap usaha.Modal dagang yang besar sangat mempengaruhi pendapatan, karena dengan modal yang besar para pedagang mempunyai kesempatan penambahan kuantitas, jenis barang yang ditawarkan pedagang kepada pembeli.

Modal merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah output (Hentiani, 2011). Modal merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap pendapatan usaha. Modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modal secara keseluruhan yaitu modal sendiri dan modal pinjaman (Priyandika, 2015).

(27)

xxvii

Wicaksono (2011) menyatakan bahwa faktor modal seringkali memberikan pengaruh terhadap suatu usaha dagang, dimana dapat berdampak pada timbulnya permasalahan lain seperti modal yang dimiliki seadanya, maka pedagang tersebut hanya mampu membuka usaha dagangnya tanpa bisa memaksimalkan skala usahanya.

Modal yang dimiliki pengusaha sektor informal relatif lebih sedikit, sehingga itu akan sulit untuk dapat meningkatkan produktivitasnya. Tanpa modal usaha tidak akan dapat berjalan (Asri, 1985). Modal merupakan kebutuhan yang kompleks karena berhubungan dengan keputusan pengeluaran dalam kegiatan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan mencapai keuntungan yang maksimum (Widjaya, 1985).Kurangnya modal pada sektor informal menyebabkan usaha di sektor ini sulit untuk berkembang (Widodo, 2005).

Selain modal, jenis produk juga menjadi salah satu hal penting bagi pendapatan para pedagang. Pasar sebagai penyedia barang untuk konsumen, jenis barang atau produk merupakan salah satu aspek penting dalam proses perdagangan. Jenis barang yang diperjualbelikan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu barang makanan dan non-makanan (Susenas, 2009).Produk merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap pedagang yang memperjualbelikan barang dagangnnya, jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Selain itu, lama usaha juga memberikan pengaruh penting dalam pendapatan. Pedagang yang lebih lama dalam menggeluti usahanya akan memiliki pengalaman usaha yang lebih banyak sehingga akan memiliki strategi yang lebih

(28)

xxviii

matang dan tepat dalam mengelola dan memasarkan produknya (Damayanti, 2011). Jacobsen (1998) dalam Aswar (2011) menambahkan bahwa dengan meningkatnya pengalaman akan meningkatkan penerimaan di masa akan datang.

Selain ketiga faktor di atas, faktor pendidikan juga sangat berpengaruh dalam menentukan pendapatan. Schumpeter (1934) dalam Aswar (2011) mengatakan bahwa pendidikan bagi seorang pengusaha akan membuatpengusaha itu lebih dinamis dalam menciptakan produk atau komoditi baru untuk diperdagangkan sehingga memungkinkan adanya tambahan pendapatan. Selain itu, dengan tingkat pendidikan yang dimiliki, maka wawasan dan pengetahuan mereka tentang manajemen usaha menjadi lebih luas, sehingga mereka menjadi lebih profesional dalam berusaha dan supel dalam menghadapi konsumen, bahkan sikap dan perilaku mereka akan tampak lebih profesional.

Berkaitan dengan uraian tersebut, penelitian mengenai pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana dilakukan karena terdapat perbedaan pendapatan antara pedagang yang diduga dipengaruhi oleh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha.Dengan demikian, kajian- kajian melalui penelitian ilmiah dengan tujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(29)

xxix

1. Apakah modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan, dan lamausaha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana?

2. Bagaimana pengaruh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara parsial terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas dapat dijabarkan beberapa tujuan penelitian, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara simultan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

2. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha secara parsial terhadap pendapatan pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memperkaya ragam penelitian serta membuktikan teori-teori selama

(30)

xxx

menempuh pendidikan di perguruan tinggi, selain itu dapat mendukung jurnal dari penelitian sebelumnya menjadi referensi penelitian selanjutnya sehingga dapat menambah pengetahuan untuk membandingkan teori-teori dengan kenyataan di lapangan, khususnya pada sektor perdagangan pasar.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat bermanfaat memberikan informasi yang riil tentang kondisi pedagang yang ada di Pasar Umum Gilimanuk, sehingga menemukan faktor-faktor yang mendasari besar kecil jumlah pendapatan yang diterima pedagang.Dengan mengetahui berbagai faktor tersebut diharapkan pemerintah maupun pihak yang terkait dapat mengambil kebijakan, yakni dalam hal kesejahteraan antar pedagang di Pasar Umum Gilimanuk Kabupaten Jembrana.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis, sehingga antara bab satu dengan bab lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun penyajiannya adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

(31)

xxxi

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan kajian pustaka dan rumusan hipotesis.Dalam kajian pustaka dibahas mengenai teori pendapatan, modal kerja, jenis produk, tingkat pendidikan dan lama usaha serta hubungan- hubungan antara variabel.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai desain penelitian, lokasi dan ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode pengumpulan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan gambaran umum lokasi penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Dalam bab ini dikemukakan simpulan-simpulan mengenai hasil pembahasan dan saran-saran yang akan ditujukan sebagai masukan.

Gambar

Tabel  1.1  PDRB  Menurut  Lapangan  Usaha  Atas  Dasar  Harga  Berlaku  Kabupaten Jembrana Tahun 2012-2015 (dalam juta Rp)
Tabel 1.2  Perkembangan  Penduduk  Jembrana  sampai  dengan  Desember,  Tahun 2016 (berdasarkan jenis kelamin)
Tabel 1.4  Jumlah  Penduduk  di  Kabupaten  Jembrana  Berdasarkan  Kecamatan, 2015
Tabel 1.5  Jumlah Penduduk Desa di Kecamatan Melaya

Referensi

Dokumen terkait

Sebaran mangrove yang terdapat di Kecamatan Kuta Raja tahun 2004 sebelum tsunami tumbuh secara alami, luas mangrove di wilayah tersebut adalah 66,25 ha, yang terbagi

[r]

Mazhab Syafi ’ i berpendapat bahwa perwalian untuk orang gila baik berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan juga statusnya janda atau masih gadis, serta

Alhamd li Allahi Rabb al-‘Alamin, la Hawl wala Quwwat illa bi Allah al- ‘Aliyy al-‘Adhim, dengan hanya Rahmat, Taufik serta Inayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul

Alhamdulillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Namun tetaplah harus diingat, bahwa fokus dari hermeneutika, atau proses menafsirkan, menurut Gadamer, adalah untuk membangkitkan makna tentang tema utama pembicaraan, dan

Konsumen pria dan wanita menganggap batik memiliki motif unik, memiliki corak yang menjadi pembeda dengan produk busana lainnya, menganggap batik memiliki warna

Empat variabel ethical culture yaitu kejelasan, kesesuaian, dukungan, dan berdampak, menjadi variabel independen yang memengaruhi variabel dependen berupa tindakan yang