• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era otonomi daerah dan desentralisasi, kepada Daerah diberikan kewenangan yang nyata, luas dan bertanggung jawab. Pemberian kewenangan ini dimaksudkan agar daerah mampu merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta langkah-langkah strategis dalam melaksanakan pembangunan daerah guna memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan otonomi dan desentralisasi dimaksudkan pula untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya daerah, meningkatkan kualitas pelayanan umum, dan memberdayakan serta menciptakan ruang bagi masyarakat untuk ikut serta/ berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

Pelaksanaan pembangunan daerah sebagai wujud pelaksanaan otonomi dan desentralisasi bagi Kabupaten/ Kota tidaklah semakin mudah dan ringan karena diperhadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan yang ada di daerah. Berbagai persoalan daerah di Kabupaten Demak seperti kondisi perekonomian, investasi, , kemiskinan, kesenjangan antar wilayah dan perdesaan, sosial budaya, politik lokal, dan kelestarian lingkungan hidup memerlukan upaya-upaya terobosan guna terus mendorong terwujudnya kondisi daerah yang semakin maju, sejahtera, dan berkeadilan. Di sisi lainnya berbagai potensi daerah baik potensi ekonomi, pertanian dan perikanan, sosial budaya dan pariwisata serta potensi lainnya sebagai salah satu Kabupaten yang berada di jalur pertumbuhan Jawa Tengah belum dapat dimanfaatkan dan digarap secara efektif dan efisien untuk kemajuan daerah. Untuk itu diperlukan perubahan-perubahan dari kondisi daerah yang selama ini dirasakan mengalami stagnasi di hampir semua segi kehidupan masyarakat menuju kondisi daerah yang bangkit kembali dan dinamis dalam melaksanakan pembangunan daerah di semua bidang kehidupan masyarakat.

(2)

2

Disamping itu, dengan otonomi dan desentralisasi maka kepada Kabupaten/Kota diberikan pula pelimpahan tanggungjawab dan pekasanaan urusan-urusan yang menjadi tanggung jawab bersama antara Pusat dan daerah, yang diikuti pula dengan pengaturan pembagian dan pemanfaatan sumberdaya nasional secara berkeadilan dan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan demikian maka kepada daerah diberikan tanggungjawab pengelolaan sumberdaya yang cukup besar untuk dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas maka diperlukan adanya kepemimpinan daerah yang kuat, legitimate dan didukung sepenuhnya oleh masyarakat, serta berfikir dan bersikap strategis. Selain itu dalam pelaksanaan pembangunan daerah diperlukan kepemimpinan daerah yang mampu melaksanakan amanat rakyat dalam pelaksanaan pembangunan daerah yang didasarkan pada perencanaan pembangunan daerah yang cermat, strategis dan komprehensif. Dari hal ini maka kedua aspek tersebut menjadi kunci utama bangkitnya Kabupaten Demak menjadi daerah yang dinamis, maju dan mampu mensejahterakan masyarakatnya yaitu Kepemimpinan Daerah yang kuat dan akuntabel serta adanya perencanaan pembangunan daerah yang bersifat strategis dan komprehensif.

B. Perencanaan Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah sebagai bagian dari pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat dalam rangka perwujudan tujuan daerah dan tujuan nasional. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5 ayat (2) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 150 ayat (3) huruf c, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan memiliki Rencana Pembangunan Daerah baik jangka panjang , jangka menengah maupun jangka pendek yang disusun dengan memperhatikan rencana pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud juga merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan

(3)

3

nasional. Oleh karena itu guna melaksanakan hal tersebut diperlukan adanya perencanaan pembangunan daerah yang bersifat komprehensif dan akuntabel.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan salah satu tahapan strategis dalam manajemen pemerintahan dalam menentukan arah masa depan daerahnya. Pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah akan terlaksana dengan baik juka seluruh tahapan perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan secara konsekuen dan bersifat komprehensif dengan memperhatikan potensi, tantangan dan permasalahan yang dihadapi daerah.

Pada tahapan inilah akan ditentukan arah kebijakan dan strategi memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat sehingga diperlukan pula peran kepemimpinan daerah yang kuat dalam mengkoordinasikan dan memobilisasi serta memanfaatkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki daerah.

Dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah guna mendorong Kebangkitan Demak menuju Kabupaten Demak yang semakin Maju dan Sejahtera dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan (stakeholder) secara transparan, sehingga diperoleh kesepakatan dan komitmen bersama seluruh komponen masyarakat. Dengan demikian maka akan terwujud perencanaan pembangunan daerah yang akuntabel dan seluruh masyarakat Kabupaten Demak akan merasa handarbeni dan memiliki rasa tanggungjawab bersama untuk ikut berpartisipasi didalamnya. Oleh karenanya dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah perlu memperhatikan beberapa prinsip perencanaan pembangunan daerah, yaitu:

1. Demokratis dan partisipatif, artinya dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah (stakeholder);

2. Politis, artinya dalam proses penyusunan dan penetapan rencana pembangunan daerah dilaksanakan dalam kebersamaan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai mitra Pemerintah Daerah;

(4)

4

3. Bawah-Atas (Bottom Up planning), artinya dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah memperhatikan aspirasi dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat;

4. Atas-Bawah (Top Down planning), artinya dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah senantiasa bersinergi dan berkoordinasi dengan kebijakan pembangunan pemerintah diatasnya.

C. ISU-ISU STRATEGIS

Menilik peran kota Demak pada masa kejayaannya, dengan posisi strategis pada jalur ekonomi utama Jawa Tengah-Jawa Timur dan pintu masuk perdagangan antar pulau melalui laut, maka pada saat itu Demak selain sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan juga menjadi pusat penyiaran agama Islam.

Posisi dan kondisi Demak yang strategis tersebut harus dapat dikembalikan lagi mengingat kondisi saat ini Kabupaten Demak masih memiliki “Segitiga Emas”

sebagai ikon “Demak Kota Wali” yaitu meliputi wilayah Masjid Demak dan kawasan alon-alon, wilayah Kadilangu dengan makam Sunan Kalijogo serta kawasan eks Stasiun Demak. “Segitiga Emas” tersebut merupakan potensi yang harus didorong perkembangannya sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah dengan tidak meninggalkan akar budaya daerah dan nilai-nilai syiar agama Islam. Oleh karena itu ketiganya akan menjadi perpaduan yang kuat sehingga ciri “Demak Kota Wali” tetap akan bergema seiring dengan pertumbuhan kawasan tersebut.

Selanjutnya beberapa isu-isu strategis dalam pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Demak akhir-akhir ini perlu mendapatkan perhatian dan penanganan secara cermat dan komprehensif. Isu utama dalam pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Demak akhir-akhir ini adalah menyangkut indikasi terjadinya stagnasi pembangunan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari salah beberapa kondisi dan permasalahan yang harus ditangani, yaitu :

 Tingkat kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan.

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara universal menurut UNDP direpresentasikan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana pencapaian angka IPM Kabupaten Demak pada tahun 2010 mencapai ….

(5)

5

menempati peringkat ke …. se-Eks Karesidenan Semarang atau peringkat ke ….

se Jawa Tengah. IPM ini didukung oleh angka harapan hidup sebesar …., Angka Melek Huruf ……%, rata-rata lama sekolah ….. tahun dan pengeluaran riil per kapita Rp. ……..,-.

Pencapaian angka IPM tersebut sudah termasuk dalam kategori/kelas pembangunan manusia menengah keatas yaitu pada kisaran antara 66 sampai dengan 80, namun demikian perlu terus didorong pertumbuhannya terutama pada 3(tiga) aspek yaitu:

- Peningkatan kualitas pendidikan;

- Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan secara berkeadilan; dan - Peningkatan kemampuan masyarakat secara ekonomi.

 Angka kemiskinan masih cukup tinggi sehingga perlu adanya strategi khusus dalam menanganinya dengan memadukan peran seluruh stakeholder baik pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha untuk dapat menurunkan angka kemiskinan secara nyata pada setiap tahunnya.

 Peran perempuan di Kabupaten Demak sangat strategis baik dalam kehidupan keagamaan maupun sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu pemberdayaan perempuan menjadi salah satu kunci kebangkitan Demak untuk kembali menjadi “Demak Kota Wali” yang sejuk dan nyaman serta bermartabat.

 Pengembangan kawasan budidaya pertanian perlu peningkatan dalam pengelolaannya dimana sebagai daerah agraris memerlukan terobosan- terobosan dengan pengembangan pola-pola agribisnis dan pembangunan kawasan agropolitan. Dengan pola tersebut maka pembangunan pertanian akan terpadu dalam kesatuan “bussines management” dari hulu sampai ke hilir, mulai dari kawasan on farm (budidaya) sampai ke off farm (pengolahan dan pemasaran).

 Pemanfaatan potensi kelautan dan pesisir belum optimal.

Potensi kelautan dan pesisir sebagai potensi daerah yang prospektif, khususnya untuk budidaya perikanan darat (tambak) , budidaya hasil laut (perikanan tangkap), dan pariwisata perlu dikembangkan dikaitkan dengan pengembangan fasilitas pendaratan ikan, fasilitas pengolahan hasil tangkapan ikan dan pemasarannya. Saat ini sebagian besar baru untuk keperluan domestik sehingga

(6)

6

perlu pemikiran untuk dapat menjadi komoditas ekspor guna memperluas pemasarannya.

 Masih rendahnya geliat investasi di daerah guna mendorong dinamika perekonomian daerah dan menanggulangi tingkat pengangguran terbuka yang meningkat pada setiap tahunnya. Perlu adanya terobosan untuk meningkatkan kerjasama-kerjasama investasi dan peningkatan pelayanan publik bagi dunia usaha.

 Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kewilayahan belum nampak perkembangannya selama ini, padahal berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Demak sudah dibagi menjadi 5 (lima) Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yang merupakan konsep pembangunan kewilayahan secara terpadu. Kelima SWP adalah:

- SWP I meliputi kecamatan Demak, Wonosalam, Karangtengah dan Sayung dengan pusat pengembangan di kota Demak;

- SWP II meliputi wilayah kecamatan Mranggen, Karangawen, dan Guntur dengan pusat pengembangan di kota Mranggen;

- SWP III meliputi wilayah kecamatan Bonang dan Wedung dengan pusat pengembangan di kota Wedung;

- SWP IV meliputi wilayah kecamatan Gajah, Mijen dan Karanganyar dengan pusat pengembangan di kota Gajah;

- SWP V meliputi wilayah kecamatan Dempet dan Kebonagung dengan pusat pengembangan di kota Dempet.

Kedepan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kewilayahan dimaksud harus dimatangkan dan didorong menjadi keterpaduan pertumbuhan kota pusat pertumbuhan dengan hinterland-nya serta disinergikan dengan pengembangan “Segitiga Emas” sebagai ikon “Demak Kota Wali” sehingga mampu menjawab permasalahan kesenjangan antar wilayah.

 Kondisi sarana dan prasarana jalan dan jembatan sebagai urat nadi perekonomian daerah perlu ditingkatkan baik kualitas maupun panjang jalan dalam kondisi baik. Jalan di Kabupaten Demak terdiri dari jalan Negara, jalan Provinsi dan jalan Kabupaten sehingga secara proporsional perlu adanya

(7)

7

koordinasi dalam pembangunan dan perawatannya. Untuk tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Demak maka perlu adanya upaya memprioritaskan sarpras jalan dan jembatan yang secara signifikan berperan bagi peningkatan pertumbuhan kawasan-kawasan ekonomi baru.

 Permasalahan bencana alam utamanya banjir, abrasi kawasan pantai dan kekeringan dengan intensitas yang cukup tinggi sepanjang tahunnya. Demikian pula adanya pencemaran baik pencemaran udara maupun pencemaran sumberdaya air karena kegiatan industry di beberapa kawasan. Perlu adanya koordinasi lintas pemerintahan dan lintas stakeholder dalam penanganannya.

Dari sisi upaya-upaya pencegahannya perlu kebijakan yang cermat dan tegas dalam pelestarian lingkungan hidup.

(8)

8

II. VISI DAN MISI

A. Visi

Berdasarkan kondisi Kabupaten Demak dan isu-isu strategis pembangunan daerah yang berkembang akhir-akhir ini serta mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Demak Tahun 2006-2025 serta hasil-hasil pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan daerah berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Demak Tahun 2006-2011 maka diajukan rumusan Visi Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 yaitu DEMAK BANGKIT UNTUK MAJU DAN SEJAHTERA.

Visi tersebut mengandung filosofi dasar, yaitu:

1. Kondisi stagnasi pembangunan daerah Kabupaten Demak di berbagai bidang memerlukan adanya tekad semua komponen baik Pemerintah Daerah, swasta maupun masyarakat untuk “BANGKIT”. Kebangkitan tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa potensi sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Demak sangat besar dan memadai apabila dikelola secara baik dan benar sehingga dapat diarahkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk “KEMAJUAN” daerah dan

“KESEJAHTERAAN” masyarakatnya.

“BANGKIT” juga mengandung pengertian kedinamisan dalam perencanaan dan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan daerah. Oleh karena itu diperlukan dukungan birokrasi yang kuat, cerdas, dan berdedikasi tinggi untuk mendorong kebangkitan seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha guna bersama-sama memajukan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Demak.

2. “MAJU” mengandung makna:

Pertama ; terwujudnya kondisi masyarakat yang berkembang, dinamis dan berpola pikir modern dengan tetap memegang teguh akar budaya dan jatidirinya. Orientasi pada kemajuan daerahnya akan menumbuhkan upaya-

(9)

9

upaya pemanfaatan sumberdaya yang dimilikinya secara cerdas dan tepat sehingga menumbuhkan berbagai usaha ekonomi produktif dan mendorong kehidupan sosial budaya yang lebih maju.

Kedua ; kemajuan di bidang sarana dan prasarana publik dan sarana dan prasarana perekonomian. Hal ini ditandai dengan peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta pertumbuhan kawasan-kawasan ekonomi baru yang menunjang kemajuan pembangunan wilayah.

Kedua kondisi tersebut akan mengantarkan pada terwujudnya masyarakat yang

“SEJAHTERA”.

3. “SEJAHTERA” mengandung arti tercukupinya kebutuhan pokok material dan spiritual bagi masyarakat secara adil dan merata. Indikator yang dapat menjadi pengukur tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Demak adalah semakin meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu meningkatnya kehidupan perekonomian masyarakat dan pendapatan per kapitanya, peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat secara berkeadilan dan peningkatan derajat kesehatan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas.

B. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi Daerah. Untuk periode tahun 2011-2016 misi Pemerintah Kabupaten Demak adalah:

1. Mewujudkan birokrasi yang kuat dan berdedikasi tinggi dengan penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good government).

2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan secara berkeadilan.

3. Mengembangkan potensi pertanian dengan pola agribisnis dan pengembangan perikanan laut.

4. Mengembangkan kerjasama daerah guna peningkatan investasi di sektor-sektor unggulan daerah dan pertumbuhan pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

(10)

10

5. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur, pembangunan kewilayahan dan menyerasikan pembangunan antar wilayah dan desa.

6. Pemberdayaan perempuan dan peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat.

7. Peningkatan pelestarian lingkungan hidup guna terwujudnya Demak bersih dan lestari.

C. Tujuan dan Sasaran

Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan (guidance) bagi tahapan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan daerah sehingga filosofi Demak

“BANGKIT” untuk menuju “KEMAJUAN” dan “KESEJAHTERAAN” akan dapat terlaksana.

Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing Misi adalah sebagai berikut :

1. Misi Pertama:

Mewujudkan birokrasi yang kuat dan berdedikasi tinggi dengan penerapan tata kelola kepemerintahan yang baik (good government).

Misi ini dimaksudkan untuk menjadi dasar bagi seluruh jalannya pemerintahan dan pembangunan daerah 5(lima) tahun kedepan. Birokrasi daerah sebagai ujung tombak kebangkitan Demak harus mempunyai kapasitas dan kapabilitas yang memadai serta mempunyai dedikasi yang tinggi sehingga mampu mengawal pelaksanaan misi pembangunan daerah secara keseluruhan dan berkesinambungan.

Tujuan pelaksanaan Misi pertama ini adalah :

1. Menata Birokrasi disertai peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya sehingga tercipta teamwork yang solid dan berkualitas;

(11)

11

2. Menerapkan managemen pemerintahan dengan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik sehingga pelaksanaan pemerintah dan pembangunan dapat terselenggara secara efektif dan efisien serta bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di semua sektor sehingga terwujud pelayanan yang cepat, tepat dan akuntabel;

4. Meningkatkan penguatan pemerintahan sampai ke tingkat desa dan lembaga-lembaga kemasyarakatan;

5. Meningkatkan koordinasi dengan semua unsur pimpinan daerah guna terwujudnya kondisi yang dinamis dan demokratis berlandaskan supremasi hukum.

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatnya kemampuan dan profesionalisme aparatur pemerintahan daerah dan pemerintahan desa;

2. Terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan pemerintahan daerah yang akuntabel;

3. Meningkatnya tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan;

4. Meningkatnya kualitas pelayanan umum kepada masyarakat;

5. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pembangunan daerah;

6. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa;

7. Terciptanya kondisi yang dinamis, demokratis dan kondusif bagi pelaksanaan pembangunan daerah.

2. Misi Kedua:

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan secara berkeadilan

Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan manajemen pendidikan dan kualitas pendidikan baik pendidikan dasar maupun menengah. Selain itu untuk memudahkan akses seluruh masyarakat, terutama masyarakat miskin untuk memperoleh pendidikan yang memadai. Dari sisi pelayanan kesehatan, melalui

(12)

12

misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan eksesibilitas/

jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa.

Tujuan pelaksanaan Misi kedua ini adalah :

1. Mewujudkan penyelenggaran pendidikan secara berkeadilan;

2. Meningkatkan kualitas managemen pendidikan;

3. Mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui jalur pendidikan formal maupun non formal;

4. Mmeningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan;

5. Meningkatkan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin;

6. Meningkatkan ketersediaan sumberdaya kesehatan.

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Terwujudnya tuntas wajib belajar pendidikan dasar;

2. Meningkatnya kualitas pengelolaan pendidikan;

3. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan;

4. Terwujudnya pemerataan pendidikan;

5. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan;

6. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan;

7. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat;

8. Tersedianya sumber daya kesehatan disemua tingkatan pelayanan kesehatan.

3. Misi Ketiga:

Mengembangkan potensi pertanian dengan pola agribisnis dan pengembangan perikanan laut.

Misi ini dimaksudkan untuk membenahi pola pengelolaan dan optimalisasi pengembangan potensi pertanian dalam arti luas (pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan) dari pola tradisional menuju pada pola agribisnis, artinya terdapat keterkaitan dan keterpaduan antara sector

(13)

13

hilir/on farm (proses budidaya) dengan sector hulu/off farm (pengolahan dan pemasarannya). Dengan demikian akan diperoleh nilai tambah bagi setiap produk pertanian. Selain itu, di bidang potensi perikanan yang meliputi perikanan darat maupun perikanan laut perlu ditingkatkan baik di bidang teknologi budidaya, fasilitas pendaratan ikan, fasilitas pengolahan hasil tangkapan ikan dan pemasarannya.

Tujuan pelaksanaan Misi kedua ini adalah :

1. Revitalisasi pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan guna peningkatan produksi dan produktifitasnya;

2. Pengembangan kawasan agribisnis dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian, pada wilayah potensi pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan;

3. Mengembangkan pasar-pasar agribisnis bagi produk pertanian dan memperluas jaringan pemasaran baik tingkat lokal, regional maupun nasional;

4. Mengembangkan potensi perikanan tambak dan perikanan tangkap/ hasil laut;

5. Meningkatkan pembangunan fasilitas pendaratan ikan, fasilitas pengolahan hasil tangkapan ikan dan pemasarannya;

6. Meningkatkan pemberdayaan kelompok tani dan nelayan.

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Berkembangnya kawasan-kawasan agribisnis di sentra-sentra pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan;

2. Berkembangnya kawasan pertumbuhan ekonomi baru sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi wilayah sesuai potensi unggulan lokal;

3. Tertatanya pasar-pasar bagi produk-produk pertanian dan perikanan;

4. Tertatanya managemen dan pengembangan kawasan perikanan tangkap;

5. Meningkatnya fasilitasi dan bantuan permodalan dan manajemen bagi kelompok tani dan nelayan;

(14)

14

6. Berkembangnya segmen pasar bagi produk-produk pertanian dan perikanan.

4. Misi Keempat:

Mengembangkan kerjasama daerah guna peningkatan investasi di sektor- sektor unggulan daerah dan pertumbuhan pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

Misi ini dimaksudkan untuk membangkitkan pergerakan ekonomi daerah dengan menjalin kerjasama dan peran swasta melalui penanaman modal di sektor-sektor unggulan daerah baik pertanian, perikanan, industri maupun perdagangan. Jalinan kerjasama dimaksud juga ditujukan untuk menghidupkan dan menggerakkan arus barang dan jasa pada pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat dengan memadukan konsep pengembangan kawasan “Segitiga Emas Demak Kota Wali” sebagai kawasan cepat tumbuh. Selain itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan sentra-sentra industri kecil dan UMKM.

Tujuan pelaksanaan misi ketiga ini adalah:

1. Meningkatkan promosi daerah dan kerjasama daerah dengan dunia usaha dalam pengembangan sektor-sektor unggulan daerah, pengembangan industri dan perdagangan antar daerah;

2. Meningkatkan arus penanaman modal ke daerah;

3. Menumbuhkembangkan kawasan “Segitiga Emas” sebagai kawasan cepat tumbuh;

4. Meningkatkan kualitas pelayanan bagi dunia usaha (one stop service);

5. Menghidupkan pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat;

6. Meningkatkan pemberdayaan dan fasilitasi industri kecil dan UMKM;

7. Meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan lapangan usaha.

Adapun sasaran yang hendak dicapai adalah:

1. Tumbuhnya investasi baru di beberapa sektor unggulan daerah;

2. Tumbuhnya investasi baru di bidang industri dan perdagangan;

(15)

15

3. Berkembangnya kawasan “Segi Tiga Emas”;

4. Bergeraknya ekonomi masyarakat pada pusat-pusat kegiatan ekonomi di wilayah;

5. Terwujudnya pelayanan prima bagi dunia usaha dan iklim usaha yang kondusif;

6. Berkembangnya kegiatan usaha industri kecil dan UMKM;

7. Tersedianya lapangan kerja dan lapangan usaha pada setiap tahun.

5. Misi Kelima:

Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis, pembangunan kewilayahan dan menyerasikan pembangunan antar wilayah dan desa.

Misi ini dimaksudkan untuk mempercepat pemecahan masalah di bidang infrastruktur, utamanya yang terkait dengan infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat dan infrastruktur strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi wilayah. Selain itu, dimaksudkan pula untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah dan antar kota-desa dengan memperhatikan dan memadukan pola pengembangan berdasarkan Sub Wilayah Pembangunan (SWP) I, II, III, IV, dan V sehingga tercapai keterpaduan antara pusat pengembangan dengan kawasan yang menjadi hinterland-nya.

Tujuan pelaksanaan Misi keempat ini adalah :

1. Pengembangan dan rehabilitasi sarana jalan dan jembatan serta infrastruktur perdesaan;

2. Meningkatkan pembangunan dan rehabilitasi saluran irigasi guna mendukung revitalisasi pertanian;

3. Pemerataan pembangunan antar wilayah dengan penerapan strategi SWP secara berkesinambungan.

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah:

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur perdesaan;

2. Meningkatnya jumlah ruas jalan dan jembatan dalam kondisi baik;

3. Meningkatnya pelaksanaan budidaya pertanian;

4. Berkurangnya kesenjangan antar wilayah dan antar desa-kota;

(16)

16

5. Berkembangnya kawasan pusat pertumbuhan SWP dan hinterland-nya.

6. Misi Keenam:

Pemberdayaan perempuan dan peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat.

Misi ini dimaksudkan untuk memberikan peran perempuan secara signifikan di berbagai bidang baik pemerintahan, kehidupan sosial kemasyarakat, pengembangan budaya serta keagamaan. Perempuan perlu mendapatkan posisi dan peran strategis sehingga mampu mewarnai dengan kearifan lokal dalam penyelenggaraan kehidupan sosial, budaya, kemasyarakatan dan keagamaan.

Tujuan pelaksanaan Misi ketiga ini adalah :

1. Meningkatkan kemampuan serta pemberdayaan perempuan dalam kehidupan masyarakat;

2. Meningkatkan peran perempuan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat (gender mainstream);

3. Meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan kegiatan keagamaan sebagai cirikhas Demak Kota Wali;

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Meningkatnya peran perempuan secara signifikan dalam pelaksanaan pembangunan daerah;

2. Meningkatnya peran kelembagaan perempuan dan perlindungan anak dan menurunnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT);

3. Berperannya secara optimal Woman Crissis Centre (WCC) sebagai lembaga perlindungan perempuan;

4. Meningkatnya kegiatan keagamaan yang melibatkan peran perempuan.

7. Misi Ketujuh:

(17)

17

Peningkatan pelestarian lingkungan hidup guna terwujudnya Demak bersih dan lestari.

Misi ini dimaksudkan untuk menangani berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi baik pencemaran lingkungan, kerusakan sumberdaya hutan dan lahan serta kawasan pesisir pantai. Dengan upaya-upaya yang bersifat preventif diharapkan dapat mengeliminir terjadinya bencana alam sebagai akibat dari kerusakan sumberdaya alam. Selain itu, pelaksanaan misi ini juga untuk mendorong terciptanya Demak yang bersih, asri, sejuk dan lestari.

Tujuan pelaksanaan Misi keenam ini adalah:

1. Meningkatkan penanganan pencemaran lingkungan, khususnya pada kawasan industri melalui Program Kali Bersih (Prokasih);

2. Meningkatkan upaya “Demak bersih” secara berkesinambungan;

3. Meningkatkan penanganan kawasan pesisir dari bahaya abrasi;

4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

5. Mengeliminir terjadinya bencana alam akibat kerusakan lingkungan;

6. Terwujudnya pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Adapun Sasaran yang hendak dicapai adalah :

1. Terwujudnya lingkungan sungai yang bebas pencemaran;

2. Terwujudnya Demak yang asri sebagai “kota Adipura”;

3. Kawasan pantai terlindungi sebagai kawasan budidaya perikanan laut;

4. Meningkatnya kesadaranan masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

(18)

18

III. PENUTUP

A. Kaidah Pelaksanaan

Guna mewujudkan efektifitas pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 dalam rangka pencapaian target kinerja yang ditetapkan, maka pada saatnya akan dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati.

2. Pada tahap awal selama 100 hari pertama jalannya pemerintah daerah akan dilaksanakan proses perencanaan bersama dengan melibatkan seluruh elemen baik pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat guna terwujudnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak sebagai perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 5(lima) tahun kedepan.

3. Mengiringi tahap perencanaan selama 100 hari pertama akan dilakukan penataan birokrasi secara proporsional sehingga terbentuk TeamWorks Birokrasi yang kuat sebagai pilar pelaksanaan Demak Bangkit menuju Kemajuan dan Kesejahteraan masyarakat.

4. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan program-program prioritas pembangunan yang ditetapkan.

5. Pada setiap akhir tahun dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap capaian target kinerja yang telah ditetapkan sebagai sarana untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan prioritas pembangunan daerah yang telah ditetapkan.

B. Harapan

(19)

19

Pemberian mandat dan kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Demak selama 5(lima) tahun kedepan akan kami kembalikan melalui dedikasi dan kerja keras kami guna membawa Demak Bangkit kembali menuju Kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.

Harapannya adalah adanya dukungan seluruh pihak sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang legitimate dan mampu melaksanakan pemerintahan dan pembangunan daerah secara baik dan amanah.

Referensi

Dokumen terkait

Sama seperti proses pengisian nilai, proses ini membutuhkan pencarian data detail terlebih dahulu, praja mana dan nilai yang mana yang akan dilakukan perbaikan nilainya, dengan

Semen hidraulik yang dipakai untuk beton bertulang dinamakan semen Portland, karena setelah mengeras mirip dengan batu Portland yang ditemukan dekat Dorset, Inggris^1*..

Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut,

Modul ini dikembangkan dengan tujuan agar mahasiswa mengerti, memahami masalah Penggunaan Obat yang Rasional ( POR ); memahami dan berkemampuan cara mengidentifikasi masalah POR;

1) Teknik pengumpulan data menggunakan metode survei. Pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak 2 kali ulangan. Sebagai data pendukung dilakukan pengamatan langsung

Institut praktisi periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklananmerupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang

Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil pengolahan ikan di Kabupaten Demak adlah upah tenaga kerja karena dari uji parsial

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, hidayah, dan kekuatan-Nya sehingga penulis dapat tugas akhir yang disusun sebagai prasyarat