• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PERANCANGAN TAPAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. PERANCANGAN TAPAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

2. PERANCANGAN TAPAK

2.1. Lokasi Tapak

Lokasi tapak berada di kawasan Surabaya pusat pada Jalan Gubeng Pojok dengan batas-batas lokasi sebagai berikut:

Batas utara Batas selatan Batas barat Batas timur Batas barat daya

: lahan kosong (Jalan Melati) : lahan kosong

: Jalan Selamet

: lahan kosong (Jalan Kusuma Bangsa) : Jalan Gubeng Pojok

• ; • i

L A Y O U T P L A N

Gambar 2.1. Lokasi Tapak 6

(2)

2.2. Pendaerahan

Pusat olahraga di Surabaya didisain berdasarkan konsep yang diambil dari jiwa kegiatan olahraga itu sendiri, yaitu :

Disiplin dan teratur : diwujudkan dalam bentukan massa bangunan.

Sportifitas : dalam penampilan struktur dan bahan yang jujur.

Ulet : unsur vertikal dari ketinggian massa yang ada.

Berdasarkan ketiga konsep di atas, maka perletakan bangunan dibagi menjadi tiga bagian yang di mana masing-masing bangunan mempunyai karakter fungsinya sendiri-sendiri. Bangunan I yaitu bangunan utama dimana di dalamnya terdapat fasilitas pengelolah dan fasilitas umum serta terdapat satu lapangan basket yang dilengkapi dengan tribun penonton yang berkapasitas 3.000 penonton. Bangunan II merupakan zona privat, adalah asrama pemain untuk menampung atlet dari luar dan dalam kota yang akan menggunakan lapangan basket baik dalam pertandingan ataupun sebagai tempat latihan. Bangunan III adalah lapangan basket luar ruangan yang dilengkapi dengan tribun serta ruangan ganti, toilet dan ruang tunggu bagi para atlet basket.

'^-4

Gambar 2.2. Site Plan

(3)

::

2.3. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Tapak dan Pengaruh Perencanaan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar

2.3.1. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Tapak

Tapak berada pada kawasan Gubeng Pojok yang merupakan kawasan fasilitas umum berdasarkan RDTRK.

Di sekitar tapak tepatnya pada arah Barat Daya di seberang Kali Mas terdapat tiga buah nodes, yaitu World Trade Center (Pusat Perdagangan Surabaya), Plaza Surabaya dan Monumen Kapal Selam. Letak bangunan yang berada pada tapak tersebut diharapkan dapat menjadi node bam bagi orang yang melewati jalan Gubeng Pojok. Oleh sebab itu pintu masuk utama diletakkan pada jalan Gubeng Pojok karena pada sisi Barat Daya ini merupakan kontribusi kendaraan terbesar pada lokasi ini. Pada sisi Barat terdapat jalan Selamet dengan intensitas kendaraan yang lebih sedikit karena jalannya lebih kecil, sehingga pada sisi ini digunakan sebagai alternatif pintu masuk dan keluarbagi kendaraan.

2.3.2. Pengaruh Perencanaan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar

Pengaruh tapak terhadap lingkungan sekitar adalah dapat meningkatkan dan mengembangkan kawasan sebagai daerah atau pusat olahraga basket dan menjadi landmark (penanda) kawasan dengan keberadaannya pada persimpangan jalan utama.

Menyangkut hal-hal yang bersifat teknik meliputi peraturan tata lingkungan (Koefisien Dasar Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan dan Zoning) maka pendekatan perancangan dilakukan dengan mengikuti ragam arsitektur lingkungan sekitar, sehingga tercapailah keselarasan dengan lingkungan sekitar.

Bagi pengendara dari Gubeng Pojok yang akan memasuki distrik Ketabang akan disambut oleh fasilitas utama berupa gedung olahraga basket yang dilengkapi dengan fasilitas pengelolah, fasilitas penunjang, fasilitas umum dan tribun penonton.

Dengan ketinggian bangunan yang melebihi sekitarnya, keberadaan proyek ini akan langsung terlihat oleh pengguna jalan.

(4)

9

u = 34" ; syarat a <45"

Gambar 2.3. Gambar Sudut Pandang Pengguna Jalan Terhadap Bangunan Utama

2.4. Pencapaian Tapak

Pencapaian utama melewati jalan Gubeng Pojok dimana lalu lintas satu arah pada jalan ini dari jalan Yos Sudarso membcri sumbangan terbesar dalam hal intensitas kendaraan.

Tidak dimungkinkan untuk melewatkan entrance (pintu masuk lokasi) pada sisi Barat yaitu jalan Selamet karena jalan ini hanya tergolong jalan lokal primer dengan intensitas kendaraan yang ramai. Jika kendaraan dari jalan Gubeng Pojok tetap diarahkan untuk mencapai bengunan melewati jalan Selamet maka akan terjadi kemacetan pada jalan ini. Sekain itu perletakan pintu masuk utama {main entrance) pada jalan Gubeng Pojok berfungsi untuk 'menarik' pengendara agar mereka tahu akan adanya sebuah bangunan gedung olahraga di kawasan distrik Ketabang. Pintu masuk samping terletak pada jalan Selamet diperuntukkan bagi kendaraan servis dan kendaraan lainnya karena sirkulasi di jalan ini berintensitas rendah.

2.5. Sistem Sirkulasi Dalam Tapak

Pencapaian ke arah tapak bisa menggunakan mobil, motor, bus, serta mikrolet. Perletakan parkir mobil, motor dan bus diusahakan tidak terjadi persilangan (cross cirkulation). Pintu masuk utama bangunan (main entrance) menghadap ke jalan Gubeng Pojok untuk mengundang pengunjung. Pada sisi Tenggara hanya ada pintu masuk samping (side entrance) untuk pengunjung yang 23.00

(5)

memarkir mobilnya di tempat parkir sebelah Tenggara. Tersedia pula pedistria yang berkanopi untuk pengunjung dari tempat parkir Tenggara demi kenyamanan.

Sistem sirkulasi linear dalam bangunan membantu mengarahkan pejalan kaki menuju fasilitas-fasilitas yang tersedia (Gambar 2.4 Layout Plan). Penghubung antar satu massa bengunan dengan massa bangunan lainnya adalah pergola berkanopi.

Kompleks bangunan sengaja dipusatkan pada persimpangan Jalan Selamet dan Jalan Gubeng Pojok agar bangunan memiliki dua wajah bila dilihat dari arah jalan. Sedangkan bangunan asrama atlet diletakkan di belakang bangunan utama dengan pertimbangan kenyamanan atlet sangat penting untuk beristirahat. Bagi para atlet olahraga, pencapaian ke bangunan utama maupun ke bangunan outdoor tidak berliku sehingga dapat mudah dicapai oleh atlet.

a

\ iffi\'

L,

LAYOUT PLAN

S t a l l 1 : 5 0 0

Gambar 2.4. Gambar Sirkulasi Pejalan Kaki

(6)

2.6. Sistem Parkir Dalam Bangunan

Untuk tempat parkir mobil dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu parkir semi basement di bawah bangunan gedung utama yang berkapasitas 150 mobil dan 25 sepeda motor karvawan. parkir karvawan kantor pengelolah di halaman gedung, parkir sepeda motor di sebelah lapangan luar ruangan (outdoor unit), sedangkan parkir bus di sebelah utara berdekatan dengan asrama atlet.

Dcngan adanya sistem pemisahan parkir diharapkan dapat mempennudah pengunjung, atlet maupun karvawan dalam mencapai tasilitas bangunan dalam tapak (gambar2.5 layout plan).

&fc»/

A / H /,

M

v...

fai,;'--1

/ A 3

»**¥*- . 1 / /

' / ; ^ ™ »T»P L A X

Keterangan :

Sepeda Motor Mobil

Bus

Gambar 2.5. Sistem Sirkulasi Motor, Mobil dan Bus

(7)

2.7. Pola Penataan Ruang L u a r

Proyek ini tcrdiri alas kompleks-kompleks massa yang saling berhubungan sehingga di antara kompleks-kompleks massa itu tercipta ruang- ruang positit". Ruang-ruang ini selain dapat dinikmati keindahannya, dapat pula digunakan untuk tujuan komersial, misalnya sebagai tempat meletakkan iklan.

tempat bersantai atlet dan karyawan kantor. dan lain sebagainya.

Ruang-ruang luar tersebut terbentuk sebagai akibat dari sistem sirkulasi linear yang bercabang. Penghubung antara satu massa bangunan dengan massa bangunan lainnya berupa ruangan terbuka yang ditanami pepohonan sebagai penndang guna melindungi pejalan kaki dari panearan langsung sinar matahari dan air hujan.

2.8. Detail Lansekap

Material penyusun pedestrian dibuat dari material yang tahan cuaca karena letaknya di udara terbuka. Bahan lantai terbuat dari batu alam yang kasar dengan pagar kayu yang tahan terhadap panas hujan serta bahan atap transparan yang terbuat dari polikarbonat agar tidak gelap.

Pada sisi Barat Daya terdapat pedestrian yang diapit oleh pepohonan rindang untuk mengurangi kebisingan dan polusi kendaraan bennotor mengingat letaknya yang berdekatan dengan Jalan Gubeng Pojok yang memiliki lalu lintas yang sangat ramai.

Ruang positif yang terletak di antara fasilitas utama dan fasilitas penunjang dilengkapi gazebo-gazebo yang terbuat dari material yang tahan cuaca. Gazebo tersebut berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat sambil menikmati proses pelatihan olahraga maupun pertandingan olahraga basket ruangan terbuka. Pada ruang positif ini terdapat pula kolam yang berfungsi sebagai efek psikologis untuk mengurangi panasnya sinar matahari.

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Tapak  6
Gambar 2.2. Site Plan
Gambar 2.3. Gambar Sudut Pandang Pengguna Jalan  Terhadap Bangunan Utama
Gambar 2.4. Gambar Sirkulasi Pejalan Kaki
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jalan Kabupaten adalah jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk pada jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota

Jalan Kabupaten Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk Jalan Nasional maupun Jalan Provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan

Jalan Kabupaten, yaitu jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan jalan provinsi yang menghubungkan ibukota kabupaten

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sedangkan sumber daya manusia berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas

Sedangkan metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan

Karena akses masuk tidak di jalan utama yang penuh dengan angkutan umum jadi prioritas pintu masuk orang atau pengunjung pada tapak harus fleksibel dan dinamis, karena

Studi Tentang Model Biaya Pemeliharaan Rutin terhadap Kerusakan Jalan pada Jalan Arteri Utara-Barat Yogyakarta, Vivi Anita Elka, 105101515/PS/MTS, Maret 2012,