SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI 2 JUDUL: Pengajar Bahasa Inggris Daring
Skema Sertifikasi Pengajar Bahasa Inggris Daring merupakan Skema Sertifikasi Kompetensi yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP Cakap, yang pada SKKK ditetapkan berdasarkan kebutuhan LPK Cakap di dalam melaksanakan pelatihan bahasa Inggris secara daring dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP dan asesor dalam pelaksanaan asesmen kompetensi.
Ditetapkan di : Jakarta Disahkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 01 October 2021 Pada Tanggal : 01 October 2021
Lourdes Florentine Mariso Wira Franzdes Simarmata
Ketua Komite Skema Ketua Badan Pelaksana
1.
LATAR BELAKANG1.1. Skema Sertifikasi Kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi Ketentuan Peraturan Perundangan yang menyatakan bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi yang dimilikinya.
1.2. Skema Sertifikasi Kompetensi ini disusun dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang menyatakan bahwa Lembaga Pelatihan harus memenuhi Standar Mutu Pelatihan dimana Pengajar Bahasa Inggris Daring telah memenuhi Standar Mutu Pelatihan.
1.3. Skema ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga Pengajar Bahasa Inggris Daring yang kompeten.
1.4. Skema Pengajar Bahasa Inggris Daring sebagai acuan dalam Pelaksanaan Proses Uji Kompetensi sehingga seluruh proses sertifikasi dapat dilakukan secara sistematis, terencana, objektif dan tertelusur.
2.
RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI 2.1. Ruang Lingkup Skema Sertifikasi :Meliputi unit kompetensi yang diperlukan untuk Pengajar Bahasa Inggris Daring 2.2. Lingkup Penggunaan :
Digunakan di lingkungan Lembaga Pelatihan Kerja
3.
TUJUAN SERTIFIKASI3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi Pengajar Bahasa Inggris Daring.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Cakap dalam Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Pengajar Bahasa Inggris Daring.
4.
ACUAN NORMATIF4.1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional.
4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia no. 45 Tahun 2015 Penetapan SKKNI Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Kegiatan Jasa Informasi bidang Pengolahan Pusat Data.
4.7. PBNSP No. 201 tahun 2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
4.8. PBNSP No. 202 tahun 2014 tentang Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.
4.9. PBNSP No. 210 tahun 2014 tentang Persyaratan Umum Pengembangan dan Pemeliharaan Sertifikasi Profesi.
5.
KEMASAN / PAKET KOMPETENSI 5.1. Jenis Kemasan : KompetensiPengajar Bahasa Inggris Daring 5.2. Rincian Unit Kompetensi :
No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 CTA.EN.001.01 Mendeskripsikan Common European Framework of Reference dalam tindakan kelas dan penilaian bahasa.
2 CTA.EN.001.02 Menjelaskan tindakan-tindakan umum dalam kelas bahasa.
3 CTA.EN.001.03 Mengenali manajemen dan perencanaan kelas bahasa.
4 CTA.EN.001.04 Mengidentifikasi teori-teori belajar dan pembelajaran bahasa.
6.
PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI6.1. Persyaratan dasar pemohon untuk dapat mengikuti sertifikasi yang meliputi : 6.1.1. Pendidikan Min SMA/sederajat
6.1.2. Membayar biaya sertifikasi
7.
HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon7.1.1. Pemohon sertifikasi berhak mendapatkan informasi yang memadai tentang gambaran sertifikasi
7.1.2. Pemohon sertifikasi berhak mendapatkan form APL 01 dan APL 02 serta mendapatkan penjelasan pengisian form tersebut
7.1.3. Pemohon sertifikasi berhak mengajukan keluhan dan banding
7.1.4. Pemohon sertifikasi berhak mendapatkan sertifikat apabila dinyatakan kompeten.
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Mematuhi semua persyaratan sertifikasi kompetensi.
7.2.2. Menandatangani surat perjanjian penyalahgunaan sertifikat kompetensi.
8.
BIAYA SERTIFIKASI8.1. Biaya Sertifikasi sebesar Rp. 1.200.000,-
9.
PROSES SERTIFIKASI9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen dengan Skema Sertifikasi Data Center Specialist ini yang mencakup persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi dengan bukti :
a) Curriculum Vitae
b) Foto Copy ijazah terakhir (1 lembar) c) Foto Copy Sertifikat Pelatihan (1 lembar) d) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (1 lembar) e) Pas Foto Ukuran 3x4 Cm (4 lembar)
9.1.3. Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung.
9.1.4. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan.
9.1.5. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.6. LSP Cakap menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.2. Proses Asesmen
9.2.1. LSP merencanakan Asesmen untuk Skema Sertifikasi Data Center Specialist dengan cara yang menjamin bahwa pelaksanaan asesmen dilakukan secara objektif dan sistematis untuk memastikan pelaksanaan sertifikasi dilakukan secara kredibel.
9.2.2. LSP menetapkan dan memilih Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (Assessment tools) sesuai Skema Sertifikasi Data Center Specialist untuk mengkonfirmasikan mengumpulkan dan mengkonfirmasikan seluruh bukti selama proses asesmen.
9.2.3. LSP menunjuk dan menugaskan asesor kompetensi untuk melaksanakan asesmen.
9.2.4. Rincian rencana asesmen dan proses asesmen Skema Sertifikasi Data Center Specialist dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan Peserta sertifikasi.
9.2.5. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas.
9.2.6. Seluruh bukti yang dikumpulkan melalui bukti pendukung (portofolio) pada lampiran asesmen mandiri APL 02 diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti (VATM).
9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi.
9.3. Proses Uji Kompetensi
9.3.1. Pelaksanaan Uji kompetensi untuk Skema Sertifikasi Kompetensi Pengajar Bahasa Inggris Daring dirancang menggunakan metode praktek, tertulis, lisan atau cara yang lain yang handal untuk menilai kompetensi secara objektif, konsisten dengan skema sertifikasi. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian sesuai Skema Bahasa Inggris untuk Pariwisata diverifikasi atau dikalibrasi secara
9.3.2. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis , lisan , diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti (VATM).
9.3.3. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.4. Bagi yang dinyatakan Belum Kompeten direkomendasikan untuk mengikuti proses diklat, praktek kerja dan atau magang sebelum ybs mengikuti proses sertifikasi ulang .
9.4. Keputusan Sertifikasi
9.4.1. LSP akan menunjuk Komite teknis yang bertugas untuk pengambilan keputusan hasil sertifikasi.
9.4.2. Bahan-bahan yang digunakan sebagai pengambilan keputusan adalah seluruh rekaman yang diperoleh selama proses sertifikasi yang meliputi berkas asesmen, bukti langsung dan atau bukti lainnya ,serta rekomendasi dan laporan asesor kompetensi.
9.4.3. LSP menunjuk personel sebagai Komite Teknis yang membuat keputusan sertifikasi, tidak melibatkan personil yang berperan sebagai asesor kompetensi dalam pelaksanaan uji kompetensi.
9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
9.5.1. Pembekuan Sertifikat dilakukan oleh LSP bila:
a. pemegang sertifikat dinilai melanggar perjanjian penggunaan sertifikat, b. sertifikat sudah habis masa berlakunya,
c. sertifikat rusak secara fisik tidak dapat terbaca dengan jelas, d. sertifikat dilaporkan hilang oleh pemegang sertifikat.
9.5.2. Pencabutan Sertifikat dilakukan oleh LSP bila:
a. Pemegang sertifikat melakukan pelanggaran penggunaan sertifikat tetapi sudah diberikan peringatan oleh LSP tetap tidak mematuhi dan mengindahkan,
b. Sertifikat habis masa berlakunya tidak diperpanjang, c. Sertifikat hilang dan tidak pernah ditemukan,
9.6. Proses Sertifikasi Ulang
9.6.1. LSP Cakap menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pelaksanaan sertifikasi memenuhi persyaratan dan kualitas yang memadai.
9.6.2. Masa berlaku sertifikat kompetensi ditetapkan selama 3 (tiga) tahun.
9.6.3. LSP Cakap menetapkan metode sertifikasi ulang dan sesuai dengan seluruh ketentuan yang berlaku dan harus dilakukan hanya dalam rangka sertifikasi ulang saja.
9.7. Penggunaan Sertifikat
9.7.1. Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani persetujuan untuk:
a. Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan ruang lingkup Skema Sertifikasi.
b. Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP Cakap dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Cakap dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah.
c. Tidak menyalahgunakan sertifikat kompetensi yang dapat merugikan masyarakat.
d. Bersedia dikenakan sanksi sampai pencabutan atau pembekuan sertifikat kompetensi yang dimiliki jika melanggar ketentuan.
9.8. Banding
9.8.1. LSP Cakap membentuk Tim untuk menangani Banding yang beranggotakan personil LSP yang tidak berkaitan dengan permasalahan materi banding yang diajukan / disampaikan oleh peserta sertifikasi.
9.8.2. LSP Cakap menjamin dalam menangani banding akan bersikap adil dan tidak diskriminatif terkait dengan hal yang bersifat SARA dan atau sejenisnya.
9.8.3. LSP Cakap menjamin bahwa proses banding akan ditangani sesegera mungkin dan hasilnya akan segera disampaikan kepada pemohon banding.
9.8.4. LSP Cakap menjamin bahwa hasil dari penanganan banding akan segera dilaksanakan sesuai dengan kaidah kejujuran, keadilan dan transparansi serta profesionalitas.