• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SORONG PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN BUPATI SORONG NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI SORONG PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN BUPATI SORONG NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

S A L I N A N

BUPATI SORONG PROVINSI PAPUA BARAT PERATURAN BUPATI SORONG

NOMOR 49 TAHUN 2017 TEN TANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SORONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SORONG,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Sorong Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sorong, perlu menetapkan Peraturan Bupati Sorong tentang Kedudukan, Susunan Orgnisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1438);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 5494);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

(2)

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Repulik Indoensia Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Sorong Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sorong (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2016 Nomor 7);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SORONG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sorong.

4. Daerah adalah Kabupaten Sorong.

5. Bupati adalah Bupati Sorong.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong.

7. Dinas adalah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong.

8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong.

9. Kelompok jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Dinas Ketahanan Pangan adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang Ketahanan Pangan.

(2) Dinas Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(5) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

(3)

(6) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

(7) Kelompok Jabatan fungsional berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(8) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari:

a. Dinas Ketahanan Pangan;

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Keuangan dan Asset; dan 3. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahi:

1. Seksi Ketersediaan Pangan;

2. Seksi Sumber Daya Pangan; dan 3. Seksi Kerawanan Pangan.

d. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, membawahi:

1. Seksi Distribusi Pangan;

2. Seksi Harga Pangan; dan 3. Seksi Cadangan Pangan.

e. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, membawahi:

1. Seksi Konsumsi Pangan ;

2. Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan; dan 3. Seksi Pengembangan Pangan Lokal.

f. Bidang Keamanan Pangan, membawahi:

1. Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan;

2. Seksi Pengawasan Keamanan Pangan; dan

3. Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV

TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Ketahanan Pangan

Pasal 4

(1) Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang ketahanan pangan

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

b. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

(4)

c. koordinasi penyediaan infrastruktur dan pendukung di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

d. peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

e. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;

f. pelaksaanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.

Bagian kedua Sekretariat

Pasal 5

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi:

a. koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang ketahanan pangan;

b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumatanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi;

c. pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;

d. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan;

e. pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 6

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas:

a. melakukan penyusunan rencana, program dan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan program dan pelaporan;

b. melakukan penyusunan anggaran;

c. melakukan monitoring dan evaluasi serta laporan kegiatan;

d. melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan;

e. melakukan pengelolaan data dan kerja sama; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas:

a. melakukan pelaksanaan urusan keuangan;

b. melakukan urusan akutansi dan verifikasi keuangan;

c. melakukan urusan perbendaharaan dan pengelolaan;

d. membukukan penerimaan negara bukan pajak dan pelaporan keuangan;

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran;

f. melakukan pengelolaan dan penatausahaan barang milik Negara, melakukan penyusunan laporan keuangan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(3) Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. melakukan evaluasi dan penyusunan organisasi serta ketatalaksanaan;

b. melakukan urusan ketatausahaan dan kearsipan;

c. melakukan urusan rumahtangga dan perlengkapan;

d. melakukan urusan kepegawaian;

e. melakukan urusan hukum dan perundang-undangan;

(5)

f. melakukan urusan kehumasan dan pengelolaan informasi publik;

g. melakukan penyimpanan, pemilahan, pemindahan dan penjadwalan retensi serta pemusnahan arsip; dan

h. melakasanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Pasal 7

(1) Bidang pelayanan Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Pasal 8 (1) Seksi Ketersediaan Pangan, mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional;

c. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang ketersediaan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan;

e. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan;

f. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penghitungan Pola Pangan Harapan ketersediaan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang ketersediaan pangan;

melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan; dan.

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(6)

(2) Seksi Sumber Daya Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

b. melakukan penyiapan bahan analisis penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

d. melakukan penyiapan bahan pendampingan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

e. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya; dan.

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis penanganan kerawanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan penanganan kerawanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;

e. melakukan penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;

f. melakukan penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan kabupaten;

g. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kerawanan pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kerawanan pangan; dan.

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Pasal 9

(1) Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi dancadangan pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan, dan cadangan pangan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 10 (1) Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi pangan;

(7)

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang distribusi pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan;

d. melakukan penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;

e. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang distribusi pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan; dan

h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang dan fungsinya.

(2) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pasokan dan harga pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pasokan dan harga pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;

d. melakukan penyiapan bahan pengkajian di bidang pasokan dan harga pangan;

e. melakukan penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca pangan;

f. melakukan penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen untuk panel harga;

g. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang pasokan dan harga pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan; dan

i. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Cadangan Pangan, mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang cadangan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang cadangan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kebijakan di bidang cadangan pangan;

d. melakukan penyiapan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah kabupaten (pangan pokok dan pangan pokok lokal);

e. melakukan penyiapan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah kabupaten;

f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang cadangan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang cadangan pangan; dan

h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Pasal 11

(1) Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi dan penganekaragaman pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

(8)

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

e. penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12 (1) Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang konsumsi pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi pangan;

d. melakukan penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per tahun;

e. melakukan penyiapan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat per kapita per tahun;

f. melakukan penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;

g. melakukan penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang konsumsi pangan;

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan; dan

j. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

d. melakukan penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman berbasis sumber daya lokal;

e. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu;

f. menyiapan pelaksananaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;

g. melakukan penyiapan bahan kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan; dan

j. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Pengembangan Pangan Lokal mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengembangan pangan lokal;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pengembangan pangan lokal;

(9)

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal;

d. melakukan penyiapan bahan pengembangan pangan pokok lokal;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal;dan

g. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinnya.

Bagian Keenam

Bidang Keamanan Pangan Pasal 13

(1) Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang keamanan pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Keamanan Pangan menyelenggrakan fungsi:

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Pasal 14

(1) Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kelembagaan keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kelembagaan keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan; dan

g. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengawasan keamanan pangan;

(10)

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pengawasan keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang beredar;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang pengawasan keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan; dan

g. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan mempunyai tugas:

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan Jejaring Keamanan Pangan Daerah;

e. melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan; dan

h. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang dan fungsinya.

Bagian Ketujuh

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf g dapat dibentuk untuk melaksanakan sebagian tugas teknis sesuai dengan tingkat keahlian, keterampilan dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

(3) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati atas usul Kepala Dinas.

(4) Jenis jenjang dan jumlah Jabatan Fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis

Pasal 16

(1) UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf h dapat dibentuk untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis penunjang Dinas.

(2) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua) klasifikasi yaitu UPTD Kelas A dan UPTD Kelas B.

(3) UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(11)

BAB V KEPEGAWAIAN

Pasal 17

Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretariat Daerah dari Pegawai Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI ESELONERING

Pasal 18

(1) Kepala Dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon IIb atau jabatan pimpinan tinggi pratama.

(2) Sekretaris merupakan Jabatan Struktural Eselon IIIa atau jabatan administrator.

(3) Kepala Bidang merupakan Jabatan Struktural Eselon IIIb atau jabatan administrator.

(4) Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD Kelas A merupakan Jabatan Struktural Eselon IVa atau jabatan pengawas.

(5) Kepala UPTD Kelas B, Kepala Sub Bagian pada UPTD Kelas A merupakan Jabatan Struktural Eselon IVb atau jabatan pengawas.

BAB VII TATA KERJA

Pasal 19

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifilkasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

(2) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan wajib bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahannya masing- masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

(6) Dalam melaksanakan tugas setiap Pimpinan unit organisasi di bawahnya dan dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

(7) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada pimpinan Satuan Organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(8) Setiap pimpinan unit organisasi dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan wajib melaksanakan pengawasan melekat.

(12)

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20

Pegawai Negeri Sipil yang telah dikukuhkan dan dilantik berdasarkan Peraturan Bupati Sorong Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Sorong tidak dikukuhkan dan dilantik kembali dan dapat melaksanakan tugas dan fungsi serta Tata Kerja sesuai Peraturan Bupati ini.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 21

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku Peraturan Bupati Sorong Nomor 27 Tahun 2016 tentang Kedududukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Sorong (Berita Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2016 Nomor 27) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sorong.

Ditetapkan di Aimas

pada tanggal 28 Desember 2017

BUPATI SORONG, ttd

JOHNY KAMURU

Diundangkan di Aimas

pada tanggal 28 Desember 2017

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SORONG, ttd

MOHAMMAD SAID NOER

BERITA DAERAH KABUPATEN SORONG TAHUN 2017 NOMOR 49

(13)

PERATURAN BUPATI SORONG NOMOR 49 TAHUN 2017 TANGGAL 28 DESEMBER 2017

JOHNY KAMURUttd

KERAWANAN PANGAN CADANGAN PANGAN PENGEMBANGAN PANGAN

LOKAL

KERJASAMA DAN INFORMASI KEAMANAN PANGAN UPTD

BUPATI SORONG,

SUMBER DAYA PANGAN HARGA PANGAN PROM. PENGANEKARAGAMAN

KONSUMSI PANGAN PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN

S E K S I S E K S I S E K S I S E K S I

KETERSEDIAAN PANGAN DISTRIBUSI PANGAN KONSUMSI PANGAN KELEMBAGAAN KEAMANAN

PANGAN

S E K S I S E K S I S E K S I S E K S I

S E K S I S E K S I S E K S I S E K S I

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG

KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN

DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN

KONSUMSI DAN

PENGANEKARAGAMAN PANGAN KEAMANAN PANGAN

LAMPIRAN :

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN DAN EVALUASI KEUANGAN DAN ASSET UMUM

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SORONG

DINAS

SEKRETARIAT

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber

Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah/madrasah Daerah (BOSDA) Tahun Anggaran 2018, yang selanjutnya disebut Juknis BOSDA Tahun

(3) Berdasarkan hasil investigasi Tim Pelaksana Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas mengajukan permintaan penyaluran bantuan beras sebagai

Lumbung Pangan Terlaksananya penyediaan pangan masyarakat yang didukung dengan adanya infrastruktur dan sarana pendukung untuk kemandirian dan Ketahanan pangan.

Laporan Kinerja Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 berisikan ringkasan tentang keluaran dari kegiatan dan hasil yang dicapai dari program sebagaimana

(3) Dana pemberdayaan masyarakat adat pemilik hak ulayat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan pada rekening khusus pemerintah daerah Kabupaten Sorong

 Penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang kerawanan pangan, akses dan harga pangan, serta.

Untuk tahap pertama, langkah yang dilakukan adalah dengan menghitung perkiraan volume per capacity (VCR) koridor Jalan Raya Cimahi berdasarkan ketentuan intensitas bangunan