• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN LONG PASSING SEPAK BOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN LONG PASSING SEPAK BOLA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2, No 2, Desember 2021 (18-24)

https://ejournal.stkipnu.ac.id/public_html/ejournal/index.php/jkjo

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga Artikel pertama kali diterima : :

22 Oktober 2021

18

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN LONG PASSING SEPAK BOLA

Fachri Zirzis*a, Mochamad Zakky Mubarokb

aDesa Jagapura Wetan Kabupaten Cirebon

b Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu

email: [email protected]

Abstrak

Koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai merupakan kemampuan fisik yang dibutuhkan setiap pemain sepak bola. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan teknik pengambilan sampel mengunakan purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah 22 mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi di wilayah 3 Jawa Barat bagian Utara. Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan mengunakan tes passing dan stop passing, tes squat jump dan tes keterampilan long passing. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola

Kata Kunci: koordinasi mata dan kaki, kekuatan otot tungkai, long passing

THE RELATIONSHIP OF EYE AND FEET COORDINATION WITH LIMB MUSCLE STRENGTH TO FOOTBALL LONG PASSING SKILLS

Fachri Zirzis*a, Mochamad Zakky Mubarokb

aDesa Jagapura Wetan Kabupaten Cirebon

b Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu

email: [email protected]

Abstract

Eye and foot coordination with leg muscle strength is a physical ability that every soccer player needs. The purpose of this study was to determine the relationship between eye and foot coordination with leg muscle strength together on long passing skills in soccer games. This study uses a descriptive correlational method with a sampling technique using purposive sampling. The participants in this study were 22 students of the Physical Education, Health and Recreation study program in Region 3 of North West Java. The test instruments in this study used passing and stop passing tests, squat jump tests and long passing skills tests. Based on the results of data processing and analysis, eye and foot coordination with leg muscle strength together has a significant relationship to long passing skills in soccer games. The conclusion in this study is that there is a relationship between eye and foot coordination with leg muscle strength together on long passing skills in soccer games.

Keywords: eye and foot coordination, leg muscle strength, long passing.

(2)

Pendahuluan

Cabang olahraga sepak bola merupakan permainan yang populer dan sangat digemari oleh banyak orang di seluruh dunia termasuk Indonesia, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, pelajar, pekerja, guru, dosen, artis, pejabat dan semua kalangan.

Mubarok (2020) menjelaskan seperti olahraga permainan lainnya sepak bola merupakan cabang olahraga yang mengu- tamakan kerjasama atau kekompakan para pemainnya dalam memenangkan sebuah pertandingan. Sepak bola adalah olahraga favorit di Indonesia bahkan di dunia.

Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh kedua tim dengan satu tim terdiri dari 11 pemain dan cara mainnya yaitu memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan untuk memenangkan sebuah pertandingan, dan menjaga pertahanan gawangnya sendiri supaya tidak kemasukan gol oleh lawan dengan waktu 2x45 menit (Mahbubi, 2016).

Long passing merupakan teknik dasar yang harus dimiliki setiap pemain sepak bola, Berdasarkan fakta dilapangan, masih banyak gerakan yang dilakukan tidak sesuai dengan kaidah keilmuan seperti perkenaan kaki dengan bola tidak sesuai, posisi badan yang terlalu mem- bungkuk, serta gerakan akhir saat setelah menendang bola masih banyak yang terlihat kaku, sehingga hasil long passing dihasilkan bola tidak melambung, datang- nya bola lemah tidak sampai kepada rekan tim sehingga menghasilkan akurasi yang buruk, mempengaruhi banyak hasil long passing tidak sesuai sasaran dan sampai ke arah yang diinginkan. Mubarok (2019) yang mengungkapkan menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam umumnya digunakan untuk long passing atau sering disebut mengumpan jarak jauh. Untuk melakukan long passing, seorang pemain harus memperhatikan aspek-aspek yang mempe- ngaruhinya, seperti waktu, akurasi,

pandangan, tenaga dan gerakan, sehingga memberikan hasil yang memuaskan guna mendukung dalam penerapan taktik dan strategi saat pertandingan. Afif &

Maidarman (2019) mengatakan Long passing berguna melakukan umpan dengan jarak jauh yang berguna dalam penyusunan serangan dan menciptakan peluang terciptanya gol dalam satu pertandingan, long passing bisa juga digunakan untuk menghalau bola dari daerah pertahanan kita. Kondisi fisik yang berperan dalam menunjang keberhasilan keterampilan long passing adalah kecepatan dan kekuatan otot tungkai.

Keterampilan long passing berperan penting dalam mendukung penerapan taktik dan strategi sebuah tim yang bertujuan untuk mengumpan kepada rekan satu tim, mencetak goal dari jarak jauh, juga dapat digunakan saat melakukan tendangan penjuru maupun tendangan bebas yang berpotensi untuk mencetak gol. Adi (2017) menjelaskan operan panjang (longpass) sebagai salah satu teknik dasar dalam permainan sepak bola yang dilakukan dengan cara menendang bola ke sasaran yang telah ditentukan, harus dikuasai oleh seorang pemain, karena keterampilan tersebut (tendangan) membantu dalam membangun serangan ke arah pertahanan lawan dan sekaligus menciptakan peluang-peluang untuk terjadinya gol.

Kondisi fisik sendiri berperan penting bagi setiap pemain sepak bola.

kondisi fisik merupakan gabungan dari kata kondisi dan fisik, seorang pemain harus memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhinya, seperti waktu, akurasi, pandangan, tenaga dan gerakan, sehingga memberikan hasil yang memuaskan.

Mubarok (2021) menjelaskan dengan tingkat kondisi fisik yang baik, seseorang akan mampu melakukan aktifitas olahraga tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan karena memiliki kebugaran yang baik. Dalam permainan sepak bola jelas bahwa kondisi fisik sangat

(3)

diperlukan untuk memaksimalkan seorang pemain dapat bermain penuh selama 2x45 menit.

Koordinasi mata dan kaki sangat penting dimiliki setiap pemain sepak bola, karena dibutuhkan dan mendukung dalam pelaksanaan long passing. Dengan ke- mampuan koordinasi mata dan kaki yang baik, seorang pemain memungkinkan untuk mengendalikan bagian tubuh yang bebas dan menggabungkan bagian-bagian tersebut dalam suatu gerakan yang lancar sehingga menjadi suatu gerakan yang kompleks seperti melewati penjagaan lawan, karena ketika satu lawan satu ruang gerak pemain sangat terbatas, karena dijaga ketat (pressure) oleh pemain lawan.

Mubarok (2018) menjelaskan kemampuan koordinasi mata dan kaki sangat berperan dalam memberikan dukungan ketika pemain harus mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan bola yang sedang dikuasi dan posisi keseim- bangan badan tetap terjaga. Koordinasi mata dan kaki sangat berperan untuk melakukan operan yang tepat sasaran pada teman satu tim. Syafi’i & Setiawan (2019) menjelaskan koordinasi mata dan kaki merupakan kemampuan mata untuk mengintegrasikan rangsangan yang diteri- ma dan kaki sebagai fungsi penggerak untuk melakukan gerakan sesuai yang diinginkan.

Kekuatan otot tungkai adalah faktor yang paling penting terhadap hasil long passing, Azis, Mubarok, & Mudzakir (2020) menjelaskan kekuatan otot tungkai merupakan komponen yang memiliki peranan penting dalam keberhasilan melakukan long passing dalam permainan sepak bola. Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja dimana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai, kontraksi ini timbul untuk mendukung saat melakukan suatu gerakan. Harsono (2017) menga- takan bahwa kekuatan otot tungkai

merupakan kemampuan otot tungkai kaki dalam menerima beban sewaktu bekerja.

Kemampuan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai sangat penting dimiliki setiap pemain sepak bola.

Permainan sepak bola modern menuntut setiap pemain lebih efektif dan efisien dalam mengambil keputusan saat bermain khususnya saat memberikan sebuah umpan melalui long passing sebelum direbut kembali oleh lawan. Parit &

Agustiyanto (2017) menjelaskan semakin baik kemampuan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai pemain sepak bola, maka ketepatan saat melakukan operan lambung (long passing) yang dihasilkan akan baik juga.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang menghubungkan satu atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat tanpa ada upaya untuk mem- pengaruhi variabel tersebut (A. Ginanjar, 2019).

Partisipan dalam penelitian ini adalah 22 mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi di wilayah tiga Jawa Barat bagian utara. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Purposive sampling dalam pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu atau menentukan sampel penelitian dengan tujuan tertentu (A. Ginanjar, 2019). Maka dalam penelitian ini, peneliti menentukan ciri-ciri sampel yang digunakan sebagai berikut: 1) Sampel memiliki kemampuan long passing dalam permainan sepak bola; 2) Sampel tersebut merupakan

(4)

mahasiswa yang rajin mengikuti perku- liahan sepak bola; 3) Sampel tersebut telah direkomendasikan oleh dosen mata kuliah sepak bola.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu tes koordinasi mata dan kaki dengan tes kekuatan otot tungkai (Nurhasan & Cholil, 2012), sedangkan instrumen tes untuk mengetahui keterampilan long passing (Mubarok, 2019). Teknik analisis data menggunakan uji regresi ganda dengan menggunakan SPSS 24 sesuai prosedur A.

Ginanjar (2021).

Hasil dan Pembahasan

Hasil pengolahan dan analisis data menggunakan uji regresi ganda menyata- kan bahwa terdapat hubungan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terhadap ke- terampilan long passing dalam permainan sepak bola pada mahasiswa PJKR di perguruan tinggi disalah satu propinsi jawa barat bagian timur dengan nilai Fhitung sebesar 56,76 dengan nilai sig.

sebesar 0,00 < 0,05 maka dinyatakan signifikan yang artinya secara bersama- sama koordinasi mata dan kaki dan kekuatan otot tungkai berhubungan terhadap long passing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel1. Hasil Perhitungan Uji Regresi Ganda

Variabel Fhitung Sig. Keterangan Koordinasi Mata dan Kaki serta Kekuatan

Otot Tungkai Terhadap Hasil Long Passing 56,76 0,00 < 0,05 Signifikan

Kemampuan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai memberikan hubungan terhadap keteram- pilan umpan lambung (long passing) dalam permainan sepak bola. Koordinasi adalah salah satu faktor utama dimana ketika kita akan melakukan kegiatan selalu memakai koordinasi mata untuk bahan keseimbangan seorang atlet dengan koordinasi yang baik (U. Ginanjar, 2018).

Kekuatan merupakan unsur yang paling penting dalam aktivitas olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak, dan dapat meminimalisir terjadinya cedera.

Koordinasi mata dan kaki sangat membantu dalam melalukan long passing.

Fungsi dari long passing dalam permainan sepak bola yaitu untuk melakukan umpan dengan jarak jauh yang berguna dalam penyusunan serangan dan menciptakan peluang terciptanya gol dalam suatu pertandingan. Hal tersebut mendukung hasil penelitian Anam, Irawan, &

Nurrachmad (2019) yang menyatakan pemain sepakbola yang memiliki koordi- nasi baik sudah pasti bisa melakukan crossing bola yang benar, tetapi bagi

pemain sepak bola yang memiliki koor- dinasi buruk akan kesulitan dalam melakukan crossing. Fungsi koordinasi adalah menghasilkan satu pola gerakan yang serasi, berirama dan kompleks maka dari itu fungsi latihan koordinasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan tersebut.

Keterampilan long passing dalam permainan sepak bola harus dikuasai oleh setiap pemain sepak bola dan long passing adalah menjalankan bola yang digerakkan oleh salah satu kaki dari satu tempat ke tempat dengan jarak yang berjauhan.

Kemampuan koordinasi mata dan kaki setiap pemain dapat menentukan kualitas long passing. Koordinasi mata-kaki yang baik akan memungkinkan pemain sepak bola untuk membuat kecepatan reaksi, tendangan bebas, melakukan gerakan tipu dan menggiring bola lalu menendang bola (Supriadi, 2015).

Kekuatan kekutan otot tungkai sangat penting untuk mendukung hasil yang maksimal dalam melakukan sebuah tendangan dalam permainan sepak bola.

Ada faktor lain yang mempengaruhi

(5)

baiknya long passing, tiga faktor yang mempengaruhi tendangan long passing yaitu teknik, fisik dan mental. Ketiganya saling berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satunya diabai- kan maka kualitas hasil long passing akan terpengaruh (Mubarok, 2019). Sejalan dengan hasil penelitian yang di ungkapkan Azis dkk., (2020) yang menyatakan bahwa dengan kekuatan otot tungkai yang baik akan berkontribusi pada keterampilan long passing yang maksimal.

Kemampuan koordinasi mata dan kaki serta kekuatan otot tungkai setelah dilakukan uji dan analisis data, sangat berperan penting untuk mencapai keberha- silan dalam melakukan keterampilan long passing dalam permainan sepak bola.

Latihan atau pengembangan keterampilan teknik berarti mengembangkan kemam- puan mengkoordinasikan fungsi saraf otot dan hakikat dari kemampuan mengkoordi- nasikan fungsi saraf otot adalah ketepatan dan kecepatan (Giriwijoyo & Sidik, 2012).

Permainan sepak bola modern menuntut setiap pemain memiliki kemam- puan fisik dan teknik yang sangat baik, semua itu dapat didapatkan apabila didukung dengan sebuah latihan yang tersusun dengan baik dan dilakukan secara sistematis. Mubarok & Kharisma (2021) menjelaskan sebuah latihan yang bervaria- tif akan menumbuhkan semangat atlet dalam mengikuti setiap sesi latihan, maka dari itu diperlukan sebuah metode latihan.

yang digunakan untuk menghindari latihan yang monoton dan membosankan sehingga kurang menarik bagi atlet.

Selain itu, aspek psikologis setiap pemain mempunyai peranan yang sangat penting dalam meraih sebuah prestasi maksimal. Suatu pencapaian prestasi tidak bisa dilepaskan dari aspek psikologis pemain, karena dalam penampilan gerak setiap pemain akan sangat dipengaruhi oleh aspek psikologis sehingga membe- rikan dampak yang besar terhadap pencapaian prestasi dalam sebuah pertan-

dingan nantinya. Dijelaskan Setiadarma (dalam, Mubarok, 2018) tujuan dari aspek psikologis dalam perkembangan olahraga prestasi yaitu: 1) Mempelajari bagaimana faktor psikologis mempengaruhi penam- pilan atau kinerja (performance) fisik individu misalnya bagaimana kecemasan mempengaruhi seorang pemain sepak bola; 2) Memahami bagaimana prestasi dalam olahraga dan latihan mempengaruhi perkembangan individu termasuk kese- hatan dan kesejahtraan hidupnya misalnya apakah lari mengurangi depresi dari kecemasan.

Berdasarkan penjelasan diatas, jelas bahwa koordinasi mata dan kaki serta kekuatan otot tungkai selain memiliki hubungan terhadap keterampilan long passing dalam permainan sepak bola, secara bersamaan aspek psikologis sangat berpengaruh terhadap penampilan gerak dan membantu dalam meraih sebuah prestasi maksimal. Meskipun tidak melu- pakan faktor-faktot pendukung lainnya khususnya dalam permainan sepak bola.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai secara bersama-sama terha- dap hasil long passing dalam permainan sepak bola.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan para pelatih sepak bola, untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan secara individu kemampuan koordinasi mata dan kaki dengan kekuatan otot tungkai pemain sehingga dapat meningkatkan keteram- pilan long passing dalam permainan sepak bola. Dalam pengembangan keilmuan, melalui metode kepelatihan yang lebih efektif dan efisien maka dalam penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan kajian lain atau penerapan pada aspek lain seperti psikologis pemain, kelompok usia, jenjang cabang olahraga sepak bola (pada jenjang pembinaan atau jenjang professional).

(6)

Daftar Pustaka

Adi, I. P. P. (2017). Hubungan Antara Koordinasi Gerak Mata-Kaki Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Ketepatan Operan Panjang Dalam Permainan Sepakbola. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains

& Humaniora, 1(1), 53–61.

Afif, M., & Maidarman. (2019).

Hubungan Kecepatan Dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Long Passing Sepakbola. Patriot,

1(2), 773–785.

https://doi.org/https://doi.org/10.2403 6/patriot.v1i2.433

Anam, K., Irawan, F. A., & Nurrachmad, L. (2019). Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Mata-Kaki terhadap Ketepatan Tendangan Jarak Jauh.

Media Ilmu Keolahragaan Indonesia,

8(2), 57–62.

https://doi.org/10.15294/miki.v8i2.17 184

Azis, M. A., Mubarok, M. Z., &

Mudzakir, D. O. (2020). Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Keterampilan Long Passing Pemain Sepak Bola. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 4(2), 62–67.

Ginanjar, A. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Indramayu:

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Ginanjar, A. (2021). Statistika Terapan Dalam Pendidikan Jasmani &

Olahraga: Aplikasi Microsoft Excel

& SPSS. Yogyakarta: Deepublish.

Ginanjar, U. (2018). Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Dan Koordinasi Mata - Kaki Terhadap Longpass Dalam Permainan Sepakbola Diekstrakurikuler MTS Yasti Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2018. Seminar Nasional Pendidikan Jasmani UMMI Ke-1 Tahun 2018, 226–230. Sukabumi.

Giriwijoyo, H. Y. S. S., & Sidik, D. Z.

(2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Harsono. (2017). Kepelatihan Olahraga Teori dan Metodologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahbubi, R. (2016). Pengembangan Model Latihan Long Pass Control Dalam Permainan Sepakbola Untuk Siswa Usia 14- 16 Tahun Di Sekolah Sepakbola Mitra Jaya Soccer. 1(1), 75–89.

Mubarok, M. Z. (2018). Kontribusi Kelincahan Dengan Koordinasi Mata - Kaki Terhadap Keterampilan Dribbling Dalam Permainan Sepakbola. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 2(1), 37–45.

Mubarok, M. Z. (2019). Belajar dan Mahir Bermain Sepak Bola.

Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlaltul Ulama Indramayu.

Mubarok, M. Z. (2020). Validitas Dan Reliabilitas Tes Keterampilan Passing Dan Stop Passing Dalam Permainan Sepak Bola. Jurnal Kependidikan Jasmani Dan Olahraga, 4(2), 38–45.

Mubarok, M. Z. (2021). Teori Latihan Olahraga. Indramayu: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu.

Mubarok, M. Z., & Kharisma, Y. (2021).

Perbandingan Metode Latihan Interval Ekstensif dan Intensif Terhadap Peningkatan Daya Tahan Aerobik. PHYSICAL ACTIVITY JOURNAL (PAJU), 3(1), 77–90.

https://doi.org/DOI:

https://doi.org/10.20884/1.paju.2021.

3.1.4813

Nurhasan, & Cholil, D. H. (2012). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan.

Bandung: FPOK UPI Bandung.

Parit, D. H., & Agustiyanto. (2017).

(7)

Upaya Peningkatan Hubungan Antara keseimbangan Dinamis, Koordinasi Mata Kaki Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Ketepatan Umpan Lambung Sepakbola Pemain Usia 13-15 Tahun SSB Pesat Kabupaten Karanganyar Tahun 2017. Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT, 11, 54–

62.

Supriadi, A. (2015). Hubungan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Keterampilan

Menggiirng Bola Pada Permainan Sepakbola. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 14(1), 1–14.

https://doi.org/https://doi.org/10.2411 4/jik.v14i1.6097

Syafi’i, I., & Setiawan, A. (2019).

Koordinasi Mata Dan Kaki Pada Long Passing Sepak Bola. Physical Activity Journal, 1(1), 1–7.

https://doi.org/10.20884/1.paju.2019.

1.1.1993

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui : (1) pengetahuan petani yang melakukan adopsi inovasi pupuk cair organik biofish berbahan dasar ikan laut pada

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Analisis Hubungan kekuatan otot tungkai (X1), Daya tahan otot tungkai (X2) dan Koordinasi mata kaki (X3) Secara Bersama- Sama dengan Kemampuan tendangan sabit (Y)

Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dan kekuatan otot lengan dengan keterampilan passing bawah bola voli pada siswa kelas

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model yang dapat digunakan untuk memperkirakan besar tarikan pergerakan ke pabrik dan untuk mengetahui tingkat validitas antara

Petani tidak dapat mengakses lembaga pembiayaan komersial yang menyediakan bunga rendah karena tidak memiliki agunan sertifikat tanah, pengembalian kredit bulanan sehingga tidak

karakteristik internal, eksternal dan karakteristik usaha peternak sapi potong serta persepsi peternak sapi potong terhadap IB; (2) menganalisis keragaman data deskriptif

Untuk tahun kewangan berakhir pada 31 Disember 1999, Telekom Malaysia mencatatkan penurunan sebanyak 52.7% (RM763.0 juta) dalam keuntungan bersih kendalian Kumpulan iaitu dari