S PEA 1105433 Chapter5

(1)

Auliya Azizah, 2015

PENGARUH EFISIENSI OPERASI, LIKUIDITAS, DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

98 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana efisiensi operasi dengan

proksi rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), likuiditas

dengan proksi rasio Loan to Deposit Ratio (LDR), dan kredit bermasalah dengan

proksi rasio Non Performing Loan (NPL) mempengaruhi profitabilitas dengan

proksi rasio Return on Asset (ROA) pada bank umum yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Berdasarkan

tujuan penelitian yang telah diuraikan pada Bab I, dapat dibuat beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Efisiensi operasi pada bank umum yang terdaftar di BEI periode

2011-2013 tergambarkan melalui rasio BOPO. Selama periode penelitian, secara

statistik dapat dijelaskan objek penelitian sudah sehat dalam menjalankan

operasinya karena nilai rata-rata rasio BOPO berada di bawah batas

maksimal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Likuiditas pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2011-2013

tergambarkan melalui rasio LDR. Selama periode penelitian, secara

statistik dapat dijelaskan objek penelitian sudah sehat, meskipun pada

periode 2011 dan 2012 tingkat likuiditas perbankan berada dibawah batas

minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

3. Kredit bermasalah pada bank umum yang terdaftar di BEI periode

2011-2013 tergambarkan melalui rasio NPL. Selama periode penelitian, secara

statistik tingkat NPL pada objek penelitian tergolong baik karena nilai

rata-ratanya menunjukkan nilai di bawah standar maksimal yang telah

(2)

99

4. Profitabilitas yang tergambarkan melalui rasio ROA pada bank umum

yang terdaftar di BEI periode 2011-2013 menunjukkan nilai yang cukup

baik karena secara rata-rata rasio tersebut menunjukkan nilai di atas batas

minimum yang ditetapkan Bank Indonesia sehingga dapat dikategorikan

perolehan laba sangat tinggi, meskipun masih terdapat bank yang

ROA-nya jauh berada di bawah batas minimum.

5. Efisiensi operasi yang diproksikan oleh rasio BOPO, dimana bila rasio ini

semakin besar, maka bank semakin tidak efisien dalam operasinya. Rasio

BOPO pada bank umum yang terdaftar di BEI periode 2011-2013

berpengaruh negatif terhadap profitabilitasnya dengan proksi ROA.

6. Likuiditas yang diproksikan oleh rasio LDR, dimana bila rasio ini

meningkat maka akan meningktkan profitabilitas (ROA). Rasio LDR pada

bank umum yang terdaftar di BEI periode 2011-2013 tidak berpengaruh

terhadap ROA pada sampel dalam penelitian ini. Dengan demikian, dalam

penelitian ini semakin tinggi LDR suatu bank tidak menjadi tolak ukur

keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan bank yang

tinggi.

7. Kredit bermasalah yang diproksikan oleh rasio NPL, dimana bila rasio ini

meningkat maka akan menurunkan profitabilitas (ROA). Rasio NPL pada

bank umum yang terdaftar di BEI periode 2011-2013 tidak berpengaruh

terhadap ROA pada sampel dalam penelitian ini. Dengan demikian, dalam

penelitian ini semakin rendah NPL suatu bank tidak menjadi tolak ukur

keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan bank yang

tinggi.

B. Saran

Dikarenakan oleh berpengaruhnya efisiensi operasi terhadap profitabilitas

bank, maka bank sebaiknya harus mampu menekan penggunaan biaya dalam

kegiatan operasionalnya sehingga pendapatan operasional dapat meningkat, dalam

(3)

100

mengendalikan hal-hal tersebut, bank sebaiknya mampu membentuk

manajemen-manajemennya dengan personel yang profesional.

Kemudian, untuk penelitian-penelitian selanjutnya sebaiknya dapat lebih

mempertajam penelitiannya dengan terlebih dahulu mengelompokkan bank

sebagai objek penelitian berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang lebih spesifik

agar hasil penelitian tidak bias. Peneliti selanjutnya juga sebaiknya lebih

memperhatikan lagi kekurangan dan kelebihan atas analisis terhadap rasio