• Tidak ada hasil yang ditemukan

D IPA 0706850 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "D IPA 0706850 Chapter5"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil-hasil pengolahan dan analisis data penelitian dapat ditarik

beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

1) MPK yang dikembangkan untuk kegiatan praktikum Fisika Dasar ditingkat

perguruan tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep

Fisika Dasar dan keterampilan generik sains mahasiwa memiliki ciri

karakteristik sebagai berikut: Terdiri atas 8 judul praktikum terkait konten

Fisika Dasar, yaitu praktikum Hukum II Newton, praktikum gerak jatuh

bebas, praktikum hukum Hooke, praktikum rangkaian pegas, praktikum

osilasi bandul sederhana, praktikum osilasi pegas, praktikum gaya gesekan

dan praktikum hukum Archimides. MPK didesain dengan menggunakan

pendekatan CTL dengan ciri-ciri khusus: ada pengaitan antara materi ajar

yang dipraktikumkan dengan konteks kehidupan nyata mahasiswa;

menggunakan landasar teori belajar konstruktivist, teori belajar experiential

dan teori ZPD (kolaboratif); menggunakan metode inquiry laboratory yang

bersifat penyelidikan dan berorientasi pada penemuan; prosesnya dilakukan

dengan pendekatan masyarakat belajar (kooperatif); dan menggunakan alat

bantu perangkat VBL untuk mendapatkan data akurat pada pengukuran

peristiwa dinamik (gerak benda). Mencakup 8 konteks yang ditinjau, yaitu

fenomena gerak kendaran bermotor, fenomena benda jatuh, penerapan pegas

pada berbagai alat teknik, terapan kombinasi pegas paralel pada berbagai alat

olah raga dan teknik, fenomena ayunan taman, fenomena ayunan bayi,

terapan gaya gesek dalam kesehariuan, dan terapan konsep terapung pada

jembatan fonton dan kolam terapung. MPK yang dikembangkan memiliki

(2)

fase (tahapan) yang merupakan cerminan dari pendekatan CTL yang

digunakan, sebagi barikut: Fase 1, Orientasi mahasiswa pada

fenomena/peristiwa alam yang relevan; Fase 2, Demonstrasi untuk

mengenalkan konsep-konsep/besaran-besaran fisis dan identifikasi hubungan

antar besaran fisis pada peristiwa/fenomena yang dipelajari ; Fase 3,

Praktikum secara inkuiri dan kooperatif dengan panduan LKM MPK; Fase 4,

Penjelasan fenomena alam yang disajikan pada fase 1; dan Fase 5, Refleksi,

Penguatan dan tindak lanjut kegiatan. Untuk panduan kegiatan yang lebih

operasional MPK dilengkapi dengan perangkat lembar kerja mahasiswa

(LKM) yang komponennya terdiri atas : judul praktikum, tujuan praktikum,

Prosedur praktikum yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

penutup praktikum, dan penjelasan fenomena alam. Pada kegiatan

pendahuluan disajikan fenomena alam yang harus dijelaskan, pada kegiatan

inti praktikum ada panduan tentang alat dan baha, panduan demonstrasi

pengenalan konsep/besaran fisis, panduan demonstrasi untuk identifikasi

hubungan antar besaran fisis pada fenomena yang dipelajari, penyajian

masalah penyelidikan, panduan pengajuan hipotesis penyelidikan, panduan

perencanaan dan pelaksanaan praktikum secara inkuiri, panduan perencanaan

dan pelaksanaan analisis data eksperimen dan panduan untuk penjelasan

fenomena. Panduan atau guide untuk pelaksanaan kegiatan praktikum dibuat

dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pengarah. Alokasi waktu untuk

keseluruhan implementasi MPK adalah sekitar 120 menit sesuai alokasi

waktu yang disediakan untuk praktikum Fisika Dasar, yang terbagi untuk

kegiatan pendahuluan 15 menit, untuk kegiatan inti 80 menit dan untuk

kegiatan penutup sekitar 25 menit.

2) MPK yang dikembangkan untuk kegiatan praktikum Fisika Dasar di level

perguruan tinggi implementasinya dapat meningkatkan pemahaman konsep

(PK) Fisika Dasar dengan kategori peningkatan sedang. Penerapannya dalam

praktikum Fisika Dasar lebih efektif dibandingkan penerapan praktikum

(3)

yang dinormalisasi (<g>) PK yang dicapai kelompok mahasiswa yang

melaksanakan praktikum sengan desain contextual laboratory sekitar 0,62

lebih tinggi dari rerata skor gain yang dinormalisasi (<g>) yang dicapai

kelompok mahasiswa yang melaksanakan kegiatan praktikum dengan desain

verifikatif yang hanya mencapai 0,26. Profil peningkatan tiap indikator PK

yang ditinjau dalam penelitian sebagai impact implementasi MPK adalah

sebagai berikut : indikator menginterpretasi meningkat sebesar 0,62 dalam

katagori sedang, indikator mencontohkan meningkat sebesar 0,80 dalam

kategori sedang, indikator menginferensi meningkat sebesar 0,55 dalam

katagori sedang, indikator membandingkan meningkat sebesar 0,73 dalam

kategori sedang, indikator menggeneralisasi meningkat sebesar 0,52 dalam

kategori sedang dan indikator menjelaskan meningkat sebesar 0,70, dalam

kategori sedang.

3) MPK yang dikembangkan untuk kegiatan praktikum Fisika Dasar di level

perguruan tinggi implementasinya dapat meningkatkan keterampilan generik

sains (KGS) mahasiswa dengan kategori peningkatan sedang. Penggunaannya

dalam praktikum Fisika Dasar lebih efektif dalam meningkatkan KGS

mahasiswa dibandingkan dengan penggunaan praktikum konvesional yang

bersifat verifikatif. Hal ini ditunjukkan oleh rerata skor gain yang

dinormalisasi (<g>) KGS yang dicapai kelompok mahasiswa yang

melaksanakan praktikum sengan desain contextual laboratory sekitar 0,58

lebih tinggi dari rerata skor gain yang dinormalisasi (<g>) yang dicapai

kelompok mahasiswa yang melaksanakan kegiatan praktikum dengan desain

verifikatif yang hanya mencapai 0,20. Profil peningkatan tiap indikator KGS

yang ditinjau dalam pelnelitian sebagai impact implementasi MPK adalah

sebagai berikut : indikator pengamatan tak langsung meningkat sebesar 0,65

dalam katagori sedang, indikator kerangka logika taat azas meningkat

sebesar 0,55 dalam kategori sedang, indikator hukum sebab akibat meningkat

sebesar 0,50 dalam katagori sedang, indikator inferensi logika meningkat

(4)

sebesar 0,62 dalam kategori sedang, indikator membangun konsep meningkat

sebesar 0,53 dalam kategori sedang, indikator pemodelan matematika

meningkat sebesar 0,57 dalam kategori sedang.

4) Implementasi MPK dalam kegiatan praktikum Fisika Dasar mendapatkan

tanggapan yang positif dari seluruh dosen dan hampir seluruh mahasiswa

yang terlibat. Seluruh dosen Fisika Dasar dan mahasiswa peserta praktikum

Fisika dasar menyatakan persetujuannya bahwa MPK merupakan desain

praktikum yang baru bagi mereka, MPK dapat memotivasi mahasiswa untuk

melakukan praktikum secara sungguh-sungguh, MPK sesuai dengan karakter

ilmu Fisika, penggunaan perangkat VBL sangat membantu mendapatkan data

eksperimen yang akurat, kegiatan kolaborasi mahasiswa dapat membangun

kompetensi-kompetensi sosial di kalangan mahasiswa, MPK dipandang dapat

membekalkan pemahaman konsep Fisika Dasar dan keterampilan generik

sain bagi para mahasiswa.

5) Penggunaan VBL dalam implemtasi MPK tidak berpengaruh terhadap

pelaksanaan MPK, VBL dalam MPK hanya berfungsi untuk memperoleh

akurasi data dalam praktikum dinamik.

6) Kekuatan dari MPK yang ditemukan dari implementasinya antara lain: (1)

Sesuai dengan karakter ilmu Fisika sehingga sangat mendukung keberhasilan

dalam belajar Fisika (2) Memfasilitasi mahasiswa untuk aktif berpikir dan

menggunakan intelektual melatih penalaran, (3) berorientasi pada

pemahaman konseptual, (4) membangkitkan motivasi mahasiswa untuk

terlibat aktif dalam kegiatan praktikum, (e) Menggunakan alat bantu VBL

yang ampuh dalam pengukuran variabel-variabel dalam peristiwa dinamik, (f)

Dapat membekalkan berbagai keterampilan hands-on dan minds-on tingkat

tinggi, (g) membekalkan kecakapan sosial seperti kecakapan berkomunikasi

dan bekerja sama, (h) kegiatan berpusat pada mahasiswa (i) sangat visible

untuk dilakukan dikelas sebagai metode pembelajaran. Keterbatasan dari

MPK yang ditemukan dari implementasinya antara lain, (1) kelancaran

(5)

dimiliki dosen maupun mahasiswa, seperti keterampilan bertanya,

keterampilan matematis, keterampilan membuat dan menganalisis grafis,

kemampuan menggunakan komputer, (2) karena sifatnya penemuan, maka

prosesnya dapat memakan waktu yang lebih lama dari yang telah

dialokasikan, apalagi jika arahan yang diberikan kurang dipahami maksudnya

oleh mahasiswa, (3) karena organisasi kegiatan praktikum harus selaras

dengan kajian materi ajar pada perkuliahan Fisika Dasar, maka alat, bahan

dan jumlah set-upnya harus memadai, (4) dalam pelaksanaannya belum

menggunakan pendekatan CTL seutuhnya terutama yang terkait dengan

penggunaan asesmen (penilaian) autentik, (5) tema praktikum yang ditinjau

belum mencakup materi perkuliahan Fisika Dasar II.

B.SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan temuan dalam penelitian ini, diajukan

beberapa saran untuk perbaikan proses dan hasil implementasi PCL dalam

kegiatan praktikum Fisika Dasar sebagai berikut :

1) Arahan dalam LKM perlu dibuat sedikit lebih rinci lagi agar mahasiswa dapat

lebih memahami arahan yang diberikan, sehubungan dengan pelaksanaan

praktikum ini merupakan sesuatu yang baru bagi mahasiswa sehingga mereka

tidak akan serta merta langsung mahir dengan arahan yang berupa

pertanyaan, apalagi jika pertanyaan arahannya kurang begitu spesifik.

2) Sebelum melakukan implementasi MPK dalam kegiatan praktikum Fisika

Dasar, perlu dilakukan terlebih dahulu pelatihan penggunaan perangkat VBL

dalam proses pencitraan dan analisis data hasil pencitraan fenomena gerak

agar pada saat praktikum mahasiswa tidak merasa kesulitan lagi yang berefek

pada peggunaan waktu yang lebih lama.

3) Sebelum melakukan implementasi MPK dalam kegiatan praktikum Fisika

Dasar perlu dilakukan terlebih dahulu pembekalan keterampilan-keterampilan

(6)

menginterpretasi grafik, keterampilan menggunakan alat ukur, keterampilan

pengolahan data statistik dan lain-lain.

C.REKOMENDASI

Atas dasar hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini, diajukan rekomendasi

untuk kegiatan tidak lanjut di masa mendatang sebagai berikut :

1) MPK dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam kegiatan praktikum

Fisika Dasar di perguruan tinggi baik perguruan tinggi LPTK maupun non

LPTK.

2) Untuk penelitian selanjutnya dapat dipertimbangkan pengembangan MPK

untuk membekalkan kompetensi dan keterampilan-ketrampilan lainnya baik

hands-on maupun minds-on, terutama keterampilan berpikir tingkat tinggi.

3) Sebagai salah satu komponen CTL, maka asesmen autentik sebaiknya

dilakukan dan digunakan dalam MPK, baik untuk penilaian aspek kognitif,

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen kualifikasi saudara, perihal Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Gedung Sekretariat Korpri Kab.. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)

This required the conversion of the different formats into a final point clouds in Autodesk Recap, so that the production of the different deliverables was carried out in AutoCAD

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Erma Rosmawati 2014 Universitas

Jln Raya Pakong Km 07 Pamaroh Pamekasan Ds/Klrhan. RAYA SAMBENG

Sebagai objek utama dari sistem ini adalah untuk memberikan kemudahan serta melihat arsitektur perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan stok barang yang ada,

[r]

[r]

MEMPERMUDAH KOORDINASI ANTAR K/L YANG BERKAITAN DENGAN PEMBANGUNAN DESA SUB SISTEM PENYUSUNAN RENCANA SUB SISTEM BUDGETING SUB SISTEM PELAKSANAAN SUB SISTEM MONITORING DAN