Coba hitung?
• Jika dalam sehari ada 100 orang yang membeli barang di supermarket, dan setiap orang akan
mendapatkan pembungkus plastik sebanyak satu, maka dalam sehari berapa plastik yang akan
dibuang?
• Jika hal itu berlangsung selama satu minggu berapa plastik yang akan dibuang?
• 100 x 1 = 100 kantong plastik/hari • 100 x 7 = 700 kantong plastik/hari
Ini baru dari satu supermarket,
Pengolahan Limbah
• UU no 5 tahun 1984 pasal 21 ayat 1: setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya
Berdasarkan tingkat pengelolaan
Pengolahan awal(pratreatment)
• Penyaringan(screaning): menyaring air limbah dengan jeruji saring
• Grit chamber: memisahkan pasir dengan
Grit chamber: memisahkan pasir dengan
Pengolahan Primer
1. Metode pengendapan: mengendapkan
limbah cair agar partikel padat mengendap di dasar tangki
Pengolahan sekunder
• Metode penyaringan dengan tetesan(trickling filter)
Pengolahan secara biologis melibatkan
mikroorganisme untuk mendegradasi limbah.
Air di buang ke lingkungan
Bakteri aerob di biakkan dengan ketebalan 1-3 m
Air limbah di semprotkan ke bakteri
Pengolahan sekunder
•
Metode lumpur aktif
Air limbah
Air limbah
Tanki berisi lumpur dan bakteri aerob
Air limbah di diamkan beberapa jam
Di beri aerasi untuk
mempercepat proses degradasi limbah
Di beri aerasi untuk
mempercepat proses degradasi limbah
Air limbah di salurkan ke tangki pengendapan
Metode lumpur aktif
Limbah cair
Limbah cair
Metode kolam perlakuan
Pengolahan sekunder
Di tempatkan pada kolam kolam perlakuan
Ditumbuhkan alga yang menghasilkan O2 untuk aerasi
Bakteri aerob
mendegradasi bahan organik
Bakteri aerob
mendegradasi bahan organik
Terjadi pengendapan
Pengolahan sekunder
Pengolahan Tersier
• Dilakukan jika pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat berbahaya
• Metode yang digunakan
• Metode saring pasir
• Vacum filter
• Penyerapan dengan karbon aktif
Desinfektan
• Membunuh mikroorganisme patogen penyebab
penyakit
• Secara kimiawi: menambahkan zat tertentu seperti
klorin
• Secara fisik: pemanasan, penyinaran UV • Hal-hal yang perlu diperhatika
• Daya racun zat
• Waktu kontak yang diperlukan
• Efektifitas zat • Kadar dosis
Pengolahan Lumpur(Sludge
Treatment)
• Lumpur dari pengolahan primer, sekunder, tersier diolah dengan cara anaerob
• saluran alternatif, yaitu:
• dibuang ke laut
• dibuang ke lahan pembuangan landfill
• dijadikan pupuk kompos, atau
Penanganan Air limbah berdasarkan
Pengendapan dengan
bahan kimia
Netralisasi
Penggumpalan dengan
bahan kimia
Klorinasi
Pembuangan sulfur
Proses biologi
Kolam oksidasi Lumpur aktif
Pengolahan Limbah Padat
• Penimbunan
Penimbunan terbuka: limbah di buang begitu saja di suatu area. Misalnya TPA
• Menghabiskan lahan
• Sampah anorganik sulit
Sampah di timbun di lubang yang di alasi
lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan air
Kelemahan
• Jika terjadi kebocoran lapisan maka akan berbahaya bagi lingkungan
• Akumulasi gas metan di dalam
lapisan bisa menyebabkan ledakan
Pengolahan Limbah
Padat
Inseniras
i
Pengolahan limbah dengan cara di bakarKelebihan
• Pengurangan sampah sampai 90%
• Tidak memerlukan lahan yang luas
• Panas bisa di jadikan pembangkit listrik
Kelemahan
• Biaya operasional mahal
• Menimbulkan asap
• Hanya sampah tetentu yang bisa di bakar
Penanganan Limbah Gas
• Gas sulfurdioksida direduksi dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber)
• Gas nitrogen oksida direduksi dengan cara menurunkan suhu pembakaran
• Gas karbon monoksida dan hidrokarbon direduksi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter untuk menyempurnakan pembakaran)
Mengontrol emisi gas buang
1. Filter udara: filter udara dapat dipasang pada ventilasi:
ruangan, mesin atau cerobong pabrik, mesin kendaraan, atau daerah lain yang membutuhkan udara bersih
2. Pengendapan siklon (cyclone separator)
penyaring partikulat berukuran 5 – 40 μm.
Prinsip kerja: gaya sentrifugal
Mekanisme: gas buangan dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikulat akan mengendap di dasar tabung.
3. Filter basah (wet scrubber)
partikulat yang disaring: debu, sulfur osksida, amonia, hidrogen klorida, dan senyawa asam atau basa.
• partikulat yang di saring > 50 μm.
• Prinsip kerja: gaya gravitasi
• mekanisme: udara di alirkan ke dalam alat pengendap kecepatan aliran udara diperlambat secara tiba-tiba
(speed drop) partikulat akan jatuh ke dasar tempat pengendapan udara bersih keluar dari alat
4. Pengendapan sistem gravitasi
• jenis partikulat: aerosol atau uap air dalam jumlah besar
• prinsip kerja: proses ionisasi
• mekanisme: udara kotor disalurkan ke alat
pengendap udara kotor melewati elektroda yang dialiri arus listrik searah (DC) partikulat terionisasi akan membentuk ion ion akan jatuuh ke dasar alat pengendapan udara bersih keluar dari alat
• Containment: upaya untuk mencegah masuknya
gas-gas toksik secara langsung ke udara bebas.
• Replacement: mengganti perlengkapan dan sumber
energi yang banyak mengakibatkan pencemaran
dengan perlengkapan dan sumber energi yang ramah lingkungan.
• Dilution: upaya untuk mengencerkan bahan pencemar. • Legislation: upaya penanggulangan melalui aturan dan
undang-undang.
• International Action: pemantauan dan penelitian
kasus-kasus pencemaran udara.
Batasan prosedur pencegahan dan pengendalian pencemaran udara berdasarkan Research into
• Sosialisasi melalui media cetak dan elektronik tentang bahaya pencemaran udara bagi manusia dan lingkungan
• Relokasi kawasan industri di tengah kota ke pinggiran kota dan
membangun kawasan hijau di antara pemukiman dan industri (green belt)
• Penyelenggaraan AMDAL secara rutin di industri
• Penyelenggaraan uji emisi gas bermotor secara berkala
• Perbaikan kualitas transportasi massal untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
• Pengawasan, pelarangan dan penindakan tegas kepada pembakar hutan
Upaya pencegahan pencemaran di Indonesia, berdasarkan periode waktunya
• Konsep tata kota mengacu pada pembangunan
berwawasan lingkungan
• Mengganti bahan bakar industri dan kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
• Menerapkan sistem kereta api bawah tanah (sub way
station)
• Melakukan penghijauan atau pembuatan taman di setiap
sudut kota
• Menerapkan undang-undang perlindungan kualitas
lingkungan
PENGOLAHAN LIMBAH B3
• jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diketahui secara
pasti agar teknologi pengolahan dapat ditentukan dengan tepat
• jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga
dapat menjustifikasi biaya yang akan dikeluarkan
• memerlukan tenaga tetap (in-house staf) yang menangani
proses pengolahan sehingga perlu dipertimbangkan manajemen sumber daya manusianya
• peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan
dikeluarkan Pemerintah di masa mendatang agar teknologi yang dipilih tetap dapat memenuhi standar
dilaksanakan di dalam unit kegiatan industri (on-site
treatment) maupun oleh pihak ketiga (of-site treatment) di pusat pengolahan limbah industri.
• Dilakukan dengan cara stabilitasi (solidifikasi): proses pengubahan
bentuk fisik atau kimia, melalui bahan pengikat atau senyawa pereaksi tertentu.
• memperkecil kelarutan, pergerakan, penyebaran daya racun dari limbah
Metode Pengolahan Limbah B3
1. Secara kimia
• dengan cara pembakaran (insinerasi).
• perlu kontrol ketat agar gas hasil pembakaran tidak
mencemari udara.
2. Secara fisik
3. Secara biologi
• bioremediasi: penggunaan mikroorganisme untuk
mengurangi (mendegradasi) limbah B3
• fitoremediasi: penggunaan tumbuhan untuk mengurangi
1. Sumur dalam/ sumur Injeksi (Deep Well Injection)
• Caranya : limbah B3 dipompa melalui pipa lapisan batuan dalam limbah akan terperangkap dalam batuan dalam.
• tantangan: kebocoran pipa, karena perkaratan atau gempa bumi , akibatnya limbah B3 dapat meresap ke dalam tanah
2. Kolam Penyimpanan (Surface Impoundments)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam kolam terbuka yang dilapisi lapisan anti resap air akan menguap limbah B3 akan mengendap di dalam kolam.
• kelemahan: memerlukan lahan luas, kemungkinan Limbah B3 ikut menguap, kebocoran lapisan anti resap.
3. Landfill untuk limbah B3 (Scure Landfill)
• Caranya : limbah B3 ditampung dalam tong/ drum dikubur dalam landfill khusus. Landfill dilengkapi peralatan monitoring untuk memantau kondisi limbah B3.
• kelebihan: efektif untuk menimbun limbah B3
• kelemahan: biaya operasional mahal, potensi kebocoran, memerlukan lahan yang luas.
PEMANFAATAN LIMBAH
• dari proses pembusukan sampah anorganik secara anaerob. • dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti gas LPG. • Bakteri : Methanobacillus omelianski, Methanobacterium
femicum, Methanosarcina methanica, Methanococcus mazeki.
Kelebihan biogas:
• Mengurangi jumlah sampah,
• Menghemat energi fosil yang cenderung merusak lingkungan,
• Nyala api terang dan tidak berasap, sehingga dapur tetap
bersih,
• Sisa bahan biogas dapat dijadikan pupuk.