84 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal ini meliputi metode penelitian, lokasi penelitian, populasi, subjek penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Metode Penelitian
85
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW), sedangkan variabel terikat yaitu keterampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sukajadi 9 yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat dan terletak sekitar ± 150 meter dari Jalan Cemara serta sangat mudah ditempuh dengan kendaraan bermotor dengan alamat Jalan Karangtineung No. 5A, Kelurahan Cipedes Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
C. Populasi
Penelitian ini dilaksanakan sesuai tingkat perkembangan anak dalam memperoleh bahasa pada kelas IV sekolah dasar pada usia 8 tahun berada pada tahap tata bahasa pra-dewasa dan sudah mampu memperoleh informasi melalui media cetak dan sudah dapat menulis sehingga anak sudah mampu berpikir logis (tahap operasional nyata). Sementara itu Smith (Mar’at, 2009:68) mengatakan bahwa:
pada usia 8 tahun anak sudah mengerti aturan tata bahasa dalam mengungkapkan sesuatu, menghindari hal yang berlebihan, bahasa menjadi alat yang betul-betul penting baginya untuk melukiskan dan menyampaikan pikiran.
86
D. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan setelah memperhatikan karakteristiknya, antara lain: (1) siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, (2) siswa memiliki usia yang sama, dan (3) siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada jenjang yang sama. Selanjutnya, kelas IV SDN Sukajadi 9 sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV SDN Sukajadi 8 sebagai kelompok kontrol dengan tiap- tiap kelompok terdiri dari 30 siswa.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini didesain dengan penelitian kuasi eksperimen (Nonequivalent control group desain), desain ini kelas eksperimen maupun kontrol dipilih tidak secara acak. Namun, model penelitian yang diseleksi pada eksperimen kuasi ini yaitu model desain kontrol prates-pascates berpasangan (matching pretest-posttest control Group Desain) yang diadopsi dari Sukmadinata (2005: 207). Adapun model desainnya adalah sebagai berikut:
Kelompok Prates Perlakuan Pascates
Pasangan A (KE) 01 X 02
Pasangan B (KK) 03 04
Ket : 01 = Prates kelas eksperimen 03 = Prates kelas kontrol 02 = Pascates kelas eksperimen 04 = Pascates kelas kontrol X = Perlakuan Model pembelajaran kooperatif tipe Think–Talk-Write
87
Berdasarkan desain penelitian di atas, selanjutnya penulis membuat alur penelitian untuk memudahkan pengecekan dan pemahaman terhadap pelaksanaan penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap kegiatan, antara lain sebagai berikut:
1 Tahap persiapan
Pada tahap ini persiapan yang dilakukan meliputi: IDENTIFIKASI MASALAH
OBSERVASI AWAL
Pelatihan Guru
Analisis dan Menafsir Data Pembelajar Model Non
TTW
Pembelajar Model Kooperatif TTW Tes Awal (Prates)
Kelas Kontrol Kelas Eksprimen
Tes Akhir (Pascates)
Kesimpulan
Penyusunan, uji coba, revisi, dan pengesahan instrumen Penentuan subjek penelitian
Studi Kepustakaan
Penyusunan Rancangan Pembelajaran Non Think Talk Write (TTW)
88
a. mengumpulkan bahan bacaan yang berkaitan dengan pembelajaran menulis
b. menganalisis proses pembelajaran menulis dengan model pembelajaran Think Talk Write (TTW)
c. menganalisis proses pembelajaran menulis karangan dan berpikir kritis d. membuat rancangan pembelajaran dan instrumen penelitian
2 Tahap pelaksanaan a. Pelaksanaan tes awal
b. Pelaksanaan pembelajaran menulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis
c. Pelaksanaan tes akhir
d. Observasi proses pembelajaran 3 Tahap analisis data
a. Mengumpulkan data b. Menganalisis data c. Menafsirkan data d. Membuat kesimpulan
F. Teknik Pengumpulan Data
89
sehingga penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.
1. Tes Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pemberian prates untuk melihat kemampuan siswa sebelum mereka mendapat perlakuan model pembelajaran model kooperatif tipe think talk write dan model yang bukan kooperatif tipe think talk write, sedangkan pascates
adalah untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah mendapatkan perlakuan. Adapun indikator kemampuan menulis karangan deskripsi dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
Indikator Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Variabel Indikator
Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Kesesuaian isi dan judul dengan gambar Pengembangan kalimat dalam paragraf Pengembangan deskripsi objek
Ejaan dan tanda baca Pemilihan diksi.
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
90
Tabel 3.2
Indikator Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Variabel Indikator
Berpikir Kritis
Memberi penjelasan sederhana; mengidentifikasi, menganalisis dan memberikan penjelasan yang dideskripsikan secara tepat
Membangun keterampilan dasar Kesimpulan
Membuat Penjelasan lanjut Strategi dan taktik
3. Lembar Observasi
Lembaran observasi ini bertujuan untuk mengamati keterlaksanaan model kooperatif tipe think talk write dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada kelas eksperimen. Skenario model pembelajaran kooperatif think talk write mencakup tiga tahap, yaitu 1) tahap think; siswa membuat catatan kecil secara individual setelah membaca teks, 2) tahap talk; siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok membahas isi catatan kecil, dan 3) tahap write; siswa mengonstruksi ide setelah berdiskusi pada tahap talk dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan sebagai karangan deskripsi yang utuh. Adapun observasi yang dilakukan adalah pada guru dan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV SDN Sukajadi 9 yang menjadi kelas eksperimen untuk tiga kali pertemuan. Bertindak sebagai pengamat, yaitu peneliti dalam penelitian ini.
G. Teknik Analisis Data
91
Ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi keperluan analisis data di atas adalah:
1. Uji Alat Tes Penelitian
Pelaksanaan uji alat instrumen yang valid dan reliabel perlu dilakukan uji coba kelayakan bagi peserta didik. Uji coba instrumen dilaksanakan setelah menentukan indikator penilaian setiap variabel terlebih dahulu untuk dapat mengukur kualitas instrumen dan menghasilkan data yang akurat sesuai keinginan peneliti. Selanjutnya, pembuatan kisi-kisi soal mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis. Soal berdasarkan kisi-kisi dilakukan penimbangan (judgment) oleh pembimbing dan para ahli di bidang menulis terlebih dahulu agar soal layak dikembangkan dalam pelaksanaan penelitian.
92
a. Validitas butir soal Tes
Validitas butir soal butir soal terhadap skor total bertujuan untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Setiap soal memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Hal ini, validasi butir soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson (Arikunto, 2006:170) dengan menggunakan bantuan Anates yang
dikembangkan oleh Tarno To dan Yudi Wibisono (2004).
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= Koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.
X = Skor item Y = Skor total N = Jumlah siswa
Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: Tabel 3.3
Kategori Validitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80 1,00 Sangat Tinggi (sangat baik)
0,60 0,80 Tinggi (baik)
0,40 0,60 Cukup (sedang)
0,20 0,40 Rendah (kurang)
93
Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010:185):
√ !" #
Kriteria pengujian berdasarkan harga t hitung dibandingkan dengan t tabel. Jika pada taraf signifikan 95%, thitung < ttabel maka H0 diterima. Sebaliknya, jika thitung> ttabel maka H0 ditolak.
Keterangan: t : Uji t
: Koefisien korelasi N : Jumlah subyek
Hasil validitas soal keterampilan menulis karangan deskripsi dari lima indikator yang dijadikan sebagai butir soal. Soal bentuk uraian pada penelitian ini, setiap butir sudah valid berdasarkan uji coba, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. Adapun uji validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 38.
Tabel 3.4
Korelasi Skor Soal Karangan Deskripsi dengan Skor Total
No
Butir r hitung r tabel Signifikansi Keterangan
1 0,956 0,349 Valid Digunakan
2 0,965 0,349 Valid Digunakan
3 0,975 0,349 Valid Digunakan
4 0,953 0,349 Valid Digunakan
5 0,963 0,349 Valid Digunakan
Valid : 5 butir soal
butir soal sudah valid
alid dan sudah boleh digunakan sebagai instru ilihat pada Tabel 3.5. Hasil validasi soal berp ran 39.
Tabel 3.5
asi Skor Soal Berpikir Kritis dengan Skor To
tung r tabel Signifikansi Keteranga
59 0,349 Valid Digunakan
66 0,349 Valid Digunakan
89 0,349 Valid Digunaka
979 0,349 Valid Digunakan
975 0,349 Valid Digunakan
butir soal
adalah kestabilan skor yang diperoleh ket sama pada situasi yang berbeda atau satu a. Menghitung reliabilitas tes dengan rumus
).
efisien reliabilitas yang telah disesuaikan efisien korelasi antara skor-skor setiap belahan dari dapat ditentukan dengan meng uct moment pearson (Arikunto, 2009:72):
94
strumen penelitian, erpikir kritis dapat
95
Keterangan:
XY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Skor item ganjil
Y = Skor item genap
Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010:276).
Tabel 3.6
Kategori Reliabilitas Tes
Batasan Kategori
0,80 "" 1,00 Sangat Tinggi (sangat baik)
0,60 "" 0,80 Tinggi (baik)
0,40 "" 0,60 Cukup (sedang)
0,20 "" 0,40 Rendah (kurang)
0,20 Sangat Rendah (sangat kurang)
Hasil perhitungan bantuan Anates versi 4.02 diperoleh reliabilitas sebesar 0,97 untuk keterampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis 0,99. Berdasarkan kategori reliabilitas dalam Tabel 3.6, maka koefisien korelasi kedua tes dapat disimpulkan subyek dalam menjawab soal tes keterampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis tersebut dapat diklasifikasi sangat tinggi.
c. Tingkat Kesukaran Butir Soal
96
$ %
&'
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria indeks kesukaran suatu tes adalah sebagai berikut: Tabel 3.7
Analisis tingkat kesukaran setiap item soal dicari dengan menggunakan bantuan Anates. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh tingkat kesukaran dari 5 soal yang
diujicobakan diperoleh semua soal mempunyai kategori tingkat kesukaran soal sedang. Keterangan lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran Butir Soal Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dan Berpikir Kritis
Nomor Item
Tingkat Kesukaran karangan Deskripsi (%)
Tingkat Kesukaran
Berpikir Kritis (%) Tafsiran
1 37,78 33,06 Sedang
2 36,67 34,17 Sedang
3 37,50 36,94 Sedang
4 35,28 37,50 Sedang
5 49,72 36,94 Sedang
97
dijadikan sebagai alat tes penelitian adalah sebanyak 5 butir soal dengan tetap memperhatikan keterwakilan indikator dari standar kompetensi materi yang diajarkan pada saat penelitian.
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah (Arikunto, 2009:218):
+ ,.
-,%
.% $- $%
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyak peserta kelompok atas JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyak kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyak kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar.
Adapun kategori daya pembeda untuk mengukur sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kategori Daya Pembeda
Batasan Kategori
0,00 + 0,20 Kurang
020 + 0,40 Cukup
0,40 + 0,70 Baik
98
Berdasarkan hasil bantuan Anates versi 4 memperoleh daya pembeda tiap-tiap item seperti Tabel 3.10 di bawah ini.
Tabel 3.10
Daya Pembeda Butir Soal Menulis Karangan Deskripsi dan Berpikir Kritis
2. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dan Berpikir Kritis
Peningkatan kompetensi yang sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N- gain)
/
'01234 '015'6783 '915 (Hake, 1998: 65)
99
3. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. Setelah data prates keterampilan menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis, terlebih dahulu data tersebut diuji kenormalannya apakah data kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan memakai alat bantu SPSS for windows 17.0 dengan menggunakan uji one Sample Kolmonogorov-Smirnov Test.
4. Uji homogenitas
Menguji homogenitas variansi tes menulis karangan deskripsi dan berpikir kritis menggunakan uji statistik Levene’s Test bantuan SPSS for windows 17.0.
5. Uji perbedaan rerata (uji-t)
Jika penyebaran data berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan uji signifikansi dengan statistik uji t menggunakan uji statistik Compare Mean Independent Test untuk membandingkan perbedaan dua rata-rata. Apabila data
berdistribusi tidak normal maka dipakai uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
H. Instrumen Penelitian
100
1. Tes Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pemberian prates untuk melihat kemampuan siswa sebelum mereka mendapat perlakuan model pembelajaran model kooperatif tipe think talk write dan model yang bukan kooperatif tipe think talk write, sedangkan pascates
adalah untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah mendapatkan perlakuan.
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam berpikir kritis dalam kegiatan menulis karangan deskripsi secara bersaman dengan tes menulis karangan deskripsi. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write dan model pembelajaran yang bukan kooperatif tipe think talk write.
3. Lembaran Observasi
101