97
Fadhilah Al Humaira, 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini terkait materi Bangun Ruang Sisi Datar pada siswa kelas VIII salah satu SMP di kota Padang. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CoPS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa
2. Pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kategori KAM tinggi yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CoPS tidak lebih baik daripada siswa kategori KAM tinggi yang memperoleh pembelajaran biasa
3. Pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kategori KAM sedang yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CoPS lebih baik daripada siswa kategori KAM sdang yang memperoleh pembelajaran biasa
4. Pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kategori KAM rendah yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CoPS lebih baik daripada siswa kategori KAM rendah yang memperoleh pembelajaran biasa
5. Tidak terdapat perbedaan efisiensi antara pendekatan CoPS dan pembelajaran biasa terhadap kemampuan representasi matematis siswa
6. Pencapaian disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan CoPS lebih baik dibandingkan pembelajaran biasa.
5.2. Implikasi
98
Fadhilah Al Humaira, 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa yang belajar dengan pendekatan CoPS lebih baik daripada siswa belajar dengan pembelajaran biasa. Oleh karena itu, pada materi dan karakteristik siswa yang sama, pendekatan CoPS layak digunakan untuk memperoleh pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis siswa, terutama untuk mencapai dan meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa kategori KAM sedang dan rendah.
2. Siswa yang mempunyai kemampuan awal matematis yang baik pada umumnya terbiasa dengan situasi yang lebih kompleks saat berhadapan dengan masalah yang disajikan. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa siswa dengan kemampuan awal matematis yang baik akan lebih mudah beradaptasi pada pembelajaran CoPS yang diterapkan.
3. Disposisi matematis siswa yang belajar dengan pendekatan CoPS disimpulkan lebih baik dibandingkan disposisi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran biasa, sehingga pendekatan CoPS dapat dikatakan layak digunakan untuk mengembangkan disposisi matematis siswa dengan penerapan secara konsisten dan kontinu.
4. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa usaha mental siswa dalam melaksanakan tes kemampuan representasi matematis siswa yang belajar dengan CoPS lebih kecil dibandingkan dengan kelas PB, sedangkan usaha mental saat pembelajaran CoPS masih lebih besar dibandingkan PB, sehingga dalam rangka mencapai kemampuan representasi matematis dan menerapkan pembelajaran aktif, pendekatan CoPS dapat digunakan dengan lebih memperhatikan desain pembelajaran yang dapat meminimalkan beban kognitif siswa.
5.3. Rekomendasi
99
Fadhilah Al Humaira, 2016
PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DENGAN PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penelitian ini masih sangat terbatas pada subjek penelitian dan materi yang dibahas. Hal ini mengakibatkan hasil penelitian ini belum tentu sesuai dengan sekolah ataupun daerah lain yang karakteristik dan psikologi siswanya berbeda. Oleh karena itu, terbuka kesempatan untuk kembali mencoba menerapkan pendekatan CoPS pada ruang lingkup yang lebih luas.
2. Penelitian ini masih banyak kelemahan, termasuk waktu implementasi yang relatif singkat. Terkait upaya untuk memperoleh kemampuan representasi matematis dan disposisi matematis siswa secara optimal, diharapkan pada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa untuk dapat menerapkan pendekatan CoPS ini dalam jangka waktu yang cukup lama. 3. Peningkatan kemampuan representasi matematis siswa kategori KAM tinggi
yang belajar dengan CoPS tidak lebih baik daripada siswa kategori KAM tinggi yang belajar dengan pembelajaran biasa, sehingga masih diperlukan usaha agar pendekatan CoPS ini juga dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa kategori KAM tinggi. Diantaranya dengan mempertimbangkan pemberian masalah yang lebih sesuai dengan pengalaman siswa pada umumnya agar semua siswa dapat aktif.
4. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa aspek kemampuan representasi matematis yang paling rendah adalah aspek deskripsi. Untuk itu, peneliti selanjutnya dapat mengupayakan agar aspek tersebut dapat dicapai seimbang dengan aspek lainnya.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa dengan materi berbeda dan materi tersebut belum pernah dipelajari siswa di jenjang sebelumnya, peneliti menyarankan agar dapat mengkombinasikan penerapan pendekatan CoPS ini dengan pembelajaran langsung secara proporsional. 6. Hasil lain yang juga diperoleh dari penelitian ini adalah tidak terdapat