• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Inbreng Pendirian Perseroan Terbatas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Inbreng Pendirian Perseroan Terbatas"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Pendirian Perseroan mensyaratkan setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan. Penyetoran modal atas saham yang diambil dapat dilakukan dalam bentuk lain (inbreng), berupa tanah dan/atau bangunan. Pemasukan tanah dan/atau bangunan ke dalam Perseroan adalah pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dari orang pribadi kepada Perseroan sebagai penyertaan modal pada Perseroan. Pemasukan (inbreng) tersebut dikenakan BPHTB. Pemungutan BPHTB sangat penting dalam proses peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena PPAT dilarang untuk menandatangani akta peralihan hak sebelum wajib pajak melunasi BPHTB. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana proses hukum inbreng tanah dan/atau bangunan ke dalam pendirian Perseroan, bagaimana status hukum hak atas tanah dan/atau bangunan setelah diinbrengkan ke dalam pendirian Perseroan serta bagaimana pengenaan BPHTB atas perolehan hak karena inbreng tanah dan/atau bangunan ke dalam pendirian Perseroan.

Penelitian ini bersifat preskriptif analitis, dengan pendekatan undangan yang dilakukan dengan mencari dan menelaah semua peraturan perundang-undangan dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif karena didukung oleh data yang diperoleh dari pustaka dengan jalan mengumpulkan data sekunder baik berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yakni studi pustaka dan wawancara narasumber Notaris/PPAT di kota Medan dan kabupaten Langkat.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa inbreng harus dicantumkan dalam akta pendirian, dilakukan penilaian oleh ahli penilai yang tidak terafiliasi Perseroan dan diumumkan surat kabar. Perseroan tidak dapat memiliki tanah dengan status hak milik. Status hak atas tanah yang dapat dimiliki adalah hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai. Dengan demikian, jika tanah yang diinbrengkan berstatus hak milik maka harus dilakukan penurunan hak. Perseroan dikenakan kewajiban membayar BPHTB sebelum penandatanganan Akta Pemasukan ke dalam Perusahaan dihadapan PPAT. Kendala yang sering dihadapi PPAT adalah para pihak yang menghadap PPAT biasanya tidak mengetahui prosedur/tata cara pembayaran BPHTB sehingga masih membutuhkan bantuan jasa PPAT dalam pengisian SSPD-BPHTB dan dalam melakukan pembayaran BPHTB secara langsung ke bank yang ditunjuk dan ditentukan hanya bank yang ditunjuk saja yang boleh menerima pembayaran BPHTB.

Disarankan agar perlu adanya sosialisasi mengenai prosedur/tata cara pembayaran BPHTB dan dalam pengisian SSPD-BPHTB dikarenakan tingkat kesadaran masyarakat masih sangat terbatas pada kewajiban pembayaran BPHTB dan dalam prosedur/tata cara pembayaran BPHTB sehingga masih sering membutuhkan bantuan jasa PPAT dalam pengisian SSPD-BPHTB serta dalam melakukan pembayaran BPHTB secara langsung ke bank yang ditunjuk. Hendaknya bank tempat penyetoran BPHTB tidak dibatasi.

Kata Kunci : Pendirian Perseroan Terbatas, Inbreng Tanah, BPHTB

(2)

ii ABSTRACT

The establishment of a corporation requires that every person who wants to set up a corporation has to be a stockholder at the time it is established. The capital payment for the stock can use in a different form (inbreng) such as a plot of land and/or a building. The payment of land and/or building to the stock is a the transferring of the rights for land and/or building use from an individual to the corporation as a capital participation in the corporation. BPHTB is levied to the payment (inbreng). The payment for BPHTB is very important in the process opg transferring of the rights for land and/or building use because PPAT (official empowered to draw up deeds) is prohibited to sign the deed of the transferring of the rights before a taxpayer pays off BPHTB. The problems in the research were as follows: how about the process of land and/or building after it was transferred into the establishment of a corporation, how about the legal status of the rights of land and/or building after it was transferred into the establishment of a corporation, and how about BPHTB levied on the right acquisition because of the transferring of land and/or building into the establishment of a corporation.

The research was prescriptive analytic with legal provisions approach which was aimed to seek and to analyze all legal provisions and regulations related to legal issues being handled. The type of the research was judicial normative since it was supported by the data obtained from the library research by gathering secondary data which consisted of primary, secondary, and tertiary legal materials. The data were gathered by conducting library research and interviews with the source persons: Notaries/PPAT in Medan and in Langkat District.

The result of the research showed that inbreng must be attached in the establishment certificate and was assessed by professional assessors who do not affiliate with the Corporation; the result was announced in newspapers. A Corporation is not allowed to own land in ownership status. The Land Rights, which can be owned, are concession, building rights, and rights to use. Therefore, if the transferred land has the status of ownership, the transfer of rights should be performed. In this case, the Corporation is required to pay for BPHTB before the transferring deed into the Corporation is signed before a Notary. The problem usually faced by PPAT is that the persons appearing before PPAT usually do not know about the procedures of paying BPHTB so that they still need help from PPAT in filling out SSPD-BPHTB, and in paying BPHTB directly to the appointed Bank because only the appointed Bank which has the right to receive BPHTB payment.

It is recommended that socialization in the procedures of paying BPHTB and filling out SSPD-BPHTB since people’s awareness of their duty to pay for BPHTB is still very limited. Therefore, they need help from PPAT in filling out SSPD-BPHTB and paying for BPHTB directly to the appointed Bank. It is also recommended that several banks should be needed as the place for paying BPHTB.

Keywords: Establishment of Corporation, Land Inbreng, BPHTB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisis hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan keberhasilan pelaksanaan discharge planning perawat pada pasien pasca pembedahan

Sebagai lembaga judikatif, MA memiliki kekuasaan dalam memutuskan permohonan kasasi (tingkat banding terakhir), memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) produksi padi ladang pada rumah tangga petani di Desa Payabenua sebanyak 101.110 kg pertahun, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi

Penelitian deduktif adalah upaya mempelajari suatu fenomena dari gejala- gejala umum ke khusus, sebagai contoh kebijakan AS di Asia Timur menyangkut pada porsi keamanan dan

Berdasarkan hasil dari pelaksanaan program Tha Prink: Pengolahan limbah tusuk sate yang telah dilaksanakan di desa Bendungan kecamatan Kudu kabupaten Jombang, dapat

"Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.8/PRT/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, pada pasal 961 menegaskan bidang

Simpanan Berdasarkan Provinsi 13 Deposits by Province 13.. 3 Lembaga Penjamin Simpanan / Indonesia Deposit Insurance

Secara teoritis, manfaat dari induksi kekebalan pada induk ikan patin terhadap fekunditas, vaksinasi dengan ajuvan meningkat secara nyata dibanding vaksin tanpa ajuvan, dan