• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak Kalsium Karbonat Sebagai Energizer Pada Proses Karburising Untuk Meningkatkan Kekerasan Baja Karbon Rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Abstrak Kalsium Karbonat Sebagai Energizer Pada Proses Karburising Untuk Meningkatkan Kekerasan Baja Karbon Rendah"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan dalam Seminar Nasional Gabungan Perkembangan Riset Dan Teknologi di Bidang Material Dan Proses ke-2 dan Perkembangan Riset Dan Teknologi di Bidang Industri ke-12, 27 Juni 2006.

Kalsium Karbonat Sebagai Energizer Pada Proses

Karburising Untuk Meningkatkan Kekerasan Baja Karbon

Rendah

Arianto Leman S., MT.

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, FT–UNY

Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281. E-mail: arile_man@yahoo.com

Abstrak

Proses pack karburising merupakan salah satu proses pengerasan permukaan baja karbon rendah dengan metode difusi atom karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan Kalsium

Karbonat (CaCO3) sebagai energizer pada proses pack karburising.

Serbuk arang batok kelapa digunakan sebagai media penambah unsur karbon dengan komposisi 0, 5, 10, 15, dan 20% berat, sedangkan substrat baja karbon rendah berdiameter 20 mm, tebal 10 mm memiliki komposisi: 99,04% Fe; 0,082% C; 0,067% Si; 0,475% Mn; 0,016% P; 0,018% S; 0,134% Ni; 0,004% Mo; 0,027% Cu; 0,01% Nb; 0,01% V dan 0,06% W. Proses karburising dilakukan pada suhu 850

0

C, dengan lama waktu proses 2, 3, dan 4 jam. Pengerasan permukaan dilakukan dengan memanaskan

kembali substrat pada suhu 850 0C dan di quenching pada media air bersuhu 27 0C.

Hasil pengujian kekerasan dan pengamatan struktur mikro menunjukkan bahwa penambahan 10%

CaCO3 memberikan tebal lapisan keras yang optimal. Tetapi CaCO3 kurang efektif digunakan sebagai

energizer pada proses karburising dengan waktu 2 dan 3 jam. Pada proses karburising dengan waktu 4 jam, kekerasan permukaan dapat mencapai 44 VHN atau sekitar 6 kali kekerasan awalnya.

Kata kunci: Kalsium Karbonat, Pack Karburising.

1. Pendahuluan

Perlakuan panas kimiawi merupakan proses yang digunakan untuk memperoleh sifat yang berbeda pada permukaan dan bagian tengah komponen (Rajan, 1997). Kondisi demikian kadang diperlukan pada komponen yang harus keras permukaannya dan tahan aus, tetapi bagian tengahnya lebih liat dan tangguh. Kombinasi sifat ini menjamin komponen memiliki ketahanan aus yang cukup untuk memberi umur pakai lebih lama di samping cukup tangguh terhadap kejutan.

Karburising adalah suatu proses penambahan unsur karbon pada permukaan sebuah komponen secara difusi untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanis. Sampai saat ini proses karburising masih banyak digunakan, bahkan telah dikembangkan menggunakan sistem vakum dengan metode karburising cair (liquid carburizing). Proses karburising dengan teknologi modern ini dikembangkan oleh Ralph Poor dan Stephen Verhoff dari perusahaan Surface Combution Inc, Maumee Ohio USA (2002) dan telah digunakan pada komponen gear helix (roda gigi helix) untuk transmisi yang berbahan dasar baja paduan AISI 5130. Walaupun gear helix memiliki geometri yang rumit tetapi lapisan karbon yang diperoleh pada diameter pitch dan root gear sangat seragam.

Gambar 1. Pemodelan terjadinya proses difusi: (a) Secara Interstisi, (b) Secara Substitusi (Budinski ,1999: 303)

Referensi

Dokumen terkait

Perkiraan jumlah minyak mentah, gas alam, gas condensate, fasa cair yang diperoleh dari gas alam, dan material lainnya (mis. sulfur), yang dianggap bernilai komersial untuk diambil

Lama perendaman memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap densitas kamba, indeks pencoklatan, kadar air dan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap

Penga ruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi Smkn 1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan awal memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai warna, indeks pencoklatan, derajat asam dan memberikan

Tahap komunikasi untuk penyandaran terhadap masyarakat yang diharapkan dapat mengadopsi inovasi yang ditawarkan merupakan adopsi inovasi pada tahap..

Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kecerdasan naturalis anak RA An-Nur Pangkalan Berandan yang dilaksanakan dengan

Dari hasil pengolahan data tentang sub variabel produk tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan yang diukur dengan pernyataan yang terdapat dalam tabel diatas,

Dari petikan wawancara pada Transkrip 1, terlihat bahwa subjek mengetahui sisi-sisi yang bersesuaian pada soal (S1-W1b1), subjek juga mampu memikirkan cara