• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL NILAI LAHAN KAWASAN INDUSTRI DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MODEL NILAI LAHAN KAWASAN INDUSTRI DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODEL NILAI LAHAN KAWASAN INDUSTRI

DI KOTA SEMARANG

TESIS

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan

Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota

Oleh :

Muhammad Nurdin L4D 007 058

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

(2)

5

ABSTRAK

Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 462-3040, tahun 1996 yang mengatur para investor agar mendirikan pabriknya di dalam kawasan industri, maka permintaan terhadap lahan di kawasan industri akan semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan lahan tetap, sehingga akan mempengaruhi nilai lahan.

Penelitian ini bertujuan mengkaji jarak terhadap pintu utama, jarak terhadap jalan tol, jarak terhadap Simpang Lima, jarak terhadap pelabuhan, lebar jalan di depan lokasi lahan, dan kepadatan penduduk per kilometer persegi. Kemudian merumuskan model yang dapat memperkirakan nilai lahan di kawasan industri di Kota Semarang.

Pengambilan data dilakukan secara cross-section berdasarkan peta lokasi di tiga kawasan industri yaitu Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kawasan Industri Candi, dan Kawasan Industri Terboyo, serta dipilih sampel yang dianggap dapat mewakili populasi.

Data dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari proses regresi tersebut didapat bahwa model yang paling baik adalah model linear, yaitu NL = 2.094.763,20 – 371,734 JU – 111,198 JC – 27,635 JP + 14.906,513 LB + 6,346 KP.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jarak lokasi lahan terhadap pintu utama (JU), jarak terhadap Simpang Lima (JC), jarak terhadap pelabuhan Tanjungmas (JP), lebar jalan di depan lokasi lahan (LB), dan kepadatan penduduk per kilometer persegi (KP), secara statistik berpengaruh terhadap nilai lahan kawasan industri di Kota Semarang. Sedangkan jarak terhadap jalan tol secara statistik tidak berpengaruh terhadap nilai lahan kawasan industri di Kota Semarang. Hal ini berarti dalam menentukan nilai lahan kawasan industri di Kota Semarang sebaiknya memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas.

(3)

6

ABSTRACT

Head of Land National Agency’s decision, number 462-3040 regulating, industrial’s investor to build the factory in the industrial estate leads the increase of industrial’s land need. On the other hand, the availability of land does not change, so it influences the value of land. This research aims to test whether the distance from gate, distance from highway gate, distance from CBD, distance from port, width of road and population density influence the land value in industrial estate.

This research used cross-section data. A simple random sampling method is used in the three industrial estates.The data are analysed by multiple regression analysis by ordinary least square method. The model that has been built up, then is tasted against the statistical and econometric criterion. The conclusion of this research are the model from multiple regression analysis that linear model, is NL = 2.094.763,20 – 371,734 JU – 111,198 JC – 27,635 JP + 14.906,513 LB + 6,346 KP.

The distance from gate (JU), distance from Simpanglima area (JC), distance from port (JP), width of road (LB), and population density (KP) influence the land value in industrial estate. The distance from highway gate statistically do not influence the land value in industrial estate in Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah ruas jalan didefinisikan sebagai jalan yang panjangnya antara simpang bersinyal atau simpang tak bersinyal utama dan tidak terpengaruh karena adanya simpang tersebut

PRPP dapat menjadi alternatif pusat keramaian baru dan kegiatan publik Kota Semarang, dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kawasan

Purwanto, Edi, 2014a, Pemanfaatan Metode Grafis Sketsa dalam Pemahaman Citra Kota dengan Obyek: Kawasan Simpang Lima Kota Semarang, Penelitian Mandiri untuk menunjang MK Perilaku

Kondominium di Kawasan Segitiga Emas Semarang yang dapat memenuhi kebutuhan akan hunian berkelas di lokasi yang strategis dan memiliki nilai privasi yang tinggi. •

setempat yang tercantum dalam RTRW Kota Semarang Tahun 2010-2030. Penentuan lokasi dan tapak mengacu pada RTRW

Sedangkan Keppres yang lain yang telah mengatur ketentuan yang berhubungan dengan kawasan industri adalah Keppres Nomor 117 tahun 1999 Tentang Perubahan kedua atas Keppres Nomor

Dalam penelitian ini kriteria responden yang ditentukan adalah Kepala Keluarga (K.K) yang tinggal di lokasi penelitian, minimal berusia 17 tahun dan kedekatan

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa lokasi situs yang berkaitan dengan peran Jepara sebagai kota pelabuhan terdapat pada kawasan prioritas resapan air