• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAI 1001980 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAI 1001980 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Alifa Milayanti, 2014

Pengaruh Pemahaman Siswa tentang ahāraħ terhadap Pengamalannya pada Kehidupan Sehari Hari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Pemahaman siswa mengenai materi ṭahāraħ pada siswa kelas XI sebanyak

72 siswa sebagaimana diukur dengan acuan kurikulum 2011 memperoleh

rata-rata sebesar 66. Dengan kategorisasi nilai didominasi oleh kategori cukup baik

yaitu sebesar 45%. Rata-rata pemahaman siswa mengenai mandi besar, wuḍū`,

dan tayammum sudah cukup baik, namun kebanyakan dari mereka belum dapat

membedakan antara sunnah dan rukun dari masing-masing aspek. Pada aspek

pemahaman mengenai wuḍū` sebesar 58% siswa telah memahaminya, namun

masih banyak siswa yang belum dapat menggolongkan perbedaan antara rukun

dan sunnah wuḍū` begitupula mengenai syarat wuḍū`. Namun begitu,

pemahaman siswa mengenai wudhu sebanyak 83% telah memahami hal yang

dapat membatalkan wuḍū` serta memahami bahwa wuḍū` merupakan aspek

yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadaś kecil. Pada aspek ketentuan

ṭahāraħ sebagian besar siswa yaitu dengan persentase 64% telah memahami ketentuan-ketentuan ṭahāraħ yang menckup definisi dan hikmah ṭahāraħ.

Masih terdapat siswa yang belum dapat membedakan definisi ṭahāraħ dengan

wuḍū`. Dan pada hadiś mengenai ṭahāraħ, siswa juga masih banyak yang

belum mengetahuinya serta penggolongan najis khususnya pada najis

mutawassitoh masih banyak siswa yang belum menguasainya. Aspek mandi

besar, sebagaimana halnya wuḍū`, siswa belum dapat membedakan antara

sunnah dan rukun wuḍū`, dan tidak banyak siswa yang mengetahui

tahapan-tahapan yang dilakukan saat mandi junub, namun begitu sebagian besar siswa

telah memahami hal-hal yang mengharuskannya melakukan mandi junub serta

menjauhi larangan-larangan dalam keadaan junub seperti berdiam diri di

masjid dan melakukan ibadah mahdoh seperti shalat dan puasa. Secara

keseluruhan, sebagian besar siswa yaitu sebanyak 68% telah memahami materi

(2)

116

Alifa Milayanti, 2014

Pengaruh Pemahaman Siswa tentang ahāraħ terhadap Pengamalannya pada Kehidupan Sehari Hari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengamalan yang dimiliki oleh siswa terhadap implementasi dari

pemahaman yang dimiliki, memperoleh rata-rata sebesar 81. Dengan

kategorisasi nilai yang didominasi oleh kategori baik yaitu sebesar 69%. Nilai

terbesar ini didominasi oleh aspek hikmah ṭahāraħ yang mencakup kesadaran

diri dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan khususnya sebelum

melaksanakan suatu ibadah.

Pada aspek pengamalan Wuḍū`, hampir seluruh siswa mengamalkannya

dengan baik, adapun dalam melakukan tata cara wuḍū`, masih terdapat

beberapa siswa yang tidak memperhatikan batasan-batasan anggota wuḍū`

saat melaksanakannya. Dan pada pelaksanaan mandi besar, sebagian kecil

siswa yang dapat mengamalkan tata cara melakukannya dengan baik dan

benar. Meskipun mereka melakukannya namun dalam urutan yang dilakukan

masih banyak siswa yang belum mengamalkannya. Sedangkan dalam aspek

tayammum sebagian besar siswa telah mengamalkannya dengan baik

khususnya mengenai anggota tubuh yang diusap dalam melaksanakannya.

Akan tetapi untuk syarat tayammum seperti melakukan tayammum dengan

debu yang suci serta tidak memaksakan bagian anggota wuḍū` yang sedang

sakit dan dilarang terkena air, masih banyak siswa yang belum dapat

mengamalkannya dengan baik. Pengamalan ṭahāraħ, secara keseluruhan

sebesar 82% siswa sudah cukup baik dalam mengamalkannya. Karena dalam

menjalani kehidupan kita tidak akan pernah luput dalam hal ṭahāraħ.

Setelah mengetahui hasil pemahaman dan pengamalan mengenai ṭahāraħ

yang dimiliki oleh setiap siswa lalu peneliti mencari seberapa besar hubungan

dan tingkat pengaruh pemahaman terhadap pengamalan ṭahāraħ. Maka

diperoleh hasil terdapat pengaruh yang positif antara pemahaman ṭahāraħ yang

dimiliki siswa terhadap pengamalannya pada kehidupan sehari-hari. Besarnya

hubungan antara kedua variabel tersebut sebesar 0,562 dengan kategori

hubungan yang cukup kuat. Adapun besarnya kontribusi atau pengaruh

pemahaman terhadap pengamalan ṭahāraħ siswa diperoleh angka sebesar 31,6

% dan sisanya sebesar 68,4% dipengaruhi oleh faktor lain, yang tidak dibahas

(3)

117

Alifa Milayanti, 2014

Pengaruh Pemahaman Siswa tentang ahāraħ terhadap Pengamalannya pada Kehidupan Sehari Hari

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Untuk Pembuat Kebijakan Kurikulum

Hasil penelitian tentang pengaruh pemahaman siswa tentang materi

ṭahāraħ terhadap pengamalannya pada kehidupan sehari–hari menggambarkan tingkat sejauhmana keterkaitan antara proses belajar dengan

hasil belajar yang dimiliki. Dalam kebijakan pembuatan kurikulum

khususnya dalam bidang pelajaran PAI sebaiknya dirancang dan disesuaikan

dengan sebaik mungkin agar setiap siswa dapat memahami setiap muatan

SK–KD yang telah ditentukan dan mensinergikan antara pemahaman dan

implementasinya pada kehidupan.

2. Untuk UPI khususnya IPAI

Sebagai calon pendidik yang telah disiapkan untuk mengarungi dunia

pendidikan khususnya bidang mata pelajaran PAI, sebaiknya mendalami

pemahaman khususnya yang berkaitan dengan kurikulum mata pelajaran PAI.

Karena guru merupakan pendidik yang menjadi faktor keberhasilan suatu

pendidikan. Dan dikatakan berhasil apabila pendidikan tersebut dapat

mengubah perilaku siswa dari tidak baik menjadi baik dan dapat

mengimplementasikan segala yang telah dipahaminya yang ia dapatkan

melalui proses pembelajaran khususnya di sekolah.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Dianjurkan untuk peneliti selanjutnya yang berminat menyempurnakan

penelitian ini sebaiknya dengan melakukan penelitian untuk mencari faktor–

faktor lain diluar pemahaman yang dapat mempengaruhi pengamalan

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan informasi agar siswa dapat memahami ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar berdasarkan ketentuan syariat Islam. Guru memberikan informasi agar siswa dapat

hasil yang linier, yaitu semakin besar persentase agregat biji ganitri dalam. campuran beton, maka nilai kuat tekan akan semakin

a) Actes de parole: bahwa tuntutan materi pembelajaran berdasarkan unsur Actes de parole pada keterampilan berbicara sebagian besar terdapat dalam MMI

Hambatan siswa dalam memecahkan masalah matematis yaitu, siswa belum.. memahami masalah dengan baik, tidak dapat membuat rencana/

Adapun profil model mental yang ditemukan yaitu (1) pada konsep konstruksi sel volta sebagian besar siswa (32,35%) mampu memahami konstruksi pada level

Pada siklus I sebagian besar siswa hanya menguasai satu indikator, hal ini menyebabkan sebagian kecil siswa paham dengan persentase 35,7 %, dengan ketuntasan

Pertama, perencanaan dalam program pembelajaran ta ḥfīẓ Al-Qur'an di SMA IT As-Syifa yaitu disesuaikan dengan kebutuhan siswa, maksudnya bahwa perencanaan ini diberikan

berusaha mencapai cita-cita, melakukan antisipasi, melakukan kegiatan sebaik-baiknya. Pada pencapaian aspek motivasi berprestasi siswa, hasil penelitian menunjukan sebagian..