• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL VESPA DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL VESPA DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 40

WICAK SANENG NAYA 210201101051066

IV-1 BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan kajian-kajian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk proses pendekatan perencanaan dan perancangan, yakni sebagai berikut :

• Gedung pamer adalah suatu wilayah atau tempat yang menyediakan jasa jual beli mobil dengan fasilitas lengkap seperti servis (bengkel), spare part dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu showroom juga dapat diartikan sebagai tempat display untuk furniture ataupun barang yang memang untuk dipamerkan.

• Layanan purna jual adalah pelayanan yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen terhadap barang dan/atau jasa yang dijual dalam hal jaminan mutu, daya tahan, kehandalan operasional sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun.

• Perencanaan dan perancangan gedung pamer dan layanan purna jual harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI No. 7229 tahun 2007 baik dari segi arsitektural maupun dari segi non-arsitektural.

• Gedung pamer bukan hanya suatu tempat dimana produk dipamerkan, tetapi juga merupakan ruang terjadinya pergerakan pengunjung dan staff. Gedung pamer harus memiliki kedekatan kerjasama dengan departemen atau bagian bangunan yang lain seperti area servis dan area suku cadang.

(2)

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 40

WICAK SANENG NAYA 210201101051066

IV-2 4.2. Batasan

Dalam melakukan perencanaan dan perancangan gedung pamer dan layanan purna jual perlu adanya batasan-batasan yang berkaitan dengan program yang dilaksanakan, adapun batasan tersebut sebagai berikut :

• Lokasi bangunan Gedung pamer dan layanan purna jual Vespa di

Semarang disesuaikan dengan rencana induk dan tata guna lahan bagi

pengembangan fasilitas pemukiman, perdagangan dan jasa.

• Penentuan tapak bangunan yang direncanakan, dilakukan dengan

memperhatikan peraturan daerah setempat yang tercantum dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang.

• Tapak terpilih dianggap sudah menjadi hak milik PT. Skuterindo Mandiri Lestari sebagai ATPM untuk Vespa di Indonesia.

• Bangunan Gedung pamer dan layanan purna jual Vespa di Semarang

terdiri dari showroom, service dan spare parts.

• Kegiatan pelaku yang ada didalamnya disediakan sesuai dengan fungsi bangunan. Hal tersebut untuk memperjelas, menampung, memudahkan,

pengelompokan, dan urutan kegiatan didalamnya.

• Lingkup perdagangan dan pelayanan purna jual yang dilakukan adalah

skala pelayanan kota Semarang.

• Daya tampung produk yang ada didalamnya disesuaikan dengan standart dan kondisi yang sudah ada.

• Perencanaan dan perancangan gedung pamer dan layanan purna jual ini dibatasi hanya pada fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.

• Proyeksi perencanaan dan perancangan Gedung pamer dan layanan purna jual di Semarang adalah 10 tahun kedepan.

• Data-data yang tidak bisa didapatkan, diasumsikan berdasarkan data lain yang relevan dari hasil tinjauan pustaka dan tinjauan komparasi. • Masalah yang menyangkut disiplin ilmu lain tidak dibahas secara

(3)

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL DI SEMARANG

TUGAS AKHIR 40

WICAK SANENG NAYA 210201101051066

IV-3 4.3. Anggapan

Anggapan-anggapan yang perlu diperhatikan dalam meyusun program ini menyangkut beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

• Dana yang digunakan dalam pembangunan dan penyelenggaraan gedung pamer dan layanan purna jual ini dianggap telah tersedia,

dalam jumlah sesuai dengan yang dibutuhkan.

• Perijinan dan persyaratan pembangunan pada site yang terpilih dianggap sudah siap dan ditangani dengan baik.

• Site terpilih dianggap tidak ada masalah pada status dan pembebasan tanah, batas-batas site disesuaikan dengan luasan kebutuhan lahan. • Perkembangan teknologi pada jenis material, persyaratan teknis dan

utilitas bangunan yang sesuai dengan kondisi geografis maupun iklim di Indonesia dianggap dapat diterapkan di gedung pamer dan layanan purna jual ini.

• Daya dukung tanah pada site terpilih dianggap memenuhi syarat. • Struktur pada bangunan dianggap memenuhi persyaratan dan tidak

Referensi

Dokumen terkait

Standar Nasional Indonesia, Perhitungan Beton Untuk Bangunan Gedung SK..

Bab ini membahas mengenai faktor penentu perencanaan dan faktor penentu perancangan serta program perancangan yang berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak Gedung

b) Fasilitas perkuliahan diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Komputer UNDIP program S1. c) Perancangan Gedung Program Studi Teknik Sistem Komputer UNDIP

Penentuan segala aspek dalam dalam perencanaan dan perancangan Gedung Program Studi Teknik Perkapalan menggunakan standar ideal sebuah bangunan perkuliahan bagi

 Cara, membandingkan antaa hasil observasi lapangan dengan standar yang telah ditetapkan dan diisyaratkan dalam perencanaan dan perancangan. Medical Centre untuk

Maka dari itulah pada wilayah Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta ini sangat tepat dibangun sebuah Gedung Pamer Peraga IPTEK, yaitu sebuah Pusat Peragaan IPTEK Daerah untuk

BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESAIN GEDUNG PERKULIAHAN JURUSAN GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO .... Pendekatan Pelaku Kegiatan

Untuk ruang-ruang yang biasa, seperti ruang pengelola, ruang kelas yang utama adalah dari segi kuantitasnya (kuat penerangan), sedangkan untuk ruang pamer perlu diperhatikan