• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

5

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut (Forouzan, 2008) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya disebut sebagai nodes) yang dihubungkan melalui communication links. Pada dasarnya tujuan dari pada pembuatan jaringan adalah untuk:

1. Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU.

2. Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.

3. Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing.

4. Melakukan sharing data.

Menurut definisi (Sofana, 2008), Jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomus. Dalam bahasa umumnya dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer (printer, hub, dan lain lain) dan saling terhubung satu sama lain melalui media perantara.

Jadi dapat disimpulkan jaringan komputer adalah suatu penggabungan dari berbagai komputer sertakomunikasi yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara yang didesain untuk berbagi atau bertukar data, berkomunikasi dan dapat mengakses informasi.

(2)

2.1.2 Klasifikasi Jaringan Komputer

Terdapat beberapa klasifikasi pada jaringan komputer yang dapat dijabarkan secara mendalam, yaitu:

2.1.2.1 PAN (Personal Area Network)

PAN adalah singkatan dari personal area network. Jenis jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja. Jenis jaringan ini sangat sering digunakan, contohnya menghubungkan hp dengan komputer.

Gambar 2.1 Personal Area Network

2.1.2.2 LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan yang menghubungkan perangkat di dalam sebuah gedung atau bangunan yang saling berdekatan dengan bangunan lain nya (Forouzan, 2008). Sesuai dengan namanya, LAN berhubungan dengan area network yang berukuran relatif kecil. Oleh sebab itu, LAN dapat dikembangkan dengan mudah dan mendukung kecepatan transfer data yang cukup tinggi.

(3)

Gambar 2.2 Local Area Network

2.1.2.3 MAN (Metropolitan Area Networks)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah jangkauannya lebih luas. Daerah jangkauan MAN, misalnya satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota bahkan satu provinsi. MAN merupakan pengembangan dari LAN (Sofana, 2008:4).

Gambar 2.3 Metropolitan Area Network

2.1.2.4 WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network adalah jaringan yang jangkauannya lebih luas daripada MAN. Jangkauan WAN meliputi satu kawasan, satu

(4)

negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan metode yang digunakan pada LAN dan MAN. (Sofana, 2008:4)

Gambar 2.4 Wide Area Network

2.1.3 Peralatan Jaringan

Peralatan-peralatan yang biasa digunakan dalam routing management pada suatu jaringan komputer antara lain sebagai berikut :

2.1.3.1 Router

Router adalah sebuah komputer, seperti komputer lainnya termasuk PC. Router memiliki beberapa kesamaan pada komponen hardware dan software yang ada didalam sebuah komputer, antara lain: CPU, RAM, ROM, dan sistem operasi. Fungsi utama router yaitu menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket dan meneruskan paket ke tujuan. Router meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain berdasarkan informasi dari network layer (layer 3).

(5)

2.1.3.2 Switch

Switch berjalan di data link layer (layer 2) model OSI. Switch pada umumnya digunakan untuk melakukan segmentasi dalam LAN yang berukuran besar ke dalam segmentasi yang lebih kecil. Karena bekerja di layer 2, switch melakukan switching dan filtering berdasarkan MAC Address (hanya data link layer pada model OSI). Switch membagi collision domain tetapi tidak membagi broadcast domain. Switch memiliki banyak port dibandingkan dengan bridge.

2.1.3.3 Server

Server dapat diartikan sebagai pusat, baik sebagai pusat data, pusat database, maupun pusat sistem. Komputer yang menjadi pusat disebut komputer server. Komputer server menyediakan file, printer dan pelayanan lain untuk client. Dari fungsi-fungsi yang telah disebutkan maka tugas utama komputer server adalah melayani semua permintaan yang dilakukan oleh komputer client (Bunafit Nugroho, Instalasi serta Konfigurasi Jaringan Windows & Linux, 2005).

Menurut peranannya, komputer server terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

Dedicated server, komputer server yang tidak memiliki fungsi lain sebagai server. Server ini tidak bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya, misalnya Novell Netware. • Non-Dedicated server, komputer server yang juga

bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya: Microsoft Windows NT Server, Microsoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Linux.

(6)

2.1.4 Topologi Jaringan Komputer

Menurut (Lukas, 2006) Yang dimaksud dengan topologi jaringan adalah:

1. Pengaturan peletakan node dalam jaringan dan cara aksesnya (interconnection).

2. Pengaturan ini berhubungan erat dengan media pengirim yang digunakan.

2.1.4.1 Macam – macam topologi: • Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). (Sofana, 2008:9)

Keuntungan topologi bus (Lukas, 2006:147): 1. Hemat kabel.

2. Mudah dikembangkan. 3. Kecepatan pengiriman tinggi.

4. Tidak diperlukan pengendalian pusat.

Kerugian topologi bus (Lukas, 2006:147):

1. Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan. 2. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

3. Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal.

(7)

Topologi Star

Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau kosentrator. Biasanya kosentrator berupa perangkat switch. (Sofana, 2011:12-13).

Kelebihan dari topologi star: 1. Proses instalasi mudah. 2. Penambahan node mudah. 3. Proses troubleshooting mudah.

4. Jika salah satu kabel putus, maka network masih tetap berjalan.

Kekurangan dari topologi star:

1. Jika switch rusak maka semua jaringan akan lumpuh total. 2. Boros dalam pemakaian kabel.

3. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

Gambar 2.6 Topologi Star

Topologi Ring

Topologi ring merupakan jaringan yang menggunakan kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. (Sofana, 2008:21).

Keuntungan topologi ring (Lukas, 2006:146): 1. Laju data tinggi.

2. Dapat melayani lalu lintas data yang padat. 3. Komunikasi antar terminal mudah.

(8)

Kerugian topologi ring (Lukas, 2006:146):

1. Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar.

2. Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan.

3. Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan.

Gambar 2.7 Topologi Ring

2.1.5 Model Jaringan / OSI

Menurut (Iwan Sofana, 2012) Model OSI menjadi semacam refrensi atau acuan bagi siapa saja yang ingin memahami cara kerja jaringan komputer. Walaupun OSI merupakan sebuah model yang diakui di dunia saat ini, namun tidak ada paksaan bagi pengembang hardware/software dan user untuk menggunakannya. Sedikit cerita terbentuknya OSI, pada tahun 1977 suatu subcommittee dari International Organization for Standarddization (ISO) mulai bekerja untuk membuat beberapa set standart untuk memfasilitasi komunikasi jaringan. Pekerjaan ini selesai pada tahun 1984 dan dikenal sebagai model referensi OSI – Open System Interconnection. Model OSI ini merupakan metode yang paling luas digunakan untuk

(9)

menjelaskan komunikasi jaringan. Model OSI membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer.

Gambar 2.8 OSI Layers

1. Physical Layer

Layer ini menentukan masalah kelistrikan atau gelombang/medan dan berbagai prosedur atau fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektro, (Sofana, 2012). Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari Physical Layer ini melibatkan banyak spesifikasi.

2. Data Link Layer

Menurut (Iwan Sofana, 2012) Layer ini menentukan pengalamatan fisik, pendeteksi error kendali aliran dan topologi network. Ada 2 sublayer pada data link , yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). LLC mengatur komunikasi, seperti error

(10)

notification dan flow control. Sedangkan MAC mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter. Data link Layer menspesifikasikan aturan berikut:

- Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi.

- Deteksi dan mengkoreksi error. - Mengendalikan aliran data. - Identifikasi peranti lunak.

3. Network Layer

Network Layer dari model OSI ini menentukan rute yang dilalui oleh data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penetuan rute tujuan), (Sofana, 2012). Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana rute dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.

4. Transport Layer

Transport Layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, mengatur komunikasi end-to-end. Lapisan ini menyediakan transfer transparan data antar sistem akhir, pengecekan kesalahan, dan bertanggung jawab pada error recovery untuk end-to-end dan kendali flow. Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP (connection oriented) dan UDP (connectionless).

5. Session Layer

Merupakan lapisan yang mempunyai peran dalam membuka dan menutup sesi komunikasi (mengatur session connection dialog).

(11)

Lapisan ini antar aplikasi yang bekerja sama. Session Layer menspesifikasikan aturan berikut:

- Pengendalian sesi komunikasi antara dua peranti. - Mengelola dan melepas koneksi.

6. Presentation Layer

Presentation layer dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Presentation Layer menspesifikasikan aturan berikut:

- Penterjemah data.

- Enkripsi dan kompresi data.

7. Application layer

Application Layer adalah OSI layer yang lekat dengan end user yang berarti bahwa baik OSI Application Layer dan pengguna dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Layer ini juga berfungsi untuk mengatur GUI.

2.1.6 Pengalamatan IP

Menurut (Sofana, 2008). IP address adalah sekumpulan bilangan biner yang sepanjang 32 bit, yang di bagi menjadi 4 segmen dimana setiap segmen terdiri dari 8 bit. IP address terdiri dari 32 bit angka biner, untuk penulisan IP address dibuat dalam empat kelompok 8 bit (octet) angka biner ataupun angka decimal (0-255) yang dipisahkan oleh tanda titik.

Contoh penulisan IP address dalam bentuk biner 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dalam bentuk desimal yaitu 192.16.10.1. IP address yang terdiri dari 32 bit angka biner dikenal dengan IP versi 4 (IPv4). Adapun macam-macam kelas IP address akan dijelaskan sebagai berikut:

(12)

1. Kelas A

Bit petama untuk alamat IP kelas A adalah 0,network ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Kelas A biasanya digunakan untuk jaringan berskala besar, terdapat 126 jaringan dari tiap-tiap jaringan yang dapat menampung 16 juta host. Alamat IP kelas A dimulai dari 1.0.0.0 sampai dengan 126.255.255.255. Alamat Oktet awal 127 tidak boleh digunakan karena untuk mekanisme Inter-process communication di dalam perangkat jaringan yang bersangkutan.

2. Kelas B

Dua bit awal di IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertama kelas B bernilai antara 128-191. Network ID kelas B 16 bit pertama dan host ID 16 bit sisanya. Kelas B biasanya digunakan untuk jaringan berskala menengah hingga besar, terdapat 16.384 jaringan untuk tiap-tiap jaringan dimana dapat menampung sebesar 65 ribu host. Alamat IP kelas B dimulai dari 128.0.0.0 sampai dengan 191.255.255.255.

3. Kelas C

Tiga bit awal dari kelas C selalu diset 111, sehingga byte pertama kelas C bernilai antara 192-223. Network ID adalah 24 bit dan host ID 8 bit sisanya. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan kecil, terdapat 2.097.152 jaringan dan tiap jaringan dapat menampung 256 host. Alamat kelas C dimulai dari 192.168.0.0 sampai dengan 223.255.255.255.

4. Kelas D

Empat bit awal dari kelas D selalu diset 1110, sehingga byte pertama kelas D bernilai antara 224-239. Kelas D biasanya digunakan untuk keperluan multicast, yaitu suatu metode pengiriman yang digunakan apabila suatu host ingin

(13)

berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus, dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Alamat kelas D adalah 224.0.0.0 sampai dengan 239.255.255.255. Alokasi alamat IP address ini ditujukan untuk keperluan sebuah group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B, dan C.

5. Kelas E

Empat bit awal yaitu 1111, sehingga byte pertama kelas E antara 240 – 255. Kelas E biasanya digunakan sebagai kelas eksperimental yang disiapkan untuk keperluan dimasa mendatang.

2.17 Protokol TCP/IP

Menurut (Comer, 2004) model referensi 7-layer menjelaskan seluruh lapisan pada protokol sesi, yang telah menjadi jauh lebih penting karena sistem komputer telah berubah dari sistem pembagian waktu besar untuk workstation pribadi. Sebagai hasilnya, peneliti yang mengembangkan TCP/IP menemukan model lapisan yang baru. TCP/IP lapisan model, yang juga disebut model lapisan internet atau model referensi internet, terdiri dari lima lapisan, yaitu:

(14)

1. Layer 1 : Physical

Layer 1 berhubungan dengan perangkat keras jaringan dasar sama dengan layer 1 di OSI model.

2. Layer 2 : Network Interface

Layer 2 protokol mengatur bagaimana cara mengatur data menjadi frame dan bagaimana sebuah komputer mengirimkan frame melalui jaringan, hampir sama dengan layer 2 protokol di OSI model.

3. Layer 3 : Internet

Layer 3 protokol menentukan format paket yang dikirim melintasi internet serta mekanisme yang digunakan untuk meneruskan paket dari komputer melalui satu atau lebih router ke tujuan akhir.

4. Layer 4 : Transport

Layer 4 protokol sama dengan layer 4 di OSI model, memastikan bagaimana untuk pengiriman yang terpercaya.

5. Layer 5 : Application

Sesuai dengan lapisan 6 dan 7 dalam model OSI. setiap lapisan protokol 5 menentukan bagaimana satu aplikasi menggunakan internet.

2.1.8 Virtual Private Network (VPN)

Tittel (2002: 266) VPN merupakan jaringan yang memiliki kemampuan untuk membuat private network dengan melalui public network. (Vachon, 2008: 404−405) mengatakan VPN memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

Cost saving

Perusahaan dapat memanfaatkan internet yang diberikan oleh ISP untuk menghubungkan user dari kantor cabang ke kantor pusat. VPN menggantikan jalur WAN secara fisik menjadi jalur WAN secara virtual. Penggunaan internet dapat mengurangi

(15)

biaya instalasi jaringan tanpa mengurangi konektivitas perusahaan.

Security

Enkripsi dan protokol autentikasi melindungi data dari akses yang tidak diinginkan.

Scalability

VPN memanfaatkan infrastruktur internet ISP, sehingga memudahkan pengguna untuk menambahkan user baru. Perusahaan besar atau kecil dapat menambah kapasitas jaringan perusahaan tanpa perlu menambah infrastruktur jaringan secara besar-besaran.

Adapun Tipe VPN yang dapat digunakan, yaitu: (Vachon, 2008:405)

1. Site to site

Menyediakan akses antara dua lokasi yang permanen melalui infrastruktur publik seperti internet. Site-to-site VPN biasanya digunakan pada lokasi yang permanen seperti kantor pusat, cabang dan supplier.

2. Remote-access

Memberikan akses ke user yang berada pada lokasi berbeda untuk terhubung ke jaringan perusahaan melalui infrastruktur publik. Host atau client dapat terhubung ke network tujuan dengan aman dimanapun dan kapanpun. Software VPN client digunakan user untuk terhubung ke jaringan.

3. Point to Point Transfer Protocol ( PPTP )

PPTP merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengamanan transfer data dari remote client (client yang berada jauh dari server) ke server pribadi perusahaan dengan membuat sebuah VPN melalui TCP/IP (Snader, 2005). PPTP merupakan protokol jaringan yang merubah paket

(16)

PPP menjadi IP datagram agar dapat ditransmisikan melalui intenet. PPTP juga dapat digunakan pada jaringan private LAN-to-LAN.

4. Anti Reply

Kemampuan untuk mendeteksi dan menolak paket balasan dan membantu untuk menghindari spoofing.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Three Layers of Computing

Dasar dari penggunaan komputer adalah Three Layers of Computing. Pada tingkatan yang paling dasar, terdiri dari hardware dengan processor, chip memory, disk driver, network card, dan komponen lainnya. Pada tingkatan menengah, pengguna akan dihadapkan dengan system operasi seperti Linux, Windows, MacOS, yang menghubungkan hardware dan lingkungan komputasi yang konsisten untuk menjalankan dan mengembangkan software. Pada tingkatan tertinggi yang merupakan pihak ketiga seperti software. (Michael Sheehan, 2008).

Gambar 2.10 Three Layer of Computing

Gambar 2.10 menunjukkan three layers model sebagai piramida dengan infrastruktur sebagai landasan pada layer tingkatan paling bawah, platform pada layer tingkatan kedua dan software pada tingkatan layer paling atas.

(17)

File Server mengadopsi konsep dari three layers of computing tetapi dengan terdapat beberapa perbedaan, diantaranya yaitu:

Software bukan aplikasi berbasis desktop, tetapi merupakan aplikasi berbasis web yang dapat diakses secara up-to-date menggunakan semua web browser dengan berbagai sistem operasi yang terhubung pada jaringan internet.

Platform merupakan sebuah software yang dikembangkan dalam sebuah lingkungan komputasi yang berpusat pada internet daripada desktop komputer sehingga yang dibutuhkan hanyalah sebuah web browser untuk menciptakan, menguji dan mengembangkan aplikasi berbasis web.

Elemen-elemen infrastruktur seperti server, media penyimpanan, bandwidth, kemampuan dalam pemrosesan data disediakan oleh pihak ketiga tetapi mereka dapat diakses dan digunakan sebagai sumber daya komputer seolah-olah mereka telah terpasang di komputer pengguna.

2.2.2 File Server

Menurut (Lebanidze, 2006). File Server adalah sebuah komputer yang di khususkan sebagai sebuah server penyimpanan file data yang digunakan oleh user dimana komputer saling terhubung dengan sebuah koneksi LAN (local area network) pada jaringan komputer user dengan komputer server, penempatan file seluruhnya dilakukan secara terpusat pada file server tersebut. Apabila ada komputer user yang rusak karena virus, maka data-data tetap aman tersimpan pada server. Dengan demikian, faktor risiko penyalah gunaan data juga dapat di-eliminasi.

Pada sistem file server, masing-masing pengguna akan mendapatkan sebuah Username serta Password yang harus dimasukkan pada komputer user jika ingin mengakses file pada

(18)

Server. Username serta Password tersebut yang berfungsi sebagai validasi hak akses user akan data-data dalam File Server. Karena sebagian data penting ditempatkan pada server, maka pada umumnya spesifikasi komputer server tersebut harus lebih tinggi dari komputer lainnya, terutama pada media penyimpanan (Hard Disk) harus mempunyai kapasitas yang besar. File Server yang menggunakan Linux sebagai Sistem Operasi pada server, cenderung lebih handal terhadap serangan virus. Karena sampai saat ini belum ada virus yang mematikan atau berbahaya untuk Linux.

Menurut ( S.Muir, D. Shepherp, D Hutchison , 2011 ) yaitu sistem terdistribusi dapat dibangun dengan model client server dimana server paling penting adalah file server, yang setidaknya terdiri dari satu buah processor dan disk drive, yang terpasang ke dalam jaringan dengan sebuah tujuan yaitu menyimpan informasi atas nama client atau apa yang dilakukan client terhadap file dalam server.

File server dapat dikaitkan dengan sistem berbagi data yaitu dengan NFS (Network File System) yang merupakan protokol sistem file jaringan yang awalnya dikembangkan oleh Sun Microsystem ditahun 1984. NFS memungkinkan komputer dijaringan dapat mengakses harddisk dikomputer lainnya seolah di harddisk komputer sendiri. NFS juga memungkinkan seseorang untuk melakukan modifikasi pada direktori di-mount seperti menghapus file, membaca dokumen pribadi yang terdapat pada direktori dan lain sebagainya.

Kelebihan File Server

1. Dapat menyimpan dan membagi file seperti dokumen, gambar dan database.

2. Mempunyai kapasitas penyimpanan yang tak terhingga sesuai dengan harddisk yang dimiliki. Dimana File Server menyediakan kapasitas penyimpanan yang tak terbatas secara virtual.

(19)

3. File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut.

Kekurangan File Server

1. Masalah penyimpanan data. Apabila server rusak dan data belum di-backup, maka semua data pengguna yang tersimpan pada server juga akan hilang.

2. Kontrol Backup dan Restore yang cukup rumit.

3. Beban jaringan tinggi karena berkas yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan.

2.2.3 Samba

Menurut (Azikin. A. 2011 ). Samba adalah kumpulan aplikasi dari komputer dengan sistem operasi Linux, serta BSD (Berkeley Software Distribution) atau Unix yang dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (Server Message Block). Jaringan yang semacam ini biasa dijumpai pada Windows Workgroup. Samba juga dilengkapi dengan beberapa program bantu sehingga Sistem Operasi Linux (dan Unix lainnya) dapat mengakses sumber daya yang ada pada jaringan Windows yang telah ada. Bisa dikatakan, Samba adalah jembatan penghubung antara Windows dan Unix.

Samba terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD (Server Message Block Daemon) dan NMBD (NetBIOS Name Block Daemon). Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah program yang akan menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif, sementara NMBD bertugas mengkonversi nama komputer menjadi alamat IP (Internet Protocol) sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan.

(20)

2.2.3.1 Fungsi Umum Samba

• Penghubung mesin Unix (termasuk Linux) dengan mesin DOS/Windows.

Menempatkan mesin Unix (Linux) sebagai Primary Domain Controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT / Windows 2000 Server.

Berbagi file dan printer pada semua komputer yang terhubung ke jaringan.

• Memberikan autentikasi kepada tiap klien yang login kedalam satu domain pada satu jaringan.

2.2.3.2 Paket Suite Samba

1. Smbd, merupakan daemon yang memberikan layanan berbagi file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol SMB. Smbd bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas antara samba server dan klien dalam jaringan, termasuk otentikasi dan otorisasi.

2. Smbclient, klien dengan tampilan mirip ftp yaitu untuk mengakses smb resource share (mengakses share file).

3. Smbpasswd, program yang memungkinkan administrator mengatur password terenkripsi yang dipergunakan samba server.

4. Smbstatus, program yang memonitor status terakhir dari share resource yang diberikan oleh samba server.

(21)

2.2.4 Perkembangan LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)

Secara teknis, LDAP adalah sebuah protokol untuk akses ke layanan direktori X.5OO, dimana layanan tersebut diatur oleh OSI. Awalnya, aplikasi LDAP menggunakan gateway diantara client dengan server direktori, gateway tersebut diberi nama server LDAP. Untuk komunikasi antara client dengan server LDAP yaitu menggunakan protokol LDAP sedangkan antara server dengan server LDAP menggunakan DAP (Directory Access Protocol) sehingga hal ini dapat meringankan client dari beban yang diperoleh dari protokol OSI dan menyerahkannya kepada server LDAP.

2.2.4.1 Pengertian LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) Menurut (Carter, 2003), pengertian LDAP dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

• Lightweight

LDAP dikatakan ringan jika dibandingkan dengan X.500 servis direktori (Carter, 2003). Hal ini dikarenakan pada mulanya root LDAP terkait dengan X.500 yaitu merupakan sebuah standard, X.500 mendapatkan gelar heavyweight karena membutuhkan client dan server untuk berkomunikasi menggunakan Open System Interface (OSI) protokol. LDAP dikatakan ringan (“lightweight”) karena menggunakan pesan yang dipetakan secara langsung pada TCP layer (port 389) dari TCP/IP p rotokol (Carter, 2003).

• Directory

Jaringan servis direktori bukanlah suatu hal yang baru, khususnya untuk Domain Name System (DNS) (Carter, 2003). Bagaimanapun servis direktori sering dibingungkan dengan database. Perlu diingat bahwa servis direktori dan database memiliki karakteristik masing-masing, seperti pencarian cepat dan

(22)

skema yang dapat diperluas. Perbedaannya adalah direktori dibuat untuk dibaca lebih banyak daripada ditulis. Sedangkan untuk database diasumsikan untuk operasi baca dan tulis memiliki frekuensi yang sama. Asumsi bahwa direktori dibaca lebih sering daripada ditulis merupakan suatu keunggulan yang spesifik untuk sebuah database.

Dengan demikian ada dua inti penting yang dapat diambil tentang maksud fungsi dari LDAP (Carter, 2003):

1. LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) tidak secara umum menggantikan special direktori seperti halnya DNS.

2. Ketika menyimpan suatu tipe spesifik dari informasi binary (misal : jpeg foto) dalam direktori dapat digunakan, LDAP tidak dimaksudkan untuk menyimpan tipe tertentu seperti “blobs” (Binary Lumps of Bits).

Access Protocol

Penjelasan berikut akan cukup untuk membuat berpikir bahwa LDAP merupakan message-based. LDAP y a i t u sebuah asynchronous, berarti bahwa sebuah klien dapat melakukan banyaknya permintaan dan balasan yang mungkin datang dalam urutan yang berbeda ketika permintaan itu dimunculkan (Carter, 2003).

Pada bagian diatas telah dijelaskan tentang apa itu LDAP, serta pengertian dari LDAP itu sendiri. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa area yang dapat digunakan untuk menyimpulkan LDAP. Menurut Arkills (2003), ada sebuah contoh yang dapat digunakan untuk memahami konteks nyata. Mycompany.com merupakan sebuah tipe perusahaan, yang berpengalaman tentang syarat teknik untuk mengangkat bisnisnya.

(23)

Gambar 2.11 Aplikasi dan Infrastruktur MyCompany.com

Perusahaan Mycompany akan menggunakan LDAP direktori untuk mengikat semua aplikasi dan servis yang ada menjadi satu serta menjadikan data manajemen yang lebih sederhana, memotong biaya pengembangan dan support, serta menyediakan sebuah manajemen infrastruktur teknologi informasi.

Gambar

Gambar 2.2 Local Area Network
Gambar 2.5 Topologi Bus
Gambar 2.6 Topologi Star
Gambar 2.7 Topologi Ring
+5

Referensi

Dokumen terkait

(2009) yang menjelaskan stigma terhadap anak yatim AIDS mempengaruhi keberkesanan pengurusan kes di institusi menerusi kajian yang dijalankan sebelum ini. Malah

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan pemahaman bacaan teks bahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar dengan penerapan teknik bercerita (membaca cerita dan

Pb(CH 3 COOH) 2 Larutan putih keruh putih Larutan putih keruh, endapan CuSO 4 kehitaman Larutan menjadi merah kehitaman Larutan menjadi merah H 2 SO 4 kekuningan Larutan

Dengan adanya kegiatan-kegiatan pengolahan limbah radioaktif di IPLR yang akan melibatkan manusia dan setiap personil memerlukan jaminan keselamatan terhadap bahaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Karakter moral dan kinerja peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berada pada katagori

Terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu umur kehamilan (usia gestasi) kurang dari 37 minggu dan perkembangan

Ortopedik adalah pencegahan dan perbaikan dari kerusakan struktur tubuh, seperti pada orang yang mengalami gangguan otot. Orang yang bedrest lama juga akan menurunkan tonus otot.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa estimasi kandungan bahan organik tanah di wilayah kajian dengan pendekatan indeks mineral lempung dan nilai piksel pada band 5