• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Ramalan II 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Ramalan II 2015)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

1

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 74/11/35/Th XIII, 2 November 2015

PRODUKSI

PADI

DAN

PALAWIJA

(Angka Ramalan II 2015)

1. PENDAHULUAN

Penyajian data produksi Jagung dan Palawija dilakukan oleh BPS sebanyak 5 (lima) kali dalam setahun dengan status angka yang berbeda. Yang pertama adalah PROGNOSA. Angka prognosa ini diperoleh dari angka ramalan/perkiraan Januari-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Desember tahun sebelumnya. Angka prognosa digunakan secara internal di pemerintahan dan tidak diumumkan kepada publik. Angka Ramalan I (ARAM I) merupakan angka ramalan/perkiraan produksi tahun berjalan berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan April. Angka Ramalan I (ARAM I) terdiri dari angka realisasi panen Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Januari-April. Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri dari angka realisasi panen Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan angka realisasi panen Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah angka realisasi penuh satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan

A. PADI

 Angka Ramalan (ARAM) II produksi Padi Provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 13,05 juta ton

Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan dengan produksi Padi Angka Tetap (ATAP) 2014 terjadi kenaikan produksi sebanyak 657,46 ribu ton (naik 5,30 persen). Perkiraan kenaikan produksi ini disebabkan oleh kenaikan pada luas panen sebesar 64,24 ribu hektar (3,10 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 1,28 kuintal/hektar (2,14 persen).

B. JAGUNG

 Angka Ramalan (ARAM) II produksi Jagung Provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 6,04 juta ton

Pipilan Kering. Dibandingkan dengan produksi Jagung Angka Tetap (ATAP) 2014 terjadi kenaikan produksi sebanyak 301,05 ribu ton (5,25 persen). Perkiraan kenaikan produksi ini disebabkan oleh kenaikan pada luas panen sebesar 13,05 ribu hektar (1,09 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 1,96 kuintal/hektar (4,11 persen).

C. KEDELAI

 Angka Ramalan (ARAM) II produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 350,07 ribu ton

Biji Kering. Dibandingkan dengan produksi Kedelai Angka Tetap (ATAP) 2014 terjadi penurunan produksi sebanyak 5,40 ribu ton (-1,52 persen). Perkiraan penurunan produksi ini disebabkan oleh penurunan pada luas panen sebesar 4,12 ribu hektar (-1,92 persen) sedangkan tingkat produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,07 kuintal/hektar (0,42 persen).

(2)

2

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

angka final. Oleh karena itu jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut: Status Angka Jadwal Rilis BRS Subround

Jan-Apr Mei-Agst Sep-Des

1. PROGNOSA Awal Maret RAMALAN

2. ARAM I Awal Juli REALISASI RAMALAN

3. ARAM II Awal Nopember REALISASI RAMALAN

4. ASEM Awal Maret REALISASI (angka belum final)

5. ATAP Awal Juli REALISASI (angka final)

Dengan demikian, para pengguna data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk perencanaan maupun monitoring. Diharapkan pengguna data selalu mengacu kepada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir.

Dalam BRS ini, ARAM II 2015 merupakan hasil hitungan berdasarkan realisasi luas panen Januari– Agustus 2015 yang dilaporkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan (atau dinas lain yang menangani data tanaman pangan) di Kabupaten/Kota se Jawa Timur, dan realisasi tingkat produktivitas Januari-Agustus 2015 yang berasal dari hasil Survei Ubinan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian bersama dengan BPS.

2. PRODUKSI PADI

2.1. Produksi Padi Angka Ramalan II (ARAM II) 2015

Angka Ramalan II (ARAM II) 2015 Produksi Padi Jawa Timur mengalami kenaikan dibandingkan produksi padi ATAP 2014. Berdasarkan ARAM II 2015 produksi Padi Jawa Timur sebesar 13,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau naik 657,46 ribu ton GKG (5,30 persen) dibanding ATAP 2014 sebesar 12,40 juta ton GKG. Kenaikan produksi padi diperkirakan karena adanya kenaikan pada luas panen sebesar 64,24 ribu hektar (3,10 persen) yang disertai juga dengan kenaikan tingkat produktivitas sebesar 1,28 kuintal/hektar (2,14 persen) dari 59,81 kuintal/hektar menjadi 61,09 kuintal/hektar.

Realisasi produksi padi Jawa Timur subround I (Januari-April 2015) sebesar 6,37 juta ton GKG. Bila dibandingkan dengan SR I 2014 (6,26 juta ton GKG) terjadi kenaikan sebesar 110,94 ribu ton GKG atau naik 1,77 persen. Kenaikan produksi pada SR I 2015 terhadap SR I 2014 karena adanya kenaikan pada tingkat produktivitas sebesar 2,61 kuintal/hektar (4,35 persen) dari 59,96 kuintal/hektar menjadi 62,57 kuintal/hektar, sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 25,76 ribu hektar (- 2,47 persen) dari 1.04 juta hektar menjadi 1.02 juta hektar.

Realisasi produksi padi SR II 2015 juga terjadi kenaikan sebesar 460,44 ribu ton GKG (11,17 persen), dimana kenaikan produksi pada SR II 2015 karena adanya kenaikan pada luas panen sebesar 82,90 ribu hektar

(11,62 persen) sedangkan tingkat produktivitas mengalami penurunan sebesar -0,23 kuintal/hektar (-0,40 persen). Pada SR III 2015 diramalkan luas panen mengalami kenaikan sebesar 7,10 ribu hektar (2,26 persen) dari 314,82 ribu hektar menjadi 321,92 ribu hektar, dengan produktivitas naik sebesar 1,26 kuintal/hektar (1,97 persen) dari 63,95 kuintal/hektar menjadi 65,21 kuintal/hektar, sehingga produksi pada

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

3

menjadi sebesar 2,10 juta ton GKG bila masing-masing dibandingkan dengan produksi Padi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi di Jawa Timur, Jawa dan Nasional Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Jawa Timur 2.037.021 2.072.630 2.136.872 35.609 1,75 64 242 3,10 - Jawa 6.467.073 6.400.038 6.401.218 -67.035 -1,04 1 180 0,02 - Indonesia 13.835.252 13.797.307 14.150.740 -37.945 -0,27 353 433 2,56 2. Produktvitas (ku/ha) - Jawa Timur 59,15 59,81 61,09 0,66 1,12 1,28 2,14 - Jawa 57,98 57,29 59,96 -0,69 -1,19 2,67 4,66 - Indonesia 51,52 51,35 52,91 -0,17 -0,33 1,56 3,04 3. Produksi (ton) - Jawa Timur 12.049.342 12.397.049 13.054.511 347.707 2,89 657 462 5,30 - Jawa 37.493.020 36.663.049 38.379.893 -829.971 -2,21 1 716 844 4,68 - Indonesia 71.279.709 70.846.465 74.876.038 -433.244 -0,61 4 029 573 5,69

Keterangan: kualitas produksi Padi adalah Gabah Kering Giling

Realisasi produksi padi SR II 2015 mayoritas di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya, meskipun dampak kekeringan juga melanda di beberapa kabupaten seperti di Kabupaten Magetan, beberapa kabupaten di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang dan Sumenep), dan kabupaten-kabupaten di sekitar aliran sungai Bengawan Solo, antara lain Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan Gresik. Kabupaten yang mengalami kenaikan produksi padi yang besar antara lain, Kabupaten Banyuwangi naik 102,89 ribu ton GKG (49,86 persen), Kabupaten Bondowoso naik 46,49 ribu ton GKG (37,46 persen), Kabupaten Pasuruan naik 46,30 ribu ton GKG (21,93 persen), Kabupaten Probolinggo naik 35,98 ribu ton GKG (46,94 persen), Kabupaten Jombang naik 32,00 ribu ton GKG (20,97 persen), Kabupaten Blitar naik 30,95 ribu ton GKG (41,68 persen), dan Kabupaten Malang naik 30,32 ribu ton GKG (20,77 persen).

(4)

4

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015 Tabel 2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi

di Jawa Timur Menurut Subround, 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari – April 1.023.479 1.044.249 1 018 490 20.770 2,03 - 25 759 -2,47 - Mei – Agustus 690.934 713.559 796 461 22.625 3,27 82 902 11,62 - September - Desember 322.608 314.822 321 921 -7.786 -2,41 7 099 2,25 - Januari - Desember 2.037.021 2.072.630 2 136 872 35.609 1,75 64 242 3,10 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 59,79 59,96 62,57 0,17 0,28 2,61 4,35 - Mei – Agustus 56,24 57,77 57,54 1,53 2,72 -0,23 -0,40 - September - Desember 63,37 63,95 65,21 0,58 0,92 1,26 1,97 - Januari - Desember 59,15 59,81 61,09 0,66 1,12 1,28 2,14 3. Produksi (ton) - Januari - April 6.119.226 6.261.572 6 372 510 142.346 2,33 110 938 1,77 - Mei - Agustus 3.885.886 4.122.155 4 582 597 236.269 6,08 460 442 11,17 - September - Desember 2.044.230 2.013.322 2 099 404 -30.908 -1,51 86 082 4,28 - Januari - Desember 12.049.342 12.397.049 13 054 511 347.707 2,89 657 462 5,30

Keterangan: kualitas produksiPadi adalah Gabah Kering Giling

Hasil pertemuan sinkronisasi data antara BPS dan Diperta se Provinsi Jawa Timur diketahui bahwa kenaikan produksi padi SR II 2015 dibandingkan dengan SR II 2014 karena adanya program Upaya Khusus (UPSUS) Kementerian Pertanian yang didalamnya ada keterlibatan pihak dari TNI dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan produksi PAJALE (Padi, Jagung, dan Kedelai) sudah mulai menunjukkan hasilnya pada SR II, selain itu adanya pergeseran pola tanam dari komoditi jagung/kedelai ke padi (kabupaten Blitar dan Lumajang), tembakau ke padi (kabupaten Jember dan Bondowoso) dan dari jagung/tebu ke padi (kabupaten Kediri dan Banyuwangi). Harga gabah yang relatif lebih kompetitif dibanding komoditi lain seperti jagung dan tebu dan berkurangnya serangan hama wereng dan tikus memicu perluasan tanam yang signifikan.

Pada skala nasional produksi Padi ARAM II 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,03 juta ton GKG (5,69 persen). Di Pulau Jawa secara agregat juga terjadi kenaikan produksi padi sebesar 1,72 juta ton GKG (4,68 persen). Kenaikan produksi Padi ARAM II 2015 secara nasional terjadi karena naiknya luas panen sebesar 353,43 ribu hektar (2,56 persen) dan produktivitas sebesar 1,56 kuintal/hektar (3,04 persen). Begitu juga untuk pulau Jawa kenaikan produksi terjadi karena naiknya luas panen sebesar 1,18 ribu hektar (0,02 persen) dan produktivitas sebesar 2,67 kuintal/hektar (4,66 persen).

2.2. Pola Panen Bulanan Tanaman Padi Tahun 2012-2015

Panen raya di tahun 2012 sampai dengan 2015 terjadi pada bulan Maret. Pola luasan panen tanaman padi SR I dan SR II di tahun 2015 menyerupai dengan pola luasan panen tanaman padi di tahun 2014. Berdasarkan gambar 1 terlihat telah terjadi sedikit pergeseran waktu panen. Selain itu pada SR II/2015 puncak panen lebih landai dibanding SR II/2014. Ini menunjukkan bahwa waktu panen pada SR II/2015 lebih panjang

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

5

dibandingkan SR II/2014. Kondisi demikian sangat menguntungkan petani karena harga jual gabah lebih stabil kemudian tidak terjadi penawaran yang berlebih pada satu kurun waktu tertentu.

Gambar 1. Luas Panen Padi Jawa Timur Bulanan, 2012-2015 (Ha)

3. PRODUKSI JAGUNG

3.1. Produksi Jagung Angka Ramalan II (ARAM II) 2015

Angka Ramalan II (ARAM II) Tahun 2015 produksi Jagung Provinsi Jawa Timur sebesar 6,04 juta ton pipilan kering atau mengalami peningkatan sebesar 301,05 ribu ton (5,25 persen) dibanding produksi Jagung tahun 2014. Ramalan peningkatan produksi ini disebabkan naiknnya luas panen sebesar 13,05 ribu ton (1,09 persen) dan produktivitas sebesar 1,96 kuintal/hektar (4,11 persen) dari 47,72 kuintal/hektar menjadi 49,68 kuintal/hektar.

Realisasi produksi jagung Jawa Timur subround I (Januari-April 2015) sebesar 2,70 juta ton pipilan kering. Bila dibandingkan dengan SR I 2014 (2,42 juta ton pipilan kering) terjadi kenaikan sebesar 274,42 ribu ton pipilan kering atau naik 11,32 persen. Kenaikan produksi pada SR I 2015 terhadap SR I 2014 karena adanya

kenaikan pada luas panen sebesar 3,37 ribu hektar (0,56 persen) dan tingkat produktivitas sebesar 4,32 kuintal/hektar (10,68 persen). Untuk realisasi produksi jagung SR II 2015 terjadi penurunan sebesar 20,92 ribu ton pipilan kering (-1,36 persen). Sedangkan pada SR III 2015 diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 47,55 ribu ton pipilan kering (2,67 persen) bila masing-masing dibandingkan dengan produksi Jagung pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

Kenaikan produksi jagung SR I 2015 dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya disokong oleh beberapa Kabupaten yang mengalami kenaikan produksi jagung yang besar antara lain, Kabupaten Sumenep naik 63,46 ribu ton pipilan kering (24,08 persen), Kabupaten Tubab naik 37,70 ribu ton pipilan kering (12,75 persen), Kabupaten Ponorogo naik 31,63 ribu ton pipilan kering (28,58 persen), Kabupaten Bojonegoro naik 30,65 ribu ton pipilan kering (32,12 persen), Kabupaten Blitar naik 28,51 ribu ton pipilan kering (34,76 persen), Kabupaten Pasuruan naik 19,11 ribu ton pipilan kering (24,96 persen), dan Kabupaten Kediri naik 17,88 ribu ton pipilan kering (34,68 persen).

(6)

6

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015 Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung

di Jawa Timur, Jawa dan Nasional, Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Jawa Timur 1.199.544 1 202 300 1 215 354 2.756 0,23 13 054 1,09 - Jawa 1.958.883 1 954 175 1 967 779 -4.708 -0,24 13 604 0,70 - Indonesia 3.821.504 3 837 019 3 858 766 15.515 0,41 21 747 0,57 2. Produktivitas (ku/ha) - Jawa Timur 48,03 47,72 49,68 -0,31 -0,65 1,96 4,11 - Jawa 51,54 51,98 53,74 0,44 0,85 1,76 3,39 - Indonesia 48,44 49,54 51,39 1,10 2,27 1,85 3,73 3. Produksi (ton) - Jawa Timur 5.760.959 5 737 382 6 038 433 -23.577 -0,41 301 051 5,25 - Jawa 10.095.486 10 158 725 10 574 724 63.239 0,63 415 999 4,09 - Indonesia 18.511.853 19 008 426 19 828 620 496.573 2,68 820 194 4,31

Keterangan: Bentuk produksi Jagung adalah pipilan kering

Penurunan produksi jagung SR II 2015 bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya sebesar 20,92 ribu ton (-1,36 persen), karena adanya pergeseran komoditi yang ditanam dari jagung ke padi (program UPSUS), selain itu juga karena petani kurang memahami karakteristik jagung hibrida dalam penanamannya sehingga produktivitas rendah. Ini terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur antara lain : Kabupaten Probolinggo -26,51 ribu ton pipilan kering (-30,38 persen), Kabupaten Lamongan -19,51 ribu ton pipilan kering (-16,73 persen), Kabupaten Situbondo -19,23 ribu ton pipilan kering (-24,78 persen), Kabupaten Lumajang -15,68 ribu ton pipilan kering (-31,14 persen), dan Kabupaten Blitar -15,04 ribu ton pipilan kering (-17,12 persen). Penurunan juga terjadi di pulau Madura, yakni Kabupaten

Bangkalan -9,53 ribu ton pipilan kering (-15,83 persen), dan Kabupaten Pamekasan -8,60 ribu ton pipilan kering (-38,35 persen). Hal ini karena lahan yang produktif digunakan untuk menanam tembakau yang lebih menguntungkan sehingga lahan-lahan yang tidak potensi yang ditanami jagung berdampak pada produktivitas menjadi rendah.

Ramalan luas panen SR III diperkirakan mengalami penurunan sebesar 3,19 ribu hektar (-1,11 persen) karena luas tanam akhir agustus 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 10,27 ribu hektar (-3,93 persen) dari 261,42 ribu hektar pada luas tanam akhir agustus 2014 menjadi 251,16 ribu hektar pada luas tanam akhir agustus 2015, sedangkan produktivitas diramalkan mengalami kenaikan sebesar 2,36 kuintal per hektar (3,83 persen) dari 61,66 kuintal per hektar SR III 2014 menjadi 64,02 kuintal per hektar SR III 2015.

Kenaikan produksi Jagung ARAM II 2015 juga terjadi pada skala nasional yaitu sebesar 820,19 ribu ton pipilan kering (4,31 persen). Secara umum produksi Jagung ARAM II 2015 di Pulau Jawa juga mengalami kenaikan sebesar 415,99 ribu ton pipilan kering (4,09 persen). Kenaikan produksi Jagung secara nasional terjadi karena naiknya luas panen sebesar 21,75 ribu hektar (0,57 persen) dan produktivitas sebesar 1,85 kuintal/hektar (3,73 persen). Sedangkan untuk pulau Jawa kenaikan produksi terjadi karena naiknya luas panen sebesar 13,60 ribu hektar (0,70 persen) dan produktivitas sebesar 1,76 kuintal/hektar (3,39 persen).

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

7

Tabel 4. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Jagung

di Jawa Timur Menurut Subround, 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari – April 608.390 599.432 602.798 -8.958 -1,47 3.366 0,56 - Mei – Agustus 296.499 314.432 327.314 17.933 6,05 12.882 4,10 - September – Desember 294.655 288.436 285.242 -6.219 -2,11 - 3.194 -1,11 - Januari – Desember 1.199.544 1.202.300 1.215.354 2.756 0,23 13.054 1,09 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 41,96 40,45 44,77 -1,51 -3,60 4,32 10,68 - Mei – Agustus 47,06 48,79 46,23 1,73 3,68 -2,56 -5,25 - September – Desember 61,52 61,66 64,02 0,14 0,23 2,36 3,83 - Januari – Desember 48,03 47,72 49,68 -0,31 -0,65 1,96 4,11 3. Produksi (ton) - Januari – April 2.552.804 2.424.560 2.698.984 -128.244 -5,02 274.424 11,32 - Mei – Agustus 1.395.324 1.534.253 1.513.331 138.929 9,96 - 20.922 -1,36 - September – Desember 1.812.381 1.778.569 1.826.118 -34.262 -1,89 47.549 2,67 - Januari – Desember 5.760.959 5.737.382 6.038.433 -23.577 -0,41 301.051 5,25

Keterangan: Bentuk produksi Jagung adalah pipilan kering 3.2. Pola Panen Bulanan Tanaman JagungTahun 2012-2015

Puncak musim panen Jagung tahun 2012-2014 yang biasanya terjadi pada bulan Februari, pada tahun 2015 mengalami pergeseran terjadi pada bulan Maret. Dalam kurun waktu tersebut puncak panen tertinggi terjadi di tahun 2012 mencapai 357,99 ribu hektar sedangkan di maret 2015 hanya mencapai 279,92 ribu hektar (Gambar 2).

(8)

8

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015 4.PRODUKSI KEDELAI

4.1. Produksi Kedelai Angka Ramalan II (ARAM II) 2015

Angka Ramalan II (ARAM II) Tahun 2015 produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur sebesar 350,07 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 5,40 ribu ton biji kering (-1,52 persen) dibanding produksi Kedelai tahun 2014. Ramalan penurunan produksi ini disebabkan turunnya luas panen seluas 4,12 ribu hektar (-1,92 persen) dari 214,88 ribu hektar menjadi 210,76 ribu hektar sedangkan produktivitas mengalami peningkatan sebesar 0,07 kuintal/hektar (0,42 persen) dari 16,54 kuintal/hektar menjadi 16,61 kuintal/hektar.

Tabel 5. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai di Jawa Timur, Jawa dan Nasional Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Jawa Timur 210.618 214.880 210.761 4.262 2,02 - 4.119 -1,92 - Jawa 342.796 378.986 364 223 36.190 10,56 - 14.763 -3,90 - Indonesia 550.793 615.685 623 764 64.892 11,78 8.079 1,31 2. Produktivitas (ku/ha) - Jawa Timur 15,64 16,54 16,61 0,90 5,75 0,07 0,42 - Jawa - Indonesia 15,23 14,16 16,42 15,51 16,75 15,74 1,19 1,35 7,81 9,53 0,33 0,23 2,01 1,48 3. Produksi (ton - Jawa Timur 329.461 355.464 350.066 26.003 7,89 - 5.398 -1,52 - Jawa 521.954 622.155 609.970 100.201 19,20 - 12.185 -1,96 - Indonesia 779.992 954 997 981 737 175.005 22,44 26 740 2,80

Keterangan: Bentuk produksi Kedelai adalah biji kering

Realisasi produksi kedelai Jawa Timur subround I (Januari-April 2015) sebesar 50,68 ribu ton biji kering. Bila dibandingkan dengan SR I 2014 (63,06 ribu ton biji kering) terjadi penurunan sebesar 12,38 ribu ton biji kering atau turun 19,63 persen. Penurunan produksi pada SR I 2015 terhadap SR I 2014 karena adanya

penurunan pada luas panen sebesar -7,49 ribu hektar (-19,13 persen) dan tingkat produktivitas sebesar -0,10 kuintal/hektar (-0,62 persen). Untuk realisasi produksi kedelai SR II 2015 terjadi kenaikan sebesar 15,41 ribu ton biji kering (12,66 persen), sedangkan pada SR III 2015 diperkirakan terjadi penurunan produksi sebesar -8,43 ribu ton biji kering(-4,94 persen) bila masing-masing dibandingkan dengan produksi kedelai pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).

Penurunan produksi kedelai SR I 2015 ini merupakan sumbangan dari beberapa kabupaten, antara lain: Kabupaten Bangkalan yang mengalami penurunan sebesar 8,12 ribu ton biji kering (-96,09 persen), Kabupaten Lamongan turun 2,30 ribu ton biji kering (-56,91 persen), Kabupaten Bojonegoro turun 2,16 ribu ton biji kering (-37,04 persen), Kabupaten Pasuruan turun 1,44 ribu ton biji kering (-47,65 persen), Kabupaten Sumenep turun 725 ton biji kering (-94,65 persen), dan Kabupaten Banyuwangi turun 668 ton biji kering (-11,02 persen).

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

9

Tabel 6. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai

di Jawa Timur Menurut Subround, 2013-2015

Uraian 2013 2014 (ARAM II) 2015

Perkembangan

2013-2014 2014-2015

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Januari – April 45.030 39.144 31.655 -5.886 -13,07 - 7 489 -19,13 - Mei – Agustus 77.001 81.538 90.752 4.537 5,89 9 214 11,30 - September - Desember 88.587 94.198 88.354 5.611 6,33 - 5 844 -6,20 - Januari - Desember 210.618 214.880 210.761 4.262 2,02 - 4 119 -1,92 2. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 14,40 16,11 16,01 1,71 11,88 -0,10 -0,62 - Mei – Agustus 14,23 14,93 15,11 0,70 4,92 0,18 1,21 - September - Desember 17,50 18,12 18,36 0,62 3,54 0,24 1,32 - Januari - Desember 15,64 16,54 16,61 0,90 5,75 0,07 0,42 3. Produksi (ton) - Januari - April 64.843 63.062 50.683 -1.781 -2,75 - 12 379 -19,63 - Mei - Agustus 109.572 121.753 137.165 12.181 11,12 15 412 12,66 - September - Desember 155.046 170.649 162.218 15.603 10,06 - 8 431 -4,94 - Januari - Desember 329.461 355.464 350.066 26.003 7,89 - 5 398 -1,52

Keterangan: Bentuk produksi Kedelai adalah biji kering Realisasi produksi kedelai SR II 2015 Jawa Timur naik sebesar 15,41 ribu ton (12,66 persen) bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya, merupakan sumbangan beberapa kabupaten, antara lain, Kabupaten Bangkalan yang mengalami kenaikan sebesar 8,40 ribu ton biji kering (165,00 persen), Kabupaten Ponorogo naik 3,84 ribu ton biji kering (91,37 persen), Kabupaten Blitar naik 3,43 ribu ton biji kering (41,44 persen), Kabupaten Bojonegoro naik 1,95 ribu ton biji kering (64,89 persen), Kabupaten Ngawi naik 1,35 ribu ton biji kering (40,26 persen), dan Kabupaten Nganjuk naik 1,04 ribu ton biji kering (21,80 persen).

Ramalan luas panen SR III diperkirakan mengalami penurunan sebesar 5,84 ribu hektar (-6,20 persen) karena luas tanam akhir agustus 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 8,95 ribu hektar (-9,80 persen) dari 91,34 ribu hektar pada luas tanam akhir agustus 2014 menjadi 82,38 ribu hektar pada luas tanam akhir agustus 2015, sedangkan produktivitas diramalkan sedikit mengalami kenaikan sebesar 0,24 kuintal per hektar (1,32 persen) dari 18,12 kuintal per hektar SR III 2014 menjadi 18,36 kuintal per hektar SR III 2015.

Untuk skala nasional, produksi kedelai ARAM II 2015 diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 26,74 ribu ton biji kering (2,80 persen). Pulau Jawa mengalami penurunan sebesar 12,18 ribu ton biji kering (-1,96 persen). Kenaikan produksi kedelai secara nasional terjadi karena naiknya luas panen sebesar 8,08 ribu hektar (1,31 persen) dan produktivitas sebesar 0,23 kuintal per hektar (1,48 persen), sedangkan di pulau jawa penurunan produksi karena turunnya luas panen sebesar 14,76 ribu hektar (-3,90 persen) meskipun produktivitas mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,33 kuintal/hektar (2,01 persen).

(10)

10

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015 4.2. Pola Panen Bulanan Tanaman Kedelai Tahun 2012-2015

Puncak musim panen untuk tanaman Kedelai diperkirakan terjadi di SR III terutama pada bulan September-Oktober. Puncak panen tertinggi terjadi pada tahun 2012 di kedua bulan tersebut panen mencapai 91,13 ribu hektar, tahun 2013 mencapai 71,84 ribu hektar, dan di tahun 2014 mencapai 75,82 ribu hektar. Akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015 gairah petani untuk menanam kedelai sangat rendah, gambar 3.

Gambar 3.Luas Panen Kedelai Jawa Timur Bulanan (Ha), 2012-2015

5. Produksi Palawija Lainnya Angka Ramalan II (ARAM II) 2015

Produksi Ubi Jalar ARAM II 2015 sebesar 314,79 ribu ton Umbi Basah atau mengalami kenaikan sebesar 2,37 ribu ton (0,76 persen) bila dibandingkan dengan produksi ATAP tahun 2014. Kenaikan produksi ARAM II 2015 karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 38,31 kuintal per hektar (16,53 persen sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 1,82 ribu hektar (-13,54 persen)

Produksi Ubi Kayu ARAM II 2015 sebesar 3,46 juta ton Umbi Basah atau mengalami penurunan sebesar 176,84 ribu ton (-4,86 persen) bila dibandingkan dengan produksi ATAP tahun 2014. Penurunan

produksi ARAM II 2015 karena adanya luas panen mengalami penurunan sebesar 8,02 ribu hektar (-5,10 persen) sedangkan produktivitas mengalami kenaikan sebesar 0,59 kuintal per hektar (0,25 persen

Produksi Kacang Tanah ARAM II 2015 sebesar 193,70 ribu ton Biji Kering atau mengalami kenaikan sebesar 5,21 ribu ton (2,77 persen) bila dibandingkan dengan produksi ATAP tahun 2014. Kenaikan produksi ARAM II 2015 karena luas panen mengalami kenaikan sebesar 642 hektar (0,46 persen) dan produktivitas sebesar 0,31 kuintal per hektar (2,30 persen).

Produksi Kacang Hijau ARAM II 2015 sebesar 66,35 ribu ton Ose kering atau mengalami kenaikan sebesar 6,04 ribu ton (10,01 persen) dibandingkan produksi ATAP tahun 2014. Kenaikan produksi ARAM II 2015 karena luas panen mengalami kenaikan sebesar 4,74 ribu hektar hektar (9,44 persen) dan produktivitas sebesar 0,06 kuintal per hektar (0,50 persen).

(11)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur, No. 74/11/35/Th.XIII, 2 November 2015

11

Tabel 7. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Palawija Lainnya

di Jawa Timur, 2013-2015 Uraian 2013 2014 2015 (ARAM II) Perkembangan 2013-2014 2014-2015 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Luas Panen (ha)

- Ubi Jalar 19.139 13.483 11.658 -5.656 -29,55 - 1.825 -13,54 - Ubi Kayu 168.194 157.111 149.094 -11.083 -6,59 - 8.017 -5,10 - Kacang Tanah 150.017 139.893 140.533 -10.124 -6,75 640 0,46 - Kacang Hijau 48.845 50.259 55.002 1.414 2,89 4.743 9,44 2. Produktivitas (ku/ha) - Ubi Jalar 205,44 231,71 270,02 26,27 12,79 38,31 16,53 - Ubi Kayu 214,1 231,39 231,98 17,29 8,08 0,59 0,25 - Kacang Tanah 13,86 13,47 13,78 -0,39 -2,81 0,31 2,30 - Kacang Hijau 11,81 12,00 12,06 0,19 1,61 0,06 0,50 3. Produksi (ton) - Ubi Jalar 393.199 312.421 314.792 -80.778 -20,54 2.371 0,76 - Ubi Kayu 3.601.074 3.635.454 3.458.614 34.380 0,95 - 176.840 -4,86 - Kacang Tanah 207.971 188.491 193.703 -19.480 -9,37 5.212 2,77 - Kacang Hijau 57.686 60.310 66.348 2.624 4,55 6.038 10,01

Keterangan: bentuk produksi Kacang Tanah adalah biji kering, Kacang Hijau adalah ose kering, Ubi Jalar dan Ubi Kayu adalah umbi basah

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi  di Jawa Timur, Jawa dan Nasional Tahun 2013-2015
Gambar 1. Luas Panen Padi Jawa Timur Bulanan, 2012-2015 (Ha)
Gambar 2. Luas Panen Jagung Jawa Timur Bulanan, 2012-2015 (Ha)
Tabel 5. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Kedelai  di Jawa Timur, Jawa dan Nasional Tahun 2013-2015
+2

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut, informasi-informasi tersebut juga sangat diperlukan baik bagi guru yang bersangkutan, stakeholder, dan khususnya bagi LPTK yang dalam hal ini adalah

2.2 Menunjukkan sikap cermat dan teliti dalam memahami langkah-langkah kerja perawatan dan perbaikan mesin sesuai dengan SOP.. 2.3 Menunujukkan sikap disiplin dan tanggung

Oleh karena itu hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan tingkat pen- didikan formal istri/suami terhadap banyaknya tanggungan keluarga terha-

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

4 penyidikan terhadap kejahatan kesusilaan melalui teknologi informasi dan transaksi elektronik yang dilakukan oleh anggota Polisi yang nama samaranya sering

Sterilisasi dengan pemanasan uap meliputi pemanasan air sampai menghasilkan uap dalam ruang autoklaf yang tertutup dan uap lembab yang panas. Karena sistem tertutup uap yang

departemen kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosuder penerimaan kas) mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini: (1) salinan dari

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kebaikan dan kemurahan Tuhan Yesus Kristus mulai dari proses seminar proposal, bimbingan skripsi, penelitian lapangan, dan hingga sampai