• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beni Irawan, Dwitiyanti, Elly Wardani Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Beni Irawan, Dwitiyanti, Elly Wardani Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH DAN KOLESTEROL TOTAL PADA HATI HAMSTER

YANG DIINDUKSI ALOKSAN DAN PAKAN TINGGI KOLESTEROL

ACTIVITY OF ETHANOL 70% EXTRACT PAPAYA SEEDS (Carica papaya L.) ON BLOOD TRIGLYCERIDES AND TOTAL CHOLESTEROL LEVEL IN LIVER OF ALLOXAN-INDUCED AND

HIGH-CHOLESTEROL FEED HAMSTERS Beni Irawan, Dwitiyanti, Elly Wardani Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA

ABSTRAK

Gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama meningkatnya prevalensi Diabetes Mellitus dan hiperkolesterol atau komplikasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji pepaya terhadap penurunan kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster jantan diabetes patologi kolesterol. Penelitian ini menggunakan 35 ekor hamster yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri dari 5 ekor hamster. Seluruh kelompok diinduksi aloksan dan pakan tinggi kolesterol kecuali kontrol normal diberikan pakan standar. Kontrol positif digunakan fenofibrat dosis 0,65mg/50gBB dan atorvastatin dosis 0,26mg/50gBB hamster. Sediaan ekstrak diberikan secara oral selama 14 hari dengan 3 variasi dosis, yaitu 3,5;7;14mg/50gBB hamster. Uji analisa menggunakan statistik ANOVA satu arah. Hasil menunjukan pada dosis 7mg/50gBB dan 14mg/50gBB ekstrak etanol biji pepaya dapat menurunkan kadar trigliserida darah dengan persentase penurunan sebesar 60,62% dan 76,98% sebanding dengan fenofibrat. Pada dosis 14mg/50gBB hamster diperoleh persentase kadar kolesterol total hati hamster 0,18% sebanding dengan atorvastatin.

Kata kunci : Ekstrak biji pepaya, Antihiperkolesterolemia, Induksi Aloksan dan Hiperkolesterol ABSTRACT

Unhealthy lifestyle is a trigger on prevalence of diabetes mellitus and hypercholesterolemia or both complications. This study aimed at determining effect of ethanol extract of papaya seeds to decrease blood levels triglycerides and total cholesterol. This study used 35 tailed hamsters were divided into 7 treatment groups, each consisting of 5 hamsters. The whole group of alloxan induced and high cholesterol feed except normal controls given standard feed. Positive control used fenofibrate dose of 0.65mg/50gBW and atorvastatin dose of 0.26mg/50gBW hamsters. Preparations extract administered orally for 14 days with 3 variations dose, that is 3.5;7;14mg/50gBW of dose. The results showed that the 7mg/50gBW and the 14mg/50gBW ethanol extract of papaya seeds can lower blood triglyceride with 60.62% and 76.98% lower than fenofibrate. Dose of 14mg/50gBW obtained percentage of total cholesterol in the liver of hamsters 0.18% lower than atorvastatin. Keywords: papaya seed extract, antihiperkolesterolemia, Induction of alloxan and hypercholesterolemia

PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik ditandai dengan hiperglikemia. Ini merupakan akibat dari kurangnya sekresi insulin, kurangnya kerja insulin (sensitivitas) atau keduanya.

(Triplitt, et al. 2008). Pada penderita diabetes

mellitus terdapat peningkatan asam lemak bebas dalam darah dan kadar asam lemak bebas tersebut pararel dengan naik turunnya kadar glukosa darah. Peningkatan kadar asam lemak bebas dalam darah dapat mengurangi

(2)

sensitivitas jaringan terhadap insulin. Hal tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kadar kolesterol dengan diabetes (Ganiswara 1995).

Hiperkolesterol bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak, makanan siap saji dan sejenisnya. Serta mereka yang mempunyai pola dan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan malas berolahraga. Selain faktor makanan, kecenderungan kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan (Arora 2007).

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Trigliserida merupakan subtansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat asam lemak. Makanan yang mengandung lemak akan meningkatkan trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol (Soeharto 2002). Pengendalian jumlah kolesterol dalam tubuh terjadi pada organ hati. Sebagian kolesterol akan diekskresi dalam empedu sebagai asam kolat. Mengingat bahwa hati merupakan pusat metabolisme zat-zat makanan termasuk kolesterol, tentunya bila fungsi hati terganggu akan terganggu pula metabolisme kolesterol (Hadi 2000).

Meningkatnya penderita

hiperkolesterol dari tahun ke tahun memerlukan suatu usaha untuk mengatasinya. Salah satunya adalah penggunaan obat alam

yang khasiatnya tidak berbeda dengan obat sintetik. Salah satu tanaman yang dapat menurunkan kadar glukosa darah dan kolesterol adalah biji pepaya (Carica papaya L.).

Biji papaya (Carica papaya L.) merupakan limbah dari proses pengolahan dan konsumi buah pepaya yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Biji pepaya memiliki manfaat dimana senyawa yang terkandung dalam biji pepaya yaitu tanin, saponin dan

flavonoid memiliki potensi sebagai

antioksidan (Zhou et al. 2011). Pada penelitian lain dibuktikan bahwa ekstrak air biji pepaya dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus jantan Sprague dawley pada dosis 100mg/KgbBB dan 200 mg/KgBB, pada dosis tersebut dapat menurunkan kadar glukosa darah 135mg/dl dan 128mg/dl pada

tikus diabetes (Venkateshwarlu, et al. 2013).

Berdasarkan uraian di atas, pada dosis 100 mg/KgBB ekstrak air biji pepaya mempunyai aktivitas menurunkan kadar glukosa darah tikus hiperglikemia, dosis tersebut diujikan kembali pada ekstrak etanol 70% biji pepaya yang mempunyai potensi dalam menurunkan kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster jantan yang diinduksi dengan aloksan serta penambahan

pakan tinggi kolesterol. Dilakukan

pengukuran kadar kolesterol dihati karena hati merupakan tempat pengendalian metabolisme kolesterol. Kombinasi aloksan dan pakan tinggi kolesterol bertujuan untuk mendekati

(3)

pada diabetes patologi kolesterol, yaitu kondisi dimana diabetes mellitus disertai dengan hiperkolesterol.

METODE Bahan dan alat

Bahan yang di perlukan dalam penelitian ini adalah biji pepaya, pakan standar, pakan tinggi kolesterol (pakan standar yang mengandung 40% kuning telur, 10% minyak kelapa), etanol 70%, fenofibrat, atorvastatin, natrium klorida, aloksan monohidrat, Na CMC, Ketamin, reagen trigliserida, dan reagen kit kolesterol. Hewan uji yang digunakan adalah hamster jantan umur 3-4 bulan dengan bobot badan ± 50 g sebanyak 35 ekor. Peralatan yang digunakan terdiri dari kandang hamster, tempat makan, wadah makan dan minum hamster, timbangan hewan, alat-alat gelas, toples kaca, batang pengaduk, vortex, pipa kapiler, vacum rotary evaporator, oven, timbangan analitik, sonde oral, mokro tube, sentrifugator mikro Eppendorf, pipet tetes, mikro pipet, peralatan bedah, fotometer klinikal.

Cara Kerja

Pembuatan Ekstrak Dan Penapisan Fitokimia

Biji pepaya yang telah dikeringkan diserbuk hingga diperoleh diameter 20 mesh, serbuk yang diperoleh dimaserasi dengan etanol 70 % selama 3 hari, selanjutnya ampas disaring dan dimaserasi ulang dengan etanol70 % sampai tidak terdapat zat aktif

dalam serbuk. Filtrat hasil penyaringan dipekatkan dengan vacum rotary evaporator

pada suhu 50o C hingga diperoleh ekstrak

kental. Ekstrak kental dikeringkan dalam

oven suhu 50oC. Selanjutnya dilakukan

penapisan fitokimia.

Pembuatan Pakan Tinggi Kolesterol

Pakan kolesterol dibuat dengan komposisi kuning telur puyuh 40%, minyak kelapa 10%, dan pakan standar (pelet hamster) sampai 100%. Untuk pembuatan pakan kolesterol, kuning telur mentah dicampur dengan pakan standar yang sudah di haluskan. Kemudian ditambahkan minyak

kelapa dan diaduk hingga homogen, lalu

dibentuk menjadi pelet. Penentuan Dosis

Dosis biji pepaya, fenofibrat dan atorvastatin Dosis ekstrak biji pepaya yang digunakan 3,5 mg/50g BB, 7 mg/50g BB dan 14mg/50g BB hamster. Dosis obat pembanding (fenofibrat) 0,65 mg/50 g BB hamster dan Dosis obat pembanding (atorvastatin) 0,26 mg/50 g BB hamster.

Tahapan Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan aklimatisasi selama 14 hari kemudian pemberian pakan tinggi kolesterol sampai hari ke 43. Setelah itu hamster diinduksi hiperglikemia dengan pemberian aloksan dosis 11,9 mg/50 g BB hamster dilarutkan dalam Nacl 0,9% diberikan pada hari ke 21 secara intraperitoneal. Kadar gula akan meningkat setelah 14 hari dari pemberian

(4)

aloksan. Setelah terjadi peningkatan kadar glukosa darah dan hiperkolesterol, hewan uji diberikan obat pembanding dan bahan uji selama 14 hari, dengan pembagian kelompok sebagai berikut :

a. Kelompok I : Kontrol normal, kelompok

yang diberi makanan standar

b. Kelompok II : Kontrol positif

(fenofibrat), dibuat diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol dan sediaan pembanding fenofibrat 0,65mg/50gBB hamster.

c. Kelompok III : Kontrol positif

atorvastatin, dibuat diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol dan sediaan pembanding atorvastatin 0,26 mg/50g BB hamster.

d. Kelompok IV : Kontrol negatif, dibuat

diabetes dengan aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol.

e. Kelompok V : Dibuat diabetes dengan

aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol dan diberikan ekstrak biji pepaya dosis 3,5 mg/50 g BB hamster.

f. Kelompok VI : Dibuat diabetes dengan

aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol dan diberikan ekstrak biji pepaya dosis 7 mg/50g BB hamster.

g. Kelompok VII : Dibuat diabetes dengan

aloksan monohidrat + pakan tinggi kolesterol dan diberikan ekstrak biji pepaya dosis 14 mg/50g BB hamster. Pengukuran Kadar Trigliserida Darah dan Kolesterol Total Hati hamster

Pengambilan darah dan pemeriksaan darah hamster dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, pada hari ke-29 setelah pemberian penginduksi dengan tujuan untuk mengetahui bahwa hewan uji telah hiperglikemia dan hiperkolesterol. Kedua, pada hari ke-44 yaitu setelah pemberian bahan uji dengan tujuan untuk melihat kadar trigliserida darah akhir untuk dibandingkan penurunan kadarnya. Pengambilan darah hamster melalui sinus orbital, hamster di anastesi dengan ketamin. Pada hari ke-45 hamster di bedah lalu di ambil organ hatinya untuk mendapatkan kadar kolesterol total dalam hati. Pengukuran kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster dengan menggunakan alat fotometer klinikal. Alat ini harus distandarisasi terlebih dahulu dengan reagen standart kit trigliserida dan kolesterol yang akan digunakan sebelum dilakukan pengukuran kadar trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster.

Pengukuran kadar trigliserida

dilakukan dengan mengambil serum sebanyak 10 µl diambil dengan menggunakan mikropipet, lalu dicampur reagen trigliserida sebanyak 1000 µl kedalamnya. Setelah itu vorteks larutan dan diinkubasi selama 10

menit pada suhu 20-25o C. Kemudian baca

kadar sampel pada fotometer klinikal.

Pembuatan ekstrak kolesterol dari hati dengan mengambil sebanyak 1 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung dan ditambahkan 10 ml dietil eter, selama 48 jam sampai eter menguap sambil sering diaduk.

(5)

Jaringan sisa dibuang dan ambil cairannya. Cairan tersebut ditambahkan 3 ml dapar phospat (pH 7,2 - 7,4), kemudian sentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Pengukuran kadar kolesterol total diambil supernatan sebanyak 200 µl, lalu dicampur reagen kit sebanyak 1000 µl, kemudian vorteks dan diinkubasi selama 10 menit pada

suhu 20-25o C kemudian dibaca dengan

fotometer klinikal (Ningsih 2012).

Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA satu arah. Pada analisa data ini ditentukan terlebih dahulu homogenitas data dan normalitas data dari setiap data dan dilanjutkan dengan uji anova satu arah dengan taraf signifikansi 95 %. Kemudian dilihat adanya perbedaan antar kelompok perlakuan, jika terdapat perbedaan antar kelompok perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Tukey (Santoso 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah maserasi, karena maserasi merupakan cara ekstraksi yang mudah dan sederhana serta tidak memerlukan pemanasan. Tahapan maserasi yaitu dengan cara merendam serbuk simplisia dengan cairan penyari. Cairan penyari yang digunakan adalah etanol 70%, karena etanol merupakan antiseptik yang optimal, yang mempunyai keuntungan lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh tidak toksik dan absorbsinya baik. Kadar etanol yang

digunakan 70% karena etanol 70% mengandung etanol sebanyak 70% dan air 30% dimana air digunakan untuk memecah dinding sel yang mengandung zat aktif sehingga terjadi lisis pada sel dan etanol dapat masuk dalam sel dan zat aktif tertarik oleh pelarut. Pada saat proses perendaman sesekali diaduk untuk meratakan konsentrasi larutan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan dalam sel dan larutan luar sel. Pemisahan maserat menggunakan kertas saring dengan tujuan tidak ada serbuk ekstrak yang terbawa kedalam maserat. Maserat yang

diperoleh dipekatkan menggunakan vacum

rotary evaporator agar terjadi pemisahan antara zat aktif dan pelarut yang digunakan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses pemekatan

menggunakan suhu rendah ± 50º C agar tidak mempengaruhi kualitas dari zat aktif. Kemudian dikeringkan di dalam oven untuk menghilangkan sisa pelarut agar didapatkan ekstrak kental yang bebas etanol.

Hasil ekstraksi biji pepaya didapat rendemen 10,4722%. Berdasarkan penapisan fitokimia diketahui kandungan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak biji pepaya adalah flavonoid, saponin, dan tanin. Pengujian dilakukan dengan menggunakan hewan uji

hamster syrian jantan (Mesocricetus

auratus),. Hamster yang digunakan dalam percobaan sebanyak 35 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor dengan berat

(6)

badan hamster ± 50 gram. Sebelumnya hamster di aklimatisasikan dikandang selama 14 hari agar mampu menyesuaikan keadannya dari mulai kandang, makanan dan minuman. Alasan menggunakan hewan uji hamster karena kelengkapan organnya dan hamster banyak digunakan untuk mempelajari efek obat dan diet pada metabolik lipoprotein.

Pada penelitian ini digunakan makanan tinggi kolesterol berupa 40% kuning telur, 10% minyak kelapa dan dicampur dengan 50% pakan standar untuk meningkatkan kadar trigliserida darah dan kadar kolesterol di hati. Penelitian menggunakan enam kelompok yaitu kelompok kontrol normal, positif, negatif dan tiga kelompok perlakuan dengan bahan uji. Kontrol normal hanya diberikan pakan standar dan air minum biasa. Kontrol positif dibuat diabetes dengan aloksan dosis 11,9 mg/50gBB hamster dan diberikan pakan tinggi kolesterol, kemudian dilanjutkan pemberian pembanding yang digunakan pada penelitian adalah fenofibrat 0,65 mg/50gBB hamster, untuk trigliserida dan atorvastatin 0,26mg/50gBB hamster sebagai pembanding kolesterol total dengan Na-CMC 0,5% sebagai zat pensuspensi selama 2 minggu. Fenofibrat adalah asam fibrat (fibric acid) generasi pertama turunan clofibrat. Fenofibrat tersedia sebagai suatu ester metiletil yang dihidrolisis dengan sempurna di dalam usus. Waktu paruh plasmanya adalah 20 jam. 60%

diekskresi dalam urin sebagai glucoronide,

dan sekitar 25% dieliminasi di feses. Diduga fenofibrat berfungsi sebagai ligan untuk PPAR-α. Obat tersebut bermanfaat pada hipertrigliseridamia yang didominasi VLDL (Katzung 2002).

Atorvastatin merupakan salah satu obat antihiperlipidemia yang paling efektif dan aman. Obat ini terutama efektif dalam

menurunkan kolesterol. Atorvastatin

menurunkan kadar kolesterol plasma dan lipoprotein dengan menghambat HMG-CoA reductase dan sintesis kolesterol pada hati dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL hati pada permukaan sel untuk memperbaiki

pengambilan dan katabolisme LDL

(Ganiswara 2009). Kelompok Kontrol negatif, dibuat diabetes dengan aloksan dosis 11,9 mg/50gBB hamster dan diberikan pakan tinggi kolesterol. Tiga kelompok yang tersisa dikatagorikan sebagai kelompok perlakuan bahan uji yang diberikan dengan variasi dosis yang berbeda. Ketiga kelompok di induksi dengan pakan tinggi kolesterol dan larutan aloksan monohidrat dosis 11,9mg/50gBB hamster. Ketiga kelompok uji yaitu kelompok IV dengan dosis 3,5mg/KgBB, kelompok V dengan dosis 7 mg/50 gBB dan kelompok VI dengan dosis 14 mg/50 gBB hamster.

Pengambilan darah dan pemeriksaan darah hamster dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, pada hari ke-29 setelah pemberian penginduksi dengan tujuan untuk mengetahui bahwa hewan uji telah hiperglikemia dan hiperkolesterol. Kedua, pada hari ke-44 yaitu

(7)

setelah pemberian bahan uji dengan tujuan untuk melihat kadar trigliserida darah akhir untuk dibandingkan penurunan kadarnya. Pengambilan darah hamster diperoleh dari daerah mata, hamster di anastesi dengan ketamin melalui intraperitonial pada hewan uji dengan dosis 40 mg/KgBB (Gaertner et al 2008) . Pada hari ke-45 hamster di bedah lalu di ambil organ hatinya untuk mendapatkan kadar kolesterol total dalam hati. Alasan kadar kolesterol dihati karena hati merupakan tempat pengendalian metabolisme kolesterol.

Hasil pengukuran kelompok kontrol positif diperoleh data penurunan kadar trigliserida rata-rata 68,37% ± 12,69 Kelompok kontrol negatif diperoleh data peningkatan kadar trigliserida ratarata -2,35% ± 6,23 Kelompok dosis I, II dan III secara berturut-turut diperoleh data penurunan kadar trigliserida rata-rata 43,12% ± 15,35 , 60,62% ± 3,91 dan 76,98% ± 0,78. Hasil data kadar kolesterol total hati hamster di dapatkan persentase kadar kelompok normal rata-rata 0,18% ± 0,01, bila dibandingkan dengan persentase kadar rata-rata kolesterol hati kelompok positif rata-rata 0.19% ± 0,02 dan dosis III rata-rata 0,18% ± 0,02 tidak jauh berbeda.

Biji pepaya memiliki manfaat dimana senyawa yang terkandung dalam biji pepaya yaitu tanin, saponin dan flavonoid memiliki

potensi sebagai antioksidan (Zhou, et al.

2011). Flavonoid bersifat sebagai antioksidan dengan cara menangkap radikal dan

mempertahankan keseimbangan antara

okisdan dan antioksidan dalam tubuh. Flavonoid mampu memperbaiki fungsi

endotel pembuluh darah, bersifat

hipolipidemik dan antiinflamasi serta sebagai antioksidan. Kandungan flavonoid yang cukup tinggi pada biji papaya mampu menurunkan trigliserida darah dan kolesterol total hati hamster hiperkolesterolemia. Senyawa antioksidan pada biji papaya diduga berfungsi meningkatkan sekresi asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% biji pepaya (Carica papaya L.) pada dosis 7mg/50gBB dan 14 mg/50gBB hamster dapat menurunkan kadar trigliserida darah yang sebanding dengan kontrol positif fenofibrat, dengan presentasi penurunan sebesar 60,62 dan 76.98%. Pada dosis 14 mg/50gBB hamster diperoleh persentase kadar kolesterol total hati hamster 0,18 % sebanding dengan kontrol positif atorvastatin.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa yang memberikan aktivitas pada biji pepaya sehingga dapat digunakan sebagai obat tradisional yang

(8)

berkhasiat dan dapat digunakan sebagai antihiperkolesterol.

DAFTAR PUSTAKA

Arora, Anjali. 2007. 5 Langkah memahami

kolesterol. BIP, Jakarta Hal. 68 Gaertner, DJ, TM Hallman, FC Hankenson,

MA Batchelder. 2008. Anesthesia a nAnalgesia in Rodents. Anesthesia and Analgesia in Laboratory Anima ls.Second Edition, Academic Press, CA.

Ganiswara SG. 1995. Farmakologi dan

Terapi. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal.365-392.

Hadi S. 2000. Hepatologi. CV. Mandar Maju, Bandung. Hal. 534

Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan

Klinik . Edisi VIII. EGC. Jakarta.

Ningsih RM. 2012. Aktivitas

Antihiperkolesterol Kombinasi

Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Gajah (Zingiber officinale Roscoe) dengan Zinc Pada Kelinci

Hiperkolesterolemia melalui

Pengukuran Kadar Kolesterol di

Hati. Skripsi. Fakultas FMIPA

UHAMKA, Jakarta.

Santoso S. 2010. Statistik Parametrik. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sholhah A, Tjandrakirana, Qomariyah N.

2013. Pengaruh Pemberian

Kombinasi Biji Alpukat (Persea americana) dan Biji Pepaya (Carica papaya) terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit. Jurnal. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Soeharto iman. 2002. Kolesterol dan lemak

jahat kolesterol dan lemak baik dan proses terjadinya serangan jantung dan stroke. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 47

Triplitt, C. L et al. 2008. Pharmacoterapy: A

Pathophysiologic Approach, 7th

edition. New york : McGraw-Hill. Hal. 1205-1241.

Venkateshwarlu, Dileep, Rakesh Kumar

Reddy, Sandhya. 2013. Evaluation

Of Anti Diabetic Activity Of Carica Papaya Seeds On Streptozotocin- Induced Type-Ii Diabetic Rats.

India : Faculty Department of

Pharmacology.

Zhou K, Wang H, Mei W, Li X, Luo Y, Dai

H. 2011. Antioxidant Activity Of

Papaya Seed Extracts. China : Key Laboratory of Protection and Development Utilization of Tropical Crop Germplasm Resources (Hainan University), Ministry of Education, Haikou 570228

Referensi

Dokumen terkait

negara dengan data aktifitas yang lebih akurat (pengukuran langsung) dan faktor emisi spesifik suatu negara atau suatu pabrik (country.

ТРАНСФОРМАЦИОНО ЛИДЕРСТВО И СОЦИЈАЛНО ПОНАШАЊЕ УЧЕНИКА - МОДЕРАТОРСКИ ЕФЕКАТ КОЛЕКТИВНЕ ЕФИКАСНОСТИ НАСТАВНИКА Kако би се установило да ли природа

Ono što sadrži kvalitativna analiza rizika – ulazi su : registar rizika, plan upravljanja rizicima, specifikacija opsega projekta, organizacijska procesna sredstva

Sedang untuk pertanggungjawaban kerugian sesuai dengan akad Mudharabah adalah kerugian merupakan bagian modal yang hilang, karena kerugian akan dibagi ke dalam

Solusi permasalahan mitra yang ditawarkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan English for Educator yakni pelatihan untuk guru-guru/pengajar yang

Dalam hal menangani perkara cerai talak di Pengadilan Agama Salatiga advokat non muslim membantu secara penuh dengan mendampingi kliennya mulai dari sidang pertama

Untuk hal-hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah berpedoman pada Perpres 54 tahun

correlation with the „Hierarchy of Needs‟, it is due to in this personality there were the psychological aspect of Michelle‟s characterization, such as; needs, wants,