• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL: Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL: Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL

(Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidikan Teknik Elektro

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

HELMI WIBOWO NIM 0808993

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA

TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI

PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL

(Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

Oleh

Asaretkha Adjane A

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Helmi Wibowo NIM. E045. 0808993

IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP MUTU PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL

(Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI)

Disetujui dan disahkan oleh :

Mengetahui, Pembimbing I,

Drs. Bambang Trisno, M.SIE. NIP. 19610309 198610 1 001

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

Dr. Jaja Kustija, M. Sc. NIP. 19591231 198503 1 022

Ketua

Tim Pembimbing Skripsi,

(4)

i

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL

Oleh : Helmi Wibowo NIM. E0451.0808993

Abstrak. Penelitian ini mengkaji hubungan tingkat kecakapan (proficiency level) kompetensi IT dengan hasil pembelajaran yang dicapai oleh mahasiswa, hal ini dilatarbelakangi beberapa pandangan masyarakat bahwa berkat menggunakan IT cenderung memiliki kecepatan, memiliki pengetahuan, dan keterampilan lebih baik ketimbang masyarakat yang tidak memiliki atau menyentuh dunia IT. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan kajian tingkat kecakapan IT yang dimiliki mahasiswa dengan hasil belajar yang dicapai, yaitu melalui penelitian pembuatan uji kompetensi dibidang IT dengan 40 sampel yang dikaitkan dengan tingkat hasil belajar yang dicapai hingga semester terakhir untuk mahasiswa angkatan 2009 dan 2010. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis statistik korelasi menggunakan product moment untuk melihat sejauh mana hubungan tingkat kecakapan kompetensi IT dengan hasil pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh gambaran mahasiswa yang memiliki tingkat kecakapan kompetensi IT yang baik dari hasil analisis data mempunyai hasil pembelajaran yang baik pula pada akhir semester yang telah dicapai secara komulatif.

Abstract. The research examined the relationship level of proficiency IT competence with of output learning achieved by students, it is motivated some people view that due to the use of IT tend to have speed, knowledge, and skills better than people who do not have or touch the world of IT . Therefore in this research study level of IT skills possessed by the student output learning are achieved, namely through the creation of research in the field of IT competency test with 40 samples associated with the level of output learning achieved by students last semester for the class of 2009 and 2010. In this study the method used is a statistical analysis using the product moment correlation to see the extent of IT competency proficiency level relationships with the output learning of Electrical Engineering in the Department of Educational Technology and Vocational Education Faculty of Education University of Indonesia. From the result of the research obtained a description of students who have high levels of IT competency skills are better than the results of the analysis of the data has the better the output learning at the end of the semester who have achieved cumulative.

(5)

DAFTAR ISI

2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 10

2.1.2.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan 11 2.1.3 Pengertian Kompetensi IT ... 13

2.1.6 Implikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 21

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ... 26

(6)

v

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.1 Tes (Test) ... 35

3.2.2 Pilihan Ganda ... 36

3.2.3 Studi Dokumentasi ... 37

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 37

3.3.1 Validitas ... 38

3.5 Prosedur dan tahap-tahap pelaksanaan penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Gambaran Umum Soal Kompetensi IT ... 46

4.1.2 Variabel Penelitian ... 47

4.1.2.1 Tingkat Kecakapan Kompetensi IT ... 47

4.1.2.2 Hasil Belajar ... 53

4.4.1 Kompetensi IT Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro .. 62

4.4.2 Tingkat Kecakapan Kompetensi IT Mahasiswa dalam Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro ... 63

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Kompetensi Dosen ... 8

Tabel 2.2 Peran IT dalam Proses Perkuliahan ... 23

Tabel 2.3 Peran IT dalam Membantu Pemahaman Subject Matter Mata Kuliah 25 Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Hubungan antar variabel ... 31

Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa Aktif Angkatan 2009 dan 2010 ... 31

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 32

Tabel 3.4 Kriteria Validitas Soal ... 39

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Soal ... 40

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 41

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 42

Tabel 3.8 Interval koefisien Korelasi ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Bagian Soal ... 46

Tabel 4.2 Tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT ... 46

Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT ... 47

Tabel 4.4 Tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT Mahasiswa JPTE Angkatan 2009 dan 2010 ... 48

Tabel 4.5 Gambaran Umum Hasil Belajar Mahasiswa JPTE Angkatan 2009 dan 2010 ... 53

Tabel 4.6 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 54

Tabel 4.7 Rambu-rambu Penerimaan Butir Soal ... 55

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi ... 56

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Harapan ... 57

Tabel 4.10 Tabel Penolong Chi Kuadrat ... 57

Tabel 4.11 Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi Antara Tingkat Kecakapan Kompetensi IT dan Hasil Belajar ... 58

(8)

vii

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ... 27 Gambar 3.1 Diagram Alur Pembuatan Soal ... 37 Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian ... 45 Gambar 4.1 Rata-rata dan Persentase Jawaban Benar Responden Berdasarkan

Konsentrasi ... 49 Gambar 4.2 Persentase Pencapaian Kompetensi Operasi Komputer Per

Konsentrasi ... 50 Gambar 4.3 Persentase Pencapaian Kompetensi Program Aplikasi Per

Konsentrasi ... 51 Gambar 4.4 Persentase Pencapaian Kompetensi Sistem Pemrograman Per

Konsentrasi ... 51 Gambar 4.5 Persentase Pencapaian Kompetensi Sistem Analis Komputer Per

Konsentrasi ... 52 Gambar 4.6 Persentase Pencapaian Kompetensi Jaringan Komputer Per

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alvin Toffler pernah mengatakan bahwa kekuatan terbesar dunia sekarang ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Barang siapa yang tidak menguasai pengetahuan dan teknologi, maka posisinya akan termarginalkan dan ia akan terhempas oleh gelombang globalisasi yang sarat dengan kompetisi.1

Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari, melainkan jam, bahkan menit atau detik, terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

Pengajar dan peserta didik dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi terkini secara terus menerus. Pengajar perlu terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi agar dapat menyampaikan materi pembelajaran yang muktahir dan berguna bagi kehidupan peserta didik di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam sepuluh tahun terakhir, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan pengaruh dan perubahan perilaku pembelajaran mahasiswa dan dosen di pendidikan tinggi, khususnya di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (JPTE FPTK UPI) Bandung.

Menurut Siagian (2002) mengemukakan bahwa masyarakat yang mengolah informasi secara tradisional disebut sebagai masyarakat prainformasional, sementara masyarakat yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi disebut sebagai masyarakat informasional. Masyarakat informasional dalam mengolah informasi lebih cepat, memiliki pengetahuan yang

(10)

2

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melimpah, dan lebih terampil dibandingkan masyarakat prainformasional. Siagian mengemukakan ciri-ciri masyarakat prainformasional dan informasional secara umum, sementara dalam penelitian ini akan dikaji lebih lebih jauh tentang pemanfaatan IT di lingkungan pendidikan dalam hal ini mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan kajian penelitian adalah “IMPLIKASI KOMPETENSI IT MAHASISWA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL (Studi pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

FPTK UPI)”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Proses pembelajaran mahasiswa di perguruan tinggi tidak terlepas dengan adanya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran terkait dengan proses mengerjakan tugas, mencari bahan belajar hingga penyelesaian studi. Pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (JPTE), mata kuliah di JPTE sudah memanfaatkan Teknologi Informasi dalam proses pembelajaran mulai dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) hingga Mata Kuliah Keahlian Program Studi (MKKPS) mulai dari penyampaian materi berbasis multimedia hingga mengumpulkan tugas melalui email atau CD, sehingga mahasiswa JPTE perlu menguasai Teknologi Informasi agar mempermudah dalam mengikuti proses perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Mengacu pada identifikasi masalah, maka perumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

a. Mengukur tingkat kecakapan (Proficiency Level) Kompetensi IT Mahasiswa secara lebih rinci ?

b. Sejauh mana tingkat kecakapan Kompetensi IT Mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro ?

(11)

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu:

a. Mengetahui lebih rinci tingkat kecakapan (Proficiency Level) kompetensi IT mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

b. Mengukur dan mengamati tingkat kecakapan (Proficiency Level) kompetensi IT mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.

c. Mengetahui implikasi dari kecakapan (Proficiency Level) kompetensi IT mahasiswa terhadap peningkatan hasil pembelajaran mahasiswa yang dicapai secara keseluruhan.

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Mengukur tingkat kecakapan (Proficiency Level) Kompetensi IT Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

b. Mengukur tingkat kecakapan (Proficiency Level) Kompetensi IT Mahasiswa selama pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2009 dan angkatan 2010.

c. Mengamati tingkat kecakapan (Proficiency Level) Kompetensi IT dengan hasil pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2009 dan angkatan 2010.

d. Mengukur tingkat kognitif untuk level C3 yaitu penerapan dari apa

yang telah diketahui dan dipahami.

e. Mengukur dan mengetahui tingkat kecakapan (Proficiency Level) Kompetensi IT terutama kesiapannya dalam mengikuti pendidikan berbasis TIK.

(12)

4

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guna dan manfaat secara teoritis bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang ingin meneliti lebih lanjut pengaruh Kompetensi IT terhadap pembelajaran yang berbasis web. Adapun kegunaan tersebut mencakup antara lain:

1. Guna Akademis

a. Sebagai perbandingan antara konsep teoritis terutama yang berhubungan dengan pengaruh Kompetensi IT terhadap pembelajaran yang berbasis web dengan praktek sebenarnya di lapangan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan perbandingan dalam melaksanakan pembelajaran online (e-learning).

2. Guna Praktis

Hasil penelitian yang dilaksanakan pada lembaga yang bersangkutan dapat diterima sebagai sumbangan penelitian yang dapat dipakai sebagai bahan masukkan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini mudah dipahami, penelitian ini terdiri dari lima bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini mengungkap latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoritis dan empiris yang mendasari variabel-variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian ini, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

(13)

5

penelitian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan kisi-kisi instrumen penelitian, pengujian uji coba instrumen penelitian dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, pada bagian ini menyajikan hasil pengolahan, analisis hasil pengolahan data, dan penafsiran data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

29

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah variabel profisiensi level kompetensi IT mahasiswa (X) sebagai variabel independent dan prestasi pembelajaran mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (Y) sebagai variabel dependent. Sedangkan yang menjadi respon penelitiannya adalah dosen dan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI.

3.1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa serta menginterpretasikan data. Menurut Sugiyono (2010: 3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berpijak pada masalah dan tujuan yang telah dirumuskan, maka dalam penelitian ini digunakan metode Analisis Korelasi. Analisis Korelasi yakni studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi

Metode penelitian Analisis Korelasi dipilih karena akan mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi dalam satu variabel dengan variasi dalam variabel lain (Zaenal Arifin, 2011: 48). Dalam hal ini akan melihat tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT mahasiswa selama mengikuti pendidikan di JPTE yang dikaitkan dengan hasil pembelajaran mahasiswa.

(15)

30

Menurut Sukardi (2011: 166) Penelitian korelasi mempunya tiga karakteristik penting, diantaranya adalah :

(1) penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti penelitian eksperimen,

(2) memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata, dan

(3) memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan. 3.1.3 Sumber Data

Dalam suatu penelitian salah satu sumber yang diteliti adalah data. Data ini didapatkan dari beberapa sumber, yang selanjutnya disebut sumber data. Sumber data merupakan subjek dimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006: 129).

Pada penelitian ini penulis mendapat informasi dari sumber data sebagai berikut :

a. Person : Mahasiswa JPTE FPTK UPI Bandung.

b. Place : yang menjadi tempat penelitian adalah Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro (JPTE) FPTK UPI Bandung.

c. Paper : penulis mengumpulkan data berupa hasil belajar dari dosen dari

perguruan tinggi yang menjadi sampel. 3.1.4 Desain Penelitian

(16)

31

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel

Hasil Belajar Mahasiswa

( Y )

Tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT mahasiswa

( X )

( X, Y )

3.1.5 Populasi dan Sampel 3.1.5.1 Populasi

Sugiyono (2010: 117) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung.

Berikut ini tabel populasi dosen dan mahasiswa aktif di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI Bandung :

Tabel 3.2

Populasi Mahasiswa Aktif Angkatan 2009 dan 2010

No Mahasiswa Aktif Jumlah

1 Mahasiswa JPTE Angkatan 2009 98 2 Mahasiswa JPTE Angkatan 2010 105

Jumlah 203

Sumber: TU JPTE FPTK UPI

3.1.5.2 Sampel

Sugiyono (2010: 118) meyatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.

(17)

32

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Sampel yang diambil adalah 14 mahasiswa angkatan 2009 dan 26 mahasiswa angkatan 2010, hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa yang relatif banyak. Hal ini sesuai

yang diungkapkan oleh Arikunto (134: 2006) bahwa “Untuk ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”

3.1.6 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel. Satu variabel bebas yaitu tingkat kecakapan (pfofisiency level) kompetensi IT. Satu variabel terikat yaitu hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran di ukur berdasarkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) hingga semester 5 dan semester 7 untuk mahasiswa angkatan 2010 dan angkatan 2009.

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Valiabel Konsep

Teoritis

Konsep

Analitis Konsep Empiris Skala

(18)

33

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(19)
(20)

35

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 2 3 4 5

3.2 Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148). Adapun instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang berfungsi sebagai alat pengumpul data adalah ujian atau tes dan dokumentasi.

3.2.1 Tes (Test)

(21)

36

seperangkat konten atau materi tertentu (Sudaryono, 2013: 40). Menurut Sudijono (2003), tes adalah alat ukur atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes juga dapat diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat dipergunakan secara luas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Sehingga dengan kata lain, tes merupakan suatu prosedur yang sistematik untuk mengamati atau mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan mengguanakan standar numerik atau sistem katagori.

3.2.2 Tes Pilihan Ganda

(22)

37

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menetapkan Tujuan Tes

Analisis Kurikulum

Analisis buku pelejaran atau sumber materi belajar

Membuat kisi-kisi

Penulisan tujuan instruksional khusus

Penulisan soal

Telaah soal (Face Validity)

Reproduksi tes terbatas

Uji coba tes

Analisis hasil uji coba

Revisi soal

Merakit soal menjadi tes

A Mulai

Selesai A

Gambar 3.1

Diagram Alur Pembuatan Soal 3.2.2 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpilan data yang berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, seperti buku-buku, catatan harian, dokumen, dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan daftar nilai hasil belajar mahasiswa sebagai sumber data tertulis yang akan diolah.

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

(23)

38

3.3.1 Validitas

Pada penelitian ini, uji validitas dengan uji kompetensi IT kepada 20 mahasiswa angkatan 2009, kemudian setelah setiap butir soal di validasi, penulis mengukur tingkat kecakapan kemampuan IT kepada 30 mahasiswa angkatan 2009.

Menurut Sugiyono (Riduwan. 2011:97) menjelaskan bahwa “Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

rxy = nΣXY− ΣX ΣY

nΣX2− ΣX 2 nΣY2 − ΣY 2

(Arikunto, 2010: 70) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

∑X : Jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y : Jumlah skor total seluruh siswa n : Banyaknya responden

Hasil pengukuran dengan menggunakan rumus tersebut selanjutnya diuji signifikasi, yaitu harga r hitung dikonsultasikan dengan r tabel Product Moment

dengan kriteria kelayakan sebagai berikut :

“harga r hitung > r tabel berarti valid atau sebaliknya.”

(24)

39

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75) Harga r hitung tersebut kemudian didistribusikan dengan menggunakan uji-t

dengan rumus seperti berikut ini :

t hitung =

� �−

−�

(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan :

t : thitung

r : Koefisien korelasi n : Banyaknya siswa

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item soal dengan kriteria pengujian item adalah jika t hitung > t tabel maka item soal tersebut dinyatakan

valid. Sedangkan apabila t hitung < t tabel maka item soal tersebut tidak valid.

3.3.2 Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 (K-R.20) :

ri = k

k−1

(25)

40

(Sugiyono, 2012: 359) Keterangan :

ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan

p : Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p)

Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q k : Banyaknya item

st2 : Varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus :

st2 = xt2

n

(Sugiyono, 2012: 361) Dimana :

xt2 =ΣXt 2

− ΣXt 2

n

(Sugiyono, 2012: 361) Keterangan :

xt2 : Varians

∑Xt : Jumlah skor seluruh siswa

n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri > rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri < rtabel, instrumen

dinyatakan tidak reliabel.

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.5 berikut (Arikunto, 2010: 75) :

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

1 2

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80

(26)

41

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 2

0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Cikup Rendah Sangat Rendah 3.3.3 Tingkat Kesukaran

Analisis taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010: 207).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan :

P = B JS

(Arikunto, 2010: 208) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti tabel berikut (Arikunto, 2005: 210) :

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

3.3.4 Daya Pembeda

(27)

42

a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah.

c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal.

d. Untuk mencari daya pembeda (D) digunakan rumus sebagai berikut :

(Arikunto, 2010: 213) Keterangan :

D : Daya Pembeda

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010: 218) :

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00 Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang

3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statsitik apa yang digunakan selanjutnya, apakah data berdistribusi normal atau

D = BA JA

(28)

43

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametric sedangkan penyebaran tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik. Rumus yang digunakan untuk pengujian normalitas distribusi data adalah Chi Kuadrat (x2).

2 =

2 :6

:1

Selanjutnya harga chi kuadrat hitung dibandingkan dengan chi kuadrat tabel. Jika x2 hitung < x2 tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal dan sebaliknya.

3.4.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi dengan menggunakan uji koefisien korelasi dimaksud untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT dosen dan mahasiswa) dengan variabel Y (hasil belajar mahasiswa). Mencari koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut.

� = −

2 2 2 2 (Sugiyono, 2012:228)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

∑X : Variabel X (Tingkat kecakapan kompetensi IT)

∑Y : Variabel Y (Hasil belajar yaitu Indeks Prestasi Komilatif (IPK)) n : Banyaknya responden

Mengidentifikasi tinggi rendahnya korelasi digunakan kriteria penafsiran pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.8 Interval koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan

1 2

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

(29)

44

1 2

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat 3.4.2.1Uji Signifikasi

Menguji tingkat signifikansi korelasi antara variabel X dengan variabel Y setelah harga r diperoleh, kemudian disubtitusikan ke dalam rumus yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2001: 377) :

= � −2

1− �2

Keterangan :

= nilai t hitung

� = koefisien korelasi hasil r hitung = jumlah responden

Kriteria pengujian terhadap uji dua pihak dengan dk = (n-3) pada tingkat signifikansi 95% diperoleh kriteria sebagai berikut :

Jika > maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika < maka H0 diterima dan H1 ditolak.

3.4.2.2Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi (KD) dipergunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : KD = r2 x 100%

3.5 Prosedur dan tahap-tahap pelaksanaan penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga sampai dengan penyusunan lapoaran akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkap oleh Arikunto (2006: 22), yaitu :

1. Pembuatan rancangan penelitian

(30)

45

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Pelaksanaan penelitian

Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrumen, mengumpulkan data, analisis data kemudian menarik kesimpulan.

3. Pembuatan laporan penelitian

Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan.

Berikut langkah-langkah pelaksanaan dalam penelitian ini : Mulai

־ Skor Tingkat Kecakapan IT

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan yaitu :

1. Penguasaan kompetensi IT mahasiswa angkatan 2009 dan 2010 selain dipengaruhi oleh pembelajaran selama melaksanakan pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro juga dipengaruhi oleh pemberian tugas oleh dosen pada setiap mata kuliah sehingga mahasiswa lebih terampil dalam pemanfaatan IT.

2. Tingkat kecakapan (profiency level) kompetensi IT mahasiswa yang baik akan mempermudah dalam proses perkuliahan, mulai mengerjakan tugas hingga mengumpulkan tugas melalui email. Dengan tingkat kecakapan kompetensi IT mahasiswa yang baik, dapat mengaplikasikan pembelajaran dengan pertemuan tatap muka dan online (Blended

Learning). Informasi isi pelajaran dapat disajikan secara online atau di

kelas, sehingga mahasiswa bisa mencari dan menemukan banyak isi pelajaran secara mandiri.

3. Dengan memiliki kompetensi IT yang baik, mahasiswa akan lebih kreatif dan makin tinggi tingkat kecakapan kompetensi IT makin baik juga hasil belajar yang akan dicapai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka terdapat beberapa saran baik untuk mahasiswa, dosen maupun pihak – pihak yang terkait. Berikut adalah saran dari hasil penelitian ini:

(32)

67

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan mempermudah mahasiswa pada saat melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di sekolah.

2. Mahasiswa akan terampil dalam penggunaan IT apabila sering diasah kemampuannya dengan berlatih, dengan tugas yang diberikan dari dosen yang menekankan kepada pemanfaatan IT, seperti menggunakan program aplikasi komputer sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan, sehingga mahasiswa akan lebih terampil dalam menggunakan program aplikasi.

3. Sebagai lembaga pendidikan, dalam hal ini Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, hendaknya mengadakan pelatihan teknologi agar dapat menunjang kemampuan mahasiswa baik pada saat melaksanakan pendidikan di JPTE juga sebagai bekal pada saat terjun ke dunia industri. 4. Dengan adanya penelitian tingkat kecakapan Kompetensi IT, diharapkan

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Debling, G. “The Employment Departement/Training Agency Standards Program and NVDs: Implications For Education”, dalam Burke, J.W. (Ed.). (1995)

Competency Based Education and Training. London-New

York-Philadelphia: The Falmer Press. H. 77-94.

Darmawan, Deni. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori

dan Aplikasi. Bandung: Rosda.

Echols, J.M. dan Shadily (2002). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Jakarta. Cetakan XXVI.

Hartanto, Antonius .A dan Purbo, Onno. W. (2002). E-learning berbasis PHP dan

MySQL. Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta.

Jogiyanto. (1989). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Kenezevich, S.J. (1984). Administration of Public Education. New York: Harper Collin Publisher.

Ladjamudin, bin Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’mur Asmani Jamal. (2011). Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi

dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press.

Mansfield, B. “Competence and Standards”. Dalam Burke, J.W. (Ed.). (1995).

Competency Based and Training. London-New York-Philadelphia: The

Falmer Press. h. 26-39.

Mulyasa, E (2007b). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rosdakarya.

(34)

69

Helmi Wibowo, 2013

Implikasi kompetensi IT mahasiswa terhadap hasil pembelajaran di Perguruan Tinggi VokasionalUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Nasution, Zulkarinain. (2001). Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Risah, Juanna S, dkk. (2005). In-Sevice Teachers Views Toward Technology and

Teaching and Their Perceived Competence Toward Information Tecnology

(IT). Jurnal Teknologi, 43(E) Dis. 2005: 1-14 © Universitas Teknologi

Malaysia.

Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Siagian, Sondang P. (2002). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Sofana, Iwan. (2012). CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Bandung:

Informatika.

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyanto, Suprapedi, Heribertus H. Penentuan Kompetensi Mahasiswa

Berdasarkan Prestasi Akademik, Sertifikasi Kompetensi, Minat dan

Kegiatan Pendukung. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomer 2, Oktober 2009, ISSN 1414-9999.

Sugiyono. (2008). Statistik untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Sattistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Syaodih Sumadinata, Nana. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Tuxworth, E. “Competence Based Education and Training: Background and

Origin”. Dalam Burke, J.W. (Ed.). (1995). Competency Based Education

and Training. London-New York-Philadelphia: The Falmer Press. h. 10-25.

(35)

70

Warsita Bambang. (2011). Pendidikan Jarak Jauh. Bandung: Rosda.

Wolf, A. “Can Competence and Knowledge Mixed?”, dalam Burke, J.W. (Ed.). (1995). Competency Based Education and Training. London-New York-Philadelphia: The Falmer Press. h. 39-53.

http://blog.tp.ac.id/mengenal-dan-memahami-e-learning.

(diakses pada tanggal 8 September 2012 pada jam 7.32 WIB.) www.certiport.com/ic3

(diakses pada tanggal 15 Agustus 2012 pada jam 19.30 WIB.) http://media.diknas.go.id/pdf

(diakses pada tanggal 20 September 2012 pada jam 15.30 WIB.) http://Sedos.dikti.go.id

(diakses pada tanggal 20 September 2012 pada jam 15.30 WIB.)

Gambar

Gambar 2.1  Paradigma Penelitian  ................................................................
Tabel 3.2 Populasi Mahasiswa Aktif Angkatan 2009 dan 2010
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel
Gambar 3.1  Diagram Alur Pembuatan Soal
+7

Referensi

Dokumen terkait