• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Produk, Sosial, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian CDMA-Based Mobile Phone Network (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Produk, Sosial, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian CDMA-Based Mobile Phone Network (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PRODUK, SOSIAL, HARGA, DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

CDMA-BASED MOBILE PHONE NETWORK

(STUDI KASUS PADA MAHASISWA

JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK USU)

OLEH:

ZULKARNAIN 070502180

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk (X1), sosial

(X2), harga (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)

CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU dan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu melalui analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU memiliki hubungan yang sangat erat. Berdasarkan pengujian secara simultan, variabel independen (produk, sosial, harga, dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan pengujian secara parsial, faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

(3)

ABSTRACT

This research is purpose to know how the influence of product (X1), social

(X2), price (X3), and promotion (X4) to buying decison (Y) of CDMA-based

mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

The kind of this research is associate that connects between two variable or more. The population of this research is Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty and the methods of data aggregation use interview technical, questionnaire, and documentation study. The data is processed by using SPSS 17.0 for Windows program. Data analysis methods use descriptive and quantitative method by bifilar linear regression analysis which used to measure the influence of product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

By correlation coefficient testing (R) obtained that the level of correlation or relation between product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty has so close relationship. Base on simultaneous testing, independent variable (product, social, price, and promotion) are collective significant influential to dependent variable (buying decision). Base on partial testing, social is the most dominant factor that influence buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji sukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi

Manajemen.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua

penulis, Ayahanda Alm. Usman Muhammad dan Ibunda Yatimah yang selalu

memberikan kasih sayang, doa, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam

membimbing penulis dan merupakan anugrah terindah dalam hidup penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistiyarini, SE, Msi Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si Selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas

(5)

5. Bapak Drs. Chairuddin Nst. Selaku Dosen Wali yang banyak memberikan bimbingan

dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Ibu Dra. Ulfah MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu

untuk membimbing serta memberi arahan dalam menyusun skripsi ini.

7. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam

memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Raja Bongsu Hutagalung, SE, MSi selaku penguji II yang telah meluangkan

waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

10. Untuk Ayah, Mamak, dan seluruh keluarga besar Zakaria, terima kasih atas ketulusan

doa dan redhonya.

11. Untuk Someone who I love her so much, Munawarah binti Zakaria, terima kasih atas

doa, motivasi dan segala bentuk dukungan pada diri ini. You’re my breath dan Ana

mustaqun ilaik ya habibi.

12. Untuk teman-teman Stambuk 2007 S1 Manajemen FE USU, terima kasih atas

bantuannya dan for a nice relationship to me.

13. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juni 2011

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Produk ... 10

2.1.1.1 Pengertian Produk ... 10

2.1.1.2 Tingkatan Produk... 10

2.1.1.3 Klasifikasi Produk... 11

2.1.2 Sosial ... 13

2.1.2.1 Kelompok Referensi ... 13

2.1.2.2 Keluarga ... 14

2.1.2.3 Peran dan Status ... 15

2.1.3 Harga ... 15

2.1.3.1 Pengertian Harga ... 15

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga ... 16

2.1.3.3 Faktor-faktor Penetapan Harga ... 17

2.1.4 Promosi ... 18

2.1.4.1 Pengertian Promosi ... 18

2.1.4.2 Jenis-jenis Promosi ... 18

2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi ... 21

2.1.5 Perilaku Konsumen ... 22

2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 22

2.1.5.2 Hubungan Perilaku Konsumen dan Strategi ... 23

2.1.6 Tipe-tipe Perilaku Pembelian ... 24

1. Perilaku Pembelian yang Rumit ... 24

2. Perilaku Pembelian Pengurangan Ketidaknyamanan ... 24

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan ... 24

4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi ... 25

2.1.7 Tahapan Pembelian ... 25

(7)

2. Mencari Informasi ... 25

3. Evaluasi Alternatif ... 25

4. Keputusan Pembelian ... 26

5. Perilaku Setelah Pembelian ... 26

2.1.8 Teknologi ... 26

2.1.8.1 Pengertian Teknologi ... 26

2.1.8.2 Sejarah Teknologi ... 27

2.1.8.3 Kemajuan Teknologi ... 27

2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

2.3 Kerangka Konseptual ... 29

2.4 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 32

3.4 Operasionalisasi Variabel... 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1 Sejarah Ponsel ... 45

4.1.2 Deskriptif Produk Ponsel ... 51

4.2 Hasil Penelitian ... 64

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64

4.2.2 Teknik Analisis Data ... 66

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 81

4.3 Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 91

4.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 35

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 36

Tabel 4.1 Spesifikasi Ponsel CDMA Nokia... 52

Tabel 4.2 Spesifikasi Ponsel CDMA Samsung ... 54

Tabel 4.3 Spesifikasi Ponsel CDMA LG ... 56

Tabel 4.4 Spesifikasi Ponsel CDMA Motorola ... 57

Tabel 4.5 Spesifikasi Ponsel CDMA BlackBerry ... 59

Tabel 4.6 Spesifikasi Ponsel CDMA Nexian ... 60

Tabel 4.7 Spesifikasi Ponsel CDMA ZTE ... 61

Tabel 4.8 Spesifikasi Ponsel CDMA Huawei ... 62

Tabel 4.9 Validitas Instrumen ... 64

Tabel 4.10 Reliabilitas Instrumen ... 66

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Ponsel CDMA... 67

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pemakaian ... 68

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk ... 69

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sosial ... 70

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 71

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi ... 73

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan ... 74

Tabel 4.19 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 78

Tabel 4.20 Uji Glejser ... 80

Tabel 4.21 Uji Multikolinieritas ... 81

Tabel 4.22 Pengujian Godness of Fit (R2)... 82

Tabel 4.23 Uji Secara Serempak/Simultan (Uji F) ... 84

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 30

Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 76

Gambar 4.2 P-Plot Uji Normalitas ... 77

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

(11)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk (X1), sosial

(X2), harga (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)

CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU dan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu melalui analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU memiliki hubungan yang sangat erat. Berdasarkan pengujian secara simultan, variabel independen (produk, sosial, harga, dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan pengujian secara parsial, faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

(12)

ABSTRACT

This research is purpose to know how the influence of product (X1), social

(X2), price (X3), and promotion (X4) to buying decison (Y) of CDMA-based

mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

The kind of this research is associate that connects between two variable or more. The population of this research is Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty and the methods of data aggregation use interview technical, questionnaire, and documentation study. The data is processed by using SPSS 17.0 for Windows program. Data analysis methods use descriptive and quantitative method by bifilar linear regression analysis which used to measure the influence of product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

By correlation coefficient testing (R) obtained that the level of correlation or relation between product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty has so close relationship. Base on simultaneous testing, independent variable (product, social, price, and promotion) are collective significant influential to dependent variable (buying decision). Base on partial testing, social is the most dominant factor that influence buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk yang beraktivitas memiliki berbagai macam

bentuk kebutuhan dan salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan

hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui komunikasi, seseorang

dapat berinteraksi dengan orang lain melalui berbagai macam cara dan media

demi memperoleh pengetahuan, informasi, dan pengalaman. Selain itu,

komunikasi diperlukan sebagai proses sosialisasi sehingga untuk dapat

melancarkan proses komunikasi tersebut diperlukan adanya suatu alat sebagai

media atau perantara.

Media komunikasi yang saat ini lazim digunakan oleh masyarakat umum

adalah telepon seluler atau ponsel. Ponsel merupakan sebuah produk yang terus

mengalami inovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.

Fitur yang canggih dan berbagai akses yang mutakhir adalah bentuk semakin

berkembangnya inovasi ponsel. Melalui proses inovasi ini, konsumen akan

dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan mengenai tipe ponsel seperti apa yang

mereka inginkan. Apabila konsumen merasa produk tersebut berkualitas maka

keputusannya adalah membeli. Perilaku seorang konsumen tidak dapat dipisahkan

dari faktor sosial yang terdapat di sekitar konsumen tersebut. Dengan adanya

(14)

dan teman sejawat maka perilaku dari seorang konsumen akan sangat erat

kaitannya dengan proses interaksi yang terjadi.

Pemikiran yang logis bukanlah sesuatu yang mutlak harus selalu

digunakan oleh konsumen dalam memutuskan pembelian yang akan dilakukan.

Bukan hanya nilai fungsi awal yang menjadi penyebab bagi konsumen untuk

membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Masih ada unsur nilai sosial dan

keterlibatan emosional dari dalam diri konsumen. Oleh karena itu, tempat dimana

seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari merupakan bagian penting

yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen, khususnya mengenai keputusan

pembelian yang akan dilakukan.

Pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen selalu erat kaitannya

dengan pengaruh harga. Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam

pertukaran untuk mendapatkan suatu produk, baik barang atau jasa. Berbagai jenis

produk ponsel kini beredar di tengah-tengah masyarakat dengan tingkat harga

yang bervariasi. Keanekaragaman harga menjadi salah satu faktor penentu bagi

seorang konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu jenis ponsel tertentu.

Dengan mengetahui harga dari suatu ponsel maka konsumen dapat memutuskan

apakah manfaat ponsel tersebut sesuai dengan harga yang harus dibayar.

Konsumen dapat memperoleh pengetahuan mengenai suatu ponsel dengan

adanya promosi. Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan

manfaat produk atau jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Melalui promosi

maka konsumen akan menerima berbagai informasi mengenai produk yang

(15)

gencar melakukan aktivitas promosinya demi meningkatkan jumlah penjualan.

Media iklan, publisitas, promo penjualan, dan personal selling adalah alat

promosi yang selalu dimanfaatkan oleh vendor atau produsen ponsel untuk

menyampaikan produknya secara langsung kepada konsumen.

Sebagaimana telah umum diketahui bahwa sebuah ponsel membutuhkan

jaringan nirkabel agar dapat melakukan konektivitas antara satu pengguna dengan

pengguna lainnya. GSM (Global System for Mobile Telecommunications)

merupakan salah satu jaringan telepon nirkabel yang ada di Indonesia. GSM

adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM

banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone. Teknologi

ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi

berdasarkan waktu sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada

tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai

teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia

(www.wikipedia.com,

Jaringan telepon nirkabel lainnya yang ada di Indonesia adalah CDMA

(Code Division Multiple Acces). CDMA adalah sebuah bentuk pemultipleksan

(bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama

yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, namun dengan cara

mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap 20 Januari 2011). Hampir semua vendor atau produsen

ponsel mengandalkan jaringan GSM untuk melakukan konektivitasnya. Wajar jika

teknologi selular ini menempati urutan pertama di benak konsumen dalam hal

(16)

kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari

kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMA juga mengacu pada

sistem telepon selular digital yang menggunakan skema akses secara bersama

(www.wikipedia.com,

Ponsel yang beroperasi dengan sistem jaringan GSM telah lebih dahulu

masuk ke pasar konsumen di Indonesia dibandingkan dengan ponsel yang

beroperasi dengan sistem jaringan CDMA. Praktis, ponsel GSM telah lebih dahulu

menguasai pangsa pasar yang ada ketimbang ponsel-ponsel yang berbasiskan

jaringan CDMA. Berbagai strategi telah dilakukan oleh produsen CDMA demi

menyaingi ketertinggalannya dari GSM. Salah satunya adalah bundling produk

demi meningkatkan jumlah pelanggan secara cepat. Bundling produk adalah

strategi untuk menggabungkan penjualan dua produk menjadi satu paket

penjualan. Bundling produk yang dilakukan oleh produsen CDMA adalah dengan

memberikan penawaran tarif pulsa yang murah dan disertai dengan promosi yang

menarik, misalnya gratis bicara ke sesama operator. Untuk kawasan Indonesia

sendiri, antara GSM dan CDMA, gerakan bundling telah dilakukan oleh produsen 20 Januari 2011). Jaringan CDMA telah banyak diterapkan

oleh para vendor atau produsen ponsel mulai dari kelompok top brand, seperti

Nokia, Samsung, Motorola, LG, dan BlackBerry maupun kelompok brand new,

seperti ZTE, Bakrie Telecom, Nexian, i-mobile, Huawei, dan HT Mobile. Para

vendor ini yakin bahwa ponsel yang beroperasi dengan sistem jaringan CDMA

akan mendapat perhatian lebih dari konsumen dan mampu bersaing dengan ponsel

(17)

CDMA terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jumlah pasokan ponsel CDMA yang

relatif sedikit dan awalnya tergolong mahal.

Indonesia adalah negara kepulauan yang jumlah penduduknya hingga

akhir tahun 2010 mencapai 237,56 juta jiwa (www.vivanews.com, 20 Januari

2011). Berdasarkan fakta tersebut, banyak para pemasar internasional menjadikan

negara ini sebagai target pasar mereka, terutama dalam bidang telekomunikasi.

Hingga akhir tahun 2010, pelanggan telepon seluler di Indonesia telah mencapai

180 juta pelanggan, atau 80 persen dari total penduduk Indonesia

(www.antaranews.com,

Ketertarikan terhadap ponsel-ponsel GSM bagi masyarakat Indonesia

masih sangat tinggi. Masih banyak diantara mereka yang tetap mempertahankan

ponsel GSM-nya ketimbang harus beralih ke ponsel yang berbasiskan jaringan

CDMA. Salah satu kelemahan ponsel CDMA adalah jaringannya yang masih

bersifat lokal. Bersifat lokal di sini artinya tidak bisa dibawa keluar daerah di luar

dari kode area yang dipakai. Jika ingin dibawa keluar dari daerah kode area maka

operator CDMA, seperti Flexi, StarOne, Hepi, dan Esia, kini menawarkan fasilitas

sejenis roaming yang mengizinkan penggunanya untuk tetap dapat berkomunikasi

seperti biasa. Namun untuk memanfaatkan fasilitas ini, pengguna harus

mengeluarkan biaya tambahan dan nomor yang sudah pasti juga akan berubah

untuk sementara waktu sesuai dengan area tujuan. Berbeda halnya dengan

SmartFren, salah satu operator CDMA lokal ini telah menghadirkan inovasi 20 Januari 2011). Dengan demikian, pasar pengguna

telepon seluler masih terbuka dan potensial untuk terus mengalami peningkatan

(18)

layanan terbaru. Dengan menggunakan nomor lokal, namun berkemampuan

dibawa ke luar kota tanpa harus melakukan registrasi, yakni “Lokal Plus”. Lokal

Plus merupakan layanan telekomunikasi gabungan antara Fixed Wireless Access

(FWA) atau telepon lokal wireless dengan layanan selular (www.medantalk.com,

Inovasi terbaru tidak hanya dilakukan oleh operator, pihak vendor atau

produsen ponsel CDMA kini juga semakin gencar melakukan inovasi produk.

Ponsel CDMA yang awalnya dikenal minim fitur dan desain, kini sudah semakin

atraktif dengan dilengkapi dua hal tersebut. Salah satunya adalah AHA Touch,

yaitu ponsel bundling Bakrie Telecom dengan Huawei yang diklaim sebagai

smartphone Android 2.2 Froyo termurah di pasaran. Berikutnya ada BlackBerry

dengan BlackBerry Storm 2 9550-nya yang sudah dilengkapi dengan akses

internet HSDPA 7,2 Mbps. Inovasi lainnya muncul dari Esia dimana produk

Bakrie Telecom ini telah me-launching “hape esia QWERTY GAMES”, yaitu

ponsel yang diklaim sebagai ponsel pertama dengan tiga puluh game resmi dari

EA (Electronic Art) ( 20 Februari 2011).

www.tabloidpulsa.co.id

Berbagai inovasi yang dilakukan oleh produsen ponsel CDMA ini tentunya

akan menarik perhatian konsumen. Para pengguna ponsel CDMA tidak lagi

merasa nomor dua dan ‘kalah kelas’ dari ponsel-ponsel GSM yang telah lebih

dahulu hadir. Ponsel CDMA kini terus melakukan berbagai inovasi, namun tetap

dengan harga yang terjangkau. Jumlah pengguna ponsel CDMA-pun kini semakin

meningkat dan disertai intensitas promosi yang tinggi dari pihak produsen.

(19)

harga, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel berbasis

jaringan CDMA.

Dalam penelitian ini, penulis memilih Mahasiswa Jurusan S1 Teknik

Elektro Fakultas Teknik USU sebagai objek penelitian karena Mahasiswa adalah

salah satu pengguna ponsel dalam kesehariannya. Menurut Iqbal, Branch

Manager Personal Digital Assistant Centre di Padang, menjelaskan bahwa bukan

hanya kalangan menengah atas seperti eksekutif muda, pengusaha, serta kalangan

birokrat saja yang membutuhkan ponsel dengan fitur yang lengkap, tetapi

mahasiswa dan pelajar pun demikian. Sebab harga ponsel kini relatif terjangkau

dan telah menjadi kebutuhan untuk ukuran mahasiswa, bukan lagi menjadi barang

mewah (www.pdashare.com

Berdasarkan uraian pada latar belakang ini, penulis tertarik untuk

mengangkat permasalahan tersebut ke dalam suatu penelitian ilmiah yang

berjudul: “Analisis pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap

keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network (studi kasus pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU)”.

, 28 April 2011). Mahasiswa Jurusan S1 Teknik

Elektro adalah mahasiswa yang mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan

teknologi. Oleh sebab itu, penulis memilih Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro

sebagai objek penelitian karena sesuai dengan bidangnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

(20)

1. Apakah faktor produk, sosial, harga, dan promosi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile

phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas

Teknik USU?

2. Faktor manakah di antara faktor-faktor tersebut yang memiliki pengaruh

paling dominan terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile

phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas

Teknik USU?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, sosial, harga,

dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone

network di kalangan Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas

Teknik USU.

2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan di antara faktor-faktor

tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile

phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas

Teknik USU.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi produsen ponsel

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, masukan, maupun

(21)

faktor produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan konsumen

dalam pembelian CDMA-based mobile phone network, serta untuk

mengetahui faktor mana yang paling dominan diantara faktor-faktor

tersebut.

2. Bagi penulis

Melalui penelitian ini, penulis berkesempatan untuk menerapkan berbagai

teori dan literatur yang diperoleh selama proses perkuliahan. Selain itu,

penulis dapat memperluas wawasan, mengembangkan pola pikir, serta

memperdalam pengetahuan tentang bidang pemasaran, khususnya perilaku

konsumen.

3. Bagi pihak lain

Melalui penelitian ini, penulis berharap agar pihak lain memperoleh

masukan konsep sehingga dapat menjadikannya sebagai referensi

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk

mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja yang dapat ditawarkan

kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan

(Tjiptono, 2005:31).

Menurut Kotler (2002:338), produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, dan

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk itu meliputi

objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua

bentuk-bentuk tadi.

2.1.1.1 Tingkatan Produk

Produk juga memiliki tingkatan yang membedakan antara produk yang

satu dengan produk lainnya. Hal ini mesti diperlihatkan oleh para pemasar dalam

memasarkan produknya. Suatu jenis produk dapat dibagi menjadi tiga jenis

tingkatan (Kotler, 2002:346), yaitu:

1. Core product (produk inti)

Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan masalah

(23)

2. Actual product (produk aktual)

Merupakan tingkatan kedua setelah produk inti dan bagi setiap pemasar,

produk ini harus dibangun diberbagai posisi yang dekat dengan produk inti.

Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat, yaitu tingkatan kualitas,

fitur, desain, merek, dan kemasan.

3. Augmented product (produk tambahan)

Merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan manfaat

tambahan bagi konsumen.

2.1.1.2 Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa tipe pengelompokkan

(Kismono, 2001:327-328), diantaranya adalah:

1. Produk konsumen

Merupakan barang atau jasa yang dikonsumsikan oleh rumah tangga atau

individual. Produk yang dibeli konsumen akan langsung dikonsumsi sendiri.

Produk itu tidak akan digunakan sebagai bahan baku produksi barang lain

atau dijual kembali. Menurut perilaku pembelian konsumen, produk

konsumen digolongkan menjadi:

a) Convience product

Merupakan barang dan jasa yang harganya relatif tidak mahal, frekuensi

pembelinnya tinggi, dan konsumen mengeluarkan sedikit usaha maupun

(24)

b) Shopping product

Merupakan produk yang dibeli konsumen berdasarkan perbandingan

dengan produk lain melalui informasi yang dikumpulkan dari berbagai

sumber.

c) Specialty product

Merupakan produk yang unik di mata konsumen tertentu dan seringkali

konsumen harus membelinya meski berapapun harganya dan dimanapun

lokasi pembeliannya,

d) Unsought product

Merupakan produk yang belum diinginkan oleh konsumen potensial atau

konsumen belum tahu bahwa mereka dapat membelinya.

2. Produk industrial

Produk industraial adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses

lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Kategori produk ini

meliputi:

1) Installation

Merupakan barang-barang modal yang digunakan dalam jangka waktu

yang lama dan mengalami penyusutan selama beberapa tahun.

2) Accessory equipment

Merupakan barang-barang modal yang berjangka waktu pendek yakni

(25)

3) Raw material

Merupakan barang dari alam atau hasil pertanian yang digunakan untuk

membuat produk akhir.

4) Parts and material

Merupakan barang-barang yang belum selesai diproses untuk menjadi

produk akhir.

5) Supplies

Merupakan jenis-jenis pengeluaran yang tidak menjadi produk akhir.

Persediaan terbagi atas tiga kategori yaitu pemeliharaan, perbaikan, dan

pembekalan atau persediaan operasi.

6) Pelayanan atau jasa

Pelayanan atau jasa adalah jenis pengeluaran yang mendukung operasi

suatu perusahaan.

2.1.2 Sosial

Perilaku seorang konsumen dipengarui oleh faktor-faktor sosial seperti

kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status konsumen. Faktor-faktor ini

berpengaruh pada tanggapan dari seorang konsumen.

2.1.2.1 Kelompok Referensi

Kelompok referensi menurut Kotler (2002:187) adalah semua kelompok

yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap

(26)

adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang

berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga

menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional

dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan

interaksi yang tidak begitu rutin. Pemasar berusaha mengindentifikasi kelompok

referensi pelanggan mereka. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku

seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam

bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh

dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut

baik perilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini

antara lain; serikat buruh, tim olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain

sebagainya.

2.1.2.2 Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota

keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat

membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga merupakan

organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia

telah menjadi objek peneliti yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok

acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua

keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan

saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas

(27)

pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh

keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di negara-negara di

mana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh

mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap

perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan

anak-anak seseorang (Kotler, 2002:188). Sebagian besar penelitian perilaku

konsumen mengambil individu sebagai unit analisis. Tujuan pada umumnya

adalah untuk menjelaskan dan memahami bagaimana individu membuat

keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk

dapat mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif.

2.1.2.3 Peran dan Status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya.

Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan

status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh

masyarakat (Kotler, 2002:189).

2.1.3 Harga

2.1.3.1 Pengertian Harga

Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk

mendapatkan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2005:34). Agar dapat sukses dalam

memasarkan suatu barang atau jasa, manajer harus mengintegrasikannya dulu

dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu dalam bidang produksi, distribusi,

(28)

bauran pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang

telah ditetapkan.

2.1.3.2 Tujuan Penentapan Harga

Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan

harga, yaitu:

1. Tujuan berorientasi laba

Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa

setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang

maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks

penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.

2. Tujuan berorientasi pada volume

Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian

rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun

untuk menguasai pangsa pasar, misalnya biaya operasional pemasangan jalur

telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk

lima rumah.

3. Tujuan berorientasi pada citra

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat

(29)

4. Tujuan stabilisasi harga

Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk

mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan

harga pemimpin industri.

5. Tujuan-tujuan lainnya

Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing,

mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah.

2.1.3.3 Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua

faktor yang harus dipertimbangkan (Tjiptono, 2005:38), yaitu:

1. Faktor internal perusahaan

Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, terdiri dari:

a) Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan

pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar

yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi

persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b) Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu,

harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran

(30)

c) Biaya

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus

ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu,

setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya

variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

2. Faktor eksternal perusahaan

Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu:

a) Sifat pasar dan permintaan

Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang

dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan

monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya

ialah elastisitas permintaan.

b) Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada

jenis pasar yang berbeda-beda.

2.1.4 Promosi

2.1.4.1 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran

suatu produk atau barang. Menurut Kotler (2002:93), promosi adalah suatu bidang

kegiatan marketing dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan

kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan (information),

(31)

bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Betapapun berkualitasnya suatu produk,

bila pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk atau

barang itu akan berguna bagi mereka maka mereka tidak akan pernah

membelinya.

2.1.4.2 Jenis-jenis Promosi

Menurut Kotler (2002:95), kegiatan promosi dapat dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu:

1. Iklan

Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang

suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran

tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya.

Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen yang

terdiri dari perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang

berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap

sebagai manajemen citra (image management), dimana iklan mampu

menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen.

Walaupun pertama-partama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi,

tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku

pembeli dan konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media,

diantaranya televisi, radio, media cetak (majalah, surat kabar, tabloid,dan

buletin), papan billboard, papan tanda dan macam-macam media seperti balon

(32)

2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang

ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Jenis promosi

penjualan terdiri atas beberapa jenis, termasuk didalamnya penurunan yang

temporer melalui kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes dan undian,

perangko dagang, pameran dagang dan eksebisi, tayangan titik jual, contoh

gratis, serta hadiah.

3. Penjualan Personal

Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal langsung

antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman. Penjualan

personal dapat menjadi metode promosi paling hebat untuk paling tidak untuk

dua alasan berikut; Pertama, komunikasi personal dengan salesman dapat

meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses

pengambilan keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat lebih termotivasi

untuk masuk dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang suatu

produk. Kedua, situasi komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan

salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan

informasi setiap pembeli potensial.

4. Publisitas

Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan,

produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran,

misalnya sebuah artikel di majalah PC World yang membandingkan berbagai

(33)

yang sangat berguna bagi konsumen namun tidak dibebankan biaya sama

sekali pada para pemasar perangkat lunak tersebut. Demikian pula halnya

dengan pejabatan produk atau merek baru, perbandingan merk di jurnal

dagang, surat kabar atau majalah berita, atau diskusi di radio dan talkshow di

televisi semuanya menyajikan berbagai informasi produk bagi para

konsumen.

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Promosi

Menurut Kotler (2002:97), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

promosi adalah:

1. Dana yang tersedia

Segala jenis usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mencapai

tujuan usahanya selalu membutuhkan dana. Jumlah dana yang tersedia

merupakan faktor penting dalam pelaksanaan promosi. Perusahaan yang

mempunyai dana yang cukup maka kegiatan promosinya akan lebih lancar

dibanding dengan perusahaan yang hanya mempunyai dana yang terbatas.

Jika dana untuk promosi sudah tersedia maka promosi dapat terus diperluas.

2. Sifat pasar

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga tergantung

pada pasar yang dituju. Jika pasar yang dituju adalah pasar kecil maka cukup

menggunakan personal selling, tetapi apabila wilayah pasarnya luas perlu

(34)

3. Jenis Produk

Jenis produk suatu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya. Apakah

barang konsumen atau barang industri. Jika produk yang dipromosikan itu

barang konsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi jika barang

industri dapat dilakukan dengan personal selling.

4. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang

Siklus kehidupan barang terdiri dari empat tahapan yang berbeda-beda dan

setiap tahap berada pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahap-tahap

tersebut adalah tahap perkenalan, tahap kedewasaan dan tahap

kejenuhan/kemunduran.

2.1.5 Perilaku Konsumen

Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh seorang pemasar terhadap

konsumen dalam mengembangkan strategi pemasarannya, yaitu kognisi, afektif,

dan perilaku. Kognisi berkenaan dengan kesadaran dan pengetahuan akan suatu

produk, merek, harga, dan iklan sedangkan afektif berupa rasa suka, senang, puas,

dan gemar. Mengenai perilaku akan dijabarkan sebagai berikut:

2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Setiadi (2003:3), perilaku konsumen adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan

ini. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003:25),

(35)

membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang

mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Dari kedua pengertian ini

maka dapat diambil kesimpulan:

1. Perilaku individu dan rumah tangga menjadi dua hal utama dalam perilaku

konsumen.

2. Perilaku konsumen menyangkut suatu keputusan sebelum pembelian serta

tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan

produk.

2.1.5.2 Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu rencana yang

didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi

(Setiadi, 2003:9). Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan

kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan

pada toko tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan

bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran

pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi, dan harga. Strategi

pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa

yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang

berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian

(36)

2.1.6 Tipe-tipe Perilaku Pembelian

Perilaku pembelian seorang konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis

(Kotler, 2002:221), yaitu:

1. Perilaku pembelian yang rumit

Perilaku ini terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli mengembangkan

keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli membangun sikap tentang

produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan untuk pembelian yang

cermat.

2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan

Konsumen dapat terlibat dalam pembelian umum dengan melihat sedikit

perbedaan antara merek yang ada. Keterlibatan yang tinggi disadari atas fakta

bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan beresiko. Jika

konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek maka ia mungkin akan

memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil

maka ia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan

kenyamanan.

3. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah melalui

urutan umum keyakinan, sikap, dan perilaku. Konsumen tidak secara luas

mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek dan

memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima

(37)

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang

rendah, tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi ini, konsumen

sering melakukan peralihan merek. Peralihan merek terjadi karena mereka

mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.

2.1.7 Tahapan Pembelian

Menurut Tjiptono (2005:179), setiap kali seseorang membeli suatu barang

atau jasa maka ia berharap barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan

kegunaan maksimum. Artinya, setiap konsumen adalah rational economic man

yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap

pembelian produk atau jasa. Tahapan dalam pembelian terdiri dari:

1. Pengenalan kebutuhan

Merupakan tahap awal dimana seseorang merasa memiliki kebutuhan dan

keinginannya yang harus dipenuhi.

2. Mencari informasi

Ketika seorang individu memiliki perasaan membutuhkan maka ia akan

mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibelinya. Ada

yang didapat dari pengalaman sendiri, tetapi ada juga yang mencari dari jalur

komersil, misalnya iklan koran dan majalah.

3. Evaluasi alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap maka konsumen tersebut

(38)

menggunakan kalkulasi yang ketat dan berpikir tentang brang yang akan

dibeli, namun kadang konsumen hanya mengandalkan intuisi saja.

4. Keputusan pembelian

Saat memutuskan pun terkadang ada perilaku tertentu dari individu dan

situasi yang terjadi bisa tergantung pada sikap orang lain.

5. Perilaku setelah pembelian

Konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan

pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Ketika konsumen merasa puas,

kita harus menjalin dan memperhatikan hubungan kita dengan mereka. Ketika

mereka merasa tidak puas maka kita harus mencoba mencari tahu penyebab

ketidakpuasan tersebut dan berusaha menarik kembali pelanggan tersebut.

2.1.8 Teknologi

2.1.8.1 Pengertian Teknologi

Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah

pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong

manusia menyelesaikan masalahnya (Zelenka, 2009:7). Sebagai aktivitas manusia,

teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar

ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia.

Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status

pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya

(39)

yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi

pada saat pengetahuan teknik kita meningkat (Zelenka, 2009:38).

2.1.8.2 Sejarah Teknologi

Menurut Zelenka (2009:12), perkembangan teknologi berlangsung secara

evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah

nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata

teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional

yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau

pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri

untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku

berjudul “Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin

(Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical)”.

2.1.8.3 Kemajuan Teknologi

Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari

pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan

tugas-tugas konservatif seperti aktivitas manual, kegiatan individu, perubahan

bertahap. Menurut Zelenka (2009:42), ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan

teknologi yaitu :

1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress).

Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas

dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.

2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological

(40)

belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat

tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari PCB Board sampai

Processor.

3. Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological

progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena

hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di

negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja,

bukan modalnya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Aisha (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor

Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Keputusan Menggunakan Dua

Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU”.

Hasil penelitian menunjukkan nilai R2 sebesar 0,694. Hal ini berarti bahwa

variabel bebas yakni faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi mampu

menjelaskan 69,4% terhadap variabel keputusan menggunakan dua ponsel (GSM

dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU sedangkan 30,6%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

Rosalina (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor

Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Pengambilan Keputusan

Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa

Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU)”. Data dikumpulkan dengan

(41)

dianalisa menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukkan nilai R2 sebesar 0,586. Hal ini berarti bahwa variabel bebas yakni

faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi mampu menjelaskan 58,6% terhadap

variabel pengambilan keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry

pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU sedangkan

41,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah kesimpulan sementara, tinjauan teori dan

penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti

dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan

hipotesis yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif

(Sugiyono, 2006:66).

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi (Kotler, 2002:346).

Perilaku seorang konsumen dipengarui oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok

referensi, keluarga, serta peran dan status konsumen. Faktor-faktor ini

berpengaruh pada tanggapan dari seorang konsumen (Kotler, 2002:187). Tempat

dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari merupakan bagian

penting yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen, khususnya mengenai

keputusan pembelian yang akan dilakukan. Harga merupakan sesuatu yang

diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Tjiptono,

(42)

Promosi merupakan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan

kepada pembeli atau konsumen yang terdiri dari advertising, personal selling,

sales promotion, dan publicity (Kotler, 2002:93). Berdasarkan latar belakang dan

perumusan masalah serta berbagai teori yang telah dikemukakan maka dapat

digambarkan model kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Kotler (2002:93, 187, 346) dan Tjiptono (2005:34)

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pernyataan (Sugiyono, 2006:70). Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah,

dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor produk, faktor sosial, faktor harga, dan faktor promosi secara

bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan Faktor Produk

(X1)

Faktor Sosial (X2)

Faktor Harga (X3)

Faktor Promosi (X4)

(43)

pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1

Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

2. Faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi

keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian

yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:57).

Dalam penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh faktor produk, sosial, harga,

dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian ponsel berbasis

jaringan CDMA.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2011

yang berlokasi di Fakultas Teknik USU, Jalan Almamater, Kampus USU, Padang

Bulan, Medan.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan yang ada. Penulis membatasi bahwa

penelitian ini hanya melihat pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen dalam pembelian CDMA-based mobile phone network.

(45)

1. Variabel bebas (independen), merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen (X), terdiri dari faktor produk (X1), faktor

sosial (X2), faktor harga (X3), dan faktor promosi (X4).

2. Variabel terikat (dependen), merupakan keputusan pembelian CDMA-based

mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas

Teknik USU.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk bagaimana variabel diukur

dengan tujuan untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam suatu

penelitian. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian ponsel CDMA yang terdiri

dari:

1. Faktor produk (X1)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, dan dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen (Kotler, 2002:338). Faktor

produk dipengaruhi oleh perangkat dan berbagai bentuk kemudahan yang

ditawarkan oleh produsen. Komponen yang termasuk di dalamnya terdiri dari

fitur, desain, dan kualitas jaringan (bisa berbentuk jaringan yang luas, mudah

(46)

2. Faktor sosial (X2)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita.

Tempat dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari

merupakan bagian penting yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen,

khususnya mengenai keputusan pembelian yang akan dilakukan. Komponen

yang termasuk di dalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga serta peran dan

status sosial konsumen.

3. Faktor harga (X3)

Harga adalah karakteristik sejumlah biaya yang dikenakan kepada konsumen

dalam pembelian suatu produk. Komponen yang termasuk di dalamnya terdiri

dari harga produk inti (core product) yang meliputi harga ponsel yang

dikemas dalam satu paket pembelian dan sudah termasuk charger, headset,

dan memory card. Selain produk inti, terdapat juga harga produk tambahan

atau pelengkap (augmented product). Biaya ini harus ditanggung konsumen

jika konsumen tersebut ingin menambah fasilitas ponselnya, misalnya

speaker USB dan memory card yang berkapasitas lebih besar dari

sebelumnya.

4. Faktor promosi (X4)

Promosi adalah metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk atau jasa

kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode promosi meliputi advertising,

personal selling, sales promotion, dan publicity. Komponen yang termasuk di

dalamnya terdiri dari iklan yang mudah dimengerti, memunculkan

(47)

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian

CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro

Fakultas Teknik USU. Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian konsumen

yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan masalah kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku

sesudah pembelian. Indikator dari penjelasan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Ukur

Faktor Produk (X1)

a. Fitur b. Desain

c. Kualitas Jaringan

Skala Likert

Faktor Sosial (X2)

a. Kelompok Acuan b. Keluarga

c. Peran dan Status

Skala Likert

Faktor Harga (X3) a. Harga Ponsel

b. Harga Perangkat Pendukung Skala Likert

Faktor Promosi (X4)

a. Mudah Dimengerti

b. Memunculkan Ketertarikan c. Memenuhi Kebutuhan Informasi

Skala Likert

Keputusan Konsumen (Y)

a. Mampu Memenuhi Kebutuhan Komunikasi

b. Menjatuhkan Pilihan Pada Produk Yang Terbaik

c. Tetap Memilih Ponsel CDMA sebagai Alat Komunikasi

Skala Likert

Sumber: Setiadi (2003:16) dan Kotler (2002:338)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Proses pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Skala Likert,

yaitu skala yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

(48)

jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2006: 97). Peneliti memberikan lima

alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala satu sampai lima

demi mendukung keperluan analisis kuantitatif penelitian yang dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2006: 97)

3.6 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2006: 72), populasi adalah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro

Fakultas Teknik USU yang menggunakan ponsel berbasis jaringan CDMA yang

jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel, digunakan

rumus dari Supramono dan Haryanto (2003:63), yaitu:

(Z α)2 (p)(q) n =

d2

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

(49)

bila α = 0,05 → Z = 1,96

bila α = 0,01 → Z = 1,67

p = Estimator proporsi populasi

q = 1− p

d = Penyimpangan yang ditolerir = 10%

Penulis memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum

diketahui maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang

mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

(1,96)2 (0,5)(0,5) n =

0,12

n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

snowball sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya

kecil kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama

akan membesar (Ginting dan Situmorang, 2008:142). Dalam penelitian sampel,

pertama-tama dipilih satu-dua orang dengan kriteria Mahasiswa Jurusan S1

Teknik Elektro Fakultas Teknik USU yang menggunakan ponsel berbasis jaringan

CDMA, kemudian mereka memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel,

(50)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam

penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan

peneliti kepada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikummpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, dan literatur yang

mendukung penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan responden terpilih dan

pihak-pihak yang terkait.

2. Kuesioner

Pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh

responden, yaitu Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik

USU.

3. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada

(51)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang baik tentunya harus terlebih dahulu diuji validitas dan

reliabilitasnya. Rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik demi

mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan (kuesioner). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan

memberikan kuesioner kepada tiga puluh orang responden yang diambil dari

luar sampel di lingkungan Fakultas Teknik USU. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 17.0 for Windows dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas, ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1.Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan dinyatakan reliabel

(52)

3.10 Teknik Analisis Data

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara dimana data yang dikumpulkan

terlebih dahulu disusun dan diklasifikasikan sehingga memberikan gambaran

yang jelas tentang masalah yang diteliti.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik agar dapat memperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada

beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

a.Uji normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data

mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al, 2008:55).

Uji ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig.

(2-tailed) diatas nilai signifikan 5%, artinya variabel residual berdistribusi

normal (Situmorang et al, 2008:62).

b.Uji heteroskedastisitas

Digunakan untuk menguji model regresi, apakah terjadi ketidaksamaan

atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians

residual dari suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut

homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.

(53)

pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadinya

heteroskedastisitas. Jika probabailitas signifikannya di atas tingkat

kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah

pada adanya heteroskedastisitas.

c.Uji multikolinieritas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi

maka bisa dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan

metode VIF (Varian Inflated Factor) dan Tolerance melalui program

SPSS. Tolerance mengukur variabilitas terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai

Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinieritas

(Situmorang et al, 2008:104).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik

regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

hubungan dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Metode

regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0

for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber: Kotler (2002:93, 187, 346) dan Tjiptono (2005:34)
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 4.9 Validitas Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pemberian produk teh instan berbasis cincau hitam dan ekstrak cincau hitam dapat menurunkan kadar profil lipid

Bantuan : usaha perbaikan cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi dengan peserta dididk, usaha mengatasi permasalahan...

The analyst(s) named in this report certifies that all of the views expressed by the analyst(s) in this report reflect the personal views of the analyst(s) with regard to any and

A fi eld survey was carried out in Selo to ask questions to biogas users (N=21) and non- users (N=5) on their energy and fertilizer consumption, as well as emissions reductions

Dilarang memperbanyak dokumen ini, tanpa ijin Pusat Pengendali Dokumen Direktorat Jenderal Bina Marga dan/atau rencana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan

Hasil uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol buah mengkudu dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia Coli memperlihatkan bahwa

Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk  hidup

(205).The Development of Innovative Chemistry Learning Material for Bilingual Senior High School Students in Indonesia. International Education Studies ; volume 8, no. An