DRAFT SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PRODUK, SOSIAL, HARGA, DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
CDMA-BASED MOBILE PHONE NETWORK
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA
JURUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK USU)
OLEH:
ZULKARNAIN 070502180
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk (X1), sosial
(X2), harga (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)
CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU dan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu melalui analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU memiliki hubungan yang sangat erat. Berdasarkan pengujian secara simultan, variabel independen (produk, sosial, harga, dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan pengujian secara parsial, faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
ABSTRACT
This research is purpose to know how the influence of product (X1), social
(X2), price (X3), and promotion (X4) to buying decison (Y) of CDMA-based
mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
The kind of this research is associate that connects between two variable or more. The population of this research is Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty and the methods of data aggregation use interview technical, questionnaire, and documentation study. The data is processed by using SPSS 17.0 for Windows program. Data analysis methods use descriptive and quantitative method by bifilar linear regression analysis which used to measure the influence of product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
By correlation coefficient testing (R) obtained that the level of correlation or relation between product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty has so close relationship. Base on simultaneous testing, independent variable (product, social, price, and promotion) are collective significant influential to dependent variable (buying decision). Base on partial testing, social is the most dominant factor that influence buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
KATA PENGANTAR
Puji sukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi
Manajemen.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua
penulis, Ayahanda Alm. Usman Muhammad dan Ibunda Yatimah yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, nasehat, serta atas kesabarannya yang luar biasa dalam
membimbing penulis dan merupakan anugrah terindah dalam hidup penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas
Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Endang Sulistiyarini, SE, Msi Selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si Selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas
5. Bapak Drs. Chairuddin Nst. Selaku Dosen Wali yang banyak memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Ibu Dra. Ulfah MS. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing serta memberi arahan dalam menyusun skripsi ini.
7. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
8. Bapak Raja Bongsu Hutagalung, SE, MSi selaku penguji II yang telah meluangkan
waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.
9. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
10. Untuk Ayah, Mamak, dan seluruh keluarga besar Zakaria, terima kasih atas ketulusan
doa dan redhonya.
11. Untuk Someone who I love her so much, Munawarah binti Zakaria, terima kasih atas
doa, motivasi dan segala bentuk dukungan pada diri ini. You’re my breath dan Ana
mustaqun ilaik ya habibi.
12. Untuk teman-teman Stambuk 2007 S1 Manajemen FE USU, terima kasih atas
bantuannya dan for a nice relationship to me.
13. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
Medan, Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis ... 10
2.1.1 Produk ... 10
2.1.1.1 Pengertian Produk ... 10
2.1.1.2 Tingkatan Produk... 10
2.1.1.3 Klasifikasi Produk... 11
2.1.2 Sosial ... 13
2.1.2.1 Kelompok Referensi ... 13
2.1.2.2 Keluarga ... 14
2.1.2.3 Peran dan Status ... 15
2.1.3 Harga ... 15
2.1.3.1 Pengertian Harga ... 15
2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga ... 16
2.1.3.3 Faktor-faktor Penetapan Harga ... 17
2.1.4 Promosi ... 18
2.1.4.1 Pengertian Promosi ... 18
2.1.4.2 Jenis-jenis Promosi ... 18
2.1.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi ... 21
2.1.5 Perilaku Konsumen ... 22
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 22
2.1.5.2 Hubungan Perilaku Konsumen dan Strategi ... 23
2.1.6 Tipe-tipe Perilaku Pembelian ... 24
1. Perilaku Pembelian yang Rumit ... 24
2. Perilaku Pembelian Pengurangan Ketidaknyamanan ... 24
3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan ... 24
4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi ... 25
2.1.7 Tahapan Pembelian ... 25
2. Mencari Informasi ... 25
3. Evaluasi Alternatif ... 25
4. Keputusan Pembelian ... 26
5. Perilaku Setelah Pembelian ... 26
2.1.8 Teknologi ... 26
2.1.8.1 Pengertian Teknologi ... 26
2.1.8.2 Sejarah Teknologi ... 27
2.1.8.3 Kemajuan Teknologi ... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ... 28
2.3 Kerangka Konseptual ... 29
2.4 Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 32
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
3.3 Batasan Operasional Variabel ... 32
3.4 Operasionalisasi Variabel... 33
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45
4.1.1 Sejarah Ponsel ... 45
4.1.2 Deskriptif Produk Ponsel ... 51
4.2 Hasil Penelitian ... 64
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64
4.2.2 Teknik Analisis Data ... 66
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 75
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 81
4.3 Pembahasan ... 87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 91
4.2 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 95
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 35
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 36
Tabel 4.1 Spesifikasi Ponsel CDMA Nokia... 52
Tabel 4.2 Spesifikasi Ponsel CDMA Samsung ... 54
Tabel 4.3 Spesifikasi Ponsel CDMA LG ... 56
Tabel 4.4 Spesifikasi Ponsel CDMA Motorola ... 57
Tabel 4.5 Spesifikasi Ponsel CDMA BlackBerry ... 59
Tabel 4.6 Spesifikasi Ponsel CDMA Nexian ... 60
Tabel 4.7 Spesifikasi Ponsel CDMA ZTE ... 61
Tabel 4.8 Spesifikasi Ponsel CDMA Huawei ... 62
Tabel 4.9 Validitas Instrumen ... 64
Tabel 4.10 Reliabilitas Instrumen ... 66
Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Ponsel CDMA... 67
Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pemakaian ... 68
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk ... 69
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sosial ... 70
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga ... 71
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi ... 73
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan ... 74
Tabel 4.19 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 78
Tabel 4.20 Uji Glejser ... 80
Tabel 4.21 Uji Multikolinieritas ... 81
Tabel 4.22 Pengujian Godness of Fit (R2)... 82
Tabel 4.23 Uji Secara Serempak/Simultan (Uji F) ... 84
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 30
Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 76
Gambar 4.2 P-Plot Uji Normalitas ... 77
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk (X1), sosial
(X2), harga (X3), dan promosi (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)
CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU dan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Data diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu melalui analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
Melalui pengujian koefisien korelasi (R) diperoleh bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU memiliki hubungan yang sangat erat. Berdasarkan pengujian secara simultan, variabel independen (produk, sosial, harga, dan promosi) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Berdasarkan pengujian secara parsial, faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
ABSTRACT
This research is purpose to know how the influence of product (X1), social
(X2), price (X3), and promotion (X4) to buying decison (Y) of CDMA-based
mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
The kind of this research is associate that connects between two variable or more. The population of this research is Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty and the methods of data aggregation use interview technical, questionnaire, and documentation study. The data is processed by using SPSS 17.0 for Windows program. Data analysis methods use descriptive and quantitative method by bifilar linear regression analysis which used to measure the influence of product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
By correlation coefficient testing (R) obtained that the level of correlation or relation between product, social, price, and promotion to buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty has so close relationship. Base on simultaneous testing, independent variable (product, social, price, and promotion) are collective significant influential to dependent variable (buying decision). Base on partial testing, social is the most dominant factor that influence buying decison of CDMA-based mobile phone network for Electrical Engineering Bachelor Degree Student of North Sumatera University Engineering Faculty.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk yang beraktivitas memiliki berbagai macam
bentuk kebutuhan dan salah satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan
hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui komunikasi, seseorang
dapat berinteraksi dengan orang lain melalui berbagai macam cara dan media
demi memperoleh pengetahuan, informasi, dan pengalaman. Selain itu,
komunikasi diperlukan sebagai proses sosialisasi sehingga untuk dapat
melancarkan proses komunikasi tersebut diperlukan adanya suatu alat sebagai
media atau perantara.
Media komunikasi yang saat ini lazim digunakan oleh masyarakat umum
adalah telepon seluler atau ponsel. Ponsel merupakan sebuah produk yang terus
mengalami inovasi demi memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
Fitur yang canggih dan berbagai akses yang mutakhir adalah bentuk semakin
berkembangnya inovasi ponsel. Melalui proses inovasi ini, konsumen akan
dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan mengenai tipe ponsel seperti apa yang
mereka inginkan. Apabila konsumen merasa produk tersebut berkualitas maka
keputusannya adalah membeli. Perilaku seorang konsumen tidak dapat dipisahkan
dari faktor sosial yang terdapat di sekitar konsumen tersebut. Dengan adanya
dan teman sejawat maka perilaku dari seorang konsumen akan sangat erat
kaitannya dengan proses interaksi yang terjadi.
Pemikiran yang logis bukanlah sesuatu yang mutlak harus selalu
digunakan oleh konsumen dalam memutuskan pembelian yang akan dilakukan.
Bukan hanya nilai fungsi awal yang menjadi penyebab bagi konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Masih ada unsur nilai sosial dan
keterlibatan emosional dari dalam diri konsumen. Oleh karena itu, tempat dimana
seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari merupakan bagian penting
yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen, khususnya mengenai keputusan
pembelian yang akan dilakukan.
Pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen selalu erat kaitannya
dengan pengaruh harga. Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam
pertukaran untuk mendapatkan suatu produk, baik barang atau jasa. Berbagai jenis
produk ponsel kini beredar di tengah-tengah masyarakat dengan tingkat harga
yang bervariasi. Keanekaragaman harga menjadi salah satu faktor penentu bagi
seorang konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu jenis ponsel tertentu.
Dengan mengetahui harga dari suatu ponsel maka konsumen dapat memutuskan
apakah manfaat ponsel tersebut sesuai dengan harga yang harus dibayar.
Konsumen dapat memperoleh pengetahuan mengenai suatu ponsel dengan
adanya promosi. Promosi meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan
manfaat produk atau jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Melalui promosi
maka konsumen akan menerima berbagai informasi mengenai produk yang
gencar melakukan aktivitas promosinya demi meningkatkan jumlah penjualan.
Media iklan, publisitas, promo penjualan, dan personal selling adalah alat
promosi yang selalu dimanfaatkan oleh vendor atau produsen ponsel untuk
menyampaikan produknya secara langsung kepada konsumen.
Sebagaimana telah umum diketahui bahwa sebuah ponsel membutuhkan
jaringan nirkabel agar dapat melakukan konektivitas antara satu pengguna dengan
pengguna lainnya. GSM (Global System for Mobile Telecommunications)
merupakan salah satu jaringan telepon nirkabel yang ada di Indonesia. GSM
adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM
banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone. Teknologi
ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi
berdasarkan waktu sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada
tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai
teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia
(www.wikipedia.com,
Jaringan telepon nirkabel lainnya yang ada di Indonesia adalah CDMA
(Code Division Multiple Acces). CDMA adalah sebuah bentuk pemultipleksan
(bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama
yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu atau frekuensi, namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap 20 Januari 2011). Hampir semua vendor atau produsen
ponsel mengandalkan jaringan GSM untuk melakukan konektivitasnya. Wajar jika
teknologi selular ini menempati urutan pertama di benak konsumen dalam hal
kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari
kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMA juga mengacu pada
sistem telepon selular digital yang menggunakan skema akses secara bersama
(www.wikipedia.com,
Ponsel yang beroperasi dengan sistem jaringan GSM telah lebih dahulu
masuk ke pasar konsumen di Indonesia dibandingkan dengan ponsel yang
beroperasi dengan sistem jaringan CDMA. Praktis, ponsel GSM telah lebih dahulu
menguasai pangsa pasar yang ada ketimbang ponsel-ponsel yang berbasiskan
jaringan CDMA. Berbagai strategi telah dilakukan oleh produsen CDMA demi
menyaingi ketertinggalannya dari GSM. Salah satunya adalah bundling produk
demi meningkatkan jumlah pelanggan secara cepat. Bundling produk adalah
strategi untuk menggabungkan penjualan dua produk menjadi satu paket
penjualan. Bundling produk yang dilakukan oleh produsen CDMA adalah dengan
memberikan penawaran tarif pulsa yang murah dan disertai dengan promosi yang
menarik, misalnya gratis bicara ke sesama operator. Untuk kawasan Indonesia
sendiri, antara GSM dan CDMA, gerakan bundling telah dilakukan oleh produsen 20 Januari 2011). Jaringan CDMA telah banyak diterapkan
oleh para vendor atau produsen ponsel mulai dari kelompok top brand, seperti
Nokia, Samsung, Motorola, LG, dan BlackBerry maupun kelompok brand new,
seperti ZTE, Bakrie Telecom, Nexian, i-mobile, Huawei, dan HT Mobile. Para
vendor ini yakin bahwa ponsel yang beroperasi dengan sistem jaringan CDMA
akan mendapat perhatian lebih dari konsumen dan mampu bersaing dengan ponsel
CDMA terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jumlah pasokan ponsel CDMA yang
relatif sedikit dan awalnya tergolong mahal.
Indonesia adalah negara kepulauan yang jumlah penduduknya hingga
akhir tahun 2010 mencapai 237,56 juta jiwa (www.vivanews.com, 20 Januari
2011). Berdasarkan fakta tersebut, banyak para pemasar internasional menjadikan
negara ini sebagai target pasar mereka, terutama dalam bidang telekomunikasi.
Hingga akhir tahun 2010, pelanggan telepon seluler di Indonesia telah mencapai
180 juta pelanggan, atau 80 persen dari total penduduk Indonesia
(www.antaranews.com,
Ketertarikan terhadap ponsel-ponsel GSM bagi masyarakat Indonesia
masih sangat tinggi. Masih banyak diantara mereka yang tetap mempertahankan
ponsel GSM-nya ketimbang harus beralih ke ponsel yang berbasiskan jaringan
CDMA. Salah satu kelemahan ponsel CDMA adalah jaringannya yang masih
bersifat lokal. Bersifat lokal di sini artinya tidak bisa dibawa keluar daerah di luar
dari kode area yang dipakai. Jika ingin dibawa keluar dari daerah kode area maka
operator CDMA, seperti Flexi, StarOne, Hepi, dan Esia, kini menawarkan fasilitas
sejenis roaming yang mengizinkan penggunanya untuk tetap dapat berkomunikasi
seperti biasa. Namun untuk memanfaatkan fasilitas ini, pengguna harus
mengeluarkan biaya tambahan dan nomor yang sudah pasti juga akan berubah
untuk sementara waktu sesuai dengan area tujuan. Berbeda halnya dengan
SmartFren, salah satu operator CDMA lokal ini telah menghadirkan inovasi 20 Januari 2011). Dengan demikian, pasar pengguna
telepon seluler masih terbuka dan potensial untuk terus mengalami peningkatan
layanan terbaru. Dengan menggunakan nomor lokal, namun berkemampuan
dibawa ke luar kota tanpa harus melakukan registrasi, yakni “Lokal Plus”. Lokal
Plus merupakan layanan telekomunikasi gabungan antara Fixed Wireless Access
(FWA) atau telepon lokal wireless dengan layanan selular (www.medantalk.com,
Inovasi terbaru tidak hanya dilakukan oleh operator, pihak vendor atau
produsen ponsel CDMA kini juga semakin gencar melakukan inovasi produk.
Ponsel CDMA yang awalnya dikenal minim fitur dan desain, kini sudah semakin
atraktif dengan dilengkapi dua hal tersebut. Salah satunya adalah AHA Touch,
yaitu ponsel bundling Bakrie Telecom dengan Huawei yang diklaim sebagai
smartphone Android 2.2 Froyo termurah di pasaran. Berikutnya ada BlackBerry
dengan BlackBerry Storm 2 9550-nya yang sudah dilengkapi dengan akses
internet HSDPA 7,2 Mbps. Inovasi lainnya muncul dari Esia dimana produk
Bakrie Telecom ini telah me-launching “hape esia QWERTY GAMES”, yaitu
ponsel yang diklaim sebagai ponsel pertama dengan tiga puluh game resmi dari
EA (Electronic Art) ( 20 Februari 2011).
www.tabloidpulsa.co.id
Berbagai inovasi yang dilakukan oleh produsen ponsel CDMA ini tentunya
akan menarik perhatian konsumen. Para pengguna ponsel CDMA tidak lagi
merasa nomor dua dan ‘kalah kelas’ dari ponsel-ponsel GSM yang telah lebih
dahulu hadir. Ponsel CDMA kini terus melakukan berbagai inovasi, namun tetap
dengan harga yang terjangkau. Jumlah pengguna ponsel CDMA-pun kini semakin
meningkat dan disertai intensitas promosi yang tinggi dari pihak produsen.
harga, dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel berbasis
jaringan CDMA.
Dalam penelitian ini, penulis memilih Mahasiswa Jurusan S1 Teknik
Elektro Fakultas Teknik USU sebagai objek penelitian karena Mahasiswa adalah
salah satu pengguna ponsel dalam kesehariannya. Menurut Iqbal, Branch
Manager Personal Digital Assistant Centre di Padang, menjelaskan bahwa bukan
hanya kalangan menengah atas seperti eksekutif muda, pengusaha, serta kalangan
birokrat saja yang membutuhkan ponsel dengan fitur yang lengkap, tetapi
mahasiswa dan pelajar pun demikian. Sebab harga ponsel kini relatif terjangkau
dan telah menjadi kebutuhan untuk ukuran mahasiswa, bukan lagi menjadi barang
mewah (www.pdashare.com
Berdasarkan uraian pada latar belakang ini, penulis tertarik untuk
mengangkat permasalahan tersebut ke dalam suatu penelitian ilmiah yang
berjudul: “Analisis pengaruh produk, sosial, harga, dan promosi terhadap
keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network (studi kasus pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU)”.
, 28 April 2011). Mahasiswa Jurusan S1 Teknik
Elektro adalah mahasiswa yang mempelajari beberapa hal yang berkaitan dengan
teknologi. Oleh sebab itu, penulis memilih Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro
sebagai objek penelitian karena sesuai dengan bidangnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya
1. Apakah faktor produk, sosial, harga, dan promosi berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile
phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik USU?
2. Faktor manakah di antara faktor-faktor tersebut yang memiliki pengaruh
paling dominan terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile
phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik USU?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, sosial, harga,
dan promosi terhadap keputusan pembelian CDMA-based mobile phone
network di kalangan Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik USU.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan di antara faktor-faktor
tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian CDMA-based mobile
phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik USU.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi produsen ponsel
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran, masukan, maupun
faktor produk, sosial, harga, dan promosi terhadap keputusan konsumen
dalam pembelian CDMA-based mobile phone network, serta untuk
mengetahui faktor mana yang paling dominan diantara faktor-faktor
tersebut.
2. Bagi penulis
Melalui penelitian ini, penulis berkesempatan untuk menerapkan berbagai
teori dan literatur yang diperoleh selama proses perkuliahan. Selain itu,
penulis dapat memperluas wawasan, mengembangkan pola pikir, serta
memperdalam pengetahuan tentang bidang pemasaran, khususnya perilaku
konsumen.
3. Bagi pihak lain
Melalui penelitian ini, penulis berharap agar pihak lain memperoleh
masukan konsep sehingga dapat menjadikannya sebagai referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Produk
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
(Tjiptono, 2005:31).
Menurut Kotler (2002:338), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, dan
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk itu meliputi
objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua
bentuk-bentuk tadi.
2.1.1.1 Tingkatan Produk
Produk juga memiliki tingkatan yang membedakan antara produk yang
satu dengan produk lainnya. Hal ini mesti diperlihatkan oleh para pemasar dalam
memasarkan produknya. Suatu jenis produk dapat dibagi menjadi tiga jenis
tingkatan (Kotler, 2002:346), yaitu:
1. Core product (produk inti)
Merupakan tingkatan paling dasar dan berisikan manfaat pemecahan masalah
2. Actual product (produk aktual)
Merupakan tingkatan kedua setelah produk inti dan bagi setiap pemasar,
produk ini harus dibangun diberbagai posisi yang dekat dengan produk inti.
Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat, yaitu tingkatan kualitas,
fitur, desain, merek, dan kemasan.
3. Augmented product (produk tambahan)
Merupakan tingkatan produk terakhir yang menawarkan layanan dan manfaat
tambahan bagi konsumen.
2.1.1.2 Klasifikasi Produk
Produk dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa tipe pengelompokkan
(Kismono, 2001:327-328), diantaranya adalah:
1. Produk konsumen
Merupakan barang atau jasa yang dikonsumsikan oleh rumah tangga atau
individual. Produk yang dibeli konsumen akan langsung dikonsumsi sendiri.
Produk itu tidak akan digunakan sebagai bahan baku produksi barang lain
atau dijual kembali. Menurut perilaku pembelian konsumen, produk
konsumen digolongkan menjadi:
a) Convience product
Merupakan barang dan jasa yang harganya relatif tidak mahal, frekuensi
pembelinnya tinggi, dan konsumen mengeluarkan sedikit usaha maupun
b) Shopping product
Merupakan produk yang dibeli konsumen berdasarkan perbandingan
dengan produk lain melalui informasi yang dikumpulkan dari berbagai
sumber.
c) Specialty product
Merupakan produk yang unik di mata konsumen tertentu dan seringkali
konsumen harus membelinya meski berapapun harganya dan dimanapun
lokasi pembeliannya,
d) Unsought product
Merupakan produk yang belum diinginkan oleh konsumen potensial atau
konsumen belum tahu bahwa mereka dapat membelinya.
2. Produk industrial
Produk industraial adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses
lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Kategori produk ini
meliputi:
1) Installation
Merupakan barang-barang modal yang digunakan dalam jangka waktu
yang lama dan mengalami penyusutan selama beberapa tahun.
2) Accessory equipment
Merupakan barang-barang modal yang berjangka waktu pendek yakni
3) Raw material
Merupakan barang dari alam atau hasil pertanian yang digunakan untuk
membuat produk akhir.
4) Parts and material
Merupakan barang-barang yang belum selesai diproses untuk menjadi
produk akhir.
5) Supplies
Merupakan jenis-jenis pengeluaran yang tidak menjadi produk akhir.
Persediaan terbagi atas tiga kategori yaitu pemeliharaan, perbaikan, dan
pembekalan atau persediaan operasi.
6) Pelayanan atau jasa
Pelayanan atau jasa adalah jenis pengeluaran yang mendukung operasi
suatu perusahaan.
2.1.2 Sosial
Perilaku seorang konsumen dipengarui oleh faktor-faktor sosial seperti
kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status konsumen. Faktor-faktor ini
berpengaruh pada tanggapan dari seorang konsumen.
2.1.2.1 Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler (2002:187) adalah semua kelompok
yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau
perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
adalah kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yang
berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal. Orang juga
menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional
dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan
interaksi yang tidak begitu rutin. Pemasar berusaha mengindentifikasi kelompok
referensi pelanggan mereka. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam
bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh
dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut
baik perilaku fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini
antara lain; serikat buruh, tim olahraga, perkumpulan agama, kesenian dan lain
sebagainya.
2.1.2.2 Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas. Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat
membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga merupakan
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan ia
telah menjadi objek peneliti yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok
acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan antara dua
keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi atas
pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh
keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di negara-negara di
mana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh
mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap
perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan
anak-anak seseorang (Kotler, 2002:188). Sebagian besar penelitian perilaku
konsumen mengambil individu sebagai unit analisis. Tujuan pada umumnya
adalah untuk menjelaskan dan memahami bagaimana individu membuat
keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran dapat dikembangkan untuk
dapat mempengaruhi proses tersebut dengan lebih efektif.
2.1.2.3 Peran dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya.
Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan
status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh
masyarakat (Kotler, 2002:189).
2.1.3 Harga
2.1.3.1 Pengertian Harga
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2005:34). Agar dapat sukses dalam
memasarkan suatu barang atau jasa, manajer harus mengintegrasikannya dulu
dengan keputusan-keputusan sebelumnya, yaitu dalam bidang produksi, distribusi,
bauran pemasaran yang konsisten, terpadu, dan mampu mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
2.1.3.2 Tujuan Penentapan Harga
Menurut Tjiptono (2005:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan
harga, yaitu:
1. Tujuan berorientasi laba
Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa
setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang
maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks
penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.
2. Tujuan berorientasi pada volume
Tujuan ini berorientasi pada volume, di mana harga ditetapkan sedemikian
rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun
untuk menguasai pangsa pasar, misalnya biaya operasional pemasangan jalur
telepon untuk satu rumah tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan untuk
lima rumah.
3. Tujuan berorientasi pada citra
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat
4. Tujuan stabilisasi harga
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan
harga pemimpin industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya
Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah.
2.1.3.3 Faktor-faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Penetapan Harga
Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua
faktor yang harus dipertimbangkan (Tjiptono, 2005:38), yaitu:
1. Faktor internal perusahaan
Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, terdiri dari:
a) Tujuan pemasaran perusahaan
Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan
pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar
yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi
persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.
b) Strategi bauran pemasaran
Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu,
harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran
c) Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus
ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu,
setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya
variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.
2. Faktor eksternal perusahaan
Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan, yaitu:
a) Sifat pasar dan permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan
monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya
ialah elastisitas permintaan.
b) Persaingan
Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada
jenis pasar yang berbeda-beda.
2.1.4 Promosi
2.1.4.1 Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pemasaran
suatu produk atau barang. Menurut Kotler (2002:93), promosi adalah suatu bidang
kegiatan marketing dan merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan
kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan (information),
bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Betapapun berkualitasnya suatu produk,
bila pelanggan belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk atau
barang itu akan berguna bagi mereka maka mereka tidak akan pernah
membelinya.
2.1.4.2 Jenis-jenis Promosi
Menurut Kotler (2002:95), kegiatan promosi dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Iklan
Iklan (advertising) merupakan penyajian informasi non personal tentang
suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran
tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya.
Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen yang
terdiri dari perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang
berkaitan dengan produk dan merek. Dalam prakteknya, iklan telah dianggap
sebagai manajemen citra (image management), dimana iklan mampu
menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen.
Walaupun pertama-partama iklan akan mempengaruhi afeksi dan kognisi,
tujuannya yang paling akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku
pembeli dan konsumen. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media,
diantaranya televisi, radio, media cetak (majalah, surat kabar, tabloid,dan
buletin), papan billboard, papan tanda dan macam-macam media seperti balon
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang
ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Jenis promosi
penjualan terdiri atas beberapa jenis, termasuk didalamnya penurunan yang
temporer melalui kupon, rabat, penjualan multi kardus, kontes dan undian,
perangko dagang, pameran dagang dan eksebisi, tayangan titik jual, contoh
gratis, serta hadiah.
3. Penjualan Personal
Penjualan personal (personal selling) melibatkan interaksi personal langsung
antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman. Penjualan
personal dapat menjadi metode promosi paling hebat untuk paling tidak untuk
dua alasan berikut; Pertama, komunikasi personal dengan salesman dapat
meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan atau proses
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, konsumen dapat lebih termotivasi
untuk masuk dan memahami informasi yang disajikan salesman tentang suatu
produk. Kedua, situasi komunikasi saling silang/interaktif memungkinkan
salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan
informasi setiap pembeli potensial.
4. Publisitas
Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan,
produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran,
misalnya sebuah artikel di majalah PC World yang membandingkan berbagai
yang sangat berguna bagi konsumen namun tidak dibebankan biaya sama
sekali pada para pemasar perangkat lunak tersebut. Demikian pula halnya
dengan pejabatan produk atau merek baru, perbandingan merk di jurnal
dagang, surat kabar atau majalah berita, atau diskusi di radio dan talkshow di
televisi semuanya menyajikan berbagai informasi produk bagi para
konsumen.
2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Promosi
Menurut Kotler (2002:97), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
promosi adalah:
1. Dana yang tersedia
Segala jenis usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mencapai
tujuan usahanya selalu membutuhkan dana. Jumlah dana yang tersedia
merupakan faktor penting dalam pelaksanaan promosi. Perusahaan yang
mempunyai dana yang cukup maka kegiatan promosinya akan lebih lancar
dibanding dengan perusahaan yang hanya mempunyai dana yang terbatas.
Jika dana untuk promosi sudah tersedia maka promosi dapat terus diperluas.
2. Sifat pasar
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga tergantung
pada pasar yang dituju. Jika pasar yang dituju adalah pasar kecil maka cukup
menggunakan personal selling, tetapi apabila wilayah pasarnya luas perlu
3. Jenis Produk
Jenis produk suatu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya. Apakah
barang konsumen atau barang industri. Jika produk yang dipromosikan itu
barang konsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi jika barang
industri dapat dilakukan dengan personal selling.
4. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barang
Siklus kehidupan barang terdiri dari empat tahapan yang berbeda-beda dan
setiap tahap berada pada lingkungan pasar yang berbeda. Tahap-tahap
tersebut adalah tahap perkenalan, tahap kedewasaan dan tahap
kejenuhan/kemunduran.
2.1.5 Perilaku Konsumen
Ada tiga hal penting yang harus dipahami oleh seorang pemasar terhadap
konsumen dalam mengembangkan strategi pemasarannya, yaitu kognisi, afektif,
dan perilaku. Kognisi berkenaan dengan kesadaran dan pengetahuan akan suatu
produk, merek, harga, dan iklan sedangkan afektif berupa rasa suka, senang, puas,
dan gemar. Mengenai perilaku akan dijabarkan sebagai berikut:
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2003:3), perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
ini. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003:25),
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk atau jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Dari kedua pengertian ini
maka dapat diambil kesimpulan:
1. Perilaku individu dan rumah tangga menjadi dua hal utama dalam perilaku
konsumen.
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu keputusan sebelum pembelian serta
tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk.
2.1.5.2 Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu rencana yang
didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi
(Setiadi, 2003:9). Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan
kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan
pada toko tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan
bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Suatu bauran
pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi, dan harga. Strategi
pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa
yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang
berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian
2.1.6 Tipe-tipe Perilaku Pembelian
Perilaku pembelian seorang konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis
(Kotler, 2002:221), yaitu:
1. Perilaku pembelian yang rumit
Perilaku ini terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli mengembangkan
keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli membangun sikap tentang
produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat pilihan untuk pembelian yang
cermat.
2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan
Konsumen dapat terlibat dalam pembelian umum dengan melihat sedikit
perbedaan antara merek yang ada. Keterlibatan yang tinggi disadari atas fakta
bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan beresiko. Jika
konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek maka ia mungkin akan
memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil
maka ia mungkin akan membeli semata-mata berdasarkan harga dan
kenyamanan.
3. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah melalui
urutan umum keyakinan, sikap, dan perilaku. Konsumen tidak secara luas
mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek dan
memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen menjadi penerima
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen yang
rendah, tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam situasi ini, konsumen
sering melakukan peralihan merek. Peralihan merek terjadi karena mereka
mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.
2.1.7 Tahapan Pembelian
Menurut Tjiptono (2005:179), setiap kali seseorang membeli suatu barang
atau jasa maka ia berharap barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan
kegunaan maksimum. Artinya, setiap konsumen adalah rational economic man
yang memiliki alasan rasional dan membuat pilihan rasional dalam setiap
pembelian produk atau jasa. Tahapan dalam pembelian terdiri dari:
1. Pengenalan kebutuhan
Merupakan tahap awal dimana seseorang merasa memiliki kebutuhan dan
keinginannya yang harus dipenuhi.
2. Mencari informasi
Ketika seorang individu memiliki perasaan membutuhkan maka ia akan
mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dibelinya. Ada
yang didapat dari pengalaman sendiri, tetapi ada juga yang mencari dari jalur
komersil, misalnya iklan koran dan majalah.
3. Evaluasi alternatif
Setelah memiliki informasi yang cukup lengkap maka konsumen tersebut
menggunakan kalkulasi yang ketat dan berpikir tentang brang yang akan
dibeli, namun kadang konsumen hanya mengandalkan intuisi saja.
4. Keputusan pembelian
Saat memutuskan pun terkadang ada perilaku tertentu dari individu dan
situasi yang terjadi bisa tergantung pada sikap orang lain.
5. Perilaku setelah pembelian
Konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan
pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Ketika konsumen merasa puas,
kita harus menjalin dan memperhatikan hubungan kita dengan mereka. Ketika
mereka merasa tidak puas maka kita harus mencoba mencari tahu penyebab
ketidakpuasan tersebut dan berusaha menarik kembali pelanggan tersebut.
2.1.8 Teknologi
2.1.8.1 Pengertian Teknologi
Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah
pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong
manusia menyelesaikan masalahnya (Zelenka, 2009:7). Sebagai aktivitas manusia,
teknologi mulai dikenal sebelum sains dan teknik. Teknologi dibuat atas dasar
ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia.
Definisi lainnya (digunakan dalam ekonomi) adalah teknologi dilihat dari status
pengetahuan kita yang sekarang dalam bagaimana menggabungkan sumber daya
yang bisa diproduksi). Oleh karena itu, kita dapat melihat perubahan teknologi
pada saat pengetahuan teknik kita meningkat (Zelenka, 2009:38).
2.1.8.2 Sejarah Teknologi
Menurut Zelenka (2009:12), perkembangan teknologi berlangsung secara
evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah
nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata
teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional
yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri
untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku
berjudul “Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin
(Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical)”.
2.1.8.3 Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas konservatif seperti aktivitas manual, kegiatan individu, perubahan
bertahap. Menurut Zelenka (2009:42), ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan
teknologi yaitu :
1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological progress).
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas
dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving technological
belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat
tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari PCB Board sampai
Processor.
3. Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological
progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena
hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di
negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja,
bukan modalnya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Aisha (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor
Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Keputusan Menggunakan Dua
Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU”.
Hasil penelitian menunjukkan nilai R2 sebesar 0,694. Hal ini berarti bahwa
variabel bebas yakni faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi mampu
menjelaskan 69,4% terhadap variabel keputusan menggunakan dua ponsel (GSM
dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU sedangkan 30,6%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Rosalina (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor
Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologi Terhadap Pengambilan Keputusan
Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU)”. Data dikumpulkan dengan
dianalisa menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan nilai R2 sebesar 0,586. Hal ini berarti bahwa variabel bebas yakni
faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi mampu menjelaskan 58,6% terhadap
variabel pengambilan keputusan pembelian produk handphone merek BlackBerry
pada Mahasiswa Program S-1 Ekstension Fakultas Ekonomi USU sedangkan
41,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah kesimpulan sementara, tinjauan teori dan
penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti
dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan
hipotesis yang berbentuk bagan alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif
(Sugiyono, 2006:66).
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, dibeli, digunakan, ataupun dikonsumsi (Kotler, 2002:346).
Perilaku seorang konsumen dipengarui oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok
referensi, keluarga, serta peran dan status konsumen. Faktor-faktor ini
berpengaruh pada tanggapan dari seorang konsumen (Kotler, 2002:187). Tempat
dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari merupakan bagian
penting yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen, khususnya mengenai
keputusan pembelian yang akan dilakukan. Harga merupakan sesuatu yang
diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Tjiptono,
Promosi merupakan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan
kepada pembeli atau konsumen yang terdiri dari advertising, personal selling,
sales promotion, dan publicity (Kotler, 2002:93). Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah serta berbagai teori yang telah dikemukakan maka dapat
digambarkan model kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber: Kotler (2002:93, 187, 346) dan Tjiptono (2005:34)
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pernyataan (Sugiyono, 2006:70). Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah,
dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor produk, faktor sosial, faktor harga, dan faktor promosi secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan Faktor Produk
(X1)
Faktor Sosial (X2)
Faktor Harga (X3)
Faktor Promosi (X4)
pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1
Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
2. Faktor sosial merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif, yaitu penelitian
yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:57).
Dalam penelitian ini penulis ingin melihat pengaruh faktor produk, sosial, harga,
dan promosi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian ponsel berbasis
jaringan CDMA.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2011
yang berlokasi di Fakultas Teknik USU, Jalan Almamater, Kampus USU, Padang
Bulan, Medan.
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan ini dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan yang ada. Penulis membatasi bahwa
penelitian ini hanya melihat pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam pembelian CDMA-based mobile phone network.
1. Variabel bebas (independen), merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen (X), terdiri dari faktor produk (X1), faktor
sosial (X2), faktor harga (X3), dan faktor promosi (X4).
2. Variabel terikat (dependen), merupakan keputusan pembelian CDMA-based
mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik USU.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk bagaimana variabel diukur
dengan tujuan untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam suatu
penelitian. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian ponsel CDMA yang terdiri
dari:
1. Faktor produk (X1)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, dan dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen (Kotler, 2002:338). Faktor
produk dipengaruhi oleh perangkat dan berbagai bentuk kemudahan yang
ditawarkan oleh produsen. Komponen yang termasuk di dalamnya terdiri dari
fitur, desain, dan kualitas jaringan (bisa berbentuk jaringan yang luas, mudah
2. Faktor sosial (X2)
Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita.
Tempat dimana seseorang tinggal dan melakukan aktivitas sehari-hari
merupakan bagian penting yang mempengaruhi perilaku seorang konsumen,
khususnya mengenai keputusan pembelian yang akan dilakukan. Komponen
yang termasuk di dalamnya yaitu kelompok acuan, keluarga serta peran dan
status sosial konsumen.
3. Faktor harga (X3)
Harga adalah karakteristik sejumlah biaya yang dikenakan kepada konsumen
dalam pembelian suatu produk. Komponen yang termasuk di dalamnya terdiri
dari harga produk inti (core product) yang meliputi harga ponsel yang
dikemas dalam satu paket pembelian dan sudah termasuk charger, headset,
dan memory card. Selain produk inti, terdapat juga harga produk tambahan
atau pelengkap (augmented product). Biaya ini harus ditanggung konsumen
jika konsumen tersebut ingin menambah fasilitas ponselnya, misalnya
speaker USB dan memory card yang berkapasitas lebih besar dari
sebelumnya.
4. Faktor promosi (X4)
Promosi adalah metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk atau jasa
kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode promosi meliputi advertising,
personal selling, sales promotion, dan publicity. Komponen yang termasuk di
dalamnya terdiri dari iklan yang mudah dimengerti, memunculkan
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
CDMA-based mobile phone network pada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik USU. Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian konsumen
yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: Pengenalan masalah kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku
sesudah pembelian. Indikator dari penjelasan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala Ukur
Faktor Produk (X1)
a. Fitur b. Desain
c. Kualitas Jaringan
Skala Likert
Faktor Sosial (X2)
a. Kelompok Acuan b. Keluarga
c. Peran dan Status
Skala Likert
Faktor Harga (X3) a. Harga Ponsel
b. Harga Perangkat Pendukung Skala Likert
Faktor Promosi (X4)
a. Mudah Dimengerti
b. Memunculkan Ketertarikan c. Memenuhi Kebutuhan Informasi
Skala Likert
Keputusan Konsumen (Y)
a. Mampu Memenuhi Kebutuhan Komunikasi
b. Menjatuhkan Pilihan Pada Produk Yang Terbaik
c. Tetap Memilih Ponsel CDMA sebagai Alat Komunikasi
Skala Likert
Sumber: Setiadi (2003:16) dan Kotler (2002:338)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Proses pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Skala Likert,
yaitu skala yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
jawaban akan diberikan skor (Sugiyono, 2006: 97). Peneliti memberikan lima
alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala satu sampai lima
demi mendukung keperluan analisis kuantitatif penelitian yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Pertanyaan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2006: 97)
3.6 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2006: 72), populasi adalah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik USU yang menggunakan ponsel berbasis jaringan CDMA yang
jumlahnya tidak diketahui sehingga untuk menentukan jumlah sampel, digunakan
rumus dari Supramono dan Haryanto (2003:63), yaitu:
(Z α)2 (p)(q) n =
d2
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
bila α = 0,05 → Z = 1,96
bila α = 0,01 → Z = 1,67
p = Estimator proporsi populasi
q = 1− p
d = Penyimpangan yang ditolerir = 10%
Penulis memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p yang belum
diketahui maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang
mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:
(1,96)2 (0,5)(0,5) n =
0,12
n = 96,04 dibulatkan menjadi 96 orang
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
snowball sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
akan membesar (Ginting dan Situmorang, 2008:142). Dalam penelitian sampel,
pertama-tama dipilih satu-dua orang dengan kriteria Mahasiswa Jurusan S1
Teknik Elektro Fakultas Teknik USU yang menggunakan ponsel berbasis jaringan
CDMA, kemudian mereka memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel,
3.7 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli. Dalam
penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan
peneliti kepada Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikummpulkan oleh pihak lain. Data
sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet, dan literatur yang
mendukung penelitian.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan responden terpilih dan
pihak-pihak yang terkait.
2. Kuesioner
Pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh
responden, yaitu Mahasiswa Jurusan S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik
USU.
3. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang baik tentunya harus terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya. Rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik demi
mendapatkan hasil penelitian yang berkualitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan (kuesioner). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan
memberikan kuesioner kepada tiga puluh orang responden yang diambil dari
luar sampel di lingkungan Fakultas Teknik USU. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 17.0 for Windows dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Jika rhitung > rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid
2. Jika rhitung < rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
(kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows.
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas, ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1.Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan dinyatakan reliabel
3.10 Teknik Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara dimana data yang dikumpulkan
terlebih dahulu disusun dan diklasifikasikan sehingga memberikan gambaran
yang jelas tentang masalah yang diteliti.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan analisis regresi maka perlu dilakukan pengujian asumsi
klasik agar dapat memperoleh perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada
beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
a.Uji normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data
mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang et al, 2008:55).
Uji ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov.
Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.Sig.
(2-tailed) diatas nilai signifikan 5%, artinya variabel residual berdistribusi
normal (Situmorang et al, 2008:62).
b.Uji heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji model regresi, apakah terjadi ketidaksamaan
atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians
residual dari suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model yang paling baik adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas.
pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas. Jika probabailitas signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah
pada adanya heteroskedastisitas.
c.Uji multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi
maka bisa dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan
metode VIF (Varian Inflated Factor) dan Tolerance melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinieritas
(Situmorang et al, 2008:104).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik
regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
hubungan dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Metode
regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0
for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan menurut Sugiyono