• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK jurusan Akuntansi : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SMK jurusan Akuntansi : studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA, PERSEPSI SISWA

TENTANG KOMPETENSI GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK JURUSAN AKUNTANSI

(Studi kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

Paulina Ervin Indiarti

061334018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

Motto dan Persembahan

 “Marilah kepadaku semua yang letih, lesu, dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu..”

(Matius 11 : 28)  “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan

mendapat; Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat, dan setiap orang yang mengetok baginya akan dibukakan pintu..”

(Matius 7 : 7-8)

Skripsi ini akan kupersembahkan kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus Bapakku dan Ibuku yang tercinta Yohanes Suroso dan Lucia Sarjuni Adikku yang tersayang Lilies Untuk kekasihku Adi Kusuma Almamaterku Dan semua orang yang ku cintai Dan yang mencintai aku

(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA, PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, DAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA

DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK JURUSAN AKUNTANSI

Studi Kasus SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta Paulina Ervin Indiarti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) hubungan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa; (2) hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa; (3) hubungan aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang berjumlah 266 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 97 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah stat istik nonparametrik koefisien korelasiSpearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada hubungan yang positif antara motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa (rhitung = 0,315 dan probabilitas 0,002 < 0,05), (2) ada hubungan yang positif an tara persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar siswa ( rhitung = 0,464 dan probabilitas 0,000 < 0,05), (3) ada hubungan yang positif antara aktifitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa (rhitung= 0,425 dan probabilitas 0,000 < 0,05 )

(8)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN STUDENT’S LEARNING MOTIVATION, STUDENT’S PERCEPTION ABOUT TEACHER’S COMPETENCE AND THE STUDENT’S LEARNING ACTIVITY AND

STUDENT’S ACHIEVEMENT OF THE VOCATIONAL SCHOOL

STUDENTS IN ACCOUNTING DEPARTMENT

A Case Study of One State Vocational High School Depok Yogyakarta

Paulina Ervin Indiarti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This research aims to find out : (1) the relation between students’ learning motivation and students’ learning achieveme nt; (2) the relation between students’ perception about the teacher’s competence and students’ learning achievement; (3) the relation between students’ learning activity and students’ learning achievement.

This research is a case study on the 12th grade of vocational school students of One State Vocational High School Depok Yogyakarta. The population is 266 students. The samples are 97 students. Purposive sampling is taken as the technique in this research. Questionnaire and documentation are used as the method to collect the data. The data analysis technique is the correlation coefficient non-parametric statisticSpearman.

The result of this study shows that : (1) there is positive correlation between the students’ learning motivation and students’ learning achievement (rcount = 0,315 and probability is 0,002 < 0,05); (2) there is positive correlation between the students’ perception about the teacher’s competence and students’ learning achievement (rcount = 0,464 and probability is 0,000 < 0,05); (3) there is positive correlation between the students’ learning activity and students’ learning achievement (rcount= 0,425 and probability is 0,000 < 0,05).

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat, dan kasih -Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul : “Hubungan Motivasi Belajar, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru, dan

Aktifitas Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK Jurusan

Akuntansi”. Studi Kasus SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Prog ram Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus hati dan ikhlas telah mengorbankan pikiran dan waktunya untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyaka rta

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(10)

4. Cornelio Purwantini, S.Pd., M. SA Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh kuliah.

6. Bapak Drs. Eka Setiadi selaku Kepala SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakuk an penelitian

7. Ibu Dwi Indah KWS, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang diminta oleh sekolah untuk mendampingi penulis selama melaksanakan penelitian

8. Guru-guru Akuntansi yang bersedia jam pelajarannya dipakai untuk penulis menyebarkan kuesioner

9. Para siswi kelas XII SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subjek penelitian ini

10. Kedua Orang Tuaku serta adikku yang telah memberikan doa, dukungan yang luar biasa untuk penulis dalam penyusunan skripsi, dan memberikan kasih sayangnya sehingga penuli s dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Makasih buat Adi Kusuma (kekasihku cie..cie..hehehehe…) orang yang selalu memberikan dukungan ,semangat dan motivasi untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini.

12. Makasih buat teman-teman seperjuanganku (Agil, Suceng, Brutus) yang telah dengan senang hati selama ini bahu membahu dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)
(12)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... ... ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vi

ABSTRAK... ... ... .. vii

ABSTRACT ... ... ... viii

KATA PENGANTAR ... ... ... ix

DAFTAR ISI... ... ... xii

DAFTAR TABEL ... ... ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... ... ... xvii

BAB I.PENDAHULUAN... ... ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... ... 1

B. Batasan Masalah ... ... ... 4

C. Rumusan Masalah ... ... ... 5

D. Tujuan Penelitian... ... ... 6

E. Manfaat Penelitian ... ... ... 6

(13)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... ... 8

A. Tinjauan Teoritik ... ... ... 8

1. Pengertian Motivasi Belajar ... ... 8

2. Pengertian Prestasi Belajar ... ... 14

3. Pengertian Belajar ... ... . 17

4. Pengertian Persepsi ... ... 19

5. Pengertian Kompetensi Guru ... ... 22

6. Pengertian Aktifitas Belajar ... ... 24

B. Kerangka Berpikir ... ... ... 26

1. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prest asi Belajar Siswa ... ... ... 26

2. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompeteni Guru dengan Prestasi Belajar Siswa ... ... 27

3. Hubungan Antara Aktifitas Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa ... ... ... 29

C. Model Penelitian ... ... ... 30

D. Hipotesis Penelitian ... ... .... 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... ... 31

A. Jenis Penelitian ... ... ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... ... 31

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... ... 31

D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ... ... 32

(14)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... .... 33

F. Pengukuran Variabel Penelitian ... ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... ... 38

1. Teknik Kuesioner ... ... .. 38

2. Teknik Dokumentasi ... ... 38

H. Teknik Pengujian Instrument ... ... 38

1. Uji Validitas ... ... ... 39

2. Uji Reliabilitas ... ... ... 42

I. Teknik Analisis Deskriptif ... ... 44

J. Teknik Analisis Data ... ... ... 45

BAB VI . GAMBARAN UMUM ... ... 47

A.Sejarah SMK Negeri 1 Depok ... ... 47

B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Depok . 47 C. Sistem Pendidikan SMK Negeri 1 Depok ... ... 49

D. Kurikulum SMK Negeri 1 Depok ... ... 49

E. Organisasi Sekolah SMK Negeri 1 Depok ... ... 52

F. Sumber Daya Manusia SMK Negeri 1 Depok ... 65

G. Siswa SMK Negeri 1 Depok ... ... 66

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Negeri 1 Depok ... 67

I. Fasilitas Pendidikan ... ... ... 69

J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah ... 70

K. Hubungan antara SMK Negeri 1 Depok dengan instansi lain ... 71

(15)

L. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ... .. 73

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... ... 75

A.Deskripsi Data ... ... ... 75

B. Analisis Data ... ... ... 78

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 84

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN,DAN SARAN ... 91

A.Kesimpulan ... ... ... 91

B. Keterbatasan ... ... ... 92

C. Saran ... ... ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... ... ... 95

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar ... . 34

Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 35

Tabel III.3 Operasionalisasi Variabel Aktifitas Belajar ... . 37

Tabel III.4 Hasil Pengukuran Uj i Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 41

Tabel III.5 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... ... ... 42

Tabel III.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Aktifitas Belajar ... 43

Tabel III.7 Tingkat Keterhan dalan Variabel Penelitian ... . 45

Tabel III.8 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 45

Tabel III.9 Tabel PAP Tipe II ... ... ... 46

Tabel V.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ... ... 77

Tabel V.2 Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru ... 78

Tabel V.3 Deskripsi Aktifitas Belajar Siswa ... ... 79

Tabel V.4 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa ... ... 80

Tabel V.5 Hasil Pengujian Hipotesis I ... ... 81

Tabel V.6 Hasil Pengujian Hipotesis II ... ... 83

Tabel V.7 Hasil Pengujian Hipotesis III ... ... 85

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Kuesioner Penelitian ... ... 98

Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas ... ... 105

Lampiran III Uji Korelasi ... ... ... 112

Lampiran IV PAP TIPE II ... ... ... 113

Lampiran V Mean, Median, & Modus ... ... 116

Lampiran VI Data Induk ... ... ... 122

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam UU SISDIKNAS Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pembe rdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan yang berlangsung dalam keluarga dan masyarakat disebut sebagai pendidikan informal, sedangkan pendidikan yang berlangsung di s ekolah sering disebut dengan pendidikan formal. Sekolah dikatakan sebag ai pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan belajar yang terencana dan terorganisir termasuk kegiatan belajar dan mengajar. Dengan belajar anak memperoleh pen getahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai yang mengantarnya ke tahap kedewasaan (Winkel, 2004:28).

(19)

sosial, serta memecahkan masalah yang dihadapi. Di sekolah siswa mengalami proses belajar mengajar. Siswa diperkenalkan dengan berbagai macam ilmu pengetahuan juga mengalami kehidupan sosial bersama d engan teman dan guru. Tujuan utama dari proses belajar ini agar siswa bisa tumbuh menjadi manusia sosial dan yang menguasai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang diberikan pada siswa disajikan dalam bentuk berbagai macam pelajaran.

Dalam pembelajaran, m otivasi sangat diperlukan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2010:75). Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Deng an usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2010:75).

(20)

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial . Keempat kompetensi tidak dapat dipisahkan. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kel asnya sehingga hasil belajar siswa berada di puncak yang optimal (Hamalik, 2002:36).

Dalam proses belajar mengajar guru sebagai sumber daya memiliki peranan yang penting karena merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan siswa. Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya akan tetapi ditentukan atau bahkan sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka (Hamalik, 2002:36).

Dalam kegitan belajar sisw a harus aktif berbuat, belajar itu sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar -mengajar. Kegiatan belajar dilakukan melalui tatap muka yang alokasi waktunya telah ditentukan dalam susunan program dan melalui tugas -tugas yang diberikan oleh guru serta belajar mandiri. Kegiatan belajar Akuntansi adalah kegiatan siswa dalam mempelajari Akuntansi berupa kegiatan membaca buku, mengerjakan latihan selama pelajaran, sewaktu mengerjakan tugas rumah dan sewaktu belajar mandiri.

(21)

penelitian sehubungan dengan SMK Negeri 1 Depok tersebut mempunyai kualitas dengan standar ISO, maka peneliti ingin melihat apakah guru -guru SMK Negeri 1 Depok yang sudah mempunyai kompetensi dalam bidangnya dapat memberikan motivasi belajar siswanya, karena a da beberapa siswa yang nampak tidak berperan aktif dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas, sehingga terkesan tidak mempunyai semangat belajar dalam mengikuti pelajaran dan semua ini akan mempengaruhi prestasi belajar siswanya. Peneliti melihat dari sudut pandang siswa terutama siswa kelas XII jurusan akuntansi. Untuk itulah penulis akan melakukan penelitian dengan topik “Hubungan Motivasi Belajar Siswa, Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Dan Aktivitas Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa SMK

Jurusan Akuntansi”.

B. Batasan Masalah

(22)

misalnya gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Dalam penelitian ini, penuli s hanya menganalisis beberapa unsur dari faktor eksternal dan internal tersebut. Untuk faktor internal penulis akan menganalisis tentang motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk faktor eksternal penulis menggunakan faktor sosial sekolah yaitu kompetensi guru. Kompetensi guru di sini dipandang dari sudut siswa, maka salah satu variabel penelitiannya adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru. Kompetensi yang dimaksud di sini adalah kompetensi guru yang dinyatakan dalam UU guru dan dosen yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Prestasi belajar mendasarkan pada nilai raport siswa kelas XII.

C. Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah :

1. Apakah ada hubungan yang posi tif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ?

2. Apakah ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa ?

(23)

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan yang positif antara aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan da pat memberikan masukan kepada guru supaya dapat meningkatkan kompetensinya. Dengan guru yang berkompetensi tinggi maka akan meningkatkan motivasi belajar, anak sering melakukan aktivitas belajarnya sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Sekolah

(24)

3. Penulis

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoristik

1. Motivasi Belajar

a. Pengertian

Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2010:73). Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (2010:73), motivasi belajar adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Winkel (1987: 93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:80), motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan

(26)

belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjam in kelangsungan pada kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2010:89) motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1) Motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.

2) Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.

c. Pentingnya Motivasi dalam Belajar

(27)

1) Bagi siswa :(a) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir; (b) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya; (c) mengarahkan kegiatan belajar; (d) membesarkan semangat belajar; (e) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja.

2) Bagi guru :(a) membangkitkan, meningkatkan, memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; (b) mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas bermacam -macam; (c) meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran; (d) memberi peluang guru untuk “unjuk kerja”.

d. Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2010:85) ada tiga fungsi motivasi belajar :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerja kan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendaknya dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan -perbuatan apa

(28)

menyisihkan perbuatan -perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

e. Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:97 -99) unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ada 4 yaitu :

1) Cita-cita atau aspirasi siswa

Motivasi belajar akan tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan menumbuhkan kemauan belajar bahkan dikemudian hari akan menumbuhkan cita -cita dalam kehidupan.

2) Kemampuan siswa

Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3) Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi rohani dan jasmani mempengaruhi motivasi belajar.

4) Kondisi lingkungan siswa

Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

f. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah

(29)

1) Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang utama justru mencari nilai/angka yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai raport/ulangan yang nilainya baik. Angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

2) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan ters ebut.

3) Saingan/kompetisi

Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan baik individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4) Ego-involvement

(30)

5) Memberi ulangan

Siswa akan giat belajar bila mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan juga merupakan sarana memotivasi.

6) Mengetahui hasil

Semakin mengetahui hasil belajar meningkat maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan harapan hasilnya terus meningkat.

7) Pujian

Dengan pujian akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekalligus akan membangkitkan harga diri.

8) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak menjadi alat motivasi.

9) Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan menjadi lebih baik. 10) Minat

(31)

11) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab denga n memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menggunakan maka akan timbul gairah untuk belajar.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Proses belajar yang dialami oleh murid menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang keterampilan dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru (Winke l, 1986:102). Perubahan itu bersikap secara relative kons tan dan berbekas. Hasil dari belajar tidak dapat disaksikan dari luar, tanpa orang itu melakukan suatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Hasil belajar akan tampak dalam prestasi (Winkel, 2004:58). Jadi prestasi belajar merupa kan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Prestasi belajar diukur melalui alat ukur yaitu suatu tes. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(32)

1. Faktor dari dalam

a) Tingkat Kecerdasan/Intelegensi

Semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih s ukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.

b) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sebenarnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing -masing. Bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang -bidang studi tertentu.

c) Minat

Minat individu merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.

d) Motivasi belajar

(33)

siswa dalam melalukan proses pembelajaran materi -materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah.

2. Faktor dari luar

a) Lingkungan non sosial, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar, misalnya :

(1) Kondisi rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat itu dapat berpengaruh buruk terhadap kegitan belajar siswa.

(2) Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa, misalnya pembagian waktu siswa u ntuk belajar dalam satu hari.

(3) Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.

b) Lingkungan sosial

(34)

3. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa. Misalnya, siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface.

3. Belajar

a. Pengertian

Menurut Winkel (1989:36), belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap. Menurut Davidoff (1988: 178), belajar adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh kemudian dari pengalaman -pengalaman.

(35)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.

b. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:42 -50) prinsip-prinsip belajar ada 7 yaitu :

1) Perhatian dan motivasi

Perhatian dan motivasi mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajarinya.

2) Keaktifan

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati.

3) Keterlibatan langsung atau berpengalaman

(36)

4) Pengulangan

Dengan mengadakan pengulangan maka daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir akan berkembang.

5) Tantangan

Dalam belajar siswa mengahadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu ada hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

6) Balikan dan penguatan

Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.

7) Perbedaan individu

Setiap siswa mempunyai perbedaan, tidak ada siswa yang memiliki persamaan yang sama persis. Perbedaan itu terdapat pada karakterisik psikis, kepribadian, dan sifat -sifatnya.

4. Persepsi

a. Pengertian

(37)

pengetahuan tentang pola bunyi dalam bahasanya sehingga ia dapat menafsirkan apa yang didengarnya”.

Persepsi pada dasarnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi persepsi merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 2005:141). Menurut Davidoff (1988:232), persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data -data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

Dari definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa persepsi adalah suatu proses penginderaan terhadap rangsangan dari obyek tertentu sehingga kita dapat menilai dan memberi tanggapan terhadap obyek tersebut.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :

Davidoff (1988:234) menuliskan empat hal yang mempengaruhi persepsi :

1. Kesadaran

(38)

2. Ingatan

Dalam rangka memberikan arti yan g terus menerus orang akan cenderung terus menerus membanding -bandingkan penglihatan, suara, penginderaan lainnya dengan ingatan masa lalu yang mirip. 3. Proses informasi

Kita sudah bisa menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya, diban dingkan dengan situasi lalu dan saat itu, lalu membuat intepretasi dan evaluasi.

4. Bahasa

Menurut Thoha (2005:153) faktor -faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain :

a) Artikulasi

Artikulasi diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orang lain. Seseorang tidak hanya tertarik mengamati perilaku dalam organisasi saja, tetapi juga mencari jawaban penyebab dari perilaku orang yang diamati.

b) Stereotype

Stereotype adalah suatu proses yang cenderung meliha t orang lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori.

c) Hallo Effect

(39)

Misalnya kerajinan, kecerdasan, penampilan, dan lain -lain. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.

5. Kompetensi Guru

a. Pengertian Kompetensi

Menurut Surya (2004:92), kompetensi adalah keseluruhan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang yang dalam kaitan dengan suatu tugas tertentu.

b. Jenis Kompetensi Guru

Menurut Raka Joni sebagaimana yang dikutib oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan tiga jenis kompetensi guru, yaitu :

1) Kompetensi professional, memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.

2) Kompetensi kemasyarakatan, mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.

(40)

Dalam perspektif kebijakan p endidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintahan No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

1. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi : (a) pemahaman wawasan; (b) pemahaman tentang peserta didik; (c) penggembangan kurikulum; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik; (f) evaluasi hasil belajar.

2. Kompetensi kepribadian yaitu kemamp uan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (g) mengevaluasikan kinerja sendiri; (h) menggembangkan diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasikan lisan dan tertulis; (b) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

(41)

c. Kompetensi Profesi Guru

Menurut Sardiman (2010:163-179) ada sepuluh kompetensi guru meliputi :

1. Menguasai bahan

2. Mengelola program belajar mengajar 3. Mengelola kelas

4. Menggunakan media atau sumber 5. Menguasai landasan kependidikan 6. Mengelola interaksi belajar mengajar

7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran

8. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan 9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10.Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran

6. Aktivitas Belajar

a. Prinsip-prinsip aktivitas

Dari sudut pandang ilmu jiwa prinsip aktivitas belajar ini dibagi menjadi 2 pandangan yakni, ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa modern (Sardiman, 2010:97-100).

1) Ilmu Jiwa Lama

(42)

mendominasi kegiatan. Gurulah yang menentukan bahan ajar, metode sedangkan siswa hanya menerima saja.

2) Ilmu Jiwa Modern

Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran, yang mengolah dan mencerna adalah para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan, dan latar belakang masing -masing. Aktivitas belajar itu adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar itu saling berkaitan.

b. Jenis-jenis aktivitas

Menurut Sardiman (2010:101), jenis aktivitas itu ada 8 jenis yaitu: 1) Visual activities, seperti membaca, memerhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.

3) Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, menyalin.

5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

(43)

7) Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mengambil keputusan.

8) Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

B. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

Motivasi belajar adalah suatu yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar itu mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (1987: 93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi menggapai tujuan tertentu. Seorang siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha semaksimal mungkin untuk m endalami materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal.

(44)

sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2010:85-86).

Cicilia Sari Wahyuni (2004:82) menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan prestasi siswa. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar. Bila motivasi belajar tinggi maka prestasi belajar tinggi. Sebaliknya bila motivasi rendah maka prestasi belajar juga rendah.

2. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan pr estasi belajar siswa.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar. Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang diharapkan, media yang digunakan, dan lain-lain. Tetapi di samping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan siswa, yaitu hubungan antara guru dan siswa. Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan (Sardiman, 2010:147).

(45)

menyenangkan. Guru menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam sehingga siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik. Bila siswa dapat mengerjakan ujian dengan baik diharapkan prestasi belajar yang dicapai juga baik.

Proses belajar dan hasil belajar para si swa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para sisw a berada pada tingkat optimal (Hamalik, 2003:36).

Michael G.Fullan yang dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) mengemukakan bahwa “educational change depends on what teachers do and think.....”. pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan sangat bergantung pada apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh guru atau dengan kata lain bergantung pada penguasaan kompetensi guru.

(46)

3. Hubungan antara aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa Aktivitas merupakan prinsip yang sang at penting di dalam interaksi belajar mengajar. Menurut Montessori dalam bukunya Sardiman (2010:96), anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Menyatakan bahwa yang banyak melakuk an aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anaknya sendiri, sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik. Menurut Rousseau dalam bukunya Sardiman (2010:96), segala pengetahuan itu harus diper oleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa aktivitas proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik dan akan mempengaruhi prestasi belajar .

Kegiatan belajar akuntansi merupakan suatu proses, sehingga tidak langsung menjadi baik untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk belajar akuntansi siswa perlu secara teratur tekun melaksanakan kegiatan belajar akuntansi.

(47)

C. Model Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat disusun sebuah model penelitian sebagai berikut :

D. Hipotesis Penelitian

1

Ha = Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar.

2

Ha = Ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

3

Ha = Ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar.

Prestasi Belajar Siswa Motivasi Belajar

Persepsi Siswa

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme, lembaga atau gejala tertentu (Arikunto, 1998:131). Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui atau menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada berapa eratnya hubungan s erta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunta,1998:131).

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian : SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta 2. Waktu Penelitian : Desember 2010–Januari 2011

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Depok Yoygakarta

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah : a. Motivasi belajar

b. Persepsi siswa tentang kompetensi guru c. Aktivitas belajar

d. Prestasi belajar siswa

(49)

D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta dengan jumlah populasinya adalah 266 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta dengan jumlah sampelnya sebanyak 97 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

(50)

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

D.R. Sugiyono (1999:2-3) menyatakan bahwa “variabel merupakan gejala yang menjadi fokus untuk diamati.”

a. Motivasi Belajar (X1) adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:44), Syah (2003:153) dan Wahyuni (2004:87) variabel motivasi belajar ini menggunakan motivasi intrinsik dan ekstrinsi k yang dijabarkan ke dalam indikator -indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini :

Tabel III.1

Operasionalisasi Variabel

b. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru (X2)

Persepsi adalah suatu proses penginderaan terhadap rangsangan dari obyek tertentu sehingga kita dapat menilai dan memberi tanggapan terhadap obyek tersebut.

Kompetensi guru adalah gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik

Dimensi Indikator No Butir

Positif Negatif Motivasi

Belajar

1. Kemauan untuk mengikuti pelajaran

2. Kerelaan untuk menyediakan waktu belajar

3. Ketekunan

(51)

berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan. Menurut UU Profesionalisasi Guru dan Murti (2010:26) variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dijabarkan ke dalam indikator -indikator seperti yang terlihat dalam tabel operasionalisasi berikut ini :

Tabel III.2 moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu. 4. Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk kepentingan

pembelajaran.

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil penilaian

dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif

(52)

Kompetensi Bidang Kepribadian

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Menampilkan diri sebagai

pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan etos kerja,

tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

1. Bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agam, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi dengan

komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan

1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi

(53)

pembelajaran yang diampu

informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

38

39

c. Aktivitas Belajar (X3) adalah prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Menurut Wahyuni (2004:88) variabel aktivitas belajar dijabarkan ke dalam indikator-indikator seperti yang terlihat dalam tabel operasionalisasi berikut ini :

Tabel III.3

1. Belajar tatap muka di sekolah 2. Belajar terstruktur di rumah 3. Belajar mandiri di rumah 4. Belajar kreatif

d. Prestasi belajar (Y) adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai siswa, yang tampak dari nilai rapor kelas XII semester I.

F. Pengukuran Variabel Penelitian

(54)

jawaban yang diberi tanda (X) pada lembar yang telah disediakan yaitu sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1) dan selalu (4), banyak kali (3), kadang -kadang (2), tidak pernah (1).

Modifikasiskala likertdimaksudkan untuk meniadakan kategori jawaban yang di tengah berdasarkan tiga alasan :

a. Kategori yang mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (ragu -ragu). Kategori jawaban yang arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen.

b. Tersedianya jawaban yang di tengah itu menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya, ke arah setuju ataukah arah tidak setuju.

c. Kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah setuju ataukah ke ara h tidak setuju.

Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah :

Kriteria Jawaban

Skor

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3

(55)

Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban variabel aktifitas belajar adalah :

Kriteria Jawaban

Skor

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

Selalu ( S ) 4 1

Banyak Kali ( BK ) 3 2

Kadang-Kadang (KK) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang motivasi siswa, persepsi siswa tentang kompetensi gu ru dan aktivitas belajar.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar. Sebagai pedomannya adalah nilai yang tertera pada leggersiswa kelas XII. Nilai tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

H. Teknik Pengujian Instrumen

(56)

yaitu valid dan reliabel. Pengujian instrumen penelitian dilakukan di SMK Koperasi Yogyakarta kelas XII Akuntansi yang berjumlah 50 siswa.

1. Uji Validitas

Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dipakai sebagai bahan penelitian yang layak atau tidak dipakai. Kuesioner sebagai alat ukur perlu di uji validitasnya untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat uku r dalam melakukan fungsi ukurnya.

Perhitungan validitas kuesioner menggunakan rumus korelasi product moment:

rxy=

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

S X = jumlah skor X

S Y = jumlah skor Y

S XY = jumlah hasil kali antara X dan Y N = banyaknya sampel yang diuji

Koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh dari hasil perhitungan

menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r

(57)

korelasi Product Moment pada tabel dengan dk = n -2. Jika rhitung lebih

besar daripada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid, begitu

pula sebaliknya.

Dari hasil pengujian instrumen penelitian diketahui bahwa n = 50 dan taraf signifikansi (alpha) adalah 0,05 atau 5 % sehingga rtabel dari 0,05 ; 50 adalah 0,279 Hasil pengukuran validitas untuk variabel motivasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.4

Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar

No. Soal r table r hitung Keterangan

Soal 1 0,279 0,491 Valid

Soal 2 0,279 0,292 Valid

Soal 3 0,279 0,363 Valid

Soal 4 0,279 0,692 Valid

Soal 5 0,279 0,500 Valid

Soal 6 0,279 0,703 Valid

Soal 7 0,279 0,292 Valid

Soal 8 0,279 0,740 Valid

Soal 9 0,279 0,682 Valid

Soal 10 0,279 0,387 Valid

Soal 11 0,279 0,433 Valid

Soal 12 0,279 0,626 Valid

Soal 13 0,279 0,610 Valid

Soal 14 0,279 0,613 Valid

Soal 15 0,279 0,674 Valid

Soal 16 0,279 0,376 Valid

Soal 17 0,279 0,409 Valid

Soal 18 0,279 0,665 Valid

(58)

Hasil pengukuran validitas untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.5

Hasil Pengukuran Uji Validitas

Variabel Persepsi siswa tentang kompetensi guru

No. Soal r table r hitung Keterangan

Soal 1 0,279 0,363 Valid

Soal 2 0,279 0,533 Valid

Soal 3 0,279 0,621 Valid

Soal 4 0,279 0,586 Valid

Soal 5 0,279 0,431 Valid

Soal 6 0,279 0,389 Valid

Soal 7 0,279 0,445 Valid

Soal 8 0,279 0,501 Valid

Soal 9 0,279 0,669 Valid

Soal 10 0,279 0,589 Valid

Soal 11 0,279 0,440 Valid

Soal 12 0,279 0,358 Valid

Soal 13 0,279 0,426 Valid

Soal 14 0,279 0,661 Valid

Soal 15 0,279 0,532 Valid

Soal 16 0,279 0,668 Valid

Soal 17 0,279 0,316 Valid

Soal 18 0,279 0,617 Valid

Soal 19 0,279 0,458 Valid

Soal 20 0,279 0,493 Valid

Soal 21 0,279 0,475 Valid

Soal 22 0,279 0,684 Valid

Soal 23 0,279 0,496 Valid

Soal 24 0,279 0,587 Valid

Soal 25 0,279 0,811 Valid

Soal 26 0,279 0,691 Valid

Soal 27 0,279 0,604 Valid

Soal 28 0,279 0,739 Valid

Soal 29 0,279 0,656 Valid

Soal 30 0,279 0,297 Valid

Soal 31 0,279 0,635 Valid

Soal 32 0,279 0,618 Valid

Soal 33 0,279 0,501 Valid

Soal 34 0,279 0,605 Valid

(59)

Soal 36 0,279 0,637 Valid

Soal 37 0,279 0,567 Valid

Soal 38 0,279 0,624 Valid

Soal 39 0,279 0,680 Valid

Dari hasil pengukuran 39 item soal, dapat diketahui bahwa 39 item soal tersebut semua valid karena r hitung lebih besar dari r tab el.

Hasil pengukuran validitas untuk variabel aktifitas belajar siswa diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas

Variabel Aktifitas Belajar

No. Soal r table r hitung Keterangan

Soal 1 0,279 0,407 Valid

Soal 2 0,279 0,434 Valid

Soal 3 0,279 0,286 Valid

Soal 4 0,279 0,620 Valid

Soal 5 0,279 0,700 Valid

Soal 6 0,279 0,449 Valid

Soal 7 0,279 0,425 Valid

Soal 8 0,279 0,564 Valid

Soal 9 0,279 0,476 Valid

Soal 10 0,279 0,557 Valid

Soal 11 0,279 0,612 Valid

Soal 12 0,279 0,475 Valid

Soal 13 0,279 0,615 Valid

Soal 14 0,279 0,333 Valid

Dari hasil pengukuran 14 item soal, dapat diketahui bahwa 14 item soal tersebut semua valid karena r hitung lebih besar dari r tab el.

2. Uji Reliabilitas

(60)

pernyataan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus Cronbach Alpha koefisien dengan taraf signifikansi 5% :

Keterangan :

rtt = reliabel instrumen yang dicari

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir

= varians total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha > 0, 60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2002:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari pada

0, 60, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya.

(61)

3. 0,400-0,599 Cukup

4. 0,200-0,399 Rendah

5. <0,200 Sangat Rendah

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alphadan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi 19.0 dengan koefisien r tabel pada n = 5 0. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel III.8

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r

hitung

Nilai r tabel

Status Keterangan

Motivasi belajar 0,894 0,60 Andal Sangat Tinggi

Persepsi siswa 0,948 0,60 Andal Sangat Tinggi

Aktifitas belajar 0,812 0,60 Andal Sangat Tinggi

I. Teknik Analisis Deskriptif

Pengujian statistik deskripsi ini untuk mendeskripsikan variabel penelitian yaitu motivasi belajar siswa, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan aktivitas belajar. Untuk pengujian deskriptif variabel digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.

Tabel III.9 Tabel PAP Tipe II

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Rendah

(62)

J. Teknik Analisis Dat

hubungan motivasi belajar siswa dengan presta

a

dak ada hubungan persepsi siswa tentang kompete ngan prestasi belajar

hubungan persepsi siswa tentang kompetensi gur stasi belajar

dak ada hubungan aktifitas belajar siswa denga jar

hubungan aktifitas belajar siswa dengan prestasi potesis

(63)

Keterangan:

t = statistik t dera n = banyaknya pe

0,56 - 0,65 Cukup kuat

0,66 - 0,75 Kuat

0,76 - 0,99 Sangat kuat

1 Sempurna

menguji signifikan atau tidaknya koefisien korelas t, dengan tingkat signifikan sebagai berikut (S

derajat bebas n -2 pengamatan

ujian adalah sebagai berikut : ima jika thitung> ttabel ak jika thitung<ttabel

(64)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SMK Negeri 1 Depok

SMK Negeri 1 Depok didirikan pada tahun 1952 dengan SK no. 31998/Kab/52 pada tanggal 10 September 1952, pada waktu itu bernama SMEA Negeri 1 Yogyakarta. Berlokasi di Gowongan Kidul Yogyakarta. Pada tahun 1982 lokasi SMEA Negeri 1 Yogyakarta pindah ke Maguwoharjo Depok Sleman.

Berdasarkan SK Mendikbud Nomor:031/O/1997, tanggal 7 Maret 1997 SMEA Negeri 1 Yogyakarta berganti nama menjadi SMK Negeri 1 Depok. Beralamat Ringroad Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55282, telp (0274) 88563, Faximili (0 274) 885663, E-mail :

smkdesta@yahoo.com atau info@smk1depok.com, website:

www.smk1depok.com. SMK N 1 Depok mulai tahun 2008 ditunjuk ole h

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang mempunyai 3 (tiga) program keahlian yang diselenggarakan, yaitu Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Penjualan.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Depok

1. Visi SMK Negeri 1 Depok

Santun dalam budi pekerti, unggul mengukir prestasi, piawai menghadapi kompetisi (Respectful, Achievable, Competitivable)

(65)

2. Misi SMK Negeri 1 Depok

a. Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia. b. Mewujudkan Sekolah Bertaraf Internasional.

c. Melaksanakan PBM dengan pendekatan Competence Based Training (CBT) yang berorientasi pada peningkatan mutu dan keunggulan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

d. Mengimplementasikan Sistem Manajemen M utu ISO 9001 : 2000 3. Tujuan dan sasaran program keahlian akuntansi

a. Tujuan umum

1) Tercapainya profil SMK bertaraf internasional

2) Meningkatkan mutu dan relevansi serta peningkatan mutu tamatan PK akuntansi

3) Terlaksananya sertifikasi kompetensi sebagai siswa PK akuntansi 4) Terserapnya tamatan PK Akuntansi oleh pihak-pihak yang

membutuhkan tenaga kerja tingkat menengah

5) Terlaksanannya kebijakan “link and match” melalui sertifikasi uji kompetensi standar industry bagi siswa PK Akuntansi.

b. Tujuan khusus:

1) Sebagai tempat uji kompetensi pada ujian nasional bidang produktif akuntansi di provinsi DIY

(66)

3) Siswa memperoleh sertifikasi kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Akuntansi

4) PK akuntansi berfungsi sebagai Learning Center pada PK akuntansi di provinsi DIY

C. Sistem Pendidikan SMK Negeri 1 Depok

Tujuan pendidikan tingkat satuan Pendidikan di SMK N 1 Depok mengacu pada tujuan umum Pendidikan yaitu: Tujuan Pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Konsekuensi dari tujuan tersebut sekolah harus memberikan bekal keilmuan untuk studi lebih lanjut dan mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja yang handal dan sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha/Industri/Kerja (DU/DI/DK), maka SMK N 1 Depok melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja. Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di Dunia Usaha/Industri/Kerja.

D. Kurikulum SMK Negeri 1 Depok

(67)

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum dimaksudkan untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapakan lulusan yang cakap dan terampil sesuai dengan tuntutan kurikulum.

SMK Negeri 1 Depok saat ini sudah menggunakan Kurikulum 2006 atau yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan pengembangan kurikulum 2004 (KBK) dan merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dikembangkan di masing -masing satuan Pendidikan dan Komite Sekolah, yang be risi: Tujuan Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Kalender Pendidikan, dan Silabus. KTSP ini sudah mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2006/2007 mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Berikut hal -hal yang berkaitan dengan KTSP:

1. Struktur Program sesuai dengan Standar Isi, yang meliputi: a. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan f. Muatan lokal

(68)

2. Standar ketuntasan belajar

a. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan da lam satu kompetensi dasar berkisar antara 0–100%. Kriteria ketuntasan ideal untuk masing-masing indikator 75%

b. SMK N 1 Depok menggunakan ke tuntasan belajar minimal untuk kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif 6,00 dan untuk kelompok mata pelajaran pro duktif 7,00

Kurikulum Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Depok disusun berdasarkan Undang -Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang BSNP.

3. Standar kelulusan

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. c. Lulus ujian sekolah

d. Lulus ujian nasional, dengan kriteria:

(69)

3) Rata-rata ketiga nilai tersebut ditambah nilai ujian produktif minimum 5,25.

E. Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok

Tugas Kepala Sekolah, Guru, dan Karyawan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah.

Tugas Kepala Sekolah SMK N 1 Depok: a Merencanakan program kerja sekolah b Merencanakan RAPBS

c Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan RIPS d Mengkoordinir kegiatan UNAS

e Mengawasi dan membina pengelolaan PBM

f Mengkoordinir kegiatan kerjasama dengan dunia kerja, unit produksi, pemasaran dan penelusuran tamatan

g Merencanakan dan membina pengembangan karier dan profesi staf h Mengkoordinir pelaksanaan bimbingan kejuruan

i Merencanakan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

(70)

2. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

a. Memahami kurikulum dan Juklaknya dan mendiskusikan pelaksanaannya secara kontinu

b. Menyusun program pengajaran (mingguan, bulanan, semesteran, tahunan) dan mengkoordinasikan pelaksanaannya

c. Mengkoordinir pengembangan kurikulum

d. Mengkoordinir kegiatan proses belajar mengajar termasuk pembagian tugas guru, jadwal pelajaran, evaluasi belajar dsb

e. Mengkoordinasikan persiapan dan peaksanaan ulangan, Ebta/Ebtanas, Uji Profesi dan sebagainya

f. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama Kepala Rumpun Program Stud i

g. Mengarahkan penyusunan SATPEL

h. Menggali materi-materi untuk muatan lokal i. Mengajar 12 jam

j. Menyusun laporan.

3. Wakil Kepala Sekolah Urasan Hubungan Masyarakat

a. Menyusun program kerja hubungan industri setiap program studi b. Mengkoordinasikan pembuatan peta dunia kerja/industri yang relevan

di Kota Madya/Kabupaten/Wilayahnya

(71)

d. Merencanakan program PKL dan program magang dan mengkoordinir pelaksanaannya

e. Mengkoordinir “guru tamu” dari dunia kerja untuk mengajar di sekolah

f. Mengkoordinir program magang bagi guru di dunia kerja g. Mengajar 12 jam

h. Membuat laporan berkala dan insidentil.

4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

a. Menyusun program kerja pembinaan siswa (bulanan, semesteran, tahunan) dan mengkoordinir pelaksanaannya

b. Menyusun program kerja 5K -7K dan mengkoordinir pelaksanaannya c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS

d. Membimbing dan mengawasi kegiatan OSIS e. Membina kepengurusan OSIS

f. Mengkoordinir pelaksanaan pemilihan calon siswa teladan, penerimaan beasiswa dan paskibraka

g. Mengkoordinir perencanaan dan pelaksanaan kegiatan luar sekolah h. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan siswa i. Mengajar sebanyak 12 jam

j. Membuat laporan berkala dan insidentil.

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan P rasarana

(72)

b. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana c. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan bahan praktek serta

perlengkapan sekolah

e. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana

f. Mengawasi penggunaan sarana dan prasarana g. Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana h. Mengajar 12 jam

i. Membuat laporan berkala dan insidentil.

6. Kepala Jurusan

a. Membuat program kerja rumpun (mingguan, bulanan, semesteran) b. Mendalami dan memasyarakatkan kurikulum sesuai rumpunnya c. Mengkoordinasikan penggunaan ruang praktek

d. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru sesuai dengan rumpunnya

e. Mengkoordinir tugas guru sejenis dalam rumpunnya

f. Supervis dan evaluasi PBM dan tugas lain dalam rumpunnya

g. Mengatur urusan administrasi meliputi catatan kemajuan siswa, data guru, inventaris sekolah dan rumpu nnya

(73)

k. Membuat laporan berkala dan insidental.

7. Kepala Program Studi

a. Menyusun program pembinaan dan pengembangan program studi (mingguan, bulanan, semesteran)

b. Melakukan pembinaan dan bimbingan secara individu/kelompok untuk peningkatan prestasi belajar melalui guru -guru yang terkait c. Melaksanakan dan memelihara hubungan dengan dunia kerja secara

langsung

d. Mengkoordinasikan pemakaian bahan dan alat praktik dalam program studi yang bersangkutan

e. Merencanakan, membina dan mengawasi PKL siswa dan guru f. Mendiskusikan masalah yang dihadapi p rogram studi

g. Melaksanakan RIP sekolah yang telah direncanakan bersama dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Se kolah, Kepala Rumpun dan Kepala Program Studi

h. Melaksanakan kebijakan Dikmenjur

i. Menjalin hubungan yang konstruktif dengan dunia kerja yang relevan j. Memasarkan dan menelusuri tamatan

k. Mengajar 18 jam

l. Membuat laporan berkala atau insidentil.

8. Wali Kelas

(74)

c. Mempunyai hubungan dengan orang tua siswa

d. Menghubungi wali/orang tua murid tentang kenakalan atau ketidakhadiran siswa lebih dari 2 hari

e. Mengadakan motasi/perpindahan tempat duduk siswa di dalam kelas f. Membantu bendahara dalam pengumpulan pembayaran

SPP/sumbangan lainnya

g. Mengumpulkan nilai dari guru dan memasukkan ke dalam buku/Daftar Kumpulan Nilai (DKN)

h. Mengisi dan membagi rapo r

i. Membantu guru BK menangani kasus siswa j. Memberi pengetahuan tentang budi pekerti k. Membantu siswa yang mempunyai masalah l. Mengajar 18 jam

m. Membuat laporan berkala dan insidentil.

9. Bimbingan Konseling

a. Menyusun laporan kerja BK untuk satu tahun (untuk calon siswa SMK selama pendidikan dan pelayanan pada tamatan untuk mencari pekerjaan (mandiri) dan melaksanakannya

Gambar

Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
Tabel III.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Remaja Terhadap Orang Tua dengan Perilaku Agresif Remaja Pada Pelajar di SMK Karya Nugraha Boyolali. (tidak

Hasil uji statistika menggunakan uji T dengan software R.3.2.2 pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada pH,

Rumusan pembatasan permasalahan yang akan dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana sistem kerja pengaman beban lebih dan hubung singkat pada motor induksi tiga phasa,

Apabila pegawai ke luar negeri bukan dalam rangka hubungan kerja, seperti ekspatriat berlibur kembali ke negaranya, maka pembayaran fiskal tersebut tidak boleh dimasukkan

Motor induksi adalah motor listrik arus bolak balik yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan statornya, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan pada

PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan ujian akhir pada Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas

Seketad.tl Krf Agos Salin No- 09 Bltrruwsrgi Telp. HUTA}A