• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis penentuan tarif layanan akses internet pada online game center berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada GARDA-NET Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis penentuan tarif layanan akses internet pada online game center berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing : studi kasus pada GARDA-NET Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENENTUAN TARIF LAYANAN AKSES INTERNET PADA

ONLINE GAME CENTER BERDASARKAN METODE COST PLUS

PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

Studi Kasus pada GARDA-NET, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh: Paulus Risang Pratama

052114156

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

!

"

!

(5)
(6)
(7)

vii

ABSTRAK

Analisis Penentuan Tarif Layanan Akses Internet pada Online Game Center berdasarkan Metode Cost Plus Pricing dengan Pendekatan Full Costing

Studi Kasus pada GARDA-NET, Yogyakarta

Paulus Risang Pratama NIM: 052114156 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penetapan tarif layanan akses internet yang dilakukan oleh Garda-net dan apakah penentuan tarif menurut Garda-net sudah sesuai dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Jenis penelitian berupa studi kasus yang dilakukan di game center Garda-net pada Juni 2011 - September 2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan komparatif. Teknik analisis deskriptif berupa uraian langkah-langkah penentuan tarif dan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan tarif menurut perusahaan, serta penghitungan tarif menurut metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing. Teknik analisis komparatif membandingkan tarif layanan akses internet menurut perusahaan dengan kajian teori dan melakukan analisis statistik ketepatan penentuan tarif antara perusahaan dengan kajian teori menggunakan uji beda dua sampel berpasangan (t-paired).

(8)

viii

ABSTRACT

An Analysis of Internet Access Service Tariff Determination on Online Game Center Using Cost Plus Pricing Method with Full Costing Approach

A Case Study at Garda-Net, Yogyakarta

Paulus Risang Pratama NIM: 052114156 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The objectives of the reserach were to know the procedures of internet access service tariff determination by Garda-net and whether the tariff determination by Garda-net was suitable with cost plus pricing method with full costing approach. The case-study research was held at Garda-net game center during June until September 2011. The researcher used interview and documentation methods for data collecting.

The data analysis techniques for this research were descriptive and comparative analysis techniques. Descriptive analysis technique was used to analyze the procedures of tariff determination and the factors that may affect the tariff determination by the company, as well as tariff calculation using cost plus pricing method with full costing approach. The comparative analysis technique compared internet access service tariff by the company and the theory, and performed a statistical analysis of tariff determination accuracy between the one by company and the theory using paired sample t-test.

(9)

! " #

$ % &

' () $ * + &

, , , , , $ &

$ $, $ , & - $ $, . &

) , +

, , + /

, , , ,

%

0+ ($,$ ) + # + + 1 $ $ + &+2+ ( $ . & ) ,

, , , , ,

, , . & ) , +

3+ # + ) + 4 4 $ +& + + 5# )$

, , & , , , ,

, , , $ $ , , ,

(10)
(11)

03+ , , 3@@9 3@@;

, $

, , , , , , , ,

+

, 7 , + ) ,

, , , ,

+ , !

! , $

+ , ,

, < , , +

(12)
(13)
(14)

! " ! # $ ! % #& '&

( $& ! ( $& " ! # % ! % #& '&

! ( ' ' #& ( ) $ $

* # # & &# " ! # ! & &# # !

! ! # +

, ' #& % $ ' ( ) $ $ * # # ,

(15)
(16)

! " #

! $%%&# '

(

') ! # ('

! # *

! #

(17)

$

! #

! # +

'

,

!

- #

,

-

-.

'

!, $% %#

! # /

(18)

1

.

! #

23

!

"+ $% %#" ,

$ .

1 /

4 /

( ') ')

# $

(19)

4

'

*

,

!. $%%5" 6# ,

+

! $%%7" $# /

" ( / 839+3 :

(20)

5

!

,

" 3

8

# <

$ 3 8

# <

" #

,

"

*

8 #

$ *

#

(21)

=

$ , *

-1 , +

$ !

% ,

%

, *

(22)

7

% & ' !% ! !

,

% & !%

,

(23)

!

"" # $ #

# #

% #

% & &

# '

#

# # ( & (

# #

(24)

)

* ! ""

'+,- ,

. ""

# (

/

(

(

.

. (

# (

/

(25)

"

& ( #

/ #

! 0 # 1 2

/

3 # !

$ 4 $ ,

, ""

& 5 #

"

6 .! 6

#

# &

(26)

""

.

(

7

8 ! "

! " , 2

! " # &

9 ! # " #$%

&

4 & ' (

& ' ( #

:

) ' (

;<

0 '

0 ' (

(27)
(28)

"8

8 +

+

, , ,

, + (

+

5 +

5 +

!

% # #

$

,

?

5

, & &

(

(29)
(30)

";

( (

. "" (

1 7 4 1 0

, 5

! 5 (

! 5

!

5 ,

5 ( 5

( " #

(

" / * ,

5 + + "

& ( ..0A,!

,

(31)
(32)
(33)

"

, (&.

# (

# 2

( (

,

( ( 6

( ( ( ( 6

5 ( , ( (

#

5 =

/ 5

& +

4

/ :

% %

(34)
(35)

/

4 "

" + =

" +

*

(

( &( , +

, '

1 +

$ !

(

:22 $ $ 2 2 ( >

" % , .

5

# /

,

(36)

"

( ? E 5

> ( 7 # 9

#

&

( ,

.

( 5 (

% !

# ,

( &

( /

&

& #

(37)

(

, ( #

/ (

# #

! .

( "" $

' ,

5 (

?

( ( (

, ' ( ( 5 (

% &

( , ( (

* + ,

(38)

8

/ + , ( (

&

% &

. = $ BB

5 #

#

! ' "));$"

#

# ,

" &

= $ ) & )8

$

' # +

* #

(39)

4

' +

*

=

&

( ' +

*

@ 5 5 +

=

' $ &

,

!

( .

6 # / ( $ ;

$

,

* #

(40)
(41)

B

F G

,

$

" /

! (

5 /

(

5

5 5

5

/ &

(42)
(43)

, # " ,

,

,

5

& (

, 5

,

,

) ' ( ' )

. (

& ' $

(44)
(45)

8

* &

. ' "));$ "

. ! "))8$ 88

=

+ ' *

. !# ") 4$ "4

$

. ( ( !

. 5

( . (

. (

, ) -# ) ( ! * &

. !# ! ") $ " 4 &

(46)

8"

=

, #

( ,

/

'

, #

6

) ' * &

. . "$ 84

#

$

,

.

(

*

5

(47)

8

" / 5

/ 5

(

= 5

5

?

,

$

" .

,

#

" & $

/ 222

/ 222

/ 5 222H

(48)

88

% =Laba yang diharapkan + Biaya nonproduksi Biaya produksi

> $

Harga jual per unit = Biaya produksi per unit + %

(49)

84

% = Laba yang diharapkan + Biaya tetap Biaya variabel

>

Harga jual per unit = Biaya produksi per unit + %

(50)

8;

(

,

(51)

36

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu penelitian tentang

objek tertentu kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis

data yang terdapat objek yang diteliti.

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada Garda Net di Jalan Gedong

Kuning 46 Jogjakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Juni 2011 September 2011.

1. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah orang yang secara langsung

berhubungan dengan informasi penelitian. Yaitu pimpinan

perusahaan, bagian keuangan, bagian personalia, administrator, dan

(52)

37

2. Obyek penelitian

Obyek yang akan diteliti adalah penentuan tarif layanan akses internet

dan biaya biaya yang mempengaruhi Garda Net.

1. Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara lisan dan tulisan. Melalui teknik ini, penulis mencari data berupa langkah langkah penentuan tarif.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen dokumen dan catatan catatan perusahaan yang

berhubungan dengan penelitian. Melalui teknik ini, penulis mencari data berupa sejarah dan gambaran umum perusahaan, biaya yang dianggarkan dan data biaya sesungguhnya.

! " #

1. Sejarah dan gambaran umum perusahaan.

2. Data biaya yang dianggarkan dan data biaya sesungguhnya. 3. Tarif penggunaan jasa layanan internet.

(53)

38

$

1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah dengan

menggunakan teknik analisis komparatif yaitu membandingkan

langkah langkah penentuan tarif layanan akses internet menurut

perusahaan dengan metode dengan pendekatan

. Langkah langkah menurut metode dengan

pendekatan adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan biaya biaya yang berkaitan dengan

penentuan tarif layanan akses internet.

b. Menggolongkan biaya biaya tersebut ke dalam biaya produksi

dan biaya nonproduksi.

c. Menghitung total biaya langsung dan biaya tidak langsung yang

terjadi untuk mendapatkan biaya penuh dengan unsur unsur

sebagai berikut (Purba, 2008: 27):

Biaya bahan baku xxx

Biaya tenaga kerja langsung xxx

BOP Total xxx +

Total takdiran biaya langsung xxx

Biaya administrasi dan umum xxx

Biaya pemasaran xxx +

Total taksiran biaya tidak langsung xxx +

Taksiran biaya penuh xxx

d. Menghitung persentase :

% =Laba yang diharapkan + Biaya tak langsung

(54)

39

e. Menghitung harga jual per unit

Rumus harga jual per unit adalah:

Harga jual per unit =Biaya langsung per tahun + % volume penjualan per tahun

2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua digunakan teknik

komparatif, yaitu membandingkan tarif menurut perusahaan dengan

kajian teori. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Menghitung selisih tarif antara perusahaan dengan kajian teori,

kemudian mendeskripsikan perbedaan antara tarif menurut

perusahaan dengan kajian teori serta kemungkinan penyebabnya.

b. Melakukan analisis statistik ketepatan penentuan tarif antara

perusahaan dengan kajian teori menggunakan uji beda dua

sampel berpasangan ( ) untuk dengan prosedur di bawah

ini.

1) Menentukan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatif (Ha)

H0: µA ≠ µB = terdapat perbedaan yang signifikan antara

tarif layanan akses internet menurut

perusahaan dengan metode

dengan pendekatan .

Ha: µA = µB = tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara tarif layanan akses internet menurut

perusahaan dengan metode

(55)

40

Keterangan:

µA = Rata rata tarif layanan akses internet menurut Garda

net.

µB = Rata rata tarif layanan akses internet menurut metode

dengan pendekatan

2) Menentukan daerah kritis pada tingkat kepercayaan (5%)

Nilai t (α/2, n 1)

3) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima H0 ditolak H0 diterima

t (α/2, n 1) + t (α/2, n 1)

H0 ditolak apabila t (α/2, n 1) ≤ thitung ≤ t (α/2, n 1)

H0 diterima apabila thitung ≤ t (α/2, n 1), thitung ≥t (α/2, n 1)

4) Menghitung nilai thitung, dengan langkah langkah sebagai

berikut:

a) Menghitung selisih tarif layanan akses internet

% = &' − &)

b) Menghitung rata rata selisih tarif layanan akses internet

(56)

41

c) Menghitung standar deviasi

-. = /∑ 0% − %*1 )

, − 1

d) Menentukan thitung

2345678 =- %* ./√,

Keterangan:

D = selisih tarif layanan akses internet menurut perusahaan

dengan metode dengan pendekatan

D* = rata rata selisih tarif layanan akses internet menurut perusahaan dengan metode dengan

pendekatan

SD = standar deviasi dari nilai D n = jumlah sampel

5) Menginterpretasikan hasil pengujian

Dari perhitungan di atas, maka:

H0 diterima apabila thitung ≤ t (α/2, n 1), thitung ≥t (α/2, n 1), yang artinya ada perbedaan antara tarif layanan akses internet

menurut perusahaan dengan metode dengan

pendekatan .

H0 ditolak apabila t (α/2, n 1) ≤ thitung ≤ t (α/2, n 1), artinya

(57)

42

akses internet menurut perusahaan dengan metode

(58)

! " #$!$

% &

'

( )

* +

( ,

& & ( & (

" - . ,

(59)

/

& ( & ( (

/ )

/ +

0

! "

' ( ( )

0

! 1

1 (

'

0

1 / & ( &

/

1 )

1

(60)
(61)
(62)
(63)

6

/ ; 1 # %%;#&

)

# 1

& 8 & &

/

1 )

&

) )

1 /

3 1 88'< (

. 1

(64)

49

Sejak Garda net dibuka pada Januari 2010, perusahaan ini

memberlakukan sistem tarif paket prabayar yang dihitung berdasarkan jam

pemakaian. Seperti halnya pulsa prabayar, tiap paket mempunyai durasi

dan masa aktif yang berbeda beda. Semakin lama durasinya, semakin lama

pula masa aktif yang berlaku, dan semakin murah perhitungan tarif per

jamnya. Pelanggan atau pun tidak harus menghabiskan durasi paket

yang dibelinya pada saat itu juga, tetapi dapat digunakan lain waktu

selama periode masa aktif. Tarif layanan akses internet prabayar member

dapat dilihat pada Tabel V.1 berikut ini:

!

Prabayar Member Biaya Durasi Masa Aktif

Aktivasi Rp50.000 10:00 Tidak

Terbatas*

Isi Ulang 60.000 50:00

Sumber: Garda net

*) Catatan: Jika tidak bermain di Garda net dalam waktu dua bulan maka status member akan dihapus.

Sedangkan untuk tarif layanan akses internet prabayar nonmember

(65)

50

"

# ! !

Prabayar Nonmember Biaya Durasi Masa Aktif Paket 1 jam Rp2.000 1:00 1 hari Sumber: Garda net

Tarif paket akses internet di atas ditentukan sesuai kebijakan manajer

perusahaan dengan mempertimbangkan faktor faktor berikut:

1. Faktor biaya yang terjadi atau biaya yang dikeluarkan perusahaan

pada masa lalu dan masa kini, merupakan dasar bagi penentuan tarif

layanan akses internet di Garda net.

2. Faktor koneksi internet, spesifikasi komputer, dan fasilitas yang

diberikan oleh perusahaan, yaitu koneksi apa yang digunakan

perusahaan, bagaimana spesifikasi komputer yang disediakan, dan

fasilitas apa saja yang disediakan bagi pengguna.

3. Faktor tarif yang ditawarkan oleh pesaing. Garda net yang

menerapkan tarif paket akses internet tidak hanya mempertimbangkan

(66)

51

mempertimbangkan gamenet yang masih menerapkan tarif dengan

dasar perhitungan pemakaian komputer.

4. Faktor lokasi berdirinya perusahaan dan target pasar perusahaan yang

menentukan kalangan yang bagaimana yang akan menjadi pelanggan.

Adapun langkah langkah penentuan tarif menurut perusahaan adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan perkiraan biaya biaya yang akan terjadi. Biaya biaya

yang dianggarkan oleh Garda net untuk periode satu tahun dapat

dilihat pada Tabel V.3.

$

% %% !

# &

No. Elemen Biaya Jumlah

1 Gaji manajer Rp12.000.000

2 Upah karyawan 18.000.000

3 Upah teknisi 3.000.000

4 Bonus karyawan 200.000

5 Biaya listrik 36.000.000

6 Biaya telepon 1.200.000

7 Biaya Speedy 13.260.000

8 Biaya Citranet 12.000.000

9 Biaya pemeliharaan 2.400.000

10 Biaya iklan 750.000

11 Biaya perlengkapan kebersihan 700.000

12 Biaya barang umum 10.200.000

Total biaya penuh Rp109.710.000

Sumber: Garda net

2. Melakukan survey terhadap tarif pesaing. Tarif layanan akses internet

yang ditentukan oleh game center pesaing berkisar antara Rp1.500

(67)

52

3. Menentukan perkiraan penjualan. Perkiraan volume penjualan

menurut Garda net adalah 12 jam per unit komputer per hari.

4. Menentukan estimasi pendapatan per hari. Estimasi pendapatan per

hari adalah Rp504.000 yang dihitung sebagai berikut:

Estimasi pendapatan per hari = 12 jam × 28 unit komputer × Rp1.500

= Rp504.000

Rp1.500 adalah perkiraan rata rata tarif internet per jam yang nantinya

akan dikembangkan menjadi tarif paket layanan akses internet.

5. Menentukan tarif layanan akses internet.

Tarif layanan akses internet yang ditentukan oleh Garda net

dapat dilihat pada Tabel V.1 dan Tabel V.2. Perusahaan menentukan

tarif paket prabayar dengan cara memodifikasi paket tarif pesaing

dengan mempertimbangkan faktor faktor di atas. Tarif Rp 2.000/jam

oleh perusahaan dianggap representatif sebagai titik puncak atau

ambang atas tarif paket prabayar internet karena selain tarif tersebut

wajar, tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah, tetapi juga

dipandang dapat menutup biaya penuh dan menghasilkan laba yang

diharapkan perusahaan meskipun tarifnya diturunkan, seperti yang

terlihat pada penghitungan estimasi pendapatan per hari di atas. Pada

Paket 3 jam, perusahaan mengkorting tarif sebesar Rp1.000 untuk

memfasilitasi anak anak yang uang sakunya terbatas agar dapat puas

(68)

53

laris mengingat hampir 50% pelanggan Garda net sehari hari adalah

anak anak.

Jam Malam menggunakan dasar Rp1.000/jam, sebagai kebijakan

pada malam hari.

Untuk paket prabayar member, Paket Aktivasi ditentukan

dengan dasar Rp5.000/jam untuk 10 jam, dengan pertimbangan bahwa

setelahnya member akan memperoleh tarif yang lebih murah dan juga

masa aktif yang tidak terbatas. Paket Isi Ulang ditentukan dengan

dasar Rp1.200/jam selama 60 jam, yang lebih murah dibanding semua

tarif paket prabayar nonmember selain .

#

%

Dalam menentukan harga jual, biaya merupakan faktor yang sangat

berpengaruh karena biaya merupakan faktor penentu besarnya harga jual.

Dalam metode dengan pendekatan , biaya

(69)

54

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead sedangkan biaya tak langsung terdiri dari biaya pemasaran dan

biaya administrasi dan umum.

Adapun langkah langkah penghitungan tarif paket akses internet

menurut metode dengan pendekatan adalah

sebagai berikut:

1. Menghitung total taksiran biaya langsung dan biaya tak langsung

'

1 Gaji manajer Rp12.000.000

2 Upah karyawan Rp18.000.000

3 Upah teknisi 3.000.000

4 Bonus karyawan 200.000

5 Depresiasi gedung*) 9.000.000

6 Depresiasi peralatan komputer*) 21.600.000

7 Biaya listrik 36.000.000

8 Biaya telepon 1.200.000

9 Biaya Speedy 13.260.000

10 Biaya Citranet 12.000.000

11 Biaya pemeliharaan 2.400.000

12 Biaya iklan 750.000

13 Biaya perlengkapan kebersihan 700.000

14 Biaya barang umum 10.200.000

Jumlah Rp115.260.000 Rp25.050.000

(70)

55

2. Menghitung biaya penuh

Biaya penuh merupakan penambahan dari total taksiran biaya

langsung dan biaya tak langsung:

!"#ℎ = %&' ( ) ( "*+#"* + ) ' - ( "*+#"*

= Rp115.260.000 + Rp25.050.000

= Rp140.310.00

3. Menghitung persentase (%)

Besarnya persentase dapat dihitung dengan rumusan

sebagai berikut:

% 1 2- # =Laba yang diharapkan + Biaya tak langsung

Biaya langsung × 100%

Sebelum menghitung persentase , penulis terlebih

dahulu menghitung laba yang diharapkan perusahaan dalam rupiah.

Laba yang diharapkan Garda net adalah 50% dari total biaya penuh.

Perhitungan laba yang diharapkan dalam rupiah adalah sebagai

berikut:

Laba yang diharapkan = % Laba yang diharapkan × total biaya penuh

= 50% × Rp140.310.000

= Rp70.155.000

Setelah laba yang diharapkan diketahui, maka persentase

dapat diketahui:

% 1 2- # =Rp70.155.000 + Rp25.050.000

Rp115.260.000 × 100%

(71)

56

4. Menghitung tarif layanan akses internet

Tarif layanan akses internet dihitung dengan cara menjumlahkan

biaya langsung dengan persentase . Karena masih

dalam bentuk persentase, perlu dihitung terlebih dahulu ke dalam

rupiah dengan cara mengalikan persentase dengan taksiran

biaya langsung. Penghitungannya adalah sebagai berikut:

; 2- # <rupiah= = % 1 2- # × biaya langsung

= 82,6% × Rp115.260.000

= Rp95.204.760

Setelah mengetahui dalam rupiah, selanjutnya penulis

menghitung tarif layanan akses internet per tahun dan per jamnya

menggunakan metode dengan pendekatan

. Perkiraan volume penjualan selama satu tahun adalah sebagai

berikut:

Volume penjualan per tahun = 12 jam × 28 unit × 360 hari

= 120.960 jam

Dengan demikian, tarif layanan akses internet per jam dapat

dihitung. Penghitungannya adalah sebagai berikut:

Tarif akses internet per jam =Biaya langsung per tahun+mark up

volume penjualan per tahun

= Rp115.260.000 + Rp95.204.760

120.960 jam

(72)

57

( %

# %

Setelah mengetahui tarif layanan akses internet per jam menurut

perusahaan dan menurut metode dengan pendekatan

, selanjutnya penulis melakukan perbandingan kualitatif dan

kuantitatif antara kedua penentuan tarif layanan akses internet tersebut.

Perbandingan kualitatif yang dilakukan penulis yaitu melakukan

perbandingan langkah langkah penentuan tarif layanan akses internet

menurut perusahaan dan menurut metode dengan

pendekatan , yang diuraikan pada Tabel V.5

)

% % & % &

# %

Menurut Garda net Menurut Metode

dengan Pendekatan

1. Menentukan perkiraan

biaya biaya yang akan

terjadi,

2. Melakukan survey terhadap tarif pesaing,

3. Menentukan perkiraan

volume penjualan,

4. Menentukan estimasi

pendapatan, dan

5. Menentukan tarif layanan akses internet.

1. Menghitung total taksiran biaya langsung dan biaya tak langsung,

2. Menghitung taksiran biaya penuh,

3. Menghitung persentase

, dan

(73)

58

Berdasarkan tabel di atas, terdapat perbedaan langkah langkah

penentuan tarif antara Garda net dengan metode dengan

pendekatan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Dalam menentukan perkiraan biaya biaya yang akan terjadi, Garda net

tidak memasukkan depresiasi bangunan dan peralatan komputer ke

dalam biaya.

2. Garda net tidak memisahkan biaya biaya tersebut ke dalam biaya

langsung dan tidak langsung, tetapi langsung dihitung sebagai total

biaya penuh.

3. Garda net melakukan survey terhadap tarif pesaing, sementara metode

tidak melakukan langkah ini.

4. Dalam menentukan perkiraan pendapatan, Garda net menggunakan

estimasi pendapatan yang dihitung berdasarkan estimasi jam pemakaian

dikali jumlah komputer dikali perkiraan tarif rata rata. Sementara,

metode menggunakan perhitungan persentase

berdasarkan laba yang diharapkan perusahaan.

5. Garda net menentukan tarif internet berdasarkan biaya penuh dan

perkiraan tarif rata rata, kemudian mengembangkannya menjadi paket

paket tarif dengan mempertimbangkan tarif pesaing dan faktor faktor

lainnya. Sementara, metode dengan pendekatan

menghitung tarif berdasarkan biaya langsung ditambah

(74)

59

Menurut penulis, perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh dua

faktor:

1. Pengetahuan manajemen terhadap ilmu akuntansi, dan/atau

2. Kebutuhan perusahaan terhadap sistem akuntansi yang efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan.

Langkah berikutnya, penulis melakukan perbandingan kuantitatif

dengan cara menghitung selisih antara tarif tarif layanan akses internet

menurut perusahaan dan menurut metode dengan

pendekatan . Perkiraan tarif rata rata yang dijadikan dasar

penentuan tarif perusahaan adalah Rp1.500 per jam dengan ambang atas

Rp2.000 per jam. Untuk membandingkan tarif antara Garda net dengan

kajian teori, penulis menggunakan persentase rasio tarif paket menurut

Garda net terhadap tarif rata rata per jamnya. Rasio kemudian dikalikan

dengan tarif per jam menurut kajian teori sebesar Rp1.740 untuk

memperoleh pembanding yang proporsional terhadap masing masing

paket tarif Garda net. Selanjutnya, penulis menghitung selisih masing

masing paket tarif antara Garda net dengan kajian teori sebagai dasar

analisis ketepatan penentuan tarif. Penghitungan tersebut dapat dilihat

(75)

60

Selisih Tarif (D) = (3) (5)

Total Rp4.034,67

Keterangan: (4) = (3)/Rp1.500 x 100% (5) = Rp1.740 x (4)

(76)

61

Dari persentase tarif per jam terhadap perkiraan tarif rata rata Garda

net pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa perusahaan menerapkan

dan terhadap perkiraan tarif rata rata dengan

persentase sebesar 111,11% sampai dengan 333,33% dan

persentase sebesar 93,33% sampai dengan 66,67%

Menurut penulis, dan di dalam penentuan

suatu sistem tarif paket layanan akses internet prabayar merupakan hal

yang wajar karena sistem paket prabayar memang berbeda dengan sistem

tarif pascabayar yang menggunakan dasar perhitungan waktu total

pemakaian layanan internet. Tarif biasanya juga digunakan

pada warnet atau gamenet yang memiliki kebijakan sistem

atau sistem diskon pada jam jam tertentu. Namun, tarif yang

diberlakukan oleh Garda net tetap menghasilkan keuntungan bagi

perusahaan karena masih berada di atas harga pokok penjualan yaitu

Rp906,99 yang diperoleh berdasarkan penghitungan biaya penuh menurut

perusahaan dibagi perkiraan volume penjualan seperti pada perhitungan

berikut.

Harga pokok penjualan = Biaya penuh

volume penjualan per tahun

=Rp109.710.000

120.960 jam

(77)

62

+ ,

& % + - #

Untuk menganalisis tepat tidaknya penentuan tarif akses internet

yang dilakukan oleh Garda net, penulis menggunakan uji statistik yaitu

. Langkah langkah analisis uji adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatif (Ha)

H0: µA = µB = tidak terdapat perbedaan antara tarif layanan akses

internet menurut perusahaan dengan metode

dengan pendekatan .

Ha: µA ≠ µB = terdapat perbedaan antara tarif layanan akses internet

menurut perusahaan dengan metode

dengan pendekatan .

2. Menentukan daerah kritis pada tingkat signifikansi 5%

Nilai t (α/2, n 1) = t(0.05/2, 16 1)

= t(0.025, 15)

ttabel = ±2,131 (sumber: Tabel Distribusi t)

3. Menentukan kriteria pengujian

H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak

(78)

63

H0 diterima apabila t (α/2, n 1) ≤ thitung ≤ t (α/2, n 1)

H0 ditolak apabila thitung ≤ t (α/2, n 1), thitung ≥t (α/2, n 1)

4. Menghitung nilai thitung

a) Menghitung selisih tarif layanan akses internet

D = X1 – X2;

di mana X1 adalah tarif layanan akses internet menurut perusahaan

dan X2 adalah tarif layanan akses internet menurut metode

dengan pendekatan . Perhitungan selisih dapat

dilihat pada Tabel V.6 dengan total selisih (D) = Rp4.034,67.

b) Menghitung rata rata selisih tarif layanan akses internet

DE = ∑D"

= −Rp4.034,6716

= −Rp252,17

c) Menghitung standar deviasi

Rumus menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut:

HI = J∑ <D − DE= K " − 1

(79)

64

Paket Aktivasi Rp527,83 278604,51

Paket Isi Ulang Rp80,17 6427,23

Total 337898,27

Berdasarkan Tabel V.7, maka standar deviasi dapat dihitung

(80)

65

d) Menentukan thitung

'OPQRST =

5. Menginterpretasikan hasil pengujian

Setelah diketahui thitung, maka:

H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara tarif layanan akses

internet menurut perusahaan dengan metode dengan

pendekatan . Dengan kata lain, penentuan tarif layanan akses

(81)

66

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan antara langkah langkah penentuan tarif yang

diterapkan Garda net dengan metode dengan

pendekatan .

2. Tidak terdapat perbedaan antara antara tarif layanan akses internet

menurut perusahaan dengan metode dengan

pendekatan . Dari hasil uji t, diperoleh thitung sebesar 0,453

sehingga hipotesis nol tidak dapat ditolak karena nilai thitung masih

berada di dalam daerah penerimaan kurva normal yaitu 2,131 ≤

0,453 ≤ 2,131.

Keterbatasan keterbatasan penelitian yang dapat dikemukakan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan dasar biaya dan dalam

menentukan tarif dan tidak memperhatikan faktor faktor lain yang

(82)

67

penawaran, tren pasar, persaingan, dan standar tarif warnet yang

direkomendasikan Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI).

2. Anggaran dan langkah langkah penentuan tarif menurut perusahaan

yang dijadikan dasar oleh penulis diperoleh dari wawancara dengan

manajer perusahaan karena perusahaan tidak memiliki catatan tertulis

mengenai data tersebut.

Mengacu kepada hasil penelitian, maka langkah langkah penentuan

tarif layanan akses internet maupun tarif paket internet yang berlaku dapat

dipertahankan. Meskipun demikian, sebaiknya perusahaan juga

mempertimbangkan penentuan tarif berdasarkan metode

dengan pendekatan yang digunakan sebagai pembanding oleh

penulis dalam penelitian ini karena perhitungan biaya biaya yang relevan

dengan penentuan tarif akses internet penting untuk mengetahui apakah

tarif yang ditetapkan oleh perusahaan tepat, terlalu rendah, atau terlalu

tinggi. Depresiasi juga patut diperhitungkan ke dalam biaya, karena

meskipun perusahaan tidak mengeluarkan uang setiap tahun untuk

depresiasi, nilai peralatan dan bangunan tetap berkurang setiap tahunnya.

Selain itu, biaya biaya langsung maupun tidak langsung dapat

dialokasikan pada masing masing paket tarif akses internet berdasarkan

persentase tertentu, misalnya persentase penjualan tiap paket terhadap total

(83)

68

masing masing paket tarif dan dapat menentukan tarif masing masing

(84)
(85)
(86)
(87)

! !

" !

# $ ! % & ! !

'()*+, -.

! / / !

0 ! /

" 1 /

2 & ,3 ,*.

4 5 !

/ 0

& 5 ! !

4 !

!

(88)

!

" !

# ! 5!

41 ! !

6 '( * ) ,

4 ! 54 ! / !

!

0

(89)

Objek Taksiran Harga Perolehan

Taksiran Umur Ekonomis

Asumsi Nilai Residu

Depresiasi per tahun

Bangunan Rp150.000.000 15 tahun Rp15.000.000 Rp9.000.000

Peralatan

Referensi

Dokumen terkait

Era globalisasi ini ditandai, diantaranya dengan adanya fenomena penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi dunia tidak hanya dibatasi oleh faktor geografi, bahasa, budaya dan

Meliputi fee, komisi atas jasa perantara dan jasa keuangan lainnya yang diberikan bank atau LKNB,seperti fee dan komisi perantara transaksi surat-surat berharga, placements of

Dalam observasi tidak langsung, peneliti tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran (tidak berinteraksi langusung dengan objek yang diteliti), namun

ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan beberapa kali diubah terakhir Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

Kepala sekolah, guru, staf, dan para siswa SMKN 1 Barabai, SMKN 2 Batu Benawa Pagat Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang telah memberikan kesempatan dan kerjasama

Perbedaannya denga tahun 2008 adalah bawah pada tahun 2011 tidak dapat ditemukan lumba-lumba di daerah luar teluk yang kemungkinan disebabkan karena daerah

Di sisi nonmigas, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat lebih rendah akibat turunnya ekspor nonmigas (-8,0% yoy) seiring dengan dalamnya penurunan harga komoditas, meskipun