RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
B
BA
AB
B IIV
V
P
PR
RO
OF
FIILL K
KO
OTTA
A LLU
UB
BU
UK
K LLIIN
NG
GG
GA
AU
U
4
4..11.. GGaammbbaarraann UUmmuumm KKoottaa LLuubbuukk LLiinnggggaauu
Tahun 1929 status Lubuk L inggau adalah sebagai Ibu kota Marga Sindang Kelingi
Ilir, dibawah Onder District Musi Ulu. Onder District Musi Ulu sendiri ibu kotanya
adalah Muara Beliti. Tahun 1933 Ibukota Onder District Musi Ulu dipindah dari
Muara Beliti ke Lubuklinggau. Tahun 1942 - 1945 Lubuk Linggau menjadi Ibukota
Kewedanaan Musi Ulu dan dilanjutkan setelah kemerdekaan. Pada waktu Clash I
tahun 1947, Lubuk Linggau dijadikan Ibukota Pemerintahan Propinsi Sumatera
Bagian Selatan. Tahun 1948 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Kabupaten Musi Ulu
Rawas dan tetap sebagai Ibukota Keresidenan Palembang. Pada tahun 1956
Lubuk Linggau menjadi Ibukota Daerah Swatantra Tingkat II Musi Rawas. Tahun
1981 dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tanggal 30
Oktober 1981 Lubuk Linggau ditetapkan statusnya sebagai Kota Administratif.
Tahun 2001 dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2001
tanggal 21 Juni 2001 Lubuk Linggau statusnya ditingkatkan menjadi Kota. Pada
tanggal 17 Oktober 2001 Kota Lubuk Linggau diresmikan menjadi Daerah
Otonom.
Pembangunan Kota Lubuk Linggau telah berjalan dengan pesat seiring dengan
segala permasalahan yang dihadapinya dan menuntut ditetapkannya
langkah-langkah yang dapat mengantisipasi perkembangan Kota, sekaligus
memecahkan permasalahan - permasalahan yang dihadapi. Untuk itu diperlukan
Manajemen Strategis yang diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan
Kota Lubuk Linggau sebagai kota transit ke arah yang lebih maju menuju Kota
Metropolitan. Kota Lubuk Linggau terletak pada posisi geografis yang sangat
strategis yaitu di antara Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu serta ibu kota Provinsi
Sumatera Selatan (Palembang) dan merupakan jalur penghubung antara Pulau
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
6
6..11..11.. KKeeaaddaaaann GGeeooggrraaffiiss ddaann AAddmmiinniissttrraassii
Kota Lubuk Linggau memiliki luas wilayah daerah berdasarkan Undang-undang
No. 7 tahun 2001 adalah 401,50 km2
atau 40.150 Ha , yang secara astronomis
terletak pada posisi 102 40'00”-1030'00” Bujur Timur (BT) dan 34'10”- 322'30” Lintang Selatan (LS), dan terletak pada ketinggian 129 meter dari permukaan laut.
Secara administratif, Kota Lubuk Linggau memiliki batas wilayah sebagai berikut :
Kota Lubuk Linggau wilayahnya terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan 72 (tujuh
puluh dua) kelurahan sebagaimana tertera dalam tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Lubuk Linggau per Kecamatan
Su mb
er : BPS
Kot a
Lub uk
Lin gg
au, 201
1/2 012
N
Noo NNaammaa KKeeccaammaattaann LLuuaass WWiillaayyaahh ((KKMM22))
1 Kecamatan Lubuk Linggau Barat I 54,81
2 Kecamatan Lubuk Linggau Barat II 10,84
3 Kecamatan Lubuk Linggau Timur I 13,90
4 Kecamatan Lubuk Linggau Timur II 10,12
5 Kecamatan Lubuk Linggau Utara I 152,40
6 Kecamatan Lubuk Linggau Utara II 37,10
7 Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I 85,15
8 Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II 37,16
TToottaall LLuuaass WWiillaayyaahh 22001111 440011,,55
2
2001100 440011,,55
2
2000099 440011,,55
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Batu Kuning Lakitan Ulu
Terawas Kabupaten Musi Rawas.
- Sebelah Timur
:
Berbatasan dengan Kecamatan Tugu Mulyo dan
Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas
- Sebelah Selatan
:
Berbatasan dengan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Gambar 2.2 Prosentase Luas wilayah per Kecam
Sumber : LLG Dalam Angka Bappeda Kota LLG 13,65
2,70
3,46
2,52
37,96 9,24
21,21
9,26
Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Kecamatan Lubuklinggau Barat II
Kecamatan Lubuklinggau Timur I
Kecamatan Lubuklinggau Timur II
Kecamatan Lubuklinggau Utara I
Kecamatan Lubuklinggau Utara II
Kecamatan Lubuklinggau Selatan I
Kecamatan Lubuklinggau Selatan II
Gambar. 6.1 Peta Wilayah Administratif Kota Lubuk Linggau
6
6 ..
1
1 ..
2
2 ..
P P
rr oo
ff ii
ll DD
e
e mm
o o
- Sebelah Barat
:
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
g grraaffii
6
6..11..22..11.. KKoommppoossiissii PPeenndduudduukk BBeerrddaassaarrkkaann JJeenniiss KKeellaammiinn ddaann SSttrruukkttuurr UUmmuurr
Jumlah penduduk Kota Lubuklinggau tahun 201 2 sebanyak 20 8.893 jiwa atau
bertambah sekitar 1,36 persen dari angka jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk
2011. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 2,29 persen.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah 10 4.621 orang laki-laki dan
104.272 orang perempuan, yang berarti seks rasio sebesar 100,33.
Struktur umur penduduk Kota Lubuklinggau tergolong penduduk “muda” karena proporsi penduduk di bawah 15 tahun masih cukup tinggi, yaitu hampir 30 persen
dan penduduk tua (umur di atas 60 tahun) hanya sekitar 5 persen.
Distribusi penduduk menurut kecamatan tidak merata. Dari delapan kecamatan
yang ada di Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Utara II memiliki jumlah
penduduk paling banyak (16,12 persen), kemudian diikuti oleh Kecamatan
Lubuklinggau Timur I (15,56 persen), dan Kecamatan Lubuklinggau Timur II (15,15
persen). Sedangkan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk paling sedikit (6,90 persen).
Tabel 6.2. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Pertengahan
Tahun Menurut Kecamatan
Kota Lubuk Linggau Tahun 2012.
N
Noo KKeeccaammaattaann
LLuuaass W Wiillaayyaahh
(km22))
J
Juummllaahh PPeenndduudduukk ((JJiiwwaa))
J Juummllaahh R Ruummaahh Tangga
KKeeppaaddaattaann P
Peenndduudduukk ((kkmm22//JJiiwwaa))
LLaakkii--LLaakkii PPeerreemmppuuaann JJuummllaahh
1. Lubuk Linggau Barat I 55 15.474 15.847 31.321 7.407 571
2. Lubuk Linggau Barat II 11 11.264 10.648 21.912 5.046 2.022
3. Lubuk Linggau Selatan I 85 7.284 7.127 14.411 3.716 169
4. Lubuk Linggau Selatan II 37 14.018 13.848 27.866 6.606 748
5. Lubuk Linggau Timur I 14 15.928 16.567 32.495 7.600 2.337
6. Lubuk Linggau Timur II 10 15.833 15.811 31.644 7.442 3.126
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
8. Lubuk Linggau Utara II 37 16.889 16.786 33.675 7.843 908
J
Juummllaahh 440011,,55 110044..662211 110044..227722 220088..889933 4499..661100 552200
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2012/2013
Komposisi penduduk berdasarkan umur pada tahun 201 2, sekitar 21.311 berumur
antara 0 sampai 4 tahun, umur 5 sampai 9 tahun sekitar 20.137 dan di atas umur 65
sebesar 7.039. Berdasarkan komposisi umur ini menunjukkan penduduk usia
produktif lebih besar dibanding dengan umur lainnya. Dibandingkan d engan
Sensus Penduduk tahun 2010 , tingkat umur 0 - 14 mengalami penaikan, tetapi
tingkat umur kelompok produktif (15 - 59) dan kelompok lanjut usia (60+)
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perubahan struktur umur ke arah
umur yang lebih tua, sehingga menunjukkan adanya indikasi kondisi sosial
ekonomi penduduk yang relatif membaik dan menurunnya angka
ketergantungan (dari 65,19 pada tahun 2002, menjadi 47,61 pada tahun 2005 dan
43,83 tahun 2008). Berdasarkan angka
dependency ratio
sebesar 43,83, hal ini berarti dari 100 orang yang produktif menanggung beban 44 orang tidakproduktif.
Tabel 6.3. Jumlah Penduduk berdasarkan Struktur Umur
Kota Lubuk Linggau Tahun 2012
No. Struktur Umur Laki-laki Perempuan Lk+ Pr
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 0 – 4 10.901 10.42 10.410 9.98 21.311 10.20
2 5 – 9 10.412 9.95 9.725 9.33 20.137 9.64
3 10 – 14 10.408 9.95 10.111 9.70 20.519 9.82
4 15 – 19 10.273 9.82 10.466 10.04 20.739 9.93
5 20 – 24 9.947 9.51 10.449 10.02 20.396 9.76
6 25 – 29 9.684 9.26 10.090 9.68 19.774 9.47
7 30 – 34 9.193 8.79 9.196 8.82 18.389 8.80
8 35 – 39 7.899 7.55 7.906 7.58 15.805 7.57
9 40 – 44 6.628 6.34 6.628 6.36 13.256 6.35
10 45 – 49 5.725 5.47 5.637 5.41 11.362 5.44
11 50 – 54 4.945 4.73 4.554 4.37 9.499 4.55
12 55 – 59 3.468 3.31 3.159 3.03 6.627 3.17
13 60 – 64 1.970 1.88 2.070 1.99 4.040 1.93
14 65 + 3.168 3.03 3.871 3.71 7.039 3.17
Total 104.621 100 104.272 100 208.893 100
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
6
6..11..22..22.. JJuummllaahh ddaann PPeerrttuummbbuuhhaann PPeenndduudduukk
Laju pertumbuhan penduduk Kota Lubuk L inggau mengalami fluktuasi, pada
tahun 200 1 laju pertumbuhan penduduk sekitar 2,36 %. Apabila dibandingkan
pertumbuhan penduduk tahun 1980 - 1990 sebesar 3,29%, maka tahun 1990 - 2000
mengalami penurunan menjadi 2,06 %. Pada tahun 2010 dan tahun 2011 laju
pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan dari 2,04% menjadi 2,37% kemudian
di tahun 2012 terjadi penurunan yang signifikan yaitu menjadi 1,36%..
Tabel 6.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Lubuk Linggau Tahun 2000 - 2011
N
Noo.. TTaahhuunn JJuummllaahh Penduduk
LLaajjuu PPeerrttuummbbuuhhaann
P
Peenndduudduukk
1. 2000 160.709
2. 2001 164.508 2.36
3. 2002 168.377 2.35
4. 2003 172.315 2.34
5. 2004 176.325 2.33
6. 2005 180.446 2.34
7. 2006 184.551 2.27
8. 2007 188.726 2.26
9. 2008 192.972 2.25
10. 2009 197.289 2.24
11. 2010 201308 2.04
12. 2011 206.086 2.37
13. 2012 208.893 1.36
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2012/2013
6
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
K
Keesseejjaahhtteerraaaann
Sebagian besar mata pencaharian hidup penduduk di Kota Lubuk L inggau di
sektor perdagangan dan jasa dan sektor pertanian. Dua daerah penghasil padi
terbesar di Kota Lubuklinggau adalah Kecamatan Lubuklinggau Utara I dan
Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Pada tahun 201 2, luas panen tanaman padi
di Kecamatan Lubuklinggau Utara I seluas 904 hektar dan produksinya mencapai
5.405,92 ton atau 36,12 persen dari total produksi padi di Kota Lubuklinggau
Luas panen tanaman padi di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II seluas 513
hektar dan produksinya mencapai 3.067,74 ton atau sebesar 20,50 persen dari
total produksi padi di Kota Lubuklinggau.
Adapun untuk tanaman palawija meliputi jagung, ketela pohon, ubi jalar, kacang
tanah, dan kacang kedelai. Tanaman palawija ini dapat ditanam di areal sawah
maupun ladang.
Pada tahun 2012 kenaikan produksi palawija terjadi pada komoditas jagung, ubi
jalar, dan kacang tanah. Sedangkan prduksi ketela pohon dan kacang kedelai
cenderung menurun dibanding produksi tahun sebelumnya.
Produksi masing-masing komoditas palawija di tahun 2012 adalah jagung 291,51
ton, ketela pohon 862,10 ton, ubi jalar 444,64 ton, kacang tanah 105,00 ton, dan
kacang kedelai 42,00 ton.
Tabel 6.5. Mata Pencaharian Hidup / Lapangan Usaha Penduduk Umur 15
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Listrik, Gas, dan Air Minum/
Electricity, Gas, and Water
Perdagangan, Hotel &
Restoran/
Trades, Hotels, And Restaurants
Yang
Bekerja/ Workers
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2011/2012
Jumlah keluarga yang masuk dalam kateg ori prasejahtera pada tahun 20 12
sebanyak 3853. Keluarga kategori sejahtera I berjumlah 6419 keluarga. Secara
absolut maupun secara relatif, jumlah keluarga yang termasuk dalam kategori
prasejahtera dan sejahtera I mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Adapun jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sekaligus RTM penerima bantuan
raskin pada tahun 2011 sebanyak 11.770, tahun 2012 sebanyak 9813 dan menurun
di tahun 2013 sebanyak 8563.
Penanganan masalah kesejahteraan sosial di Kota Lubuklinggau tidak terlepas
dari peran institusi masyarakat atau swasta. Antara lain, dengan keberadaan
delapan buah panti asuhan yang menampung sebanyak 446 anak asuh.
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kota Lubuk Linggau
6
6..11..22..44.. MMoobbiilliittaass PPeenndduudduukk
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Lubuk L inggau berakibat pada
meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja), dengan demikian
jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga akan meningkat.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Karena bekerja tidak hanya untuk mencapai
kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi perekonomian rumah tangga
dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Selain itu, jenis, status dan lapangan kerja
yang dilakukan oleh seseorang akan berkaitan dengan tingkat pendapatan yang
dihasilkan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakat. Pada suatu kelompok masyarakat yang telah memasuki usia kerja
diharapkan terlibat di lapangan kerja tertentu atau aktif dalam kegiatan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang akan memasuki pasar kerja
maka penciptaan dan perluasan lapangan kerja produktif diupayakan dapat
terlaksana secara mantap seirama dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
Dalam rangka memperluas lapangan kerja produktif dan mengurangi
penangguran, Pemerintah Kota Lubuk Linggau harus mengupayakan berbagai
kegiatan melalui beberapa program di bidang ketenagakerjaan. Program -
program tersebut diharapkan dapat memperluas lapangan kerja baru maupun
meningkatkan kualitas kerja. Secara umum kondisi tenaga kerja di Kota Lubuk
Linggau sebagaimana tergambar pada tabel berikut :
Tabel 6.7 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Lubuk Linggau
A
Annggkkaattaann KKeerrjjaa MMeennuurruutt JJeenniiss KKeellaammiinn TTaahhuunn 22001111
Laki-laki 57.524 org
Perempuan 35.747 org
J
Juummllaahh 9933..227711 oorrgg
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan & Capil
Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa
sektor tersier sebagai ciri perekonomian daerah perkotaan merupakan pekerjaan
yang dominan dilakukan oleh penduduk Ko ta Lubuklinggau. Pada tahun 20 11
sekitar 56 persen penduduk bekerja di sektor tersier (perdagangan, angkutan,
keuangan dan jasa). Sektor sekunder (pertambangan, industri, listrik, dan
bangunan) menyerap sekitar 12 persen tenaga kerja, sedangkan sektor primer
(pertanian) menyerap hamper 31 persen tenaga kerja.
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Ten aga Kerja pada tahun 20 11
sebanyak 371 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah ditempatkan sebanyak 372
orang. Dari jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja
sebagian besar (sekitar 21,5 persen) berpendidikan SLTA ke atas atau dalam istilah
ketenagakerjaan disebut pencari kerja terdidik.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja, pemerintah telah berupaya
menaikkan UMR. Pada tahun 20 10 UMR Kota Lubuklinggau sebesar Rp 927.825,-
meningkat se kitar 1 3 persen pada tahun 20 11 menjadi Rp 1.048.440,-. Namun,
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
UMR yang ditetapkan masih dibawah KHM, yaitu sebesar RP 1.311.250,-. Bila dilihat
menurut sektor (Upah Minimum Sektoral), tertinggi adalah pada sektor bangunan,
yaitu sebesar Rp. 1.750.000,- sebulan, sedangkan terendah adalah di sektor
pertanian,perdagangan, dan angkutan yaitu Rp. 1.100.862,- sebulan.
6
6..11..33.. PPrrooffiill EEkkoonnoommii
a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada hakikatnya adalah serangkaian usaha dan
kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat,
meningkatkan hubungan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan
tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dengan
tingkat pemerataan sebaik mungkin. Bertolak dari keadaan ini, kondisi
pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau menunjukkan perkembangan yang
positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk L inggau dapat
dilihat pada tabel. 2.11 berikut :
Tabel 6.8 Laju Pertumbuhan Kota Lubuk Linggau atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha 2008-2012
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) (2
) ) (3 ) (4 ) (5 ) (6
01. 4,79 3,25 4,15 3,12 3,05
02. 6,02 5,35 6,88 6,07 5,68
03. 4,41 3,57 4,78 3,88 3,66
04. 6,93 5,83 4,67 5,24 5,28
05. 7,00 7,28 7,07 7,32 7,56
06. 6,49 5,68 5,88 5,71 5,74
07. 6,66 7,53 8,71 7,58 11,73
08. 4,66 6,66 5,80 6,18 6,16
09. 7,31 7,38 7,06 8,05 6,66
PDRB dengan Migas/ GRDP With Oil and Gas 6,24 6,27 6,37 6,40 6,52
PRDB Tanpa Migas/ GRDP Without Oil and Gas 6,24 6,27 6,37 6,40 6,52 (1
)
LAPANGAN USAHA
Keuangan,Persewaan & Jasa Perusahaan/ Financial, Ownership & Business Services
Jasa – Jasa/ Services
Pertanian/ Agriculture
Pertambangan dan Penggalian/
Mining & Quarrying
Industri Pengolahan/
Manufacturing Industry
Listrik, Gas & Air Bersih/
Electricity, Gas & Water Supply
Bangunan/ Construction
Perdagangan, Hotel & Restoran/
Trade, Hotel & Restaurant
Angkutan dan Komunikasi/
Transportation & Communication
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2012/2013
Angka Revisi, e) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
r)
Struktur ekonomi Kota Lubuk Linggau sesuai dengan ciri perekonomian daerah
urban / perkotaan didomonasi oleh sektor tersier yaitu sektor pengangkutan,
komunikasi, jasa-jasa, bangunan keuangan serta sektor jasa - jasa lainnya.
Percepatan petumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau selama lima tahun terakhir
tidak lepas dari dampak otonomi daerah. Perhatian Pemerintah Kota Lubuk
Linggau terhadap pembangunan daerah khususnya di bidang ekonomi tentunya
lebih fokus dan semakin intensif. Tentunya untuk mencapai angka tersebut harus
di dukung dengan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam program
dan kegiatan pemerintah tepat sasaran.
b. PDRB
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan proses jangka
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
panjang dari suatu pemerintahan dan sasaran utama proses tersebut adalah
bagaimana usaha pemerintah untuk menaikkan “pendapatan per kapita penduduk".
Pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau sangat dipengaruhi oleh PDRB. Nilai
PDRB Kota Lubuk Linggau atas dasar harga konstan dan harga berlaku dapat
dilihat pada tabel 2.12 dan tabel 2.13 sebagai berikut :
Tabel 6.9 PDRB Kota Lubuk Linggau Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Tahun 2008-2012
2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) (2
PDRB dengan Migas/ GRDP With Oil and Gas 999 156 PRDB Tanpa Migas/ GRDP Without Oil and Gas 999
156
Electricity, Gas & Water Supply
Bangunan/Construction
Perdagangan, Hotel & Restoran/
Trade, Hotel & Restaurant
Angkutan dan Komunikasi/
Transportation & Communication
Keuangan,Persewaan & Jasa Perusahaan/ Financial, Ownership & Business Services
(1 )
Jasa – Jasa/Services
LAPANGAN USAHA
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2012/2013
Angka Revisi, e) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
Tabel 6.10 PDRB Kota Lubuk Linggau Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) (2
) ) (3 ) (4 ) (5 ) (6
01 .
6,45 6,14 5,77 5,60 5,34
02 .
1,40 1,45 1,45 1,47 1,48
03 .
9,12 9,16 8,89 8,61 8,34
04 .
0,57 0,58 0,55 0,53 0,52
05 .
18,95 19,05 19,97 21,14 21,41
06 .
26,58 26,63 26,47 26,39 26,40
07 .
8,47 8,57 8,70 8,73 9,16
08 .
12,17 12,14 12,00 11,49 11,16
09 .
16,28 16,29 16,20 16,05 16,20
PDRB dengan Migas/
GRDP With Oil and Gas
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PRDB Tanpa Migas/
GRDP Without Oil and Gas
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Bangunan/Construction
Perdagangan, Hotel &
Restoran/
Trade, Hotel & Restaurant
Angkutan dan
Komunikasi/
Transportation & Communication
Keuangan,Persewaan & Jasa
Perusahaan/ Financial, Ownership & Business
Services
Listrik, Gas & Air
Bersih/
Electricity, Gas & Water Supply
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2009/2010
c
. Pendapatan PerkapitaPendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat
dinikmati oleh setiap penduduk secara rata-rata. Besaran ini merupakan hasil bagi
PDRB dengan jumlah penduduk. Angka pendapatan perkapita lazim digunakan
sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk.
Namun hal ini perlu diinterprestasikan secara hati-hati karena angka ini belum
memperhitungkan
net factor income
yaitu selisih antaraincome out flow
danincome in flow
. Pendapatan perkapita Kota Lubuk Linggau selama lima tahun terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2005 berdasarkan harga berlakupendapatan perkapita Kota Lubuk Linggau sebesar Rp. 6.561.114,-. Nilai tersebut
meningkat apabila dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp. 7.225.310,-. Secara rinci
pendapatan perkapita Lubuk Linggau dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut :
Tabel 6.11 Pendapatan per Kapita per Tahun
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
LLaapp.. UUssaahhaa 22000055 22000066 22000077 22000088rr)) 22000099****))
A
ADDHHBB ((RRpp)) 6.561.114 7.225.310 7.992.362 8.934.751 9.935.013
A
ADDHHKK 22000000
(Rp)
4.735.115 4.917.623 5.135.900 5.382.730 5.64.506
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019 Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2009/2010
Angka Revisi, e) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
r)
d. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indikator makro seperti halnya pertumbuhan ekonomi
dan tingkat pengangguran. Secara umum inflasi di Kota Lubuk Linggau dalam
lima tahun terakhir cenderung fluktuatif , inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2010
sebesar 7,77 kemudian terus menurun di tahun 2011 dan di tahun 2012 menjadi
7,41.
Gambar 6.12 Laju Inflasi Kota Lubuk Linggau
2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) (2
) ) (3 ) (4 ) (5 ) (6
01 .
3,69 4,13 3,52 7,53 5,91
02 .
11,53 11,41 7,33 8,95 9,18
03 .
10,42 9,64 6,13 6,60 6,88
04 .
9,66 7,90 3,90 5,05 5,16
05 .
5,28 5,93 12,26 12,77 7,72
06 .
8,71 7,18 7,63 7,84 8,26
07 .
8,08 6,39 6,99 6,67 7,43
08 .
4,67 5,73 7,12 3,13 4,65
09 .
4,52 5,34 6,52 4,82 8,32
PDRB dengan Migas/
GRDP With Oil and Gas
6,62 6,39 7,77 7,46 7,41
PRDB Tanpa Migas/
GRDP Without Oil and Gas
6,62 6,39 7,77 7,46 7,41 LAPANGAN
USAHA) (1
Bangunan/Construction
Perdagangan, Hotel &
Restoran/
Trade, Hotel & Restaurant
Angkutan dan
Komunikasi/
Transportation & Communication
Keuangan,Persewaan & Jasa
Perusahaan/ Financial, Ownership & Business
Services
Listrik, Gas & Air
Bersih/
Electricity, Gas & Water Supply
Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2009/2010
Angka Revisi, e) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
Secara rinci laju inflasi Kota Lubuk Linggau dapat dilihat pada gambar 2.12 diatas
6
6..11..33..22.. KKeetteennaaggaakkeerrjjaaaann
Peningkatan jumlah penduduk di Kota Lubuk L inggau berakibat pada
meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja), dengan demikian
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga akan meningkat.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam mengukur tingkat
kesejahteraan masyarakat. Karena bekerja tidak hanya untuk mencapai
kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi perekonomian rumah tangga
dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Selain itu, jenis, status dan lapangan kerja
yang dilakukan oleh seseorang akan berkaitan dengan tingkat pendapatan yang
dihasilkan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakat. Pada suatu kelompok masyarakat yang telah memasuki usia kerja
diharapkan terlibat di lapangan kerja tertentu atau aktif dalam kegiatan
perekonomian.
Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun keatas) di K ota Lubuklinggau pada tahun
2011 sebanyak 143.258 orang. Jumlah angkatan kerja diperkirakan sebanyak
93.271 orang, terdiri dari 57.524 orang angkatan kerja laki-laki dan 35.747 orang
angkatan ker ja perempuan (hasil Susenas 20 11). Jumlah angkatan kerja dirinci
menurut kegiatannya adalah sebanyak 86.370 orang bekerja dan 6.901orang
pengangguran (sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak
mungkin mendapat pekerjaan, sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja). Dengan kata lain tingkat kesempatan kerja sebesar 92,60 persen dan
tingkat pengangguran sebesar 7,40 persen. Komposisi penduduk yang bekerja
menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sektor tersier sebagai ciri
perekonomian daerah perkotaan merupakan pekerjaan yang dominan dilakukan
oleh penduduk Kota Lubuklinggau. Pada tahun 2011 hampir 56 persen penduduk
bekerja di sektor tersier (perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa). Sektor
sekunder (pertambangan, industri, listrik, dan bangunan) menyerap sekitar 12
persen tenaga kerja, sedangkan sektor primer (p ertanian) menyerap lebih dari 31
persen tenaga kerja.
Dampak pengangguran adalah tingkat angka kriminalitas mengalami kenaikan,
seperti meningkatnya tindak kejahatan pencurian, meskipun masih dalam
kewajaran, dalam pengertian tidak sampai meresahkan masyarakat dalam skala
luas.
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Faktor penyebab pengangguran adalah arah pembangunan yang lebih menitih
beratkan pada bidang ekonomi saja, sehingga ukurannya adalah produktivitas
dan menggunakan teknologi tinggi dan padat modal, dan ada kecenderungan
pengembangan ekonomi tidak memiliki efek multiplier yang luas, sehingga
akibatnya penyerapan tenaga kerja relatif rendah.
6
6..11..44.. PPrrooffiill SSoossiiaall BBuuddaayyaa
6
6..11..44..11.. PPeennddiiddiikkaann
Peningkatan jumlah sekolah pada dasarnya merupakan salah satu upaya dalam
rangka menyediakan fasilitas pendidikan bagi masyarakat untuk meningkatkan
pendidikan masyarakat tersebut. Sarana pendidikan berupa jumlah sekolah di
Kota Lubuklinggau pada tahun ajaran 2009/2010 mengalami perubahan
dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak
bertambah dari 43 menjadi 37. Jumlah Sekolah Dasar (SD) negeri bertambah satu
dari 85 menjadi 86, namun SD swasta bertambah dari 5 menjadi 13. Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri berkurang dari 13 menjadi 14 dan SLTP
swasta juga bertambah dari 15 menjadi 20. Sekolah Menengah Umum (SMU)
negeri bertambah dari 7 mejadi 9, sedangkan SMU swasta berkurang dari 16
menjadi 19. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri tidak bertambah,
sedangkan SMK swasta berkurang dari 6 menjadi 5.
Sarana untuk masing-masing tingkatan sekolah itu digunakan oleh sejumlah murid,
baik negeri maupun swasta, yang jumlahnya mengalami perubahan dari tahun
ke tahun. Sejalan dengan perubahan jumlah sarana pendidikan dan kebutuhan
masyarakat akan pendidikan, maka jumlah murid pada tahun ajaran 2009/2010
juga mengalami perubahan dibanding tahun ajaran sebelumnya dapat dilihat
dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 6.13 Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan, Guru dan Murid
Tahun 2009 / 2010 di Kota Lubuk Linggau
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Negeri/State Swasta/Private
(1
Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kota Lubuk Linggau
Tabel 6.14 Data Angka Partisipasi Sekolah Kota Lubuk Linggau
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Tabel 6.15 Kondisi Kualitas Penduduk Dilihat Dari Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Lubuk Linggau
Ideks
Pembangunan Manusia/Human
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Kualitas masyarakat di ukur dari pendidikan formal yang ditamatkan penduduk
relatif rendah, hanya pada tingkat pendidikan menengah, meskipun angka melek
huruf sudah mencapai 98,03 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah
rata-rata 22,97%. Berdasarkan angka partisipasi sekolah tersebut, maka program wajib
belajar 9 tahun belum sepenuhnya menjangkau anak - anak untuk menyelesaikan
sekolah. Disamping itu, tingkat partisipasi sekolah yang relatif rendah ini, maka
tingkat pengangguran relatif mengalami kenaikan.
Faktor penyebabnya adalah ada beberapa masyarakat memandang anak
sebagai aset ekonomi bagi orang tuanya, sehingga harus bekerja di usia masih
dini, disamping ketidak mampuan orang tuanya untuk membiayai sekolah
anaknya.
6
6..11..44..22.. KKeesseehhaattaann
Kualitas penduduk dapat juga dilihat dari tingkat kesehatan penduduk. Pola
penyakit dominan yang dikeluhkan oleh warga masyarakat adalah penyakit khas
daerah tropis yaitu penyakit infeksi. Meskipun besaran dan pola penyakit untuk
setiap daerah bervariasi, tergantung dari lingkungan dan perilaku kebiasaan
warga masyarakat dalam hidup sehat. Pada umumnya penyakit menular yang
banyak diderita adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas (ISPA),
diare, penyakit kulit, malaria, demam berdarah, tuberculosis dan lainnya. Penyakit
ISPA hampir semua kota dan kabupaten terjangkiti penyakit ini (rata-rata daerah
antara 18% - 20%). Data resmi yang ada menunjukkan bahwa tahun - tahun
terakhir ini di wilayah Lubuk Linggau ada peningkatan kasus demam berdarah,
malaria dan tuberculosis. Kasus demam berdarah terjadi peningkatan, faktor
penyebab adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian
terhadap kebersihan lingkungan.
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Tabel 6.16 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kota Lubuk Linggau Tahun 2011.
N
Noo.. SSaarraannaa KKeesseehhaattaann JJuummllaahh
((UUnniitt)) RRaassiioo ddeennggaann JJuummllaahh PPeenndduudduukk
1
Rumah Sakit
Pemerintah a.
Swasta b.
1
1
1,68 per 100.000 Penduduk
2 Puskesmas 9 1,34 per 30.000 Penduduk
3 Pustu 21 1,28per 12.000 Penduduk
4 Puskesmas Keliling 8 1,34per 30.000 Penduduk
5 Pondok Bersalin 22 0,53 per 100 Bumil
6 Rumah Bersalin 3
7 Balai Pengobatan 7 3,93per100.000 Penduduk
8 Sekolah Kesehatan 4 2,24 per 100.000 Penduduk
9 Apotik 24 1,85 per 30.000 Penduduk
10 Optikal 7 1,17per 30.000 Penduduk
11 Laboratorium Klinik 2 1,12per100.000Penduduk
12 Toko Obat 16 0,89 per 10.000 Penduduk
13 Gudang Farmasi 1 0,58 per 100.000 Penduduk
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Lubuk Linggau 2011/2012
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Tabel 6.17 Jumlah Fasilitas Kesehatan Dirinci Menurut Kecamatan
RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Tabel 6.18 Jumlah Tenaga Kesehatan Dirinci Menurut Kecamatan
Tahun 2011
Secara sfesifik derajat kesehatan yang jauh lebih penting adalah tingkat
kesehatan bayi (fertilitas). Hal ini disebabkan karena bayi merupakan generasi
penerus yang akan membangun bangsa. Jika tingkat kesehatan bayi tidak baik
maka akan mempengaruhi perkembangan bayi tersebut dan dapat berakibat
pada kematian bayi yang pada akhirnya justru akan meningkatkan angka
kematian bayi dan tentu akan berimplikasi kepada menurunnya angka harapan
hidup penduduk. Faktor utama yang mempengaruhi kesehatan bayi adalah
kesehatan ibu, selain itu juga dipengaruhi oleh penolong kelahiran.
Indikator yang sangat penting dari aspek fertilitas adalah menentukan angka
Anak Lahir Hidup (ALH) atau paritas. Paritas merupakan ukuran fertilitas dari suatu
kohor (banyaknya jumlah kelahiran pada suatu umur tertentu) yang mengukur
jumlah anak terlahir hidup oleh wanita dari kelompok umur yang berbeda - beda
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
sampai dengan waktu pencacahan. Paritas dapat dikategorikan menurut umur
wanita, status perkawinan, daerah dan lain-lain. Secara umum paritas dapat
dilihat pada tabel 2.22 berikut :
Tabel 6.19 Jumlah Wanita dan Rata - Rata Anak Lahir Hidup (ALH)
(Paritas) Menurut Kelompok Umur Wanita Tahun 2006
N
Noo.. KKeelloommppookk UUmmuurr JJuummllaahh PPeerreemmppuuaann RRaattaa--RRaattaa AA
1 15 - 17 5823 0,01
2
18 - 20 4553 0,11
3
21 - 23 4488 0,24
4
24 - 26 6154 0,87
5
27 - 29 4676 1,15
6
30 - 32 5025 1,8
7
33 - 35 4222 2,36
8
36 - 38 4394 2,42
9
39 - 41 4070 2,91
10
42 - 44 2644 3,22
11
45 - 47 3046 3,57
12
46 - 48 3853 3,37
Sumber : Inkesra (Bappeda) Kota Lubuk Linggau Tahun 2006
Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka mengendalikan
angka kelahiran adalah melalui pemberdayaan program Keluarga Berencana
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
(KB) melalui suatu lembaga khusus yang menangani KB yaitu BKKBN. Keberhasilan
program KB tidak bisa dilepaskan dari keberadaan sarana dan prasarana seperti
puskesmas, pustu, posyandu, polindes. Secara umum peserta KB aktif dan jumlah
keluarga sejahtera sampai saat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6.20 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif yang telah di bina
Tahun 2011
N
Noo KKeeccaammaattaann
J
Juummllaahh PPeesseerrttaa
K KBB BBaarruu
(Peserta)
K
KBB AAkkttiiff tteellaahh ddii
b biinnaa
(( PPeesseerrttaa ))
1 Lubuk Linggau Barat I 1.400 4 631
2 Lubuk Linggau Barat II 1.115 3 000
3 Lubuk Linggau Timur I 1.315 5 014
4 Lubuk Linggau Timur II 1.772 4 844
5 Lubuk Linggau Utara I 1.055 2 221
6 Lubuk Linggau Utara II 997 3 723
7 Lubuk Linggau Selatan I 1219 2 883
8 Lubuk Linggau Selatan II 1.119 4 702
J
Juummllaahh 1100..007722 3311..001188
Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kota Lubuk Linggau
Tabel 6.21 Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi
Kota Lubuklinggau Tahun 2011
K
Keeccaammaattaann PPUUSS
TTaarrggee
tt PPPPMM
PA. MMaaccaamm AAllaatt Kontrasepsi
IImmppllaann
t
MMOOPP
+ +
M MOO
W
S STTKK//
IInnjjeeccttiioo
n
TToottaall
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
IIUUDD PPIILL K Koonnddoo
m m ++
Ovag
Kecamatan
Lubuk Linggau
Barat I
5 995 4 631 71 588 88 494 154 2.867 4 631
Kecamatan
Lubuk Linggau
Barat II
3 761 3 000 44 463 143 664 312 1.360 3 000
Kecamatan
Lubuk Linggau
Timur I
5 160 5 065 107 1
641
99 429 44 2.436 5 014
Kecamatan
Lubuk Linggau
Timur II
6 996 4 784 89 1
999 151 509 170 2.242 4 844
Kecamatan
Lubuk Linggau
Utara I
3 294 2 111 43 427 209 1 034 83 1.330 2 221
Kecamatan
Lubuk Linggau
Utara II
5 217 4 035 395 1
298 139 420 161 1.481 3 723
Kecamatan
Lubuk Linggau
Selatan I
3 436 2 942 100 609 150 465 59 1.243 2 883
Kecamatan
Lubuk Linggau
Selatan II
5 654 4 750 83 1
252 91 686 80 2.191 4 702
Kota Lubuk
Linggau
39
513 31892 932 8
277
1 070 4 349 865 15 525 31
018
Sumber : Bappeda (Inkesra) Kota Lubuk Linggau Tahun 2011
6
6..11..44..33.. PPeerriibbaaddaattaann
Pembangunan bidang agama merupakan pembangunan mental spiritual,
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
membentuk budi pekerti, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Bidang ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk masa
sekarang dan yang akan datang dan merupakan filter dari pengaruh luar yang
dapat merusak akhlak dan iman warga masyarakar pemeluk keyakinan
agamanya. Meskipun kepercayaan dan agama yang dipeluk warga masyarakat
di Kota Lubuk Linggau beragam, namun mayoritas warga masyarakat memeluk
agama Islam. Dari segi tempat peribadatan, khususnya untuk umat Islam, setiap
tahunnya jumlahnya terus meningkat.
Solidaritas keagamaan antar agama dalam situasi rukun dan damai,
masing-masing tokoh agama berperan aktif dalam usaha pembinaan kehidupan religius.
Namun demikian pemerintah kota masih perlu secara aktif memberikan dan
meningkatkan pelayanan kehidupan beragama dengan mengadakan
bimbingan, membangun dan memelihara prasarana-sarana peribadatan
masing-masing agama. Mengingat bahwa Kota Lubuk Linggau sebagai kota baru,
sehingga mengalami keterbatasan data dan informasi di bidang keagamaan,
sehingga diperlukan pendataan mengenai informasi yang berkaitan dalam
kehidupan keagamaan, prasarana - sarana peribadatan, jumlah sekolah agama,
TPA dan lainnya. Masih diperlukan uluran tangan pemerintah pusat serta
kerjasama pemerintah dengan elemen - elemen masyarakat dalam menyusun
dan pelaksanaan program - program pembangunan bidang agama.
6
6..11..55.. PPeerrttaanniiaann,, PPeetteerrnnaakkaann ddaann PPeerriikkaannaann
Kota Lubuk Linggau memiliki lahan pertanian produktif yang dimanfaatkan untuk
tanaman padi, tanaman palawija holtikultural serta perkebunan, usaha ternak
dan perikanan. Disamping hal diatas
hiterland
merupakan daerah yang menghasilkan produk - produk pertanian, membuka peluang untukmengembangkan agro industri di Kota Lubuk Linggau dikarenakan jarak antara
Hiterland
dengan Kota Lubuk Linggau relatif dekat. Sektor pertanian, peternakan dan perikanan dalam perekonomian Kota Lubuk Linggau bukan merupakansektor yang dominan karena sumbangan sektor ini dalam PDRB tahun 2006 hanya
sekitar 7 persen. Namun demikian perhatian pemerintah terhadap pembangunan
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
sektor ini terus ditingkatkan karena keberadaan sektor ini cukup penting dalam
memenuhi pangan penduduk dan juga merupakan sektor penyerap tenaga.
Kondisi sektor pertanian, peternakan dan perikanan di Kota Lubuk Linggau
sebagaimana tergambar dalam tabel berikut :
Tabel 6.22 Luas Areal Tanaman Pangan dan Hortikultural Kota LLG Th 2012
K
KOOMMOODDIITTII
LLuuaass
P Paanneenn//
H
Haarrvveesstteedd P
Prroodduukkssii
(ton)
R
Raattaa--rraattaa
P
Prroodduukkssii
((KKww//HHaa))//YYiieellddss Padi :
Sawah 2 562 14 873,27 59,80
ladang 40 92 23
Palawija :
kac. Kedele 30 42,00 14,00
Kac.Tanah 42 105,00 25,00
Ubi Jalar 56 444,64 79,40
ketela 74 862,10 116,50
Jagung 79 291,51 36,90
Hortikultura : 1.592
Buah-buahan 229,2 909,70 24,8
Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Kehutanan dan Perkebunan Kota LLG
Tabel 6.23 Luas Kebun berdasarkan Komoditi Kota Lubuk Linggau
Tahun 2009
N
Noo KKOOMMOODDIITTII LLuuaass ((HHaa)) PPrroodduukkssii (Ton)
P
Prroodduukkttiiffiittaass
((TToonn//HHaa))
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
1 Karet 9.632,5 8.750,4 0,4
2 Kopi 935,7 1.077,4 0,32
3 Kelapa 162,7 221,4 0,5
4 Kemiri 35 57,8 6,6
5 Aren 20 15,4 0,9
6 Tembakau - -
-J
J uu mm ll aa hh 1144..990011 88..228811
Sumber : Dinas Tanaman Pangan, Kehutanan dan Perkebunan Kota LLG
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Tabel 6.24 Kondisi Sektor Peternakan dan Perikanan
Kota Lubuk Linggau Tahun 2012
N
Noo.. UUrraaiiaann JJuummllaahh PPooppuullaassii ((eekkoorr))
2 2001111
1
Luas Areal
Pemeliharaan/Penangkapan
Ikan :
-Kolam 129,26 HA
-Sawah 62 HA
-Keramba 3 Unit
2 Kerbau 758
3 Sapi 4 900
4 Kuda
-5 Kambing 6 909
6 Domba 661
7 Babi 440
8 Ayam Pedaging 86.000
9 Ayam Petelur
-10 Ayam Buras 53 460
11 Itik 33 193
12 Burung Puyuh -
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Lubuk Linggau
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
6
6..11..66.. IInndduussttrrii ddaann PPeerrddaaggaannggaann
Pembangunan sektor industri merupakan aspek penting dalam pembangunan
Kota Lubuklinggau. Hal ini sejalan dengan Visi Kota Lubuklinggau yaitu
“Terwujudnya Kota Lubuklinggau sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa, dan Pendidikan melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat Madani”.
Pembangunan industri berupaya untuk meningkatkan nilai tambah, memperluas
lapangan dan kesempatan kerja, menyediakan barang bermutu dengan harga
bersaing di pasar domestik maupun nasional, dan untuk menunjang
pembangunan daerah serta sektor-sektor lainnya, sekaligus untuk
mengembangkan kemampuan teknologi.
Sektor industri merupakan sektor strategis dalam perekonomian Kota
Lubuklinggau. Pada tahun 2012 sektor ini menyumbang sekitar 8,34 persen
terhadap PDRB Kota Lubuklinggau atau merupakan sektor kelima terbesar dalam
perekonomian setelah sektor perdagangan, bangunan, jasa-jasa, dan keuangan.
Penyajian statistik industri pada dasarnya dikelompokkan dalam dua kategori,
yaitu (1) industri besar sedang dan (2) industri mikro kecil. Untuk Kota Lubuklinggau
keberadaan sektor industri yang utama adalah yang termasuk dalam kelompok
yang kedua, yaitu industri mikro kecil.
Data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Lubuklinggau, pada tahun 2012 terdapat sebanyak 592 unit industri kecil. Adapun
jumlah tenaga kerja yang tertampung dalam kegiatan industri tersebut secara
keseluruhan mencapai 2.051 orang.
Sektor perdagangan memegang peranan penting dalam perekonomian Kota
Lubuklinggau. Pada tahun 2012 sumbangan sektor ini terhadap PDRB Kota
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
Lubuklinggau mencapai kisaran angka 26,40 persen, meliputi perdagangan besar
dan eceran.
Perkembangan sektor perdagangan Kota Lubuklinggau sangat didukung oleh
posisi geografis kota ini, yaitu daerah persimpangan (transit) dari beberapa kota
di Sumatera Selatan maupun kota-kota lain di luar Propinsi Sumatera Selatan
seperti Jambi, Bengkulu, dan Padang.
6
6..11..77.. IInnffrraassttrruukkttuurr
Pemerintah Kota Lubuk Linggau terus - menerus berupaya membangun dan
menata fasilitas - fasilitas umum kota guna meningkatkan kesejahteraan
masarakat, untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Lubuk Linggau dan
investor. Di tahun 2008 dalam rangka pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuh, Pemerintah Kota Lubuk Linggau mulai meningkatkan akses
transportasi dengan membangun jalan lingkar selatan dan
fly over
serta membangun terminal Type B di kawasan Utara Kota Lubuk Linggau. Kebijakanpembangunan tersebut dilaksanakan untuk menciptakan pemerataan
pembangunan dan sebaran penduduk yang bertujuan untuk pemerataan
pertumbuhan ekonomi penduduk. Secara umum kondisi infrastruktur Kota Lubuk
Linggau dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.25 Kondisi Infrastruktur Kota Lubuk Linggau
N N
o JJeenniiss SSaarraannaa JuJummllaahh ((KKmm// MMttrr// BBuuaahh))
1 JJaallaann
a. Jalan Nasional 48.110 KM
b. Jalan Provinsi 4600 KM
c. jalan Kota 376.096 KM
IV-RPI2JM Bidang Cipta Karya Kota Lubuk Linggau 2015-2019
2 JJeemmbbaattaann
a. Jembatan di Jalan Nasional 40 Mtr
b. Jembatan di Jalan Provinsi 30 Mtr
c. Jembatan di Jalan Kota 357 Mtr
3 Gedung
4 Irigasi
Sumber : BPS Kota Lubuklinggau
6
6..11..88.. IIssuu -- IIssuu SSttrraatteeggiiss
Untuk menyusun dan menentukan arah pembangunan tahunan Kota Lubuk
Linggau terlebih dahulu dilakukan identifikasi permasalahan -permasalahan
maupun isu - isu strategis yang berkembang di masyarakat luas. Tentunya
permasalahan tersebut sangatlah kompleks dan menuntut instansi pemerintah
untuk berpikir, menyusun, merumuskan serta melaksanakan program kerja untuk
menyelesaikan serta mengatasi permasalahan - permasalahan tersebut. Adapun
permasalahan / isu - isu strategis yang berkembang saat ini adalah :
Indeks Pembangunan Manusia berada di peringkat 11 di Sumsel a.
Masih perlunya usaha peningkatan SDM (angka melek huruf 98 %, target b.
2013 99,8%), APS SMP 89,51 %, APS SMU 58,12 % kondisi tahun 2006
Peningkatan pelayanan kesehatan menuju Standar Pelayanan Minimal c.
Masih adanya kesenjangan sosial ekonomi d.
Belum meratanya pembangunan infrastruktur dasar ( air bersih, listrik, jalan e.
produksi)
Belum memiliki infrastruktur yang strategis f.
Peningkatan pelayanan publik menuju Standar Pelayanan Minimal g.
Peningkatan koordinasi antar lembaga secara optimal h.
Untuk mengatasi isu - isu tersebut, Pemerintah Kota Lubuk Linggau melalui SKPD
menyusun rencana kerja strategis yang tertuang dalam bentuk program dan
kegiatan serta arah kebijakan tahunan pemerintah yang diharapkan mampu
mengatasi permasalahan - permasalahan tersebut. Selanjutnya kebijakan dan
prioritas pembangunan Kota Lubuk Linggau tahun 2009 akan dijabarkan pada
Bab berikutnya.