• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA TAHUN 2015/2016 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA TAHUN 2015/2016 - Test Repository"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA

SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK

PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA

FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

TRI ISMAWATI

NIM 11112259

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(2)
(3)

iii

PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA

SALATIGA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK

PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA

FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

TRI ISMAWATI

NIM 11112259

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(4)
(5)

Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

(6)
(7)

vii

MOTO

Kesulitan hanya tunduk pada orang yang berjuang, kesukaran hanya takluk pada orang yang sabar, dan kekuatan akan

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Keluargaku tercinta, yang tanpanya penulis bukanlah apa-apa. Orang tuaku, Bapak Nuryatin dan Ibu Rochindah, saudara-saudaraku Purwati, Tosi’in, Teguh Santosa, Titik Ulya, Sudiro dan Atik Mulyani.

2. Teman-teman se-angkatan, yaitu PAI 2012 yang senantiasa menghiasi rutinitas di kampus menjadi menyenangkan, terutama sekali keluarga besar PAI kelas G 2012, yang sudah seperti keluarga sendiri, yang banyak sekali menghabiskan waktu bersama semasa perkuliahan.

3. SMK Pelita, kepala sekolah beserta jajarannya, lalu para adik-adik siswa-siswi yang baik sekali pada kakak-kakak PPL IAIN Salatiga 2015. Dan juga untuk teman-teman penulis mbak ulfa, mbak leli, mbak niswa, mbak latifa, dan mbak umi.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Agung Muhammad saw yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah : PERSEPSI DAN HARAPAN SISWA SMK PELITA TENTANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGEMBANGAN PROFESI (PPP) MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN SALATIGA TAHUN 2015/2016.

Rasa hormat penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan membantu dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M. Pd. Selaku Dekan FTIK.

3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan PAI.

(10)
(11)

xi Abstrak:

Ismawati, Tri. 2017. Persepsi dan Harapan Siswa SMK Pelita Salatiga Tentang Pengembangan Profesi (PPP) Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga Tahun 2015/2016 Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Wahyudhiana, M.M.Pd.

Kata kunci: persepsi, harapan tentang Praktik pengembangan profesi (PPP) PPP (Praktik Pengembangan Profesi) merupakan wahana bagi mahasiswa untuk menerapkan teori-teori yang mereka dapat sebagai wujud persiapan menjadi seorang guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa SMK Pelita Salatiga tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) mahasiswa IAIN Salatiga, untuk mendeskripsikan pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) mahasiswa IAIN Salatiga, dan mengungkap harapan siswa tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) IAIN Salatiga yang akan datang.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian bersifat kualitatif. Peneliti bertindak langsung sebagai instrument, sebagai pengumpul data dari hasil observasi yang mendalam dan terlibat aktif dalam penelitian. Data yang berbentuk kata-kata diambil dari para informan atau responden pada waktu mereka diwawancarai. Dengan kata lain data tersebut berupa keterangan para responden, sedangkan data tambahan berupa catatan lapangan. Keseluruhan data tersebut selain diperoleh melalui wawancara, juga didapatkan dari observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang ada, lalu mengadakan reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan trianggulasi.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

Sampul ... i

Lembar Berlogo ... ii

Judul ... iii

Persetujuan Pembimbing ... iv

Pengesahan Kelulusan... v

Pernyataan Keaslian Tulisan ... vi

Motto ... vii

Persembahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

Abstrak ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Penegasan Istilah... 6

F. Metode Penelitian ... 7

(13)

xiii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu ... 15 B.Persepsi dan Harapan Siswa ... 17 C. Praktik Pengembangan Profesi (PPP) IAIN Salatiga ... 21 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A.Gambaran Umum SMK Pelita Salatiga ... 45 B. Temuan Penelitian ... 52 BAB IV PEMBAHASAN

A. Persepsi Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) ... 58 B. Harapan Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) ... 60 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA ... 65 Lampiran-lampiran

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konvensi Penilaian Mahasiswa Praktik Pengembangan Profesi Tabel 3.1 Data Siswa Lima Tahun Terakhir

Tabel 3.2 Alat Praktik Umum dan Ruang Lab. Komputer

Tabel 3.3 Alat Praktik Kejuruan Utama (standar minimal peralatan kejuruan) Tabel 3.4 Prasarana SMK Pelita Salatiga

Tabel 3.5 Daftar Guru SMK Pelita Salatiga Tabel 3.6 Daftar Karyawan SMK Pelita Salatiga

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pedoman Wawancara Kepala Sekolah dan Guru. Lampiran 2 Lembar Pedoman Wawancara Siswa.

Lampiran 3 Lembar Transkip Wawancara. Lampiran 4 Foto Wawancara.

Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian.

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian. Lampiran 7 Surat Pembimbing dan Asisten Pembimbing Skripsi Lampiran 8 Lembar Konsultasi Skripsi.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan program Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) bertolak sebagai mata kuliah yang merupakan bagian integral dari kurikulum Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga. Oleh karena itu setiap mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga wajib mengikuti kegiatan Praktik Pengembangan Profesi (PPP).

Sejalan dengan dinamika pendidikan, maka pelaksanaan PPP disesuaikan dengan kebutuhan yang berkembang dalam dunia kependidikan. Dengan demikian keluasan kegiatan akan disesuaikan dengan sistem pendidikan yang ada di sekolah.

Selain hal di atas IAIN Salatiga juga merupakan kampus yang memiliki tanggung jawab dalam rangka mencerdaskan bangsa Indonesia. Kewajiban ikut serta mencerdaskan bangsa tersebut telah jelas termaktub dalam tri darma perguruan tinggi, yaitu : Pendidikan , Penelitian dan Pengabdian.

(17)

Kasus kedua datang dari Sinjai Selatan yang membuat seorang guru pendidikan olahraga berurusan panjang setelah memberlakukan tindakan penertiban. Terakhir adalah berita seorang guru yang harus menerima imbas karena mencukur rambut seorang siswa. Jilbabnya dilepas dan rambutnya dipotong (Kompasiana.com.htm 7 September 2016 16.05) Inilah bukti nyata bahwa masih banyak guru yang belum berkompeten.

Dalam rangka melaksanakan fungsinya ikut mencerdaskan bangsa dan mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi salah satu program yang ditetapkan oleh IAIN Salatiga dan menjadi kewajiban seluruh mahasiswa Praktikum Pengembangan Profesi. Yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keguruannya untuk menjadi pendidik profesional.

(18)

3

Praktik Pengembangan Profesi (PPP) diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan yaitu IAIN Salatiga.

1. Mahasiswa

a. Mengenal dan mengetahui secara langsung kegiatan proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pelaksanaan pendidikan.

c. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu teoritik yang telah diperolehnya selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan atau kegiatan kependidikan lainnya.

d. Mendewasakan cara berfikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah kependidikan yang ada di sekolah atau instansi. 2. Sekolah

Diharapkan dapat memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengolah kegiatan kependidikan, baik intra maupum ekstrakurikuler. 3. IAIN Salatiga

(19)

b. Memperoleh masukan tentang problematika kependidikan di sekolah yang sangat berharga, yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian penelitian dan pengembangan keilmuan kependidikan.

c. Memperluas dan memperkuat jalinan kemitraan dengan instansi yang terkait. (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga,2015: 2-3) Merujuk pada latar belakang masalah di atas maka Peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul : Persepsi dan Harapan Siswa SMK Pelita Tentang Pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga Tahun 2015/2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi siswa SMK Pelita Salatiga terhadap Pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2015/2016?

2. Bagaimana harapan siswa SMK Pelita Salatiga terhadap Pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

(20)

5

1. Untuk mengetahui bagaimanakah Persepsi Siswa SMK Pelita Salatiga terhadap Pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi IAIN Salatiga tahun 2015/2016.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah Harapan Siswa SMK Pelita Salatiga terhadap Pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi IAIN Salatiga tahun 2015/2016.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penulisan skripsi ini di antaranya adalah :

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa sumbangsih bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang ingin meneliti lebih dalam tentang Praktik Pengembangan Profesi dengan kajian yang berbeda.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat luas (Pembaca) tentang adanya PPP IAIN Salatiga.

3. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan di antaranya :

a. Setelah mengetahui persepsi siswa tentang Praktik Pengembangan Profesi IAIN Salatiga tahun 2015/2016, penulis dapat mengetahui tujuan dan manfaat keberadaan program PPP di SMK Pelita Salatiga. b. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan acuan bagi penelitian

(21)

memperkaya temuan-temuan peneliti tentang adanya program Praktik Pengembangan Profesi IAIN Salatiga.

c. Bagi siswa SMK Pelita Salatiga, untuk mengetahui manfaat atas program Praktik Pengembangan Profesi yang selama ini dijalankan dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam program Praktik Pengembangan Profesi yang diselenggarakan oleh IAIN Salatiga yang kemudian bisa dicarikan solusi terbaik.

E. Penegasan Istilah

Sebelum diuraikan lebih lengkap tentang penelitian ini terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan-penjelasan terhadap istilah-istilah yang terkandung dalam skripsi ini, dengan kelak agar nantinya tidak salah pengertian di kalangan pembaca dalam memahami skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah :

1. Persepsi Siswa

Persepsi adalah tanggapan atau (penerimaan) langsung dari sesuatu, serapan (Poerwadarminta,2006: 880). Persepsi merupakan proses penafsiran, pengorganisasian, dan penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyatu dalam diri individu (Menurut Walgito,1992: 70).

(22)

7

adalah tanggapan yang diberikan siswa SMK Pelita Salatiga terhadap pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) IAIN Salatiga.

2. Harapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Harapan adalah sesuatu yang dapat diharapkan. (Depag, 2007:338). Harapan dalam penelitian ini adalah sesuatu yang diharapkan siswa SMK Pelita Salatiga terhadap pelaksanaan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) selanjutnya agar lebih baik dari sebelumnya.

3. Praktik Pengembangan Profesi (PPP)

Menurut buku panduan PPP yang dikeluarkan oleh Tim Penyusun IAIN Salatiga, Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) adalah kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh pada semester – semester sebelumnya, agar memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015:1)

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

(23)

diperlukan digali serta dikumpulkan dari lapangan dan berlokasi di SMK Pelita Salatiga.

2. Kehadiran Penelitian Penulis

Dalam penelitian ini penulis berperan sebagai pengamat penuh, dimana peneliti mengamati secara penuh hal-hal yang menyangkut tentang pelaksanaan PPP mahasiswa IAIN Salatiga di SMK Pelita Salatiga dan dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMK Pelita Kota Salatiga. 4. Sumber Data

Sesuai dengan judul penelitian, sumber data yang dikumpulkan peneliti ada 14 responden. Yang terdiri dari siswa kelas XI dan XII SMK Pelita Salatiga, kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan dan guru SMK Pelita Salatiga.

5. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

(24)

9

Selanjutnya apabila subjeknya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil antara 10-15% atau 20-21% atau lebih tergantung pada situasi dan kondisi. Jika dihitung : 10

100 × 103 = 10,3

Berdasarkan hitungan tersebut, maka penulis dapat menentukan bahwa yang menjadi sampel sebanyak 10 siswa. Dan untuk subjek pendukung sebanyak 4 responden.

6. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting, yaitu proses pengamatan dan ingatan. (Arikunto dan Safruddin, 2004:87)

b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data atau pewawancara) dengan sumber data atau responden (Wirartha, 2006:37)

(25)

dicatat oleh pewawancara, wawancara dilakukan terutama karena adanya informasi yang tidak dapat diamati atau tidak dapat diperoleh dengan alat lain. ( Wirartha, 2006:38). Permasalahan yang akan diteliti seputar pelaksanaan PPP IAIN Salatiga bagi siswa SMK Pelita Salatiga. Sedangkan objek yang akan peneliti wawancarai adalah kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, guru dan siswa SML Pelita Salatiga.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen tidak hanya terbatas pada bahan-bahan tertulis melainkan termasuk juga benda-benda hasil budaya, seperti alat-alat rumah tangga dari batu-batuan, candi, dan sebagainya. Data yang terkandung dalam dokumen dapat digali, dicacah, dikumpulkan dengan menggunakan daftar centang atau pedoman dokumentasi. Akan lebih sempurna bila menggunakan alat perekam seperti kamera foto maupun kamera video. (Arikunto dan Safruddin, 2004:90)

7. Analisis Data

(26)

11

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2010) analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagaiberikut: a. Reduksi data (Data reduction)

Reduksi data dilakukan untuk memfokuskan data pada hal-hal yang penting dari sekian banyak data yang diperoleh dari data hasil observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang tidak terpola. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data (Data display)

Setelah data direduksi maka data yang diperoleh didisplay, yakni dengan menyajikan sekumpulan data dan informasi yang sudah tersusun dan memungkinkan untuk diambil sebuah kesimpulan. c. Penarikan Kesimpulan (Conclusion drawing /Verification)

Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi yang tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data.

(27)

Dalam hal ini penulis menganalisis data-data yang terkumpul dalam pelaksanaan PPP IAIN Salatiga. Dalam menganalisis, penulis berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara dan dokumentasi. Sehubungan dengan penelitian ini teknik yang diterapkan dalam peneitian ini adalah analisis antar kasus dengan model analisis interaktif kepada narasumber. Model analisis ini terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

8. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian bertajuk persepsi dan harapan siswa SMK Pelita Salatiga tentang pelaksanaan Praktik pengembangan profesi mahasiswa IAIN Salatiga sebagai berikut :

a. Kegiatan administrasi yang meliputi, izin observasi dari IAIN Salatiga kepada kepala sekolah.

b. Kegiatan lapangan yang meliputi :

1) Survey awal untuk mengetahui lapangan, dengan wawancara sejumlah responden maupun informan sebagai langkah pengumpulan data.

2) Memasukkan sejumlah orang yang terkait sebagai informan yang dilakukan dengan responden penelitian.

(28)

13

4) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan dan memudahkan untuk melakukan pemaknaan.

5) Melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan-kesimpulan sebagai deskripsi temuan penelitian.

6) Menyusun laporan akhir. G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penulisan ini memuat 5 (lima) bab, yang antara bab satu dengan bab berikutnya mempunyai keterkaitan yang saling mengisi terhadap subtansi yang ada. Adapun rincian sistematis penulisan ini sebagai berikut:

1. Bagian awal yang meliputi : Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, Motto dan persembahan, kata pengantar, Abstrak, daftar isi, daftar tabel, halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, daftar isi, dan daftar pengesahan.

2. Bagian inti memuat :

(29)

BAB II, berisi landasan pijak teoritis dari penelitian. Pada bagian ini dikemukakan teori-teori yang telah diuji kebenarannya yang berkaitan dengan objek formal penelitian. Sesuai dengan judul skripsi maka pembahasan pada bab ini berisi : pertama penelitian terdahulu , kedua pembahasan tentang persepsi dan harapan siswa SMK Pelita Salatiga. Ketiga membahas tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP).

BAB III, penulis menyajikan hasil penelitian tentang lokasi penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, metode pembahasan, sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan temuan, dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV, berisikan analisis data, hasil penelitian, pembahasan, dan hasil pembahasan.

(30)

15 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Mazwar (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Persepsi Mahasiswa

Biologi Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Tahun Akademik 2012/2013 “

memaparkan berdasarkan hasil penelitian mahasiswa menyatakan hal yang harus diperbaiki yaitu dari segi waktu dan pendaftaran. Guru pamong kurang menguasai inovasi pembelajaran sehingga guru pamong perlu mengikuti suatu pelatihan atau program khusus dan guru pamang memanfaatkan mahasiswa PPL untuk menggantikannya mengajar. Kinerja dosen pembimbing perlu ada perbaikan terutama tugas dalam mengevaluasi dan membimbing mahasiswa PPL. Mahasiswa berpendapat bahwa penarikan PPL yang masih terkendala dan adanya permintaan kenang-kenangan kepada sekolah mitra hingga di luar batas kemampuan mahasiswa. Mahasiswa PPL lainnya untuk memperoleh hasil akhir wajib melaksanakan ujian praktik mengajar, hal ini sesuai dengan ketentuan guru pamong.

Puput (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Persepsi Siswa Tentang

Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPL UNNES Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi di SMA N 11 Semarang Tahun 2010/2011”

(31)

oleh mahasiswa PPL. Memperhatikan hal tersebut, saran yang dapat disumbangkan yaitu pertama, diharapkan untuk meninjau kembali program pembekalan yang diberikan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PPL. Kedua, mahasiswa PPL diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kompetensi melalui latihan latihan microteaching sehingga dapat menunjang keberhasilan PPL. Ketiga, bagi mahasiswa kependidikan harus lebih memperbanyak pengetahuan dan wawasan yang luas selain yang diperoleh dari kampus. Keempat, bagi pusat pengembangan PPL UNNES hendaknya menempatkan lokasi sekolah latihan disesuaikan dengan prestasi mahasiswa selama kuliah agar tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan dengan praktik di lapangan.

Muwahidin (2006) dalam judul skripsinya “Persepsi siswa SMP dan

SMA tentang profil Mahasiswa PPL Jurusan Biologi UNNES yang ideal di Kota Semarang” memaparkan persepsi siswa terhadap mahasiswa PPL belum

(32)

17

Disimpulkan bahwa keterkaitan antara pihak penyelenggara PPL, dosen pembimbing, guru pamong, sekolah dan kemampuan mahasiswa sangat penting dalam melancarkan sistem pelaksanaan PPL.

B. Persepsi dan Harapan Siswa 1. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah tanggapan atau (penerimaan) langsung dari sesuatu, serapan (Poerwadarminta, 2006: 880). Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu. (Sugeng Haryanto, 2012: 23).

Menurut Siagian (2004:100) Persepsi adalah proses yang mana seseorang mengorganisasikan dan menginterprestasikan kesan-kesan sensorinya dalam usahanya memberikan sesuatu makna tertentu kepada lingkungannya. Persepsi merupakan proses penafsiran, pengorganisasian, dan penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan respon yang menyatu dalam diri individu (Menurut Walgito,1992: 70).

(33)

sekolah latihan. Setiap siswa akan memberikan persepsi yang berbeda, proses persepsi tersebut kemudian diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa praktikan untuk lebih meningkatkan kinerjanya sebagai tenaga profesional dibidang pendidikan.

2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Persepsi

Menurut Walgito (2003:54) faktor-faktor yang berpengaruh pada persepsi ada dua, yaitu:

a. Faktor Internal

Dalam faktor internal individu saling berinteraksi dalam individu mengadakan persepsi. Mengenai keadaan individu yang dapat mempengaruhi hasil persepsi datang dari dua sumber, yaitu yang berhubungan dengan segi kejasmanian, dan yang berhubungan dengan segi psikologis. Bila sistem fisiologisnya terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi seseorang. Sedangkan segi psikologis, yaitu antara lain mengenai pengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangka acuan, motivasi akan berpengaruh pada seseorang dalam mengadakan persepsi.

b. Faktor Eksternal

(34)

19

persepsi adalah manusia. Objek dan lingkungan yang melatarbelakangi objek merupakan kebulatan atau kesatuan yang sulit dipisahkan. Objek yang sama dengan situasi sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda.

3. Syarat Terjadinya Persepsi

Bimo Walgito (1992:70) mengemukakan bahwa ada beberapa syarat sebelum individu mengadakan persepsi. Beberapa syarat terjadinya persepsi sebagai berikut :

a. Objek

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.

b. Reseptor

Reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu pula harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. Dan alat indera merupakan syarat fisiologi.

(35)

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dan perhatian merupakan syarat psikologi.

Menurut Walgito (2003:54-55) faktor internal yang mempengaruhi persepsi yaitu individu, sedang faktor eksternal adalah stimulus dan dan lingkungan. Kedua faktor itu saling berinteraksi dalam proses persepsi individu. Agar stimulus dapat disadari oleh individu, maka stimulus harus cukup kuat. Apabila stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya perhatian individu, stimulus tidak akan dapat dipersepsi atau disadari oleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian ada batas kekuatan minimal dari stimulus agar dapat menimbulkan kesadaran pada individu.

4. Pengertian Harapan siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Harapan adalah sesuatu yang dapat diharapkan. (Depag, 2007: 338). Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.

(36)

21

psikologis. Peserta didik atau siswa merupakan sebutan untuk anak didik pada jenjang pendidikan dasar dan juga menengah (Jumali dkk, 2004: 35).

Persepsi dan harapan siswa yang dimaksud penulis di sini adalah keseluruhan atau rata-rata persepsi dan harapan individu terhadap suatu obyek yang kurang lebih mempunyai persepsi dan harapan yang sama. Kesamaan tersebut biasanya diwujudkan ke dalam pengakuan bersama terhadap suatu obyek, misalnya memakai simbol, tanda-tanda dan bahasa-bahasa verbal dan non verbal yang sama.

C. Praktik Pengembangan Profesi IAIN Salatiga 1. Pengertian PPP

Menurut buku Pedoman PPP IAIN Salatiga (2016:1) Praktik Pengembangan Profesi (PPP) adalah kegiatan kulikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh pada semester – semester sebelumnya, agar memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

(37)

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan.

Kegiatan PPP meliputi praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah latihan. Melalui kegiatan tersebut mahasiswa praktikan akan memperoleh seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 2)

2. Pengelolaan

(38)

23

3. Kegiatan dan Tugas

Mahasiswa praktikan wajib melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Lembaga pengembangan Pendidikan dan Profesi Penenelitian (LP3) IAIN Salatiga dan sekolah latihan. Mahasiswa praktikan wajib mengikuti pembekalan PPP yang dilaksanakan di kampus sebelum diterjunkan di sekolah/tempat latihan. Setelah diterjunkan di sekolah latihan mahasiswa praktikan wajib melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh guru pamong, kepala sekolah/lembaga, baik yang bersifat pengajaran maupun non pengajaran (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga,2015: 8).

Salah satu tugas yang wajib dilaksanakan mahasiswa praktikan di sekolah latihan adalah melaksanakan pengajaran mandiri minimal delapan kali. Dalam pengajaran tersebut akan terjadi interaksi edukatif yang berlangsung dalam ikatan tujuan antara mahasiswa praktikan dengan siswa. Oleh karena itu sebelumnya mahasiswa praktikan diwajibkan mengikuti latihan pengajaran mikro dan telah lulus semua mata kuliah yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Hal itu dimaksudkan agar proses pembelajaran selama PPP berjalan dengan baik karena telah memiliki bekal yang memadai.

(39)

mahasiswa praktikan mendiskusikan masalah-masalah yang ditemui selama praktik pengajaran untuk mendapatkan penyelesaian atas masalah tersebut. Guru pamong juga mencatat kemajuan mahasiswa dalam melaksanakan praktik pengajaran, memberikan pengarahan seperlunya untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL, dan membimbing mahasiswa praktikan untuk melaksanakan kegiatan non pengajaran.

4. Peserta Praktik Pengembangan Profesi (PPP) a. Syarat Peserta

Peserta Praktik Pengembangan Profesi (PPP) adalah semua mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang memenuhi syarat–syarat sebagai berikut :

1) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester dilaksanakannya Praktik Pengembangan Profesi (PPP).

2) Telah mengambil Mata Kuliah minimal 120 SKS pada semester VI.

3) IPK minimal 2,0.

4) Telah LULUS mata kuluah microteaching (Tim Penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015:13).

b. Tata Tertib dan Etika Peserta

(40)

25

sesuai dengan ketentuan dari sekolah latihan, berada di sekolah latihan paling lambat 15 menit sebelum pelajaran dimulai, mengisi daftar presensi yang disediakan oleh sekolah latihan membiasakan diri memberi hormat/salam kepada Kepala Sekolah, guru – guru dan karyawan, menyapa siswa dengan sebutan yang baik, memulai dan mengakhiri pelajaran dengan salam, melalu mengakhiri mengajar dengan papan tulis yang bersih, sebelum memulai memeriks akelengkapan peralatan pelajaran yang dibutuhkan dan Menempatkan penghapus pada tempatnya ( Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 13-14).

5. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru a. Standar Kualifikasi Akademik Guru

Di dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tersebut dijelaskan bahwa setiap guru sejak tingkat dasar hingga menengah atas diwajibkan memiliki kualifikasi akademik tertentu. Untuk guru pada tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK diharuskan program studi minimum Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajrkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 15).

b. Kompetensi Guru

(41)

seorang guru harus berkompeten dalam bidangnya agar siswa dapat lebih mudah dalam memahami apa yang guru ajaran.

Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi di samping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang ditetapkan dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa, 2008: 26)

Macam – macam kompetensi guru 1) Kompetensi Pedagogik

(42)

27

Perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar (EHB), pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2008: 75).

2) Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2008: 117) .

Kompetensi kepribadian guru mencakup kepribadian yang : beriman dan bertakwa, berkakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, Secara obyektif mengevaluasi kenierja sendiri, dan mengembangan diri secara mandiri dan berkelanjutan (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 16)

3) Kompetensi Sosial

(43)

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagian dari masyarakat, yang kurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk :

a) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

fungsional.

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.

d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan e) Menerapkan prinsip persaudaran sejati dan semangat

kebersamaan (Mulyasa, 2008: 173) 4) Kompetensi Profesional

(44)

29

Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama pada SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

a) Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang revelan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

b) Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir yang relevan dengan pembelajaran pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Kompetensi Guru mata palajaran PKn pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK

a) Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b) Memahami subtansi Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowlegde), nilai dan sikap kewarganegaraan ( civic disposition), dan ketrampilan kewarganegaraan (civic skills).

c) Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK

(45)

b) Menguasai bahasa inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (lingusitik, wacana, sosiolinguistik dan strategis).

Kompetensi Guru Bahasa Arab pada SMA/MA, SMK/MAK a) Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam

bahasa arab (lingusitik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis) b) Menguasai bahsa Arab lisan dan tulis, reseptif dan produktif

dalam segala aspek komunikatifnya (lingusitik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

c) Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Kompetensi Guru Bahasa Inggris pada SMP/MTS, dan SMA/MA, SMK/MAK

a) Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis). b) Menguasai bahasa inggris lisan dan tulis, reseptif dan produktif

dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis).

Kompetensi Guru Bahasa Arab pada SMA/MA, SMK/MAK a) Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam

bahasa arab (linguistik, wacana, sosiolinguistik dan strategis). b) Menguasai bahasa arab lisan dan tulis, reseptif dan produktif

(46)

31

sosiolinguistik, dan strategis) (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 17-18)

6. Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian Hasil Belajar a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Silabus

a) Pengertian silabus

Silabus dapat diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yan dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan berdasarkan standar nasional (SNP) (Mulyasa, 2009: 133).

b) Tiga cara pengembangan silabus

(47)

(2) Menggunakan model silabus yang dikembangkan oleh BSNP: bagi sekolah yang belum mampu mengembangkannya secara mandiri

(3) Menggunakan atau memotokopi silabus dari sekolah lain: bagi sekolah yang belum mampu mengembangkannya secara mandiri (Mulyasa, 2009: 134).

c) Tujuh prinsip dasar pengembangan silabus (1) Relevansi

Relevansi mengandung arti bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta urutan penyajian materi dan kompetensi dasar dalam silabus sesuai dengan karakteristik peserta didk, baik kemampuan spiritual, intelektual, sosial, emosional, maupun perkembangan fisik. Relevansi juga mengandung arti kesesuaian dan keserasian antara silabus dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat pemakai lulusan, serta kebutuhan dunia kerja. (2) Fleksibilitas

(48)

33

(3) Kontinuitas

Kontinuitas dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik.

(4) Efektivitas

Efektifitas dalam pengembangan silabus berkaitan dengan keterlaksanaannya dalam pembelajaran, dan tingkat pembentukan kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) dalam standar isi.

(5) Efisiensi

Efisiensi silabus dapat dilihat dengan cara membandingkan antara biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk oleh peserta didik. (6) Konsistensi

(49)

hubungan yang konsisten dalam membentuk kompetensi dasar.

(7) Memadai

Memadai dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa ruang lingkup indkator, materi standar, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan (Mulyasa, 2009: 138-141).

d) Tujuh komponen utama silabus yaitu: Standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi standar, kegiatan pembelajaran, Indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar (Mulyasa, 2009: 137).

e) Format silabus

Sesuai dengan komponen-komponen silabus sebagaimana dikemukakan diatas, silabus KTSP harus mencakup : standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan belajar/pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar (Mulyasa, 2009: 149).

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(50)

35

untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus (Majid&Rochman, 2014: 261).

b) Prinsip-prinsip pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai berikut :

(1) Memerhatikan perbedaan individu peserta didik (2) Mendorong partisisipasi aktif peserta didik (3) Mengembangkan budaya membaca dan menulis

(4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi

(5) Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memerhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

(6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (Majid&Rochman, 2014: 261-162).

(51)

Identitas meliputi : Sekolah, Kelas/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

(2) Mencantumkan tujuan pembelajaran (3) Mencantumkan materi pembelajaran

(4) Mencantumkan model/metode pembelajaran

(5) Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran (6) Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajara

(7) Mencantumkan penilaian (Majid&Rochman, 2014: 262-263)

d) Proses pembelajaran (1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

(a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

(b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari

(52)

37

(d) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

(2) Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi serta memberikan ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik.

(3) Kegiatan penutup

(53)

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya (Majid dan Rochman, 2014: 264-266).

7. Penilaian Praktik Pengembangan Profesi

Dalam Buku Pedoman PPP IAIN Salatiga tahun 2015 dijelaskan bahwa kelulusan mahasiswa praktikan dalam melaksanakan PPP dilandasi oleh data kemampuan dalam melaksanakan praktik kependidikan, keguruan, pengajaran, dan kegiatan non pengajaran lainnya yang kemudian dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan secara sistematis. Komponen yang dinilai meliputi :

a. Penilai

1) Guru Pamong/Pembimbing

Meberikan nilai tentang pelaksanaan praktik mengajar dan atau praltik kependidikan yang meliputi nialai :

a) Persiapan tertulis, RPP

b) Pelaksanaan praktik mengajar di depan kelas c) Kompetensi kepribadian dan sosial

d) Kompetensi pedagogik dan profesional

e) Keterlibatan praktikan dalam kegiatan ekstrakulikuler

2) Koordinatorn Praktik Pengembangan Profesi (PPP) Sekolah/Instansi

a) Memberikan nilai tentang pelaksanaan praktik per sekolah b) Bersama guru pembimbing memberi penilaian kompetensi

(54)

39

3) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

a) Memberikan nilai tentang laporan yang disusun oleh mahasiswa

b) Bersama guru pembimbing memberikan nilai persiapan mengajar, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan keterlibatan praktikan dalam kegiatan ekstrakulikuler.

c) Merangkum nilai akhir pelaksanaan praktik. b. Sifat Penilaian

1) Menyeluruh

Penilaian meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap mahasiswa

2) Kontinyu

Penilaian dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir kegiatan.

3) Membimbing

Penilaian harus dapat memperbaiki hal-hal yang kurang dan meningkatkan yang sudah baik.

4) Objektif

Penilaian dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 30-31)

(55)

Penilaian diarahkan kepada ketercapaian empat kompetensi dasar guru/tenaga kependidikan, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 31)

d. Pedoman Penilaian 1) Konvensi Penilaian

Konversi Skala 10 Skala 100

Huruf Angka Angka Angka

A 4,0 8,5-10 85-100

A- 3,75 8,1-8,4 81-84

AB 3,5 7,7-8,0 77-80

B+ 3,25 7,3-7,6 73-76

B 3,0 7,0-7,2 70-72

B- 2,75 6,7-6,9 67-69

BC 2,5 6,4-6,6 64-66

C+ 2,25 6,2-6,3 62-63

C 2,0 6,0-6,1 60-61

C- 1,75 5,7-5,9 57-59

CD 1,5 5,3-5,6 53-56

D+ 1,25 4,9-5,2 49-52

D 1,0 4,5-4,8 45-48

(56)

41

2) Kriteria Keberhasilan

Mahasiswa dinyatakan lulus dalam praktik mengajar apabila yang bersangkutan mencapai nilai akhir minimal 70 3) Komponen Nilai Akhir

(a) Pembekalan

(b) Pelaksanaa Praktikum Pengembangan Profesi (PPP)

(c) Penyusunan laporan akhir (Tim penyusun Pedoman PPP IAIN Salatiga, 2015: 31-32)

8. Pengembangan Profesional Guru

Guru profesional adalah guru yang secara administratif, akademis dan kepribadian telah memenuhi persyaratan dalam bentuk hubungan multidimensional dengan muridnya (Nurdin, 2014: 25). Guru profesional bukanlah guru yang mampu menghabiskan biaya besar dengan capaian prestasi yang lebih tinggi sedikit dibanding dengan yang menghabiskan dana kecil. Melihat zaman sekarang ini masih banyak guru yang kurang profesional dalam pekerjaannya.

Menurut Tatty S.B Amran dalam bukunya Muhamad Nurdin mengatakan bahwa untuk pengembangan profesional diperlukan KASAH yaitu :

a. Knowledge (pengetahuan)

(57)

menambah ilmu pengetahuan tentang keguruan sangat perlu, namun bukan berarti guru hanya mempelajari satu disiplin ilmu, semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita pelajari semakin banyak pula wawasan kita tentang berbagai ilmu (Nurdin, 2010: 116)

b. Ability (kemampuan )

Kemampuan terdiri dari dua unsur, yaitu yang bisa dipelajari dan yang alamiah. Pengetahuna dan ketrampilan adalah unsur kemampuan yang bisa dipelajari, sedangkan yang alamiah orang menyebutnya dengan bakat (Nurdin, 2010:117)

c. Skill (ketrampilan)

Bagi seorang guru yang tugasnya mengajar dan peranannya di dalam kelas, ketrampilan yang harus dimiliki adalah :

1) Guru sebagai perencana, perlu memiliki ketrampilan dalam memilih dan meramu bahan pelajaran secara profesional

2) Guru sebagai motivator, perlu memiliki ketrampilan mendorong motivasi belajar kelas

3) Guru sebagai penanya, perlu memiliki ketrampilan dalam bertanya yang bisa merangsang kelas berpikir dan memecahkan masalah

(58)

43

5) Guru sebagai konselor, perlu memiliki ketrampilan dalam membantu anak didik yang mengalami kesulitan tertentu (Nurdin, 2010: 119-120)

d. Etitude (sikap diri)

Kepribadian adalah hasil dari sebuah proses sepanjang hidup. Sikap diri seseorang terbentuk oleh suasana lingkungan yang mengitarinya. Seorang anak pasti mulai belajar tentang dirinya melalui lingkungan yang terdekat, yaitu orang tua (Nurdin, 2010: 122) e. Habit (kebiasaan diri)

Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan yang tumbuh dari dalam pikiran. Pengembangan kebiasaan diri harus dilandasi dengan kesadaran bahwa usaha tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang (Nurdin, 2010: 125)

9. Pengembangan Kompetensi Guru

Keberhasilan dan kegagalan pendidik akan lebih banyak ditentukan oleh profesionalisme guru. Oleh karena itu, guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan tugasnya. Seorang guru yang profesional akan selalu melakukan sesuatu yang benar dan baik.

Menurut Muhamad Nurdin (2014) Kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. Kompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

(59)

b. Mengetahui keseluruhan bahan materi yang akan disampaikan pada anak didiknya

c. Mempunyai kemampuan menganalisis materi yang diajarkan

d. Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan yang sedang dan sudah dilaksanakan

e. Memberi hadiah dan hukuman sesuai dengan usaha dan upaya yang dicapai anaka didik.

f. Memberikan uswatun hasanah dan meningkatkan kualitas dan keprofesionalannya (Nurdin, 2010: 168)

Sejak dahulu sampai sekarang lembaga pendidikan guru merupakan suatu lembaga pendidikan yang selalu mendapat perhatian karena pentingnya peranan lembaga pendidikan guru dalam rangka mempersiapkan dan menyediakan calon-calon guru dalam berbagai jenjang persekolahan. Pengembangan kompetensi guru dalam kurikulum guru dalam kurikulum Sekolah Pendidikan Guru (SPG) berfungsi mempersiapkan calon guru untuk mampu mengajar pada sekolah dasar. Dalam kurikulum SPG tahun 1976 bab III Pasal 4 dikemukakan tujuan umum pendidikan SPG, sebagai berikut :

a. Sehat jasmani dan rohani

b. Menjadi warga negara yang bermoral pancasila yang memiliki sifat-sifat yang baik dan konstruktif

(60)

45 BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK Pelita Salatiga

1. Profil Sekolah a. Identitas Sekolah

1) Nama sekolah : SMK PELITA SALATIGA 2) No SK pendiriaN : KPEE/015/C.10/III/B/72 Tgl SK:

5/12/1972

3) Penandatangan SK :Dinas Pend / Mendiknas 4) No Statistik sekolah : 343036201003

5) NPSN :20328454

6) PBM :Pagi

7) Alamat sekolah :JLn. Hasanudin Gang Mangga RT 02 /06 Mangunsari, Kec. Sidomukti Kota Salatiga, Jawa Tengah

8) Telepon : 321572,323137

9) Email/web-site : www.smkpelitasalatiga.com

10)Email :smkpelitaslg@yahoo.com

11) Status sekolah :Swasta 12)Pesentasi guru yang S1 :100 %

13)Lembaga sertifikasi : PT. TUV Rheinland Indonesia 14)Versi ISO : 9001 : 2008

(61)

b. Visi dan Misi SMK Pelita Salatiga 1) Visi

Menjadi lembaga penyedia tenaga kerja unggul yang berkompeten di bidang Perhotelan, Pemasaran retail, Teknik Komputer dan Jaringan, serta praktisi Akuntansi pada era global

2) Misi

a) Mutu pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK.

b) Menghasilkan sumber daya manusia yang trampil, professional dan siap pakai dalam dunia kerja.

c) Mutu tamatan yang berorientasi pada pasar kerja. c. Data Siswa

Tabel : 3.1

Data Siswa Lima Tahun Terakhir

(62)

47

d. Data Sarana dan Prasarana SMK Pelita Salatiga 1) Dara Sarana

Tabel : 3.2

Alat Praktik Umum dan Ruang Lab. Komputer

No Nama Alat Praktik

Kondisi Saat Ini Kebutuhan Alat

Alat Praktik Kejuruan Utama(standar minimal peralatan kejuruan)

(63)

9. DVD 2 2 2

No Nama Ruang/Area Kerja Kondisi Saat Ini

Jumlah Ruang Total Luas (m2)

1. Ruang Kelas 16 896

2. Ruang Lab. Bahasa 1 56

3. Ruang Lab. Komputer 1 56

4. Ruang Perpustakaan

(64)
(65)

7 Rita Permana KW, M.Pd

18 Drs. Koermen 29 Murdoko

8 Sumini Wulansari, BA 19 M. Musta'in, Amd 30 Roesyamtien, BA

9 Rina Widhi S, S.Pd 20 Mulyono, S.Pd.I Drs. Heru Sutopo 10 Sri Purwaningsih, S.Pd 21 Dra. Rr. Yuli Suryani

11 Dyah Sulastri, S.S 22 Saryono, SE

2) Daftar Karyawan

Tabel : 3.6 Daftar karyawan

No Nama

1. Gunawan Eko Prasetyo 2. Parjiyem

3. Sri Yanti, Ama.Pus 4. Agus Sudiyono 5. Umun Tri Wijayanti 6. Zuli Fatmawati, A.Md.EI 7. Lasimin

(66)

51

f. Adimistrasi Kurikulum

Kurikulum yang digunakan di SMK Pelita Salatiga adalah KTSP untuk kelas X, XI maupun XII. Muatan lokal yang diberikan adalah Bahasa Jawa, Bahasa Jepang,Bahasa Jerman dan Bahasa Prancis. Program untuk siswa kelas XII meliputi : Try Out, Les pada sore hari, Jam pada tambahan pada hari libur. Metode dan Media Pembelajaran : SMK Pelita Salatiga menggunakan metode ceramah dan diskusi, serta menggunakan media power point dan speaker untuk listening dalam kegiatan pembelajaran. Sistem penilaian yang dilakukan adalah sama seperti yang berlaku di sekolah – sekolah pada umumnya yakni dengan tes tertulis maupun tes lisan.

Tabel : 3.7

Data akreditasi dan penerapan Kurikulum SMK Kompetensi

Diakreditasi Kurikulum Yang Digunakan

(67)

B. Temuan Penelitian

1. Persepsi Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) Mahasiswa IAIN Salatiga

Sebagaimana tercantum pada pembahasan yang sudah ditulis pada bab II tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) pada skripsi ini. Maka teori tersebut sangat relevan apabila diaplikasikan dengan tr idarma perguruan tinggi dan dari situ pula dapat diketahui sisi – sisi yang dapat dibenahi.

Setelah peneliti menggali data dengan wawancara dan observasi. Maka dapat digambarkan sebagai berikut. Diungkap oleh beberapa siswa SMK pelita kelas XI dan XII, kepada peneliti beberapa waktu lalu.

Berikut jawaban dari beberapa pertanyaan yang diberikan peneliti kepada para responden dengan waktu yang berbeda. Jawaban dari responden dengan inisial LN dengan seputar pemahaman Praktik Pengembangan Profesi (PPP).

“PPP adalah tugas yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa selama 1 bulan untuk mengajar di sekolah dengan berbagai metode yang mudah dipahami serta berkelakuan sopan, santun dan ramah.”

Jawaban yang berbeda disampaikan RW pada hari yang sama.

(68)

53

Dengan pertanyaan yang sama peneliti mendapat jawaban dari AT “PPP adalah sebuah Praktik mahasiswa disekolah untuk menjadi guru guna menyalurkan ilmu yang didapat di perkuliahan dengan metode yang bermacam-macam dengan penyampaian yang tegas dan berkepribadian yang baik.”

Jawaban yang tidak jauh beda disampaikan oleh PW.

“PPP itu adalah Praktik yang dilakukan mahasiswa selama 1 bulan dengan berkelakuan baik untuk mengambangkan profesinya menjadi seorang guru dengan mencoba menerapkan berbagai metode yang dipelajari sewaktu kuliah menjadikan pembelajaran tidak membosankan dan mudah dipelajari.”

Sedangkan menurut LP

“PPP adalah Praktik yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mematangkan dirinya menjadi guru yang profesional dan dengan adanya PPP disekolah menambah pengetahuan dan pembelajaran baru di kelas seperti dengan metode pembelajaran Praktik, sehingga lebih disukai siswa dan mudah dipahami. Dan juga berkelakuan yang sopan, ramah dan santun.”

Jawaban yang serupa disampaikan oleh LS

“PPP adalah salah satu program dalam pengembangan profesi keguruan yang terjun kedalam lembaga pendidikan dengan tujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa sebagai calon pendidik dan menggunakan Metode yang kreatif menyesuaikan materi yang disampaikan, akan tetapi metode yang digunakan antara guru PPP satu dengan yang lain hampir sama sehingga siswa merasa bosan.”

Jawaban yang disampaikan LS adalah jawaban yang hampir sesuai dengan pengertian PPP. Jawaban yang tidak jauh beda disampaikan oleh LL

(69)

Sedangkan jawaban dari IW :

“Kalau menurut saya PPP itu adalah Praktik yang dilakukan mahasiswa IAIN Salatiga disalah satu sekolah yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi selama kurang lebih 1 bulan untuk menciptakan guru yang berkompeten sesuai dengan bidang dan dalam pengembangan pembelajarannya menggunkan metode yang berbeda.”

Jawaban lain disampaikan MM :

“PPP adalah Praktik yang dilakukan mahasiswa di sekolah untuk mengajar dikelas agar ketika menjadi guru mengetahui dalam hal – hal yang berkaitan dengan pendidik, dan juga dapat mengetahui metode pembelajaran yang seperti apa yang mudah dipahami oleh siswa. Dan juga agar mengetahui tata perilaku seorang pendidik.”

Sedangkan menurut NF :

“Kalau menurut saya PPP itu adalah Praktik mahasiswa yang dilakukan di sekolah selama satu sampai dua bulan untuk pengembangan profesi keguruan dengan metode pembelajaran yang berbeda-beda dan peyampaian yang mudah dipahami dan cenderung selalu memperhatikan guru dan juga mempunyai sikap seorang guru.”

Sedangkan menurut ST selaku Kepala Sekolah

“PPP mahasiswa IAIN Salatiga adalah suatu hal positif yang diselenggarakan oleh kampus untuk Praktik dilapangan sehingga mahasiswa bisa terhubung langsung dengan realita yang nyata guna mencetak calon pendidik yang memiliki sumber daya manusia yang bagus.”

Jawaban yang serupa disampaikan oleh RP selaku Waka Kurikulum “PPP Mahasiswa IAIN Salatiga sangat bagus untuk dilakukan, karena diperlukan suatu Praktik setiap universitas sebagai persiapan mahasiswa untuk menjadi pendidik yang profesional, kreatif dan berkompeten.” Jawaban singkat juga didapatkan penulis dari AW selaku Waka Kesiswaan

“Praktik Pengembangan Profesi (PPP) adalah pengembangan mendidik anak dilapangan guna membantu pelajaran.”

(70)

55

“PPP adalah suatu fasilitas yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa ke sekolah agar mahasiswa mendapatkan gambaran tentang Praktik mengajar yang lebih kreatif, karena teori dengan Praktik secara langsung terkadang berbeda.”

2. Harapan Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) IAIN Salatiga

Penulis memberikan beberapa pertanyaan tambahan guna mengetahui harapan siswa tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) Mahasiswa IAIN Salatiga. Dari sini muncul berbagai harapan yang berbeda-beda dari masing-masing responden.

Dari AT dan MM penulis memperoleh jawaban yang sama :

“Karena siswa SMK pelita anaknya nakal- nakal dan bandel , jadi harapan saya untuk mahasiswa Praktik agar lebih sabar ketika sedang mengajar di kelas, lebih tegas dan berani dalam menangani siswa yang nakal dan juga lebih disiplin dalam mengatur waktu saat pelajaran.”

Jawaban LS kepada penulis pada beberapa waktu yang lalu

“Harapannya mahasiswa PPP harus lebih membekali diri dengan ketrampilan yang lain, tidak hanya kompetensi bidang yang ditekuni dan waktu untuk pelaksanaan PPP agar diperpanjang.”

Dalam hal ini yang LS maksudkan dengan mahasiswa mempunyai ketrampilan lain, tidak hanya ketrampilan yang ditekuni ketika diminta oleh guru untuk mengisi pelajaran yang kosong maka mahasiswa mampu dan siap untuk mengajar.

Sedangkan jawaban PW adalah :

(71)

Sedangkan manfaat dan harapan yang berbeda disampaikan oleh LP dan IW

“Harapan untuk mahasiswa PPP kedepannya supaya lebih lama mengajar di sekolah, supaya mahasiswa lebih berpengalaman lagi dalam mengembangkan profesi keguruannya.”

Jawaban tersebut tidak jauh beda dengan jawaban yang diperoleh penulis dari RW, LN, LL dan NF. Meskipun dalam wawancara tersebut dilakukan dalam waktu dan tempat yang berbeda.

Sedangkan ST selaku Kepala Sekolah Mempunyai harapan tentang PPP Mahasiswa IAIN kedepannya

“Harapan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) untuk kedepannya yaitu dengan adanya PPP di sekolah dapat memberikan suasana baru kepada peserta didik dalam menerima ilmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, lama waktu PPP diperpanjang dan program ini masih terus berjalan.”

Jawaban yang serupa disampaikan oleh RP selaku Waka Kurikulum “Harapan PPP mahasiswa IAIN Salatiga yaitu harus tetap berjalan disekolah kami, guna untuk tetap melangsungkan kerja sama yang sudah ada, untuk mahasiswa praktikan tidak hanya mengajar di dalam kelas tetapi sosialnya juga harus tetap dijalankan dan lebih baik lagi, untuk waktu PPP lebih diperpanjang yaitu minimal dua bulan guna mahasiswa dan siswa lebih menyatu.”

Sedang jawaban dari AW selaku Waka Kesiswaan

(72)

57

Harapan lain diberikan DS selaku guru kepada penulis

“Harapan untuk PPP yaitu tetap terus dilakukan dan mungkin untuk penambahan materi tentang Prota-Promes, cara menentukan KKM dan sistem pengawasan ketika diperkuliahan. Karena untuk menjadi seorang guru tidak hanya pandai dalam menyampaikan pelajaran tetapi ada hal seputar guru yang harus dipelajari selain mengajar.”

(73)

58 BAB IV PEMBAHASAN

A. Persepsi Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP)

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, peneliti menganalisis data mengenai persepsi siswa tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP). Persepsi merupakan tanggapan langsung siswa tentang Praktik pengembangan Profesi (PPP). Baik dari pengertiannya, Mahasiswa Praktik Pengembangan Profesi (PPP), kendala yang dihadapi sekolah dengan adanya Praktik Pengembangan Profesi, dampak dengan adanya Praktik Pengembangan Profesi (PPP), lama waktu melasanakan Praktik Pengembangan Profesi (PPP) dan metode yang digunakan mahasiswa Praktik Pengembangan Profesi (PPP). Adapun analisis datanya sebagai berikut :

1. Jawaban responden mengenai pengertian Praktik Pengembangan Profesi (PPP) menunjukkan bahwa pengetahuan mereka tentang hakikat PPP sudah cukup bagus. Meskipun dengan kalimat yang berbeda dalam menjelaskan pengertian Praktik Pengembangan Profesi (PPP), tapi pada hakikatnya adalah sama. Praktik Pengembangan Profesi (PPP) sangat bagus untuk dilakukan dan untuk terus dilakukan, karena berupa tugas yang diberikan oleh pihak kampus kepada mahasiswa agar memperoleh pengalaman dan ketrampilan dalam pengajaran disekolah.

(74)

59

universitas sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh agar memperoleh pengalaman ketrampilan dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

2. Semua responden menyatakan bahwa Mahasiswa praktikan sudah memiliki SDM (Sumber Daya Manusia ) sangat bagus, siap dan memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi seorang pendidik ketika diterapkan disekolah. Selain itu mahasiswa praktikan mempunyai kerampilan, tidak hanya di bidang pendidikan tetapi di bidang lainnya seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Mempunyai etika dan jiwa sosial yang bagus.

(75)

4. Hal-hal positif yang terjadi di sekolah setelah adanya Praktik pengembangan Profesi (PPP) mahasiswa IAIN Salatiga di SMK Pelita Salatiga adalah dengan SDM Mahasiswa yang bagus, kreatif dan inovatif siswa mendapatkan ilmu tambahan oleh mahasiswa seperti seni tari, ilmu pramuka, mengajarkan tentang keagamaan yang lebih mendalam dan juga mahasiswa praktikan membuat sistem keagamaan seperti rutinitas do’a awal pembelajaran, sebelum KBM semua siswa

membaca Asmaul Husna bersama dan menyelenggarakan BTQ (Baca Tulis Qur’an). Mahasiswa praktikkan juga melakukan pembinaan akhlak sehingga menjadikan siswa SMK Pelita lebih sopan, ramah dan santun dalam berpakain dan bertutur kata dan mereka juga lebih rajin dalam beribadah.

5. Jawaban responden mengenai metode yang digunakan oleh mahasiswa Praktik Pengembangan Profesi (PPP) sudah bangus karena dengan tidak hanya menggunakan metode ceramah menjadikan cara mengajar lebih detail dan mudah dimengerti. Dan juga dengan pengajaran yang santai tapi serius menjadikan responden mudah dalam menangkap materi. B. Harapan Siswa Tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP)

Harapan merupakan keinginan supaya sesuatu terjadi. Maksudnya disini adalah perubahan pada Praktik Pengembangan Profesi (PPP) yang sudah diselenggarakan. Adapun analisis datanya sebagai berikut :

(76)

61

Profesi (PPP) lebih mempersiapkan lagi materi yang akan diajarkan dan penambahan penggunaan metode yang lebih kereatif serta menciptakan karakter yang disiplin dan tegas dalam mengatur siswa.

2. Untuk harapan kepala sekolah, guru dan karyawan tentang Praktik Pengembangan Profesi (PPP) hendaknya masih terus dilaksanakan di SMK pelita. Dan program ini juga tidak berhenti karena kegiatan ini sangat membantu mahasiswa dalam melatih pengembangan profesi keguruan di lapangan. Kegiatan tidak hanyak mengajar dikelas tetapi juga sosialisasinya lebih ditingkatkan lagi. Serta penambahan materi tentang prota-promes dibangku perkuliahan , cara menentukan KKM dan sistem pengawasan karena seorang guru juga akan menjadi seorang pengawas. Selain itu sekolah juga mengharapkan komunikasi yang wajar setalah diadakannya Praktik Pengembangan Profesi (PPP) seperti analisis administrasi dan review yang belum dilakukan secara maksimal.

Gambar

Tabel : 3.1
Tabel 3.3
Tabel : 3.4
Tabel : 3.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tebal plat alas pada daerah 0,1 L dari FP (haluan) tidak boleh kurang dari

Untuk Kegiatan Non Fisik Pada Kantor Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya

[r]

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep' prinsip' prosedur)

Bangka Tengah, Komplek Perkantoran dan Perm Pemerintah Kabupaten BangkaiTengah, Jl Raya By Pass No. 1 Koba : Klarifikasi

[r]

[r]

Alamat : Jalan