• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengmbngan bhan ajar 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengmbngan bhan ajar 5"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

s

PENGEMBANGAN

BAHAN AJAR

WORKSHOP PROGRAM

PPG

Disajikan Dalam Rangka Sosialisasi Program

PPG

Di Fakultas Keguruan dan

llmu

Pendidikan

(FKIP)

Universitas Lambung

Mang ku

rat Banjarmasin

Kalimantan Selatan

Pada

tanggal

31

Desember

2010

Oleh:

SUGIHARSONO.

FAKULTAS

KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

UNIVERSITAS

LAMBUNG

MANGKURAT

BANRJARMASIN

(2)

PENGEMBANGAN

BAHAN AJAR

WORKSHOP

PPG

PENGANTAR

Sesuai dengan panduan penyelengaraan

PPG,

pembelajaran

dalam

PPG

menggunakan pendekatan Workshop

-

SSP. Dengan pendekatan

ini

berarti bahwa

pembelajaran dalam PPG tidak sama dengan perkuliahan pada umumnya, namun

mahasiswa

lebih

banyak dilibatkan

dalam

kegiatan praktik, daripada menerima

informasi. Pembelajaran dalam workshop PPG

ini

lebih memfokuskan pada upaya

melatih mahasiswa

untuk

menyusun perangkat pembelajaran

dan

melaksanakan

pembelajaran

di

sekolah tempat mereka akan melaksanakan tugas sebagai pendidik

(guru). Adapun perangkat pembelajaran yang perlu dikembangkan adalah silabus dan RPP. Untuk

itu

mahasiswa

perlu

lebih dimantapkan penguasaan-materinya serta

dikembangkan keterampilannya

dalam

menyusun perangkat pembelajaran dan

melaksanakan pembelajaran. Dengan demikian setelah lulus PPG, diharapkan mereka

benar-benar siap melaksanakan pembelajaran di sekolah.

Untuk

memperlancar .pelaksanaan pembelajaranlworkshop

dalam

PPG,

khususnya dalam mengembangkan perangkat pembelajaran (RPP), mahasiswa perlu

memahami

tentang

perumusan indikator/tujuan pembelajaran, pengembangan materi/bahan

ajar,

pemilihan media dan sumber belajar, penentuan strategi/model/ metode pembelajaran, serta penyusunan instrument penilaian hasil belajar. Salah satu

hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah pengembangan bahan ajar dalam rangka

menyediakan bahan-bahan ajar yang relevan sehingga bisa mendukung pemantapan

dan pengembangan (penyusunan) perangkat pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,

dosen pembimbing dan guru pamong perlu mempersiapkan bahan-bahan ajar yang

mampu mendukung proses workshop

dalam PPG.

Bahan-bahan

aiar

ini

harus

dikembangkan

dan

dipersiapkan berdasarkan kurikulum (Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar) sekolah (SD, SMP, SMA, atau SMK)

di

mana mahasiswa nanti

akan melaksanakan tugas kependidikannya. Oleh karena

itu

pemahaman kurikulum

sekolah bagi mahaiswa menjadi amat penting dalam kegiatan workshop PPG, karena

kurikulum

sekolah

ini

akan

menjadi

basis

kegiatan pengembangan perangkat
(3)

A. PENGERTIAN BAHAN AJAR (MATERI PEMBELAJARAN)

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),

keterampilan, dan sikap atau nilai.

Tabel

1:

Klasifikasi Materi Pembelajaran (Fakta, Konsep, Prosedur, dan Prinsip)

No. Jenis Materi Pengertian dan Contoh

1. Fakta Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.

Contoh:

Negara Rl merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu adaT hari; lbu kota Negara Rl Jakarta; Ujung

Pandang terletak di Sulawesi Selatan.

2. Konsep Oetinisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.

Contoh:

Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana'

3. Prinsip Penerapan dahl, hukum, atau rumus. (Jika...maka"")'

Contoh:

Hukum permintaan

dan

penawaran

(Jika

penawaran tetap permintaan naik, maka harga akan naik).

4. Prosedur

@

bagan

alur

(flowchaft), algoritma,

langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut'

Contoh:

Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah:

1.

Menyamakan PenYebut

2.

Menjumlahkan

pembilang

dengan

dengan

pembilang dari penyebut yang telah disamakan'

(4)

B. PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN BAHAN AJAR

Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Prinsip-prinsip ini dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan

atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Sebagai misal,

jika

kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau ghbahan hafalan.

Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai

siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat

macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian

bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai

dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak

boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang

membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu

banyak

akan

membuang-buang

waktu

dan

tenaga

yang

tidak

perlu

untuk mempelajarinya.

C. KRITERIA PEMILIHAN BAHAN AJAR

Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang

dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar

haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi dan Kompetensi Dasar. Alur

(5)

STANDAR KOMPETENSI

INDIKATOR DAN

TUJUAN PEMBELA-JARAN

KOMPETENSI DASAR

PENGEMBANGAN

MATERI AJAR

D. LANGKAH.LANGKAH PEMILIHAN BAHAN AJAR

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi

aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari

atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek

standar kompetensi

dan

kompetensi

dasar

memerlukan

jenis

materi yang

berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Setiap aspek standar kompetensi

tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda

untuk membantu pencapaiannya.

2.

ldentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran

juga dapat

dibedakan menjadi

jenis

materi

aspek

kognitif,

afektif,

dan

psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur.

1.

Materi jenis fakta adalah

materi

berupa nama-nama objek, nama tempat,

nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.

2.

Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
(6)

4.

Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara

urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin

atau cara-cara pembuatan bel listrik.

Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan

(apresisasi), internalisasi, dan penilaian'

Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan

rutin

Memilih

jenis

materi

yang

sesuai dengan standar

kompetensi

dan

kompetensi dasar

Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan' Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup

yang

cukup memadai sehingga

mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.

Memilih sumber bahan ajar

setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran

atau

bahan

ajar

dapat

kita

temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media

audiovisual, dsb.

E. PENENTUAN CAKUPAN DAN URUTAN BAHAN AJAR

1.

Penentuan cakuPan bahan ajar

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa

aspek kognitif

(fakta, konsep' prinsip' prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika sudah

dibawa ke kelas maka masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan

media pembelajaran yang berbeda-beda'

selain memperhatikan jenis materi pembelajaran

jugd

harus memperhatikan prinsip-prinsip

yang

perlu

digunakan

dalam

menentukan

cakupan

materi pembelajaran yang menyangkut keluasan

dan

kedalaman materinya' Keluasan cakupan

materi berarti

menggambarkan

berapa banyak

materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi

5.

b.

(7)

menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung

di

dalamnya harus

dipelajari/dikuasai oleh siswa.

2.

Penentuan

urutan

bahan ajar

Urutan penyajian (sequencing/ bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan

yang

bersifat prasyarat (prerequisite)

akan

menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya materi

operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian,

dan

pembagian' Siswa akan mengalami kesulitan mempelajari perkalian

jika

materi penjumlahan belum

dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagijika materi pengurangan belum

dipelajari.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya

dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan

hierarkis.

a.

Pendekatan Prosedural.

Urutan

materi

pembelajaran

secara

prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.

Misalnya

langkah-langkah

menelpon,

langkah-langkah mengoperasikan peralatan kamera video.

b.

Pendekatan hierarkis

Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang

bersifat berjenjang

dari

bawah

ke

atas atau

dari atas

ke

bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi
(8)

Tabel 2: Contoh Urutan Materi pembelajaran Secara Hierarkis

Kompetensi dasar Urutan Materi

1. Mengoperasikan bilangan

1.1.

Penjumlahan

1.2. Pengurangan

1.3. Perkalian

1.4. Pembagian

F.

SUMBER BAHAN AJAR

Sumber bahan ajar merupakan tempat

di

mana bahan ajar dapat diperoleh.

Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Misalnya,

siswa ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil penelitian,

dsb.

Hal

ini

sesuai

dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan

untuk

mendapatkan

materi

pembelajaran

dari

setiap standar kompetensi dan

kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini:

1.

Buku teks

Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar

untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal

dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar

dapat diperoleh wawasan yang luas.

2.

Laporan hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para

peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.

[image:8.486.8.472.19.526.2]
(9)

4.

E

penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian

atau hasil

pemikiran sangat

bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut

berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya

masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.

Pakar bidang studi

pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar

tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang

lingkup, kedalaman, urutan, dsb.

Para Profesional

Kalangan professional adalah orang-orang

yang

bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya

tentu

ahli

di

bidang ekonomi

dan

keuangan.

Sehubungan dengan itu bahan ajar yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan

dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan'

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gafur (1986J. Disain instruksionat: langkah sistematis penyusunan pola dasar

kegiatan betaiar mengaiar. Sala: Tiga Serangkai.

Abdul Gafur (1987). Pengaruh strategi urutan penyampaian, umpan

balik,

dan

keterampitan intelektuat terhadap hasil belaiar konsep. Jakarta : PAU - UT.

Bloom

et al.

(1956). Taxonomy

of

educational

obiectives

the

classification of

educational goals. New York: McKay.

Center for Civics Education (1997). Nationat standard

for

civics and governement.

Calabasas CA: CEC Publ.

Dick, W. & Carey L. (1978). The systematic desgin of instruction. lltinois: Scott & Co' Publication.

Direktorat pendidikan Menengah Umum (2001). Kebijakan pendidikan menengah

(10)

Edwards, H. Cliford, et.all (1988). Planning, teaching, and evaluating:

a

competency approach. Chicago: Nelson-Hall.

Hall, Gene E & Jones, H.L. (1976) Competency-based education:

a

process for the

improvement of education. New Jersey: Englewood Cliffs, lnc.

Joice, B, &Weil, M. (1980). Modets of teaching. New Jersey: Englewood Cliffs, Publ.

Kemp, Jer.old (1977) lnstructional design: a plan for

unit

and curriculum development.

New Jersey: Sage Publication.

(11)

F,

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS N EGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS

ILMU

SOSIAL DAN EKONOMI

Alamat: Kampus Karangmalang Yogyakarta 55281 Telp 586168 psw 247,248,249 (0274) 548202, FAX (0274) 548201 Website : http:/iwww.fise.unv.ac id e-mail :fise @uny ac id

pekan Fakultas

Ilmu

Sosial Dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta mengiiinkan

/

lnenugaskan kePada:

Nama

NIIP

l

lPangkat

/

Gol iJabatan

i

f Keperluan

i

iwat<tu

I

ITemoat I'

i

Dr. Sugiharsono

195s0328 198303 1 002

Penata Tk

I, III/d

Lektor

Sebagai nara sumber pada kegiatan Workshop PPG Program studi

Pendidikan

Ekonomi

FKIP Unlam

Banjarmasin

dengan

materi "Pengembangan Bahan Ajar PPG, Rekruitmen dll"

Jumat

,

31 Desember 2010

Hotel BATARA

Jl, Perintis Kemerdekaan Banjarmasin

Berdasarkan surat dari Ketua workshop Unlam Bajarmasin'

Nomor : 002/PPG'P.Eko/U/2010, tanggal 27 Desember 2010

ini diberikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 27 Desember 2010 Dekan

Keterangan

Surat penugasan

NO. : 2946 lH34.I4 IKP 120L0

, M'Pd

(12)

,

fh!€

eiWY

&

'

"*Jgt

$a*p*d

sr-

SsP*si

UN$vmffisfiT**ls LAilfiWttNG

fr{Aryg$g:g

rAwut,w.q"m srmm$iltt-*"sl u *ry

y Y:y.TgTl*offJI

n"[ffi#

#il"ffi*o*A*

ffi M

g,ffi$p"Hffi

$ssLd

r

6$is#RAen sryrlxrr

trHl{nsurq4lq

PKof$*TI

Hsmrur

l,r,lnphnn

f{et

: 002/FPS P. Plr#UlS{}lS

r Msfo*tt iitrtmemjw$t Nar*sumbel

Hcp*dm

Yrh. n6ts8$ FISEttl{v

di-Yosaksrm

Smgnnhomat,

Dogrr

Ptnluls ketendshsn hati

htfii

rnohsm ffispd$'ftil trelffii r{$s Lr-1Y"6;

?*eil'*""uuril**

qiiryltlw

Wdt:

q1*Lsyaffin{'ils'

rmttdr neurJndt

--*"*-h*

r*t*g"-p$sstffilttsry

sth*n-A.iw pFfi'

Kdmsm€s

,l$

p#*k-s;*

e'*h.ho$

FFfi

Frogrrm Sbdi F$ffi&

Eksfi#tni-f.Klp Untam Sarliwnasin' "

K*giawt

**t*t*p

t**q!*t -kP diifrkewmknn pldt:

Ikriff$n&l ;

ft*mr'au'31 Desenthff tflt{}

T$spst

:

Slstsl EATARA

Jl, F*rtatix K elumleknmi Fxnjemrrarin

Dsnikinn diufrG k*t- ut* lootWr*n-** diucapkau terirna knsfh'

Ssqitrffi,on{fi, *? t}cn*ffib€r 3Sl0 'Ksttts,

fi-t.

ffi'

fKIPUntnn

(13)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUS${PENDIDIKA|{ILMUPENGETAHUANSOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAI\ EKONOMI BANJARMASIN

Bersama ini kami beritahukan bahwa:

Nama

NIP

Pangkat

Golongan

Dr. Sugiharsono, M-Si

19s50328 198303

I

002

Penata Tingkat

I

III d

1111 197703 1 003

Banjarmasin, 3

I

Oktober 2010

KetuaProgram Studi,

\&

Drs. M. Kasim' SE- M-Si NrP. 19620108 198811

I

001

Telah melakukan tugasnya sebagai narasumber pada Workshop Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Ekonomi FKIP Unlam yang diselenggarakan di Hotel Batara

padatanggal 31 Desember 2010'

(14)

O(Yl 0r

ft

d br

5br

ttc

tat

Ct rt

E

t

a

E (t I EO oL A {B 6) M

.r{ d

E?

ter

g

Af;

fri

r{

ai

n

frf;

3

Es

g

sP

I

tE

E

is

HI;

3ili

F gh

aO

s

?e

E

a

$$

2ilI

H

{E

.'E

s!

.$e

o

ffgH

InX

r{E

o

tnO

doo

+ltrO

dOtn

ol

o

a

ta

a

'\

o

-H

o

a

tr

G

A

-oi

bo

t

-a

a

L

At

FI

ts B

\

a $t c B rtt It q)

s

a

o

Fl

o

N

o

o

.t

u, T'

t

It G I (D o-lY,

8

L o E o

z

tr{l

ilt

HI

frt

I
(15)

3

*l

tl'

v

F

{

c

F

X

V)

+r

l-t

o

rt

(rr t H t J s) H J

lFd

lo

IH

IY

Itr

lcn

Itr

It

8)H IJ o1 rnl

ot

al

5l

el

Pl

EI

ol

EI

crl

ol

F.. I

ol

llr. I

e, I

{l

DI

Fl

rJI FgI

ol

'sl

(?l

EI

o.l

Fao I

o.l

Hrl

FI

$l

rl

tl'l

FI

ol

FI

ol

E.l

IE

IrD

lx IJ

IY

Itr

la

Itr

lx t)

l$

l5

('1 .Fl F.l

al

ot

Ht

ol

FI

ual Hrl

o.l

pl

YI JI

XI

ol

EI

rJI

ol

Ftl

ot

lll

UI rrl rJI Fgl

ol

'sl

ol

EI

O.l tsrl

o.l

Hel

FI

!)l

rl

hrl ,r.l

ol

5l

ol

trl

tt Irl rg o x

)

Y

x U) I I

)

F) T Pl tEi

$l

-t rJl A)l

EI

>l

l*.. I

DI

'.r I

al

ull

Fgl

'sl

f'g I

ol

FUI

ol

EI

o.l

F. I

ot

!. I

x-l

DI

rl

ttt I

FI

ol

HI PI

ol

LJI I.t rol (a o o o

tr'

IJ o

:)

l FUI

ol

5l

sl

ol

)-l !)I

li.. I

$I

rl

$t

5l

'dl

r'u I

ol

'ul

ol

5'

p.l

hrr I

o.l

Frr I

FI

A)l hl 9I Eil

trl

ol

FI

ol

xl E.t F4 l.r

;

g

o

,r

a Fr

a

!) 51

X]

ol

5l

'dl

ol

+t

ol

EI

alErl

rrl

rgl

ol

EI

ol

5l

a.l

Hol

ol

rr. I

FI

pl

xt ,)l hrl

x-l

ol

FI

ol

E.l

tr

p t-t' 8)

:

.tJ

e

p r't V)

v)l

Fgl

\tl

fgl

ol

EI

ol

EI

sl

H. I

rt

I. I

,q- |

!)l

!rl

FfJ I

Gambar

Tabel 2: Contoh Urutan Materi pembelajaran Secara Hierarkis

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab lebih tingginya nilai CV rumah tangga tidak miskin dibandingkan rumah tangga miskin adalah seperti yang terjadi antara CV perkotaan dan perdesaan yaitu ditentukan

Sebagaimana telah dikemukakan pada sejarah perusahaan, bahwa pada saat ini Andante telah memiliki lebih dari 200 murid yang aktif, dan setiap muridnya aktif menjalankan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya- upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan

Fitri Hartanto,Hen driani Selina 3 Tahun: 2009 ( Paediatrica Indonesiana, vol.51,no.4 (suppl),Juli 2011) Siswa SMP di Kota Semarang Prevalensi Masalah Mental Emosional

Taufik , Editor, Cik Hasan Bisri, Hukum Islam dalam Tatanan Masyarakat Indonesia , (Jakarta : PT.. Kelompok kedua berpendapat bahwa norma dasar yang terkandung

Keluhan pada klien berbeda  –   beda antara klien yang satu dengan yang lain. Kemungkinan keluhan yang bisa timbul pada klien post operasi TUR-P adalah keluhan rasa tidak nyaman,

(2) Kelompok substansi mutasi instansi vertikal dan provinsi mempunyai tugas menyiapkan bahan pemeriksaan dan pengujian persyaratan pemberian persetujuan kenaikan pangkat

Cyber - Physical - Human System adalah sistem Open Platform yang berisikan Server Hardware yang menjadi wadah yang menampung sistem keseluruhan mulai dari Hadoop Big Data