• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak setiap manusia di dunia. Di Indonesia hak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak setiap manusia di dunia. Di Indonesia hak"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hak setiap manusia di dunia. Di Indonesia hak tersebut dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 31 yang berbunyi pendidikan adalah hak bagi setiap warga Negara. Pengertian pendidikan menurut marimba dalam bukunya Ahmad Tafsir (2012: 34) “Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”. Pendidikan diperlukan manusia, agar secara fungsional manusia mampu memiliki kecerdasan (intelligence, spiritual, emotional) untuk menjalani kehidupannya dengan bertanggung jawab, baik secara pribadi, sosial, maupun professional (Darmaningtyas, 2004: 5).

Jadi dari pemaparan di atas disampaikan secara tegas, bahwa secara umum pendidikan bertujuan untuk mendidik manusia supaya menjadi manusia yang bertanggung jawab. Baik secara pribadi, sosial, maupun professional.

Untuk mengantarkan manusia menjadi manusia yang bertanggung jawab, baik secara pribadi, sosial maupun professional, tidaklah cukup hanya dengan bekal pendidikan umum saja, tetapi juga perlu di imbangi dengan pendidikan agama.

Pendidikan agama adalah suatu usaha untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama yang dianut oleh peserta didik. Dan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar atas tujuan yang hendak

(2)

di capai. Pembelajaran PAI di sekolah diharapkan mampu membentuk kesalehan pribadi dan sekaligus kesalehan sosial sehingga pendidikan agama diharapkan mampu menciptakan ukhuwah islamiyah (Muhaimin, 2004: 76).

Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa di sekolah yaitu kepedulian. Kepedulian merupakan akar dari empati dan kasih sayang dalam setiap hubungan emosional seseorang dalam upayanya untuk menyesuaikan emosionalnya dengan emosional orang lain untuk berempati. Kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Penguasaan kemampuan empati ini memperlancar jalannya keefektifan di sekolah. (Daniel Goelman, 2000: 136)

Jadi jelas bahwa kepedulian berperan penting dalam proses belajar siswa dalam mengembangkan kemampuan mereka dalam belajar. Jika siswa mempunyai rasa empati terhadap materi yang disampaikan oleh guru, siswa akan lebih cepat faham dibandingkan dengan siswa yang tidak mempunyai rasa empati pada pelajaran akan susah menyerap materi yang disampaikan oleh guru.

Dari pemaparan di atas jelaslah bahwa tujuan PAI ialah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu juga berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Ramayulis, 2005: 22)

(3)

Pelajaran PAI yang dilaksanakan khususnya di sekolah menjadi salah satu muatan pendidikan untuk menumbuhkan perkembangan kepribadian siswa ke arah yang positif. Dengan dasar pendidikan yang bercirikan khas agama Islam, diharapkan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pembentukan akhlak yang baik. Khususnya pembentukan akhlak pada diri siswa untuk dilaksanakan pada setiap lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari yaitu menjalin ukhuwah islamiyah. Seperti ayat berikut ini dalam Q.S Al-Hujurat: 10







































Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat(Rachmat Syafe’I, 2000: 205)

Jadi ayat tersebut di atas mengandung arti yang sangat jelas bahwa orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara jadi dengan mempelajari pendidikan agama Islam di sekolah diharapkan siswa mampu menjalin ukhuwah islamiyah dengan sesama temannya di sekolah maupun di luar sekolah.

Berdasarkan pengamatan sementara tentang keadaan siswa di SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung-Bandung diperoleh informasi yang menyatakan bahwa 85% siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran PAI terlihat dari sikap mereka di kelas pada saat belajar mata pelajaran PAI mereka sangat aktif dalam mengikuti mata pelajaran PAI mereka selalu bertanya apabila ada pembahasan yang tidak mereka mengerti. Namun dipihak lain menurut guru bidang Pendidikan Agama Islam dan dari data yang diperoleh diketahui siswa

(4)

masih belum bisa mengaplikasikan ukhuwah islamiyah mereka terhadap sesama temannya terlihat dari sikap siswa apabila bertemu dengan sesama temannya tidak mengucapkan salam, bersikap acuh tak acuh kepada temannya. Seharusnya apabila dilihat dari kepedulian siswa mengikuti pelajaran PAI, siswa mampu mengaplikasikan apa yang telah mereka peroleh dari pembelajarannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mempermasalahkan, apakah ada hubungan antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penulis melakukan suatu penelitian dengan judul: “Kepedulian Siswa pada Mata Pelajaran PAI Hubungannya dengan Ukhuwah Islamiyah Mereka.” (Penelitian di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Ujungberung-Bandung)

B. Rumusan Masalah Penelitian

Bertolak dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk lebih jauh mengetahui bagaimana kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka di SMP Muhammadiyah 10 Ujungberung-Bandung.

Untuk memudahkan pengkajian, masalah pokok di atas akan dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kepedulian siswa mengikuti mata pelajaran PAI?

2. Bagaimana sikap ukhuwah islamiyah siswa antara sesama temannya di sekolah?

(5)

3. Bagaimana hubungan antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI terhadap sikap ukhuwah islmiyah siswa di SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung-Bandung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana kepedulian siswa mengikuti mata pelajaran PAI

b. Untuk mengetahui bagaimana sikap ukhuwah islamiyah siswa antar sesama temannya di sekolah

c. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI terhadap sikap ukhuwah islamiyah siswa di SMP Muhammadiyah 10 Ujungberung-Bandung

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan masalah ilmu pendidikan, khususnya kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka.

b. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengukur tinggi rendahnya kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka

(6)

c. Simpulan hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai refleksi bagi pelaksanaan PAI di SMP Muhammadiyah 10 ujung berung Bandung.

D. Kerangka Pemikiran

Menurut Daniel Goelman (2000: 136) “Kepedulian merupakan akar dari empati dan kasih sayang dalam setiap hubungan emosional seseorang dalam upayanya untuk menyesuaikan emosionalnya dengan emosional orang lain untuk berempati. Kemampuan berempati yaitu kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain”. Empati di bangun bedasarkan kesadaran diri, semakin terbuka kita kepada emosi diri sendiri, semakin terampil kita membaca perasaan. Carl Rogers mendefinisikan tenntang empati adalah melihat kerangka berfikir internal orang lain secara akurat dan dalam memahami orang lain individu seolah-olah masuk dalam diri orang lain sehingga bisa merasakan dan mengalami sebagaimana yang dirasakan dan dialami oleh orang lain itu, tanpa kehilangan identitas dirinya (Taufik, 2012:40). Diketahui bahwa kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI sangat berpengaruh dalam ketercapaian hasil pembelajaran yang efektif di sekolah dan berpengaruh terhadap pembentukan ukhuwah islamiyah mereka. Dengan demikian indikator kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI yaitu varabel X sebagai berikut : perhatian pada mata pelajaran PAI, pembiasaan pada mata pelajaran PAI, pemahaman tentang pentingnya pembelajaran PAI.

Aktivitas atau perbuatan sebagai usaha individu untuk memusatkan keinginan proses terjadinya selalu ditemukan oleh daya atau keinginan untuk

(7)

hidup (Abu Ahmadi, 2005:89). Daya ini di lepas dari adanya peran lingkungan yang merangsang alat indra dan alat ini yang menjadi perantara kita dan lingkungan, yang di sebut reseptor, dari reseptor diteruskan ke otak melalui urat syaraf sensorik sehingga menyadari suatu fakta objek (dari milieu pemberi rangsangan) kemudian dilanjutkan ke alat reaksi yang di sebut acceptor, sehingga terjadilah perbuatan yang dilakuakan individu. Reaksi ini kemudian di kenal sebagai aktivitas atau segala tindakan yang dibangkitkan oleh stimulus.

Dalam hal ini kepedulian dalam mengikuti mata pelajaran PAI merupakan stimulus (perangsang) yang kemudian akan di respon siswa dalam hal meningkatkan sikap ukhuwah islamiyah mereka antar sesama temannya.

Makna Ukhuwah diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memerhatikan”. Makna kesan ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara (Quraish Shihab, 2007: 639). Menurut Miftah Faridl (2003: 14) “Ukhuwah dalam Islam memiliki makna yang tidak sederhana, ia bisa saja dimaknai sebagai persaudaraan atau bersaudara”. Ukhuwah berasal dari akar kata akh dengan arti teman akrab atau sahabat. Bentuk jamak dari akh dalam al-Quran ada dua macam. Pertama, ikhwan biasanya digunakan untuk persaudaraan dalam arti tidak sekandung. Kedua, adalah ikhwah yang terdapat dalam Al-Quran. Keseluruhannya digunakan dalam makna persaudaraan seketurunan.

(8)

Ada beberapa indikator ukhuwah dalam Islam adalah sebagai berikut: a) Menjalin Silaturahim antar Sesama Teman

Menjalin silaturahim antar sesama teman, artinya siswa menunjukan rasa persahabatan ketika bertemu dengan teman, mengucapkan salam atau membalas salam ketika bertemu dengan teman. b) Saling Menolong antar Sesama Teman

Saling menolong antar sesama teman, artinya ketika ada teman yang membutuhkan pertolongan, siswa berupaya untuk menolongnya.

c) Menjenguk Teman yang Sakit

Menjenguk teman yang sakit, artinya apabila ada teman yang sakit, siswa berupaya untuk menjenguknya, mendo’akannya, dan membawakan makanan.

Dengan demikian, persaudaraan dalam Islam mengandung arti cukup luas, tetapi persaudaraan antar sesama muslim adalah pertama dan sangat utama, sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Hujurat: 10

Artinya:“Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah

(9)

Untuk lebih jelasnya mengenai uraian-uraian pokok di atas digambarkan dengan bentuk skema sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

E. Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi, perkiraan atau dugaan sementara mengenai suatu permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data dan fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hipotesis dalam hal ini menyoroti dua variabel, yaitu kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI (Variabel X), dan sikap ukhuwah islamiyah siswa di SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berunng (Variabel Y).

Berdasarkan rangka pemikiran di atas diajukan rumusan hipotesis sebagai berikut : terdapat hubungan positif antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubunganya dengan ukhuwah islamiyah mereka. Semakin positif kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI, maka semakin tinggi pula ukhuwah islamiyah siswa. Sebaliknya semakin negative kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI,

KORELASIONER Kepedulian Siswa Pada Mata

Pelajaran PAI (X) 1. Perhatian pada mata

pelajaran PAI

2. Pembiasaan pada mata pelajaran PAI

3. Pemahaman tentang pentingnya mata pelajran PAI

Ukhuwah Islamiyah (Y) 1. Menjalin silaturahmi antar

sesama teman

2. Saling menolong antar sesama teman

3. Menjenguk teman yang sakit

(10)

maka semakin buruk pula ukhuwah islamiyah siswa. Dalam penelitian ini menyoroti dua variabel pokok, yaitu variabel pertama dapat di simbolkan dengan X, yaitu kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI, dan ukhuwah islamiyah sebagai variabel Y.

Adapun untuk membuktikan hipotesis di atas, maka penulis menggunakan metode statistik sebagai pendekatan korelasioner guna mempermudah dalam memahami suatu penelitian. Prinsip pengujiannya dilakukan dengan membandingkan harga thitung dengan harga ttabel, dengan menggunakan taraf

signifikasi 5%, dengan ketentuan; jika ternyata korelasi dari perhitungan statistik diperoleh harga thitung > dari harga ttabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak, ada

hubungan antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI dengan ukhuwah islamiyah mereka.

Sebaliknya, jika dari perhitungan statistik diperoleh harga thitung < dari

harga ttabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima, berarti tidak ada hubungan antara

kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI dengan ukhuwah islamiyah mereka. F. Metodologi Penelitian

Dalam langkah penelitian ini akan diuraikan tahapan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu; 1) pendekatan penelitian 2) menentukan jenis data, 3) menentukan sumber data, 4) menentukan metode penelitian dan teknik pengumpulan data, 5) menentukan analisis data, secara rinci keempat tahapan tersebut diurai sebagai berikut:

(11)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada poppulasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012:14)

2. Menentukan Jenis Data

Karena data penelitian ini dihasilkan dari angket, wawancara dan observasi, maka data yang dikumpulkan diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, karakteristik atau sifat tertentu misalnya baik, sedang, kurang baik atau tidak baik yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.

Selain itu, data kuantitatif adalah data yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif kedalam data kuantitatif dan data ini berupa angka-angka. Data ini diperoleh dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung, mengenai kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka.

3. Menentukan Sumber Data a. Lokasi Penelitian

Langkah awal dalam penelitian ini adalah menentukan lokasi. Di lihat dari lokasinya, penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung. Alasannya di ambil lokasi ini karena:

(12)

Pertama, karena lokasi ini penulis menemukan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini. Kedua, karena lokasi ini ditemukan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini.

b. Populasi dan Sampel Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010: 173) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini merupakan jumlah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung sebanyak 175 siswa. Apabila jumlah subjek penelitiannya tidak terlalu banyak, maka dapat dilakukan penelitian populasi. Adapun sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010:174). Penelitian sampel dapat dilaksanakan apabila keadaan subjek dalam populasi benar-benar homogen. Berhubungan dengan hal tersebut, bahwa peneliti akan menggunakan penelitian sampel karena subjek yang diteliti bersifat homogen. Adapun untuk pengambilan sampel itu sendiri peneliti menggunakan cara sampel random atau sampel acak atau campur yakni peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

Suharsimi Arikunto (2010: 134) mengemukakan bahwa apabila subjek penelitian itu kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika subjek penelitiannya besar, dapat di ambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung kemampuan peneliti. Berdasarkan ketentuan tersebut dikarenakan jumlah populasi kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Ujung Berung berjumlah 175, maka peneliti hanya

(13)

mengambil sampel sebanyak 25% dari populasi yang ada, yaitu 25% x 175 = 43,7 dibulatkan menjadi 44 siswa.

Dari hasil studi yang dilakukan penulis koleksi, diperoleh jumlah populasi dan sampel sebagaimana digambarkan table berikut ini :

No Identitas Kelas Poppulasi Sampel

Lk Pr Jumlah Lk Pr Jumlah 1. VIII A 17 18 35 4 4 8 2. VIII B 19 17 36 4 4 8 3. VIII C 18 18 36 5 5 10 4. VIII D 18 15 33 6 4 10 5, VIII E 17 18 35 4 4 8 Jumlah 44

4. Menentukan Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang akan diteliti, maka ditetapkan metode penelitian dan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dalam kegiatan penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas, seperti apa adanya.

(14)

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari angket, wawancara dan observasi. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut secara rinci diuraikan sebagai berikut:

a) Angket

Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kausal (Zaenal Arifin, 2011:166). Dengan teknik ini akan memudahkan penulis dalam menyebarkan beberapa pertanyaan/pernyataan kepada para siswa yang terpilih sebagai sampel. Angket ini digunakan untuk mengetahui data antara kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI dan ukhuwah Islamiyah mereka.

b) Wawancara

Wawancara ialah salah satu bentuk alat evaluasi jenis non tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab (Zaenal Arifin, 2011: 157). Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data dari kepala sekolah dan guru bidang studi PAI. Secara material teknik ini diarahkan untuk mendapatkan data tentang latar belakang penyelenggaraan dilaksanakannya kepedulian siswa pada mata pelajaran PAI hubungannya dengan ukhuwah islamiyah mereka. Di samping itu, teknik ini dilakukan secara khusus dengan guru mata pelajaran PAI sebagai penunjang pokok untuk mendapatkan data intensitas sikap ukhuwah islamiyah siswa.

(15)

Observasi adalah sebuah pedoman yang berisikan sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati (Suharsimi Arikunto, 20010: 24) teknik ini dipergunakan untuk memperoleh gambaran lokasi penelitian, dan pengamatan secara langsung siswa kelas VIII. Cara yang dilakukan penulis dalam observasi adalah terjun langsung ke lokasi penelitian yang dilaksanakan sebelum dan sesudah wawancara dan angket untuk memperoleh data berbagai hal yang berhubungan dengan lokasi penelitian.

5. Analisis Data

Analisis data merupakan langkah yang paling penting di dalam proses penelitian. Analisis data dan pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul (Narbuko, 2009: 156). Data yang telah terkumpul tersebut diolah dengan menggunakan analisis statistik. Analisis data dalam penelitian merupakan suatu langkah yang sangat dasar dan mutlak harus dilaksanakan agar data yang di peroleh mempunyai arti, sehingga penelitian ini memberikan kesimpulan yang benar. Analisis data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan analisis inilah data yang ada akan nampak manfaatnya, terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.

Setelah data yang diinginkan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data. Data yang diperoleh ada dua jenis, data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk menganalisa data kualitatif penulis menggunakan analisis logika dan untuk menganalisis data kuantitatif penulis menggunakan analisis statistik. Adapun langkah-langkah statistik yang akan di tempuh adalah sebagai berikut:

(16)

a. Deskripsi Data

Analisis Deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Dalam penelitian ini akan di tempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1) Deskripsi rata-rata skor setiap indikator dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus: =

Keterangan:

= rata – rata

= Jumlah skor setiap indikator variabel

= Jumlah Responden

2) Interpretasi setiap variabel menggunakan rumus: = Keterangan:

= rata – rata

= Jumlah skor setiap indikator variabel

= Jumlah indikator

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya jawaban responden tiap variabel, maka disesuaikan dengan standar kualifikasi sebagai berikut:

4,5 – 5,5 = sangat tinggi 3,5 – 4,5 = tinggi

(17)

2,5 – 3,5 = cukup 1,2 – 2,5 = rendah

0,5 – 1,5 = sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 2006: 253) 3) Uji Normalitas Setiap Variabel

Langkah-langkah yang di tempuh adalah sebagai berikut:

a) Mengurutkan data hasil penelitian dari mulai yang terbesar sampai yang terkecil

b) Menentukan rentang (R), dengan rumus:

R = (Xt – Xr) + 1 (Subana, 2000: 66)

c) Menentukan banyaknya kelas interval, dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n (Subana, 2000: 39)

d) Menentukan panjangnya interval (P), dengan rumus: P =

(Subana, 2000: 40)

e) Membuat tabel distribusi frekuensi tiap variabel f) Uji Tendensi Sentral

(1) Mencari rata-rata (Mean), dengan rumus:

= (Subana, 2000: 65)

(2) Menentukan nilai median (Me) dengan rumus:

Md= Bb + p

(

)

(Subana, 2000: 72)

(3) Menentukan modus (Mo) dengan rumus: Mo = b + p

(Subana, 2000: 77)

(18)

- Kurva juling negatif apabila M < Me < Mo - Kurva juling positif apabila M > Me > Mo 4) Mencari standar deviasi (SD), dengan rumus:

SD = √

(Sudjana, 2005: 95)

5) Membuat tabel distribusi observasi dan ekspektasi 6) Uji Normalitas Chi Kuadrat dengan rumus:

2 =

Ei Ei Oi 2 (Subana, 2000: 124) 7) Menentukan derajat kebebasan (Dk), dengan rumus:

Dk = K – 3 (Sudjana, 2005: 293)

8) Menentukan nilai Chi Kuadrat (X2) tabel dengan taraf signifikansi 5%

9) Pengujian Normalitas dengan ketentuan:

Jika data x2 hitung < x2 tabel maka berdistribusi normal

Jika data x2 hitung > x2 tabel maka berdistribusi tidak

normal.

b. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan kedua variabel (variabel X dan variabel Y) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menghitung persamaan regresi linier dengan rumus:

= a + bX (Sudjana, 2005: 312)



   2 i 2 i i i 2 1 1 X X n Y X Xi X Y a

(19)



  2 i 2 i i i i i X X n Y X Y X n b (Sudjana, 2005: 315)

b) Menguji linieritas regresi, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menghitung jumlah kuadrat regresi a (JKa), dengan rumus:

JKa =

n Yi 2

(Sudjana, 2005: 331)

(2) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a, dengan rumus: Jk b/a = b [

] (Subana, 2000: 162) (3) Menghitung jumlah kuadrat residu, dengan rumus:

b a JK JK Y JKres

2  a  / (Subana, 2000: 163) (4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan (JKkk), dengan rumus:

          n Yi Yi JKkk c 2 2 / (Subana, 2000:163)

(5) Menghitung derajat kebebasan kekeliruan, dengan rumus: Dbkk = n – k (Subana, 2000: 163)

(6) Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan, dengan rumus:

Dbtc = k – 2 (Subana, 2000:163)

(7) Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan, dengan rumus: JKtc = JKr – JKKK (Subana, 2000: 163)

(8) Menghitung kuadrat rata-rata kekeliruan, dengan rumus: RKkk = JKkk / Dbkk (Subana, 2000: 163)

(9) Menghitung nilai F ketidakcocokan, dengan rumus: RKtc= JKTC / DbTC (Subana, 2000: 163)

(20)

(10)Menentukan F ketidakcocokan (FTC) tc tc tc db JK RK  (Subana, 2000: 164)

(11)Menentukan nilai Ftabel dengan taraf signifikansi 5%, dengan kriteria

pengujiannya:

- Jika FTC < Ftabel maka regresi linier dan

- Jika FTC > Ftabel maka regresi tidak linier.

(Subana, 2000: 164)

c) Mencari nilai Koefisien Korelasi:

(1) Dikenal koefisien rank, yaitu: apabila kedua variabel berdistribusi normal dengan regresi linear, maka digunakan rumus korelasi Produk Moment demgan rumus:

√[ ][ ]

(Suharsimi Arikunto, 2006: 276) d) Uji Hipotesis (signifikansi koofisien korelasi)

(1) Menghitung harga t dengan rumus: t = r √

√ (Subana, 2000: 145)

(2) Menghitung ttabel dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat

kebebasan dengan rumus:

db = n – nr (Subana, 2000: 145)

(3) Membandingkan harga thitung dengan harga ttabel, untuk menguji

(21)

 Hipotesis diterima jika t hitung > t tabel  Hipotesis ditolak jika t hitung < t tabel

(4) Menghitung ttabel dengan menerapkan taraf signifikansi 5%

0, 81 – 1, 00 = korelasi sangat tinggi 0, 61 – 0, 80 = korelasi tinggi

0, 41 – 0, 60 = korelasi cukup 0, 21 – 0, 40 = korelasi rendah

0, 00 – 0, 20 = korelasi sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 2006: 276)

e) Menentukan Koefisien Determinasi (KD), untuk mengetahui kontribusi variabel x terhadap variabel y dengan rumus: K= r2 x 100 (Jhon Creswell, 2008:3065).

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Peran perempuan adalah semua kegiatan perempuan (ibu rumah tangga/istri) baik domestik maupun produktif. Perempuan adalah ibu rumah tangga atau istri yang ikut membantu suami

Dari urian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peristiwa yang terjadi pada seseorang (locus of control), pengetahuan

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka untuk menemukan sosok pemimpin ideal dapat diukur melalui ketiga katagori yang telah dijelaskan, yaitu seorang pemimpin haruslah

Denzin (Moleong, 2010:330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi

Ketidak pastian terhadap kedudukan hukum kreditur atas benda yang telah dijaminkan inilah yang sering banyak terjadi dilapangan dimana perusahaan pembiayaan selaku kreditur

Hakikatnya, seorang pekerja pada hari ini perlu melakukan sesuatu perkerjaan yang sentiasa betul, bijak dalam menyelesaikan masalah dan meminimumkan kesalahan serta

Hal yang sama terjadi pada wartawan dalam mempersepsi perusahaan melalui aktivitas media relations, pertama – tama stimuli atau sensasi datang melalui siaran pers