i
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR Jl. A. Yani 118 Surabaya
HTTP://dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id Tahun 2012
i
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR
Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/informasi kesehatan yang berkualitas sehingga dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya (evidence based). Dalam rangka mendukung hal tersebut dibutuhkan data dan informasi yang tepat dan akurat. Termasuk di dalamnya data dan informasi kesehatan.
Buku kecil ini menyajikan data dan informasi mengenai perkembangan keadaan Sosio Demografi, Status Kesehatan Masyarakat, Upaya Kesehatan, Angka Kesakitan dan Sumber Daya Kesehatan di Provinsi yang secara umum disajikan dalam bentuk trend atau time line series. Adapun data dan informasi yang disajikan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Laporan Program di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Tim penyusun berharap data dan informasi yang terdapat pada buku ini dapat menjadi bahan masukan untuk perencanaan program mendatang serta menelaah keadaan yang ada di Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Surabaya, November 2012
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
dr. BUDI RAHAJU, MPH. Pembina Utama Muda NIP. 19551011 198210 2 001
ii
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...: i
DAFTAR ISI ...: ii
1. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) ...: 1
2. JUMLAH PENDUDUK ...: 2
3. ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) ...: 3
4. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) ...: 4
5. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) ...: 5
6. STATUS KESEHATAN MASYARAKAT ...: 6
6.1. KUNJUNGAN BAYI ...: 6
6.2. BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) ...: 7
6.3. BALITA GIZI BURUK ...: 8
6.4. BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM) ...: 9
7. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) ...: 10
iii
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
7.2. PENDERITA MALARIA DAN DESA HIGH CASE INCIDENCE (HCI) ...: 11
7.3. ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API) MALARIA ...: 12
7.4. KASUS TUBERKULOSIS (TB) YANG DIOBATI DAN KASUS BTA (+) BARU ...: 13
7.5. CASE DETECTION RATE (CDR) TUBERKULOSIS (TB) PER KABUPATEN/KOTA ...: 14
7.6. CASE DETECTION RATE (CDR) TUBERKULOSIS (TB) ...: 15
7.7. SUCCESS RATE TUBERKULOSIS (TB) ...: 16
7.8. PENDERITA BARU KUSTA ...: 17
7.9. PENDERITA KUSTA YANG SEMBUH ...: 18
7.10. JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ...: 19
7.11. JUMLAH KEMATIAN DEMAM BERDARAH DENGUE ...: 20
7.12. ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) DEMAM BERDARAH DENGUE ...: 21
7.13. KASUS DIARE ...: 22
7.14. KASUS DIFTERI ...: 23
7.15. KASUS TETANUS NEONATORUM ...: 24
7.16. KASUS CAMPAK ...: 25
8. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN ...: 26
iv
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
8.2. IMUNISASI PADA BAYI ...: 27
8.3. BAYI YANG DIBERI ASI EKSLUSIF ...: 28
8.4. ANAK BALITA (1-4 TAHUN) YANG MENDAPATKAN VITAMIN A 2X ...: 29
8.5. KUNJUNGAN IBU HAMIL KE-1 (K1) ...: 30
8.6. KUNJUNGAN IBU HAMIL KE-4 (K4) ...: 31
8.7. IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN FE 1 DAN FE 3 ...: 32
8.8. PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (LINAKES) ...: 33
8.9. PESERTA KELUARGA BERENCANA (KB) BARU DAN KELUARGA BERENCANA (KB) AKTIF ...: 34
8.10. KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) YANG DITANGANI < 24 JAM ...: 35
8.11. RUMAH SEHAT ...: 36
9. SARANA KESEHATAN ...: 37
9.1. RUMAH SAKIT ...: 37
9.2. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) ...: 38
9.3. POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU) ...: 39
9.4. PONDOK KESEHATAN DESA (PONKESDES) ...: 40
9.5. POS KESEHATAN DESA (POSKESDES) ...: 41
v
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
9.7. DESA SIAGA ...: 43
9.8. APOTEK ...: 44
9.9. GUDANG FARMASI KABUPATEN/KOTA (GFK) ...: 45
9.10. INDUSTRI OBAT TRADISIONAL ...: 46
9.11. INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL ...: 47
10.TENAGA KESEHATAN ...: 48
10.1. TENAGA MEDIS (DOKTER UMUM, DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER GIGI) ...: 48
10.2. TENAGA PERAWAT ...: 49
10.3. TENAGA BIDAN ...: 50
10.4. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT ...: 51
10.5. TENAGA GIZI ...: 52
10.6. TENAGA KEFARMASIAN ...: 53
10.7. TENAGA SANITASI (SANITARIAN) ...: 54
GLOSARIUM ...: 55
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
2
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 2. JUMLAH PENDUDUK
3
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 3. ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)2
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2002 – 2011 (satuan : tahun) *Data tahun 2011 adalah data sementara
4
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 4. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)3
Sumber Data : Laporan Kematian Ibu (LKI Kabupaten/Kota), Seksi Kesehatan Keluarga Bidang Pelayanan Kesehatan, Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2011 (satuan : per 100,000 Kelahiran Hidup)
5
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 5. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)4
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2002 – 2011 (satuan : per 1.000 Kelahiran Hidup) *Data tahun 2011 adalah data sementara
6
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 6. STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
a. KUNJUNGAN BAYI
7
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
b. BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)5
8
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR c. BALITA GIZI BURUK6
9
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
d. BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM)7
10
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 7. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)8
a. KASUS DAN KEMATIAN HIV/AIDS
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2000 – 2011 (satuan : orang)
11
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
b. PENDERITA MALARIA DAN DESA HIGH CASE INCIDENCE (HCI)9
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2000 – 2011 (satuan Penderita Malaria : orang; Desa HCI : desa)
12
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
c. ANNUAL PARASITE INCIDENCE (API)10 MALARIA
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2000 – 2011 (satuan : per mil)
13
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
d. KASUS TUBERKULOSIS (TB) YANG DIOBATI DAN KASUS BTA11 (+) BARU
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2004 – 2011 (satuan : orang)
14
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
e. CASE DETECTION RATE (CDR)12 TUBERKULOSIS (TB) PER KABUPATEN/KOTA
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2004 – 2011
15
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
f. CASE DETECTION RATE (CDR) TUBERKULOSIS (TB)
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2004 – 2011 (satuan : persen)
16
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
g. SUCCESS RATE13 TUBERKULOSIS (TB)
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2004 – 2011 (satuan : persen)
17
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR h. PENDERITA BARU KUSTA
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2001 – 2011 (satuan : orang)
18
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
i. PENDERITA KUSTA YANG SEMBUH
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2001 – 2011 (satuan : orang)
19
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
j. JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 (satuan : orang)
20
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
k. JUMLAH KEMATIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 (satuan : orang)
21
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
l. ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ)14 DEMAM BERDARAH DENGUE
Sumber Data : Laporan Program Pengendalian Penyakit Menular di Jawa Timur Seksi Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 – 2011 (satuan : persen)
22
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR m. KASUS DIARE
23
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR n. KASUS DIFTERI
24
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
o. KASUS TETANUS NEONATORUM
25
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR p. KASUS CAMPAK
26
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 8. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
a. DESA UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI)15
27
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR b. IMUNISASI PADA BAYI
28
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
c. BAYI YANG DIBERI ASI EKSLUSIF
29
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
d. ANAK BALITA (1-4 TAHUN) YANG MENDAPATKAN VITAMIN A 2X
30
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
e. KUNJUNGAN IBU HAMIL KE-1 (K1)16
31
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
f. KUNJUNGAN IBU HAMIL KE-4 (K4)17
32
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
g. IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN FE 1 DAN FE 3
33
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
h. PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN (LINAKES)
34
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
i. PESERTA KELUARGA BERENCANA (KB) BARU DAN KELUARGA BERENCANA (KB) AKTIF
35
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
j. KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)18 YANG DITANGANI < 24 JAM
36
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR k. RUMAH SEHAT19
37
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 9. SARANA KESEHATAN
a. RUMAH SAKIT
38
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
b. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)20
39
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
c. POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)21
40
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
d. PONDOK KESEHATAN DESA (PONKESDES)22
Sumber Data : Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang
41
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
e. POS KESEHATAN DESA (POSKESDES)23
Sumber Data : Laporan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 – 2011 (satuan : unit)
42
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
f. PONDOK BERSALIN DESA (POLINDES)24
43
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR g. DESA SIAGA25
Sumber Data : Laporan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 – 2011 (satuan : unit)
44
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR h. APOTEK26
45
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
i. GUDANG FARMASI KABUPATEN/KOTA (GFK)27
46
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
j. INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
47
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
k. INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
48
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 10.TENAGA KESEHATAN
a. TENAGA MEDIS28 (DOKTER UMUM, DOKTER SPESIALIS DAN DOKTER GIGI)
49
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR b. TENAGA PERAWAT
50
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR c. TENAGA BIDAN
51
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
d. TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT29
52
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR e. TENAGA GIZI30
53
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR f. TENAGA KEFARMASIAN31
54
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
g. TENAGA SANITASI (SANITARIAN)32
55
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
GLOSARIUM
1. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) :
pengukuran perbandingan dari Harapan Hidup, Melek Huruf, Pendidikan dan Standar Hidup dari suatu wilayah. (Sumber : Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia).
2. Angka Harapan Hidup (AHH) :
Expectation of Life. Perkiraan rata-rata lamanya hidup yang akan dicapai oleh sekelompok penduduk dari sejak lahir pada suatu wilayah. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
3. Angka Kematian Ibu (AKI) :
Maternal Mortality Rate (MMR). Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
56
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
4. Angka Kematian Bayi (AKB) :
Infant Mortality Rate (IMR). Banyaknya kematian bayi berumur di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
5. Bayi dengan Berat Lahir Rendah (BBLR) :
Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. (Sumber : Program Gizi Makro, Direktorat Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan RI, tahun 2002).
6. Gizi Buruk :
Severe Malnutrition. Keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada <-3 SD tabel baku WHO-NCHS. (Sumber: Buku Modul Akademi Gizi, Tata Laksana Penanggulangan Gizi Buruk, Departemen Kesehatan RI, tahun 2000).
57
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
7. Bawah Garis Merah (BGM) :
Under Red Line Weight. Berat badan Balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam KMS dan berada di bawah garis merah. (Sumber: Panduan Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita bagi Petugas Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, tahun 2000).
8. Angka Kesakitan (Morbiditas) :
Semua penyimpangan dari keadaan sehat. Kesakitan dapat dinyatakan dalam orang yang sakit dan/atau episod. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
9. Desa High Case Incidence (HCI) :
Desa dengan Annual Parasite Incidence (API) lebih dari 5 per 1.000 penduduk.
58
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
10. Annual Parasite Incidence (API) :
Jumlah penderita malaria dengan konfirmasi laboratorium positif terhadap populasi di wilayah tertentu dan waktu tertentu per 1.000 penduduk. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
11. BTA :
Basil Tahan Asam. Basil (bakteri berbentuk batang) yang jika telah diwarnai dengan zat warna basa tidak dapat dihilangkan warnanya oleh zat yang bersifat asam atau alkohol. Contoh : Mycobacterium Tuberculosis (penyebab TBC) dan Mycobacterium Leprae (penyebab kusta).
BTA (+) adalah Tuberkulosis Paru dengan sekurang-kurang 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA Positif atau 1 Spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada menujukkan gambar tuberkulosis aktif.
(Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
59
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
12. Case Detection Rate (CDR) :
Banyaknya jumlah penderita yang ditemukan dibandingkan jumlah penderita yang diperkirakan ada dalam wilayah tertentu. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
CDR TB : Jumlah pasien TB BTA positif baru yang ditemukan dan diobati dibagi jumlah perkiraan kasus TB BTA positif baru berdasarkan insiden TB 107/100.000 dikalikan jumlah penduduk dalam satuan %. (Sumber : Definisi Operasional Program TB Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2011). 13. Success Rate TB :
Pasien TB BTA positif baru yang dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap dibagi pasien TB BTA positif baru yang diobati pada tahun sebelumnya. (Sumber : Definisi Operasional Program TB Seksi P2 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tahun 2011).
14. Angka Bebas Jentik (ABJ) :
Larva Free Index. Persentase rumah dan atau tempat umum yang tidak ditemukan jentik pada pemeriksaan jentik. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
60
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
15. Universal Child Immunization (UCI) :
Desa/Kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
16. K1 :
Kunjungan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
17. K4 :
Kontak/kunjungan ibu hamil minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilannya untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
61
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
18. Kejadian Luar Biasa (KLB) :
Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular dan keracunan. Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah bencana dan keadaan darurat. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
19. Rumah Sehat :
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Keputusan Menkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan). (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
62
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
20. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) :
Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
(Sumber: Keputusan Menkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Puskesmas).
21. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) :
Integrated Health Post. Salah satu wadah peranserta masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini. (Sumber: Profil Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, tahun 2003).
22. Pondok Kesehatan Desa (PONKESDES) :
Sarana kesehatan dasar yang merupakan pengembangan dari Polindes dengan diberi tambahan tenaga 1 (satu) orang perawat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar selain kesehatan ibu dan anak.
63
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
23. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) :
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes dikelola oleh 1 (satu) orang Bidan dan minimal 2 (dua) orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada. (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
24. Pondok Bersalin Desa (Polindes) :
Bangunan yang dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di Desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis bidan tersebut. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Departemen Kesehatan RI, tahun 1999).
64
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
25. Desa Siaga :
desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pengertian Desa ini dapat berarti Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan administrasi pemerintahan setingkat desa. (Sumber : Definisi Operasional Profil Kesehatan Tahun 2011, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, tahun 2012).
26. Apotek :
Tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
27. Gudang Farmasi Kabupaten/Kota :
Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang teknis Operasional perbekalan farmasi yang bertanggungjawab pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
65
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
28. Tenaga Medis :
Meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
29. Tenaga Kesehatan Masyarakat :
Meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan dan administrator kesehatan. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
30. Tenaga Gizi :
Tenaga kesehatan yang meliputi nutrisionis dan dietisien dengan pendidikan dasar minimal D3 Gizi. (Sumber : Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI, tahun 2003).
66
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
31. Tenaga Kefarmasian :
Meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker. (Sumber : Glosarium Data dan Informasi Kesehatan, Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan RI, tahun 2006).
32. Tenaga Sanitasi (Sanitarian) :
Tenaga kesehatan yang meliputi kesehatan lingkungan dengan pendidikan dasar minimal D3 Kesehatan Lingkungan.
67
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR