• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. ORISINALITAS

Gambar 1 Gitar batik

(Sumber google.com, 2016)

Pada produk ini terdapat perpaduan antara seni batik dan seni musik seperti gitar. Dapat dilihat bahwa ini merupakan kombinasi yang menarik dan mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya. Batik yang biasanya hanya terdapat di kain dan sering dijadikan sebagai pakaian, kini berkembang menjadi penghias pada alat musik dan membuat gitar ini dapat ditebak oleh masyarakat bahwa gitar ini dari Indonesia, karena terdapat unsur batik didalamnya.

Pengembangan yang harus dilakukan kedepannya dalam produk ini adalah dengan mengubah bentuknya menjadi bentuk yang unik dan dapat menunjukkan bahwa gitar ini dari Indonesia. Karena bentuk ini merupakan bentuk replika dari gitar Gibson Les Paul.

Gambar 2 Gitar batik

(Sumber

(2)

Pada gambar kedua ini terdapat produk yang sejenis, yaitu gitar bergaya batik. Terlihat pengembangan yang dilakukan produsen dalam segi bentuk. Bentuk yang semula mengikuti bentuk standar gitar, kini diubah menjadi bentuk yang lebih unik, yaitu dengan memberikan bentuk-bentuk yang mengidentitaskan batik.

Pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki bentuknya, karena pada gitar ini terlihat bentuknya masih mengacu pada bentuk sebelumnya. Hanya saja diberi tambahan pada bagian tepi gitar sehingga terlihat unsur batiknya.

Gambar 3 Gitar batik

(Sumber google.com, 2016)

Pada produk ketiga ini, terdapat perubahan yang lumayan berbeda dari yang sebelumnya. Yaitu dengan menghilangkan gambar batik dan gitar dibuat sedikit lebih futuristik. Sebenarnya ide ini cukup bagus, akan tetapi pada bagian bentuk masih terlalu sederhana untuk mewakili bentuk batik. Dengan desain yang dibuat berlubang pada bagian tubuh gitar membuat gitar ini terlihat ringan dan elegan.

Pengembangan yang harus dilakukan adalah dengan mengganti bentuk gitar menjadi lebih terlihat batik. Jadi pada hasil akhir nanti, gitar ini dapat dilihat orang banyak sebagai gitar batik, walaupun gambar batiknya tidak disertakan di gitar tersebut. Sehingga produk tersebut nantinya dapat menjadi identitas si produsen serta negaranya sendiri.

(3)

B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK

Segmentasi pasar yang menjadi target utama untuk produk ini adalah orang-orang yang berusia antara 25-50 tahun keatas, kelompok menengah keatas, pemain gitar dengan tangan kanan, daya beli rupiah, kebutuhan pengguna yang menyukai gitar dan kebudayaan Indonesia.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

Tujuan pembuatan produk ini sebagai pengembangan ide tentang produk sejenis yang telah ada sebelumnya. Dengan memberikan sebuah alternatif seperti ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat dipandang tentang banyaknya ide dan kreasi yang erat kaitannya dengan kultur dan identitas Negara.

Dari produk ini pun dapat menginformasikan masyarakat tentang banyaknya kreasi-kreasi yang dapat dikombinasikan dengan sesuatu yang modern, sehingga dapat menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan agar tidak punah di jaman modern seperti sekarang ini.

2. Manfaat a. Pengguna

Dengan adanya produk ini, pengguna secara tidak langsung ikut membatu memperkenalkan serta menyebarluaskan kearifan lokal yang terdapat di Indonesia, serta dapat membantu produsen-produsen lokal dalam menciptakan suatu produk yang bernilai jual, dan dapat pula menjadi identitas si pengguna produk tersebut.

b. Masyarakat

Dengan adanya produk ini, masyarakat mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru terkain produk tersebut.

(4)

D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI

1. Logika Dasar Perancangan

Keperluan akan memperkenalkan seni dan budaya tradisional dirasa sangat penting demi mempertahankan identitas dari sebuah Negara agar tidak tenggelam oleh modernisasi saat ini. Cara memperkenalkannya harus mencakup banyak hal, tidak hanya pada satu bidang, melainkan harus banyak bidang.

Untuk membuat sebuah alat musik, maka dibutuhkan kemampuan mengenal nada, menghitung jarak antarnada, ergonomi dan antropometri yang nantinya dapat mempengaruhi desain bentuk.

Kemampuan mengenal nada bertujuan agar si produsen dapat peka terhadap nada, dalam pembuatan alat musik, terutama alat musik melodis itu perlu adanya kepekaan terhadap nada. Maka kemampuan ini berkesinambungan dengan kemampuan menghitung jarak antarnada.

Kemampuan berhitung jarak antarnada bertujuan untuk menentukan akurasi dari sebuah not. Sebuah alat musik yang bernilai jual tinggi tidak hanya dilihat dari bentuk dan kualitas material saja, kualitas suara pun mempengaruhi nilai jual. Apabila material dan bentuk bernilai tinggi sementara kualitas suaranya jelek, maka gitar itu tidak akan dihargai tinggi oleh pembeli.

Dalam menghitung jarak antarnada diperlukan rumus Pythagoras atau biasa disebut Pythagorean Scale. Rumus ini digunakan untuk menghitung jarak antar fret gitar untuk menghasilkan nada yang akurat dan tidak fals atau meleset dari nada yang seharusnya.

Cara menggunakan rumus ini adalah :

SL = Scale Length -Jarak dari NUT ke BRIDGE pada instrumen f = 17.817154

F1 = Jarak dari Nut ke Fret ke-1 F2 = Jarak dari Fret ke-1 ke Fret ke-2

F3 = Jarak dari Fret ke-2 ke Fret ke-3, dan seterusnya SL / f = F1

(5)

Contoh :

Ukuran Scale Length pada Gitar Elektrik / Gitar Akustik (Folk/Steel String) pada umumnya : 25.5"

Maka : 25.5 / f = F1

25.5 / 17.817154 = 1.43121

Jadi, jarak dari nut ke fret pertama adalah 1.43121 inci. ( 25.5 - F1 ) / f = F2

( 25.5 - 1.43121 ) / 17.817154 = 1.35088

Jadi, jarak dari fret pertama ke fret kedua adalah 1.35088 inci. Angka Pyhtagoras ini (17.817154) dapat digunakan pada satuan inci, sentimeter, ataupun milimeter.

Scale Length pada instrumen pun berbeda-beda. Contoh : Fender Jazzbass : 34"

Classical Guitar : 25.6" - 26.5"

Lalu, pengetahuan ergonomi dan antropometri pun diperlukan untuk menentukan desain yang bagus serta nyaman digunakan. Perhitungan antropometri pun sangat berguna untuk menentukan jarak antara tangan dan gitar untuk mendapatkan prosisi yang nyaman pada saat gitar digunakan dalam waktu yang tidak sebentar. Jarak yang diukur adalah jarak posisi siku pada saat tangan melipat, lurus, pada saat bediri dan pada saat duduk demi mendapatkan ukuran yang sesuai. Karena bila perhitungan tersebut tidak diperkirakan, maka pada hasil jadinya mungkin gitar ini dapat memiliki bentuk yang bagus, tetapi kenyamanan pada saat digunakan pun tidak ada, maka, gitar ini dapat dikatakan produk yang gagal.

2. Teknologi yang Dibutuhkan

a. Teknologi yang Dibutuhkan Pada Proses Produksi

(6)

Mesin gergaji yang digunakan biasanya terdapat lebih dari satu jenis, yaitu mesin gergaji belah dan potong.

Gambar 4 Mesin gergaji

(Sumber google.com, 2016)

Mesin gergaji ini digunakan sebagai pemotong kayu yang masih berukuran besar menjadi ukuran yang akan dibuat menjadi produk gitar.

2. Mesin Router Kayu

Gambar 5 Mesin router kayu

(Sumber google.com, 2016)

Mesin router ini digunakan untuk membentuk kayu yang sebelumnya telah dipotong sesuai ukuran. Fungsi mesin ini hampir sama seperti bor, tetapi memiliki mata pisau yang berfungsi sebagai pemotong sekaligus pembentuk pola.

(7)

3. Mesin Bor

Gambar 6 Mesin bor

(Sumber google.com, 2016)

Mesin bor ini digunakan untuk melubangi kayu. Dalam produk yang akan dibuat ini, mesin bor akan melubangi tubuh gitar yang akan dijadikan sebagai dudukan untuk potensio volume dan tone.

4. Mesin Serut

Gambar 7 Mesin serut

(Sumber google.com, 2016)

Mesin serut ini digunakan untuk menghaluskan permukaan yang tidak rata dengan cara mengikis permukaan tersebut dengan alas mesin ini. Alat ini biasanya digunakan ketika kayu telah selesai dibentuk, sebelum proses pengamplasan, maka harus melalui tahap serut terlebih dahulu.

(8)

5. Mesin Finishing/Amplas

Gambar 8 Mesin finishing

(Sumber google.com, 2016)

Mesin ini digunakan untuk menghaluskan kayu ytang telah selesai dibentuk dan diratakan sebelumnya. Proses penghalusan ini pun sering disebut sebagai proses pengamplasan, dan proses ini pula merupakan proses akhir atau finishing.

b. Teknologi yang Dibutuhkan dalam Produk 1. Tuner

Gambar 9 Tuner

(9)

Fungsi dryer tuning ini adalah sebagai alat untuk mengencangkan senar sekaligus dapat mengatur nada pada senar. Alat ini terdapat pada bagian kepala gitar atau headstock.

2. Pick-Up

Gambar 10 Pick-up Humbucker

(Sumber google.com, 2016)

Pick-up adalah alat untuk mengalirkan gelombang suara pada senar yang dipetik untuk selanjutnya dapat dikeluarkan melalui speaker atau pengeras suara. Alat ini terdiri dari gulungan kawat yang dililitkan pada magnet.

3. Potensio

Gambar 11 Potensio

(10)

Potensio adalah alat untuk mengatur besar kecilnya gelombang suara yang sebelumnya diserap oleh pick-up dan akan dikeluarkan melalui pengeras suara. Rata-rata, terdapat tiga buah potensio dalam satu buah gitar, 1 potensio untuk mengatur volume suara, dan 2 potensio lainnya sebagai pengatur tone suara. Cara menggunakan potensio ini ialah dengan memutarnya searah jarum jam untuk membesarkan suara, dan berlawanan jarum jam untuk mengecilkan suara.

4. Knob Potensio

Gambar 12 Knob

(Sumber google.com, 2016)

Knob potensio ini adalah alat yang dapat mempernudah pengguna dalam memutar potensio. Fungsi knob ini juga sebagai bagian untuk melindungi pengguna dari segala resiko yang dapat ditimbulkan dikarenakan potensio yang merupakan alat yang berhubungan langsung dengan rangkaian listrik.

5. Toggle Switch

Gambar 13 Toggle Switch

(11)

Toggle switch adalah alat untuk mengatur dan mengganti penangkap gelombang yang ingin diaktifkan. Benda ini sangat berpengaruh sekali pada suara yang dihasilkan. Alat ini erat kaitannya dengan pick-up, karena untuk mengatur pick-up yang aktif dan dapat digunakan untuk menangkap gelombang suara.

6. Bridge

Gambar 14 Bridge Tune o’ Matic

(Sumber google.com, 2016)

Bridge adalah bagian yang paling berpengaruh pada gitar. Karena alat ini adalah tempat terpasangnya senar dan juga dapat mengatur tinggi rendahnya jarak senar ke fretboard yang berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan.

7. Female Guitar Jack

Gambar 15 Female guitar jack

(Sumber google.com, 2016)

Fungsi alat ini adalah sebagai tempat untuk memasukan kabel jack yang akan menghantarkan gelombang suara yang diproses menuju ke speaker. Rata-rata ukuran kabel jack yang dibutuhkan untuk gitar adalah ¼ inch.

(12)

8. Strap Button

Gambar 16 Strap button

(Sumber google.com, 2016)

Fungsi strap button ini adalah sebagai alat tumpuan untuk strap atau tali gitar yang digunakan pada saat memainkan gitar sambil berdiri. Untuk gitar elektrik, sebaiknya menggunakan strap button yang terbuat dari stainless karena agar kuat untuk menahan bobot gitar elektrik yang terbilang berat.

3. Material yang Dibutuhkan a. Kayu

Pada umumnya, gitar akustik maupun elektrik terbuat dari kayu. Tetapi tidak semua kayu yang dapat dipergunakan untuk membuat gitar. Para produsen gitar memiliki standar kayu tersendiri agar dapat menjaga kualitas produknya. Kayu yang umumnya digunakan dalam membuat gitar antara lain :

1. Kayu Ash

Gambar 17 Kayu Ash

(13)

Paling dikenal sebagai kayu klasik gitar Fender ’50-an, ash adalah yang paling diinginkan dalam bentuk swamp ash-wood yang diambil dari bagian bawah pohon wetland yang tumbuh dipesisir selatan yang memiliki sistem akar yang tumbuh di bawah permukaan air. Keunggulan kayu swamp ash ini bersifat ringan dan resonan, dan umumnya membawa butiran yang luas yang terlihat bagus jika di fininishing transparan. Dan lebih disukai karena memberi sustain yang cukup luas dan memiliki suara yang bright. Oleh karena jenis kayu ini sering digunakan untuk body gitar.

Ash secara tradisional digunakan pada body berkonstruksi tunggal, tapi kadang-kadang digunakan oleh desainer lebih kontemporer dalam multi-wood (berlapis) dan paling sering dengan lapisan kayu maple diatas, atau sebagai bagian atas gitar semi-hollow atau Chambered dengan punggung yang terbuat dari kayu yang berbeda.

2. Kayu Alder

Gambar 18 Kayu alder

(Sumber google.com, 2016)

Ini adalah kayu dengan bobot yang sedang, meskipun pemotongan kualitas alder digunakan untuk body gitar akan sering memiliki berat kurang dari potongan kayu Ash yang lebih rapat. Kayu Alder memiliki karakter suara yang kuat dan jelas dengan pertenganhan yang beefy dan low yang baik. Kayu ini memberikan respon yang seimbang di seluruh spektrum sonik, dan meskipun tidak terlalu padat ia menyediakan nada resonan dengan sustain yang sangat baik. Oleh karena itu tidak mengherankan fender yang menggunakan alder untuk model Stratocaster yang terkenal.

(14)

Sedikit kecoklatan alami, dalam keadaan kering, butiran alder itu belum tentu tidak menarik, tapi biasanya tidak terlalu menarik, sehingga biasanya proses finishing untuk gitar yang menggunakan jenis kayu ini diselesaikan dalam warna yang gelap. Seperti ash, alder paling sering digunakan untuk body gitar dalam konstruksi tunggal.

3. Kayu Basswood

Gambar 19 Kayu basswood

(Sumber google.com, 2016)

Terjangkau dan berlimpah, basswood terutama terkait dengan gitar kelas menengah atau gitar yadengan harga yang terjangkau. Tapi basswood adalah tonewood yang bagus dengan standar apapun, dan telah digunakan oleh banyak luthier kelas atas dengan hasil yang sangat baik. Ini adalah kayu yang sangat ringan dan cukup lembut, dan itu berwarna terang. Tubuh basswood padat memiliki lemak, tapi nada suara yang seimbang. Pada gitar yang dibuat dengan baik, basswood dapat menghasilkan dinamika yang baik dan definisi yang cukup grind untuk memberikan suara.

(15)

4. Kayu Korina

Gambar 20 Kayu korina

(Sumber google.com, 2016)

Jenis kayu ini paling dikenal sebagai tonewood dari Gibson’s radical Modernistic Series pada akhir 1950 seperti gitar Flying V and Explorer. Korina memiliki karakter yang warm, resonant, dan balanced performer. Hal ini juga menghasilkan kejelasan, definisi, dan sustain. Spesies ini dikenal umum sebagai Limba,yang merupakan kayu Afrika yang berkaitan dengan kayu mahoni, tapi yang diimpor dengan nama dagang Korina. Itu adalah sebuah kayu yang cukup ringan dengan butir halus yang biasanya ditingkatkan dalam proses finishing untuk tampil sebagai array yang menarik panjang, garis-garis tipis. White Limba-seperti yang digunakan oleh Gibson dan Hamer memiliki tampilan yang cerah dalam keadaan alami, dan Limba hitam memiliki butiran yang lebih jelas.

5. Kayu Maple

Gambar 21 Kayu maple

(16)

Kayu ini biasanya digunakan untuk material pada body dan neck gitar. Kayu maple bersifat padat, keras, dan jenis kayu yang berat. Kayu ini bersumber kebanyakan di Timur Laut dan Barat Laut Amerika Serikat dan Kanada. Maple sering digunakan sebagai bahan dalam konstruksi body gitar berlapis, di mana umumnya berpasangan dengan kayu yang lebih ringan. Gitar dengan body maple menghasilkan nada yang cerah dan tajam. Hal ini sering digunakan untuk soundboards yang sebaliknya ditempatkan pada tubuh kayu mahoni untuk memberikan suara gitar yang lebih cemerlang.

Ini kayu berwarna terang dengan butiran padat, yang paling terkenal terlihat di bawah finishing sunburst pada bagian atas ukiran-maple pada sejumlah gitar Gibson Les Pauls dari akhir 1950-an. Maple juga merupakan salah satu bahan yang paling umum digunakan untuk lapisan body gitar listrik semi-berongga, di mana ia memberikan kontribusi keketatan dan kejelasan.

6. Kayu Mahoni

Gambar 22 Kayu mahoni

(Sumber google.com, 2016)

Di samping maple, kayu mahoni adalah bahan body klasik di kedua lempengan dan multi-wood (atau berlapis), dan juga merupakan bahan neck yang umum. Ini juga digunakan dalam konstruksi body tunggal. Adapun karya klasik seperti Gibson Les Paul Jr, Les Paul Special, dan SG yang terbuat dari kayu mahogani padat (dengan leher kayu mahogani), dan luthier yang tak terhitung jumlahnya telah menggunakan kayu dalam desain gitar solid body dan hollow body selama bertahun-tahun.

Jenis kayu ini banyak ditemukan di Afrika dan Amerika Tengah. Kayu berbobot berat ini menjamin cukup sustain dan nada yang warm. Di sisi lain,

(17)

sinyal akan memiliki kecenderungan untuk menjadi kurang bright, terutama ketika menggunakan distorsi.

7. Kayu Poplar

Gambar 23 Kayu poplar

(Sumber google.com, 2016)

Secara definisi ini adalah jenis kayu “hardwood”, poplar sebenarnya relatif lebih lembut bila dibandingkan dengan hardwood lainnya. Sekarang banyak produsen gitar yang membuat gitar dengan bahan poplar dan lebih sebagai kayu body yang digunakan dalam gitar dengan harga terjangkau. Meskipun sonically cukup seimbang, body poplar tidak terlalu resonan maupun sustain, dan mereka umumnya tampaknya tidak meningkatkan nada atau setiap rentang frekuensi tertentu.

8. Kayu Rosewood

Gambar 24 Kayu rosewood

(Sumber google.com, 2016)

Jenis kayu ini sering digunakan untuk material fretboard, dan pada sisi belakang atau atas bagian atas pada gitar akustik. Jenis ini jarang digunakan untuk body pada gitar solid body, namun satu pengecualian adalah Rosewood Telecaster Fender yang diproduksi secara sporadis antara tahun 1969 dan 1972 dan dimainkan oleh George Harrison. Kayu ini menghasilkan

(18)

suara yang sangat bright. Kayu ini sangat mahal namun sebanding dengan penampilannya yang menarik.

9. Kayu Walnut

Gambar 25 Kayu walnut

(Sumber google.com, 2016)

Padat dan cukup berat, dengan karakteristik sonic yang sama dengan mahoni, walnut kadang-kadang digunakan dalam body gitar listrik. Hal ini cenderung untuk menghasilkan suara yang warm dan full, tetapi biasanya berkualitas rendah, dan lebih sesak secara keseluruhan. Kayu ini berwarna coklat dengan pola pori yang bagus sehingga terlihat menarik jika di-finishing dengan varnish.

10.Kayu Ebony

Gambar 26 Kayu ebony

(Sumber google.com, 2016)

kayu yang sangat gelap dan keras yang dapat ditemukan pada gitar kelas atas. Ini kayu yang sangat padat (1000-1200 kg/m3) memberikan intonasi yang tepat dan menegaskan kekakuan neck.

(19)

Selain kayu, material pendukung lainnya yang dibutuhkan adalah : 1. Cat Kayu

Gambar 27 Cat Kayu

(Sumber google.com, 2016)

Cat kayu berfungsi sebagai lapisan pewarna kayu. Tujuan penggunaan cat ini adalah untuk memperindah permukaan kayu yang mungkin memiliki kecacatan pada saat proses pemotongan maupun dari kayu itu sendiri.

2. Varnish/Lapisan Pelindung

Gambar 28 Varnish

(Sumber google.com, 2016)

Varnish digunakan sebagai pelindung permukaan cat. Tujuan penggunaan cairan adalah untuk melindungi cat dari gesekan yang dapat mengakibatkan cat mengelupas dan permukaan kayu menjadi terlihat. Selain itu, varnish juga dapat membuat warna cat menjadi mengkilap sehingga dapat menambah keindahan warna.

(20)

4. Biaya Perancangan

Demi terwujudnya produk yang telah dirancang, maka kegiatan yang dilakukan adalah melakukan perhitungan biaya perancangan. Dalam produksi gitar ini, terdapat beberapa hal yang dibutuhkan yang telah dikelompokkan menjadi satuan besar serta mencantumkan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Maka segala aspek pendukung serta biayanya adalah :

Biaya Produksi : Rp 3.500.000,-

Perangkat Gitar

2 Set + 1 pcs Tuner : Rp 120.000,- 1 pcs Pick-up Humbucker : Rp 330.000,- 1 pcs Pick-up Single coil 7 Strings : Rp 500.000,- Tune ‘o matic bridge : Rp 400.000,- 2 pcs Potensio : Rp 30.000,- 1 pcs toggle switch 2 way : Rp 10.000,- 1 pcs female jack : Rp 25.000,- 1 set strap button : Rp 40.000,- 3 pcs knob gitar : Rp 45.000,-

Lain-Lain

1m Kain Batik Mega Mendung : Rp 30.000,-

(21)

E. SKEMA PROSES KERJA

Bagan 1 Skema Proses Kerja (Sumber Irvan Ajie Pratama, 2016)

Uji Coba Kelayakan Produk

Instalasi Perlengkapan

Pendukung

Pengumpulan Data

Konsep Perancangan

Pencarian Produsen

Konsultasi Desain Dengan

Produsen

Proses Produksi

Instalasi Perlengkapan

Gambar

Gambar 2 Gitar  batik
Gambar 3 Gitar batik
Gambar 4 Mesin gergaji
Gambar 6 Mesin bor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dua penelitian sebelumnya berfokus pada penelitian ucapan langsung dan ucapan tidak langsung dalam

Strategi Pemerintah Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo dalam Pengembangan Desa Wisata

Gizi buruk pada anak sampai saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Hingga saat ini Indonesia masuk dalam lima besar untuk kasus gizi buruk. Gizi buruk akan

Pengamatan secara langsung dengan bantuan kamera, Glotis dan trakea ular buhu memiliki tulang rawan hialin yang lebih besar dari pada tulang rawan ular kayu,

terhadap praktik manajemen laba,akan tetapi sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan hasil menunjukan bahwa

Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput

l. membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme. Konferensi Asia Afrika membicarakan

Dampak dari adanya penyelenggaraan Program Pelatihan Interpretasi bagi para pelaku wisata di Karimunjawa yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan dan wawasan terkait