• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG) - Test Repository"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS

DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH UMI WAHYU ANNISA

NIM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(2)

i

PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS

DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

DISUSUN OLEH UMI WAHYU ANNISA

NIM

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(3)

ii

JL. Tentara Pelajar Telp. Fax. Kode Pos. Salatiga

http//www.salatiga.ac.ide-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudara:

Nama : Umi Wahyu Annisa NIM :

Jurusan : Perbankan Syariah (S ) Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat Muslim Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang) Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Salatiga, Agustus Pembimbing

(4)

iii

JL. Tentara Pelajar Telp. Fax. Kode Pos. Salatiga

http//www.salatiga.ac.ide-mail:akademik@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)

Disusun Oleh UMI WAHYU ANNISA

NIM:

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Selasa,

tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S Ekonomi.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M.Si Sekretaris Penguji : Taufikur Rahman, S.E., M.Si

Penguji I : Dr. Ahmad Mifdhol, Lc, M.Si Penguji II : H. Abdul Aziz NP, S.Ag, M.M

Salatiga, September Dekan

(5)

iv Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Umi Wahyu Annisa NIM :

Jurusan : S Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat Muslim Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Salatiga, Agustus Yang menyatakan,

(6)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

 Apa yang ada di fikiranmu, itulah yang akan terjadi di dunia nyata.

 Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke

pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah.

 Ingatlah bahwa kesuksesan selalu disertai dengan kegagalan.

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan Skripsi ini untuk:

 IAIN Salatiga.

 Kedua orang tuaku tercinta (Bpk. Muhyidin dan Ibu Zuriyah), terima

kasih karena telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil dengan

penuh kesabaran. Terima kasih untuk do‟a yang telah bapak dan ibu

panjatkan yang selalu mengiringi setiap langkahku. Tiada kata yang dapat diuraikan selain kata TERIMA KASIH.

 Adikku (Arizky dan Hafizh) yang selalu mengisi hari-hari dengan

canda tawa dan kasih sayang.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta, atas segala anugerah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa kita lantunkan kepada Baginda Rasulullah SAW pembawa kebenaran dan petunjuk, berkat beliaulah kita dapat menikmati kehidupan yang penuh dengan cahaya keselamatan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat syafaatnya kelak, amiin.

Bahagia yang penulis rasakan, sungguh tidaklah bisa diungkapkan dengan kata-kata. Atas rahmat, taufik, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI, PREFERENSI DAN SIKAP MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS DI KECAMATAN MUNGKID KABUPATEN MAGELANG)”.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada:

. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.

. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. . Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Program

Sarjana Strata (S ) IAIN Salatiga.

. Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing atas semua waktu, saran, bimbingan, serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini.

. Segenap Dosen Jurusan Perbankan Syariah atas semua ilmu yang telah diberikan.

. Seluruh staf dan karyawan dibagian tata usaha Jurusan S Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

(8)

vii sukses.

. Keluarga Cemara (Bapak Toha, Ibu Hartini) dan teman-teman KKN Posko Dusun Pamot, Kelurahan Noborejo ( Likha, Dita, Tyas, Umi, Aminah, Bayu, Saiful) singkat kita dipertemukan tetapi selamanya kita akan menjadi sebuah keluarga.

.Sahabat-sahabatku Afi, Likha, Denok, Alfi, Ela, Winta, Estha, Anggi, Fitri, terimakasih telah menjadi bagian hidup dari kalian. Sukses selalu buat kita.

.Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuannya, terimakasih.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu, kritik, saran dan koreksi sangat bermanfaat dalam menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi siapa saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih

lanjut lagi. Amin Yaa Rabbal „Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

(9)

viii

(10)

ix

B. Lokasi dan waktu penelitian... C. Populasi dan sampel... D. Teknik pengumpulan data... E. Skala pengukuran... F. Definisi konsep dan operasional... G. Instrumen Penelitian...

d. Uji R (Koefisien Determinasi)... I. Alat analisis...

(11)

x

. Profil Responden Berdasarkan Usia... . Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... . Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan... . Profil Responden Berdasarkan Penghasilan... C. Analisis Data... . Uji Validitas... . Uji Reliabilitas... . Uji Asumsi Klasik... a. Uji Multicollinearity... b. Uji Heteroscedasticity... c. Uji Normalitas... d. Uji Linearitas... . Uji Statistik... a. Analisis Regresi Berganda... b. Uji ttes (uji secara individu atau parsial)...

c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)...

d. Uji R (Koefisien Determinasi)...

(12)

xi

Gambar . . Hubungan antar komponen sikap... Gambar . . Model Penelitian ...

(13)
(14)

xiii

Masyarakat Muslim Terhadap Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S , Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, SE., M.Si.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis persepsi(X ), preferensi(X ) dan sikap(X ) masyarakat muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah(Y), metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik penyebaran kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat Muslim Kecamatan Mungkid yang berjumlah . orang. Sampel yang digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini sejumlah responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling.

Hasil uji ttest menunjukkan bahwa variabel persepsi tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah, variabel preferensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah, dan variabel sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah. Hasil uji Ftest menunjukkan bahwa persepsi,

preferensi dan sikap secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Munculnya Perbankan Syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan atau keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Masyarakat yang berasal dari berbagai ras, suku dan bahkan berbagai agama, mereka memilih bank syariah karena mereka menilai bahwa bank syariah dapat menjadi penunjang ekonomi yang handal dan beroperasi secara sehat. Hal ini dikarenakan terdapat misi kebersamaan antara nasabah dan bank. Selain itu, bank syariah dapat berjalan berdampingan dengan bank konvensional yang terlebih dahulu sudah berdiri, karena bank syariah tidak bersifat eksklusif hanya untuk umat muslim saja, namun tidak ada larangan juga bagi umat non-muslim untuk menggunakan jasa bank ini (Maysaroh, : )

Menurut Mulyani ( : ) “Perbankan Syariah merupakan lembaga keuangan yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang berkaitan dengan pelarangan praktik riba, kegiatan yang bersifat spekulatif, ketidakpasatian (qharar) dan kegiatan lain yang bertentangan dengan syari’at Islam”.

(16)

perbankan di Indonesia. Dengan keberadan perbankan syariah ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu memberikan pelayanan jasa perbankan atau lembaga keuangan yang bersih dari riba serta menjadi institusi yang lebih baik. Jasa perbankan telah membantu dalam mempermudah pertukaran dan membantu pembentukan modal bagi masyarakat (Istiqomah, : ).

Dewasa ini perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini terbukti dengan munculnya bank syariah di setiap daerah, bahkan bank konvensional juga banyak yang melakukan konversi ke bank syariah. Kondisi ini menimbulkan persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga harus diimbangi dengan strategi pemasaran yang kuat untuk menarik minat calon nasabah menabung di bank syariah.

Seringkali kita memaknai menabung dengan menyimpan sebagian penghasilan secara berangsur-angsur untuk menanggulangi kebutuhan di masa mendatang. Dalam Agama Islam menganjurkan kepada pemeluknya untuk memantapkan keseimbangan antara berbelanja dan menyimpan, dituntut untuk bersikap ekonomis atau seimbang dalam cara mengatur perbelanjaan kita. Dengan demikian, harta yang ada tidak boleh dibelanjakan dengan cara yang berlebihan dan boros.

(17)

kita dapat membiasakan hidup hemat, membiasakan hidup berencana, mempersiapkan biaya pendidikan untuk masa depan, dan menyiapkan biaya yang tidak terduga.

Keputusan sebagai suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus mempunyai satu pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, dan kemudian dia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan. Semua orang mengambil keputusan setiap hari dalam hidupnya. Hanya saja keputusan yang diambil kadang-kadang tanpa mereka sadari. Bila ditinjau dari alternatif yang harus dicarinya, sebetulnya dalam proses pengambilan keputusan, konsumen harus melakukan pemecahan masalah (Prasetijo dan Ihalauw, : ).

(18)

Kotler dan Amstrong dalam Simamora ( : ) menyatakan bahwa seseorang yang termotivasi siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak akan dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena persepsi mereka terhadap situasi itu berbeda. Persepsi adalah proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

Menurut Simamora ( : ) secara formal, persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuti ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh.

(19)

persepsi konsumen meningkat, maka keputusan penggunaan produk perbankan syariah mengalami penurunan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen selain persepsi, yaitu preferensi. Dalam menentukan keputusan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas; pilihan; kecenderungan; kesukaan. Menurut Kotler ( ) dalam Simamora ( : ) mengatakan bahwa konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir. Pertama, kita melihat bahwa konsumen mempunyai kebutuhan. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya mengevaluasi atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya. Kemudian konsumen mungkin akan mengembangkan himpunan kepercayaan merek.

(20)

Selain persepsi dan preferensi, sikap juga mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan. Sikap merupakan konsep paling penting dalam studi perilaku konsumen. Setiap tahun manajer pemasaran menghabiskan biaya yang besar untuk meneliti sikap konsumen terhadap produk serta merek. Dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Simamora, : ).

Setiap orang pernah membicarakan tentang sikap mereka terhadap sesuatu dalam kehidupannya. Mereka menyatakan suka atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang mereka jumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen. Pemasar sangat berkepentingan terhadap sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap yang positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan, tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya juga akan membuahkan pembelian yang menguntungkan pemasar (Prasetijo dan Ihalauw, : ).

(21)

sikap tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini hanya dikhususkan pada masyarakat Muslim kecamatan Mungkid tentang bagaimana persepsi, preferensi dan sikap mereka terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah, karena mengingat maraknya perkembangan dan pertumbuhan bank syariah dan letak bank syariah yang kurang strategis dari kecamatan Mungkid.

Dari uraian di atas, kami sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis persepsi, preferensi, sikap masyarakat Muslim terhadap perbankan syariah serta hubungannya dengan keputusan mereka dalam memilih menggunakan jasa perbankan syariah. Disini kami mengambil studi kasus masyarakat Muslim Kecamatan Mungkid untuk dijadikan objek penelitian. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi dan Sikap Masyarakat Muslim

Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

. Bagaimana persepsi masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah?

(22)

. Bagaimana sikap masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

. Untuk mengetahui bagaimana preferensi masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

. Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat Muslim terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi : . Untuk Penulis

a. Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang lembaga keuangan syariah dan juga dalam bidang Islam Indonesia.

(23)

. Untuk pembaca dan penulis lain

a. Menambah informasi yang bermanfaat mengenai persepsi, preferensi, sikap dan keputusan masyarakat muslim terhadap perbankan syariah.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dengan menambah permasalahan lain atau sebagai referensi penelitian. . Untuk Akademik

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menyumbang kajian ilmu dan pengetahuan.

b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya. E. Sistematika Penelitian

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN

(24)

terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat kegunaan penelitian dan kelima sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain. Kedua karangka teori, bangunan teori dan konsep yg akan digunakan untuk menganalisis. Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga kerangka Penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis, sub bab ini berisi hipotesis yang diajukan.

BAB III METODE PENELITIAN

(25)

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian yang berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji analisis data dari data yang telah diperoleh, berupa uji asumsi klasik yang meliputi uji multicollinearity, uji heteroscendasticity, uji normalitas, dan uji linearitas. Juga dibahas uji statistik berupa uji regresi berganda, uji ttest, uji Ftest dan uji koefisien determinasi yang

menggambarkan pengaruh variabel yang digunakan. BAB V PENUTUP

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Beberapa penelitian yang berhasil penyusun temukan berkaitan dengan judul penelitian ini adalah, penelitian Panca ( ) yang berjudul

“Analisis Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Dosen Terhadap

Perbankan Syariah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel

persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, sedangkan variabel preferensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap, dan variabel sikap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku, meskipun persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dosen pada perbankan syariah tetapi secara sistem perbankan syariah lebih bagus atau amanah dibandingkan dengan perbankan konvensional, dapat dijadikan alternatif untuk bertransaksi sehingga tidak bergantung dengan sistem perbankan yang murni konvensional berbasis bunga.

Penelitian Rahmawaty ( ) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Tentang Bank Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Di BNI

Syariah Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama,

(27)

tentang produk bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan produk bank syariah.

Penelitian Suparno ( ) yang berjudul “ Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Lumpur Terhadap Perbankan

Syariah Sebagai Lembaga Keuangan Syariah”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa mahasiswa fakultas ekonomi universitas syiah kuala mempersepsikan positif perbankan syariah sebagai lembaga keuangan syariah.

Penelitian Yahya ( ) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor persepsi mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah. Dimana persepsi tersebut berawal dari cara pikir, pendapat, atau anggapan dari nasabah mengenai BSM terhadap prinsip syariah, riba adalah haram, di BSM terdapat produk yang beragam dan menarik, kualitas produknya yang tinggi dan inovatif, transaksinya lebih mudah, hingga keputusan dalam memilih bank syariah (BSM) dalam hubungannya dengan bank konvensional.

Penelitian Murdianingsih ( ) yang berjudul “Analisa Persepsi Sikap dan Perilaku Santri Pondok Pesantren di Kota Salatiga Terhadap

Perbankan Syariah”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa persepsi

(28)

dimoderasi dengan sikap situasi lingkungan berpengaruh terhadap perilaku.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryadi ( ) yang berjudul

“Persepsi Masyarakat Terhadap Bank Syariah”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa masyarakat Banyumas memiliki potensi untuk dapat menerima bank syariah dengan baik. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa tidak ada masyarakat yang menolak secara langsung adanya bank syariah.

Penelitian Mamduh ( ) yang berjudul “Persepsi, Preferensi, Sikap dan Perilaku Takmir Masjid Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang)”. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa persepsi, preferensi, dan sikap takmir masjid sebagian besar positif, namun demikian pada aspek perilaku hanya sebagian responden secara individu yang menggunakan jasa-jasa bank syariah. Adapun secara kelembagaan masjid yang menyimpan kas masjid di bank syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Amani ( ) yang berjudul “ Persepsi Santri Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta Terhadap Perbankan

Syariah”, menunjukkan hasil bahwa persepsi mereka terhadap bank

(29)

ayat al-Qur‟an yang berhubungan dengan larangan riba menjadi alasan hukum mereka berpendapat positif terhadap bank syariah.

Penelitian Mursyid ( ) yang berjudul “ Preferensi Masyarakat

Kota Samarinda Terhadap Bank Syariah”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kehadiran perbankan syariah di kota Samarinda prospektif, karena

, dari orang Samarinda adalah muslim.

Penelitian yang dilakukan oleh Nasution ( ) yang berjudul

“Analisis Potensi Dan Preferensi Masyarakat Terhadap Bank Syariah Di

Wilayah Kota Medan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

preferensi masyarakat kota Medan terhadap bank syariah dari seluruh responden yang dijadikan sampel sebanyak orang mengaku berhubungan dengan bank syariah karena keuntungan yang tidak didapatkan dibank konvensional. Selain itu sebanyak orang responden mengaku mendapatkan informasi yang lebih dari bank syariah dibanding dengan bank konvensional. Sementara itu dari segi kompatibilitas, kompleksitas dan triabilitas sebanyak responden mengaku bahwa bank syariah cocok diterapkan di wilayah kota Medan, karena bank syariah juga terlibat dalam hal-hal yang bersifat sosial.

(30)

Mungkid oleh peneliti karena pertumbuhan dan perkembangan bank syariah yang pesat dan lokasi Kecamatan Mungkid dengan bank syariah yang ada di Magelang kurang strategis, menjadikan masyarakat enggan memilih bank syariah. Dan pada penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memilih dan bersikap rasional terhadap bank syariah.

Pada penelitian ini, penulis lebih berfokus untuk mengetahui apakah persepsi, preferensi dan sikap berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

B. Kerangka Teori . Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Menurut Simamora ( : ) persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuti ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan, merek, iklan, harga, dan lain-lain. Stimuli tersebut diterima oleh pancaindra, seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit.

(31)

Menurut Philip Kotler dalam Sunyoto ( : ) persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih dan mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

Menurut Robbins dan Judge ( : ) persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Namun, apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realitas objektif. Walaupun seharusnya tidak perlu ada, perbedaan tersebut sering timbul. Sebagai contoh, sesuatu yang mungkin bila semua karyawan dalam sebuah perusahaan menganggapnya sebagai tempat kerja yang baik, kondisi kerja yang menyenangkan, penugasan pekerjaan yang menarik, bayaran yang bagus, tunjangan yang sangat bagus, manajemen yang pengertian dan bertanggung jawab. Seperti yang diketahui oleh sebagian besar dari kita, adalah sangat luar biasa untuk menemukan kecocokan yang seperti itu.

(32)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah cara orang memandang dunia yang meliputi obyek, orang dan simbol atau tanda yang meliputi proses kognitif yang mana dalam cara pandangnya tersebut dipengaruhi faktor-faktor tertentu.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Prasetijo dan Ihalauw ( : ), yaitu:

) Faktor-faktor internal a) Pengalaman b) Kebutuhan saat itu

c) Nilai-nilai yang dianutnya d) Ekspektasi/pengharapannya ) Faktor-faktor eksternal

a) Tampakan produk b) Sifat-sifat stimulus c) Situasi lingkungan

c. Karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi

Beberapa karakteristik konsumen yang mempengaruhi persepsi menurut Setiadi ( : ) adalah sebagai berikut:

) Membedakan stimulus

(33)

perbedaan antara dua stimuli atau lebih. Apakah konsumen merasakan perbedaan merek berdasarkan rasa, perabaan, harga, dan bentuk kemasan produk misalnya? Pertanyaan itu penting dijawab karena menyangkut bagaimana suatu merek produk bisa dibedakan dengan merek produk lainnya.

) Tingkat ambang batas

Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau, atau stimuli yang lainnya, ditentukan oleh tingkat ambang batasnya (threshold level).

) Subliminal perception (persepsi bawah sadar)

Usaha-usaha para pemasar sampai saat ini selalu menekankan pada penciptaan iklan atau pesan yang bisa dideteksi atau bisa disadari oleh konsumen. Artinya, pemasar selalu berusaha menciptakan iklan atau pesan diatas tingkat ambang batas kesadaran konsumen (Consumer Level Threshold).

) Tingkat Adaptasi

(34)

konsumen tidak lagi memperhatikan stimulus yang berulang-ulang.

) Generalisasi Stimulus

Proses persepsi yang terjadi pada konsumen sebenarnya tidak hanya membedakan satu stimulus dengan stimulus yang lainnya, tetapi konsumen juga berusaha menggeneralisasi stimulus.

d. Dinamika Persepsi

Dinamika persepsi menurut Prasetijo dan Ihalauw ( : ) stimulus mana yang akan lulus seleksi oleh seseorang individu tergantung pada:

) Sifat-sifat stimulus. Stimulus pemasaran termasuk ciri-ciri produk, atribut-atribut, rancangan kemasan, nama merek, iklan (termasuk model, jenis kelamin, ukuran iklan, dan sebagainya) dan posisi iklan atau waktu tayangnya serta lingkungan editorialnya.

) Expectation (harapan) konsumen. Orang biasanya mempunyai harapan tentang apapun yang dihadapi, baik produk maupun orang. Harapan ini dibentuk dari pengalaman sebelumnya dari informasi yang dia peroleh melalui media masa dan kenalannya, atau juga dari apa yang dilihat, di dengar dan diraba saat itu. ) Motif. Motif adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan.

(35)

memperhatikan sesuatu yang menurut dia dapat memenuhi kebutuhannya. Orang cenderung memasukkan stimulus yang cocok dengan motifnya kedalam persepsinya.

. Preferensi

a. Pengertian Preferensi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas; pilihan; kecenderungan; kesukaan (Herawati, : ).

Teori preferensi digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi produk dengan sumber daya terbatas maka ia harus memilih alternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh mencapai optimal (Sridawati, : ).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa preferensi adalah suatu sikap konsumen terhadap suatu pilihan merek produk dimana dalam sikapnya tersebut ada kemungkinan untuk mendahulukan dan mengutamakan merek tertentu.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi dalam perilaku

(36)

) Faktor Lingkungan, perilaku konsumen di dalam lingkungan yang kompleks akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti:

a) Budaya b) Kelas sosial c) Pengaruh pribadi

) Faktor psikologis, faktor ini adalah proses pengolahan informasi, pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku yang terdiri dari :

a) Motivasi dan keterlibatan b) Persepsi

c) Proses belajar / pengetahuan d) Kepercayaan, demografi dan sikap c. Langkah Membentuk Preferensi

Menurut Lilien ( ) dan Kotler ( ) dalam Simamora ( : ), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi.

(37)

) Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. Konsumen yang daya belinya terbatas, kemungkinan besar akan memperhitungkan atribut harga sebagai yang utama.

) Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. Sejumlah kepercayaan mengenai

merek tertentu disebut “brand image”. Misalnya sejumlah

kepercayaan mengenai susu Dancow Instant yang antara lain: rasa enak, harga terjangkau, mutu terjamin.

) Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut. Misalnya, seseorang menginginkan besarnya gambar dari televisi. Maka, kepuasan tertinggi akan diperoleh dari televisi paling besar dan kepuasan terendah dari televisi paling kecil. Dengan kata lain, semakin besar ukuran televisi, maka kepuasan juga semakin besar.

(38)

d. Macam-macam Preferensi

Menurut Herawati ( ) preferensi dibagi menjadi:

. Preferensi individu

Preferensi atau sekumpulan benda atau jasa apa saja itu terang saja bisa berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, di mata para ekonom (utamanya ekonom neoklasik) dasar keputusan manusia atas pilihan-pilihan yang berbeda itu adalah sama.

. Preferensi Sosial

Kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi sosial. Pokok yang disebut belakangan ini terkait dengan bagaimana orang menyusun urutan atau ranking untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, saat berhadapan dengan urusan pembagian materi yang berbeda-beda. Dalam bahasa sehari-hari, ini soal bagi membagi sesuatu untuk diri seseorang dan untuk orang lain.

. Sikap

a. Pengertian Sikap

(39)

Menurut Schifman dan Kanuk dalam Simamora ( : ) menyatakan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling), yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek. Objek yang dimaksud bisa berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu, dan lain-lain.

Sikap disebut juga sebagai konsep yang paling khusus dan sangat dibutuhkan dalam psikologis sosial kontemporer. Sikap juga merupakan salah satu konsep yang paling penting yang digunakan pemasar untuk memahami konsumen. Definisi awal sikap dikemukakan oleh Thurstone pada tahun , dia melihat sikap sebagai salah satu konsep yang cukup sederhana yaitu jumlah pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau menentang suatu objek. Beberapa tahun kemudian Gordon Allport mengajukan definisi yang lebih luas, sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku.

(40)

Sikap adalah peryataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu (Robbins dan Judge, : ).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu objek atau sekelompok objek yang dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dalam objek tersebut.

b. Fungsi Sikap

Menurut Daniel Kazt dalam Setiadi ( : ) sikap untuk diklasifikasikan dalam empat fungsi, yaitu :

) Fungsi Utilitarian, merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan.

) Fungsi Ekspresi Nilai, konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya. ) Fungsi Mempertahankan Ego, sikap yang dikembangkan oleh

(41)

eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

) Fungsi Pengetahuan, sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.

c. Karakteristik Sikap

Menurut Simamora ( : ) sikap memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu:

) Objek. Objek sikap bisa abstrak bisa pula nyata. Yang abstrak, misalnya adalah ide. Misalnya sikap terhadap pemberantasan rencana narkoba. Yang nyata misalnya sepeda motor.

) Arah. Dimensi ini berkaitan dengan kecenderungan sikap, apakah positif, netral ataukah negatif. Misalnya, Rita Efendi suka olahraga body language (positif), tidak suka berenang (negatif), merasa tidak ada masalah dengan olahraga jogging (netral).

(42)

language, tetapi seberapa suka? Seberapa tidak suka pula Rita Efendi terhadap berenang?

) Resistensi. Yaitu tingkat kekuatan sikap untuk tidak berubah. Sikap memiliki perbedaan konsistensi. Ada yang mudah berubah (tidak konsisten) ada yang sulit berubah (konsisten). Sikap terhadap tren, misalnya binatang piaraan elektronik Tamagochi, mudah berubah. Sikap terhadap keyakinan sulit berubah.

) Persistensi. Dimensi ini berkaitan dengan perubahan sikap secara gradual yang disebabkan oleh waktu. Misalnya pada waktu masih muda, seorang wanita memiliki sikap positif terhadap rok mini. Setelah tua, sikapnya berubah menjadi negatif.

) Keyakinan. Dimensi ini berkaitan dengan seberapa yakin seseorang akan kebenaran sikapnya. Dimensi ini dekat hubungannya dengan perilaku. Misalnya, seseorang yang menderita kanker karena merokok. Setelah sembuh, sikap negatifnya terhadap kebiasaan merokok semakin kuat.

d. Teori mengenai sikap

(43)

secara konsekuen. Sikap melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan antara lain:

) Komponen Kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek. Sebagai contoh ketika ditanya tentang sikapnya terhadap sepeda motor Honda, seorang konsumen akan menunjukkan sikap tertentu apakah itu positif atau negatif tergantung pada informasi, pengetahuan maupun pengalamannya dengan sepeda motor merek tersebut.

) Komponen Afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Perasaan konsumen terhadap objek sikap sangat dipengaruhi oleh kognisinya. Seorang konsumen sangat senang dengan sepeda motor merek Honda karena memiliki pengetahuan, informasi yang semuanya serba positif tentang merek sepeda motor tersebut.

(44)

membeli atau intensi untuk memilih merek atau intensi yang berkenaan dengan perilaku pembelian lainnya.

Gambar .

Hubungan antara tiga komponen sikap Sumber: Setiadi ( : )

Hubungan antara tiga komponen itu mengilustrasikan hierarki pengaruh keterlibatan tinggi yaitu kepercayaan merek mempengaruhi evaluasi merek, dan evaluasi merek mempengaruhi maksud untuk membeli.

Dari tiga komponen sikap, evaluasi merek adalah pusat dari telaah sikap karena evaluasi merek merupakan ringkasan dari kecenderungan konsumen untuk menyenangi atau tidak menyenangi merek tertentu. Evaluasi merek sesuai dengan

Komponen Kognitif Kepercayaan terhadap merek

Komponen Afektif Evaluasi merek

(45)

definisi dari sikap terhadap merek yaitu kecenderungan untuk mengevaluasi merek baik disegani atau tidak disegani.

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan merek datang sebelum dan mempengaruhi evaluasi merek, dan evaluasi merek terutama menentukan perilaku berkehendak (Setiadi, : ).

e. Faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam

memprediksi perilaku

Menurut Setiadi ( : ) terdapat banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana sikap mempengaruhi perilaku, yaitu :

) Keterlibatan Konsumen. Dalam keputusan pembelian, sikap memungkinkan untuk memprediksi perilaku dalam tingkatan keterlibatan yang tinggi.

(46)

) Pengaruh Orang Lain. Keinginan orang lain terhadap pembelian, dan juga motivasi konsumen untuk menuruti keinginan-keinginan itu mempengaruhi kemampuan sikap memprediksi perilaku.

) Faktor Situasional. Faktor-faktor situasional seperti liburan, kekurangan waktu, sakit, dan hal-hal lain yang mungkin menghalangi dan menyebabkan sikap tidak dapat memprediksi perilaku dengan baik.

) Pengaruh Merek Lain. Walaupun sikap terhadap suatu merek cukup tinggi, tapi jika sikap terhadap merek lain lebih tinggi, maka merek yang lain itu lebih mungkin untuk dibeli. Karena model sikap terhadap suatu objek gagal memasukkan sikap terhadap objek lain secara baik, hal ini akan menjadi masalah untuk memprediksi perilaku.

. Keputusan Pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

(47)

keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.

Menurut Prasetijo dan Ihalauw ( : ) ada sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen.

) Sudut pandang ekonomik

Pandangan ini melihat konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional. Ini berarti bahwa konsumen harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternatif yang ditentukan. Dilihat dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasi satu alternatif yang terbaik. Menurut para ahli sosial, model economic man ini tidak realistis. Alasan yang mereka kemukakan adalah:

a. Manusia memiliki keterbatasan kemampuan, kebiasaan dan gerak.

b. Manusia dibatasi oleh nilai-nilai dan tujuan.

c. Manusia dibatasi oleh pengetahuan yang mereka miliki. ) Sudut pandang pasif

(48)

bahwa konsumen memainkan peranan penting dalam setiap pembelian yang mereka lakukan.

) Sudut pandang kognitif

Menurut pandangan ini, konsumen merupakan pengolah informasi yang senantiasa mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Cognitive man juga seringkali mempunyai pola respon tertentu terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali pula mengambil jalan pintas untuk memfasilitasi pengambilan keputusannya untuk sampai pada keputusan yang memuaskan.

) Sudut pandang emosional

Pandangan ini menekankan emosi sebagai pendorong utama sehingga konsumen membeli suatu produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan konsumen merupakan suatu tindakan pemilihan yang dilakukan oleh konsumen atas beberapa alternatif yang dihadapkan pada dirinya.

b. Langkah-Langkah Keputusan Pembelian

Menurut Sumarwan ( : ) keputusan membeli atau mengkonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali oleh langkah-langkah sebagai berikut:

(49)

keadaan yang sebenarnya terjadi. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Sumarwan ( ) diantaranya waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran.

) Pencarian Informasi, mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi di luar (pencarian eksternal).

) Evaluasi Alternatif, proses mengevaluasi produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Evaluasi alternatif muncul karena banyaknya alternatif pilihan, dan disini konsumen akan memilih merek yang akan memberikan manfaat yang diharapkannya (Sari,

: )

(50)

menunda atau menghindari keputusan pembelian jika resiko yang dihadapi besar bila membeli produk tersebut (Tambunan,

: ).

) Perilaku setelah pembelian, konsumen akan mengevaluasi produk yang dibelinya apakah memuaskan atau tidak, jika memuaskan dan sesuai dengan harapan konsumen maka ada kemungkinan ia akan kembali membeli produk tersebut. c. Jenis-Jenis Keputusan

Para ahli dalam bidang teori keputusan telah mengembangkan beberapa cara untuk mengklasifikasikan beberapa jenis keputusan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, akan digunakan pembedaan yang banyak diterima umum seperti yang disarankan Herbert Simon dalam Tampubolon ( ), sebagaimana yang diuraikan berikut ini :

a) Keputusan yang terprogram (Programmed Decision)

(51)

b) Keputusan yang tidak terprogram (Unprogrammed Decision) Keputusan yang tidak terprogram adalah jika keputusan baru tidak tersusun (unstructure), atau belum ada prosedur yang pasti untuk menanganinya, karena persoalan yang timbul tidak persis dengan sebelumnya atau karena persoalan itu rumit atau luar biasa pentingnya. Dengan demikian, keputusan semacam ini memerlukan penanganan secara khusus.

d. Pengaruh Perilaku terhadap Pengambilan Keputusan

Terdapat empat faktor perilaku, yaitu nilai individu, kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan ketidakcocokan yang harus dijelaskan untuk mengetahui masing-masing faktor terhadap proses pengambilan keputusan (Tampubolon, ).

) Nilai

(52)

) Kepribadian

Para pengambil keputusan dipengaruhi banyak kekuatan psikologis, baik disadari atau tidak. Salah satunya yang terpenting adalah kepribadiannya, dan itu akan sangat jelas tergambar dalam pilihannya. Dari hasil suatu penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh kepribadian terhadap proses pengambilan keputusan adalah tidak mungkin seseorang dapat sama pandainya dalam semua segi dari proses pengambilan keputusan.

) Kecenderungan akan risiko

Secara umum, diketahui bahwa para pengambil keputusan berbeda-beda dalam kecenderungan mereka mengambil risiko. Satu segi khusus kepribadian sangat memengaruhi proses pengambil keputusan.

) Kemungkinan ketidakcocokan

(53)

antara apa yang telah diketahui dan diyakini oleh pengambil keputusan dan apa yang telah dilakukan, yang mengakibatkan si pengambil keputusan menjadi ragu-ragu dan mempunyai pikiran lain mengenai apa yang diambilnya.

e. Bentuk Pengambilan Keputusan

Di dalam organisasi, proses dan pengambilan keputusan sangat tergantung pada individu dan kelompok. Keputusan individu dan keputusan kelompok pada saat-saat tertentu dapat saja bertentangan sehingga efektifitas keputusan yang diambil tidak maksimal (Tampubolon : ).

) Keputusan individu

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa keputusan individu ditentukan oleh empat faktor perilaku, yaitu nilai individu, kepribadian, kecenderungan akan risiko, dan kemungkinan ketidakcocokan. Keputusan individu akan efektif apabila keempat faktor tersebut digunakan sebagai pertimbangan dan akan dapat menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan efisien, dengan catatan bahwa naluri berdasarkan pengalaman individu juga berperan dalam pengambilan keputusan.

) Keputusan kelompok

(54)

kelompok (decision maker). Anggota kelompok bertugas menyiapkan data-data dan informasi (data based) untuk dianalisis kelompok secara bersama-sama maupun oleh pimpinan kelompok untuk lebih meyakinkan terhadap keputusan yang akan diambil.

) Keputusan individu vs. Keputusan kelompok

Keputusan individu dapat dibandingkan dengan keputusan individu lainnya, dan selanjutnya bisa dibandingkan lagi dengan keputusan kelompok. Perbandingan dapat dilakukan antar individu di dalam kelompok, maupun individu antar kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Perbandingan dapat dibuat, antara lain di dalam ( ) kecepatan dan akurasi, ( ) kreatifitas, dan ( ) penerimaan atas keputusan individu dan keputusan kelompok.

. Hubungan Antar Variabel

a. Pengaruh Persepsi Terhadap Keputusan Penggunaan

Perbankan Syariah

(55)

evaluasi informasi. Biasanya, data diperoleh dari banyak sumber dan data-data tersebut harus disaring, diproses, dan diinterpretasikan. Persepsi-persepsi dari pembuat keputusan akan menjawab keputusan tersebut.

Penelitian yang meneliti tentang persepsi terhadap keputusan pembelian dilakukan oleh Amijaya ( ), Sari ( ) dan Tambunan ( ). Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika persepsi meningkat, maka keputusan pembelian juga mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Setiasih ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yang menyatakan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika persepsi meningkat, maka tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b. Pengaruh Preferensi Terhadap Keputusan Penggunaan

Perbankan Syariah

(56)

Penelitian yang meneliti tentang preferensi terhadap keputusan pembelian dilakukan oleh Sridawati ( ). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika preferensi meningkat maka keputusan pembelian juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Noor ( ) menunjukkan hasil yang berbeda yakni preferensi berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika preferensi meningkat, maka keputusan pembelian mengalami penurunan.

c. Pengaruh Sikap Terhadap Keputusan Penggunaan Perbankan

Syariah

(57)

Penelitian yang meneliti tentang sikap terhadap perbankan syariah telah diteliti oleh Lestari ( ) yang menunjukkan hasil bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka keputusan pembelian juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nadya ( ) dan Maisary ( ) menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu bahwa sikap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya ketika sikap meningkat, maka tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Setiap orang pernah membicarakan tentang sikap mereka terhadap sesuatu dalam kehidupannya. Mereka menyatakan suka atau tidak suka terhadap sesuatu, termasuk produk atau jasa yang mereka jumpai dalam kehidupan mereka sebagai konsumen. Pemasar sangat berkepentingan terhadap sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap yang positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan, tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya juga akan membuahkan pembelian yang menguntungkan pemasar (Prasetijo dan Ihalauw, : ).

C. Kerangka Penelitian

(58)

terhadap keputusan pembelian jasa bank syariah, dan sikap terhadap keputusan pembelian jasa bank syariah.

H

H

H

Gambar .

Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, Maka penelitian di atas dapat dibuat persamaan matematis sebagai berikut:

Y = β + β X + β X + β X + e Keterangan:

Y = keputusan konsumen

β = konstanta (constant)

β - = koefisien regresi

X = persepsi X = preferensi X = sikap

e = kesalahan (error) Persepsi

(X )

Preferensi (X )

Sikap (X )

Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah

(59)

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris (Hasan, : ). Secara kuantitatif, hipotesis merupakan pernyataan tentang nilai suatu parameter yang untuk sementara waktu dianggap benar (Supranto, : ).

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H : persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

H : preferensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian jasa perbankan syariah.

(60)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Azwar ( : ) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

(61)

C. Populasi dan Sampel

. Populasi

Menurut Hasan ( : ) populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Objek atau nilai yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya.

Menurut Bawono ( : ) populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk di analisis dan di tarik kesimpulan oleh peneliti. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah masyarakat Muslim kecamatan Mungkid dengan jumlah populasi . orang.

. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, : ).

(62)

Dengan kriteria responden yaitu sebagai berikut:

a. Responden merupakan masyarakat kecamatan Mungkid dan beragama Islam,

b. Responden berusia produktif dari umur tahun sampai tahun, c. Responden adalah nasabah bank syariah.

Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti gunakan adalah . Menurut Bawono ( : ) teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

S =

( )

Dimana : s : Sampel P : Populasi

e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini sehingga dapat ditentukan sampel sebagai berikut :

P : . e : S = P

(P.e )+ = .

(63)

D. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, : ). Dalam penelitian ini menggunakan data sumber primer, sumber primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan (Bawono, ), sumber ini dapat diperoleh dengan cara:

. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, : ).

. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam (Hasan, : ). . Studi kepustakaan

Penelitian yang dilakukan memperoleh data dan informasi yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal dan bahan bacaan yang lain.

E. Skala Pengukuran

(64)

atau butir jawaban dan kemudian dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal atribut. Skala - dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka sebagai kategori rendah dan sebagai kategori paling tinggi (Murdianingsih, : ).

F. Definisi Konsep dan Operasional

. Persepsi

Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses,dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli ke dalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh(Simamora, : ). Stimuli adalah setiap input yang dapat ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan, merek, iklan, harga, dan lain-lain. Stimuli tersebut diterima oleh pancaindra, seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan kulit.

. Preferensi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain; prioritas; pilihan; kecenderungan; kesukaan (Herawati, ).

. Sikap

(65)

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, dan setuju atau tidak terhadap suatu objek. Objek yang dimaksud bisa berupa merek, layanan, pengecer, perilaku tertentu, dan lain-lain.

. Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi ( : ) pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

Tabel .

Definisi Konsep dan Operasional Variabel

Penelitian Definisi Indikator

Skala preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada

(66)

yang lain; prioritas;

(67)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatualat yang digunakan untuk mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang dipermasalahkan (Tika, : ). Pengumpulan data penelitian ini adalah dengan angket atau kuesioner, yaitu untuk mengumpulkan data dari setiap variabel yang ada. Angket dibuat dengan memperhatikan konsep, teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi studi kasus. Kemudian setelah jadi, kuesioner disebarkan kepada responden.

H. Uji Instrumen Penelitian

. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurannya. Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Wijaya, : ).

(68)

. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen penelitian. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Alat ukur dapat dikatakan reliable (dapat dipercaya), bila hasil pengukurannya tetap atau nilai yang diperoleh konsisten, walaupun dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama (Hadi dalam Indrayati, ).

Menurut Nunnally dalam Bawono ( : ) suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > , . Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.

. Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regersi yang tidak bisa dan handal sebagai penaksir (Bawono,

).

a. Uji Multicollinearity

(69)

bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, ).

Teknik pendeteksian multikolinearitas menurut Bawono ( :

) ada beberapa carayang bisa digunakan, antara lain:

) Nilai R dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan dalam mempengaruhi variabel dependen, ini berarti ada indikasi terdapat multicollinearity.

) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen dengan variabel independen lainnya (regresi antar variabel independen), dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi parsial (r ) untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah mendapatkan nilai r untuk setiap variabel independen tadi, maka nilai dari r dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi majemuk (R utama).

) Melakukan auxilary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r , kemudian dibandingkan dengan R dari persamaan utama.

b. Uji Heteroscedasticity

(70)

dilakukan dengan metode park. Metode park mengemukakan metode bahwa σ merupakan fungsi dari variabel-variabel bebasyang dinyatakan sebagai berikut: σi = αXiβ.Persamaan ini dijadikan linier

dalam bentuk persamaan log sehingga menjadi: Ln σ i = α + β Ln Xi

+ Vikarena σ i umumnya tidak diketahui, maka dapat ditaksir dengan

menggunakan ut sebagai proksi, sehingga:

LnU i = α + β Ln Xi + Vi

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas,dan sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homokedastisitaspada data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, : ).Pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari nilai alfa ( . ) maka data tidak mengandung heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang dari , maka terdapat gejala heteroskedastisistas.

c. Uji Normalitas

(71)

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Ghozali, : ):

) H : data residual berdistribusi normal ) HA : data residual berdistrisbusi tidak normal d. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model bentuk lain (Bawono, ). Uji linearitas dapat menggunakan metode langrange multiplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan nilai χ , untuk mendapatkan χ dengan cara mengalikan jumlah data observasi dikalikan dengan R atau n*R . Kriteria analisisnya adalah jika χ hitung > χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear tidak benar, sedangkan χ hitung < dari χ tabel, maka spesifikasi model persamaan regresi linear benar.

. Uji Statistik

a. Analisis regresi berganda

Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, : ).

(72)

keputusan pembelian (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari dengan rumus:

Y = β + β X + β X + β X + e Keterangan:

Y = keputusan pembelian

β = konstanta (constant) β - = koefisien regresi

X = persepsi X = preferensi X = sikap

e = kesalahan (error) b. Uji ttes (uji secara individu)

Uji t Test merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada skala interval atau rasio (Martono, : ).

(73)

) Ho : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi, dan sikap) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan).

) Ha : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan sikap) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan).

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Di samping membandingkan t hitung dengan t tabel agar bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat nilai signifikasinya apakah lebih atau kurang dari .

c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, ).

(74)

Ho : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan sikap) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

) Ha : β = artinya variabel independen (persepsi, preferensi dan sikap) berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

b) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Disamping dengan membandingkan F hitung dengan F tabel untuk menentukan Ho diterima atau tidak dapat dengan melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari .

d. Uji R (Koefisien Determinasi)

(75)

pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R pada hasil analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien determinasi (R ) semakin mendekati berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Bawono, : - ).

I. Alat Analisis Regresi Berganda

(76)

BAB IV

ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian

Mungkid adalah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Wilayah kecamatan Mungkid bagian utara menjadi pembentuk wilayah Kota Mungkid yang berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Magelang. Kecamatan Mungkid mempunyai luas wilayah kurang lebih . . Ha dengan jumlah penduduk . Jiwa dengan proporsi penduduk laki-laki . jiwa dan penduduk peempuan . Jiwa yang tersebar di Desa Kelurahan, Dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT). Batas-batas wilayah Kecamatan Mungkid sebelah utara yaitu Sawangan dan Kecamatan Candimulyo, sebelah Barat yaitu Kecamatan Borobudur, sebelah Selatan yaitu Kecamatan Muntilan dan sebelah Timur yaituKecamatan Mertoyudan.

Gambar

Gambar  .  Hubungan antara tiga komponen sikap
Gambar  . Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini,
  Tabel  .
Tabel  .  Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat perusahaan tidak dapat menetapkan suatu pembatasan seketika (outright prohibition) pada seorang karyawan yang menjual sahamnya, perusahaan tertutup dapat

Produk ini memiliki komposisi investasi minimum 80% dan maksimum 98% pada efek bersifat hutang yang di terbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam mata uang Rupiah

Jumlah jam kerja yang dipakai untuk tidur bagi pekerja malam pada siang harinya relatif jauh lebih dari seharusnya, dikarenakan gangguan suasana siang hari seperti

Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses belajar mengajar,

Pendugaan Akuifer Bawah Permukaan dengan Metode Geolistrik Res2dinv Konfigurasi Wenner-Schlumberger di Lereng Gunung Lemongan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang; Sharly

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti telah lakukan pada SMK Negeri 1 Sukoharjo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) terdapat pengaruh yang

TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2016 UPAYA KESEHATAN GIGI

Montage cara pembuatan sasando di iringi musik yang membangkitkan semangat dengan, dan ajakan dari generasi lokal bangsa Indonesia untuk melestarikan sasando,