• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Menular INTRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyakit Menular INTRODUKSI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

P

enyakit Menular

INTRODUKSI

Penyakit menular pada manusia merupakan masalah penting yang dapat terjadi setiap saat terutama di negara berkembang khususnya Indonesia dimana lingkungan hidupnya jelek oleh karena terjadi urbanisasasi besar – besaran dari desa ke kota,tumpukan sampah terdapat dimana – mana, polusi udara dan penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue sudah merebak hampir disetiap daerah dan terakhir penyakit Polio serta penyakit Avian Infleunza yang ditularkan melalui unggas dinyatakan sebagai Kasus Kejadian Luar Biasa serta sempat merengut jiwa manusia,

Dalam mengantisipasi dan mencegah menyebarnya penyakit menular pada masyarakat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat batasan/kriteria dimana suatu penyakit menular dinyatakan sebagai Kasus Kejadian Luar

Biasa (KLB) apabila :

(a) Penyakit yang terjadi sudah sangat serius dan menyebabkan ketidak - mampuan atau kematian.

(b) Penyakit timbul dalam jumlah besar dan cendrung terus menerus meningkat dari waktu ke waktu.

(c) Ada resiko penyakit tersebut akan menyerang dan menimbulkan kasus baru pada kelompok masyarakat lain. (d) Dapat menimbulkan bahaya penyebaran secara meluas yang bersifat regional atau International.

(e) Membawa dampak kerugian sosial ekonomi masyarakat dengan ada dan berjangkitnya penyakit menular tersebut.

(2)

(f) Kurang tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dan tenaga profesional setempat.

Klasifikasi Penyakit Menular

Secara umum Penyakit menular dapat dibagi berdasarkan Etiologi,Mode of tranmissiom dan aspek Epidemiologi seperti terlihat pada diagram dibawah ini :

Diagram Penyakit Menular Berdasarkan Etiologi,

Mode of Transmussiom dan Epidemiologi ▪ Bakteri ▪ Virus ▪ Protozoa Etiologi ▪ Cacing ▪ Leptospiral ▪ Jamur ▪ Vektor

PENYAKIT Mode of ▪ Permukaan Kulit MENULAR Tranmission ▪ Udara

▪ Air/makanan ▪ Binatang ▪ Zoonotic ▪ Sporadis Epidemiology ▪ Endemis ▪ Epidemis ▪ Pandemis

Epidemiologi Penyakit Menular

Ditinjau dari sudut epidemiologi dimana batasan, definisi,periodisitas dan dinamika penularan dari suatu penyakit perlu diketahui dan dipelajari agar tindakan dan penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan baik.

(3)

A. Batasan dan Definisi 1.Infeksi

Masuknya dan berkembangnya agen penyakit kedalam tubuh manusia atau binatang serta timbul reaksi tubuh terhadap agen penyakit.

2.Inokulasi (Inoculation)

Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari arthropoda kedalam tubuh manusia melalui gigitan pada kulit atau deposit pada membrana mucosa disebut sebagai inokulasi,sebagai contoh gigitan nyamuk aedes menyebabkan Penyakit DBD.

3.Infestasi (Infestation)

Masuknya arthropoda pada permukaan tubuh manusia kemudian berkembang biak disebut sebagai infestasi, sebagai contoh scabies.

4.Kontaminasi

Agen penyakit terdapat didalam makanan dan air yang digunakan oleh manusia.

5.Penyakit Infeksius

Jenis penyakit yang berasal orang atau binatang yang menderita sakit atau mengalami infeksi.

6.Penyakit Contagious

Jenis penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung dari orang sakit kepada orang yang sehat.

7.Penyakit Menular

Jenis penyakit yang disebabkan oleh agen penyakit yang spesifik atau racun yang dihasilkannya dan ditularkan melalui reservoir atau tidak langsung melalui vektor kepada orang.

8.Penyakit Tidak Menular

Ditujukan pada jenis Penyakit seperti tumor,jantung koroner,diabetes mellitus dan lain – lain.

(4)

B.Periodisitas Berjangkitnya Penyakit 1.Epidemik

Berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu dan sumber yang sama diluar keadaan yang biasa (Kejadian Luar Biasa).Contoh : wabah penyakit Kolera.

2.Endemik

Suatu keadaan dimana prevalensi berjangkitnya suatu jenis penyakit terjadi sepanjang tahun dengan frekwensi yang rendah di suatu tempat.

Contoh : penyakit malaria dan kaki gajah

3.Sporadik

Jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama,pada suatu saat dapat terjadi epidemik.Contoh : penyakit poliomyelitis

4.Pandemik

Jenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan sama terjadi dimana - mana dibelahan Bumi.

Contoh : Penyakit infleunza(1957) dan cholera el tor (1962).

5.Exotik

Jenis penyakit yang berasal dari negara lain dan berjangkit di suatu negara.Contoh : yellow fever

6.Zoonosis

Penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alami dari hewan bertulang belakang ke manusia.

Contoh : rabies,anthrax,bovine tbc

7.Epizoonotik

Penyakit zoonotik yang berjangkit secara epidemik dikalangan hewan.Contoh : penyakit pes pada tikus

8.Enzoonotik

Penyakit zoonotik yang berjangkit secara endemik dikalangan binatang.Contoh : penyakit bovine tbc pada sapi

(5)

Dinamika Penularan Penyakit

Dinamika penularan penyakit dari sumber atau reservoir infeksi ke orang yang suseptibel.

Reservoir dari Infeksi

Dinyatakan sebagai sesuatu yang menjadi tempat persinggahan agen penyakit hidup dan berkembang serta bertahan hidup,dikenal ada 2 tipe reservoir yaitu pada manusia dan hewan.

1.Reservoir pada Manusia

Pada penyakit menular sumber infeksi berasal dari orang yang sedang mengalami infeksi dapat berupa kasus atau carrier.

Kasus dapat berbentuk subklinis dan klinis dimana pada kasus subklinis tidak diketemukan gejala penyakit atau asimptomatis tetapi berpotensi untuk menularkan infeksi kepada orang lain,contoh penyakit poliomyelitis Carrier terjadi karena proses penyembuhan tidak sempurna dan secara bakteriologis agen penyakit masih ada dalam tubuh, contoh pada penyakit demam tipoid.

2.Reservoir Hewan

Sumber infeksi dapat berasal dari hewan atau burung dan berupa kasus atau carrier seperti pada manusia.

(6)

Diagram : Jalur Sumber Penyakit di Masyarakat

Source Diseases Mode of Transmission

in a Community

Contact

Vehicle Man Vector

Primary Source

Air Borne

Transplacental

M a n

Secondary Source

Case Subclinical

A n i m a l

Clinical

Mild cattle birds Missed dogs goats Prodrome swine horses Convalescent rodents cats Carrier

Sumber : Anderson,Health Principles and Practice,1967

CARA TRANSMISI PENYAKIT MENULAR

Cara penyebaran atau Mode of transmission dari penyakit infeksi dapat ditularkan kepada manusia yang sensitif melalui beberapa cara penularan baik terjadi secara langsung atau tidak langsung dari orang ke orang lain dan cara penyebarannya di masyarakat,ditinjau dari aspek epidemiologik dapat bersifat lokal,regional maupun internasional.

(7)

Media langsung dari orang ke orang

(Permukaan Kulit)

Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain :

▪ Venereal diseases ▪ HIV (AIDS)

▪ Trachoma ▪ Scabies ▪ Erysipelas ▪ Rabies ▪ Anthrax ▪ Gas-gangrene

▪ Foot and mouth diseases ▪ Aerobic wound infections Agen penyakit ditularkan langsung dari seorang yang infectious ke orang lain melalui hubungan intim seperti penyakit kelamin GO,Syphilis, HIV.dan cara memutuskan rantai penularan yaitu mengobati penderita dan tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan bukan suami atau istri, khusus untuk HIV tidak mempergunakan alat suntik bekas dan menggunakan darah donor penderita HIV.

Melalui Media Udara

Penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernafasan disebut sebagai Air Borne Disease.

Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain :

▪ TBC Pulmonum ▪ Smallpox ▪ Mumps ▪ Chickenpox ▪ Measles ▪ Rubella

▪ Diphteria ▪ CS.meningitis ▪ Whooping cough ▪ Influenza ▪ Scarlet fever Cara pencegahan penularan penyakit antara lain memakai masker,menjauhi kontak person serta mengobati penderita penyakit TBC dengan sputum BTA (+)

□ Melalui Media Air

Penyakit dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. Penyakit – penyakit yang ditularkan melalui air disebut sebagai Water Borne Disease atau Water Related Disease.

(8)

a. Agen Penyakit:

1. Virus ▪ viral hepatitis. poliomyelitis

2. Bacterial ▪ cholera, dysentry, typhoid, diarhea 3. Protozoa ▪ amoebiasis, giardiasis

4. Helminthic ▪ ascariasis, whip worm, hydatid disease 5. Leptospiral ▪ weil's disease

b. Aquatic Host:

1. Water multiplied ▪ schistosomiasis (vektor keong) 2. Not multiplied ▪ Guinea's worm dan fish tape worm (vektor cyclop)

Penyakit - penyakit yang berhubungan dengan air, dapat dibagi dalam empat kelompok menurut cara penularannya:

♦ Water borne mechanisme

Kuman patogen yang berada dalam air dapat menyebabkan penyakit pada manusia,ditularkan melalui mulut atau sistem pencernaan. contoh : cholera, typhoid, viral hepatitis,bacillary dysentry dan poliomyelitis.

♦ Water washed mechanism

Jenis penyakit dari Water washed mechanism yang berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan

Dapat berupa :

a. infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak.

b. infeksi melalui kulit dan mata, seperti scabies dan trachoma.

c. penyakit melalui binatang pengerat seperti leptospirosis,

(9)

♦ Water based mechanism

Jenis penyakit dimana agen penyakitnya mempunyai sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air. Contoh : schistosomiasis,dracunculus medinensis.

♦ Water related insect vector mechanism

Jenis penyakit yang dutularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air, Contoh filariasis, dengue, malaria,yellow fever.

Cara pencegahan penularan penyakit melalui media air atau makanan dapat dilakukan antara lain dengan cara :

a. Penyakit infeksi melalui saluran pencernaan dapat dilakukan dengan cara Sanitation Barrier yaitu

memutus rantai penularan seperti pneyediaan air bersih,menutup makaan agar tidak terkontaminasi oleh debu dan lalat, membuang air besar dan sampah tidak sembarangan tempat.

b. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui kulit dan mata, dapat dicegah dengan personal hygiene yang baik dan tidak sembarangan memakai peralatan orang lain seperti sapu tangan,handuk dan lainnya.

c. Penyakit Infeksi lain yang berhubungan dengan air melalui vektor seperti malaria dan Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dicegah dengan kontrol vektor.

Melalui Media Vektor Penyakit

Berupa serangga dikenal sebagai arthropod - borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector – borne diseases merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan menimbulkan bahaya kematian.

Di Indonesia, penyakit– penyakit yang ditularkan melalui serangga merupakan penyakit endemis pada daerah

(10)

tertentu antara lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD),malaria, kaki gajah dan terakhir ini diketemukan penyakit virus Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, disamping penyakit saluran pencernaan seperti dysentery, cholera, typhoid fever dan paratyphoid yang ditularkan secara mekanis oleh lalat rumah.

Kelas arthropoda yang penting dalam dunia kedokteran yang dapat menularkan penyakit pada manusia adalah kelas insecta, arachinoda dan crustasae, penularan peyakit ini dapat terjadi secara transmisi biologik dimana terjadi proses perkembang - biakan agen penyakit atau parasit dalam tubuh vektor seperti parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles dan disebut transmisi non biologik bila penularannya terjadi secara mekanis atau langsung seperti penyakit dysentery, typhoid dan cholera oleh lalat.

Arthropoda yang Penting dalam dunia Kedokteran

Arthropoda yang berperan penting sebagai vektor penyebaran penyakit (arthropods borne disease) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(11)

Tabel 1 . Kelas Dan Species Dari Arthropoda Yang Penting

Class Insecta Class Arachinida Class Crustacea 1. Mosquitos : Anophelines Culicines Aedes 1. Ticks : Hard ticks Soft ticks 1. Cyclops 2. Flies : Houseflies Sandflies Tsetse Flies Blackflies 2. Mites : Leptotrombidium and trombiculid mites Itch mite

3. Human Lice :

Head and body lice Crab lice

4. Fleas : Rat fleas Sand Fleas 5. Reduviid bugs

Sumber : Park & Park The Textbook of Preventive & Social Medicine

Arthropods Borne Disease

Istilah ini menunjukkn bahwa arthropoda merupakan vektor atau media yang bertanggung jawab untuk terjadinya penularan penyakit dari satu host (pejamu) ke host lain. Paul A. Ketchum, membuat klasifikasi arthropods borne diseases pada kejadian penyakit epidemis di Amerika Serikat seperti terlihat pada tabel dibawah ini

(12)

Tabel 2. Selected Arthropoda Bome Diseases of Humans

Viral Diseases Animals Affected Reservoir Vector St. Louis

Encephalitis Humans Perching birds Mosquite (Calex sp.) Encephalitis Western equire encephalitis Venezuelan aquine encephalitis Bacterial Diseases Rocky mt. spotted fever Epidemic thypus

Horse and humans Horses (rare in humans) Etiological Agen Ricketsia ricketsii Ricketsia Prowazekii Wild birds

Rodents and horses Reservoir

Rodents, dogs, and foves Humans Mosquito (Culex and Culiseta sp.) Mosquite (Calex sp.) Vector Wood ticks (Dermacentor sp.) Body louse (Pediculus vestimenti) Endemic (murine)

Typhus fever Ricketsia typhi Rats and field mice Rat flea(Xenopsylla cheopis) Rat louse (Polyplax spinulosa)

Bubonic plague Yersimia pestis Rats and ground Squirels

Flea (Xenopsylla cheopis)

Sumber: Ketchum PA. Microbiology Introduction for Health Professionals

Park & Park, membagi klasifikasi arthropods borne diseases yang sering menyebabkan terjadinya penyakit pada manusia sebagai berikut

(13)

Tabel 3. Arthropoda Bome Diseases

Arthropoda Diseases transmitted

1. Mosquito Malaria, filaria, dengue yellow fever, encephalitis, haemorhagic fever

2. Housefly Typhoid and paratyphod fever, diarrhoea, dysentery, cholera, gastro-enteritis, amoebiasis, heminthic infestations, yaws, poliomyelitis, conjunctivitis, trachoma, anthrax, etc.

3. Sandfly Kalazar, oriental sore, oraya fever, sandfly fever

4. Tsetse fly Sleeping sickness

5. Louse Epidemic typhus, relapsing fever, trench fever

6. Rat flea Bubonic plague, chiggerosis, endemic thypus, hymenolepis diminuta

7. Blackfly Onchocerciasis 8. Reduviid bug Chagus disease

9. Hard tick Tick typhus, tick paralysis, viral encephalitis, tularemia, haemorrhagic fever, human babesiosis

10. Soft tick Relapsing fever 11. Trombiculid mite Scrub typhus 12. Itch-mite Scabies

13. Cyclops Guinea-worm disease, fish tapeworm (D. latus).

Sumber : Park & Park The Textbook of Preventive & Social Medicine

Transmisi Arthropoda Borne Diseases

Masuknya agen penyakit kedalam tubuh manusia sampai terjadi atau timbulnya gejala penyakit disebut masa inkubasi atau incubation period, khusus pada arthropods borne diseases ada dua periode masa inkubasi yaitu pada tubuh vektor dan pada manusia.

(14)

1.Extrinsic Incubation dan Intrinsic Incubation Period

Waktu yang diperlukan untuk perkembangan agen penyakit dalam tubuh vektor atau host.

Sebagai contoh parasit malaria dalam tubuh nyamuk anopheles disebut sebagai masa inkubasi ektrinsik berkisar antara 10 – 14 hari tergantung dengan temperatur lingkungan dan dalam tubuh manusia disebut sebagai masa inkubasi intrinsik berkisar antara 12 – 30 hari tergantung dengan jenis plasmodium malaria.

2.Definitive Host dan Intermediate Host

Disebut sebagai host definitif atau intermediate tergantung dari apakah dalam tubuh vektor atau manusia terjadi perkembangan siklus seksual atau siklus aseksual pada tubuh vektor atau manusia, apabila terjadi siklus sexual maka disebut sebagai host definitif, sebagai contoh parasit malaria mengalami siklus seksual dalam tubuh nyamuk, maka nyamuk anopheles adalah host definitif dan manusia adalah host intermediate.

Secara umum ada 3 cara transmisi dari arthropoda borne diseases pada manusia yaitu melalui :

▪ Transmisi secara langsung. ▪ Transmisi secara mekanik. ▪ Trassmisi secara biologi.

♦ Transmisi secara Langsung

Arthropoda secara langsung memindahkan penyakit atau infestasi dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Contoh scabies, pediculus.

♦ Transmisi Secara Mekanik

Agen penyakit ditularkan secara mekanik oleh arthropoda. seperti penularan penyakit diare, typhoid, keracunan makanan dan trachoma oleh lalat.

(15)

Secara karakteristik arthropoda sebagai vektor mekanik membawa agen penyakit dari manusia berupa tinja, darah, ulcus superficial, atau eksudat. kontaminasi bisa hanya dari permukaan tubuh arthropoda tapi juga bisa dari sudah dicernakan dan kemudian dimuntahkan atau dikeluarkan melalui tinja vektor.

Agen penyakit yang paling banyak ditularkan melalui arthropoda adalah enteric bacteria yang ditularkan oleh lalat rumah. diantaranya adalah Salmonella typhosa, species lain dari salmonella, E. coli, dan Shigella dysentry yang paling sering ditemui dan paling penting. Lalat rumah dapat merupakan vektor dari agen penyakit tuberculosis, anthrax, tularemia, dan brucellosis.

♦ Transmisi Secara Biologi

Bila agen penyakit multiflikasi atau mengalami beberapa perubahan dan perkembangan atau tanpa adanya multiflikasi di dalam tubuh arthropoda disebut sebagai transmisi biologis, dikenal ada tiga cara transmisi yaitu:

1.Propagative

Bila agen penyakit tidak mengalami perubahan siklus, tetapi multiflikasi di dalam tubuh vektor. Contoh, plague bacilli pada rat fleas.

2. Cyclo-propagative

Agen penyakit mengalami perubahan siklus dan multiflikasi di dalam tubuh arthropoda. Contoh, parasit malaria pada nyamuk anopheles.

3.Cyclo-developmental

Bila agen penyakit mengalami perubahan siklus, tetapi tidak mengalami multiflikasi di dalam tubuh arthropoda. Contoh, parasit filaria pada nyamuk culex, dan cacing pita pada cyclops.

(16)

Diagram Transimisi Biologis

Parasit (dalam tubuh vektor)

Perubahan Siklus Multifikasi

Cyclo–developmental Cyclo–propagative Propagative (filarial) (pl. malaria) (plague bacilli)

Arthropod Borne Diseases yang ditularkan melalui

Gigitan Nyamuk(Indonesia)

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyakit – pemyakit endemis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk di Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Mode of transmission Filariasis (Kaki Gajah)

Sexual Stage

X

Host Micro Vektor (manusia) filariae culex

orang Asexual Stage lain

(17)

Penyakit Kaki gajah atau Bancroftian filariasis adalah infeksi dari cacing nematoda Wuchereria bancrofti yang mengalami perubahan siklus hidup(stadium Sexual) dan menjadi dewasa didalam kelenjar getah bening manusia sebagai Host definitif.

Cacing betina akan memproduksi microfilariae dan masuk kedalam aliran darah perifer manusia pada malam hari(nocturnal periodicity) dengan konsentrasi tinggi pada jam antara 10:00 malam dan 2:00 pagi.

Bentuk lain microfllariae dapat berada terus dalam aliran darah perifer manusia dalam konsentrasi tinggi pada siang hari (diurnal sub-periodicity).Bersifat endemis di daerah Pacifik Selatan dimana vektor nyamuknya mempunyai kebiasaan mengigit pada siang hari dan banyak berjangkit di daerah perdesaan dibandingkan daerah perkotaan.

Bila penderita Penyakit Kaki gajah ini digigit nyamuk dan mengisap darahnya, naka microfilariae di dalam tubuh vektor nyamuk akan mengalami multiplikasi dan menjadi sebagai host intermediate.

Seandainya nyamuk infektious ini mengigit orang lain maka pada air liur nyamuk yang penuh dengan microfilariae akan masuk kedalam aliran darah orang tadi dan akan berubah menjadi cacing dewasa.

b.Mode of transmission Malaria

Sexual Stage orang lain

X

Vektor Pl. Host anopheles Malaria (mausia)

donor Asexual Stage

darah

X

(18)

Pada saat mengisap darah manusia, pada air liur nyamuk terdapat plasmodium malaria dalam stadium gametocyte.masuk ke dalam tubuh manusia dimana gamet betina dan jantan akan bersatu menghasilkan sporozoites dalam bentuk cysta selama waktu 8 – 10 hari dan nyamuk anopheles sebagai host definitif dan sebagai host intermediate adalah manusia.

Pada orang yang sensitif, sporozoite akan masuk kedalam sel hepar atau hepatocyte, berkembang menjadi exoerythrocytic schinont. Hepatocyte akan pecah dan terjadi Stadium asexual (merozoites) didalam darah biasnya selama 6 -11 hari dan kemudian berubah menjadi gametocyte setelah 3 - 14 hari, tergantung dari species parasit malaria.

Malaria dapat juga ditularkan melalui transfusi darah donor dari orang yang infektif atau peralatan suntik bekas dipakai oleh orang yang infektif.

c. Mode of transmission Dengue Hemorrhagic Fever (DBD)

X

Host Virus. Vektor (manusia) DBD aedes orang Multiplikasi lain

Pada penyakit Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) tidak terjadi siklus perubahan hidup dan hanya terjadi multiplikasi virus DBD dalam tubuh nyamuk aedes egypti sebagai host intermediate atau carrier untuk menularkan kepada orang lain.

Berdasarkan ketiga siklus hidup yang ada diatas terdapat perbedaan dalam cara pemcegahan penularan dari masing –masing penyakit tersebut kepada orang lain dimana pada penyakit Filiariasis dilakukan dengan cara case finding dan pengobatan yang adekuat, penyakit Malaria dilakukan tindakan prophylaxis atau pemberian obat-obat

(19)

malaria terutama pada daerah endemis sedangkan pada penyakit Demam Berdarah Dengue dilakukan isolasi pada penderita disamping usaha–usaha lain seperti kontrol vektor.

(Keterangan X = Pemutusan Rantai Penularan)

KONTROL VEKTOR

Pemutusan rantai penularan atau mode of transmission dari arthropod - borne diseases dapat dilakukan dengan mempelajari mode of transmission dari penyakit yang ada seperti penyakit kaki gajah atau filariasis dengan cara case finding yaitu mencari penderita penyakit filariasis dan mengobatinya sampai sembuh, karena transmisi biologik terjadi berupa cyclo - developmental atau parasit filarial berkembang–biak dalam tubuh manusia bukan dalam tubuh vektor nyamuk culex, sebaliknya pada penyakit malaria pemutusan rantai penularan dilakukan dengan cara manipulasi lingkungan agar populasi nyamuk anopheles menjadi berkurang karena transmisi biologik terjadi berupa cyclo – propogative atau parasit malaria berkembang biak dalam tubuh vektor nyamuk anopheles.

Disamping cara tersebut diatas dapat juga kontrol kemis berupa penyemprotan dengan insektisida, kontrol biologis dengan menggunakan predator berupa pemeliharaan ikan pada kolam – kolam dan kontrol genetik atau sterilisasi pada nyamuk.

Prinsip Mengontrol Arthropoda

Ada beberapa prinsip dalam mengontrol arthropoda antara lain : 1. Kontrol lingkungan 2. Kontrol kimia 3. Kontrol biologi 4. Kontrol genetik 1.Kontrol Lingkungan

Cara ini merupakan cara terbaik untuk mengontrol arthropoda karena hasilnya dapat bersifat permanen. Misalnya, membersihkan tempat-tempat hidup arthropoda dengan cara membersihkan,menguras,mengubur dan memberikan bubuk abate untuk mengontrol populasi nyamuk aedes aegypti pada penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD).

(20)

2.Kontrol Kimia

Cara ini menggunakan golongan insektisida seperti : ▪ organochlorin

▪ organoposgat ▪ carbomate

tetapi sering terjadi resistensi dan dapat menimbulkan kontaminasi lingkungan.

3.Kontrol Biologi

Ditujukan untuk mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian insektisida yang berasal dari bahan-bahan beracun,misalnya memelihara ikan dikolam yang berisi air bersih.

4.Kontrol Genetik

Ada beberapa teknik :

Steril Technique ▪ Cytoplasmic Incompatibility ▪ Choromosomal Translocation

Gambar

Diagram   Penyakit Menular Berdasarkan Etiologi,             Mode of Transmussiom dan Epidemiologi                          ▪ Bakteri                                      ▪ Virus                                       ▪ Protozoa              Etiologi     ▪
Diagram : Jalur Sumber Penyakit di Masyarakat
Tabel 1 .     Kelas Dan Species Dari Arthropoda Yang Penting
Tabel 2.            Selected Arthropoda Bome Diseases of Humans
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sample (adjusted): 2009M03 2013M12 Included observations: 58 after adjustments Trend assumption: Linear deterministic trend Series: IHK SBIS PUAS FINC IHMK Lags interval (in

Jumlah beban sewatama+khd dibagi 34.6 dikurang ampere penyulang sei baru

pembeiajaran Bahasa Arab di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam akan mengirim

Ketika berbicara tentang bola voli ada sesorang yang senang dan tidak senang apalagi dikalangan siswa SD bola berat, lapanganya besar dan pemainya sedikit maka dari

PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan, sesuai dengan

Motivasi dapat berpengaruh pada meningkatnya kinerja karyawan sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Regina (2010), Wahyu (2014), Azin (2013), dan

Dapat juga dikatakan bahwa makna referensial merupakan makna unsur bahasa yanga dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, baik berupa objek konkret atau

Politik legislasi pengaturan pengembangan dan penyediaan SDM yang dilakukan melalui delegated legislation di atas memerlukan kebijakan lanjutan berupa diundangkannya