• Tidak ada hasil yang ditemukan

RETIKULUM ENDOPLASMA. Clara Khoirunnisa Dian Putri Permatasari Shyfa F. Ruyani Yussa Annisa Syabilla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RETIKULUM ENDOPLASMA. Clara Khoirunnisa Dian Putri Permatasari Shyfa F. Ruyani Yussa Annisa Syabilla"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

RETIKULUM

ENDOPLASMA

Clara Khoirunnisa Dian Putri Permatasari

Shyfa F. Ruyani Yussa Annisa Syabilla

(2)

PENDAHULUAN

 Retikulum endoplasma (RE) merupakan organel sel yang tidak statis dan dapatdianggap sebagai salah satu komponen dari suatu sistem dinamik yang lebih besar yaitusistem membran di dalam sel yang terdiri atas berbagai organel. Jaringan sistemmembran ini disebut jaringan cytocavitary yang di dalamnya termasuk mitokondria, lisosom, badan golgi, badan mikro, dan membran inti.

 Bersama-sama mereka membentuk sebuah jaringan didalam sel, memisahkannya menjadi dua kompartemen yaitu kompartemen sitoplasmik dan kompartemen intracavitary. Jadi, membran yang membangun sistem itu disatu sisi permukaan menghadap sitoplasma ekstra organel (sitosol) dan permukaan lain menghadap lumen dari sistem membran.

(3)

Umumnya semua organel dari jaringan cytocavitary

secara terus menerus melakukan komunikasi dan

pertukaran diantara pasangan tertentu atau antar

tetangga,

sehingga

terlihat

melakukan

sebuah

interaksi

baik

secara

langsung

maupun

tidak

langsung.

Struktur dan fungsi dari retikulum endoplasma

bergantung dan tergantung pada organel dari

jaringan cavitary.

(4)
(5)

6.1 SIFAT UMUM DARI

RETIKULUM ENDOPLASMA

Tanpa adanya sistem membran yang dinamis,

bagian interior dari sel eukariotik akan sulit

dijangkau.

Substrat-substrat yang tidak mampu didifusikan

dengan cepat sesuai yang dibutuhkan dan

produk-produk buangan akan terakumulasi dengan sia-sia

menjadi racun. Hal tersebut bukan merupakan

masalah yg besar bagi sel prokariotik karena

pendeknya jarak metabolisme yang terjadi.

Tetapi jarak metabolisme pada sel eukariotik yang

menjadi masalah besar.

(6)

Jaringan cavitary khususnya retikulum endoplasma,

mencegah stagnasi pembentukan sistem sirkulasi

interseluler dan secara luas penyebaran enzim pada

aktivitas katabolisme dan anabolisme.

Substrat-substrat vital bisa menjangkau interior dari

sel dengan cepat oleh adanya fusi membran dan

pergerakan, dan material-material yang disintesis

dan dirakit di dalam sel dapat dengan cepat di

transportasikan ke permukaan.

(7)

RETIKULUM ENDOPLASMA

SECARA MIKROSKOPI

Secara mikroskopi, pada sel hati, terdapat dua

bagian besar dibentuk dari membran-membran

membentuk retikulum endoplasma.

Membran-membran yang memiliki rupa yang kasar,

karena

diselubungi

partikel

ribosom,

disebut

Retikulum Endoplasma Kasar (RER).

Membran-membran yang tidak memiliki partikel

ribosom dikenal sebagai Retikulum Endoplasma

Halus (SER).

(8)

RETIKULUM ENDOPLASMA KASAR

DAN HALUS

RER adalah tempat dari sintesis protein di dalam sel,

khususnya, sintesis dari protein sekresi dan protein dari

retikulum endoplasma itu sendiri.

SER memperantarai berbagai reaksi sintesis lainnya

baik seperti modifikasi kimia dari material-material

molekular.

Kehadiran dari keduanya RER dan SER pada sel hati

berhubungan dengan peran hati dalam metabolisme.

Secara

virtual

semua

reaksi

dari

metabolisme

intermediary mengambil tempat di liver, dan beberapa

reaksi terbagi diantara dua tipe dari membran.

(9)

Rasio REK dan REH pada setiap sel berbeda-beda

tergantung pada fisiologis dari sel yang bersangkutan.

Sel-sel yang lebih sering dilibatkan dalam sintesis

protein sekresi , seperti

pancreatic acinar

atau sel

plasma, memiliki lebih banyak RER. Tugas utama

RER adalah untuk merakit dan mengekspor protein.

Sel-sel yang terkonsentrasi pada produksi steroid,

seperti pembuatan jaringan dari adernal bagian kortex,

mengandung retikulum endoplasma yang didominasi

bagian halus. Sintesis kolesterol juga terjadi di RE

halus tersebut seperti halnya beberapa reaksi dari

modifikasi

steroid

membentuk

progesteron

dan

deoxycorticosterone.

(10)

LAMELLAR, VESIKULAR, DAN

TUBULAR

• Selain adanya RER dan SER , retikulum endoplasma biasanya juga hadir dalam tiga bentuk fisik yang berbeda di dalam sel.

 Lamellar

• RER paling sering terlihat dalam bentuk lamellar. Bentuk ini tidak semata-semata timbunan dari lembaran-lembaran

membran, tapi juga kumpulan dari kantung membran yang memipih.

• Salah satu sifat dari bentuk lamellar adalah adanya ribosom yang tidak merata (asimetri) pada membran ini yang mana terdapat sebuah ruang yang disebut Sisterna.

(11)

 Vesikular

• Bentuk kantung (vesikular), kebanyakan terdapat dalam retikulum endoplasma halus.

• Penelitian secara in vivo menunjukan membran memiliki kecendrungan alami membentuk vesikel-vesikel. Secara in vitro menunjukan wujud membran tersebut sebagai

sebuah vesikel di dalam sel.

 Tubullar

• Bentuk tubular (pembuluh). Bentuk ini terutama dimiliki oleh retikulum endoplasma halus, menunjukkan sifat yang dinamik dari RE dan mempunyai hubungan erat dengan gerakan membran, pemisahan dan fusi dalam sistem

(12)

ISOLASI : FRAKSI MICROSOMAL

Membran

dari

retikulum

endoplasma

dapat

diisolasikan dengan teknik homogenized jaringan ke

dalam sentrifugasi yang berbeda. Membran tersebut

berputar ke bawah seperti sebuah peluru setelah

mitokondria dihilangkan.

Mikroskop elektron menunjukan bahwa

membran-membran

tersebut

membentuk

vesikel-vesikel

tersebut dari salah satu antara bagian yang halus

maupun kasar dari membran. ( Gambar 6.6)

Membran yang berupa vesikel tersebut adalah

miscrosomes.

(13)

• Retikulum endoplasma terdisrupsi dari bentuk asalnya sebagai sebuah kumpulan dari vesikel membran.

• Vesikel-vesikel yang dihasilkan merupakan turunan dari RER ditunjukan dengan adanya ribosom yang melekat pada vesikel dibagian permukaan luar.

• Dapat disimpulkan semua vesikel miscrosomal memiliki orientasi luar dan dalam yang sama seperti yang ada pada permukaan luar permukaan sitoplasma didalam sel yang utuh. (Gambar 6.7)

• Dapat dijelaskan bahwa microsomes bukan benar-benar sebagai organel dari sel , pada kenyataanya, merupakan hasil isolasi.

• Istilah microsomes digunakan ketika mengacu pada retikulum endoplasma yang terisolasi dan istilah retikulum endoplasma untuk struktur membran sebagai mana yang ada pada sel yang utuh.

(14)
(15)

Struktur Fisik RE

Struktur fisik RE terlihat

sama seperti model mozaik

fluid

Pada mikroskop elektron

ketebalan membran RE 5nm

lebih

tipis

dibandingkan

membran plasma 8-10nm

Adanya daerah jembatan

micelles

lipoprotein

trilaminar, diduga daerah ini

mejadi

sistem

yang

memfasilitasi

kegiatan

membran untuk melakukan

fusi dan fisi

(16)

Struktur Kimia

Pada hati tikus, membran dari microsomenya

memiliki berat yang 60%-70% mengandung protein

dan 30%-40% sisanya mengadung phospholipid.

Setidaknya terdapat 33 polypeptides yang memiliki

struktur fisika dan kimia yang berbeda serta

pembagian dari microsomal phospholipid sebagai

berikut :

phosphatidylcholine (55%)

phosphatidylethanolamine (20-25%)

phosphatidylserine (5-10%)

phosphatidylinositol (5-10%)

sphingomyelin (4-7%)

(17)
(18)

Glukosa-6-fosfatase umumnya dibuat sebagai penanda enzim untuk RE membran. Kita akan membahas perannya ketika kita berurusan dengan metabolisme karbohidrat dalam RE

.

Enzim yang melimpah di RE adalah sitokrom P-450. Hal ini terjadi pada tingkat setinggi 10% protein microsomal. Sitokrom ini merupakan salah satu anggota RE dalam pengangkutan elektron jaringan yang meliputi NADPH-sitokrom p-450 reduktase dan phosphatidylcholine. Kompleks ini terlibat dalam reaksi hidroksilasi yang kita membahas secara lebih rinci dalam Bagian 6.4. enzim membran penting lain yang berpartisipasi dalam aspek-aspek tertentu dari pengangkutan elektron ini adalah sitokrom b5. Ini juga memiliki sifat reduktase, enzim yang mengandung NADH.

Ada banyak enzim RE yang kita tidak bisa bahas dalam lingkup teks ini. Diantaranya memiliki fungsi biosynthetic, seperti sintesis eter yang terkait dengan glycerolipids, sekelompok kompleks membran lipid. Serta lainnya yg memiliki peran katabolik serta mengenai kerusakan membran lipid

(19)

Topography of Enzyme in Lateral Plane

Vesikel-vesikel microsomal heterogen tergantung

dengan kerapatan, ukuran, dan muatan permukaan, yang

memungkinkan bagian-bagian kecil menjadi kelompok

sesuai dengan sifat-sifatnya. Semakin kecil vesikula,

semakin besar tingkat heterogenitas. Vesikula yang lebih

kecil akan memiliki ruang yg sedikit untuk enzim, secara

statistik diduga akan ditemukannya

satu vesikel yang

tidak sempurna pada beberapa komponen enzim jika

enzim yang didistribusikan secara acak dalam membran.

Di sisi lain, tingkat kehidupan ditandai dengan asosiasi

lateral kelompok-kelompok enzim tertentu

(20)

data-data sejauh ini menunjukkan kuantitatif tetapi perbedaan-perbedaan qualitatitve tidak ada dalam susunan enzim dari vesikel. Jadi, misalnya, Semua vesikel mengandung glukosa-6-fosfatase, sitokrom b5 dan NADH-sitokrom p-450 reduktase. Meskipun semua enzim sama dalam setiap vesikel, vesikel yg berbeda mungkin berisi enzim dalam rasio yang berbeda.

Heterogenitas mencerminkan mobilitasnya dibatasi oleh protein dalam lapisan lipid bilayer atau mungkin mengungkapkan tingkat struktural interaksi penting bagi kegiatan enzimatik. Selain itu, heterogenitas mungkin karena variasi dalam sifat ER dalam sel tunggal atau dalam sel yang berbeda dalam satu jaringan atau organ, daripada heterogenitas dalam kurun waktu terus-menerus dari membran ER.

(21)

Topography of Enzyme in the Transverse Plane

Tabel 6.1 termasuk lokalisasi topografi berbagai enzim ER. Hasil lebih jelas daripada studi lateral distribusi. Semua enzim yang terdaftar, kecuali sitokrom p-450. Sitokrom p-450 terlihat seperti protein transmembran. Posisi enzim ini dalam membran yang tidak diragukan lagi berhubungan dengan fungsi katalitik.

Studi rinci pada sitokrom b5 telah menyediakan beberapa wawasan yang luar biasa terhadap sifat topografi enzim. Sitokrom b5 adalah protein membran integral (berat molekul 11.000 daltons) yang condong ke arah permukaan sitoplasma. Hasil dari studi dalam sejumlah laboratorium telah mengarah pada kesimpulan bahwa enzim memiliki hydrophilichead yang mengandung sisi aktif catalytically dan hidrofobik ekor yang tidak aktif catalytically. Ekor hidrofobik larut dalam lemak bilayer membran. Kepala catalytic bebas berikatan dengan daerah permukaan hidrofil membran dimana berinteraksi dengan molekul substrat yang sesuai.

(22)

Bukti menunjukan bahwa NADH-sitokrom b5 reduktase, enzim ini menyuplai elektron ke sitokrom b5. Kedua enzim mungkin berinteraksi secara fisik dalam melaksanakan fungsi katalitik mereka.

Meskipun jenis interaksi protein integral membran dengan kedua bagian hidrofobik dan hidrofil membran mungkin umum, nampaknya tidak melanggar aturan. Protein membran tertentu yang lain menampilkan sifat yg kurang amphipathic, dan mungkin lebih, atau benar-benar, tenggelam di wilayah hidrofobik membran.

(23)
(24)

HUBUNGAN ANTARA RE KASAR DAN HALUS

Seperti telah ditunjukkan, terdapat perbedaan fungsional antara RE halus dan kasar. SER terlibat dalam sintesis dan metabolisme molekul kecil tertentu dan mekanisme cellular detocification, sedangkan RER terlibat dalam sintesis dan transportasi protein.

(25)

RE Kasar Memberikan Perkembagan Pada RE Halus

Dua bentuk yang berbeda dari segi morfologi yg berdekatan dalam sel. Salah satu bentuk SER, mungkin berasal dari yang lain. Point pada kasus ini, Phenobarbital(sejenis obat yg memiliki efek penenang) merangsang proliferasi membran RE. Hal ini terjadi dlm dua tahap proses. Pertama, RER proliferasi dan kemudian SER berproliferasi. Fungsi dari SER yg terkait dengan Phenobarbital yaitu reaksi detoksifikasi, enzim detoksifikasi(yg telah dibentuk) bergabung ke dalam membran dengan ribosom terikat. Maka munculnya RER pertama, diikuti dengan peningkatan SER.

(26)

Dengan demikian, RER dan SER memiliki fungsional

berkaitan tetapi tidak sama. Sejumlah penelitian telah

menunjukkan bahwa microsomes kasar dan halus, dapat

dipisahkan oleh tekhnik kepadatan gradien. Namun, banyak

peneliti telah melaporkan perbedaan antara microsomes

kasar dan microsome halus, ada bukti yg menunjukkan

setidaknya terdapat dua protein membran yang merupakan

karakteristik dari microsomes kasar dan memiliki fungsi

sebagai tempat melekatnya ribosom. Protein ini disebut

ribophorin

, memiliki berat molekul 63.000 dan 65.000

daltons. Diduga bahwa fungsi lain dari

ribophorin

yaitu

dapat membentuk jaringan perancah seluruh membran

interkoneksi sisi pelekatan ribosom. Jaringan filamen ini

memberi RER bentuk lamellar yang khas, yang cenderung

lebih kaku dan stabil daripada bentuk vesikuler dan tubular

pada SER

(27)

Ribosome Binding Sites on ER

Sintesis protein dibawa keluar kedua ribosom bebas dan terikat menuju RE. Ribosom bebas menghasilkan protein larut di sitosol, sedangkan ribosom terikat menerjemahkan sekresi protein dan protein membran integral. Dalam sel hewan ribosom berbaris di messenger RNA yang membentuk polysomes, yang mungkin juga bebas atau terikat di ER ketika memproduksi protein.

Ketika ribosom melekat di ER, mereka menempel pada subunit besar. Umumnya diterima ribophorins I dan II, dua protein integral transmembran, adalah protein yang mengikat ribosom dan dengan demikian dpt menempel pada membran.

Teknik membekukan-fraktur 11-nm partikel telah diamati pada ER membran yang tampaknya setara struktur ribosom mengikat situs. Diperkirakan bahwa setiap partikel tersusun atas satu molekul ribophorins I dan II ditambah dengan minculnya rantai polypeptida.

(28)

Gambar 6.9 mocrograph elektron terdapat bekas polysome pada membran RER. Pada umumnya, satu partikel 11 nm untuk setiap ribosom jejak di polysome dan partikel ini terletak di peripherally dekat jejak. Oleh karena itu akan muncul seolah-olah subunit besar ribosom berlabuh di partikel integral membran tidak secara langsung di pusat subunit tetapi lebih paada ke satu sisi.

Hubungan antara ribophorins dan partikel-partikel yang dilihat dengan mikroskop elektron tidak pasti, namun diyakini bahwa mereka sama. Dengan demikian kita dapat melihat protein kompleks yang bertugas untuk mengikat ribosom di RER.

SER dan RER dalam segi fungsi dan struktural saling terkait, namun berbeda dalam sifat dasar mereka

(29)
(30)

The Hydroxylation System of The

Endoplasmic Reticulum

(31)

The Mixed-Function Oxidase

System

Pada proses ini terjadi penambahan elektron

Reaksi diatas disebut reaksi

mixed-function oxidase

atau

monooxygenases yang

akan dikatalisasi oleh

enzim

(32)
(33)
(34)

Induction of Enzym of

Endoplasmic Reticulum

Phenobarbital akan berperan sebagai induktor

untuk meningkatkan kerja enzim.

Pertama aktivitas enzim terdapat di RER

Setelah 6 jam pemberian obat, aktivitas enzim

meningkat di SER

Hal ini menunjukkan bahwa obat menginduksi

pembentukan enzim baru yang di translasi di RER

kemudian enzim tersebut akan berpindah ke SER

(35)

Selain meningkatkan kerja enzim induksi obat juga

menstimulasi proses biosintesis seperti sintesis

kolesterol dan fosfolipid

Sintesis

fosfolipid

berlangsung

lebih

awal

dibandingkan dengan sintesis protein

Komponen monooxygenase sistem akan ditambahkan

pada cytochrome 450 dan NADPH-cytochrome

P-450 tertentu

(36)

Membran akan terus berpoliferasi dan kemudian

terlepas membentuk formasi autofagosom

Membran RE hasil poliferasi tidak membawa semua

enzim hasil induksi, karena tidak semua enzim

(37)

Properties of Cytochrome P-450

Cytochrome P-450 merupakan protein integral

transmembran yang juga merupakan enzim utama

dalam RE yang ada di sel hati.

Komposisi Cytochrome sebesar 10% dari total

protein non-induksi

Jika diinduksi akan bertambah menjadi 25-30 %

dari total protein

(38)
(39)

Biosintesis Kolesterol

Kolesterol

merupakan

molekul

penting

yang

memiliki peran pada struktur membran sebagai

prekusor sintesis hormon steroid, asam empedu

dan vitamin d

Biosintesis kolesterol yang berlangsung di dalam RE

melibatkan sejumlah enzim.

Enzim-enzim tersebut ada dalam bentuk enzim

terlarut, dan yang lain dalam bentuk enzim yang

terikat pada membran.

(40)
(41)

Tahapan Biosintesis Kolesterol

kolesterol disintesis dari asetat dan secara bertahap

menghasilkan β-hidroksi-β-metilglutaril coenzim A

(HMG-CoA).

HMG-CoA selanjutnya diubah menjadi mevalonat

dengan bantuan enzim HMG-CoA reduktase yang

merupakan enzim terikat membran

Mevalonat selanjutnya diubah secara bertahap

menjadi Fernesyl pirofosfat

(42)

Semua enzim yang berperan dalam perubahan

mevalonat menjadi Farnesyl pirofosfat merupakan

enzim-enzim terlarut.

Farnesyl

pirofosfat

selanjutnya

diubah

menjadi

squalen dengan bantuan squalen sintetase.

Squalen sintetase selanjutnya diubah secara bertahap

menjadi kolesterol.

(43)
(44)
(45)

Biosintesis Asam Empedu

Biosintesis asam empedu menggambarkan pola

enzim dan produk yang sangat kompleks (Gambar

6.16).

Enzim kolesterol 7α-hidroksilasi mengkatalisis

reaksi pertama pada biosintesis asam empedu

Reaksi hidroksilasi yang mengubah 7α-hidroksilasi

pada kolesterol menjadi asam empedu

membutuhkan NADPH dan molekul oksigen, dan

tergantung pada sitokrom

P

-450 dan

(46)
(47)

Biosintesis Hormon Steroid

Hormon steroid yang disintesis dalam sel yang menyusun

jaringan korteks adrenal, ovarium, testis, dan plasenta.

Hormon steroid diproduksi secara terkoordinasi oleh

enzim yang sebagian terletak di mitokondria dan sebagian

di retikulum endoplasma.

Karena itu, kunci metabolit harus bolak-balik melintasi

membran

mitokondria

untuk

menyelesaikan

jalur

biosintesis.

Pregnenolon adalah prekursor utama untuk semua

hormon steroid.

Pregnenolon berasal dari kolesterol oleh pembelahan

oksidatif dari rantai sisi dalam mitokondria.

(48)
(49)

Konversi kolesterol untuk hormon steroid

pada korteks adrenal.

(50)

Reaksi hidroksilasi akhir yang membubuhkan

kelompok hidroksil pada posisi 11β dari dua produk

ini dikatalisasi oleh campuran-fungsi oksidase yang

beroperasi di dalam mitokondria.

Ini tergantung pada sitokrom

P

-450 rantai transport

elektron yang sama dalam banyak hal tetapi tidak

identik dengan

P

-450 di retikulum endoplasma.

Reaksi mitokondria dengan demikian diperlukan

untuk menyelesaikan pembentukan tiga hormon

steroid adrenal utama: kortikosteron, aldosteron,

dan kortisol.

(51)

METABOLISME KARBOHIDRAT

Retikulum endoplasma berperan dalam

metabolisme karbohidrat, tetapi bukti

keterlibatan langsung tidak jelas dan konklusif.

Sistem di mana retikulum endoplasma mungkin

memiliki peran penting, yaitu :

1. Homeostasis Glukosa darah

2. Sintesis glikoprotein

(52)

Homeostasis Glukosa Darah

Glukosa-6-fosfatase adalah enzim yang terikat erat

dengan membran retikulum endoplasma.

Hal ini biasanya dianggap sebagai gluconeogenic

phosphohydrolase

yang

mengkatalisis

pelepasan

glukosa bebas dari bentuk terfosforilasi dalam hati,

sehingga dapat mempertahankan tingkat homeostatis

glukosa dalam darah untuk pemeliharaan sel-sel darah

merah dan jaringan saraf.

ini mungkin berfungsi dalam pemecahan glikogen

(glikogenolisis).

(53)

Pada mamalia, sebelum kelahirannya belum

memiliki enzim, karena embrio menerima

pasokan glukosa melalui plasenta dari sirkulasi

maternal.

Segera setelah lahir ada peningkatan yang

signifikan pada aktivitas glukosa-6-fosfatase.

Dalam kehidupan hewan yang dimulai dengan

telur, enzim sudah ada dalam telur, karena tidak

ada pasokan eksogen glukosa.

(54)
(55)

Lokasi glukosa-6-fosfatase tidak terbatas pada

hati, meskipun aktivitasnya dalam bentuk

sintetis dan hidrolitik telah diamati dalam hati

lebih dari 20 spesies mamalia, burung, amfibi,

dan invertebrata.

Tetapi juga telah sering diamati pada jaringan

ginjal dan telah dipantau dalam sel epitel usus

kecil, dan dalam jumlah yang lebih rendah

tetapi signifikan dalam organ seperti otak,

pankreas, kelenjar adrenal, dan testis.

(56)

Sintesis Glikoprotein

Sebagian besar protein yang ditakdirkan untuk

transportasi ke luar sel adalah glikoprotein. Ini

adalah protein kompleks yang mempunyai satu

atau lebih unit karbohidrat yang melekat.

Peran retikulum endoplasma menyerap protein

sekretori ke sisterna dan mulai modifikasi awal

berbagai

jenis

protein

sekretori

melalui

penambahan

residu

karbohidrat

pada

ujung

proksimal dari polipeptida dan proses selanjutnya

berlangsung

di

dalam

badan

golgi

seperti

dirangkum pada gambar 6.20.

(57)

peran

retikulum

endoplasma

dalam

berbagai

mekanisme

sekresi

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk hambatan lain dalam proses peradilan terhadap anak sebagai anggota geng motor yang melakukan tindak pidana terletak dalam pengetahuan para penegak hukum

NO LOKASI IMB TINGGI SPPT PEMILIK LAHAN OPERATOR/BTS KETERANGAN Dusun Gili Trawangan Desa Gili Indah.. Kecamatan Pemenang 2 Dusun

Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat hubu- ngan yang erat antara kedua variabel bebas (dbh dan tinggi pohon) terhadap nilai biomassa di atas tanah per fraksi pohon maupun total pada

Maka dari itu, hasil penelitian tentang adakah pengaruh minat membaca al-qur’an terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran qur’an hadits dapat diketahui

Manfaat berdasarkan simbol lebih pada keuntungan secara ekstrinsik dari penggunaan produk atau jasa dan biasanya masuk dalam kategori atribut yang berkaitan dengan produk.

Namun tidak sedikit yang gagal dalam mensosialisasikan kebijakan tersebut. Kesalahan dalam memilih saluran komunikasi atau tidak paham dengan adanya hubungan interpersonal

• Dapat diberikan obat pendamping sesuai kondisi pasien pada saat itu maksimal 30 hari (DPHO).. PPK YANG

This factor is potentially important component in understanding the evolution of younger age at menarche of Arfak girls.Gonad maturation of Arfak children achieved one year after