• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : terminal parkir elektronik, karakteristik parkir, kelayakan finansial"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

Parkir adalah tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan. Jika parkir terlalu jauh dari tujuan maka orang akan beralih ke tempat lain. Masalah parkir telah menimbulkan persoalan pelik di banyak kota besar karena keterbatasan ruang kota. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar berpengaruh terhadap kebutuhan parkir seperti yang terjadi di Jalan Maluku. Penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) dilakukan sebagai bentuk upaya pembenahan manajemen pengelolaan parkir On Street dan untuk mengurangi kebocoran pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis karakteristik parkir dan kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik.

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh melalui survei inventarisasi parkir, survei patroli parkir, dan data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait. Untuk mengetahui kelayakan finansial digunakan kriteria penilaian investasi yaitu dengan menganalisis NPV, BCR, IRR dan menghitung Discounted Pay Back Periode (PBP) untuk mengetahui pengembalian modal. Analisis sensitivitas digunakan kondisi dengan parameter asumsi dan kondisi dengan parameter batas nilai NPV, BCR, dan IRR tidak layak.. Analisis karakteristik parkir untuk sepeda motor yaitu: volume parkir dalam 14 jam survei adalah 463 kendaraan, akumulasi rata-rata adalah 30 kend/jam, durasi parkir sebesar 0,601 jam, distribusi parkir sebesar 92,66 % dalam durasi waktu 0– 1 jam, tingkat pergantian parkir sebesar 0,945 kend/SRP/jam, kapasitas parkir sebesar 58 SRP/jam, penyediaan parkir sebesar 775 kendaraan, dan indeks parkir sebesar 0,7. Karakteristik parkir untuk kendaraan ringan yaitu: volume parkir dalam 14 jam survei adalah 947 kendaraan, akumulasi rata-rata adalah 82 kend/jam, durasi parkir sebesar 0,684 jam, distribusi parkir sebesar 89,65 % dalam durasi waktu 0– 1 jam, tingkat pergantian parkir sebesar 0,846 kend/SRP/jam, kapasitas parkir sebesar 117 SRP/jam, penyediaan parkir sebesar 1556 kendaraan, dan indeks parkir sebesar 0,52. Analisis kelayakan finansial dengan suku bunga 17% pertahun diperoleh untuk alternatif 1 (tarif tetap Retribusi PD Parkir) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 2 (tarif parkir progresif, LV= 2000/jam MC=1000/jam) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 3 (tarif parkir progresif, 1 jam pertama LV= 4000 MC=2000, 1 jam selanjutnya LV= 2000/jam MC= 1000/jam ) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Untuk alternatif 4 (tarif parkir progresif sesuai dengan TPE UP Parkir DKI Jakarta) didapat NPV > 0, BCR > 1, dan IRR > i. Jadi analisis menunjukan Penerapan Terminal Parkir Elektronik layak direalisasikan.

(2)

v UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar (Studi Kasus : Jalan Maluku) ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Tersusunnya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak dalam memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, informasi, dukungan dan bantuan lainnya. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. I Nyoman Widana Negara, MSc sebagai Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. I Made Agus Ariawan, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II, Orang tua dan keluarga, Rekan-rekan Teknik Sipil Angkatan 2013, serta semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini.

Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sebagai masukan untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Denpasar, Oktober 2017

(3)

vi DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ii 

LEMBAR PENGESAHAN ... iii 

ABSTRAK ... iv 

UCAPAN TERIMA KASIH ... v 

DAFTAR ISI ... vi 

DAFTAR GAMBAR ... ix 

DAFTAR TABEL ... x  DAFTAR NOTASI ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1  1.1  Latar Belakang ... 1  1.2  Rumusan Masalah ... 3  1.3  Tujuan Penelitian ... 3  1.4  Manfaat Penelitian ... 3  1.5  Batasan Masalah ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5 

2.1  Umum ... 5 

2.2  Fasilitas Parkir ... 6 

2.3  Satuan Ruang Parkir ... 8 

2.3.1  Kegiatan Parkir Tetap ... 12 

2.3.2  Kegiatan Parkir yang Bersifat Sementara ... 13 

2.4  Karakteristik Parkir ... 13 

2.4.1  Volume Parkir ... 14 

2.4.2  Akumulasi Parkir ... 14 

2.4.3  Lama Waktu Parkir ... 15 

2.4.4  Pergantian Parkir (Parking Turn Over) ... 15 

2.4.5  Kapasitas Parkir ... 16 

2.4.6  Penyediaan Parkir (Parking Supply) ... 16 

2.4.7  Indeks Parkir (IP) ... 17 

2.5  Inventarisasi Fasilitas Parkir ... 18 

2.6  Pengendalian Parkir ... 18 

2.6.1  Kebijakan Tarif ... 18 

2.6.2  Alat Pengendali Parkir ... 19 

2.7  Pola Parkir ... 20 

2.8  Alat Pengukur Parkir (Terminal Parkir Elektronik) ... 24 

2.8.1  Kelebihan dan Kekurangan Terminal Parkir Elektronik (TPE) . 25  2.8.2  Penerapan Sistem Terminal Parkir Elektronik (TPE) ... 25 

2.9  Aspek Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik ... 29 

2.9.1  Biaya (Cost) Investasi ... 29 

2.9.2  Pendapatan (Benefit) Parkir... 29 

2.9.3  Bunga ... 31 

2.9.4  Nilai Uang terhadap Waktu ... 31 

2.10  Studi Kelayakan Finansial Parkir ... 32 

(4)

vii

2.10.2  Net Present Value (NPV) ... 34 

2.10.3  Internal Rate of Return (IRR) ... 35 

2.10.4  Metode Payback Period ... 36 

2.11  Analisis Sensitivitas ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 39 

3.1  Kerangka Penelitian ... 39  3.2  Studi Pendahuluan ... 40  3.3.  Studi Pustaka ... 41  3.4  Waktu Survai ... 41  3.5  Pengumpulan Data ... 42  3.4.1  Data primer ... 42  3.4.2  Data Sekunder ... 42  3.6  Survai ... 43 

3.5.1  Survai Inventarisasi Ruang Parkir ... 43 

3.5.2  Survai Patroli Parkir ... 44 

3.6  Pendapatan Parkir (Benefit) ... 46 

3.7  Biaya Investasi (Cost) ... 47 

3.8  Pengolahan dan Analisis Data ... 48 

3.6.1  Analisis Karakteristik Parkir ... 48 

3.6.2  Analisis Kelayakan Finansial Parkir ... 48 

3.6.3  Metode Payback Period ... 49 

3.6.4  Analisis Sensitivitas ... 50 

3.7  Pembahasan dan Saran ... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51 

4.1  Inventarisasi Fasilitas Parkir ... 51 

4.2  Analisis Karakteristik Parkir ... 52 

4.2.1  Volume Parkir ... 52 

4.2.2  Akumulasi Parkir ... 54 

4.2.3  Rata-rata Lama Parkir ... 56 

4.2.4  Distribusi Waktu Parkir ... 56 

4.2.5  Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over) ... 57 

4.2.6  Kapasitas Parkir ... 58 

4.2.7  Penyediaan Parkir (Parking Supply) ... 59 

4.2.8  Indeks Parkir ... 60 

4.3  Desain Petak Parkir dan Penempatan Terminal Parkir Elektronik ... 60 

4.4  Tingkat Pertumbuhan Kendaraan dan Inflasi ... 62 

4.5  Prediksi Volume Kendaraan pada Parkir di Jalan Maluku ... 64 

4.6  Pendapatan Parkir (Benefit) ... 65 

4.6.1  Alternatif 1 Tarif Parkir Tetap (Retribusi PD Parkir Kota Denpasar) ... 66 

4.6.2  Alternatif 2 Tarif Parkir Progresif 1 ... 67 

4.6.3  Alternatif 3 Tarif Parkir Progresif 2 ... 67 

4.6.4  Alternatif 4 Tarif Parkir Progresif 3 ... 68 

4.7  Biaya Investasi (Cost) ... 68 

4.8  Analisis Kelayakan Finansial ... 70 

(5)

viii

4.8.2  Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 2 ... 70 

4.8.3  Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 3 ... 71 

4.8.4  Analisis Kelayakan Finansial untuk Alternatif Tarif 4 ... 72 

4.9  Metode Payback Period ... 72 

4.10  Analisis Sensitivitas ... 74 

4.10.1  Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 1 ... 74 

4.10.2  Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 2 ... 75 

4.10.3  Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 3 ... 76 

4.10.4  Sensitivitas dengan Alternatif Tarif Parkir 4 ... 77

BAB V PENUTUP ... 79 

5.1  Simpulan ... 79 

5.2  Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN A : PETA LOKASI PENELITAIN ... 84 

LAMPIRAN B : REKAPITULASI DATA ... 86 

LAMPIRAN C :PERHITUNGAN ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR ... 89 

LAMPIRAN D : PERHITUNGAN ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... 96 

LAMPIRAN E : PERHITUNGAN ANALISIS SENSITIVITAS ... 102 

LAMPIRAN F : GAMBAR LAYOUT ... 114 

(6)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model-Model Pola Parkir ... 8 

Gambar 2.2 Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil Penumpang ... 10 

Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm) .. 11 

Gambar 2.4 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm) ... 12 

Gambar 2.5 Zoning tarif parkir ... 19 

Gambar 2.6 Meter Parkir ... 20 

Gambar 2.7 Tata Cara Parkir Paralel ... 21 

Gambar 2.8 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 30° ... 21 

Gambar 2.9 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 45° ... 22 

Gambar 2.10 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 60° ... 22 

Gambar 2.11 Tata Cara Parkir Membetuk Sudut 90° ... 23 

Gambar 2.12 Tata Cara Parkir Sepeda Motor ... 23 

Gambar 2.13 Terminal Parkir Elektronik... 24 

Gambar 2.14 Skema Operasional Terminal Parkir Elektronik ... 27 

Gambar 2.15 Skema Penyetoran Terminal Parkir Elektronik ... 28 

Gambar 2.16 Grafik Payback Period ... 37

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 40 

Gambar 3.2 Layout Jalan Maluku ... 41

Gambar 4.1 Layout parkir pada ruas Jalan Maluku ... 52 

Gambar 4.2 Jumlah Komulatif Kendaraan Ringan ... 53 

Gambar 4.3 Jumlah Komulatif Sepeda Motor ... 54 

Gambar 4.4 Akumulasi Parkir Kendaraan Ringan ... 55 

Gambar 4.5 Akumulasi Parkir Sepeda Motor ... 55 

Gambar 4.6 Akumulasi dan Kapasitas Parkir Kendaraan Ringan ... 58 

Gambar 4.7 Akumulasi dan Kapasitas Parkir Sepeda Motor ... 59 

Gambar 4.8 Rencana Petak Parkir dan Penempatan TPE ... 62 

Gambar 4.9 Grafik Metode Payback Period untuk Alternatif 1 ... 73 

(7)

x DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP) ... 9 

Tabel 2.2 Lebar bukaan pintu kendaraan ... 10 

Tabel 2.3 Dimensi Gambar ... 11 

Tabel 2.4 Compounded factor dan discounted factor i=8% ... 32

Tabel 3.1 Pembagian Petugas Survei Patroli Parkir ... 46

Tabel 4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir pada Jalan Maluku ... 51 

Tabel 4.2 Volume Parkir ... 53 

Tabel 4.3 Akumulasi Parkir ... 54 

Tabel 4.4 Rata-rata Lama Parkir ... 56 

Tabel 4.5 Distribus Waktu Parkir... 57 

Tabel 4.6 Tingkat Pergantian Parkir Kendaraan ... 57 

Tabel 4.7 Kapasitas Parkir ... 58 

Tabel 4.8 Penyedian Parkir (Parking Supply) ... 59 

Tabel 4.9 Indek Parkir Tertinggi ... 60 

Tabel 4.10 Petak Parkir Kondisi Exsisting dan Setelah Didesain Kembali ... 60 

Tabel 4.11 Analisis Karakteristik Parkir Setelah Desain Ulang Petak Parkir ... 61 

Tabel 4.12 Persyaratan Penempatan Terminal Parkir Elektronik ... 62 

Tabel 4.13 Pertumbuhan Jumlah Kendaraan di Kota Denpasar ... 63 

Tabel 4.14 Pertumbuhan Penduduk Usia 17-75 Tahun di Kota Denpasar ... 63 

Tabel 4.15 Inflasi di Kota Denpasar ... 64 

Tabel 4.16 Prediksi Volume Parkir ... 65 

Tabel 4.17 Contoh Tarif Parkir ... 66 

Tabel 4.18 Pendapatan dengan Alternatif 1 ... 66 

Tabel 4.19 Pendapatan dengan Alternatif 2 ... 67 

Tabel 4.20 Pendapatan dengan Alternatif 3 ... 67 

Tabel 4.21 Pendapatan dengan Alternatif 4 ... 68 

Tabel 4.22 Rencana Anggaran Biaya ... 69 

Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 1 ... 70 

Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 2 ... 71 

Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 3 ... 71 

Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Analisis Finansial Alternatif 4 ... 72 

Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 1 ... 75 

Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 2 ... 76 

Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Analisis Sensitivitas Alternatif 3 ... 77 

(8)

xi DAFTAR NOTASI

Ab : Annual Benefit

Ac : Annual Cost

B(t) : Besaran total dari komponen manfaat proyek pada tahun t BCR : Benefit Cost Ratio

C(t) : Besaran total dari komponen biaya pada tahun ke-t d : Tingkat bunga yang diperhitungkan

D : Rata-Rata Lamanya Parkir (Jam).

Ei : Kendaraan yang Masuk Ke lokasi Parkir (Kendaraan). Ex : Kendaraan yang Keluar Ke lokasi Parkir (Kendaraan).

F : Faktor Pengurangan Akibat Pergantian Parkir, Nilai Antara 0,80 s/d 0,90. I : Investasi

Ix : Interval Waktu Survai (Jam). IP : Indeks Parkir.

IRR : Internal Rate of Return

i1 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV positif i2 : tingkat bunga yang mengahasilkan NPV negatif KP : Kapasitas Parkir (SRP/Jam).

n : Umur Rencana NPV : Net Present Value

Nt : Jumlah Total Kendaraan Selama Survei (Kendaraan).

Nx : Jumlah Kendaraan Parkir Selama Interval Waktu Survei (Kendaraan). PAD : Pendapatan Asli Daerah.

Ps : Penyediaan Parkir (SRP)

S : Jumlah Petak Parkir Yang Tersedia di Lokasi Penelitian (SRP). SRP : Satuan Ruang Parkir.

T : Lamanya Survei (Jam). t : Jumlah tahun

TP : Tarif parkir

TPE : Terminal Parkir Elektronik.

TPP : tingkat penggunaan parkir (turnover) dalam satu hari dalam satu SRP TR : Angka Pergantian Parkir (Kend/SRP/Jam).

Ts : Lama Periode Analisis/Waktu Survai (Jam). V : Volume Parkir.

X : Kendaraan Yang Sudah Parkir Sebelum Waktu Survei (Kendaraan). x : Jumlah dari Interval

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali, merupakan pusat perekonomian, pendidikan, industri dan pariwisata. Ketersediaan lapangan kerja merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat urbanisasi penduduk. Luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km2, jumlah penduduk 880.600 jiwa dan kepadatan 6.891 jiwa/km2 (Badan Pusat Statistik, 2016). Sebagai pusat aktivitas dan terjadinya mobilitas penduduk yang tinggi, maka dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

Jumlah penduduk yang semakin padat di Kota Denpasar memerlukan fasilitas pelayanan untuk mendukung kegiatan manusia, termasuk didalamnya peningkatan fasilitas transportasi. Sebagai pusat perdagangan dan jasa, semakin banyak bangunan pertokoan serta perdagangan dan jasa yang berkembang di Kota Denpasar. Perkembangan aktivitas tersebut tidak disertai dengan adanya lahan parkir yang memadai. Perkembangan sarana transportasi (kendaraan) yang cukup tinggi tanpa diimbangi dengan penyediaan prasarana jalan dan parkir yang memadai, dapat menimbulkan tundaan yang tinggi, polusi udara, maupun kecelakaan lalu lintas.

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Kota Denpasar berpengaruh terhadap kebutuhan parkir seperti yang terjadi di Jalan Maluku. Ruang parkir yang kurang memadai akibat kurangnya penyediaan fasilitas parkir terlihat jelas dimana sebagian besar badan jalan di daerah tersebut dipergunakan sebagai lahan parkir terutama untuk kendaraan sepeda motor. Kondisi ini terjadi biasanya pada saat hari kerja, dimana areal parkir di sepanjang Jalan Maluku yang terlihat ramai dikunjungi pengunjung. Idealnya suatu kawasan pertokoan, harus memiliki lahan parkir sendiri untuk pengunjung, sehingga pengunjung tidak kesulitan mencari lahan untuk memarkir kendaraannya. Oleh karena itu, selayaknya dilakukan upaya-upaya ke arah penanganan parkir dengan menerapkan sistem pengendalian parkir yang tepat dan penyediaan ruang parkir yang memadai.

(10)

2 Masalah parkir adalah masalah kebutuhan ruang dimana penyediaan ruang dibatasi oleh luas wilayah dan tata guna lahan di daerah tersebut. Semakin besar volume lalu lintas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau menuju pusat kegiatan, maka semakin besar pula kebutuhan ruang parkir. Bila ruang parkir tidak cukup, maka kendaraan tersebut akan mengambil parkir di tepi jalan di seputar kawasan tersebut, sehingga menyebabkan kesemrawutan. Jadi parkir di badan jalan

(on street parking) harus diatur dan dibatasi dengan cara menyediakan ruang parkir

sesuai kebutuhan (Suthanaya, 2010).

Dengan berkembangnya teknologi, masalah perparkiran masa kini dapat ditanggulangi dengan penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE). Penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) harus dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah setempat untuk menetapkan jalan atau kawasan mana yang akan diterapkan Terminal Parkir Elektronik. Dalam peraturan daerah juga harus dirumuskan besarnya denda terhadap pelanggaran ketentuan parkir. Kunci keberhasilan penggunaan Terminal Parkir Elektronik (TPE) adalah penerapan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran parkir. Di Indonesia, terminal parkir elektronik sudah digunakan di wilayah parkir tepi jalan di Jakarta, Bandung, dan Palembang.

Jalan Maluku yang terletak di kelurahan di Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat ini sangat dekat dengan Pusat Perbelanjaan Ramayana dan perkantoran. Selain itu juga banyak terdapat pertokoan yang menimbulkan tarikan perjalanan yang mempengaruhi parkir pada Jalan Maluku. Berdasarkan informasi dari Perusahaan Daerah (PD) Parkir Kota Denpasar, Jalan Maluku merupakan salah satu ruas jalan dengan pendapatan parkir tertinggi di Kota Denpasar, sehingga berpotensi untuk penerapan Terminal Parkir Elektronik.

Untuk mengatasi masalah parkir sebagai langkah awal diperlukan adanya kajian mengenai parkir. Penelitian mengenai karakteristik parkir di badan jalan (on

street parking) pernah dilakukan di Ruas Jalan Waturenggong oleh Yasa (2008)

dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 48 kend/jam dan sepeda motor sebesar 40 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan ringan sebesar 0,126 dan sepeda motor sebesar 0,101 dan di Jalan Monkey Forest oleh Yoga (2015) dengan kapasitas parkir untuk kendaraan ringan sebesar 10 kend/jam

(11)

3 dan sepeda motor sebesar 20 kend/jam serta indeks parkir tertinggi untuk kendaraan ringan sebesar 1,10 dan sepeda motor sebesar 3,55. Untuk kondisi saat ini, khususnya di Jalan Maluku belum diketahui karakteristik parkir di daerah tersebut. Selain itu, perlu juga diketahui kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada lokasi tersebut. Oleh karena itu maka diperlukan adanya kajian mengenai Analisis Kelayakan Finansial Penerapan Terminal Parkir Elektronik Pada Ruas Jalan di Kota Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik parkir di Jalan Maluku ?

2. Bagaimanakah kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada ruas jalan di Kota Denpasar dengan studi kasus di Jalan Maluku? 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis karakteristik parkir di Jalan Maluku.

2. Untuk menganalisis kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada ruas jalan di Kota Denpasar dengan studi kasus di Jalan Maluku.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi mahasiswa dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi pada ruas Jalan Maluku, dan dapat menerapkan teori yang didapat dalam perkuliahan.

2. Bagi masyarakat dapat membantu menambah wawasan masyarakat tentang permasalahan yang terjadi pada ruas Jalan Maluku, dan bagaimana kelayakan finansial dari penerapan Terminal Parkir Elektronik pada lokasi tersebut.

(12)

4 3. Dapat menjadi refrensi bagi pemerintah dalam memberikan solusi dan

kebijakan untuk mengatasi perparkiran di kawasan Jalan Maluku. 1.5 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas dapat ditentukan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Analisis ini tidak memperhitungkan kebutuhan akan ruang parkir, tetapi menganalisis karakteristik parkir.

2. Survei tidak memperhitungkan variasi arus lalu lintas harian, mingguan, bulanan dan tahunan.

3. Survei dilakukan 1 hari pada hari kerja selama 14 jam.

4. Harga Terminal Parkir Elektronik (TPE) dan biaya operasional serta pemeliharaannya diperoleh dari Dinas Perhubungan wilayah yang telah menggunakan Terminal Parkir Elektronik, seperti Jakarta, Surabaya, atau

Padang, dan juga sumber internet yaitu

https://ekatalog.lkpp.go.id/katalog/komoditas/?q=terminal+parkir+elektronik&ko moditas=, yang diakses tanggal 20 Desember 2016.

5. Dalam analisis kelayakan finansial dipergunakan indikator NPV, BCR, IRR dan Metode Payback Period.

(13)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Parkir didefinisikan sebagai tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan. Parkir mempunyai tujuan yang baik, akses yang mudah dan jika seseorang tidak dapat memarkir kendaraannya, dia tidak bisa membuat suatu perjalanan. Jika parkir terlalu jauh dari tujuan maka orang akan beralih ke tempat lain. Sehingga tujuan utama adalah agar lokasi parkir sedekat mungkin dengan tujuan perjalanan antara 300-400 adalah jarak berjalan yang pada umumnya masih dianggap dekat (Tamin, 2000).

Masalah parkir telah menimbulkan persoalan pelik di banyak kota besar karena keterbatasan ruang kota. Meskipun demikian, parkir justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang dan potensi atau salah satu alat pengelola lalu lintas kota. Parkir berkaitan erat dengan kebutuhan ruang, sedangkan sediaan ruang terutama di daerah perkotaan sangat terbatas tergantung pada luas wilayah kota, tata guna lahan, dan bagian wilayah kota. Yang mana, bila ruang parkir dibutuhkan di wilayah pusat kegiatan, maka sediaan lahan merupakan masalah yang sangat sulit, kecuali dengan mengubah sebagaian peruntukannya.

Dalam membahas masalah perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut :

1. Kapasitas Parkir : kapasitas parkir (nyata)/kapasitas yang terpakai dalam satu-satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan (parkir kolektif) oleh pihak pengelola.

2. Kapasitas Normal: kapasitas parkir (teoritis) yang dapat digunakan sebagai tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas parkir dalam gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai bangunan, maka makin besar luas lantai bangunan, makin besar pula kapasitas normalnya.

3. Durasi Parkir: lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi.

4. Kawasan parkir: kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu masuk.

(14)

6 5. Kebutuhan parkir: jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi, tingkat kesulitan menuju daerah yang bersangkutan, ketersediaan angkutan umum, dan tarif parkir.

6. Lama Parkir: jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang tersedia yang dinyatakan dalam 1/2 jam, 1 jam, 1 hari.

7. Puncak Parkir: akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan kendaraan. 8. Jalur sirkulasi: tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan yang masuk

dan keluar dari fasilitas parkir.

9. Jalur gang: merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang berdekatan. 10. Retribusi parkir: pungutan yang dikenakan pada pemakai kendaraan yang

memarkir kendaraannya di ruang parkir.

Jumlah kendaraan yang bertambah setiap tahun terutama jenis kendaraan pribadi jelas menjadi penyebab utama meningkatnya kebutuhan akan ruang parkir. Kota-kota lama yang dibangun sebelum era kendaraan bermotor pasti mengalami kesulitan untuk menyediakan lahan parkir tanpa pengorbanan besar, apalagi di pusat kegiatan kota. Setiap pelaku lalu lintas mempunyai kepentingan yang berbeda dan menginginkan fasilitas parkir sesuai dengan kepentingannya. Keinginan para pengguna parkir ini patut diperhatikan oleh penyedia tempat parkir dalam merencanakan dan merancang fasilitas parkir. Selain itu, lokasi tempat parkir dengan tempat yang dituju harus berada dalam jarak yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

2.2 Fasilitas Parkir

Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat berupa taman parkir dan atau gedung parkir. Di luar badan jalan antara lain pada kawasan- kawasan tertentu seperti pusat-pusat perbelanjaan, bisnis maupun perkantoran yang menyediakan fasilitas parkir untuk umum (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998). Berdasarkan cara penempatannya dan dalam operasional sehari-hari fasilitas parkir terdiri dari:

(15)

7 1. Fasilitas Parkir Pada Badan Jalan (on street parking)

Parkir di badan jalan (on street parking) dilakukan di atas badan jalan dengan menggunakan sebagian badan jalan. Walaupun parkir jenis ini diminati, tetapi akan menimbulkan kerugian bagi pengguna transportasi yang lain. Hal ini disebabkan karena parkir memanfaatkan badan jalan akan mengurangi lebar manfaat jalan sehingga dapat mengurangi arus lalu lintas dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada fungsi jalan tersebut. Walaupun hanya beberapa kendaraan saja yang parkir di badan jalan tetapi kendaraan tersebut secara efektif telah mengurangi badan jalan. Kendaraan yang parkir di sisi jalan merupakan faktor utama dari 50% kecelakaan yang terjadi ditengah ruas jalan didaerah pertokoan. Hal ini terutama disebabkan karena berkurangnya kebebasan pandangan, kendaraan berhenti dan atau keluar dari tempat parkir di depan kendaraan-kendaraan yang lewat secara mendadak (Ditjen Perhubungan Darat, 1998).

2. Fasilitas Parkir di Luar Badan Jalan (off street parking)

Parkir di luar badan jalan (off street parking) yaitu parkir yang lokasi penempatan kendaraannya tidak berada di badan jalan. Parkir jenis ini mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang juga terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk keperluan sendiri seperti: kantor, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. Sistemnya dapat berupa pelataran/taman parkir dan bangunan bertingkat khusus parkir. Secara ideal lokasi yang dibutuhkan untuk parkir di luar badan jalan (off street parking) harus dibangun tidak terlalu jauh dari tempat yang dituju oleh pemarkir. Jarak parkir terjauh ke tempat tujuan tidak lebih dari 300-400 meter. Bila lebih dari itu pemarkir akan mencari tempat parkir lain sebab keberatan untuk berjalan jauh (Warpani, 1990).

(16)

8 a. Parkir di tepi jalan (on street parking) b. Parkir di luar jalan (off street perking)

Gambar 2.1 Model-Model Pola Parkir Sumber: Abubakar (1998)

Fasilitas parkir di luar badan jalan dapat dikelompokkan atas dua bagian, yakni:

1. Fasilitas untuk umum yaitu tempat parkir berupa gedung parkir atau taman parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri.

2. Fasilitas parkir penunjang yaitu berupa gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama (Abubakar, 1998). Penetapan lokasi parkir dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan :

1. Rencana umum tata ruang daerah, 2. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas, 3. Kelestarian lingkungan,

4. Kemudahan bagi pengguna jasa.

Keberadaan fasilitas parkir untuk umum berupa gedung parkir atau taman parkir harus menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas, sehingga penetapan lokasi parkir harus dirancang agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998).

2.3 Satuan Ruang Parkir

Suatu satuan ruang parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan buka pintu. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP adalah SRP untuk mobil penumpang. Satuan ruang parkir digunakan untuk

(17)

9 mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Pada ruang parkir dikendalikan, ruang parkir harus diberi ruang marka pada permukaan jalan. Ruang parkir dibagi dalam dua bentuk, yaitu :

1. Ruang parkir sejajar; lebih diinginkan jika kendaraan-kendaraan berjalan

melampaui ruang parkir tersebut dan kemudian masuk mundur. Ukuran standar untuk bentuk ini adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter.

2. Ruang parkir bersudut, makin besar sudut masuknya, maka makin kecil luas

daerah masing-masing ruang parkirnya, akan tetapi makin besar juga lebar jalan yang diperlukan untuk membuat lingkaran membelok bagi kendaraan yang memasuki ruang parkir.

Penentuan satuan ruang parkir (SRP) untuk masing-masing jenis kendaraan telah dianalisis sedemikian rupa dan dengan beberapa pendekatan. Penentuan SRP dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Penentuan satuan ruang parkir (SRP)

No. Jenis Kendaraan peruntukan fasilitas parkir Pengguna dan/atau

Satuan Ruang Parkir (m2) 1 a. Mobil Penumpang Untuk Golongan I Karyawan/pekerja kantor, tamu/pengunjung pusat kegiatan perkantoran, perdagangan, pemerintahan, universitas. 2,30x 5,00 b. Mobil Penumpang Untuk Golongan II

Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi, hotel,

pusat perdagangan

eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop.

2,50 x 5,00

c. Mobil Penumpang

Untuk Golongan III Orang cacat. 3,00 x 5,00

2 Sepeda Motor 0,75 x 2,00

(18)

10 Mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang didasarkan atas lebar bukaan pintu kendaraan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.2 Lebar bukaan pintu kendaraan

Jenis bukaan pintu Penggunaan dan/atau peruntukan fasilitas parkir Gol. Pintu depan/belakang terbuka

tahap awal 55 cm

Karyawan/pekerja kantor, Tamu/pengunjung pusat, kegiatan

perkantoran, perdagangan, pemerintah, universitas

I

Pintu depan/belakang terbuka penuh 75 cm

Pengunjung tempat olahraga, pusat hiburan/rekreasi,hotel, pusat perdagangan, rumah sakit dan

bioskop

II Pintu depan terbuka penuh

dan ditambah untuk pergerakan kursi

Orang cacat III

Sumber: Abubakar (1998)

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa satuan ruang parkir (SRP) digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain.

Demikian juga halnya untuk menentukan satuan ruang parkir (SRP) didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan hal sebagai berikut ini :

Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang.

Gambar 2.2 Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil Penumpang Sumber : Abubakar (1998)

(19)

11 Analisis-analisis yang telah dilakukan secara matematis terhadap masing-masing jenis kendaraan dapat dilihat pada uraian sebagai berikut :

a. Satuan Ruang Parkir untuk mobil penumpang ditunjukkan dalam gambar berikut:

Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm) Sumber: Abubakar (1998)

Dimensi gambar adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Dimensi Gambar

B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R Gol I O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R Gol II O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 5 a2 = 20 B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R Gol III O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2 R = 50 a2 = 20 Sumber: Abubakar (1998)

Gambar

Gambar 2.1  Model-Model Pola Parkir  Sumber: Abubakar (1998)
Tabel 2.1  Penentuan satuan ruang parkir (SRP)
Gambar 2.2  Dimensi Kendaraan Standar Untuk Mobil Penumpang  Sumber : Abubakar (1998)
Gambar 2.3  Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm)  Sumber: Abubakar (1998)

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga sebaliknya, hila seseorang memiliki harga diri yang rendah, mak:a orang tersebut ak:an mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan persahabatan dengan orang

Pada sistem penilaian berbasis penalti, siswa akan lebih berhati-hati dalam menjawab butir soal yang dianggap sukar, bahkan cenderung tidak menjawab butir soal

Rekomendasi teknik budidaya tembakau Virginia di Kabupaten Bojonegoro, didasarkan pada pencapaian produktivitas dan mutu yang tertinggi dari hasil penelitian.. Petani sebagai

Bahkan telepon genggam yang mulanya hanya berfungsi sebagai telepon biasa kini sudah dilengkapi dengan berbagai fungsi yang memungkinkannya digunakan sebagai alat penyimpan

Pada tingkat nasional, selain masalah koordinasi dan komunikasi di antara Badan Pengawas, pabean dan institusi penegak hukum lainnya, upaya untuk meningkatkan kesadaran

Mampu merencanakan proyek-proyek pengembangan sistem informasi dari sebuah organisasi, memonitor proyek-proyek konstruksi teknologi informasi sebagai komponen utama sistem

Pada proses ini, jumlah piksel yang terkandung pada citra direduksi (dikurangi) dengan metode PCA dan prinsip ruang eigen, di mana hasil dari reduksinya berupa vektor ciri yang

Oleh karena itu perubahan RPJMD Kota Bekasi Tahun 2013-2018 disusun sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang