• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh Riswan Agustina 1. Doddy Rusmono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh Riswan Agustina 1. Doddy Rusmono"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 3, No. 2, Nopember 2016

HUBUNGAN FASILITAS PERPUSTAKAAN BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN

PELAYANAN PUSTAKAWAN

(STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MAN 1 BANDUNG) Oleh

Riswan Agustina

1

Doddy Rusmono

2

Hana Silvana

Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

[email protected] [email protected]

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian dilatarbelakangi oleh tuntutan perkembangan zaman yang membutuhkan informasi secara cepat, tepat, dan perilaku pemustaka, sehingga perpustakaan perlu menerapkan TIK dalam sistem operasionalnya. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan fasilitas perpustakaan berbasis TIK dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung. Penelitian ini menjawab empat pertanyaan (1) apakah terdapat hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?, (2) apakah terdapat hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat keras (hardware) pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?, (3) apakah terdapat hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat lunak (software) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?, (4) apakah terdapat hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek manusia (brainware) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik/siswa kelas XI MA Negeri 1 Bandung. Teknik

sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis uji korelasi untuk melihat besarnya hubungan variabel X dengan Y. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan sedang dan signifikan dari fasilitas perpustakaan berbasis TIK dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung. Kata Kunci: Pelayanan, Perpustakaan Sekolah, Teknologi Informasi dan Komunikasi.

(2)

ABSTRACT

This research was motivated by the phenomenon of School Library in Indonesia which is mostly not managed by competent professionals. The problems to be studied in this research is focused on relationship of understanding of librarianship with creativity of school library management. The purpose of this study was to determine: 1) the relationship between understanding of librarianship with creativity of school library management; 2) understanding description of librarianship owned by teacher librarian; 3) creativity description of school library management. The method used is descriptive correlational method with quantitative approach. The population in this study is a grup of Teacher Librarians of junior high school in the city of Bandung which totaled 54 persons, with a sample consist of 30 persons. The method of collecting data using a closed questionnaire with Likert scale with data analysis used correlation analysis. To determine the understanding relationship of librarianship with creativity of school library management used Rank Spearman formula. Based on the results of data analysis it shows that: 1) there is a very strong relationship between the understanding of librarianship with creativity of school library management with a correlation coefficient of 0,822; 2) outline an understanding of tlibrarianship owned by teacher librarian classified into either category; and 3) creativity of school library management conducted by Teacher Librarian included in either category. It can be concluded that there is a very strong relationship between the understanding of librarianship with creativity of school library management.

(3)

Perpustakaan merupakan sumber rujukan informasi atau pusat informasi terpercaya yang sering dipergunakan oleh banyak orang. Setelah kita memasuki abad 21 perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang s a n g a t p e s a t d e n g a n d i b a r e n g i meningkatnya kebutuhan akan kualitas dan kuantitas informasi, maka diperlukan restrukturisasi pada sistem perpustakaan dalam hal pengadaan informasi, pengelolaan informasi dan pelayanan informasi. Langkah tersebut perlu dilakukan demi mengimbangi kebutuhan informasi pemustaka yang menginginkan informasi secara cepat, efisien, relevean dan ekonomis serta dapat diakses dimana saja. Beberapa perpustakaan semakin ditinggalkan dan pencarian informasi

lebih mempercayakan kepada situs web.

Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi. Sumber daya manusia diperpustakaan salah satunya adalah pustakawan. Pustakawan merupakan seorang profesional dalam mengelola perpustakaan dengan tanggung jawab mencapai tujuan organisasinya. Dalam mencapai tujuan organisasi seorang p u s t a k a w a n p e r l u m e n i n g k a t k a n pelayanan di perpustakan, tentunya dengan berbagai hal pendukung serperti sarana penyelenggara perpustakaan. Menurut Prastowo (2012, hlm. 243), pelayanan perpustakaan merupakan

“upaya yang dilakukan oleh pustakawan sekolah agar bahan pustaka dan fasilitas yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh p e m u s t a k a ” . D e n g a n d e m i k i a n , perpustakaan dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan fasilitas perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan pelayanan pustakawan”.

A. Rumusan Masalah

a) Rumusan Masalah Umum

Apakah terdapat hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung ?

b) Rumusan Masalah Khusus

1. A p a k a h t e r d a p a t

hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat keras (h a r d w a r e ) d e n g a n p e l a y a n a n pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?

2. A p a k a h t e r d a p a t

hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat lunak (software) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?

3. A p a k a h t e r d a p a t

hubungan antara fasilitas perpustakaan

berbasis TIK aspek manusia (brainware)

dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung?

(4)

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis teknologi informasi dan k o m u n i k a s i ( T I K ) d e n g a n pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung.

2. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat

keras (hardware) pelayanan

pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung.

3. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek perangkat l u n a k (s o f t w a r e ) d e n g a n pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung.

4. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas perpustakaan berbasis TIK aspek manusia (brainware) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung.

1. Manfaat teoritis

Sebagai bahan informasi dasar bagi penelitian selanjutnya dan sebagai dokumentasi untuk melengkapi sarana informasi bagi pihak pihak yang membutuhkan

2. Manfaat praktis

a. Bagi kepala sekolah sebagai

bahan informasi dan masukan tentang proses kegiatan penerapan TIK di perpustakaan, agar dapat dijadikan bahan p e r t i m b a n g a n d a l a m m e l a k u k a n restrukturisasi perpustakaan serta acuan d a l a m m e n i n g k a t k a n p e l a y a n a n pustakawan.

b. Bagi pustakawan sebagai

petunjuk teknis dalam menciptakan perpustakaan berbasis teknologi infomasi d a n k o m u n i k a s i . B a g i otoritas/pemerintahan terkait sebagai gambaran untuk memberikan dukungan kepada sekolah sekolah dan evaluasi ketercapaian tujuan diselenggarakannya perpustakaan sekolah.

Sarana dan prasarana merupakan dua konsep yang berbeda meskipun memiliki kesamaan. Menurut Rosivia (2014, hlm. 662) menyebutkan bahwa sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat adan media pengajaran. Adapun prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan atau pengajaran. Pengertian lain sarana dan prasarana menurut Bafadal (dalam Sari, 2015, hlm. 1397) menyebutkan bahwa “sarana pendidikan merupakan perangkat kelengkapan yang m e n u n j a n g p e l a k s a n a a n p r o s e s pendidikan di sekolah”.

Pada dasarnya TIK sebuah konsep mengenai teknologi pengolahan data

(5)

menjadi informasi dan teknologi p e n y e b a r a n i n f o r m a s i . M e n u r u t UNESCO (dalam Ismaniati, 2011, hlm. 6), teknologi informasi adalah istilah untuk menggambarkan perangkat keras

(hardware) dan program komputer

( s o f t w a re ) y a n g m e m u n g k i n k a n p e m u s t a k a u n t u k m e n g a k s e s , menyimpan, mengatur, memanipulasi, dan menyajikan informasi dengan memanfaatkan sarana elektronik. Teknologi informasi sudah ada jauh sebelum teknologi komunikasi. Munir (2008, hlm. 14) mengemukakan bahwa teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari

hardware, software, proses dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil (komunikatif).

Melayani pemustaka secara optimal merupakan salah satu tugas dari perpustakaan sekolah. Menurut Sinaga (2011, hlm. 32) mengatakan bahwa “kegiatan pelayanan perpustakaan merupakan upaya dari pustakawan sekolah untuk memberikan kesempatan kepada pemustaka mendayagunakan koleksi dan fasilitas perpustakaan”. Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan untuk menyebarkan informasi kepada pemustaka. Informasi tersebut berkaitan dengan apa yang pemustaka butuhkan. Apabila kebutuhan pemustaka terpenuhi, maka pemustaka merasa puas d e n g a n l a y a n a n y a n g d i b e r i k a n

pustakawan.

Menurut Barata (2004, hlm. 31),

pelayanan prima (service excellence)

terdiri dari 6 unsur sebagai berikut : 1)

Kemampuan (ability), Kemampuan

m e r u p a k a n k e s a n g g u p a n d a l a m melakukan sesuatu. Dalam perpustakaan, k e m a m p u a n b e r k a i t a n d e n g a n kesanggupan pustakawan atau pihak perpustakaan untuk melakukan sesuatu. Kemampuan juga berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pustakawan seperti memiliki pengetahuan sesuai bidang tugas, memiliki keterampilan sesuai bidang tugas, memiliki daya kreativitas y a n g t i n g g i , m e m a h a m i c a r a berkomunikasi yang baik, memahami cara memposisikan diri dalam berbagai situasi agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mampu mengendalikan emosi. 2) Sikap (attitude), Sikap meliputi 3 hal yang harus diperhatikan yaitu melayani pelanggan berdasarkann penampilan yang sopan dan serasi, melayani pelanggan dengan berpikiran positif dan melayani pelanggan dengan s i k a p m e n g h a rg a i . 3 ) P e r h a t i a n (A t t e n t i o n) , P e r h a t i a n m e l i p u t i mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan pemustaka, mengamati dan menghargai perilaku pemustaka, dan mencurahkan perhatian penuh kepada para pemustaka. 4)

Tindakan (Action), Tindakan meliputi

membantu dalam pencarian informasi

(6)

pemustaka dan pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. 5) Tanggung Jawab (Accounttability), Tanggung jawab berkaitan dengan standar pelayanan perpustakaan yang sudah ditetapkan oleh perpustakaan sekolah dilaksanakan dengan benar oleh pihak perpustakaan.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tempat penelitian dalam penelitian ini a d a l a h M A N e g e r i 1 B a n d u n g . Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2014, hlm.14) diartikan sebagai “metode penelitian berlandaskan pada filsafat positivisme dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan dengan proses pengambilan data pada populasi atau sample yang umumnya dilakukan secara acak dengan teknik pengumpulan data menggunakan i n s t r u m e n ” . P e n g a m b i l a n d a t a menggunakan skala liker dan untuk menjawab rumusan masalah umum dan khusus menggunakan uji korelasi dengan

data interval menggunakan rank

spearman.

Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian bertujuan untuk menjawab rumusan masalah umum dan khusus serta hipotesis dari penelitian.

1. Rumusan Masalah Umum

P e r h i t u n g a n u j i k o r e l a s i

menggunakan menggunakan Product

Moment bantuan IBM SPSS Statistics Version 19 seperti tertera dibawah ini.

Berdasarkan hasi uji korelasi variabel X dan variabel Y, didapatkan hasil sebesar 0,551. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi tersebut merupakan nilai variabel fasilitas perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (X) dengan pelayanan pustakawan (Y) dapat

dikategorikan sebagai kategori sedang.

Selanjutnya dilakukan uji signifikansi

dengan menggunakan rumus uji-t. apabila

nilai t hitung > t tabel, maka H ditolak dan o

H diterima, sebaliknya apabila nilai 1 t hitung <t tabel, maka H diterima dan H 0 1

ditolak.

1. Rumusan Masalah

Khusus

a) Hubungan Perangkat

Keras (Hardware) Dengan Pelayanan

Pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai kuesioner yang disebar pada 52 responden pada MA Negeri 1 Bandung, terdapat 7 pernyataan mengenai indikator perangkat keras (hardware), menggambarkan bahwa dari 7 pernyataan yang ada pada kuesioner, skor tertinggi diperoleh pada pernyataan mengenai penambahan jumlah perangkat komputer akan membantu mempermudah p r o s e s p e m i n j a m a n k o l e k s i d i perpustakaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat komputer yang sudah tersedia digunakan dalam melayani p e m i n j a m a n , p e n g e m b a l i a n , d a n perpanjangan koleksi perpustakaa.

(7)

Sedangkan skor terendah terdapat pada pernyataan responden tidak setuju dengan p e r n y a t a a n s o f t w a re /a p l i k a s i d i perpustakaan mudah dioperasikan oleh Anda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pemustaka yang belum mengetahui atau memahami bagaimana cara penelusuran informasi, maka

dibutuhkan user education.

Hasil uji hipotesis melalui uji

korelasi atau r dikategorikan sebagai

k a t e g o r i s e d a n g. H a l t e r s e b u t menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi tersebut merupakan nilai

indikator perangkat keras (hardware)

dengan pelayanan pustakawan (Y). Nilai t

hitung > t tabel, maka H diterima dan H 1 0

ditolak. Dengan demikian, hipotesis “Terdapat hubungan yang signifikan dari perangkat keras (hardware) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung” diterima.

Penerapan teknologi informasi di perpustakaan semata-mata untuk menciptakan kemudahan dalam kegiatan perpustakaan. Dengan adanya perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak

(software), memudahkan pustakawan melayani pemustaka untuk peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi secara bergantian dengan cepat. Proses layanan perpustakaan yang tepat, cepat dan akurat membuat pengunjung merasa terpenuhi kebutuhan informasinya. Apabila kebutuhan informasi pemustaka terpenuhi, maka pemustaka pun akan

datang kembali ke perpustakaan.

b) Hubungan Perangkat Lunak

(Software) Dengan Pelayanan Pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai kuesioner yang disebar pada 52 responden pada MA Negeri 1 Bandung, terdapat 5 pernyataan mengenai indikator perangkat lunak (software), responden setuju dengan pernyataan mengenai jika sudah tersedia perangkat komputer, sudah dilengkapi aplikasi pengelolaan informasi (seperti

microsoft office dan SLiMS), pernyataan mengenai mengenai dengan adanya

software yang digunakan dapat membantu proses kegiatan peminjaman koleksi di perpustakaan dan pernyataan mengenai

s o f t w a r e /a p l i k a s i y a n g a d a d i perpustakaan membantu Anda untuk melakukan pencarian bahan pustaka secara efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa aplikasi perpustakaan sudah digunakan dalam hal pelayanan kepada pemustaka.

Hasil uji korelasi menunjukkan

indikator perangkat lunak (software)

dengan pelayanan pustakawan (Y) dapat

dikategorikan sebagai kategori rendah.

Kemudian nilai t hitung > t tabel, maka H 1

diterima dan H ditolak. Dengan 0

demikian, hipotesis “Terdapat hubungan

yang signifikan dari perangkat lunak (software) dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung” diterima.

(8)

Perpustakaan MA Negeri 1 Bandung sudah memiliki 3 komputer yang berada pada ruangan koleksi. Ketiga komputer tersebut sudah terinstal aplikasi pengelolaan perpustakaan yaitu SLiMS. Versi SLiMS yang digunakan adalah versi cendana dengan instalasi XAMPP sebagai program pendukung yang

tertanam pada komputer server. Setiap

unit komputer di perpustakaan mansaba sudah terhubung satu sama lain dan terkoneksi dengan jaringan internet.

c) Perpustakaan Berbasis TIK

Aspek Manusia (Brainware) Dengan

Pelayanan Pustakawan Pada MA Negeri 1 Bandung.

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai indikator manusia (brainware) menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan

software/aplikasi di perpustakaan mampu dioperasikan dengan cepat dan benar oleh pustakawan untuk memberikan layanan kepada Anda. Hal ini berarti kemampuan pustakawan dapat dengan cepat melayani pemustaka menggunakan fasilitas p e r p u s t a k a a n b e r b a s i s t e k n o l o g i informasi dan komunikasi.

Hasil uji hipotesis melalui uji korelasi nilai r dapat diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria koefisien korelasi. Dengan demikian besarnya korelasi r dapat dikatakan sedang. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kemampuan mengoperasikan TIK dengan pelayanan pustakawan (Y) dapat

dikategorikan sebagai kategori sedang

dan signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan mengoperasikan TIK berhubungan langsung dengan pelayanan pustakawan (Y).

Pengujian hipotesis menujukkan

bahwa “Terdapat hubungan yang

signifikan dari mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi dengan pelayanan pustakawan pada MA Negeri 1 Bandung” teruji kebenarannya. Hal

tersebut diperoleh, perhitungan H ditolak 0

dan H diterima1 apabila t hitung > t tabel.

Dengan demikian, kemampuan s e o r a n g p u s t a k a w a n u n t u k mengoperasikan teknologi informasi dan k o m u n i k a s i d i p e r l u k a n u n t u k menunjuang kegiatan perpustakaan. Salah satunya kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pustakawan. Pada dasarnya, perpustakaan memiliki tujuan melayani pemustaka secara maksimal. Oleh karena itu, perlunya kemampuan seorang pustakawan untuk melayani pemustaka secara maksimal agar terpenuhinya kebutuhan informasi pemustaka.

KESIMPULAN

Penelitian mengenai hubungan fasilitas perpustakaan berbasis TIK dengan pelayanan pustakawan memiliki hubungan dengan kategori sedang dan signifikan. Baik pada aspek perangat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan manusia (brainware). Dengan demikian fasilitas perpustakaan

(9)

memiliki keterkaitan dengan pelayanan yang diberikan pustakawan terhadap pemustaka terutama pada kualitas pelayanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. (2003). Manajemen perlengkapan sekolah teori dan aplikasinya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Ismaniati. (2011). Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam peningkatan kualitas pembelajaran. D i a k s e s d a r i http://staff.uny.ac.id/sites/default/file s / p e n e l i t i a n /Dr.%20Christina%20Ismaniati,%20 M.Pd./Penggunaan%20Teknologi% 20Informasi%20dan%20komunikasi %20dalam%20peningkatan%20kual itas%20pembelajaran.pdf

Munir. (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta.

P r a s t o w o , A . ( 2 0 1 2 ) . M a n a j e m e n perpustakaan sekolah profesional. Jogjakarta: Diva Press.

Rosivia. (2014). Peningkatan pengelolaan sarana prasarana pendidikan d i SMP Negeri 10 Padang. Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 661-831

Sinaga, D. (2009). Mengelola perpustakaan sekolah. Bandung : Bejana.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan sampel member sebanyak 46 orang dengan teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan memakai

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan sampel member sebanyak 46 orang dengan teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan memakai

Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daerah Operasional IV Semarang. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

Sedangkan variabel dependen yaitu minat (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kausal dengan jumlah sampel 61 orang dengan teknik purposive sampling

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan non probability sampling, khususnya metode purposive sampling yaitu teknik sampling dengan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling.. Teknik analisis data

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan cara penentuan sampel melalui teknik Purposive Sampling dengan memilih beberapa informan yang