PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT
CAR AIR CONDITIONER
1. Mengatur suhu udara
2. Mengatur sirkulasi udara
3. Mengatur kelembaban udara 4. Mengatur Kebersihan udara
Saat suhu ruangan tinggi, A/C akan mengambil panas udara sehingga suhu udara di ruangan turun dan
kelembaban udara juga dikurangi sampai pada tingkat yang nyaman.
Panas adalah suatu bentuk energi.
1 kcal panas dapat merubah suhu 1 kg air sebesar 1 derajat C.
Perubahan Wujud
PanasPanas jenis adalah panas yang dibutuhkan
untuk merubah suatu benda tertentu sebesar 1 derajat C.
Adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda yang dinyatakan dalam derajat Celcius (C) atau Fahrenheit (F).
Adalah kandungan uap air yang berada di udara.
Kelembaban relatif adalah jumlah uap air yang
terkandung di udara dibanding udara yang sudah tidak dapat menyerap uap air lagi.
Kelembaban absolut adalah jumlah uap air di
udara dibandingkan dengan udara kering.
Adalah gaya yang bekerja pada suatu permukaan atau ruangan, satuan : kg/cm2, atm, psi, dll.
Tekanan atmosfir adalah tekanan yang bekerja pada semua benda di atas bumi.
1 atm = 1,03 kg/cm2 = 760 mm.hg
Tekanan absolut adalah nilai tekanan mutlak.
Fusi : Padat berubah cair
Solidifikasi : Cair berubah padat
Evaporasi : Cair menjadi gas (uap)
Kondensasi : Gas menjadi cair. Sublimasi : Padat menjadi uap. Adhesi : Uap menjadi padat.
1. Air panas 2. Uap panas
3. Gas sisa pembakaran
Heater pada kendaraan menggunakan panas dari air pendingin mesin.
Panas air pendingin mesin dialirkan ke heater core sehingga heater menjadi panas. Udara dialirkan oleh blower fan melalui heater, mengakibatkan udara menjadi panas.
Dengan mengatur posisi air mix control door untuk mendapatkan udara dingin, udara panas atau mencampur keduanya.
Mengurangi kelembaban udara dari dalam atau luar kendaraan.
Contoh:
- Kondisi sehabis berenang.
- Setelah kulit tersiram alkohol.
Media pemindah panas yang bersirkulasi di dalam sistem A/C. HFC 134a tidak mengandung unsur Chlor sehingga tidak merusak ozon. Jika dilepas ke udara akan cepat menguap dan juga dengan mudah mengembun kembali menjadi cair.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi
disimpan dalam receiver, selanjutnya dialirkan ke expansion valve. Suhu dan tekanannya berkurang dan sifatnya berubah menjadi gas. Di dalam
evaporator refrigerant menguap dan mengambil panas dari udara sekitarnya.
Refrigerant dengan suhu dan tekanan tinggi dalam bentuk uap dialirkan oleh compressor ke condensor. Selanjutnya diembunkan dan berubah menjadi cair akibat pendinginan oleh condensor.
Compressor mengalirkan refrigerant (suhu dan tekanan tinggi) dialirkan ke condensor lalu diembunkan menjadi cairan. Selanjutnya dialirkan ke Receiver untuk disaring. Receiver merubah suhu dan tekanan refrigerant menjadi rendah dalam bentuk kabut lalu dialirkan ke evaporator untuk menguap dan mengambil panas udara sekitarnya.
Tipe Air Mix :
Tipe ini menggunakan air mix door (damper) untuk
mengatur jumlah aliran udara yang melewati heater.
Pengontrol Suhu
1. Air Mix Door Control Air Mix
2. Thermo Control Thermistor Thermostat
Tipe Thermistor :
Komponen ini terbuat dari bahan semi konduktor untuk mengontrol suhu dan mengirimkan sinyal ke amplifier untuk mengontrol bekerjanya
magnetic clutch compressor (On/Off). Jika
suhunya naik maka tahanannya turun. Komponen ini diletakkan dibelakang fin-fin evaporator.
Tipe Thermostat
Komponen ini terdiri dari capilary tube, diapraghma dan micro switch. Jika suhu evaporator naik
tekanan di dalam capilary tube naik membuat
contact point pada micro switch On dan sebaliknya. Proses ini akan membuat magnetic clutch
compresor On atau OFF.
Terdiri dari water valve, heater core dan blower.
Heater
Water valve :
Untuk mengatur jumlah air panas yang masuk ke heater core,
dioperasikan dengan menggerakkan tuas pada control panel.
Heater core :
Konstruksinya terdiri dari fin-fin dan tube (tabung)
Blower :
Terdiri dari motor dan fan. Fungsinya untuk mengalirkan udara dari luar dan dalam
kendaraan ke heater atau evaporator.
Compressor
Untuk menaikkan tekanan dan suhu refrigerant.
Tipe Torak Crankshaft Swash Plate Wobble Plate Tipe Rotary Through Vane
Mekanisme Kompresi
Terdapat dua buah valve; suction valve dipasang pada permukaan bawah valve plate dan discharge valve dipasang dipermu-kaan atas valve plate
Langkah hisap :
Piston bergerak ke bawah discharge valve tertutup dan suction valve terbuka, refrigerant terhisap ke
dalam piston. Langkah tekan :
Piston bergerak ke atas discharge valve terbuka dan suction valve tertutup, refrigerant terdorong ke luar
Penempatan piston satu sama lainnya diatur
berjarak 72 derajat untuk compressor 10 silinder dan 120 derajat untuk compressor 6 silinder.
Gerak putar shaft dirubah menjadi gerak bolak-balik piston melalui swash plate dan shoe. Piston bekerja ganda untuk dua buah silinder yang terletak di sisi kiri dan kanannya. Jika salah satu sisi melakukan langkah tekan yang lainnya melakukan langkah hisap.
Jika compressor macet, sensor kecepatan (lock sensor) akan bekerja sebagai pengaman dengan mematikan bekerjanya magnetic clutch.
Pada sistem yang menggunakan CFC12, jika tekanan terlalu tinggi, fusible plug akan meleleh dan refrigerant terbuang ke udara bebas. Pada sistem A/C HFC134a, pressure relief valve menggantikan fungsi fusible plug.
6 buah piston ditempatkan di sebelah kanan compressor dengan jarak 60 derajat satu sama lain.
Keuntungan:
1. Kapasitas secara otomatis berubah. 2. Kejutan berkurang.
Gerak putar shaft dirubah menjadi gerak bolak-balik piston oleh drive dan wobble plate.
Dua buah vane diletakkan saling membentuk sudut vane diantara
rotor. Putaran vane akan menggesek dinding silinder. Gerakan tersebut akan menghisap dan menekan refrigerant.
Jika tekanan di dalam silinder tinggi, sludging valve terbuka untuk
mengalirkan refrigerant ke case.
Kompenen ini terpasang di rumah bagian
belakang compressor.
Jika suhu compressor tinggi, thermal sensor akan memutuskan arus ke magnetic clutch yang dihubungkan secara seri. 180° C = compressor Off. 120˚ C = compressor On.
Fungsi dan cara kerjanya sama seperti compressor tipe swash plate.
Untuk memberikan pelumasan bearing compressor, komponen yang bergesekan dan bergerak. Oli ini bersirkulasi bersama sama dengan refrigerant. Jumlah oli harus tepat, jika oli terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menimbulkan masalah.
Oli compressor Oli Compressor Denso Sanden ND-OIL6 (Mineral Oil) ND-OIL8 SP-10 (PAG) (PAG) HFC134a CFC12
Dilakukan saat penggantian komponen.
Penambahan oli compressor
Sejumlah oli ada didalam compressor yang baru, sehingga sewaktu
mengganti compressor kurangi kelebihan oli.
Komponen yang diganti
Compressor Condendor Evaporator Penambahan b 40 CC 40 CC
Oli untuk R12 tidak dapat digunakan
untuk sistem R134a. Jika hal ini dilakukan akan memperpendek umur komponen.
Label untuk membe-dakan sistem R12 dan R134a.
Perhatian untuk oli compressor
O-ring yang digunakan untuk sambungan pipa R12 dan R134a tidak boleh saling dipertukarkan.
Untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan compressor ke mesin. Prinsip kerjanya adalah
dengan mengalirkan arus ke coil.
Konstruksinya terdiri dari stator, rotor dan pressure plate. Stator dipasang tetap pada compressor dan pressure plate pada shaft compressor. Sebuah bearing dipasang diantara rotor dan compressor.
Ketika mesin beroperasi, pulley compressor juga berputar, sementara compressor belum bekerja.
Saat sistem A/C On, amplifier memberi arus ke coil. Selanjutnya medan elektromagnet terbentuk
membuat compressor bekerja.
Tipe F dan G untuk compressor tipe
crankshaft.
Tipe R dan P untuk compressor tipe
swash plate dan TV.
Untuk mendinginkan gas refrigerant bertekanan dan bersuhu tinggi serta merubahnya menjadi cairan
dengan melepaskan panas ke udara bebas. Untuk Itu dipasang di bagian depan kendaraan dan
mendapatkan pendinginan oleh radiator fan.
Receiver Drier
Terdiri dari drier dan filter.
Berfungsi untuk menyerap air dan kotoran yang terdapat di dalam refrigerant. Pada
bagian atasnya terdapat sight glass untuk mengetahui
jumlah refrigerant di dalam sistem A/C. Pada model yang lain sight glass dipasang
pada pipa diantara receiver dan expansion.
Cooling Unit
Terdiri dari 3 komponen: 1. Expansion Valve
2. Evaporator 3. Drain pan
Drain pan untuk mengum pulkan air yang diembun kan oleh evaporator.
Expansion valve
Untuk mengatur jumlah aliran refrigerant yang disemprotkan dalam bentuk kabut di evaporator sehingga suhunya dapat diturunkan. Jumlah aliran refrigerant ditentukan oleh naik turunnya valve pada expansion valve.
Tipe Internal Equalizing
Mengatur jumlah aliran refrigerant yang diuapkan dimana tekanan pengimbang (Pe) diambil dari sisi masuk evaporator.
Tipe External Equalizing
Mengatur jumlah aliran refrigerant yang diuapkan dimana tekanan pengimbang (Pe) diambil dari sisi keluar evaporator.
Expansion Valve Tipe Box
Pada prinsipnya sama seperti tipe external equalizing tetapi sensor indera panasnya digabung di dalam
expansion valve.
Ketika suhu refrigerant pada keluaran evaporator tinggi, gas refrigerant diatas diapraghma mengembang dan menekan valve.
Evaporator
Menguapkan refrigerant dan mengambil panas dari udara sekelilingnya sehingga udara sekelilingnya menjadi dingin.
Tipe-tipe Evaporator
Evaporator Tipe Drawn Cup
Terdiri dari tank (1), tube (2) dan fin (3) dan merupakan gabungan plat (A) dan (B).
Arah aliran refrigerant
Unit A/C Terpadu
Gabungan dari blower, heater (pemanas) dan cooling unit. Gambar dibawah adalah untuk model stir kiri.
Peralatan Anti Beku
Ketika udara mengalir ke evaporator, uap air dari udara akan menempel ke fin-fin evaporator. Jika suhu fin turun dibawah 0° C (32° F), air tersebut akan membeku.
Akibatnya evaporator tertutup es dan menghambat sistem perpindahan panas. Ada dua cara untuk
menghindari hal tersebut:
1. Tipe thermistor (lihat Bab I).
Evaporator Pressure Regulator (EPR)
Jumlah aliran refrigerant dari evaporator ke compressor diatur. Tekanan pada evaporator dijaga tetap pada 1,9 kg/cm2 atau lebih sehingga suhu fin evaporator tidak turun dibawah 0° C (32° F).
Cara Kerja EPR
Ketika kecepatan compressor tinggi dan beban pendinginan kecil, valve EPR tertutup dan
membatasi aliran refrigerant sehingga tekanan evaporator bertahan pada 1,9 kg/cm2.
Ketika kecepatan compressor rendah dan beban
pendinginan kecil, tekanan di dalam evaporator diatas 1,9 kg/cm2 sehingga valve terbuka.
EPR Tipe Metal Bellow Diapraghma (R134a)
EPR tipe ini cocok dengan
karakteristik refrigerant R134a. Cara kerjanya sama seperti
Pressure Switch
Dipasang diantara receiver drier dan expansion valve untuk mendeteksi ketidak normalan tekanan didalam sirkulasi dan mematikan magnetic clutch.
Dipasang diantara receiver drier dan expansion valve untuk mendeteksi tekanan sirkulasi dan mengetahui pendinginan condensor.
Selanjutnya akan mengatur kecepatan fan.
Merupakan gabungan dual pressure switch dan medium pressure switch.
Untuk menghindari mesin mati saat compressor
bekerja pada kecepatan mesin rendah dengan
mematikan magnetic clutch
Tergantung dari tekanan refrigerant dan suhu air
pendingin mesin, bekerjanya condensor fan diatur dan dikombinasikan dengan radiator fan
Pengatur Kecepatan Fan
Cara Kerja
1. Pressure switch On = >15,5 kg/cm2: Off= <12,5 kg/cm2.
2. Water temperature switch terbuka >90° C, tertutup < - 83° C. 3. Relay fan radiator jenis normally closed (NC).
Peralatan Peningkat Putaran Idle (Idle Up)
Untuk menjaga agar putaran idle tidak turun saat compressor bekerja. Peralatan idle up berbeda
tergantung jenis mesin dan sistem penyaluran bahan bakar.
Pengatur Suhu Ruangan Dua Tingkat (Economy Switch)
Pada A/C tipe air mix,
compressor akan bekerja terus menerus sehingga mendekati suhu beku kira kira 3° C.
Pada saat switch “econ” ditekan, compressor akan dimatikan pada saat suhu evaporator mencapai 10° C. Sedangkan saat switch A/C ditekan compressor akan dimatikan pada saat suhu evaporator mencapai 3° C.
Magnetic Clutch
Digunakan pada sistem A/C yang menggunakan dua
buah evaporator.
Ditempatkan diantara
receiver drier dan expansion valve.
Suhu cooling unit diatur dengan cara menghubung kan dan memutuskan aliran refrigerant.
Alat Pengatur Yang Lain
Micro Switch / Accel Switch:
Dipasang pada pedal gas, untuk mematikan bekerjanya magnetic clutch saat akselerasi.
Perlindunggan terhadap panas mesin yang berlebihan
Saat temperatur mesin panas, water tempera-ture switch akan
memutuskan arus
sehingga compressor berhenti bekerja.
Sistem dan Cara Kerja Air Conditioner
Tipe Biasa:
Menggunakan heater atau evaporator untuk mema-naskan atau mendingin kan udara.
Tipe Segala Cuaca:
Gabungan penggunaan heater atau evaporator
untuk mendapatkan udara yang nyaman.
Kerja Pengontrolan A/C
Untuk mengatur arah aliran dan kecepatan udara yang masuk dan keluar cooling unit.
Cara Kerja Motor Blower
Kecepatan putaran blower diatur dengan cara mengatur arus yang mengalir ke motor blower melewati tahanan (resistor) yang berbeda-beda.
Perawatan dan Perbaikan
Untuk menghindari kesalahan pengisian, sambungan selang
pengisian pada sistem HFC 134a telah dirubah menggunakan quick
Alat Pemeriksa Kebocoran
Pemeriksa kebocoran untuk R12 tidak dapat digunakan pada sistem HFC134a, karena tidak mengandung chlor
Vacuum Pump Adapter
Memiliki dua saluran untuk R12 dan R134a agar dapat digunakan untuk mengevakuasi kedua sistem tersebut.