• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 1 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

P U T U S A N

NOMOR : 4/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana Anak pada peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti tersebut dibawah ini dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : Wisnu Syahputra; 2. Tempat lahir : Sentang;

3. Umur/tanggal lahir : 14 Tahun/31 Desember 2001; 4. Jenis kelamin : Laki-laki;

5. Kebangsaan : Indonesia;

6. Tempat tinggal : Jalan Alpokat Kelurahan Sentang Kecamatan Kota Kisaran Timur Kabupaten Asahan;

7. Agama : Islam; 8. Pekerjaan : - ; Anak ditangkap tanggal 1 Desember 2016;

Anak ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik, sejak tanggal 2 Desember 2016 sampai dengan tanggal 8 Desember 2016;

2. Perpanjangan Penuntut Umum, sejak tanggal 9 Desember 2016 sampai dengan tanggal 16 Desember 2016;

3. Penuntut Umum, sejak tanggal 16 Desember 2016 sampai dengan tanggal 20 Desember 2016;

4. Hakim, sejak tanggal 19 Desember 2016 sampai dengan tanggal 28 Desember 2016;

5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Kisaran, sejak tanggal 29 Desember 2016 sampai dengan tanggal 12 Januari 2017;

6. Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 09 Januari 2017 sampai dengan tanggal 18 Januari 2017;

7. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 19 Januari 2017 sampai dengan tanggal 02 Februari 2017;

Anak didampingi oleh Penasihat Hukum Asnan Buyung Panjaitan, S.H., Advokat pada Kantor Advokat Asnan Buyung Panjaitan S.H dan Rekan yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman KM. 5,5 Kelurahan Sijambi

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 2 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang didaftarkan tanggal 21 Desember 2016, Nomor 403/Psk-Kum/2016;

Anak didampingi oleh orangtua;

Hasil Penelitian Pemasyarakatan Untuk Pengadilan Anak telah dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Labuhan Ruku tertanggal 13 Desember 2016, terlampir dalam berkas/Bundel A;

Pengadilan Tinggi tersebut ; Telah membaca :

I. Berkas Perkara Banding Nomor : 4/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN. Tanggal 24 Januari 2017 dan Berkas Perkara Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 39/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Kis. tanggal 5 Januari 2017 dalam perkara atas nama terdakwa WISNU SYAHPUTRA;

II. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Anak, pada Kejaksaan Negeri Kisaran No. Reg.Perkara: PDM-230/Kisar/Euh.2/12/2016 , yang dibacakan tanggal 21 Desember 2016 berbunyi sebagai berikut :

DAKWAAN ANAK : PERTAMA:

Bahwa Anak Wisnu Syahputra yang berusia 14 tahun pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016 sekira pukul 20.30 Wib atau setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun 2016 bertempat di dalam areal perkebunan kelapa sawit yang berada di pinggir rel kereta api simpang palang pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap Kab. Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, perbuatan tersebut dilakukan oleh Anak Wisnu Syahputra dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016 sekira pukul 19.15 Wib, Anak Wisnu Syahputra menghubungi saksi Reza Pratiwi yang berusia 16 tahun dan mengajak saksi Reza Pratiwi untuk jalan- jalan dan atas ajakan tersebut, saksi Reza Pratiwi tidak menolaknya selanjutnya anak Wisnu Syahputra datang menjemput saksi Reza Pratiwi dengan mengendarai sepeda motor ke rumah saksi yang beralamat di Dusun I Desa Perkebunan Sei. Dadap III- IV Kec. Sei. Dadap Kab. Asahan, dan

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 3 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

pada saat akan berangkat, anak Wisnu Syahputra bertemu dan berpamitan dengan saksi Sahputra Alias Putra yang merupakan saudara dari saksi Reza Pratiwi sehingga saksi Sahputra Alias Putra mengetahui saksi Reza Pratiwi dibawa jalan- jalan oleh anak Wisnu Syahputra;

- Bahwa setelah berjalan- jalan dengan menaiki sepeda motor, sekira pukul 20.30 Wib, saksi Reza Pratiwi minta diantarkan pulang pada anak Wisnu Syahputra, dan di perjalanan menuju rumah saksi Reza Pratiwi, sesampai di pinggir rel Kereta Api Simpang Palang Pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap, tiba- tiba Anak Wisnu Syahputra memberhentikan sepeda motornya dan saksi Reza Pratiwi langsung bertanya kepada Anak Wisnu Syahputra, “ngapain kita disini bang?”, dan dijawab anak Wisnu Syahputra dengan mengatakan, “Bentar Dek, nunggu teman”, dan setelah menunggu beberapa saat, teman yang dimaksud oleh anak Wisnu Syahputra tersebut tidak ada datang;

- Bahwa selanjutnya anak Wisnu Syahputra kembali menghidupkan mesin sepeda motor dan menyuruh saksi Reza Pratiwi untuk kembali naik ke boncengan seperti sebelumnya selanjutnya anak Wisnu Syahputra membawa saksi Reza Pratiwi masuk ke dalam areal kebun kelapa sawit yang berada di pinggir rel kereta api simpang palang pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap Kab. Asahan tersebut, dan dengan dibawanya saksi Reza Pratiwi ke dalam areal kebun kelapa sawit tersebut, saksi Reza Pratiwi mulai merasa ketakutan dan kembali bertanya kepada anak Wisnu Syahputra, “Bang, ngapain lagi kita disini, katanya mau ngantar aku pulang”, tetapi atas pertanyaan saksi Reza Pratiwi, anak Wisnu Syahputra langsung marah dengan mengatakan, “diam kau, jangan ribut, nanti ku buat keluargamu enggak tenang”, selanjutnya anak Wisnu Syahputra menyuruh saksi Reza Pratiwi untuk turun dari sepeda motor dan tidur di tanah tetapi saksi Reza Pratiwi berusaha menolak permintaan anak Wisnu Syahputra tersebut dan anak Wisnu Syahputra justru langsung mendorong tubuh saksi Reza Pratiwi hingga terjatuh di tanah kemudian Anak Wisnu Syahputra duduk di atas paha saksi Reza Pratiwi dan memegang tangan saksi Reza Pratiwi agar tidak memberikan perlawanan selanjutnya Anak Wisnu Syahputra berusaha membuka baju yang dikenakan saksi Reza Pratiwi secara paksa tetapi saksi Reza Pratiwi berusaha agar anak Wisnu Syahputra tidak bisa membuka baju yang saksi Reza Pratiwi kenakan dengan cara memegangi baju tersebut sambil berteriak minta tolong tetapi anak Wisnu Syahputra terus berusaha untuk membukanya dengan cara menaikkan

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 4 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

baju yang dikenakan saksi Reza Pratiwi selanjutnya anak Wisnu Syahputra juga menurunkan celana panjang dan celana dalam saksi Reza Pratiwi hingga lutut secara paksa sambil terus memegangi tangan saksi Reza Pratiwi agar tidak memberikan perlawanan;

- Bahwa selanjutnya Anak Wisnu Syahputra membuka celana yang dikenakannya dan menimpa badan saksi Reza Pratiwi dan langsung memasukkan kemaluannya yang telah tegang dan keras ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi sebanyak satu kali dan pada saat anak Wisnu Syahputra sedang memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi, tiba- tiba terdengar teriakan seseorang “Woi ngapain itu”, dan karena takut perbuatannya menyetubuhi saksi Reza Pratiwi diketahui orang lain, Anak Wisnu Syahputra langsung mencabut kemaluannya dari dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi, kemudian Anak Wisnu Syahputra kembali mengenakan pakaiannya begitupun dengan saksi Reza Pratiwi selanjutnya anak Wisnu Syahputra kembali membonceng dan mengantarkan saksi Reza Pratiwi pulang ke rumahnya;

- Bahwa sesampai di rumah saksi Reza Pratiwi langsung menyampaikan perbuatan anak Wisnu Syahputra yang telah menyetubuhi saksi Reza Pratiwi tersebut kepada orang tua saksi Reza Pratiwi yaitu saksi Juniati selanjutnya saksi Juniati melaporkan perbuatan anak Wisnu Syahputra tersebut ke pihak Polres Asahan;

- Bahwa perbuatan anak Wisnu Syahputra mengakibatkan saksi Reza Pratiwi mengalami keadaan sebagaimana isi Visum et Repertum No. 357/599 tanggal 17 Nopember 2016 dengan hasil pemeriksaan :

Kepala : Tidak ada kelainan; Leher : Tidak ada kelainan; Dada : Tidak ada kelainan; Perut : Tidak ada kelainan; Tangan/ kaki : Tidak ada kelainan;

Alat kelamin : Selaput dara (hymen) tampak luka robek posisi jam 3, 6 dengan tepi luka tidak sampai ke dasar;

Kesimpulan : Seorang perempuan dengan selaput dara (Hymen) tidak utuh;

Perbuatan Anak Wisnu Syahputra sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 Ayat (1) Undang- undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- undang No. 23 Tahun 2002 Tentang

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 5 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

Perlindungan Anak Jo. Undang- undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

ATAU : Kedua:

Bahwa Anak Wisnu Syahputra yang berusia 14 tahun pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016 sekira pukul 20.30 Wib atau setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun 2016 bertempat di dalam areal perkebunan kelapa sawit yang berada di pinggir rel Kereta Api Simpang Palang Pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap Kab. Asahan atau setidak- tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kisaran, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, perbuatan tersebut dilakukan oleh Anak Wisnu Syahputra dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016 sekira pukul 19.15 Wib, Anak Wisnu Syahputra menghubungi saksi Reza Pratiwi yang berusia 16 tahun dan mengajak saksi Reza Pratiwi untuk jalan- jalan dan atas ajakan tersebut, saksi Reza Pratiwi tidak menolaknya selanjutnya anak Wisnu Syahputra datang menjemput saksi Reza Pratiwi dengan mengendarai sepeda motor ke rumah saksi yang beralamat di Dusun I Desa Perkebunan Sei. Dadap III- IV Kec. Sei. Dadap Kab. Asahan, dan pada saat akan berangkat, anak Wisnu Syahputra bertemu dan berpamitan dengan saksi Sahputra Alias Putra yang merupakan saudara dari saksi Reza Pratiwi sehingga saksi Sahputra Alias Putra mengetahui saksi Reza Pratiwi dibawa jalan- jalan oleh anak Wisnu Syahputra ;

- Bahwa setelah berjalan- jalan dengan menaiki sepeda motor, sekira pukul 20.30 Wib, saksi Reza Pratiwi minta diantarkan pulang pada anak Wisnu Syahputra, dan di perjalanan menuju rumah saksi Reza Pratiwi, yaitu sesampai di pinggir rel Kereta Api Simpang Palang Pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap, tiba- tiba Anak Wisnu Syahputra memberhentikan sepeda motornya dan saksi Reza Pratiwi langsung bertanya kepada Anak Wisnu Syahputra dengan mengatakan, “ngapain kita disini bang?”, dan dijawab anak Wisnu Syahputra dengan mengatakan, “Bentar Dek, nunggu teman”, dan setelah menunggu beberapa saat, teman yang dimaksud oleh anak Wisnu Syahputra tersebut tidak ada datang ;

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 6 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN - Bahwa selanjutnya anak Wisnu Syahputra kembali menghidupkan mesin sepeda motor dan menyuruh saksi Reza Pratiwi untuk kembali naik ke boncengan seperti sebelumnya selanjutnya anak Wisnu Syahputra membawa saksi Reza Pratiwi masuk ke dalam areal kebun kelapa sawit yang berada di pinggir rel kereta api simpang palang pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap Kab. Asahan tersebut, dan dengan dibawanya saksi Reza Pratiwi ke dalam areal kebun kelapa sawit tersebut, saksi Reza Pratiwi mulai merasa ketakutan dan kembali bertanya kepada anak Wisnu Syahputra, “Bang, ngapain lagi kita disini, katanya mau ngantar aku pulang”, tetapi atas pertanyaan saksi Reza Pratiwi, anak Wisnu Syahputra langsung marah dengan mengatakan, “diam kau, jangan ribut, nanti ku buat keluargamu enggak tenang”, selanjutnya anak Wisnu Syahputra menyuruh saksi Reza Pratiwi untuk turun dari sepeda motor dan tidur di tanah tetapi saksi Reza Pratiwi langsung menolak permintaan anak Wisnu Syahputra tersebut dan anak Wisnu Syahputra justru langsung mendorong tubuh saksi Reza Pratiwi hingga terjatuh di tanah kemudian Anak Wisnu Syahputra memegang tangan saksi Reza Pratiwi agar tidak memberikan perlawanan selanjutnya Anak Wisnu Syahputra berusaha membuka secara paksa baju saksi Reza Pratiwi tetapi saksi Reza Pratiwi berusaha agar anak Wisnu Syahputra tidak bisa membuka baju saksi Reza Pratiwi dengan cara berusaha memegangi baju tersebut sambil berteriak minta tolong tetapi anak Wisnu Syahputra terus berusaha untuk membuka baju saksi Reza Pratiwi dengan cara menaikkan baju yang dikenakan saksi Reza Pratiwi selanjutnya anak Wisnu Syahputra menurunkan celana panjang dan celana dalam saksi Reza Pratiwi secara paksa hingga lutut sambil terus memegangi tangan saksi Reza Pratiwi agar tidak memberikan perlawanan ;

- Selanjutnya Anak Wisnu Syahputra memasukkan jari tengah tangan kanannya ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi sebanyak satu kali dan pada saat Anak Wisnu Syahputra sedang memasukkan jari tengah tangan kanannya ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi, tiba- tiba terdengar teriakan seseorang “Woi ngapain itu”, dan karena takut perbuatannya diketahui orang lain, Anak Wisnu Syahputra langsung mengeluarkan jari tangannya dari dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi, kemudian Anak Wisnu Syahputra menyuruh saksi Reza Pratiwi untuk kembali mengenakan pakaiannya selanjutnya membonceng dan mengantarkan saksi Reza Pratiwi pulang ke rumahnya ;

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 7 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN - Bahwa sesampai di rumah saksi Reza Pratiwi langsung menyampaikan perbuatan anak Wisnu Syahputra tersebut kepada orang tua saksi Reza Pratiwi yaitu saksi Juniati dan oleh saksi Juniati, perbuatan anak Wisnu Syahputra tersebut langsung dilaporkan ke pihak Polres Asahan ;

- Bahwa perbuatan anak Wisnu Syahputra mengakibatkan saksi Reza Pratiwi mengalami keadaan sebagaimana isi Visum et Repertum No. 357/599 tanggal 17 Nopember 2016 dengan hasil pemeriksaan :

Kepala : Tidak ada kelainan; Leher : Tidak ada kelainan; Dada : Tidak ada kelainan; Perut : Tidak ada kelainan; Tangan/ kaki : Tidak ada kelainan;

Alat kelamin : Selaput dara (hymen) tampak luka robek posisi jam 3, 6 dengan tepi luka tidak sampai ke dasar;

Kesimpulan : Seorang perempuan dengan selaput dara (Hymen) tidak utuh;

Perbuatan Anak Wisnu Syahputra sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 Ayat (1) Undang- undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Undang- undang No. 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.;

III. Surat Tuntutan Jaksa Penuntut Umum Anak, pada Kejaksaan Negeri Kisaran NO. REG.PERK: PDM-230/Kisar/Euh.2/12/2016, yang dibacakan tanggal 5 Januari 2017 berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan Anak WISNU SYAHPUTRA bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja melakukan kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 81 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak sebagaimana terurai dalam Dakwaan Alternatif Pertama ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak WISNU SYAHPUTRA dengan pidana penjara selama 3 (Tiga) tahun dikurangi selama anak berada dalam tahanan dengan perintah Anak tetap dalam tahanan dan pidana pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan ;

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 8 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

3. Menyatakan barang bukti berupa 1 baju lengan panjang warna hitam motif bola-bola warna putih, 1 celana panjang warna hitam, 1 celana dalam warna hijau muda, dikembalikan kepada saksi Reza Pratiwi ;

4. Menetapkan Anak membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

IV. Membaca Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 39/Pid.Sus-Anak/ 2016/PN.Kis Tanggal 5 Januari 2017, yang Mengadili:

1. Menyatakan Anak Wisnu Syahputra telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “melakukan

kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan

dengannya” sebagaimana dalam dakwaan Alternatif Kesatu;

2. Menjatuhkan pidana kepada Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Anak tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa:

1 (satu) baju wanita lengan panjang warna hitam dengan motif bola-bola warna putih;

1 (satu) celana panjang warna hitam; 1 (satu) celana dalam warna hijau muda; Dikembalikan kepada saksi Reza Pratiwi;

6. Membebankan kepada Anak membayar biaya perkara sejumlah Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);

V. Akte permintaan banding Nomor 01/Akta.Pid/2016/PN.Kis. yang dibuat oleh ; NIRWAN SEMBIRING, SH. MH Panitera Pengadilan Negeri Kisaran , bahwa pada tanggal 9 Januari 2017 Sdr.Asnan Buyung Panjaitan, SH. Penasihat Hukum Anak telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor ; 39/Pid .Sus-Anak/2016/PN. Kis tanggal 05 Januari 2017 ; VI. Akta pemberitahuan permintaan banding Nomor

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 9 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

Jurusita pada Pengadilan Negeri Kisaran, bahwa pada tanggal 11 Januari 2017 permintaan banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum GUSMIRA FITRI WARMAN, SH pada Kejaksaan Negeri Kisaran;

VII. Akte permintaan banding Nomor 02/Akta.Pid/2016/PN.Kis. yang dibuat oleh ; NIRWAN SEMBIRING, SH. MH Panitera Pengadilan Negeri Kisaran , bahwa pada tanggal 11 Januari 2017 Sdr. GUSMIRA FITRI WARMAN, SH Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kisaran telah mengajukan permintaan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 05 Januari 2017 Nomor : 39/Pid .Sus-Anak/2016/PN. Kis ;

VIII. Akta pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh ; NIRWAN SEMBIRING, SH. MH Panitera Pengadilan Negeri Kisaran , bahwa Pengadilan Negeri Kisaran telah mengirimkan Surat No. W2.U11/127/HN.01.10/I/2017 Kepada Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai di Tanjung Balai, untuk mohon bantuan Jurusita/Jurusita Pengganti, memberitahukan kepada ASNAN BUYUNG PANJAITAN,SH DAN REKAN Penasihat Hukum Anak, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 05 Januari 2017 Nomor : 39/Pid .Sus-Anak/2016/PN. Kis ;

IX. Memori Banding dari Jaksa Penuntut Umum tanggal 13 Januari 2017 telah diterima oleh NIRWAN SEMBIRING, SH,MH Panitera Pengadilan Negeri Kisaran di Pengadilan Negeri Kisaran, tanggal 16 Januari 2017 dan salinannya telah dikirimkan kepada Asnan Buyung Panjaitan, SH dan Rekan, Penasihat Hukum Anak melalui Pengadilan Negeri Tanjung Balai sesuai dengan Surat No.W2.U11/145/HN.01.10/I/2017 tanggal 17 Januari 2017;

X. Surat Pemberitahuan untuk mempelajari berkas No.W2.U.11/ 128/ HN.01.10/I/2017, Perkara Pidana No. 39/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Kis. perkara yang ditanda tangani oleh ; NIRWAN SEMBIRING,SH MH, Panitera Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 16 Januari 2017 ditujukan kepada Anak dan Penuntut Umum untuk mempelajari berkas perkara selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal 17 Januari 2017 sampai dengan tanggal 25 Januari 2017 tersebut, sebelum pengiriman berkas ke Pengadilan Tinggi Medan;

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 10 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permintaan banding dari Anak oleh Penasihat Hukumnya dan dari Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Jaksa Penunutut Umum telah mengajukan memori bandingnya, sebagai berikut:

Adapun alasan- alasan yang kami ajukan untuk menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor : 39/Pid.Sus- Anak/2016/PN KIS tanggal 5 Januari 2017 tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang RI

No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman ditentukan bahwa hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai- nilai hukum dan rasa keadian yang hidup dalam masyarakat, dengan maksud agar putusan hakim sesuai dengan nilai dan rasa keadilan masyarakat ; 2. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang RI

No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, disebutkan bahwa dalam mempertimbangkan berat ringannya pidana, hakim wajib memperhatikan pula sifat yang baik dan jahat dari terdakwa, dengan maksud agar putusan yang dijatuhkan setimpal dan adil sesuai dengan kejahatannya;

3. Bahwa dalam hal penjatuhan pidana terhadap terdakwa sebagaimana yang diamanatkan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 1 Tahun 2000 tentang Pemidanaan Agar Setimpal dengan Berat dan Sifat Kejahatannya, mengatur bahwa terhadap beberapa tindak pidana tertentu diantaranya tindak pidana yang menyangkut dengan kesusilaan, Mahkamah Agung mengharapkan supaya Pengadilan menjatuhkan pidana yang sungguh- sungguh setimpal dengan beratnya dan sifatnya tindak pidana tersebut dan jangan sampai menjatuhkan pidana yang menyinggung rasa keadilan di dalam masyarakat ;

4. Bahwa dengan didasarkan pada semua ketentuan diatas, kami kurang sependapat dengan Putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor : 39/Pid.Sus- Anak/2016/PN KIS tanggal 5 Januari 2017 yang menjatuhkan pidana terhadap Anak Wisnu Syahputra lebih ringan dari tuntutan pidana yang kami ajukan, serta putusan tersebut juga kurang

(11)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 11 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

memperhatikan rasa keadilan bagi korban yaitu saksi Reza Pratiwi,

mengingat Anak Wisnu Syahputra tidak mengakui perbuatannya menyetubuhi saksi Reza Pratiwi pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016 sekira pukul 20.30 Wib bertempat di pinggir rel Kereta Api Simpang Palang Pondok LCB Afdeling I Kebun Sei. Dadap Kab. Asahan dan perbuatan tersebut dilakukan Anak Wisnu Syahputra dengan cara terlebih dahulu mendorong tubuh saksi Reza Pratiwi hingga terjatuh dan pada saat saksi Reza Pratiwi dalam keadan dengan posisi tertelentang di tanah kemudian Anak menduduki kedua paha saksi Reza Pratiwi dan membuka celana panjang dan celana dalam saksi Reza Pratiwi secara paksa selanjutnya barulah Anak membuka celananya dan memasukkan kemaluannya yang telah menegang dan keras ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi dengan cara paksa dan selama anak menyetubuhi saksi Reza Pratiwi, tangan kiri anak memegang tangan saksi Reza Pratiwi sehingga saksi Reza Pratiwi tidak bisa memberikan perlawanan dan hanya bisa berteriak minta tolong, dan pada saat anak sedang memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi, tiba- tiba terdengar teriakan seseorang “Woi ngapain itu”, dan karena takut perbuatannya menyetubuhi saksi Reza Pratiwi diketahui orang lain, Anak langsung mencabut kemaluannya dari dalam kemaluan saksi Reza Pratiwi ; 5. Bahwa saksi Reza Pratiwi masih berusia 16 tahun sehingga atas

perbuatan Anak Wisnu Syahputra, saksi Reza Pratiwi mendapat malu dan kehilangan masa depannya sebagaimana hasil Visum et Repertum No. 357/599 tanggal 17 Nopember 2016, disamping itu perbuatan Anak Wisnu Syahputra yang masih berusia 14 tahun juga sangat bertentangan dengan nilai- nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat kita yang sangat menjunjung tinggi norma kesopanan dan kesusilaan ;

6. Bahwa dengan didasarkan pada semua uraian diatas, kami melihat bahwa pemidanaan yang dijatuhkan terhadap Anak Wisnu Syahputra kurang memenuhi rasa keadilan terhadap korban serta dikhawatirkan tidak memberikan efek jera bagi Anak Wisnu Syahputra yang nyata- nyata telah melakukan suatu perbuatan asusila ;

Dengan didasarkan pada semua pertimbangan yang kami uraikan diatas, akhirnya kami memohon supaya hakim Pengadilan Tinggi Medan menerima permohonan banding yang kami ajukan dan menyatakan Anak

(12)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 12 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

Wisnu Syahputra bersalah dengan menjatuhkan putusan atau pemidanaan sebagaimana Surat Tuntutan kami tanggal 5 Januari 2017.

Menimbang, Penasihat Hukum Anak tidak ada mengajukan Kontra Memori Banding dan juga Anak atau Penasihat Hukumnya tidak ada mengajukan Memori atas pernyataan Bandingnya, namun demikian Hakim Tinggi Anak akan memberikan pertimbangan terhadap Memori Banding Jaksa Penuntut Umum tersebut dan terhadap pernyataan banding kedua pihak tersebut sebagai berikut:

Menimbang, bahwa Hakim Anak pada Pengadilan Negeri Kisaran, telah memberikan pertimbangan yang cukup secara berimbang antara kepentingan Anak sebagai Korban dan Anak sebagai pelaku menyimpang;

Menimbang, bahwa bila dicermati dalam berita acara penyidikan dan berita acara persidangan, maka diketemukan bahwa anak sebagai pelaku tidak mengakui dengan terus terang perbuatannya terhadap korban yang melakukan persetubuhan dengan upaya paksa;

Menimbang, bahwa oleh hasil penelitian pemasyarakatan untuk pengadilan anak yang dilakukan tertanggal 13 Desember 2016, telah ditampilkan dengan cermat dan jelas, Identitas Anak dan Keluarga, Masalah Klien, Latar belakang, Kronologis tindak pidana, Akibat yang ditimbulkan pada diri Klien dan Korban;

Menimbang, bahwa dalam Kronologis tersebut dinyatakan adanya perbuatan persetubuhan dan bukan menjolok dengan jari tangan, dan Klien melakukannya disebabkan seringnya klien menonton film forno, hingga klien tidak dapat mengendalikan nafsu di usia yang masih muda;

Menimbang, bahwa setelah membaca lebih lanjut, meneliti dan mempelajari dengan seksama keseluruhan berkas perkara dan surat - surat yang berkaitan dengan perkara ini sejak dari berita acara penyidik serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Kisaran tanggal 5 januari 2017, Nomor : 39/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Kis tersebut Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan hukum dalam putusan Hakim Anak Tingkat Pertama, baik dalam Kwalifikasi Hukum dan Strafmaatnya, bahwa Anak tersebut telah terbukti dengan sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang di dakwakan kepadanya dan pertimbangan Hukum Hakim Anak Tingkat Pertama telah tepat dan benar menurut hukum, sehingga Putusan tersebut di atas diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutuskan perkara ini di tingkat banding ;

(13)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 13 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN Menimbang bahwa, dengan mengambil alih pertimbangan hukum Hakim tingkat pertama / tersebut, maka putusan Pengadilan Kisaran tanggal 5 Januari 2017, Nomor 39/Pid.Sus-Anak/2016/PN.KIs, dapat dikuatkan ;

Menetapkan lamanya masa penahanan yang telah dijalani oleh Anak tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan ;

Menetapkan Anak tersebut tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak tersebut dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana maka kepadanya harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat banding;

Memperhatikan, Pasal 81 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Jo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP, Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan ketentuan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

1. Menerima permintaan banding dari Anak dan dari Jaksa Penuntut Umum tersebut ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kisaran Nomor 39/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Kis. Tanggal 5 Januari 2017, yang dimintakan banding tersebut;

3. Menetapkan supaya Anak tersebut tetap berada dalam tahanan ; 4. Menetapkan lamanya Anak tersebut berada dalam tahanan

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

5. Membebankan biaya perkara kepada Anak tersebut dalam tingkat banding sejumlah Rp.2.500,00.- ( dua ribu lima ratus rupiah);

Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 26 Januari 2017 Saya Hakim Anak Tingkat Banding ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. pada Pengadilan Tinggi Medan berdasarkan penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor : 4/PID.SUS-ANAK/2017/PT.MDN tanggal 24 Januari 2017, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga serta dibantu oleh:FARIDA MALEM, SH.MH Panitera Pengganti

(14)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Halaman 14 dari 14 Putusan Nomor 4/Pid.Sus-Anak/2017/PT.MDN

pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh Penuntut Umum maupun Terdakwa;

Panitera Pengganti Hakim Tinggi Anak

Referensi

Dokumen terkait

Data dari hasil penelitian yang dilakukan , diketahui bahwa responden yang memiliki keinginan besar untuk keluar dari pekerjaannya adalah karyawan yang memiliki komitmen

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2020 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja yang telah

Kandung kemih adalah ruangan berdinding otot polos yang terdiri dari dua bagian besar : Badan (corpus), merupakan bagian utama kandung kemih dimana urin berkumpul dan, leher

bahwa sehubungan dengan adanya penambahan alokasi dana sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-39/PB/2008 tentang Tunjangan Beras

Jenis masalah dalam skripsi ini adalah mengenai korelasional tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian akhir semester terhadap hasil belajar matematika siswa pada

Terdapat beberapa penelitian yang mendasari penelitian ini antara lain Wilistiyaningsih (2014), dengan menggunakan analisis regresi linier berganda melalui uji F dan

Melalui pembelajaran teks surat dinas, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan keterampilan menulis dengan menggunakan kalimat yang efektif (tidak

1) Menyediakan sumberdaya penelitian (SDM, Dana dan Sapras) yang unggul. 2) Melaksanakan dan mengembangkan penelitian yang mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan di