• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - YUSRANI FADLINA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - YUSRANI FADLINA BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Perbankan merupakan sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat pada akhirnya akan memiliki peran

strategis untuk mendukung pelaksanan pembangunan nasional, yakni dalam

rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup

rakyat banyak. Dengan demikian, diperlukan berbagai terobosan baru

dibidang perbankan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional.

Sedangkan kondisi kesehatan maupun kinerja bank dapat kita analisis melalui

laporan keuangan. Salah satu tujuan laporan keuangan untuk mengambil

keputusan.

Di Indonesia terdapat dua sistem perbankan yakni sistem perbankan

konvensional dan sistem perbankan syariah. Bank Islam atau bank syariah

adalah badan usaha yang fungsinya sebagai penghimpunan dana dari

masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat, yang sistem dan

mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan kepada hukum Islam atau prinsip

syariah sebagaimana diatur dalam Al-qur’an dan Al-Hadits (Usman, 2012

dalam Muliawati dan Khoiruddin, 2015).

Sepanjang tahun 2012, kinerja industri perbankan syariah nasional yang

(2)

tingkat yang optimal dengan rata-rata FDR sebesar 97,16%, tingkat kecuupan

modal (CAR) masih jauh diatas minimum 8% dengan rata-rata CAR sebesar

±15,17%, dan tingkat pembiayaan bermasalah (Non Performing

Financing/NPF) masih dibawah 5% dengan rata-rata 2,27% dan bahkan untuk

posisi Desember 2012 mencapai 2,22%.

Bank Indonesia juga melihat semakin berkembangnya produk dan jasa

perbankan syariah pada tahun 2012, yang tunjukkan dengan adanya

peningkatan permohonan produk dan jasa baru, baik dikategorikan sebagai

prmohonan produk/jasa baru maupun sebagai laporan atas produk/jasa yaitu

meningkat sebesar 30% dibanding tahun 2011, dimana permohonan produk di

sisi pembiayaan lebih besar dibandingkan sisi pendanaan (www.bi.go.id).

Pada tahun 2013 meski diwarnai perlambatan pertumbuhan ekonomi

dan pelemahan kinerja pasar keuangan serta proses transisi pengalihan

pengawasan perbankan dari bank Indonesia ke OJK, secara umum

perkembangan keuangan syariah maupun pengaturan serta pengawasan

industri keuangan syariah termasuk perbankan syariah tetap berjalan dengan

baik (www.ojk.go.id).

Perbankan syariah di Indonesia sendiri muncul pada tanggal 1 Mei

1992 yaitu sejak berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Keberadaan

BMI muncul pasca pemberlakuan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

yang menerapkan sistem bagi hasil. BMI diresmikan dengan modal disetor

berasal dari umat Islam sebesar Rp 106 milyar (LPPS, 2009 dalam Muliawati

(3)

Sistem bagi hasil perbankan syariah yang diterapkan dalam bank

tersebut relatif mempertahankan kinerjanya dan tidak hanyut oleh tingkat

suku bunga simpanan yang melonjak sehingga beban operasional lebih

rendah dari bank konvensional. Secara umum efektivitas intermediasi

perbankan syariah tetap terjaga seiring pertumbuhan dana yang dihimpun

maupun pembiayaan yang relatif tinggi dibandingkan perbankan nasional,

serta penyediaan akses jaringan yang meningkat dan menjangkau kebutuhan

masyarakat secara lebih luas sehingga hal tersebut dapat membuat kinerja

keuangan perbankan syariah lebih baik.

Sedangkan bagi perbankan kovensional, adanya selisih antara besarnya

bunga yang dikenakan kepada para peminjam dana dengan nasabah

penyimpangan merupakan sumber keuntungan terbesar, sehingga pendapatan

tersebut dapat mempengaruhi kinerja keuangan perbankan konvensional. Hal

inilah yang menjadi perbedaan pokok antara perbankan syariah dengan

perbankan konvensional dalam meningkatkan kinerja keuangan (Sabir Muh

dkk, 2012).

Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan diharapkan dapat

menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan bank berbasis bunga.

Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan bank adalah melihat

tingkat profitailitasnya serta tingkat efisiensinya. Ukuran profitabilitas yang

digunakan adalah Return on Asset (ROA). Rasio ini mengkaji sejauh mana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu

memberikan laba atau ekuitas. Sehingga semakin baik rasio ini maka semakin

(4)

Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan

menggunakan berbagai rasio tingkat kecukupan modal, likuiditas, risiko

pasar, risiko kredit dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan diukur dengan

rasio tingkat kecukupan modal untuk menujukkan kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang mencukupi. Kinerja keuangan diukur dengan

rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kemampuan kewajiban hutang jangka pendek. Kinerja keuangan diukur

dengan rasio risiko pasar kemampuan perusahaan dalam meminimalkan

kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset

dan permodalan bank. Kinerja keuangan diukur dengan rasio risiko kredit

mengukur kemampuan perusahaan dalam megantisipasi terjadinya gagal

bayar akibat para nasabah atau pihak lain yang tidak sesuai dengan

kesepakatan. Dalam pengukuran kinerja keuangan tersebut erat kaitannya

perusahaan perbankan memberikan informasi kepada pengguna laporan

keuangan.

Wibowo dan Syaichu (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh

Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah

periode 2008–2011. Menyimpulkan bahwa pengujian secara parsial untuk variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA sedangkan

variabel CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.

Penelitian yang dilakukan ( Sabir dkk, 2012) meneliti tentang pengaruh

rasio kesehatan bank terhadap kinerja keuangan bank umum syariah dan bank

(5)

di Indonesia adalah CAR tidak berpengaruh terhadap ROA, BOPO

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh terhadap ROA dan

FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. Sedangkan pengaruh terhadap kinerja keuangan pada

bank konvensional adalah CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ROA, BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, NIM

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPL berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap ROA, dan LDR berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROA pada Bank Konvensional di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan oleh Muliawati dan Khoiruddin (2015)

meneliti tentang faktor-faktor profitabiltas bank syariah di Indonesia

menyimpulkan bahwa DPK, NPF, FDR, BOPO dan SWBI secara simultan

berpengaruh terhadap ROA. Hasil secara Parsial, variabel NPF dan SWBI

berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian menunjukan variabel BOPO

satu-satunya variabel yeng berpengaruh signifikan, sedangkan keempat

variabel lainnya tidak signifikan karena variabel BOPO mempunyai pengaruh

yang paling besar terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Riyadi dan Yulianto (2014) meneliti

tentang pengaruh pembiayaan bagi hasil, pembiayaan jual beli, financing to

deposit ratio (FDR) dan non performing financing (NPF) terhadap

profitabilitas bank umum syariah di Indonesia menyimpulkan bahwa

(6)

terhadap ROA bank umum syariah mengalami kenaikan maka akan

berpengaruh pada meningkatnya ROA, begitu pula sebaliknya. NPF secara

parsial tidak berpengaruh pada kenaikan atau penurunan ROA.

Uraian di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai kinerja

keuangan masih banyak perbedaan. Oleh karena itu peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian ini. Penelitian ini mengacu pada penelitian Sabir dkk

(2012), perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sabir

dkk (2012), yaitu jangka waktu penelitian yang lebih lama 5 tahun penelitian

dengan periode 2010-2014 karena melihat fenomena yang ada pada tahun

belakangan ini terjadinya ketidak stabilan ekonomi membuat peneliti

memperpanjang waktu penelitian selama 5 tahun, serta menggunakan objek

penelitian dilakukan pada perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia

tahun 2010-2014.

Peneliti hanya menggunakan objek bank umum syariah karena dalam

penelitian ini tidak membandingkan antara bank umum syariah dengan bank

konvensional seperti pada penelitian Sabir dkk (2012). Berdasarkan latar

belakang tersebut maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul

“Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal, Likuiditas, Risiko Pasar, Risiko Kredit

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah”. Diharapkan

penelitian ini menjadi tolak ukur dalam memprediksi kinerja keuangan pada

bank umum syariah yang dapat bermanfaat bagi investor dan debitur dalam

(7)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah Tingkat kecukupan modal berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan ?

2. Apakah Likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan ?

3. Apakah Risiko Pasar berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan ?

4. Apakah Resiko Kredit berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan ?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta ketersediaan data terkait penelitian, maka

diterapkan pembatasan masalah ini berupa :

1. Cakupan sumber dan objek penelitian seluruh Bank Umum Syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia (BI) atau di website resmi pebankan syraiah

pada tahun 2010-2014.

2. Bank Syariah tersebut telah menyampaikan laporan ikhtisar keuangan

secara berturut-turut dan dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada kurun

(8)

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki beberapa

tujuan, antara lain :

1. Untuk menguji pengaruh tingkat kecukupan modal berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan

2. Untuk menguji pengaruh likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

3. Untuk menguji pengaruh risiko pasar berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

4. Untuk menguji pengaruh resiko kredit berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam mengetahui kinerja

keuangan perbankan sayariah

2. Bagi Masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

(9)

3. Bagi Perbankan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk merencanakan

pengelolaan keuangan dalam rangka meningkatkan laba pada periode

mendatang dan meningkatkan kinerja keuangan yang semakin baik.

4. Bagi Mahasiswa atau akademisi

Menjadi salah satu referensi untuk pengembangan keilmuan dan menjadi

Referensi

Dokumen terkait

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana