BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya kepentingan dari pihak eksternal perusahaan untuk memperoleh informasi
mengenai kondisi sebuah perusahaan memungkinkan setiap perusahaan untuk membuat sebuah laporan keuangan auditan yang dipublikasikan secara umum (Mulyadi dan Kanaka, 1997). Menurut Amilin et al (2008), nilai laporan
keuangan auditan terletak pada asumsi bahwa auditor bersikap independen terhadap kliennya. Sikap independen auditor tidak hanya dijalankan dalam
fakta pekerjaan dilapangan saja, akan tetapi harus ditujukan pada pengguna laporan keuangan pihak ketiga.
Hedriksen and Van Breda (2000) dalam Astria (2011) mengemukakan
beberapa karakteristik kualitatif dalam laporan keuangan yaitu cost and benefit, Relevance, Reliability, Comparability, dan Materiality. Informasi akuntansi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan dengan menguatkan atau mengubah pengharapan para pengambil keputusan, dan informasi tersebut adalah reliabel apabila dapat dipercaya dan menyebabkan
selain harus memiliki beberapa karakteristik kualitatif juga harus memiliki integritas agar bisa dipercaya oleh pihak yang membutuhkan.
Mulyadi (2002) dalam bukunya mendefinisikan integritas sebagai prinsip moral yang tidak memihak dan jujur. Seseorang yang berintegritas
tinggi memandang fakta seperti apa adanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya. Menurut Hardiningsih (2010), integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang
sebenarnya, tanpa ada yang ditutupi atau disembunyikan. Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam hubungan
profesional dan hubungan bisnisnya.
Dalam penelitian Mayangsari (2003) integritas laporan keuangan didefinisikan “sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukan
informasi yang benar dan jujur”. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No 2 mendefinisikan integritas laporan keuangan merupakan kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan. Salah satu contohnya yaitu kasus Enron, pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini
yaitu CEO, komisaris independen, komite audit, internal auditor sampai dengan eksternal auditor yang melibatkan salah satu KAP big five, Arthur Andersen, hal ini membuktikan bahwa kecurangan banyak dilakukan oleh orang-orang dalam perusahaan (Susiana dan Herawaty, 2007).
Penelitian oleh Mayangsari (2003) menunjukkan adanya hubungan
laporan keuangan. Dengan demikian, semakin lama hubungan auditor-auditee maka semakin tinggi integritas laporan keuangan. Hal ini dikarenakan akuntan publik sudah familiar, pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efisien dan lebih tahan terhadap tekanan klien sehingga dapat meningkatkan
independesi auditor dan kualitas audit yang disajikan.
Dilihat dari skandal manipulasi akuntansi yang terjadi pada kasus-kasus enron, mengindikasikan bahwa corporate governance belum diterapkan
dengan baik. Sedangkan salah satu faktor yang mempengaruhi integritas laporan keuangan yaitu terletak pada mekanisme corporate governance (tata
kelola) pada perusahaan tersebut. Menurut Hidayah (2008), buruknya pelaksanaan corporate governance dapat meningkatkan resiko berinvestasi yang berimplikasi pada rendahnya minat investor atau kreditur untuk
menyalurkan investasi atau kreditnya. Dalam penelitian Susiana dan Herawaty (2007) menjelaskan apabila corporate governance tidak diterapkan
dengan baik akan menjadi pemicu perusahaan atau pihak manajemen untuk mengeluarkan informasi-informasi yang berdampak positif terhadap harga saham dan dapat mendorong perusahaan untuk melakukan manipulasi
akuntansi dengan menyajikan informasi tertentu guna menghindari terpuruknya harga saham. Hasil penelitian Mayangsari (2003), Susiana dan
Selain dari pihak perusahaan, auditor exsternal (akuntan publik) sebagai pihak independen yang memberikan opini mengenai kewajaran
terhadap laporan keuangan serta profesi auditor yang merupakan profesi kepercayaan masyarakat semakin dipertanyakan kualitasnya, didukung
dengan semakin meningkatnya tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan Publik (KAP). Dikarenakan profesi auditor adalah berlandaskan kepercayaan, sehingga menjadi penting bagi pemakai laporan keuangan untuk memandang
KAP sebagai pihak yang independen dan kompeten. Hal ini mempengaruhi berharga atau tidaknya jasa yang telah diberikan oleh KAP kepada pemakai.
Jika pemakai merasa KAP memberikan jasa yang berguna dan berharga, maka nilai audit dan kualitas audit semakin meningkat, sehingga KAP dituntut bertindak dengan profesionalisme tinggi. Mayangsari (2003)
menyatakan bahwa kualitas auditor berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan berbanding terbalik dengan penelitian Susiana dan Herawaty
(2007).
Penelitian yang dilakukan oleh Hardiningsih (2010) tentang Pengaruh Independensi, Corporate Governance (yang diproksikan dengan komite audit,
komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial) dan kualitas audit terhadap integritas laporan
Penelitian yang dilakukan oleh Agrianti (2009) dengan judul analisis pengaruh karakteristik perusahaan, kualitas auditor, pergantian auditor, dan
independensi auditor, terhadap integritas laporan keuangan menunjukan hasil bahwa adanya komite audit secara statistik tidak dapat mempengaruhi tinggi
rendahnya earnings management tetapi ada korelasi yang menunjukkan bahwa adanya komite audit maka tingkat integritas laporan keuangan juga tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) mendukung
hipotesa bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Hasil lain menunjukkan bahwa independensi berpengaruh
negatif terhadap integritas laporan keuangan. Selain itu juga mekanisme corporate governance berpengaruh secara statistis signifikan terhadap integritas laporan keuangan meskipun tidak sesuai dengan tanda yang
diajukan dalam hipotesa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Susiana dan Herawaty (2007) yang
menggunakan alat analisis regresi linier berganda dengan hasil bahwa Independensi (2003) dan Mekanisme corporate governance (2000-2001) berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan sedangkan yang tidak
berpengaruh adalah Independensi (2000-2002), Mekanisme corporate governance (2002-2003), dan Kualitas Audit (2000-2003). Sedangkan hasil penelitian Jama’an (2008) tentang mekanisme corporate governance (kepemilikan institusional, komite audit, komsisaris independen) dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas laporan keuangan memiliki
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003), apakah variabel dependen dan beberapa variabel
independen hasil penelitiannya konsisten, jika tahun pengamatan berbeda dan lebih up-date serta kondisi ekonomi di Indonesia lebih stabil. Penelitian ini juga dilakukan karena adanya hasil yang berbeda dari peneliti terdahulu dengan menggunakan variable yang sama. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) adalah tidak
menggunakan spesialisasi auditor sebagai proksi dari kualitas audit, tetapi menggunakan ukuran KAP yang termasuk dalam Big Four sebagai proksi
dari kualitas audit. Pentingnya proksi ukuran KAP tersebut dimasukkan ke dalam model penelitian ini karena ukuran KAP diduga berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan kondisi yang telah dibahas diatas dan
untuk menghindari terjadinya penyimpangan dari penetapan obyek yang akan diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah independensi, kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial,
komite audit, komisaris independen, dan kualitas audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap terhadap integritas laporan keuangan?
2. Apakah independensi berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan? 3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap integritas laporan
4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan?
5. Apakah keberadaan komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan?
6. Apakah keberadaan komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan?
7. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan?
C. PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini terbatas untuk meneliti informasi pada laporan keuangan
industri manufaktur sektor makanan dan minuman yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dan terdaftar di BEI tahun 2006-2011, sehingga hasilnya hanya bisa digunakan sebagai acuan untuk sektor manufaktur saja.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menguji pengaruh independensi terhadap integritas laporan keuangan. 2. Menguji pengaruh kepemilikan institusi terhadap integritas laporan
keuangan.
3. Menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap integritas laporan keuangan.
4. Menguji pengaruh keberadaan komite audit terhadap integritas laporan keuangan.
5. Menguji pengaruh keberadaan komisaris independen terhadap integritas
6. Menguji pengaruh kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. 7. Menguji pengaruh independensi, kepemilikan saham institusi, kepemilikan
saham manajerial, komite audit, komisaris independen, dan kualitas audit secara bersama-sama terhadap terhadap integritas laporan keuangan
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah wacana pengetahuan tentang pengaruh independensi, good corporate governance (kepemilikan institusi, kepemilikan manajerial, komite audit, dan komisaris independen), dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan.
b. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan teori
akuntansi terutama yang berkaitan dengan konsep konservatisme terkait dengan integritas laporan keuangan.