• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN

ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN

SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT

SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Nira Kusuma Sari NIM 001334149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

(2)

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Oleh :

NIRA KUSUMA SARI NIM : 001334149

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

L. Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal ………..

Pembimbing II

A. Heri Nugroho, S.Pd. Tanggal ………

(3)

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,

PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh: NIRA KUSUMA SARI

NIM: 001334149

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 6 juni 2007

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Bp. Drs. Sutarjo Adisusilo JR. ………... Sekertaris Bp. S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. ………...

Anggota Bp. L. Saptono, S.Pd., M.Si. ………...

Anggota Bp. A. Heri Nugroho, S.Pd. ………

Anggota Bp. S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. ………

Yogyakarta, 6 juni 2007

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“KEYAKI NAN, HARAPAN DAN CI NTA KAS I H”

Tidak ada s e s uat u Yang t idak Mungkin, pe rcayalah pada Tuhan dan pada “Hidup”

“Berbuatlah sesuatu, karena hanya dengan begitu kita dapat membuat kemungkinan atas sesuatu yang tidak mungkin”

Skripsi ini kupersembahkan khusus kepada :

Allah Bapa di Surga, Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo pelindungku “Santo Yohanes Maria Vianey”

Ayah dan Ibuku tercinta

Kakakku QQ dan Adekku RiO

Seseorang yang akan jadi bagian dalam hidupku dan merupakan semangat dan inspirasiku “ Ignatius Rahmad”
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustakaa, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Juni 2007 Penulis

Nira Kusuma Sari

(6)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus pada SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Nira Kusuma Sari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada hubungan positif antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (4) ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul pada bulan November sampai dengan Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 116 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 70 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah proportional random sampling. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat adalah analisis korelasi product moment.

Hasil-hasil penelitian ini adalah: (1) ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (thitung = 3,288 > ttabel = 1,995); (2) ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (thitung = 3,001 > ttabel = 1,995); (3) ada hubungan positif antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (thitung = 3,465 > ttabel = 1,995); (4) ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (thitung = 2,100 > ttabel = 1,995).

(7)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIPS BETWEEN PARENT’S EDUCATION LEVEL, PARENT’S EARNING, SOCIAL ENVIRONMENT AND STUDENT’S ACHIVEMENT WITH STUDENT’S INTEREST TO CONTINUE HIS/HER

STUDIES IN UNIVERSITY

A Case Study in SMA Pangudi Luhur, Desa Argasari, Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Nira Kusuma Sari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This research is intended to find out: (1) the positive relationship between parent’s education level and student’s interest to continue his/her study in university; (2) the positive relationship between parent’s earning and student’s interest to continue his/her study in university; (3) the positive relationship between social environment and student’s interest to continue his/her study in university; (4) the positive relationship between student’s achivment and student’s interest to continue his/her study in university.

The population in this research was 116 of the third grade student’s of SMA Pangudi Luhur Sedayu, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul. The total sample of the research was 70 student’s. The technique used in obtaining the sample was proportional random sampling. This research was conducted from November to Desember 2006. The data collecting technique used were questionnaire, documentation and interview. The Corellation Analysis of Product Moment was used to answer the first, second, third, and fourth question.

The result of research showed that: (1) there was a positive relationship between parent’s education level and student’s interest to continue his/her study in university (ttest = 3,288 > ttable = 1,995); (2) there was a positive relationship between parent’s earning and student’s interest to continue his/her study in university (ttest = 3,001 > ttable = 1,995); (3) there was a positive relationship between soscial environment and student’s interest to continue his/her study in university (ttest= 3,465 > ttable = 1,995); (4) there was a positive relationship between student’s achivement and student’s interest to continue his/her study in university (ttest = 2,100 > ttable = 1,995);

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan YESUS, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudulHubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Sosial, dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi” Studi kasus di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali bimbingan, saran dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis yang telah diberikan oleh berbagai pihak demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktunya, memberi sarana dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

(9)

5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya, memberi sarana dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membekali ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak Drs. Markoes Padmonegoro, selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi

Luhur Sedayu yang telah memberi izin penulis untuk melakukan penelitian. 8. Seluruh Staff Tata Usaha, Guru dan Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang

telah membantu hingga lancar dan suksesnya penulis melakukan penelitian. 9. Bapak Suroso dan Ibu V. Sri Wahyuningsih atas doa, motivasi dan dorongan 10. Kakakku “Riski Gitayana Suryaningsih” (QQ) dan adikku yang tertampan

“Adi Satrio Nugroho” (RiO) atas dukungan, doa dan semangat yang telah diberikan selama pembuatan skripsi ini.

11. Insinyurku “Ignatius Rahmad, ST” yang dengan senang hati dan penuh cinta membantu dan menjadi penolongku di saat-saat aku putus asa, dan menjadi penolongku saat aku kehabisan ide untuk pembuatan skripsiku ini....makasih yaaaaaa  tanpa kamu semua mustahil akan bisa sampai sejauh ini.

12. Semua sahabatku yang sampai saat ini setia menemaniku di saat-saat kritis dan saat-saat aku kehilangan semangat hidup; Astrid, Ninik, Indra

Come on Guys you Can Do it ...!!!!!!!!!

13. Teman-temanku seperjuangan Irma, Indra, Retno, Ratih, Byar, dan semua temanku khususnya PAK’00.

(10)

14. Teman-teman kost “Trembuku 6C’ yang selalu membawa kebahagiaan dan memberi semangat.

15. Grandong PAK A’00 terimakasih atas pinjaman bukunya dan masukan-masukannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat kusebutkan satu persatu yang membantu hingga susksesnya penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati juga, penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penyusun terima dengan senang hati.

Akhir kata penyusun mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.

Yogyakarta, Juni 2007

Penyusun

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv

ABSTRAK... vi

ABSTRACT...viii

KATA PENGANTAR...viiii

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Balakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah... 5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Pendidikan... 8

(12)

1. Pengertian Pendidikan ... 8

2. Tujuan Pendidikan... 10

3. Jenis-Jenis Pendidikan ... 13

B. Pendapatan Orang Tua... 15

1.Pengertian Pendapatan... 15

2. Jenis-jenis Pendapatan ... 16

C. Lingkungan Sosial ... 21

1. Lingkungan Keluarga ... 21

2. Lingkungan Masyarakat ... 22

3. Teman Sebaya ... 22

D. Prestasi Belajar Siswa... 23

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 23

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 23

E. Minat ... 26

1. Pengertian Minat ... 26

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat ... 27

F. Perguruan Tinggi ... 28

1. Pengertian Perguruan Tinggi ... 28

2. Jenis-jenis Perguruan Tinggi... 28

G. Kerangka Teoretis ... 30

1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi... 30 2. Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Minat

(13)

Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi... 31

3. Hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. ... 32

4. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ... 33

H. Rumusan Hipotesis ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...35

A. Jenis Penelitian... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

D. Populasi dan Sampel... 35

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya. ... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ... 40

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 41

H. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH...50

A. Data Kelembagaan Sekolah ... 50

B. Sejarah Singkat Sekolah ... 50

C. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu... 51

D.Guru dan Karyawan... 52

E. Tugas dan Susunan OrgansisasiPelaksana SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Pelajaran 2006/2007 ... 53

F. Fasilitas... 58

(14)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...59

A. Deskripsi Data... 59

B. Uji Normalitas Dan Linieritas ... 64

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 67

D. Pembahasan... 71

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN...80

A. Kesimpulan ... 80

B. Keterbatasan Penelitian... 81

C.Saran-Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan Orang Tua... 37

Tabel 3.2 Tingkat Pendapatan Orang Tua... 37

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner... 38

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner... 39

Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Lingkungan Sosial... 42

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi... 43

Tabel 3.7 Hasil Pengujin Reliabilitas... 44

Tabel 3.8 Interprestasi Nilai rxy... 48

Tabel 4.1 Rincian Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu... 52

Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua... 60

Tabel 5.2 Deskripsi Variabel Pendapatan Orang Tua... 61

Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Lingkungan Sosial... 62

Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Siswa... 63

Tabel 5.5 Deskripsi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi... 64

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas... 65

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas... 67

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner... 88

Lampiran 2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 93

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian... 96

Lampiran 4 Normalitas dan Linieritas... 101

Lampiran 5 Korelasi... 105

Lampiran 6 Daftar Distribusi Frekuensi... 109

Lampiran 7 Perhitungan PAP... 115

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar4.1 Struktur Dasar Organisasi Sekolah SMAPangudi Luhur

Sedayu... 57

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang Masalah

Sukses biasanya dihubungkan dengan keberhasilan seseorang dalam bekerja atau berkarier. Keberhasilan seseorang tersebut sering dihubungkan dengan jenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan. Dengan demikian semakin tinggi tingkat pendidikan semakin terbukalah jalan menuju kesuksesan. Mengingat hal tersebut orang tua berharap kepada anak, kelak bisa lebih maju daripada dirinya sekarang dan salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan cara memberikan kesempatan pendidikan pada anak untuk menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Pendidikan dalam arti sempit merupakan sebuah perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan (Mc. Leod dalam Syah Muhibbin, 1997:10). Pendidikan adalah sebuah proses dimana manusia menuju kedewasaan, memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat, hukum, dan agama. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan manusia akan semakin dewasa dalam menghadapi masalah dan lebih bertanggung jawab secara moral atas perbuatan yang dilakukannya.

(19)

orang tua, lingkungan. Di samping faktor-faktor tersebut, faktor yang menghambat seseorang lulusan sekolah menengah atas (SMA) adalah adanya pilihan antara melanjutkan sekolah atau terjun ke dunia kerja (Kedaulatan Rakyat, 31 Januari 2005)

Tujuan penyelenggaraan pendidikan menengah atas (SMA) adalah menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Hal yang berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan yang mengutamakan pada penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian tujuan tersebut adalah kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah yang mengakibatkan lulusan SMA tidak dapat melanjutkan dan terjun ke dunia kerja. Hal tersebut di atas juga menyebabkan semakin meningkatnya angka putus sekolah.

Banyak faktor lain yang menghambat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain: tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan masyarakat, dan prestasi belajar. Orang tua sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan anak khususnya di bidang pendidikan. Secara umum pada orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, semakin baik cara pandang mereka tentang pendidikan, sekolah tidak hanya cukup sampai bangku sekolah menengah.

(20)

pengetahuan, dan cara pandang yang lebih luas yang akan didapatnya. Karenanya, sekolah tidak hanya sampai dengan bangku sekolah menengah atas. Cara pandang orang tua tersebut berpengaruh terhadap pola berpikir anak dan pandangan anak tentang pentingnya melanjutkan sekolah, serta pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau tidak. Pola pandang orang tua tentang pentingnya pendidikan itu dapat juga sebagai pendorong orang tua dalam memotivasi dan menumbuhkan minat yang kuat bagi anak untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Minat anak untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, akan sia-sia tanpa didukung kemampuan orang tua untuk membiayai anak melanjutkan sekolah. Banyak kasus menunjukkan anak putus sekolah salah satu faktor utamanya adalah keadaan ekonomi yang tidak mendukung. Dengan demikian ada kemungkinan bahwa minat anak untuk melanjutkan sekolah tinggi akan menurun dengan melihat keadaan orang tua yang tidak memungkinkan melakukannya. Pendek kata ketika anak melihat kenyataan bahwa orang tuanya tidak mempunyai uang untuk membiayai setudi lanjut, maka anak akan memutuskan berhenti sekolah dan mencari pekerjaan untuk membantu ekonomi keluarga.

(21)

untuk mengambil jurusan yang dia gemari. Memilih jurusan yang diminati tanpa test dan keringanan-keringanan biaya merupakan suatu motivasi bagi anak untuk dapat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.

Lingkungan sosial yang meliputi: teman sebaya dan lingkungan tempat tinggal adalah tempat di mana anak bersosialisasi, bergaul setiap harinya dan mempengaruhi pola berpikir, cara pandang dan minat akan sesuatu. Dalam kenyataan yang ada lingkungan sosial adalah tempat dimana anak tumbuh dan mempelajari tentang sesuatu yang dianggap baik atau buruk, perlu atau tidak. Begitu pula terhadap pentingnya melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Pada situasi lingkungan diamana banyak masyarakat di sekitarnya yang mengenyam pendidikan tinggi akan menimbulkan keinginan yang kuat untuk ikut melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dunia pendidikan, maka penelitian ini mengambil judul

“HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA,

PENDAPATAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SOSIAL, DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MINAT SISWA

MELANJUTKAN STUDI KPERGURUAN TINGGI”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

(22)

memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa sekolah menengah untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi antara lain: tingkat pendidikan, pendapatan orang tua, lingkungan sosial dan prestasi belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

2. Apakah ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

3. Apakah ada hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

4. Apakah ada hubungan yang positif antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

(23)

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan tingkat pendapatan orang tua.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan lingkungan sosial.

4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan prestasi belajar siswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi sekolah

Sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengambil kebijakan apa yang akan diambil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan banyaknya lulusan SMA yang tidak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Bagi Penulis

Peneliti dapat mengetahui tentang sebab dan hubungan yang berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi minat untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

(24)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

(25)

Pendidikan menurut Zahara Idris (1981:8) adalah suatu usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

Menurut Kartini Kartono (1992:32), arti pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Dalam pengertian luas, orang menyamakan pendidikan dengan belajar. Adapun sebabnya adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan itu adalah ilmu guna membentuk dan membangun kepribadian anak manusia. Maka dalam kegiatan membentuk dan membangun ini, manusia itu menghasilkan bentuk-bentuk budaya lewat upaya belajar.

2) Jadi, dunia manusia (dunia budaya) yang tergelar sampai sekarang ini merupakan hasil belajarnya manusia didalam proses pendidikan. Karena itu pendidikan dalam arti luas berarti: kegiatan belajar membudayakan alam jadi dunia-kebudayaan.

b. Pengertian pendidikan yang lebih sempit membedakan antara pendidikan dan belajar.

(26)

2) Belajar diartikan secara lebih teknis sebagai: kegiatan intensional bertujuan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap/permanen, lebih maju, dan lebih efisien daripada sebelumnya.

Jadi, belajar merupakan aktivitas untuk mendapatkan reaksi-reaksi tertentu yang diharapkan oleh individu, sebagai hasil dari latihan-latihan dan praktek-praktek khusus. Tujuan pokoknya ialah pengembangan segenap kapasitasnya.

Pengertian pendidikan pada umumnya berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain, menuju kearah suatu cita-cita tertentu (Suwarno, 1985:6).

Dari pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendidikan adalah kegiatan untuk meperoleh pengetahuan, dan suatu proses perubahan tingkah laku yang diselenggarakan oleh institusi formal ataupun non formal.

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut Suwarno (1985:41) dibedakan menjadi 3: 1) Tujuan pendidikan sebagai arah pendidikan

Tujuan itu menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang ke situasi berikutnya.

(27)

Tujuan di samping dapat dipandang dari segi titik tolaknya, juga dapat dipandang dari segi titik akhir yang akan dicapainya, disini perhatian pada hal yang akan dicapai atau dituju yang terletak pada jangkauan masa datang, dan bukan pada situasi sekarang atau pada jalan yang harus

diambil pada situasi tadi.

3) Hubungan antara dasar dan tujuan pendidikan.

Untuk lebih memahami tujuan pendidikan akan di tinjau hubungan antara dasar dan tujuan pendidikan. Jika tujuan merupakan titik akhir dari usaha maka dasar ini merupakan titik tolaknya dalam arti bahwa dasar tadi merupakan fundamen yang menjadi alas permulaan setiap usaha. Sehingga antara dasar dan tujuan terbentanglah garis yang menunjukkan arah bergerak usaha tersebut, serta dasar dan tujuan pendidikan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

(28)

Pendidikan mempunyai 3 tujuan (Kartini Kartono, 1992:38) yaitu: a. Peningkatan diri (transendensi diri atau eskalasi-diri) dan perbaikan

taraf Membawa anak-didik kearah keamandirian yang bebas, sebagai person yang tengah “menjadi”.

b. Supaya semua individu mampu menjalani proses pembudayaan di tengah lingkungan kultur kaumnya dengan segala kompleksitas permasalahannya, menjadi manusia berbudaya pada zamannya.

Langeveld (Sikun Pribadi, 1987:53) mengemukakan enam jenis tujuan pendidikan, yaitu:

a. Tujuan umum pendidikan.

b. Tujuan khusus pendidikan (yaitu pengkhususan dari pada tujuan umum tersebut, yaitu tujuan yang dirumuskan berhubung dengan situasi dan pandangan hidup suatu masyarakat tertentu, misalnya tunjuan pendidikan atas dasar filsafat hidup pancasila)

c. Tujuan insidentil, yaitu tujuan yang tidak selalu jelas hubungannya dengan tujuan umum yang ingin dicapai, misalnya mengajak anak-anak makan bersama, di sini jika dicari apa hubungannya dengan tujuan umum pendidikan pasti ada.

(29)

e. Tujuan tak lengkap, artinya tujuan yang meliputi berbagai aspek dari seluruh kepribadian seutuhnya, seperti tujuan pendidikan jasmani, tujuan pendidikan intelektual, tujuan pendidikan watak, pendidikan kemauan, pendidikan religius, dan sebagainya.

f. Tujuan intermedier, artinya tujuan yang terpotong-terpotong yang lebih menitik-beratkan pelaksanaan teknisnya, tanpa dihubungkan dengan tujuan umum pendidikan, sehingga tidak melibatkan berbagai pemikiran filsafi. Misalnya tujuan suatu unit pokok bahasa di dalam kelas mengenai salah satu mata pelajaran.

Pendidikan tidak hanya berfungsi mentransmisikan ketrampilan dan pengetahuan serta mengalokasikan peranan dan status dalam struktur-peran dalam masyarakat (Mulyantoro, 2000:531). Pandangan seseorang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan memandang pendidikan adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan bukan hanya sebagai salah satu jalan untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan. Pada umumnya mereka (orang tua dengan tingkat pendidikan rendah) tidak menganggap pendidikan sebagai tujuan yang bernilai, tetapi hanya sebagai salah satu jalan menuju keberhasilan kerja yang bisa meningkatkan status sosial ekonomi mereka (Dimyati Mahmud, 1990:88).

3. Jenis-Jenis Pendidikan

W.S Winkel (1996:24) mengatakan bahwa jenis pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu:

(30)

Pendidikan anak didalam lingkungan keluarga diluar sekolah. b. Pendidikan formal (pendidikan sekolah)

Pendidikan didalam lingkungan sekolah.

Kedua pendidikan ini sama-sama berusaha memberikan perkembangan anak.

Menurut Zahara Idris (1981:58) jenis pendidikan dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Pendidikan Informal

Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar. Pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak dari lahir sampai mati, seperti dalam keluarga-keluarga, pekerjaan, hiburan, pasar atau dalam pergaulan.

b. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu, yang belangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Pendidikan formal diperoleh dengan syarat-syarat tertentu di antaranya umur, dilaksanakan menurut sistem pendidikan yang berlaku dan dilaksanakan secara ketat, teratur, dan berurutan.

c. Pendidikan Non Formal

(31)

kegiatan persekolahan. Dalam hal ini tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta atau anak didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.

B. Pendapatan Orang Tua

1. Pengertian Pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari penghasilan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Mulyanto dan Petter Han’s, 1982:122)

Pendapatan atau penghasilan menurut T. Gilarso (1990:63) adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Penghasilan dapat bersumber dari:

a. Usaha sendiri (wiraswasta) : misalnya berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan perusahaan sendiri.

b. Bekerja pada orang lain : misalnya bekerja di kantor atau

perusahaan sebagai pegawai atau karyawan

(baik swasta maupun pemerintah)

(32)

2. Jenis-jenis Pendapatan

Pendapatan orang tua juga dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang ditekuni orang tua. Membagi kelompok-kelompok pekerjaan orang tua menjadi 4 kelompok (formulir pendaftaran NSW Departement of Education and

Training, 2005 dalam

http://www.det.nsw.edu.au/media/downloads/language support/studenterolment/Enrolmentform/sef_indonesia.pdf)

a. KELOMPOK 1

Manajemen senior dalam perusahaan atau badan pemerintah besar, administrator lain, angkatan pertahanan dan profesional berkualifikasi.

1) Manajemen senior dalam perusahaan atau badan pemerintah besar, termasuk:

(a) Manajer perusahaan besar (eksekutif, manajer atau ketua departemen senior dalam industri, perdagangan, media atau badan lain yang besar)

(b) Manajer dinas pemerintah (ketua bagian keatas) : direktur

regional, administrator dinas kesehatan/pendidikan/polisi/ pemadam kebakaran.

(33)

3) Angkatan Pertahanan– Petugas berpangkat letnan muda ke atas. Pada umumnya para profesional mempunyai ijazah atau kualifikasi yang lebih tinggi dan berpengalaman dalam menggunakan pengetahun ini bagi mendesain, mengembangkan atau mengoperasikan sistem yang rumit; menentukan, merawat dan memberi nasihat tentang masalah; dan mengajar orang lain, termasuk:

(a) Profesional kesehatan/pendidikan/hukum/kesejahteraan sosial/ teknik/sains/computer.

(b) Profesional bisnis (manajemen bisnis, analis bisnis, akuntan, ahli pembukuan, analis kebijakan, aktuari, penilai)

(c) Profesional angkutan udara atau laut(kapten pesawat, petugas pesawat, pilot pesawat, kapten kapal, petugas kapal, nahkoda kapal, petugas penerbangan, guru penerbangan, pengontrol lalu lintas udara).

b. KELOMPOK 2

Manajer bisnis yang yang lain, pekerja kesenian/media/olah raga dan profesional lain yang berkaitan.

1) Manajer bisnis yang lain termasuk:

(34)

bisnis grosir, bisnis manufaktur, bisnis angkutan, bisnis real estat)

(b) Manajer ahli (keuangan/teknik/produksi/personel/hubungan industri/penjualan pemasaran)

(c) Manajer pelayanan keuangan (manajer cabang bank, perantara keuangan, perantara investasi, penjual asuransi, pegawai kredit, pegawai pinjaman)

(d) Manajer penjualan/pelayanan eceran(toko, pompa bensin, restoran, klub, hotel/motel, bioskop, teater, agen).

2) Pekerja kesenian/media/olahraga (pemusik, pelakon, penari, pelukis, pembuat tembikar, pemahat, wartawan, penulis, penyampai media, tukang potret, pendesain, penggambar, korektor, ahli olah raga, pelatih, pegawai olah raga)

3) Profesional pembantu pada umumnya mempunyai diploma atau kualifikasi teknis dan mereka mendukung manajer dan profesional termasuk:

(a) Teknisi atau profesional pembantu kesehatan/pendidikan hukum/kesejahteraan sosial/teknik/sains/komputer.

(35)

(c) Angkatan Pertahanan – Petugas di bawah pangkat letnan muda.

c. KELOMPOK 3

Juru, klerek dan staf kantor, penjualan dan pelayanan yang berketerampilan.

1) Juru pada umumnya telah menyelesaikan Sertifikat Kejuruan 4 tahun, biasanya sebagai magang. Semua juru termasuk dalam kelompok ini.

2) Klerek (pencatat pembukuan, klerek bank, klerek kantor pos, klerek statistik/aktuari, klerek akuntansi/klaim/pembukuan, klerek pembayaran gaji, klerek pencatatan/kepaniteraan/pemberkasan, klerek perjudian, klerek gudang/inventaris, klerek pembelian/pemesanan, klerek muatan/angkutan/perkapalan, klerek jaminan, agen bea cukai, klerek pelayanan pelanggan, klerek penerimaan)

3) Staf kantor, penjualan dan pelayanan yang berketerampilan termasuk:

(a) Kantor (sekretaris, pembantu pribadi, operator desktop publishing, operator papan wesel)

(b) Penjualan (wakil penjualan perusahaan, pelelang, agen asuransi/penilai/penilai kerugian, peneliti pasaran)

(36)

kurir, agen perjalanan, pemandu wisata, pramugari/pramugara, pelatih gerak badan, penjual/pengawas kasino).

d. KELOMPOK 4

Pengemudi, operator mesin/peralatan, staf hospitalitas, buruh dan pekerja yang berkaitan.

1) Pengemudi (pengemudi taksi, pengemudi mobil sewa, pengemudi truk dan pengemudi lain)

2) Operator mesin/peralatan (operator peralatan bergerak, operator peralatan manufaktur, operator peralatan pemrosesan dan operator peralatan lain)

3) Staf hospitalitas (pengawas pelayanan hotel, resepsionis, pelayan, pelayan bar, pembantu dapur, portir, pembantu rumah) 4) Pembantu kantor, pembantu penjualan dan pembantu termasuk: (a) Kantor (juru ketik, operator pemroses kata/pemasukan

data/alat bisnis, resepsionis, pembantu kantor).

(b) Penjualan (pembantu penjualan, penjual kendaraan bermotor/karavan/suku cadang, petugas pasar swalayan, kasir, kondektur bus/kereta api, penjual karcis, petugas pompa bensin, staf meja sewa mobil, penjual jalanan, penjual telemarket, pemuat rak)

(37)

pembantu perawat, petugas museum/balai kesenian, penjaga pintu, pembantu rumah, pembantu salon, penjaga hewan). 5) Buruh dan pekerja yang berkaitan termasuk:

a) Angkatan pertahanan – pangkat di bawah petugas senior di bawah letnan muda, yang tidak termasuk di atas

b) Pekerja pertanian/hortikultur/perkayuan/perikanan/per- tambangan (penjaga ladang, pencukur bulu, penilai bulu/kulit, pembantu ladang, pelatih kuda, penjaga kebun bibit, penjaga rumput, pekebun, perawat pohon, pekerja perkayuan, pekerja tambang, pembantu perikanan)

6) Pekerja lain (buruh, pembantu pabrik, penjaga toko, penjaga, pembersih, penjaga bangunan, pekerja binatu, pengambil troli, petugas parkir mobil, pengawas Penyeberangan).

C. Lingkungan Sosial

1. Lingkungan Keluarga

(38)

Keluarga sebagai lingkungan yang terdekat, sangat mempengaruhi perkembangan pola pikir dan pemahaman tentang pendidikan anak. Oleh karena itu lingkungan keluarga adalah lingkungan pengaruh inti, setelah sekolah dan masyarkat (Purwanto, 2005 dalam PsikologiUMS.Net)

2. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat yaitu manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada diluar diri kita (Nursaid1989:29). Lingkungan masyarakat bisa meliputi keluarga, pergaulan sehari-hari, teman sebaya, lingkungan daerah tempat tinggal. Pengaruh lingkungan misalnya: dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, keluarga, dengan teman dan sebagainya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana adanya interaksi antara individu satu dengan individu lain.

3. Teman Sebaya

Sebagai lingkungan yang terdekat dengan anak teman sebaya sangat penting artinya dalam pendidikan. Pada umumnya anak akan berminat terhadap sesuatu yang diminati teman seusianya (Winarno 1990:50). Teman sebaya memiliki pengertian kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yang sama, baik dalam usia status atau pribadi sosialnya

(39)

D. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar mengandung pengertian hasil yang dicapai siswa dalam menempuh proses belajar, hasil tersebut dapat dilihat dengan cara melakukan evaluasi terhadap hasil belajar. Evaluasi ini juga mempunyai tujuan agar kita dapat melihat apakah proses belajar dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Definisi prestasi belajar itu sendiri adalah Prestasi merupakan hasil dari evaluasi, yaitu adalah menentukan apakah tujuan instruksional telah tercapai; apakah siswa telah mencapai hasil yang seharusnya dan seberapa jauh proses itu telah diperoleh (Winkel 2004: 17). Dari prestasi ini akan tampak apakah yang sesuai dengan tujuan instruksional telah diperoleh.

Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan merupakan perumusan terkhir yang diberikan guru mengenai kemajuan prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata 1984:43)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi akademik (belajar) biasanya diukur dari nilai sehari-hari hasil test belajar dan lamanya bersekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah (Dimyati Mahmud, 1990:87): a. Status sosial ekonomi orang tua.

(40)

nilai yang lebih tinggi dalam tes kemampuan akademik, dalam tes hasil belajar dan dalam lamanya bersekolah ketimbang mereka yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah atau kurang menguntungkan, kurang berada, miskin.

b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi.

Salah satu alasan, bahwa latar belakang keluarga itu berkait dengan prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi rendah mungkin mungkin sekali masuk sekolah dengan bebekal nilai rendah yang ditunjukkan melalu tes kemampuan akademik dasar. Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan baik oleh faktor keturunan maupun oleh faktor lingkungan. Mengenai motivasi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua dari lapisan bawah cenderung tidak mendidik anak-anak mereka dengan cara-cara yang mendorong berkembangnya motif berprestasi.

c. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempataan.

Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang menyebabkan berbeda-beda prestasi akademik di sekolah, tetapi juga faktor lingkungan. Remaja yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan menghadapi problem-problem finansial sehingga tidak memungkinkan untuk melanjutkan sekolah.

(41)

1. Faktor dari pihak siswa a. Faktor psikis meliputi

4) Faktor intelektual: taraf intelegensi, kemampuan belajar, cara belajar.

5) Faktor non intelektual: motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi akibat keadaan sosial, kultur/ekonomis. b. Faktor fisik dan Non-fisik

2. Faktor dari luar diri siswa

a. Faktor pengatur proses sekolah, meliputi kurikulum, disiplin guru, dan fasilitas yang dimiliki sekolah .

b Faktor sosial sekolah meliputi, sistem sekolah, status sosial, interaksi

guru dan siswa.

c. Faktor situsional meliputi, keadaan politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim, dan iklim.

E. Minat

1. Pengertian Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, dalam bahasa inggris Interested

(42)

(Oxford Learner’s Dictionary 1995:221). Menurut H.A.Abd. Rahman (1985:1), minat adalah aspek kejiwaan yang kompleks dan unik karena perwujudannya yang menggejala pada perilaku sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kejiwaan. Minat juga dapat diartikan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kencenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan objek tersebut (Bimo Walgito, 1977:38).

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin kuat minat (Slameto, 2003:97). Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula dimanfaatkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

(43)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat antara lain (Kartini Kartono, 1985 : 62-67):

a. Sebab endogen

1) Biologis, misalnya: kesehatan, cacat badan. 2) Psikologis, misalnya: kecerdasan dan minat. b. Sebab eksogen

1) Keluarga, yaitu faktor orang tua, suasana rumah. 2) Faktor sekolah/masyarakat.

Selain faktor-faktor diatas minat juga dipengaruhi ole latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. (Andi Mappiere, 1980:64). Sedangkan menurut Winarno Surakhmat (1990:147) minat dipengaruhi oleh jenis kelamin, intelegensi, kesempatan, lingkungan dan apa yang menjadi minat teman sebayanya.

F. Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perguruan Tinggi

Hasting Rashdall dalam “The Universities of Eroupe in the Middle Ages” (Taliziduhu 1988:1) berpendapat bahwa universitas merupakan gejala khas abad pertengahan, ia berpendapat suatu lembaga pendidikan baru disebut perguruan tinggi jika lembaga itu berfungsi sebagai organisasi pendidikan yang teratur rapi, menyelenggarakan ujian, guru-gurunya memiliki izin mengajar, dan sebagainya.

(44)

An institution of learning of highest level, comprising a college of liberal arts, a program of graduate studies, and saveral proffesional school, and authrorized to confer, both undergraduate and graduate degres.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi (Andi Hakim, 1992:21).

Pengetian lain diungkap dalam universitas, 2005 (http://id wikipedia/wiki/Universitas) universitas adalah lembaga pendidikan tinggi dan riset, yang memberikan gelar akademi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum dan menyeluruh.

2. Jenis-jenis Perguruan Tinggi

Sejak tahun 1982 program pendidikan tinggi di Indonesia dibagi menjadi dua (Taliziduhun 1988:17):

a. Program gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju suatu keahlian akademik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

b. Program non-gelar untuk memberikan pengalaman belajar menuju pembentukan keahlian profesional dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Menurut Andi Hakim (1992:21) bentuk-bentuk dari perguruan tinggi adalah:

(45)

b. Politeknik, yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

c. Sekolah Tinggi, yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam suatu disiplin ilmu tertentu.

d. Institut, terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu yang sejenis.

e. Universitas, yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.

G. Kerangka Teoretis

1. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Minat

Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

(46)

berpendidikan rendah itu kurang memahami tentang pendidikan sehingga tidak dapat melihat secara objektif manfaat pendidikan bagi anak-anaknya, akhirnya mereka dapat mengabaikan pendidikan anaknya (Anwar, 2001 dalam http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm). Berdasarkan uraian tersebut diduga minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua.

2. Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Minat Siswa

Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Salah satu masalah umum yang menyebabkan anak tidak melanjutkan sekolah antara lain adalah karena faktor ekonomi. Sesuai dengan teori human capital yang memandang pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang memerlukan biaya yang mahal Beker dalam Anwar, 2001 (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm ). Melihat pernyataan demikian berarti untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan.

(47)

pendidikan tetapi bagaimana membantu perekonomian keluarga. Seperti yang dikatakan oleh Anwar, 2001 (http://pk.ut.ac.id/jsi/112cov.htm) salah satu faktor anak tidak melanjutkan pendidikan adalah (1) biaya terlalu berat, (2) ingin membantu orang tua bekerja. Berdasarkan uraian di atas maka diduga pendapatan orang tua berhubungan dengan minat siswa unutk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Hubungan antara lingkungan sosial dengan minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi.

Minat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Andi Mappiere (1980:64), menyatakan minat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. Lingkungan sosial itu sendiri meliputi keluarga, teman sepermainan (sebaya), masyarakat sekitar tempat tinggal.

Anak yang mempunyai minat tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat berubah dengan melihat dan pengaruh dari lingkungan masyarakat, misalnya dalam suatu lingkungan sosial yang mayoritas mengenyam pendidikan tinggi, anak yang tumbuh dalam lingkungan tersebut juga akan memiliki ketertarikan melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

(48)

pembicaraan sehari-hari. Bila anak terbiasa mendengarkan bahwa pendidikan bukan merupakan hal yang utama dalam kehidupan maka lambat laun pemikiran tentang pendidikan berubah. Kondisi akan menjadi sebaliknya bila anak hidup dalam lingkungan yang mengutamakan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas lingkungan sosial dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi mememiliki hubungan yang positif. Semakin baik lingkungan keluarga, masyarakat, dan teman sebaya mempengaruhi minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan semakin tinggi.

4. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi

Prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan prestasi siswa selama masa tertentu (Sumadi Suryabrata 1984:43). Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai-nilai dan keberhasilan yang telah dicapai dalam suatu waktu. Siswa yang berprestasi dalam sekolah cenderung memiliki kesempatan untuk melanjutkan dan menentukan pilihan jurusan mana yang akan dia pilih.

(49)

memberikan keringanan biaya. Untuk masuk ke universitas ada standar nilai yang menjadi prasarat khusus, anak harus lulus melewati ujian masuk untuk dapat diterima di universitas pilihannya dan jurusan yang diminati. Anak yang berprestasi di sekolahnya, ada kesempatan untuk memilih universitas pilihannya dengan jalur khusus, yang diadakan sekolah atas kerjasama dengan universitas-universitas. Ini akan meingkatkan minat anak untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi karena tidak perlu melalui test masuk tetapi sudah mendapatkan prioritas melalui jalur khusus. Berdasarkan uraian di atas diduga prestasi belajar mempengaruhi minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

H. Rumusan Hipotesis

1. Ada hubungan positif antara pendidikan orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Ada hubungan positif antara pendapatan orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Ada hubungan positif antara lingkungan masyarakat dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

(50)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah studi kasus dan variabel-variabel yang dibatasi dalam tempat tertentu. Oleh karenanya kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini berlaku terbatas pada subjek dan objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November-Desember 2006.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat penelitian. Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitian adalah para siswa dalam lingkungan sekolah.

(51)

Objek penelitian meliputi tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosal, dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian (Saifuddin Azwar, 2003:77). Dari batasan tersebut, maka yang menjadi populasi atau subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas III SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta, sebanyak 116 orang siswa.

2. Sampel

Sampel adalah contoh, monster, representan atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu satu bagian dari keseluruhan yang dipilih, dan representatif sifat dari keseluruhannya (Kartini Kartono, 1990:129). Sedangkan menurut J.Supranto (1986:25) mengemukakan sampel adalah sebagian dari populasi.

Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi pada sebagian populasi (sample). Sampel dalam penelitian ini diambil 60% dari populasi atau sebanyak 70 orang siswa.

(52)

sampel dengan cara mencampur subyek-subyek di dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya.

1. Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh orang tua (ayah atau ibu). Pengukuran variabel tingkat pendidikan diberi skor:

Tabel 3.1

Tingkat Pendidikan Orang Tua

Tingkat pendidikan Skor

SD SLTP SLTA

Diploma / Sarjana

1 2 3 4

2. Tingkat Pendapatan Orang Tua (X2)

Tingkat pendapatan adalah jumlah rupiah yang diperoleh orang tua dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Variabel tingkat pendapatan digolongkan menjadi tiga yaitu: tinggi, menengah, dan rendah.

Tabel 3.2

Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat pendapatan Skor

< Rp 500.000

Rp 500.000 – Rp 749.999 Rp 750.000 – Rp 999.000 Rp 1.000.000 – Rp 1.249.999 > Rp 1.250.000

(53)

3. Lingkungan Sosial (X3)

Lingkungan sosial masyarakat yaitu manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada diluar diri kita (Nursaid 1989: 29) Lingkungan masyarakat bisa meliputi keluarga, masyarakat sekitar, teman sebaya. Berikut kisi-kisi kuesioner variabel lingkungan sosial:

Table 3.3 Kisi-kisi Kuesioner

No. INDIKATOR URAIAN Pertanyaan positif No.

Pertanyaan negatif No. 1 Keluarga a. Cara pandang

orang tua

b.Keadaan sosial eko-nomi

c. Latar belakang pen-didikan

8 5, 2,

4

2 Masyarakat a. Pola pikir b. Sekolah c. Tingkat

pendidikan d. Daerah tempat

Tinggal

7 3,9 6

10

3 Teman sebaya a. Teman di daerah tempat tinggal

1

Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala pendapat sebagai berikut:

Pertanyaan positif Pertanyaan Negatif Sangat setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1 Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

(54)

Prestasi Belajar Siswa mepunyai pengertian hasil yang dicapai siswa dalam menempuh proses belajar, hasilnya dapat dilihat dengan melakukan evaluasi terhadap hasil belajar (Winkel 2004:17). Pengukuran untuk prestasi belajar siswa dapat dilihat dengan melihat nilai rapor yang diperoleh selama tahun ajaran 2005/2006.

5. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y)

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat SMU. Berikut disajikan tabel kisi-kisi variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner

No INDIKATOR URAIAN Pertanyaan

positif No.

Pertanyaan negatif No. 1 Keinginan

yang besar terhadap sesuatu hal

a. Keinginan memperoleh peluang kerja yang besar.

b.Keinginan mencari ilmu. 5

15

2, 7

2 Rasa suka atau senang terhadap objek

a. Rasa suka yang berasal dari keluarga.

b.Rasa suka yang berasal dari dalam diri sendiri. c. Rasa suka yang berasal

dari pengaruh teman sebaya.

12, 16 1,3,6 4

8

3 Usaha aktif menuju

pelaksanaan suatu tujuan

a. Mencari informasi dari mass media.

b.Mencari informasi dari guru.

c. Mencari informasi dari luar.

9, 14

10,13

(55)

Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala pendapat sebagai berikut:

Pertanyaan positif Pertanyaan Negatif Sangat setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1

Sangat setuju Setuju

Tidak setuju Sangat tidak setuju

1 2 3 4

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau sesuatu yang diketahui oleh responden. Metode ini di gunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua, lingkungan seputar siswa, prestasi belajar siswa

2. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang berasal dari barang-barang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen-dokumen dan sebagainya. Dalam penelitian ini digunakan untuk mencari informasi tentang keadaan sekolah, prestasi belajar siswa.

3. Wawancara

(56)

G. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk mengetahui apakah instrumen sudah valid atau belum dilakukan pengujian-pengujian yang terdiri dari:

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Perhitungan tingkat validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 1999:72) } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan :

r xy = koefisien korelasi product moment x = nilai dari setiap item

y = nilai dari seluruh item n = Jumlah sampel

Besarnya nilai r di tentukan dengan taraf signifikansi 5 %. Apabila hasil pengukuran nilai-nilai r hitung > nilai r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

(57)

maka didapat nilai rtabel 0,296. Berikut disajikan rangkuman hasil pengujian validitas butir-butir pertanyaan untuk variabel penelitian ini (lampiran 2 halaman 93)

Tabel 3.5

Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Variabel Lingkungan Sosial

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0.8461 0.296 Valid

2 0.5138 0.296 Valid

3 0.7242 0.296 Valid

4 0.6378 0.296 Valid

5 0.5697 0.296 Valid

6 0.6023 0.296 Valid

7 0.3277 0.296 Valid

8 0.5272 0.296 Valid

9 0.8248 0.296 Valid

10 0.7238 0.296 Valid

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil pengujian Validitas

Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

No Item r hitung r tabel Keterangan

1 0.6162 0.296 Valid

2 0.5190 0.296 Valid

3 0.7495 0.296 Valid

4 0.4957 0.296 Valid

5 0.7162 0.296 Valid

6 0.6297 0.296 Valid

7 0.3728 0.296 Valid

8 0.6690 0.296 Valid

9 0.7252 0.296 Valid

10 0.8198 0.296 Valid

11 0.7187 0.296 Valid

12 0.7103 0.296 Valid

13 0.5892 0.296 Valid

14 0.8112 0.296 Valid

15 0.6611 0.296 Valid

(58)

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah kekonsistenan suatu instrumen penelitian dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Perhitungan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpa (Ronny Kountur, 2003:158):

 11

r

              

total item N N 2 2 1 1    Keterangan:

 = Cronbach alpha  = Banyaknya pertanyaan

item

2

= Variance dari pertanyaan

total

2

= Variance dari skor

Dalam pengambilan keputusan apakah alat ukur yang dipakai dapat dipercaya atau tidak dengan membandingkan antara koefisien reliabilitas hitung (rtt) dengan koefisien reliabilitas tabel (r tabel). Apabila rtt lebih besar daripada r tabel maka kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel. Demikian dengan sebaliknya. Pengujian reliabilitas dilaksanakan dengan menggunakan program SPSS. Dengan taraf signifikansi 5%. Apabil r hitung lebih besar dari r tabel maka dianggap reliabel. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini (lampiran 2 halaman 93).

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Koefisien

reliabilitas

Nilai r (tabel) Keterangan

Lingkungan sosial 0.8917 0.296 Reliabel

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

(59)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas setiap pertanyaan adalah reliabel

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan variabel tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, prestasi balajar siswa, dan variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk mendeskripsikannya maka akan di lakukan perhitungan rata-rata (mean) dan deviasi standar. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya pendeskripsiannya dilakukan berdasarkan Pedoman Acuan Patokan Tipe II (PAP tipe II).

2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah mempunyai sebaran data yang normal atau tidak. Pengujian normalitas ini menggunakan tes Kolmogorov Smirnov dengan rumus:

( ) ( )

maximum F X S X

Don

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

(60)

Uji linieritas digunakan unutk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas dengan menggunakan analisis varian terhadap garis regresi yang diperoleh dari harga F. Rumusnya sebagai berikut (Sudjana, 1996:332)

2 2 e tc S S F  Keterangan :

 

2 2   k TC JK TC S

 

2 2   k e JK e S Dimana :

F = Harga distribusi F untuk garis regresi S2 TC = Varian tuna cocok

S2 e = Varian kekeliruan

JK (TC) = Jumlah Kuadrat tuna cocok JK (e) = Jumlah kuadrat kekeliruan

Jika F hitung lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikansi 5% (a = 0,05), maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka distribusi data dikatakan linier.

3. Uji Hipotesis

(61)

a. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama dianalisis menggunakan teknik analisis statistik

korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (X1) dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y), dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

1) Rumusan Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan yang positif antara tingkat pendidikan orang

tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. H1 : Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua

dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. 2) Pengujian hipotesis

Teknik pengujian hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996: 38)

 

    2 2 2 2 i i i i i i i i y y n y x n y x y x n r Keterangan:

r = koefisien korelasi

Yi = skor variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Xi = skor variabel tingkat pendidikan orang tua.

(62)

Kemudian hasil perhitungan nilai rxy dibandingkan nilai r dalam tabel 3.8 (Suharsimi Arikunto, 1998 : 245):

Tabel 3.8 Interprestasi Nilai rxy

No Koefisien korelasi Kategori 1 0,800 < r11  1,000 Sangat tinggi

2 0,600 < r11  0,799 Tinggi

3 0,400 < r11  0,599 Cukup 4 0,200 < r11  0,399 Rendah

5 0,000 < r11  0,199 Sangat rendah

Kemudian untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut (Sudjana, 1992 :380):

2

1 2 r n r t

  

Keterangan:

t = Harga test yang dicari

r = Koefisien antara variabel bebas dan terikat n = Jumlah sampel.

(63)
(64)

47 BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Data Kelembagaan Sekolah

1 Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur Sedayu

2 Alamat : Desa Argasari, Kec. Sedayu, Kab. Bantul, DIY

3 Nomor Statistik Sekolah : 302040104005

4 Berdiri sejak : 1989

5 Jenjan Akreditasi : Disamakan

6 No. Kep Akreditas : 273/C.C7/Kep/MN/99 7 Persetujuan Kanwil Diknas : 17 September 1999 8 Waktu Penyelenggaraan : Pagi hari

9 Nama Yayasan : YAYASAN PANGUDI LUHUR

10 Alamat : Jl.Dr.Sutomo 4 Semarang 50244

Telp. (024) 314004 - 317806 11 Akte Notaris : 16 Tgl 6 Oktober 1954

B. Sejarah Singkat Sekolah

(65)

Hal ini menjadi perhatian Pastor Paroki Sedayu L. Wirjodarmodjo,Pr untuk mendirikan SPG St. Pulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur. Dalam kurun waktu yang cukup panjang sejak berdirinya sampai tahun 1989, SPG Pangudi Luhur sudah melahirkan ribuan guru yang bekerja diseluruh Indonesia. Mereka berkarya baik di kota-kota maupun di desa-desa bahkan ada yang dipedalaman. Ternyata visi dan misi SPG Pangudi Luhur tercapai yang ditandai antara lain dengan banyaknya pemuda dari keluarga miskin dapat bekerja sebagai guru.

Dalam perkembangannya, pemerintah mengurangi SPG dan meningkatkan pendidikan calon guru menjadi PGSD, maka SPG Pangudi Luhur Sedayu ikut mengalami alih fungsi menjadi SMA Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989. Alih fungsi tersebut tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 031/113/H/Kpts/1989 tanggal 25 Februari 1989.

C. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu

1. Visi SMA Pangudi Luhur Sedayu

(66)

2. Misi SMA Pangudi Luhur

Mendampingi kaum muda dalam rangka mencapai cita-cita hidupnya dilandasi semangat kristiani melalui pendidikan sekolah dengan mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik yang mengacu kepada multiple intelligent.

D. Guru dan Karyawan

Dalam menjalankan proses belajar SMA Pangudi Luhur Sedayu mempunyai guru sebanyak 18 orang, dibantu 8 orang karyawan dengan rincian:

Tabel 4.1

Rincian Guru dan Karyawan SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tetap

DPK Yayasan Tidak Tetap Jumlah Jenis Macam

Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Guru 6 1 6 1 3 1 15 3

Tata Usaha - - 3 1 - - 1

Pesuruh - - 3 - - - 1

Jumlah 6 1 12 2 3 1 21 5

E. Tugas dan Susunan Organisasi Pelaksanaan SMA Pangudi Luhur Sedayu

Tahun Pelajaran 2006/2007

.

1. Tugas Kepala Sekolah

a. Kepala Sekolah sebagai manajer. b. Kepala Sekolah selaku administrator. c. Kepala Sekolah selaku supervisor. 2. Tugas Wakasek Urusan Kurikulum

(67)

b. Menyusun pembagian tugas.

c. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan jadwal penerimaan raport. d. Menerapkan kriteria kenaikan kelas.

e. Menyusun pelaksanaan EBTA atau EBTANAS

f. Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran. g. Mengupayakan buku kemajuan kelas.

h. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. 3. Tugas Wakasek urusan kesiswaan.

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS.

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengandalian siswa (OSIS) dalam rangka menegakkan kedisiplinan, tata tertib sekolah dan pembinaan iman.

c. Membina dan mengkoordinasi 6K.

d. Memberi pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS. e. Pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

f. Menyusun jadwal dan program pembinaan siswa secara berkala dan insidental.

g. Melaksanakan pemilihan siswa penerima bea siswa dan yang perlu mendapatkan pe

Gambar

Tabel 3.1
Table 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5  Rangkuman Hasil Pengujian Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI...

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti ingin membandingakn antara dua strategi pembentukan portofolio yakni strategi aktif menggunakan analisis

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

Maka dapat penulis simpulkan bahwa, Sekaten adalah sebuah upacara keagamaan tradisi keraton Yogyakarta yang dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut dari tanggal 6 hingga

Sedangkan MVA merupakan selisih antara total nilai perusahaan dengan total modal sehingga kekayaan atau kesejahteraan pemilik akan bertambah maksimum jika MVA maksimum.Manfaat

Contohnya dalam Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang No. 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pengertian korban diperluas meliputi juga ahli warisnya

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan Ukuran Perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri

Dengan demikian skala adalah perbandingan antara jarak pada peta (gambar ) dengan jarak yang sebenarnya.. Foto dan