A. LATAR BELAKANG
Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator
yang dapat digunakan yaitu tercermin dalam kondisi Morbiditas dan mortalitas
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013; h.9). Angka kematian
(Mortalitas), Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu
dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu dapat berupa
penyakit maupun sebab lainnya. Perkambangan derajat kesehatan
masyarakaat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat.
Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator
dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program
pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian yang disajikan pada BAB
ini yaitu AKB (Angka Kematian Bayi), AKABA (Angka Kematian Balita), AKI
(Angka Kematian Ibu) dan Angka Kematian Kasar. (Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas, 2014; h.7)
AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) merupakan
salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas
pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih
cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan
ASEAN. pada tahun 2007, ketika AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000
kelahiran hidup, AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup,
Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, filipina 112 serta Malaysia dan
mengenai AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia sejak tahun 1991 hingga
2007 mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Namun, pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan AKI yang
signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. Berdasarkan SDKI tahun 2012 AKB (Angka Kematian Bayi) sejak tahun
1991 hingga tahun 2007 mengalami penurunan yaitu dari 32 per 1000
kelahiran hidup menjadi 19 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012
tetap 19 per 1000 kelahiran hidup (KemenKes Republik Indonesia, 2015; h.85
- 86; h.107)
AKI (Angka Kematian Ibu) mencerminkan resiko yang dihadapi selama
kehamilan, melahirkan, yang dipengaruhi oleh status gizi keadaan sosial
ekonomi, keadaan yang kurang baik menjelang kehamilan. Kejadian berbagai
komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri. Terjadinya
angka kematian ibu menunjukan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan
fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan perinatal dan obstetri yang
rendah pula (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.9)
AKB (Angka Kematian Bayi) jumlah yang meninggal sebelum mencapai
usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup atau usia 0 – 12
bulan dalam kurun waktu satu tahun. AKB dapat menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian
bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan
program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Oleh
karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka
menurunkan AKB (Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.7)
Menurut Prawirohardjo, 2010 upaya untuk menurunkan AKI (Angka
initiative” dengan 4 pilarnya yaitu: Keluarga berencana: untuk menjamin
bahwa setiap individu dan pasangannya berhak mendapatkan informasi daan
pelayanan untuk merencanakan, jarak dan jumlah kehamilan, Pelayanan
antenatal : untuk mencegah komplikasi dan menjamin bahwa komplikasi
dalam kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta dapat ditangani dengan
tepat, Persalinan aman: untuk menjamin bahwa semua tenaga kesehatan
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan perlengkapan untuk menolong
persalinan yang bersih dan aman serta memberikan pelayanan pasca
persalinan pada ibu dan bayi baru lahir. Pelayanan obstetrik neonatal
esensial/ emergency : untuk menjamin tersedianya pelayanan esensial pada
kehamilan resiko tinggi dengan gawat obstetrik, pelayanan emergency untuk
gawat darurat obstetrik dan komplikasi persalinan terhadap ibu yang
membutuhkannya. Peran bidan dalam melakukan Asuhan Kebidanan
merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan oleh ibu secara
komprehensif atau berkesinambungan. Asuhan berkesinambungan
dilaksanakan sejak hamil, bersalin, nifas, neonatus, hingga keluarga
berencana (KB).
Kematian Ibu dipengaruhi baik oleh penyebab langsung maupun tidak
langsung. Penyebab tidak langsung kematian ibu terbesar adalah komplikasi
obstetrik (90%) yang dikenal dengan Trias Klasik seperti Perdarahan, Infeksi,
dan Preeklampsia atau komplikasi pada saat kehamilan dan selama nifas
yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu. Berdasarkan Profil Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2014, bahwa jumlah kematian ibu
hamil adalah sebanyak 33 orang, dengan rincian 13 orang saat menjalani
kehamilan, 5 orang pada saat persalinan, dan 15 orang pada saat masa nifas.
Untuk itu pemerintah membuat program OSOC (One Student One Client)
Banyumas program OSOC ini diterapkan pada Program Pendidikan Diploma
3 Kebidanan yang diharapkan mampu mengurangi jumlah Kematian Ibu dan
Anak dengan mengikuti pasien dari Trimester 1, Trimester II, Trimester III,
Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB).
Adanya kejadian jumlah kematian Ibu di Banyumas, pada tahun 2014
pemerintah membuat strategi operasional program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) yang telah dicanangkan di Kabupaten Banyumas, antara lain ANC
terintegrasi, Optimalisasi SDM bidan, Optimalisasi buku KIA dan P4K,
Optimalisasi K1, K4, P4K, dengan stiker dan deteksi resiko tinggi, Optimalisasi
desa siap antar jaga dan FKD, Pemantapan Puskesmas PONED dan Rumah
sakit PONEK, MONEF, paska latih, Peningkatan peran Bidan Koordinator,
Peningkatan lintas Program dan Lintas Sektoral, Pembinaan terfokus pada
Puskesmas /Bidan dengan kinerja rendah, Persalinan dengan 2 Bidan,
Pelaksanaan SOP kunjungan nifas, penggalangan donor darah dengan
BABINSA (Badan Pembinaan Desa), peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
Optimalisasi FKD, Peningkatan Program KB serta reward dan punishmen
(Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2014; h.11).
Standar pendidikan bidan dari International Confederation of Midwifery
(ICM) juga menyatakan bahwa filosofi pendidikan bidan harus konsisten
dengan filosofi asuhan kebidanan yaitu meyakini bahwa proses reproduksi
perempuan merupakan proses alamiah dan normal yang dialami oleh setiap
perempuan. Bidan dalam memberikan asuhan harus bermitra dengan
perempuan, asuhan secara individual/perorangan, asuhan secara terus
menerus dan berkelanjutan yang berbasis bukti (evidence based care),
berdasarkan filosofi tersebut maka untuk menjamin proses alamiah
yang berfokus pada perempuan secara berkelanjutan (contiuity of care)
(Yanti, 2015; h. 2-3).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk
menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan
Komperehensif Dari Kehamilan, Persalinan (KPD, Kala I Memanjang dan Kala
II Tak Maju), Nifas Fisiologis, Bayi Baru Lahir Fisiologis, Dan Keluarga
Berencana MAL (Metode Amenore Laktasi) Pada Ny. Tumur 22 Tahun G1P0A0
Hamil 14 Minggu 4 Hari Di Wilayah Banyumas”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan
Bagaimanakah “Asuhan Kebidanan Komperehensif Dari Kehamilan,
Persalinan (KPD, Kala I Memanjang dan Kala II Tak Maju), Nifas Fisiologis,
Bayi Baru Lahir Fisiologis, Dan Keluarga Berencana MAL (Metode Amenore
Laktasi) pada Ny. Tumur 22 Tahun G1P0A0 Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah
Banyumas?”
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan secara
komperehensif yang dimulai sejak masa kehamilan, persalinan, nifas,
bayi baru lahir (BBL) dan Keluarga Berencana (KB) pada Ny. T umur 22
Tahun G1P0A0 Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah Banyumas.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan karya tulis ilmiah mahasiswa mampu :
a. Mampu melaksanakan Asuhan Kehamilan pada Ny. T umur 22
Tahun G1P0A0 Hamil 14 Minggu 4 Hari di Wilayah Banyumas.
b. Mampu melaksanakan Asuhan Persalinan pada Ny. T umur 22
c. Mampu melaksanakan Asuhan Bayi Baru Lahir pada Bayi Ny. T di
Wilayah Banyumas.
d. Mampu melaksanakan Asuhan Ibu Nifas pada Ny. T umur 22 Tahun
P10A0 di Wilayah Banyumas.
e. Mampu melaksanakan Asuhan Keluarga Berencana pada Ny. T
umur 22 Tahun P1A0 dengan KB MAL di Wilayah Banyumas.
D. RUANG LINGKUP
1. Sasaran
Pada ibu hamil trimester I Ny.T umur 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan
14 minggu 4 hari.
2. Tempat
a. Kunjungan Rumah Ny. T desa Papringan RT 1/3 Banyumas, mulai
dari kehamilan, BBL, Nifas dan KB.
b. ANC dilakukan di BPM Lily Elisabeth, S.ST dan Puskesmas
Banyumas.
c. Persalinan dilakukan di RSUD Banyumas.
3. Waktu
a. Pengambilan kasus dilaksanakan pada bulan september 2015 sampai
bulan Juni 2016.
b. Penyusunan proposal dimulai dari bulan februari 2016.
c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan pada bulan April 2016.
E. MANFAAT
1. Teoritis
Laporan KTI ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah di dapatkan selama kuliah
komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana.
2. Praktis
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
1) Dapat memberikan masukan kepada lahan praktik dalam
memberikan pelayanan kesehatan tentang asuhan kebidanan
komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas bayi baru lahir
dan keluarga berencana.
2) Sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan asuhan
kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan keluarga berencana sehingga sesuai dengan teori
yang ada .
3) Diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi kebidanan
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pasien.
b. Bagi Institusi
Dapat menabah kepustakaan serta sebagai sarana informasi ilmu
pengetahuan khususnya bagi mahasiswa Fakultas ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
c. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui tentang penatalaksanaan asuhan
kebidanan komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dan keluarga berencana.
d. Bagi pasien
Dapat dijadikan sebagai pengetahuan tentang asuhan kebidanan
komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
F. PENGUMPULAN DATA
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya.
Ada beberapa cara pengumpulan data primer yaitu :
a. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk mengetahui hal-
hal yang lebih mendalam tentang klien. Dan data yang dihasilkan yaitu
data kuaitatif.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data ini dengan ada rangsangan indra,
menggunakan mendengar, mencatat dan mengamati perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala yang ada di sekitar dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan
menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi
karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau
fungsi tubuh pasien. Pada inspeksi umum pemeriksa melihat
perubahan yang terjadi secara umum, sehingga dapat diperoleh
kesan keadaan umum pasien.
2) Palpasi
Yaitu pemeriksaan dengan meraba, dengan menggunakan
telapak tangan dan memanfaatkan alat peraba yang terdapat
3) Perkusi
Suatu pemeriksaan di lakukan dengan cara ketukan di
bagian-bagian tertentu untuk mengetahui batas- batas yang normal.
4) Auskultasi
Yaitu suatu pemeriksaan dengan cara mendengarkan bunyi
yang terbentuk di dalam organ tubuh (Ambarwati et al, 2011; h.
119 – 122)
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan adalah uji laboratorium,
pemeriksaan yang terkait meliputi analisis urin rutin, analisis tinja rutin,
hemoglobin, golongan darah, gula darah, antigen hepatitis B virus,
antibodi rubela, HIV dan ultrasonografi (Prawiroharjo, 2009; h. 281).
e. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sekumpulan persiapan dan catatan
komunikasi yang digunakan untuk membuktikan suatu informasi atau
kejadian.
2. Pengumpulan Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan
Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana
serta Rekamedis.
b. Media Elektronika
Dengan membuka jurnal elektronik yang ada kaitannya dengan
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini terdiri dari:
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini Terdiri dari:
Tinjauan medis. Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif
pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana yang meliputi Pengertian, etiologi, faktor predisporsisi,
fisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan medis.
Aspek hukum. Berisi tentang undang- undang maupun kepmenkes
dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan
kompetensi bidan serta wewenang bidan dalam asuhan kebidanan
komperehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir
dan keluarga berencana.
BAB III TINJAUAN KASUS
Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil,
bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan Keluarga berencana
secara sistematis dengan metode pendokumentasianSOAPIE.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan
antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapanagan tentang
asuhan koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan
koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan
keluarga. Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan
tanggapan dari kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA